Anda di halaman 1dari 3

TATALAKSANA

HIPERTENSI
No. Dokumen : SOP/Bab 3/…../Pkm
No. Revisi : 03
SOP Tanggal Terbit : 3 Januari 2022

Halaman : 1/3
Kepala Puskesmas
PUSKESMAS
KLABANG
dr. Retno Warasati
NIP. 197605052003122009
1. Pengertian Hipertensi adalah hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya dengan banyak
keluhan: nyeri kepala, gelisah, sulit tidur, jantung berdebar, leher kaku,
penglihatan kabur, nyeri dada, mudah lelah, hingga impotensi
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas klinis dalam melaksanakan Hipertensi
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Klabang Nomor __________________
tentang Hipertensi
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07/Menkes/1936/2022
5. Prosedur 1. Petugas klinis melakukan pemeriksaan dengan mematuhi Protokol
Kesehatan 3M:
- Memakai masker
- Mencuci tangan
- Menjaga jarak
2. Petugas klinis menganjurkan pasien dan keluarga memakai masker
dengan benar
3. Dokter melaksanakan anamnesa dan pemeriksaan lengkap serta
pemeriksaan penunjang:
Faktor Resiko Hipertensi yang tidak dapat dimodifikasi:
 Umur lebih tua
 Jenis kelamin
 Genetik
Faktor Resiko Hipertensi yang dapat dimodifikasi:
 Riwayat pola makan tinggi garam dan lemak
 Konsumsi alkohol berlebihan
 Aktivitas fisik kurang
 Kebiasaan merokok
 Obesitas
 Dislipidemia
 Diabetes mellitus
 Psikososial dan stress
Pemeriksaan Tensi menurut klasifikasi JNC VII:
 Normal : < 120/80
 Pre Hipertensi: 120-139 / 80-89
 Hipertensi stage 1 : 140-159 / 89-99
 Hipertensi stage 2 : ≥ 160/100
Pemeriksaan penunjang:
 Laboratorium: Urinalisis, darah lengkap, gula darah, profil lipid,
ureum kreatinin
 Radiologi: Ro thorax
 EKG
 Funduskopi
4. Dokter membuat diagnosa Hipertensi Esensial dengan kode ICD 10: I10
5. Dokter memberi tatalaksana:
Modifikasi gaya hidup:
 Penurunan berat badan, BMI 18,5 – 24,9 dengan diet kaya buah dan
sayuran, rendah lemak
 Pembatasan asupan natrium (garam)
 Aktivitas fisik / olahraga
 Stop alcohol
Obat:
 Stage 1: PILIHAN: Diuretik tiazid, ACE Inhibitor (Kaptopril), Beta
Blocker (Bisoprolol), Calsium Channel Blocker (Amlodipin,
Nifedipin) atau kombinasi
 Stage 2: KOMBINASI 2 obat: Diuretik, ACE Inhibitor, Beta Blocker,
Calsium Channel Blocker
6. Dokter memberi KIE:
 Modifikasi gaya hidup
 Aturan minum obat
 Cek rutin tekanan darah dan pemeriksaan penunjang
7. Dokter mencatat di Rekam Medis

6.Bagan Alur
Petugas klinis melakukan pemeriksaan dengan mematuhi Protokol
Kesehatan 3M

Petugas klinis menganjurkan pasien dan keluarga memakai masker


dengan benar

Dokter melaksanakan anamnesa dan pemeriksaan lengkap serta


pemeriksaan penunjang:

SOP TATALAKSANA HIPERTENSI Halaman 2/3


Dokter menganamnesa factor resiko tidak dapat dimodifikasi
seperti usia dan genetic, factor resiko dapat dimodifikasi meliputi
merubah gaya hidup lebih sehat

Dokter melakukan pemeriksaan Tensi, dan pemeriksaan penunjang


seperti laboratorium dan EKG

Dokter memberi tatalaksan dengan KIE , modifikasi gaya hidup,


minum obat teratur dan rutin cek tekanan darah

Dokter mencatat di rekam medik

7. Hal-hal yang perlu Petugas wajib mematuhi prosedur Hipertensi


diperhatikan
8. Unit terkait UGD
Rawat Inap
Poli Umum
Poli KIA
Pustu, Ponkesdes
9. Dokumen terkait Rekam medis
10. Rekaman Historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
1. Kebijakan Kebijakan awal: SK Kepala 3 Januari 2022
Puskesmas Klabang tentang
Layanan Klinis Berorientasi
Pasien berubah menjadi SK
Kepala Puskesmas Klabang
tentang Kajian Awal Klinis
di Puskesmas Klabang .
2. Isi prosedur Prosedur wajib 3 Januari 2022
mencantumkan penyesuaian
Juknis pelayanan
puskesmas pada masa
pandemi Covid 19.
3. Referensi Referensi terbaru yang 3 Januari 2022
digunakan adalah
Kepmenkes nomor 514
tahun 2015 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter
Umum di FKTP.

SOP TATALAKSANA HIPERTENSI Halaman 3/3

Anda mungkin juga menyukai