Anda di halaman 1dari 2

ASSESMEN NYERI

No. Dokumen : SOP/Bab 3/…../Pkm


No. Revisi : 03
SOP Tanggal Terbit : 3 Januari 2022
Halaman : 1/3
Kepala Puskesmas
PUSKESMAS
KLABANG
dr. Retno Warasati
NIP. 197605052003122009
1. Pengertian Assesmen Nyeri adalah Suatu tindakan melakukan penilaian rasa sakit/ nyeri
pada pasien di rumah sakit.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas klinis dalam melaksanakan Assesmen Nyeri

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Klabang Nomor __________________


tentang Assesmen Nyeri
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/Menkes/1936/2022 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur 1. Dokter/ perawat melakukan asesmen awal terhadap nyeri pada pasien;
2. Penilaian rasa sakit/ nyeri dilakukan dengan menggunakan pengkajian yang
sesuai dengan masing-masing pasien:
a NIPS (Neonatal Infant Pain Scale) untuk neonates;
b.FLACC (Face, Leg, Activity, Cry, Consolability) untuk anak usia 8
tahun, dengan skala 0-10, dimana 0 tidak nyeri dan 10 sangat nyeri.
c. VAS (Visual Analog Scale) untuk pasien dewasa dan anak > 8 tahun,
dengan skala 0-10, dimana 0 tidak nyeri dan 10 sangat nyeri.Pasien
diminta mengekspresikan rasa nyerinya;
d. Comfort Scale untuk menilai derajat sedasi pada anak dewasa dengan
terapi sedasi, yang dirawat di ruang rawat intensif/ kamar operasi/
ruang rawat inap, yang tidak dapat dinilai menggunakan Visual Analog
Scale Atau Wong Baker FACES Pain Scale.
3. Dokter/ perawat melakukan tindakan / intervensi sesuai dengan derajat
nyeri yang diderita pasien;
4. Assesmen ulang nyeri dapat dilakukan: setiap shift, mengikuti pengukuran
tanda vital pasien, satu jam setelah tata laksana nyeri atau sesuai jenis dan
onset obat, setelah pasien menjalani prosedur menyakitkan, sebelum
transfer pasien dan sebelum pasien pulang dari rumah sakit;
5. Untuk pasien yang mengalami nyeri kardiak(jantung), lakukann asesmen
ulang setiap 5 menit setelah pemberian niitrat atau obat-obatan intravena;
6. Pada nyeri akut/kronik, lakukan asesmen ulang tiap 30 menit sampai 1 jam
setelah pemberian obat nyeri;
7. Hasil asesmen nyeri di dokumentasikan dalam rekam medis pada form
catatan integritas, monitoring terpadu dan indikator mutu klinik;
8. Hasil asesmen nyeri diinformasikan kepada pasien / keluarga dan di
dokumentasikan dalam rekam medis

Dokter/ perawat melakukan assesmen awal terhadap nyeri pada


pasien
Menilai rasa sakit/nyeri dengan pengkajian sesuai pasien
7. Hal-hal yang perlu Petugas wajib mematuhi prosedur pengkajian
diperhatikan Dokter/ perawat melakukan tindakan / intervensi sesuai dengan
Pustu, Ponkesdes derajat nyeri yang diderita pasien
9. Dokumen terkait Rekam medis
10. Rekaman Historis No. Yang diubah
Assesmen ulang Isi Perubahan
SOP nyeri setiap
ASSESMEN shift/satu
NYERI jam.
Halaman 2/3 Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
1. Kebijakan Kebijakan awal: SK Kepala 3 Januari 2022
Untuk pasien yang mengalami nyeri kardiak(jantung), lakukann
Puskesmas
assesmen ulangKlabang
setiap 5tentang
menit
Layanan Klinis Berorientasi
Pada nyeri akut/kronik, lakukan
Pasien berubah assesmen
menjadi SK ulang tiap 30 menit
sampai 1 jam setelah pemberian obat nyeri
Kepala Puskesmas Klabang
tentang Kajian Awal Klinis
Hasil assesmen nyeri di dokumentasikan dalam rekam medis
di Puskesmas Klabang
2. Isi prosedur Prosedur wajib 3 Januari 2022
Hasil assesmen nyeri diinformasikan kepada pasien / keluarga
mencantumkan
6. Bagan Alur penyesuaian
Juknis pelayanan
puskesmas pada masa
pandemi Covid 19
3. Referensi Referensi terbaru yang 3 Januari 2022
digunakan adalah
Kepmenkes nomor 514
tahun 2015 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter
Umum di FKTP

SOP ASSESMEN NYERI Halaman 3/3

Anda mungkin juga menyukai