Baden Powell kecil terkenal sebagai anak yang cerdas, gembira, dan lucu. Sifat ini
membuat Baden Powell sangat disukai oleh teman-temannya. Selain itu, Baden
Powell juga dikenal terampil dalam memainkan alat musik piano dan biola,
berenang, teater, berkemah, berlayar, menggambar, dan mengarang.
Beranjak dewasa, Baden Powell kemudian bergabung dengan militer Inggris.
Banyak hal yang pernah dialami Baden Powell selama menjadi tentara.
Pengalaman-pengalaman tersebut beliau tulis dan dibukukan dengan judul Aids to
Scouting pada tahun 1899. Buku ini berisi penjelasan panduan bagi tentara muda
Inggris dalam melaksanakan tugas dilapangan. Tak disangka, bukunya tersebut
terjual laris di Inggris. Bahkan, buku ini juga banyak dibaca oleh para guru dan
organisasi kepemudaan.
Melihatnya besarnya antusias pembaca buku Aids to Scouting, William
Alexander Smith, seorang pendiri organisasi Pemuda di Inggris menyarankan
kepadanya untuk menulis ulang buku tersebut. Baden Powell pun menyetujuinya.
Buku itupun ditulis ulang Baden Powell, namun dengan berbagai revisi agar cocok
dibaca oleh remaja-remaja yang bukan berasal dari ketentaraan.
Untuk menguji semua ide yang tertuang dalam buku barunya tersebut, pada
tanggal Baden Powell melaksanakan sebuah acara perkemahan di Brownsea Island
Inggris, bersama dengan 22 remaja lelaki yang memiliki latar belakang berbeda.
Perkemahan itu sendiri berlangsung selama 8 hari, yakni dimulai dari 25 Juli s/d 2
Agustus 1907. Sejak perkemahan inilah, Baden Powell semakin serius untuk
mengembangkan gerakan kepanduan. Bahkan, pada tahun 2010 beliau
memutuskan untuk mengakhiri karirnya di dunia militer dengan pangkat terakhir
Letnan Jendral agar bisa fokus pada pengembangan pendidikan kepramukaan.
Sebuah totalitas yang luarbiasa dipersembahkan Baden Powell demi majunya
dunia Pramuka.
Tahun 1939, Baden Powell dan istrinya memutuskan pindah dan tinggal di
Nyeri, Kenya. Bersamaan dengan itu, kondisi kesehatan Baden Powell mulai
menurun. Beliau mulai sakit-sakitan. Hingga pada tanggal 8 Januari 1941, pendiri
Pramuka itu meninggalkan dunia untuk selama-lamanya. Baden Powell tutup usia,
beliau dimakamkan di pemakaman St. Peter, Nyeri Kenya.
SEJARAH PRAMUKA DI DUNIA
PENGERTIAN PENEGAK
Seseorang dapat menjadi pramuka penegak setelah menginjak usia 16 tahun. Sebelum
dilantik menjadi pramuka penegak seorang calon pramuka penegak melewati masa yang
dinamakan ‘tamu ambalan’ selama sedikitnya satu bulan. Selama menjadi tamu ambalan, calon
penegak dapat mengikuti acara-acara tertentu dalam ambalan hingga kemudian dilantik dalam
sebuah upacara penerimaan tamu ambalan.
Adapun bunyi Trisatya dan Dasadarma untuk pramuka penegak adalah sebagai berikut:
Trisatya
menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan mengamalkan Pancasila,
menepati Dasadarma.
Dasadarma
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, terampil, dan gembira.
7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
8. Disiplin, berani, dan setia.
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10. Suci Dalam Pikiran Perkataan Dan Perbuatan
Tiga atau empat sangga dengan total anggota antara 12 sampai 32 dihimpun dalam
satuan yang lebih besar yang disebut sebagai ‘ambalan’. Ambalan dipimpin oleh seorang
Pemimpin Sangga Utama yang disebut ‘Pradana’ yang dipilih dari dan oleh para Pemimpin
Sangga dalam pasukan tersebut. Pradana yang terpilih tetap menjadi Pemimpin Sangga bagi
sangganya. dalam kegiatannya, ambalan penegak dibimbing oleh seorang Pembina Penegak dan
seorang Pembantu Pembina Penegak yang dipanggil dengan sebutan ‘kakak’ baik untuk putra
maupun putri.
1. Ambalan Penegak
a. Ambalan Penegak beranggotakan paling banyak 40 orang.
b. Ambalan Penegak terbagi dalam satuan kecil yang disebut Sangga, masing-masing terdiri
dari 5-10 orang.
c. Masing-masing Sangga memilih seorang pemimpin Sangga, dan selanjutnya
Pemimpin Sangga terpilih diberi kepecayan untuk menunjuk wakil Pemimpin Sangga.
d. Para Pemimpin Sangga bermusyawarah untuk memilih salah seorang diantara
mereka sebagai Pemimpin Sangga Utama, yang disebut PRADANA. Pradana
memimpin Ambalan Penegak dan tetap merangkap jabatan sebagai pemimpin Sangga
di Sangganya.
2. Dewan Ambalan
a. Dewan Ambalan diketuai oleh Pradana.
b. Anggota Dewan Ambalan dipilih dari para Pemimpin dan Wakil Pemimpin Sangga,dengan
susunan sebagai berikut:
Dalam kepramukaan organisasi satuan adalah sangat penting dan merupakan alat pendidikan,
yang efektif dan efisien karena nantinya bermanfaat bagi anggota Pramuka ketika terjun di
masyarakat yang sebenarnya menuju ke suatu kemantapan sikap mental positif, terbentuknya
kepribadian yang luhur, berguna bagi dirinya sendiri, berguna bagi nusa dan bangsa serta
berguna bagi agama yang dipeluknya.
untuk Giat-Op, Lit-Ev, Lit-Bang, Tek-Pram dapat ditambahkan sesuai kebutuhan ambalan
masing-masing.
dan beberapa anggota dengan masa bakti selama satu tahun.
Selain itu untuk membina kepemimpinan dan rasa tanggung jawab dibentuk pula ‘Dewan
Kehormatan Penegak’ yang bertugas menentukan pelantikan, penghargaan atas prestasi dan atau
jasanya dan tindakan atas pelanggaran terhadap kode kehormatan serta merehabilitasi anggota
ambalan.
Kecakapan pramuka penegak terdiri atas kecakapan umum, kecakapan khusus, dan pramuka
garuda. Kecakapan Umum ditempuh dengan menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum (SKU)
yang terdiri atas dua tingkat yaitu Penegak Bantara dan Penegak Laksana. Kecakapan khusus
dicapai dengan menyelesaikan Syarat Kecakapan Khusus yang memiliki tiga tingkatan yaitu
purwa, madya, dan utama. Pramuka penegak yang telah menyelesaikan kecakapan umum
Pramuka Laksana dapat menempuh Pramuka Garuda.
Di samping hal-hal di atas beberapa hal yang perlu diketahui terkait dengan pramuka penegak
antara lain:
Pramuka penegak biasa disingkat dengan huruf ‘T’ yang diambil dari huruf pertama kata dasar
‘tegak’.
Upacara dalam ambalan penegak menggunakan formasi barisan ‘perlombaan’ atau ‘berbanjar’
yaitu menghadap satu arah dengan Pinsa berada di depan dan anggota sangga lainnya di
belakang Pinsa. Bentuk barisan ini mengandung filosofi terbukanya pandangan dan pola pikir
para pandega dalam menerima pengaruh yang baik dari lingkungan sekitarnya.
Penegak dari kata ‘tegak’ yang mengiaskan periode setelah berhasilnya mensiagakan
kemerdekaan bangsa dan menggalang persatuan, maka bangsa Indonesia telah siap untuk
menegakkan kemerdekaan yang ditandai dari peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI, pada
tanggal 17 Agustus 1945.
Sangga mempunyai arti ‘gubug’ atau rumah kecil tempat penggarap sawah
Kata Ambalan berasal dari bahasa Jawa ‘ambal-ambalan’, yakni kegiatan yang dilakukan terus
menerus. Ambalan juga disebut sekumpulan orang yang sedang melakukan suatu pekerjaan.
Nama tingkatan SKU Penegak mulai dari ‘Bantara’ yang mempunyai pengertian kader,
ajudan, pengawas pembangunan yang kuat, baik dan terampil serta bermoral Pancasila sekaligus
bermakna sebagai calon pemimpin bangsa dan negara yang masih belajar dan mengembangkan
kemampuannya dalam memimpin; ‘Laksana’ mengandung arti pemimpin muda yang sudah
sanggup mengemban dan melaksanakan tugas pembangunan bangsa dan negara serta
mempunyai tanggung jawab yang lebih besar.
Pramuka penegak dapat pula mengikuti atau bergabung dengan Satuan Karya Pramuka (Saka),
semisal Saka Bhayangkara, Saka Dirgantara, Saka Tarunabumi, Saka Bahari, dll.