Karya Tulis Ilmiah: Khisan Muyasyarah P27220019073
Karya Tulis Ilmiah: Khisan Muyasyarah P27220019073
KHISAN MUYASYARAH
P27220019073
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan
Program Pendidikan Diploma III Keperawatan
KHISAN MUYASYARAH
P27220019073
i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : P27220019073
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini
pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Karya Tulis Ilmiah ini
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah oleh Khisan Muyasyarah NIM P27220019073 dengan judul
Pembimbing 1 Pembimbing 2
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah oleh Khisan Muyasyarah NIM P27220019073 dengan judul
Dewan Penguji
Mengetahui
Widodo, MN
NIP. 1970 0604 199803 1 002
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
3. Sunarsih Rahayu, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Ketua Program Studi DIII
v
studi kasus ini.
telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya serta ilmu yang
bermanfaat
7. Kedua orangtuaku, bapakku Hardiyanto dan ibuku Siti Marwiyah yang selalu
8. Pasien dan keluarga yang telah menjadi responden dalam penelitian ini
10. Teman baikku, Kartika Nur Puspitasari dan Irma Dwi Wulandari yang telah
11. Para oppa penyemangat (BTS, Seventeen, Stray Kids) dan para husbu
12. Semua pihak yang penulis tidak bisa sebutkan satu per satu
Aaamiin.
Penulis
vi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas
pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II di Ruang Flamboyan
RSUD Dr.Moewardi Surakarta
ABSTRAK
vii
Nursing Care Fulfilling Activity Needs
On Type II Diabetes Mellitus Patients in the Flamboyant Room
RSUD Dr.Moewardi Surakarta
ABSTRACT
viii
DAFTAR ISI
ix
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 34
A. Desain Atau Rancangan Studi Kasus ........................................................ 34
B. Subyek Studi Kasus .............................................................................. 34
C. Fokus Studi Kasus ................................................................................ 35
D. Definisi Operasional ............................................................................. 35
E. Tempat Dan Waktu ............................................................................... 36
F. Pengumpulan Data ................................................................................ 36
G. Analisa Data Dan Penyajian Data .............................................................. 38
H. Etika Studi Kasus ................................................................................. 38
BAB IV HASIL STUDI DAN PEMBAHASAN ............................................... 42
A. Hasil Studi ............................................................................................ 42
1. Pengkajian ........................................................................................ 42
2. Diagnosa Keperawatan .................................................................... 48
3. Intervensi Keperawatan ................................................................... 50
4. Implementasi Keperawatan.............................................................. 50
5. Evaluasi Keperawatan...................................................................... 57
B. Pembahasan .......................................................................................... 59
1. Pengkajian ........................................................................................ 59
2. Diagnosa Keperawatan .................................................................... 63
3. Intervensi Keperawatan ................................................................... 63
4. Implementasi Keperawatan.............................................................. 65
5. Evaluasi Keperawatan...................................................................... 68
C. Keterbatasan ......................................................................................... 70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 72
A. Kesimpulan ........................................................................................... 72
B. Saran ..................................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
DAFTAR SINGKATAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang saat ini secara
merupakan salah satu penyakit endokrin yang saat ini masih banyak diderita
secara klinis muncul ketika tubuh tidak mampu lagi memproduksi cukup
sedikitnya terdapat 436 juta orang pada usia 20-70 tahun di dunia menderita
DM pada tahun 2019 atau setara dengan angka prevelensi 9,3% dari total
penduduk pada usia yang sama. Angka diprediksi terus meningkat hingga
mencapai 578 juta di tahun 2030 dan 700 juta di tahun 2045. Jika prevelensi
1
2
pada penduduk umur 20-79 tahun sebesar 12,2 % dan 11,4 % (Syamsari,
2021).
mengatakan bahwa dari 1488 pasien ada sekitar 34,5 % pasien yang
menderita DM tipe II. Dari 1488 pasien yang meninggal dunia akibat Covid-
Menurut profil kesehatan Jawa Tengah (2015, 2016, dan 2017) prevelensi
DM pada tahun 2015 sebesar 18,33%, sedangkan pada tahun 2016 prevelensi
(terdiri dari 40.473 kasus DM tipe I dan 265.885 kasus DM tipe II). Pada
tahun 2017 jumlah kasus DM di kabupaten Surakarta ada 721 kasus DM tipe
Menurut Laporan Kinerja RSUD Dr.Moewardi bulan Mei (2017 dan 2018)
penyakit rawat inap dan rawat jalan, sedangkan pada tahun 2018 Non Insulin
pasien DM rawat inap ada 138 pasien sedangkan jumlah pasien DM rawat
terjadi karena beberapa faktor yaitu gaya hidup, makanan yang dikonsumsi,
pola istirahat, aktivitas fisik manajemen stres, usia dan genetik. Faktor usia
dan genetik tidak dapat diubah, namun faktor gaya hidup, makanan yang
dikonsumsi, pola istirahat, aktivitas fisik dan manajemen stres dapat diubah
(Vianasari, 2017).
Pada penderita DM tipe II terjadi penurunan aktivitas fisik dan energi, oleh
DM tipe II. Hal ini disebabkan kegagalan tubuh memanfaatkan insulin untuk
(Vianasari, 2017). Dengan adanya kenaikan dan penurunan kadar gula pada
dkk, 2019).
hal tersebut dan menganggapnya hal yang wajar sehingga tidak sedikit
menjadi salah satu faktor tidak terkontrolnya kadar gula darahnya. Intoleransi
seperti hipertensi, penyakit jantung koroner dan gagal ginjal (Nurayati, 2017).
mana hal tersebut dapat meningkatkan kontrol gula darah (Nurayati, 2017).
Karena hal tersebut peneliti ingin memberikan tindakan yang tepat bagi
tipe II dapat beraktivitas dengan nyaman dan tanpa keterbatasan energi. Oleh
5
B. Rumusan Masalah
Tujuan Khusus :
3. Untuk Penulis
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
secara absolut atau relatif dari kerja dan atau sekresi insulin. DM tipe II
Kadar insulin mungkin sedikit menurun atau berada dalam rentang normal.
Karena insulin tetap dihasilkan oleh sel-sel beta pankreas, maka DM tipe II
7
8
2. Etiologi
pada DM sebenarnya tidak begitu jelas, tetapi faktor yang banyak berperan
atara lain:
mengidap DM. Ini terjadi karena DNA pada orang DM akan ikut
produksi insulin.
ini yang akan berisiko pada penurunan fungsi endokrin pankreas untuk
memproduksi insulin.
makanan yang cepat saji yang kaya pengawet, lemak dan gula.
d. Pola makanan yang salah . Kurang gizi atau kelebihan berat badan
atau resistensi insulin. Pola makan yang tidak teratur dan cenderung
fungsi pankreas.
3. Patofisiologi
menyebabkan glukosa yang masuk kedalam sel lebih sedikit. Hal tersebut
akan terjadi kekurangan jumlah glukosa dan kadar glukosa menjadi tinggi
Pada DM tipe II yang disebabkan oleh genetik berawal dari rusaknya sel
hal ini dapat memicu glikosuria dan glukosa intrasel menurun. Glukosuria
dehidrasi. Jika dehidrasi tidak tertangani dengan baik maka seseorang akan
yaitu penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain di dalam dan di dinding
aktivitas.
kronik. Hal ini akan menyebabkan gangguan fungsi imun, sehingga dapat
pembedahan.
12
4. Pathway
Defisiensi insulin
Hiperglikemi
a
Osmotikdeuresis
Glukoregenesis Peningkatan gula darah kronik
meningkat
Dehidrasi
Gangguan fungsi imun
Cadangan lemak
Hemokonsentrasi dan protein
berkurang
Infeksi
Thrombosi
s Energi menurun Nekrosis
Osteroskerosi
BB Menurun
s Lemah, Lemas
Mikrovaskuler Amputasi/
Gangguan pembedahan
Makrovaskuler nutrisi dari Intoleransi
kebutuhan aktivitas
Jantung Gangguan citra
tubuh
Serebral
Gangguan
Ekstremitas Gangren integritas kulit
5. Manifestasi Klinik
d. Mengantuk
g. Pandangan kabur
6. Komplikasi
Menurut Sujono & Riyadi (2013) salah satu komplikasi yang terjadi
gangren.
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan fisik
yang tidak normal, pada ulkus terbentuk kalus yang tebal / lembek
15
terjadinya ulkus
b. Pemeriksaan Vaskuler
1) Pemeriksaan Radiologi
2) Pemeriksaan Laboratorium
tindakan pembedahan
berikut :
2) Insulin
b) Hiperglikemi berat
diabetikum.
b) Neukrotomi
c) Amputasi
glukosa.
mampu menghindarinya.
B. Konsep Aktivitas
1. Pengertian
aktivitas sebagai suatu aksi energi atau keadaan bergerak” (Tarwoto &
2. Batasan Aktivitas
a. Mayor
Nikmatur & Saiful (2012) pengkajian terhadap kekuatan otot juga perlu
gravitasi
1. Pengkajian
a. Identitas
b. Keadaan umum
1) Keluhan utama
Keluhan utama ditulis singkat jelas, dua atau tiga kata yang
2) Kesadaran
3) Tanda-tanda vital
a) Tekanan darah
b) CRT
c) Nadi (frekuensi)
e) Suhu
22
c. Riwayat penyakit
diabetes mellitus.
Catatan :
b) Rentang gerak
Edema Kelemahan
ka ki ka ki
ka ki ka ki
e. Pemeriksan fisik
1) Kepala
Inspeksi : Ada atau tidak ada terlihat lesi dan hematoma pada kepala
pasien
2) Mata
mata.
3) Hidung
25
4) Telinga
mulut.
6) Leher
7) Paru-paru
8) Jantung
Inspeksi : Biasanya iktus kordis tidak terlihat
9) Abdomen
10) Genetalia
Tujuan: Mengetahui organ dalam kondisi normal dalam genetalia
11) Integumen
Turgor kulit menurun, adanya luka atau warna kehitaman bekas luka,
ikterik
(D.0019)
3. Intervensi Keperawatan
meningkat
berjalan
menurun (D.0019)
nutrisi membaik
2) Nyeri berkurang
3) Perdarahan berkurang
4) Nekrosis berkurang
5) Kemerahan berkurang
R/ menghindari infeksi
4. Implementasi Keperawatan
asuhan keperawatan.
5. Evaluasi Keperawatan
D. Kerangka Teori
33
Gambar 2.2 Kerangka teori Diabetes Melitus tipe II dengan Intoleransi Aktivitas
: Berhubungan
E. Kerangka Konsep
Diabetes
Melitus tipe II
METODOLOGI PENELITIAN
Rancangan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah studi kasus dengan
Subyek yang digunakan pada studi kasus ini yaitu pada 2 orang pasien
aktivitas
34
35
gangguan aktivitas
Dalam studi kasus ini yang menjadi fokus studi ialah asuhan
D. Definisi Operasional
Adapun definisi operasional dari judul Karya Tulis Ilmiah yang telah
2. Aktivitas adalah keadaan bergerak yang dihasilkan oleh otot rangka dan
Ditandai dengan keluhan sering merasa lemah, merasa pusing, dan sesak
setelah beraktivitas.
36
F. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan pada studi kasus ini adalah:
melalui:
1) Wawancara
2) Observasi
3) Pemeriksaan Fisik
penyakit pasien dari ujung rambut sampai ujung kaki atau disebut
untuk menilai bunyi jantung, suara nafas, irama nafas, dan bising
kekuatan otot.
c. Data sekunder
keperawatan pasien.
terlampir di lampiran 8 )
terlampir di lampiran 9)
Terdapat etika yang mendasari penyusunan studi kasus, yang terdiri dari:
ini diberikan kepada responden yang akan diteliti. Lembar ini juga
penelitian serta asuhan keperawatan yaitu Ny. N dan Ny.W yang diikuti
lampiran 7)
39
pasien, peneliti tidak mencantumkan nama dan nomer rekam medis pada
masing lembar pengumpulan data dengan nomor rekam medis urutan tiga
3. Confidentially (kerahasiaan)
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
pada file yang berisi data pasien saat melakukan pengolahan data, hal
tersebut dilakukan agar data yang didapatkan tetap aman dan rahasia.
4. Ethical Clearance
melakukan kajian dan telah memenuhi kaidah etik sehingga layak untuk
dilakukan penelitian.
40
2022 dengan nomor surat 045/2.012/2022. Setelah surat izin keluar maka
yang berlaku dan diberikan waktu penelitian selama 4 bulan yang dimulai
Memberikan Ny.N dan Ny.W hak yang sama untuk dipilih atau terlibat
berpartisipasi dalam studi kasus ini dan mendapatkan perilaku yang sama
dari peneliti.
Pada bab ini berisi hasil studi kasus dan pembahasan dari asuhan keperawatan
yang dilakukan pada Ny.N dan Ny.W dengan masalah utama Diabetes Mellitus
1. Pengkajian
a. Pasien 1
42
43
keluhan kedua kaki susah digerakkan, terasa lemas, dan tidak bisa
bulan lalu, dan merasa tidak kuat untuk berjalan sejak 3 hari yang
mg/dl.
pucat, tidak ada gigi palsu, ada beberapa gigi yang tanggal, gigi
redup, palpasi tidak ada benjolan dan ictus cordis teraba; abdomen
45
terdapat nyeri tekan; kulit tampak kering, tekstur kulit kasar, kulit
b. Pasien 2
oleh keluarga ke rumah sakit pada 24 April 2022 pukul 08.30 WIB
dengan keluhan tangan kiri dan kaki kiri terasa lemas dan susah
tangan dan kaki kirinya sejak sabtu malam, lalu keesokan harinya
otot pasien pada ekstremitas atas dan bawah sebelah kiri bernilai 2,
tidak ada gigi palsu, gigi bagian belakang tanggal, gigi berwarna
putih kekuningan, tidak ada gusi yang berdarah, tidak terdapat gigi
yang goyang, dan tidak terdapat stomatitis baik pada lidah; telinga
bentuk simetris, perkusi redup, palpasi tidak ada benjolan dan ictus
terdapat nyeri tekan; kulit tampak sawo matang, kulit kering, akral
benjolan.
Asam urat 5,2 mg/dl, Kolesterol total 175 mg/dl, Kolesterol LDL
jam.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Pasien 1
bulan lalu dan semakin parah sejak 3 hari yang lalu sehingga
pada kedua kaki pasien dan terdapat edema pada kaki kanan
pasien.
b. Pasien 2
ke RS. Data objektif yang diperoleh yaitu tangan dan kaki kiri
3. Intervensi Keperawatan
secara bertahap.
4. Implementasi Keperawatan
a. Pasien 1
jari kakinya.
lebih nyaman, dan data objektif kedua kaki pasien tampak lebih
akan melakukan latihan ini lagi nanti setelah makan siang dan
b. Pasien 2
lemas dan susah digerakkan, dan data objektif tangan dan kaki
dengan bantuan.
terasa lemas, dan data objektif kedua kaki pasien tampak lebih
pasif ini, dan data objektif kaki dan tangan kiri pasien tampak
5. Evaluasi Keperawatan
a. Pasien 1
belajar untuk berjalan jika kedua kakinya sudah dirasa lebih kuat
b. Pasien 2
berjalan jika kaki kirinya sudah lebih kuat dan akan sering belajar
dan ekstremitas kiri baik atas dan bawah bernilai 4. Analisis data
secara bertahap.
B. Pembahasan
Pada sub bab ini akan menguraikan hasil sebelum dan sesudah
1. Pengkajian
2013). Pengkajian dilakukan pada hari Senin, 18 April 2022 dan hari
60
Dari hasil pengkajian data fokus yang didapatkan dari kasus nyata
sebagai berikut:
a. Kelemahan
penelitian ini.
b. Kemampuan aktivitas
dibantu orang lain dan alat, skor 4: tidak mampu. Hasil pengkajian
ambulasi dan makan atau minum pada kedua pasien berada di skor
diperoleh hasil yaitu 230 mg/dL dan Ny.W diperoleh hasil yaitu
300 mg/dL.
d. Edema
2015).
63
2. Diagnosa Keperawatan
terjadinya kelemahan pada tangan dan kaki kiri Ny.W (PPNI, 2016).
karena nilai rujukan gula darah adalah 100-200 mg/dl (Sujono Riyadi
merasa kedua kakinya lemas dan susah untuk digerakkan dan Ny.W
yang mengatakan tangan dan kaki kirinya terara lemas dan sulit untuk
3. Intervensi Keperawatan
sebagai berikut :
64
motion (ROM) baik aktif ataupun pasif (Nikmatur & Saiful, 2012).
2020)
4. Implementasi Keperawatan
pada klien saja, namun keluarga klien juga harus bisa memahami apa-
maksimal.
66
dimiliki oleh penderita DM tipe II. Hal ini didukung oleh penelitian
Pada kasus ini, klien mengatakan bahwa merasa ada bagian tubuh
aktivitas fisik yaitu dikarenakan kedua klien memiliki umur > 40 tahun
5. Evaluasi Keperawatan
dikatakan tidak teratasi jika tidak ada satupun kriteria hasil yang dapat
tercapai.
belajar untuk berjalan jika kedua kakinya sudah dirasa lebih kuat
mulai belajar untuk berjalan jika kaki kirinya sudah lebih kuat dan
lebih baik. Data objektif tangan dan kaki kirinya pasien tampak
C. Keterbatasan
dengan Diabetes Melitus tipe II dapat dipenuhi dengan bantuan orang lain,
sama dan jika sudah mendapat responden yang sama terkadang calon
menunggu beberapa waktu lagi untuk mencari responden yang lain, serta
71
selama penelitian penulis hanya mengkaji satu shift saja dan sekali
praktik.
BAB V
A. Kesimpulan
kedua pasien.
72
73
B. Saran
kesimpulan adalah :
Alimul, Aziz. (2012). Konsep Dasar Manusia. Edisi 2. Surabaya : Health Book
Publishing
Brunner, & Suddarth. 2013. Keperawatan medikal bedah vol 2. Jakarta : EGC
Carpenito, Lynda Juall. (2009). Buku Saku Diagnosa Keperawatan . Edisi 10.
Jakarta : EGC
Decroli, Eva. (2019). Diabetes Melitus Tipe II. Padang: Pusat Penerbitan Bagian
Ilmu Penyakit Dalam.
Ermawati, T. (2015). Periodontitis dan Diabetes Mellitus . Stomatognatic (J. K. G
Unej), 9 (3), 153.
Fatimah, R. N. (2015). Diabetes Melitus Tipe II . Journal Majotiry, Vol. 4 No. 5.
Fitriyanti, M. E., Febrianti, H., & Yanti, L. (2019, Oktober). Pengalaman
Penderita Diabetes Mellitus Dalam Pencegahan Ulkus Diabetik. Jurnal
Ilmiah , 102.
Hidayat, A A Aziz. (2012). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika
Huda, dkk. (2016). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis
dan NANDA NIC NOC. Yogyakarta : Mediaction
Irma Hartanti, dkk. (2019). Hubungan Self Care dengan Kualitas hidup Pasien
Diabetes Melitus di Poli Penyakit dalam RSUD Langsa . Jurnal Kesehatan
Menara Ilmu, Vol.2 No.2.
Kusumo, Mahendro P. (2020). Buku Pemantauan Aktivitas Fisik. Yogyakarta :
The Journal Publishing
Nikmatur & Saiful. (2012). Proses Keperawatan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta
: Media
Nurayati, Laila. (2017). Hubungan Aktifitas Fisik dengan Kadar Gula Darah
Puasa Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. RESEARCH STUDY DOI :
10.2473/amnt.v1i2.2017.80-87. Surabaya : Universitas Airlangga
Nursalam. (2013). Proses Dokumentasi Keperawatan: Konsep dan Praktik. Edisi
2. Jakarta: Salemba
Padila, P. (2019). Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta : Nuha
Medika
75
PPNI.(2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator
Diagnostik. Jakarta : DPP PPNI
PPNI.(2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan
Keperawatan. Jakarta : DPP PPNI
PPNI.(2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria
hasil Keperawatan. Jakarta : DPP PPNI
Pranita, E. (2021). Pasien Diabetes Meningkat Selama Pandemi, Indonesia
Peringkat 7 Terteinggi di dunia. Diakses Oktober 27, 2021, from
KOMPAS.com: https://www.kompas.com
Purwanto, H. (2016). Keperawatan Medikal Bedah II. Jakarta: Pusdik SDM
Kesehatan.
76
LAMPIRAN
77
Lampiran 1
2. Tujuan dari penelitian studi kasus ini adalah penulis mampu menggambarkan
aktivitas.
informed consent
sukarela, tidak ada paksaan dan dapat mengundurkan diri sewaktu-waktu tanpa
sanksi apapun.
6. Kegiatan ini hanya untuk keperluan penelitian sehingga nama, jati diri dan
rahasiakan.
telepon 085713997059.
Peneliti
Khisan Muyasyarah
NIM. P2722001907
Lampiran 6
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 7
Lampiran 8
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
a. Nama : Ny.N
b. Umur : 60 tahun
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Status : Cerai mati
e. Pendidikan : SD
f. Pekerjaan : Pengemis
g. Alamat : Kadipiro
2. Identitas penanggung jawab
a. Nama : Tn.A dari Dinsos
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama:
Kaki susah digerakkan
b. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien mengatakan kurang lebih 6 bulan yang lalu mulai merasakan
kelemahan pada kakinya. Kemudian mulai terasa parah 3 hari yang
lalu hingga sulit untuk berjalan. Sebelumnya pasien memeriksakan
dirinya ke puskesmas lalu pihak puskesmas menyarankan untuk
dirujuk ke RS. Karena keterbatasan biaya akhirnya pasien dibawa ke
IGD RSUD Dr.Meowardi bersama satpol PP pada hari Minggu, 17
April 2022 pukul 10.00 WIB dengan keluhan sulit untuk berjalan serta
lemas, pusing. Ketika di cek GDS pasien yaitu 230 mg/dL. Kemudian
pasien dipindahkan ke bangsal Flamboyan 8 di ruang 801 A.
c. Riwayat penyakit dahulu:
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit hipertensi. Pasien juga
menderita penyakit DM sejak 5 tahun yang lalu. Selain itu pasien
pernah mengalami penyakit seperti batuk, pilek dan pusing.
Lampiran 8
Keterangan:
: Meninggal
: Laki-laki
: Perempuan Pasien
Lampiran 8
7. Terapi Obat
a. NaCL 0,9% 22 tpm
b. Inj Metamizol 1 gr/8 jam
c. Inj Novorapid 4-4-4
d. Ramipril tablet 5 mg/24 jam
e. Omeprazole tablet 20 mg/24 jam
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Data Fokus Etiologi Problem
DS : Kelemahan Intoleransi
a. Pasien mengatakan kedua kakinya terasa aktivitas
lemas
b. Pasien mengatakan sejak 3 hari yang lalu
kedua kakinya sulit digerakkan
c. Pasien mengatakan sulit berjalan dengan
keadaan kakinya yang sekarang
DO :
a. Kedua kaki pasien tampak sulit untuk
digerakkan
b. Pasien tampak perlu bantuan saat
melakukan aktivitas
c. Pasien tampak perlu bantuan apabila
berpindah posisi misal dari berbaring
menjadi duduk
d. Kekuatan otot
5 5
2 2
Lampiran 8
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
Intoleransi Setelah dilakukan tindakan 1) Identifikasi bagian tubuh 1) Untuk mengetahui bagian tubuh
aktivitas keperawatan selama 3 x 24 jam yang mengalami gangguan yang menyebabkan kelemahan
berhubungan dengan per kunjungan 1 x 3 jam berupa kelemahan 2) Untuk mengetahui penanganan
dengan diharapkan intoleransi aktivitas 2) Monitor lokasi dan yang tepat
kelemahan dapat teratasi dengan kriteria hasil : ketidaknyamanan selama 3) Untuk mengurangi kekakuan otot
1. Keluhan lelah dan lemas melakukan aktivitas dan risiko kelumpuhan
berkurang 3) Lakukan latihan rentang 4) Untuk membiasakan klien
2. Kemudahan dalam melakukan gerak pasif dan aktif beraktivitas agar tidak kaku
aktivitas sehari-hari 4) Anjurkan melakukan
3. Saturasi oksigen membaik aktivitas secara bertahap.
4. Frekuensi nadi dalam rentang
normal ( 80-100 x/menit)
5. Kekuatan tubuh meningkat
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Dx Waktu Implementasi Respon TTD
Intoleransi 18/4/2022
aktivitas b.d 13.30 WIB Mengidentifikasi bagian tubuh yang S : Pasien mengatakan kedua
kelemahan mengalami gangguan berupa kelemahan kakinya mengalami kelemahan
sehingga susah digerakkan
O : Kedua kaki pasien tampak susah
digerakkan dan tampak lemas
Lampiran 8
13.45 WIB Melakukan latihan rentang gerak pasif S : Pasien mengatakan bersedia dan
dan aktif mengatakan agak kesullitan
menggerakkan bagian kedua kakinya
O :Pasien tampak kooperatif selama
latihan rentang gerak pasif dilakukan
09.15 WIB Melakukan latihan rentang gerak pasif S : Pasien mengatakan bersedia,
dan aktif pasien mengatakan bahwa semalam
sebelum tidur melakukan latihan
rentang gerak pasif dibantu oleh
perawat, dan pasien mengatakan pagi
Lampiran 8
09.30 WIB Melakukan latihan rentang gerak pasif S : Pasien mengatakan bersedia dan
dan aktif pasien mengatakan kakinya terasa
lebih nyaman setelah beberapa kali
melakukan latihan rentang gerak
pasif ini
O : Kaki pasien tampak lebih mudah
digerakkan daripada kemarin dan
tampak pasien mencoba melakukan
beberapa gerakkan latihan rentang
gerak pasif sendiri, gerakkan yang
dilakukan seperti menekuk kakinya,
mengangkat kakinya perlahan, dan
menggerakkan jari kakinya
E. EVALUASI KEPERAWATAN
Dx Waktu Evaluasi TTD
Keperawatan
Intoleransi 20/4/2022 S:
aktivitas b.d 11.00 a. Pasien mengatakan mengerti jika kedua kakinya mengalami
kelemahan WIB kelemahan sehingga sulit digerakkan
b. Pasien mengatakan merasa lebih leluasa menggerakkan kedua kakinya
c. Pasien mengatakan akan melakukan latihan rentang gerak baik sendiri
ataupun dengan bantuan
d. Pasien mengatakan akan mulai belajar duduk sendiri jika merasa
kakinya lebih kuat lagi
O:
a. Kedua kaki pasien tampak lebih leluasa dalam bergerak daripada hari
pertama saat pengkajian
b. Pasien tampak dapat melakukan latihan rentang gerak baik sendiri
ataupun dengan bantuan
c. Pasien tampak dapat mulai duduk disamping bed dengan tumpuan
ataupun bantuan perawat.
d. Kekuatan otot
5 5
3 3
A : Masalah intoleransi aktivitas teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
1) Anjurkan pasien untuk melakukan latihan rentang gerak aktif maupun
pasif
2) Anjurkan pasien untuk melakukan aktivitas secara bertahap.
Lampiran 8
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
a. Nama : Ny.W
b. Umur : 52 tahun
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Status : Cerai mati
e. Pendidikan : SMA
f. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
g. Alamat : Palur
2. Identitas penanggung jawab
a. Nama : Sdr.B
b. Hubungan dengan pasien : Anak
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama:
Pasien mengatakan tubuhnya terasa lemas
b. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien dibawa ke IGD RSUD. Dr Moewardi pada tanggal 24 April
2022 pukul 08.30 WIB dengan keluhan lemas, pusing yang dirasakan
sejak sore sebelum masuk RS. Lemas yang dirasakan pasien
mengakibatkan pasien tidak bisa beraktivitas apapun dan hanya dapat
berbaring di tempat tidur. Sebelumnya pasien pernah mengalami hal
seperti ini 2 minggu yang lalu. Keluhan seperti ini biasanya muncul
ketika gula darah pasien tinggi. Pada saat di cek gula darah pasien
mencapai 300 mg/dl.
c. Riwayat penyakit dahulu:
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit hipertensi tidak lama
setelah menderita DM. Pasien menderita penyakit DM sejak 6 tahun
yang lalu. Selain itu pasien pernah mengalami penyakit seperti batuk,
pilek dan pusing.
d. Riwayat kesehatan keluarga:
1) Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan ayahnya memiliki penyakit DM
Lampiran 8
2) Kecelakaan/jatuh
Pasien mengatakan tidak pernah jatuh
3) Pernah dirawat
Pasien mengatakan 2 minggu yang lalu dirawat di Rumah sakit
karena DM juga.
4) Pernah operasi
Pasien mengatakan pernah operasi cantengan di ibu jari kaki
e. Riwayat alergi:
1) Makanan: Pasien mengatakan tidak memiliki alergi makanan
apapun
2) Obat : Pasien mengatakan tidak memiliki alergi obat apapun
f. Genogram
Keterangan:
: Laki-laki : Meninggal
: Pasien
Keterangan :
0 = Mandiri 3 = Bantuan orang lain dan alat
1 = Bantuan dengan alat 4 = Bantuan penuh
2 = Bantuan orang lain
b. Rentang gerak
1) Gambaran rentang gerak klien
Pergerakan pasien terbatas, karena terjadi kelemahan pada
tangan dan kaki kirinnya
2) Gambaran otot klien
Otot pasien tampak normal
c. Ekstremitas gerak
Pada tangan dan kaki kiri pasien mengalami kelemahahan.
6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Ku baik, composmentis
b. TTV
1) TD : 180/100 mmHg 4) RR : 20 x/menit
2) Suhu : 36,9 ˚C 5) SpO2 : 99%
3) Nadi : 91 x/menit
c. Kepala
1) Rambut : Pertumbuhan rambuh merata, rambut panjang dan
berwarna hitam
2) Mata : Simetris, sklera putih, konjungtiva tidak anemis, reflek
cahaya ada, pupil isokor.
3) Hidung : Bentuk hidung simetris, lubang hidung bersih, tidak
terdapat sekret.
4) Mulut : Mulut tampak kering, bibir pucat, tidak ada gigi palsu, gigi
bagian belakang tanggal, gigi berwarna putih kekuningan, tidak
terdapat stomatitis pada lidah, tidak ada gusi yang berdarah, tidak
terdapat gigi yang goyang.
5) Telinga : Telinga simetris, tidak terdapat lesi, tidak terdapat
gangguan pendengaran dan tidak terdapat alat bantu dengar.
d. Paru-paru
Inspeksi : Pengembangan dada kanan kiri simetris
Perkusi : Sonor.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan.
Auskultasi : Suara napas vesikuler
e. Jantung
Inspeksi : Tidak ada lesi, bentuk simetris.
Perkusi : Redup.
Palpasi : Tidak ada benjolan dan ictus cordis teraba.
Lampiran 8
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Data Fokus Etiologi Problem
DS : Kelemahan Intoleransi aktivitas
a. Pasien mengatakan tangan dan kaki kirinya terasa lemas
b. Pasien mengatakan sejak sabtu malam merasa lemas pada bagian tangan dan kaki
kirinya sehingga sulit digerakkan
c. Pasien mengatakan terkadang jika gula darahnya tinggi akan mengalami hal yang
serupa
DO :
a. Pasien tampak kesulitan menggerakkan tangan dan kaki kirinya
b. Pasien tampak perlu bantuan saat melakukan aktivitas
c. Pasien tampak perlu bantuan apabila berpindah posisi misal dari berbaring
menjadi duduk
d. Kekuatan otot : 5 3
5 3
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
Intoleransi Setelah dilakukan tindakan 1) Identifikasi bagian tubuh 1) Untuk mengetahui bagian tubuh
aktivitas keperawatan selama 3 x 24 jam yang mengalami yang menyebabkan kelemahan
berhubungan dengan per kunjungan 1 x 3 jam gangguan berupa 2) Untuk mengetahui penanganan
dengan diharapkan intoleransi aktivitas kelemahan yang tepat
kelemahan dapat teratasi dengan kriteria hasil : 2) Monitor lokasi dan 3) Untuk mengurangi kekakuan otot
a. Keluhan lelah dan lemas ketidaknyamanan selama dan risiko kelumpuhan
berkurang melakukan aktivitas 4) Untuk membiasakan klien
b. Kemudahan dalam melakukan 3) Lakukan latihan rentang beraktivitas agar tidak kaku
Lampiran 8
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Dx Waktu Implementasi Respon TTD
Intoleransi 25/4/2022
aktivitas b.d 14.30 WIB Mengidentifikasi bagian tubuh yang S : Pasien mengatakan tangan dan
kelemahan mengalami gangguan berupa kelemahan kai kirinya terasa lemas dan susah
digerakkan
O : Tangan dan kaki kiri pasien
tampak susah digerakkan dan tampak
lemas
14.45 WIB Melakukan latihan rentang gerak pasif dan S : Pasien mengatakan bersedia
aktif O : Pasien tampak kooperatif selama
latihan rentang gerak pasif dilakukan
dan terkadang kaki kiri pasien
melakukan perlawanan tanpa sadar
selama latihan rentang gerak pasif
dilakukan, seperti kaki kiri pasien
kaku sehingga sedikit sulit dilakukan
latihan rentang gerak pasif
Lampiran 8
15.15 WIB Menganjurkan melakukan aktivitas secara S : Pasien mengatakan akan mencoba
bertahap seperti menggeser kaki kirinya ke melakukannya dengan bantuan
kanan atau ke kiri dan mengangkat tangan keluarga dulu karena belum sanggup
kirinya secara perlahan baik sendiri atau bila menggerakkan sendiri
dibantu oleh keluarga, menggerakkan jari- O : Pasien tampak kooperatif dan
jari tangan dan kaki kirinya pasien tampak mencoba
melakukannya dengan bantuan
Intoleransi 26/4/2022
aktivitas b.d 09.00 WIB Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan S : Pasien mengatakan masih belum
kelemahan selama melakukan aktivitas bisa menggerakkan kaki dan tangan
kirinya secara leluasa karena terasa
sangat lemah
O : Pasien tampak masih belum bisa
menggerakkan kaki dan tangan
kirinya secara leluasa dan perlu
bantuan jika perlu berpindah posisi
09.15 WIB Melakukan latihan rentang gerak pasif dan S : Pasien mengatakan bersedia,
aktif pasien mengatakan bahwa semalam
sebelum tidur melakukan latihan
rentang gerak pasif dibantu oleh
keluarga, dan pasien mengatakan
pagi ini kaki dan tangan kirinya
terasa lebih nyaman meskipun masih
terasa lemas,
O : Tangan dan kaki kiri pasien
tampak lebih mudah digerakkan dari
kemarin dan tidak terjadi perlawanan
Lampiran 8
09.30 WIB Melakukan latihan rentang gerak pasif dan S : Pasien mengatakan bersedia dan
aktif pasien mengatakan kaki dan tangan
kirinya terasa lebih nyaman setelah
beberapa kali melakukan latihan
rentang gerak pasif ini.
O : Pasien tampak kooperatif selama
latihan rentang gerak, tidak ada
perlawanan dari pasien, dan tangan
dan kaki kiri pasien tampak lebih
mudah mengikuti instruksi yang
diberikan
E. EVALUASI KEPERAWATAN
Dx Waktu Evaluasi TTD
Keperawatan
Intoleransi 27/4/2022 S :
aktivitas b.d 11.00 WIB a. Pasien mengatakan mengerti jika tangan dan kaki kirinya mengalami kelemahan
kelemahan sehingga sulit digerakkan
b. Pasien mengatakan merasa lebih leluasa menggerakkan tangan dan kaki kirinya
c. Pasien mengatakan akan melakukan latihan rentang gerak baik sendiri ataupun
dengan bantuan baik selama di rumah sakit ataupun dirumah
d. Pasien mengatakan akan mulai belajar untuk berjalan jika kaki kirinya sudah
lebih kuat
e. Pasien mengatakan akan sering belajar menggengam barang dengan tangan
kirinya
O:
a. Tangan dan kaki kirinya pasien tampak lebih leluasa dalam bergerak daripada
hari pertama saat pengkajian
b. Pasien tampak dapat melakukan latihan rentang gerak baik sendiri ataupun
dengan bantuan
c. Pasien tampak dapat mulai berdiri disamping bed bantuan keluarga
d. Pasien tampak dapat menggenggam barang dengan tangan kirinya meskipun
genggamannya belum kuat
e. Kekuatan otot
5 4
5 4
A : Masalah intoleransi aktivitas teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
1) Anjurkan pasien untuk melakukan latihan rentang gerak aktif maupun pasif
2) Anjurkan pasien untuk melakukan aktivitas secara bertahap.
Lampiran 9
NO RM : 01571xxx
Nama Pasien : Ny. N
Umur : 60 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal / Profesi Hasil Pemeriksaan, Analisis, Rencana Instruksi Profesional Review
Jam Pemberi Penatalaksanaan Pasien. Pemberi Asuhan, dan
Asuhan termasuk Paska Verifikasi
Diisi dengan menggunakan format Bedah/Prosedur DPJP
SOAP (bubuhkan nama dan paraf di
tiap akhir catatan) (Instruksi ditulis
dengan jelas dan rinci)
Senin, Perawat S: Pasien mengatakan kedua kakinya
18/04/2022 susah digerakkan
18.00 WIB O: a. Ku: CM
b. TTV: TD : 145/80 mmHg
N: 98x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,0oC
SpO2 : 98%
c. Pasien terlihat lemah
d. Kekuatan otot ekstremitas
kanan atas 5, kiri atas 5, kanan
bawah 2, kiri bawah 2.
e. Respon motorik
5 5
2 2
A: Masalah gangguan mobilitas fisik
belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi
1. Observasi KU dan TTV
2. Latih pasien dan keluarga untuk
melakukan ROM pasif
3. Dampingi pasien melakukan
kegiatan
4. Kolaborasi dengan perawat
bangsal.
NO RM : 01568xxx
Nama Pasien : Ny. W
Umur : 52 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal / Profesi Hasil Pemeriksaan, Analisis, Rencana Instruksi Profesional Review
Jam Pemberi Penatalaksanaan Pasien. Pemberi Asuhan, dan
Asuhan termasuk Paska Verifikasi
Diisi dengan menggunakan format Bedah/Prosedur DPJP
SOAP (bubuhkan nama dan paraf di
tiap akhir catatan) (Instruksi ditulis
dengan jelas dan rinci)
Senin, Perawat S: Pasien mengatakan tubuhnya terasa
25/04/2022 lemas terutama bagian kiri tubuh
18.30 WIB O: a. Ku: CM
b. TTV: TD : 173/93 mmHg
N: 98x/menit
RR : 18x/menit
S : 36,5oC
SpO2 : 98%
c. Pasien terlihat lemah
d. Kekuatan otot ekstremitas
kanan atas 5, kiri atas 3, kanan
bawah 5, kiri bawah 3.
e. Respon motorik
5 3
5 3
A: Masalah gangguan mobilitas fisik
belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi
1. Observasi KU dan TTV
2. Latih pasien dan keluarga untuk
melakukan ROM pasif
3. Anjurkan keluarga untuk
mendampingi pasien melakukan
kegiatan
4. Kolaborasi dengan perawat
bangsal.
di latar belakang
Perbaiki kata menjadi “peneliti
tertarik untuk…”
Tambahi kata “II”
Sesuaikan spasi dengan panduan
Atur tata urutan tulis
Perbaiki penulisan sitasi/sumber
kutipan
Cari sumber primer kutipannya
Masalah pada pathway hendaknya
ditulis semua
Buat tabel sendiri
Silakan menggunakan pengkajian
utama terkait DM
Sesuaikan diagnosa dengan SDKI
Sesuaikan intervensi dengan SIKI
Perbaiki penyusunan tabel
intervensi
Susunlah implementasi sesuai
dengan gambaran awal SIKI
Susunlah evaluasi sesuai dengan
gambaran awal SLKI
Daftar pustaka sesuaikan dengan
panduan
Lanjutkan membuat bab 3
7 Selasa, Perbaikan Feedback (10/12/2021)
7/12/2021 BAB 1 dan Sesuaikan ukuran font yang
2 digunakan
Kurang spasi pada beberapa kata
Perbaiki tulisan, bukan “karya
tulis ilmiah” namun “proposal”
Sesuaikan daftar isi dengan nomor
halaman
Perbaiki penomoran tabel
Perbaiki penomoran gambar
Tambahkan daftar lampiran
Ubah kalimat menjadi kalimat
efektif atau di paraphrase
Awali latar belakang dengan
bercerita tentang hal umum
mengenai DM
Jadikan dalam 1 paragraf apabila
dari sumber yang sama
Tambahkan sumber kutipan
Lengkapi dengan pengertian DM
terbaru
Lampiran 11
“Pasien”
Berikan data
penanggungjawabnya
Sampaikan keluhan utama
Sesuaikan antara waktu pasien
masuk dan waktu pengkajian
Berikan satuan pada GDS
Upayakan jangan mengulang
kalimat yang sama
Silakan cara menyusun dalam
satu alinea subjek ditata diawal,
selanjutnya menggunakan kata
pengganti subjek atau keterangan
Perbaiki cara memberikan
keterangan
Silakan dijelaskan sesuai
pemeriksaan
Penulisannya harusnya
“Pemeriksaan laboratorium pada
tanggal…didapatkan hasil..”
Penulisan seharusnya “Program
terapi pada tanggal…yang
didapatkan..”
Perbaiki dosis obat
Perbaiki penulisan dosis sesuaikan
semua sesuai baku
Berikan pengantar yang umum
baru masuk ke fokus yang
digunkaan studi kasus
Penulisan seharusnya “selama
3x24 jam dengan per kunjungan
1x3 jam diharapkan…”
Silakan penulisan terkait subjek
ditata
Perbaiki evaluasi pakai
SOAP/SOAPIER
Pada pembahasan mulailah dari
data awal ditemukan misal tanda
dan gejala yang disampaikan
dibuat bisa per point atau dalam
bentuk alinea data karakteristik
bisa masuk dalam prolog
Penjelasan pada pengkajian hanya
sebagai penguat, silakan
tambahkan penjelasan lagi
Perbaiki penulisan kutipan
Lampiran 11