Anda di halaman 1dari 1

Creative accounting adalah suatu perilaku dalam upaya untuk mengatur laporan keuangan.

Creative accounting dikenal dengan manajemen laba bisa saja dibolehkan atau dianggap
perilaku etis namun bisa juga dianggap tidak etis. Jelaskan mengenai hal ini!

Jawab :
Creative accounting atau lebih dikenal dengan manajemen laba adalah semua proses untuk
mengatur laporan keuangan. Menurut saya, Creative accounting adalah sebuah
pengembangan atau inovasi dari ilmu akuntansi dimana dalam creative accounting seorang
manajer atau seorang akuntan diberikan kebebasan untuk membuat laporan keuangan dengan
berbagai macam metode atau berbagai macam kebijakan kebijakan dan teknik teknik akuntansi
yang dibutuhkan. Biasanya seorang manajer dalam memilih kebijakan akuntansi seringkali
dipengaruhi oleh tiga variabel, yaitu skema bonus, kos politik, dan adanya perjanjian utang
dengan pihak ketiga (Watt dan Zimmerman, 1996).
Tidak semua creative accounting memiliki konotasi negatif tergantung dari perspektif organisasi
dan perusahaan. Acapkali tidakan manajemen laba justru menguntungkan bagi perusahaan
(pembayaran pajak menjadi lebih kecil, sorotan politik menjadi lebih kecil) dalam hal ini tindakan
manajemen laba disebut efisien, sebaliknya jika tindakan manajemen laba didasarkan pada
perilaku oportunis manajemen, maka tindakan tersebut adalah negatif bagi organisasi.
Dapat diberikan contoh misalnya dalam sebuah perusahaan, membuat laporan tahunan laba
keuangan perusahaan untuk dilaporkan dalam system perpajakan. Biasanya manajer akan
memilih dan memilah unsur - unsur apa saja yang akan dilaporkan dalam laporan tersebut, ini
dimaksudkan bukan untuk mengelabuhi akan tetapi ada beberapa hal hal yang mungkin dirasa
tidak terlalu penting untuk dilaporkan (atau bersifat privasi). Dalam hal ini seorang manajer
biasanya tidak akan melaporkan hal tersebut dan akan diganti dengan hal hal yang lebih
bersifat universal bagi perusahaan sehingga laporan manajemen laba tersebut lebih efektif dan
lebih bisa diterima bagi organisasi atau manajer dan dianggap pantas oleh pihak lain.
Maka dapat disimpulkan bahwa manajemen laba adalah tindakan yang kurang etis apabila
didasari dengan motif melaporkan laba dengan tidak apa adanya, tetapi akan lebih bisa diterima
apabila dalam membuat laporan manajemen laba didasari dengan beberapa faktor untuk
beberapa kepentingan dan bernilai efisien bagi sebuah organisasi

Sumber referensi jawaban :


BMP EKMA 4314 Akuntansi Manajemen Hal 1.34

Anda mungkin juga menyukai