Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MANAJEMEN PEMBIAYAAN

“Kegiatan Usaha Perbankan Syariah”


Dosen Pengampu: Ulen Bangun M. M

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Pembiayaan

DISUSUN OLEH:

Kelompok 2
1. Muhammad Ichsan
2. Maulani Syahfira
3. Fitri Indah Syahri
4. Ilhamsyah

Prodi/Jurusan: Perbankan Syariah 7B Eksklusif

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


SYEKH H.A.HALIM HASAN AL-ISHLAHIYAH BINJAI
T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT Tuhan yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Kegiatan Usaha Perbankan Syariah”.
Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas kelompok pada Mata Kuliah Manajemen
Pembiayaan dengan dosen pengampu Ulen Bangun M. M.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang senantiasa memberikan masukan, kritik, dan doa sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang penulis miliki.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran, masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Binjai, 30 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Hlm

Kata Pengantar....................................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2
a. Pengertian Bank Syariah............................................................................................2
b. Dasar Hukum Bank Syariah ............................................................................................3
c. Produk-produk Perbankan Syariah ...............................................................................4
BAB III PENUTUP.......................................................................................................10
A. Kesimpulan............................................................................................................10
B. Saran.......................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Latar Belakang
Perbankan Syariah merupakan suatu sistem perbankan yang dikembangkan
berdasarkansistem syariah (hukum islam).Usaha pembentukkan sistem ini berangkat
dari larangan islamuntuk memungut dan meminjam bedasarkan bunga yang termasuk
dalam riba dan investasiuntuk usaha yang dikategorikan haram,misalnya dalam
makanan,minuman,dan usaha-usaha lainyang tidak islami,yang hal tersebut tidak diatur
dalam Bank Konvensional.Di Indonesia pelopor perbankan syariah adalah Bank
Muamalat Indonesia. Berdiri tahun1991, bank ini diprakarsai oleh Majelis Ulama
Indonesia (MUI) dan pemerintah serta dukungan dariIkatan Cendekiawan Muslim
Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha muslim. Bank inisempat terimbas oleh krisis
moneter pada akhir tahun 90-an sehingga ekuitasnya hanya tersisasepertiga dari modal
awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana kepada bank ini dan pada periode
1999-2002 dapat bangkit dan menghasilkan laba.Saat ini keberadaan bank syariah di
Indonesia telah di atur dalam Undang-undang yaitu UU No. 10 tahun 1998 tentang
Perubahan UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan.Adanya Perbankan syariah di
Indonesia bertujuan untuk mewadahi penduduk di NegaraIndonesia yang hampir
seluruh penduduknya beragama Islam.Dengan adanya bank tersebut diharapkan tidak
adanya kerancuan dalam prosesmuamalah bagi para pemeluk agama islam,sehingga
merek

BAB II
PEMBAHASAN

1
2.1 Pengertian Bank Syariah
Bank syariah adalah suatu bank yang dalam aktivitasnya; baik dalam
penghimpunan danamaupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan
dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah.Pada dasarnya ketiga fungsi
utama perbankan (menerima titipan dana, meminjamkanuang, dan jasa
pengiriman uang) adalah boleh dilakukan, kecuali bila dalam
melaksanakanfungsi perbankan melakukan halhal yang dilarang syariah. Dalam
praktik perbankankonvesional yang dikenal saat ini, fungsi tersebut dilakukan
berdasarkan prinsip bunga. Bankkonvensional memang tidak serta merta identik
dengan riba, namun kebanyakan praktik bankkonvnsionaldapat digolonglan
sebagai transaksi ribawi.

2.2 Sumber pendapatan bank syariah


Sumber pendapatan bank syariah terdiri dari:
a. Bagi hasil atas kontrak mudharabah dan kontrak musyarakah
b. Keuntungan atas kontrak jual-
beli (al bai’)
c. Hasil sewa atas kontrak ijarah dan ijarah wa iqtina dand. Fee dan biaya
administrasi atas jasa-jasa lainnya.

2.3 Perbedaan Bank Syariah Dengan Bank Konvensional


No Perbedaan Bank Konvensional Bank Syariah
1. Bunga Berbasis bunga Berbasis
revenue/profit loss sharing
2. Resiko Antirisk Risk sharing
3 Operasional Beroperasi dengan pendekatan sektor keuangan, tidak langsung
Beroperasi dengan pendekatan sektorriil
Bank Syari’ah.

2.4 Dasar Hukum Bank Syariah


Perbankan syariah menurut undang-undang Nomor 21 tahun 2008 tentang
PerbankanSyariah adalah segala sesuatu yang menyangkuttentang Bank Syariah

2
dan Unit UsahaSyariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan
proses dalammelaksanakan kegiatan usahanya. Bank yang menjalankan
kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas
Bank Umum Syariah dan Pembiayaan Rakyat Syariah.

2.5 Prinsip Bank Syariah


Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank
dan pihaklain untuk penyimpanan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha,
atau kegiatan lainnyayang sesuai dengan syariah.Beberapa Prinsip atau hukum
yang dianut oleh system perbankan syariah antara lain:
 Pembayaran terhadap pinjaman dengan nilai yang berbeda dari nilai
pinjamandengan nilai ditentukan sebelumnya tidak diperbolehkan
 Pemberi dana harus turut berbagi keuntungan dan kerugian sebagai akibat
hasilusaha institusi yang meminjam dana
 Islam tidak memperbolehkan “menghasilkan uang dari uang”. Uang
hanyamerupakan media pertukaran dan bukan komoditas karena tidak
memiliki nilaiintrinsic
 Unsur Gharar (ketidakpastian, spekulasi) tidak diperkenankan. Kedua belah
pihakharus mengetahui dengan baik hasil yang akan mereka peroleh dari
sebuahtransaksi
 Investasi hanya boleh diberikan pada usaha-usaha yang tidak diharamkan
pada Islam.

2.6 Kharakteristik Bank Syariah yaitu :


Berdasarkan prinsip syariah
Implementasi prinsip ekonomi Islam dg ciri:
 pelarangan riba dalam berbagai bentuknya
 Tidak mengenal konsep “time-value of money”
 Uang sebagai alat tukar bukan komoditi yg diperdagangkan.
 Beroperasi atas dasar bagi hasil
 Kegiatan usaha untuk memperoleh imbalan atas jasa

3
 Tidak menggunakan “bunga” sebagai alat untuk memperoleh
pendapatan
 Azas utama => kemitraan, keadilan, transparansi dan universal

Produk Perbankan Syariah


Produk perbankan syariah dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
 Produk penyaluran dana
 Produk penghimpunan dana
 Produk yang berkaitan dengan jasa yang diberikan kepada
nasabahnya.

Produk penyaluraan dana.


a. Prinsip Jual Beli ( Ba’i)
Transaksi jual beli dibedakan berdasarakan bentuk pembayarannya dan
waktu penyerahan barang, seperti:

 Pembiayaan Murabahah
Murabahah adalah transaksi jual beli di mana bank menyebut jumlah
keuntungannya.Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah
sebagai pembeli. Harga jual adalahharga beli bank dari pemasok
ditambah keuntungan. Kedua pihak harus menyepakati harga jual dan
jangka waktu pembayaran. Harga jual dicantumkan dalam akad jual beli
dan jikatelah disepakati tidak dapat berubah selama berlakunya akad.
Dalam perbankan,murabahah lazimnya dilakukan dengan cara
pembayaran cicilan (bi tsamanajil). Dalam transaksi ini barang
diserahkan segera setelah akad, sedangkan pembayarandilakukan secara
tangguh.

 Salam
Salam adalah transaksi jual beli di mana barang yang diperjualbelikan
belum ada.Dalam praktik perbankan, ketika barang telah diserahkan
kepada bank, maka bank akanmenjualnya kepada nasabah itu sendiri

4
secara tunai atau secara angsuran. Umumnyatransaksi ini diterapkan
dalam penbiayaan barang yang belum ada, seperti pembeliankomoditi
dijual kembali secara tunai atau secara cicilan.

 Istishna
Produk istishna menyerupai produk salam, namun dalam istishna
pembayarannyadapat dilakukan oleh bank dalam beberapa kali (termin)
pembayaran.Skim istishna dalam bank syariah umumnya diaplikasikan
pada pembiayaan manufaktur dan kontruksi.

Produk Penghimpunan Dana


Penghimpunan dana di Bank Syariah dapat berbentuk giro, tabungan,
dan deposito.Prinsip operasional syariah yang diterapkan dalam
penghimpunan dana masyarakat adalah
prinsip wadi’ah dan mudharabah.

a.PrinsipWadi’ah (simpanan)
Al-Wadi’ah atau dikenal dengan nama titipan atau simpanan,
merupakan titipanmurni dari satu pihak ke pihak lain, baik perorangan
maupun badan hukum yang harusdijaga dan dikembalikain kapan saja
bila si penitip menghendaki.

Ketentuan umum dari produk ini adalah :


 Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi hak milik
atau ditanggung bank, sedang pemilik dana tidak dijanjikan
imabalan dan tidak menanggung kerugian.
Bank dimungkinkan memberi bonus kapada pemilik dana sebagai suatu
insentif untukmenarik dana masyarakat namun tidak boleh diperjanjikan
di muka.
 Bank harus membuat akad pembukaan rekening yang isiny
mencakup izin penyalurandana yang disimpan dan persyaratan lain
yang disepakati selama tidak bertentangandengan prinsip

5
syariah.Khusus bagi pemilik rekening giro, bank dapat memberikan
buku cek, bilyet giro, dan debit card.
 Terhadap pembukaan rekening ini bank dapat mengenakan
pengganti biayaadministrasi untuk sekadar menutupi biaya yang
benar – benar terjadi.
 Ketentuan ketentuan lain yang berkaitan dengan rekening giro dan
tabungan berlakuselama tidak bertentangan dengan prinsip
syariah.Yang termasuk dalam produk Bank Syariah dalam
menghimpun dana yaitu :
1.Giro SyariahGiro adalah simpanan yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat denganmenggunakan cek/ bilyet giro, atau
dengan cara pemindahbukuan.
2.Tabungan SyariahTabungan adalah simpanan yang penarikannya
hanya dapat dilakukan menurutsyarat tertentu yang telah disepakati,
tetapi tidak dapat ditarik dengan cek/bilyetgiro.
3.Deposito SyariahDeposito adalah simpanan yang penarikannya
hanya dapat dilakukan Pada Waktu Tertentu Berdasarkan Perjanjian
Antara Nasabah Dengan Bank

Produk Jasa Perbankan


a.Sharf(Jual Beli Valuta Asing)
Pada prinsipnya, jual beli valuta asing sejalan dengan prinsip
sharf.Jual beli matauang yang tudak sejenis ini penyerahannya harus dilaksanakan pada
waktu yang sama(spot). Bank mengambil keuntungan dari jual beli valuta asing ini.

b. Ijarah (sewa)
Jenis kegiatan ijarah antara lain penyewaan kotak simpanan (
safe deposit box)dan jasa tata laksana administrasi dokumen (custodian). Bank dapat
imbalan sewa dari jasatersebut.

Keunggulan Dan Kelemahan Bank Syariah

6
Keunggulan Bank Syariah
Bank syariah memiliki beberapa keunggulan yaitu sebagai berikut :1. Bank syariah
relatif lebih mudah merespons kebijaksanaan pemerintah.2. Terhindar dari praktik
moneu laundring.3. Bank syariah lebih mandiri dalam penentuan kebijakan bagi
hasilnya.4. Tidak mudah dipengaruhi gejolak moneter.5. Mekanisme bank syariah
didasarkan pada prinsip efisiensi, keadilan dankebersmaan.Kelemahan Bank Syariah

Bank syariah memiliki beberapa kelemahan diantaranya sebagai berikut :


1. Jaringan kantor bank syariah belum luas.
2. SDM bank syariah masih sedikit.
3. Pemahaman masyarakat tentang bank syariah masih kurang.
4. Kekeliruan penilaian proyek berakibat lebih besar daripada bank konvensional.

Contoh Bank Syari’ah


Bank umum syariah (bus)1. PT Bank Syariah Mandiri2. PT Bank Syariah Muamalat
Indonesia3. PT Bank Syariah BNI4. PT Bank Syariah BRI5. PT Bank Syariah Mega
Indonesia6. PT Bank Jabar dan Banten

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian kita sepakati bersama bahwa perbankan islam adalah lembaga keuangan
yangmenjalankan aktivitas perbankan konvensional murni yang tidak sama sekali ada
kaitannyadengan kegiatan keagamaan yang akan menimbulkan kontradiksi apabila
terjadi sebuahkesalahan, maka agama islam termasuk di dalamnya umat islam itu akan
tersalahkan. Namun dalam kegiatannnya perbankan islam tidak boleh menyimpang dari
landasan dan prinsip-prinsip islam itu sendiri, karena timbulnya perbankan islam
adalah untukmenyempurnakan dari sistem sosialis dan konvensional. Yang bukan saja
berorientasi pada profitabilitas tapi juga bagaimana perbankan islam itu sendiri
mengedepankan etika dan moraldalam berbisnis di dunia perbankan yang dapat
menciptakan sebuah kegiatan perbankan yangefisien dan efektip (bebas dari Riba,
Gharar, Maysir, dll) sehingga dapat berimplikasi pada pembangunan ekonomi,
kesejahteraan rakyat, menciptakan pasar ekonomi yang sehat danmenghilangkan
paradigma dzalim.
B. Saran

8
Maka tugas kita selaku akademisi adalah bagaimana kita mengembangkan
danmenerapkan kegiatan perbankan islam pada masyarakat dunia, sehingga tidak ada
kata alergiketika masyarakat mendengar istilah

istilah kegiatan perbankan islam. Harapan kita bahwasudah cukup sampai disini
saja kegiatan dunia bisnis baik yang basis finansial, Investasi, perbankan, real, pasar
modal, pasar barang dll. Yang hanya menguntungkan sebagian pihak dandipihak lain
tertidas.Mari kita jadikan Perbankan islam sebagai sarana untuk menciptakan dunia
bisnis baru yang bernafaskan positif yang dapat memberikan kesejahteraan bagi semua.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar Karim Adiwarman. Bank Islam, Analisis Fiqih dan Keuangan. Rajawali
Pers.Jakarta.2013.
Frianto Pandia, Elly Santi Ompusunggu, Achmad Abror. Lembaga Keuangan.
Rineka Cipta,Jakarta 2005
Machmud Amir & Rukmana. 2010. Bank Syariah, Jakarta. ErlanggaSumber lain
:http://www. Makalahegi.blogspot.com Diakses pada tanggal 01 Mei 2014

http://www
. Eramoeslem.com”ekonomi syariah

Anda mungkin juga menyukai