Anda di halaman 1dari 2

Tugas Citizenship of Education

Nama : Magdalena Anggraeni


NPM : 022121111
Kelas : 1 Malam Akuntansi

1. Jelaskan nilai pentingnya Konstitusi bagi :

a. Negara.

Konstitusi memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Konstitusi juga sebagai pemberi pegangan dan pemberi batas agar
penyelenggara negara tidak menyalahgunakan kekuasaan; sekaligus dipakai sebagai
pegangan dalam mengatur bagaimana kekuasaan negara harus dijalankan. Karena
konstitusi merupakan jaminan yang penting dalam menjaga agar kekuasaan yang ada di
dalam suatu negara tidak disalahgunakan dan menjamin agar hak asasi manusia tidak
dilanggar.

Dengan demikian konstitusi harus ditaati, dijalankan, baik oleh pemegang kekuasaan
maupun masyarakat. Konstitusi memiliki arti penting bagi negara karena kedudukannya
dalam mengatur kekuasaan; membatasi kekuasaan, menjadi barometer dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara; serta memberikan arahan dan pedoman bagi generasi penerus
bangsa dalam menjalankan suatu negara.

Konstitusi dan negara ibarat dua sisi mata uang yang satu sama lainnya tidak
terpisahkan. Karena eksistensi konstitusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
merupakan suatu hal yang sangat urgen, bahkan disebutkan tanpanya bisa jadi tidak akan
terbentuk sebuah negara

b. Warga negara

Selain sebagai pemberi batas kekuasaan, konstitusi juga digunakan sebagai penjamin
hak-hak warga negara. Hak-hak konstitusional warga yang dijamin dalam Undang-
Undang Dasar; yaitu hak atas kewarganegaraan, hak atas hidup, hak untuk
mengembangkan diri, hak atas kemerdekaan pikiran dan kebebasan memilih, hak atas
informasi, hak atas kerja dan penghidupan yang layak, hak atas kepemilikan dan
perumahan, hak atas kesehatan dan lingkungan sehat, hak berkeluarga, hak atas kepastian
hukum dan keadilan, hak bebas dari ancaman, diskriminasi dan kekerasan, hak atas
perlindungan, hak memperjuangkan berekspresi dan menyampaikan pendapat, dan hak
atas pemerintahan.

2. a. Apakah keberadaan konstitusi bagi negara dan bagi warga negara bisa saling
berbenturan ? jelaskan
Bisa. Karena terkadang pemerintah membuat keputusan atau kebijakan tanpa
memikirkan kesejahteraan warga negaranya karena pemerintah terlalu memikirkan
kehidupan dan kepentingan suatu negara.
b. Berikan contoh ilustrasinya beserta solusinya

Contohnya dalam permasalahan penanganan covid-19. Pelbagai upaya pemerintah


yang didukung masyarakat telah dilakukan. Sembari kita bergotong-royong untuk
memulihkan keadaan saat ini, kita juga dapat mengevaluasi diri dan kerja-kerja
pemerintah secara berkesinambungan. Bagaimanapun juga dalam skala besar, persoalan
penanganan Covid-19 ini menyisahkan banyak sekali catatan kritis dan hal itu dapat
ditinjau dari berbagai sudut pandang. Salah satunya adalah sudut pandang konstitusi.
Menurut penulis, persoalan konstitusi dalam konteks ini adalah kesadaran aparatur
pemerintahan untuk menginsersikan substansi konstitusi menghadapi masuknya wabah
Covid-19 di Indonesia. Masalah konstitusi ini utamanya terjadi sebelum dan pekan awal
ditemukannya kasus positif corona serta sebagian lagi masih berlangsung saat ini.

Pertama, sikap pejabat-pejabat pemerintahan yang cenderung menolak mentah-


mentah atau mengabaikan fakta bahwa virus corona mengintai semua spesies manusia.
Padahal senyatanya virus ini telah menyebar secara eksponensial. Mereka terkesan
menutup mata pada fakta empirik dan saintis keberadaan virus corona. Singkatnya, ada
sikap penolakan atau proses penolakan terhadap wabah tersebut. Kedua, kebijakan
pemerintah untuk memberikan insentif di bidang pariwisata, membiayai
buzzer/influencer, menggenjot investasi, hingga terus membahas regulasi omnibus law
cipta lapangan kerja.

Jauh sebelum masuk ke Indonesia, Covid-19  telah menyebar hampir di seluruh


China. Ribuan manusia meregang nyawa dan aktivitas ekonomi lumpuh di negeri tirai
bambu itu. Wabah lantas menjalar ke berbagai belahan dunia dan sangat terasa dampak
globalnya. Namun, pemerintah Indonesia jauh dari kata siap melawan. Seharusnya
langkah pencegahan dari awal masif dilakukan. Karena ini wabah yang mengancam
kehidupan dan sebagaimana diperintahkan konstitusi pemerintah harus selalu siap
melindungi negara dan rakyat.

Perspektif konstitusi dimaksud ditemukan pada Preambule UUD 1945 alinea IV


berbunyi “dibentuknya negara Republik Indonesia ialah untuk melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.” Kalau saja pemerintah
menganggap keselamatan rakyat penting, maka prioritas utama kerjanya adalah
melindungi rakyat. Hal ini juga sesuai dengan adagium yang pernah diungkapkan oleh
Marcus Tullius Cicero yaitu “Salus populi suprema lex esto” yang artinya keselamatan
rakyat merupakan hukum tertinggi. Itu artinya segala hal yang tidak berhubungan dengan
keselamatan rakyat dihentikan sementara.

Persoalan konstitusi berikutnya adalah hak hidup yang rasanya terus terancam karena
corona (data per 24 Maret 2020: 55 orang meninggal dunia). Hak hidup termaktub dalam
Pasal 28H ayat (1) juncto Pasal 28I ayat (1) disebut sebagai hak yang tidak bisa
dikurangi dalam keadaan apapun (non-derogable rights). Kemudian, hak untuk sehat dan
hak atas fasilitas/pelayanan kesehatan yang layak, hak untuk tidak disiksa (dalam
konteks ini secara psikologis), hak atas rasa aman dan nyaman. Dalam kacamata
konstitusi murni, dapat dikatakan hak-hak tersebut telah terlanggar. Sejatinya, hak-hak
itu dipenuhi, dijaga dan diproteksi eksistensinya oleh pemerintah sebagai
pengejawantahan perintah Pasal 28I ayat (4) menyatakan “Perlindungan, pemajuan,
penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara, terutama
pemerintah.”

Anda mungkin juga menyukai