Skripsi Rahmat Hidayat New
Skripsi Rahmat Hidayat New
SKRIPSI
OLEH :
RAHMAT HIDAYAT
1301025190
Kedua Orang Tua tercinta Achmad Yani (Alm) Dan Ibu Nurhasanah.
Sahabatku semasa di kampus Rivandi, Arif, Adi, Fauzi, Lukfi dan Heriyadi,
Hikmah, Oliv.
Sahabat yang selalu ada di saat saya duka di saat saya membutuhkan
senyuman, Deri, Angga, Aldi, Gembul, Kiduy, Fendi, dan masih banyak lagi
yang tidak saya sebutkan namanya.
4. Ibu Dr. Saida Zainurossalamia ZA, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan
Manajemen dan Ibu Dr. Ariesta Heksarini , S.E., M.M selaku Ketua
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Mulawarman.
Mahasiswa
Rahmat Hidayat
DAFTAR ISI
COVER
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I...........................................................................................................................11
PENDAHULUAN.......................................................................................................11
BAB II.........................................................................................................................11
LANDASAN TEORI...................................................................................................11
2.2 Harga...................................................................................................................2
BAB III..........................................................................................................................1
METODE PENELITIAN..............................................................................................1
3.4.1 Populasi........................................................................................................4
3.4.2 Sampel...........................................................................................................4
BAB IV........................................................................................................................15
4.4 PEMBAHASAN...........................................................................................34
BAB V.........................................................................................................................42
PENUTUP...................................................................................................................42
5.1 KESIMPULAN.............................................................................................42
5.2 SARAN.........................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................43
BAB I
PENDAHULUAN
perusahaan besar terus meningkat. Banyak perusahaan kecil yang sekarang ini
memproduksi makanan khas dari daerah nya sendiri, yang dapat di jadikan buah
tangan atau oleh-oleh khas dari daerah tersebut. Banyak pengusaha kuliner baik dari
pengusaha catering, restoran, maupun roti sangat bersaing ketat. Peluang bisnis
makanan atau kuliner sekarang ini sangat menjanjikan dimana kebutuhan pangan
menganggap produk adalah suatu penawaran nyata, tetapi produk bisa lebih dari itu.
Secara luas produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman,
BreadLife adalah jaringan gerai Japanese artisan bakery dengan konsep open
kitchen yang menyajikan aneka roti, roti tawar, cake kering dan cake basah yang lezat
dan bertekstur lembut khas Jepang, dibuat fresh tiap hari dengan bahan-bahan alami
tanpa tambahan pengawet dan pewarna serta berstandar kualitas tinggi, serta disajikan
dalam counter tertutup untuk menjamin kualitas dan kesegarannya. Resep dan
tampilan produk-produk BreadLife dikembangkan oleh tenaga ahli dari Jepang dan
tim R dan D untuk menghasilkan kreasi roti dan cake ala Jepang yang bisa diterima
konsumen Indonesia. Terdapat berbagai jenis sweetbuns, danish, dry cake, toast, chill
yang baik sehingga perusahaan dapat meraih tujuan yang ingin dicapai. melalui
Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen, dengan cara pemberian
bentuk dan rasa roti. Di Indonesia kita terbiasa makan roti tawar yang empuk,
berwarna putih, berbentuk kotak dengan lapisan kulit luar roti tipis serta tidak keras.
Namun, orang Perancis lebih menyukai roti yang berbentuk oval lonjong layaknya
mirip tabung kapsul, yang lapisan kulit luar roti tebal dan agak keras/kasar tapi bagian
dalamnya tetap empuk. Sementara orang Jerman dan Rusia lebih menyukai roti yang
terbuat dari gandum. Pada masa kini, meskipun sudah banyak berbagai jenis makanan
yang diciptakan dan dikonsumsi oleh manusia, tetapi roti masih menjadi salah satu
makanan yang dipilih oleh manusia untuk dimakan. Saat ini roti sudah menjadi
bagian dari kehidupan sehari-hari. Tidak hanya roti yang berbentuk pipih saja, kini
kita bisa menikmati roti dalam berbagai macam aneka bentuk, rasa dan ukuran. Dan
kita tinggal pilih saja roti dengan bentuk, ukuran dan rasa apa yang kita sukai (Bakery
Indonesia). Roti memiliki sejarah panjang karena bagaimana pun roti adalah makanan
yang sehat dan bergizi. Roti sebagai makanan telah melampaui pencapaian kehidupan
manusia dalam peradaban, dan telah melingkupi masing-masing budaya masyarakat
atau jasa layanan berkaitan dengan apa ynag diharapkan oleh pelanggan. Kualitas
kebutuhan yang dinyatakan maupun tidak di nyatakan Kotler dan Keller (2007).
yang dihasilkan dari pemasaran, rekayasa, produksi, dan pemeliharaan yang membuat
menurut Wijaya (2011). Oleh sebab itu, perusahaan harus memiliki kualitas produk
menjadi senang atau kecewa sebagai hasil dari perbandingan antara kinerja produk
Sedangkan menurut Irawan (2003) kepuasan pelanggan adalah hasil akumulasi dari
konsumen atau pelanggan dalam menggunakan produk dan jasa. Perusahaan juga
harus memperhatikan pelayanan yang baik dan sopan kepada konsumen. Pelayanan
sangat berarti dalam memberikan kepuasan pada pelanggan sehingga menjadi suatu
hal yang sangat penting dalam usaha guna memberikan kepuasaan kepada para
pelanggannya. Perusahaan harus siap memperkenalkan produk baru atau produk sama
namun dengan motif baru yang di sesuaikan dengan keinginan konsumen agar dapat
menarik minat konsumen untuk membeli makanan yang ditawarkan. Perusahaan juga
bukan hanya berkonsentrasi dalam pembuatan produk baru, namun perusahaan juga
berpikir agar inovasi produk dalam perusahaan tersebut dapat diterima dan dapat
menarik minat konsumen. Peran dari kualitas produk yang di hasilkan dan pelayanan
hidup suatu perusahaan.Perusahaan yang ingin berkembang dan ingin lebih maju
harus dapat memberikan kualitas produk yang dapat memberikan rasa puas terhadap
konsumennya.
Seiring dengan perkembangan zaman, bentuk dan cita rasa roti semakin
beragam. Saat itu warna roti membedakan “status sosial” dalam masyarakat. Semakin
gelap warna roti yang dikonsumsi semakin rendah satus sosialnya. Hal ini
dikarenakan harga terigu yang mahal. Tetapi jaman sekarang roti yang berwarna
gelap justru lebih mahal karena rasanya yang lebih enak dan kandungan gizinya yang
menemukan roti yang di pajang tidak sesuai dengan harga yang diharapkan dan etika
kerja karyawan terlihat tak baik ketika saling bertatap muka tetapi tidak saling
menyapa, hubungan antar individu terkesan acuh dan hal itu terlihat ketika melayani
konsumen yang sedang membeli. Masalah yang terdapat pada kepuasan konsumen
dapat dilihat dari Produk yang di jual tidak sesuai.dengan harga yang diberikan,
sedangkan masalah yang terdapat pada Kualitas Pelayanan dapat dilihat dari hasil
kerja karyawan yang belum maksimal terhadap program kerja yang telah ditetapkan
oleh perusahaan.
produknya. Komsumen merupakan bagian yang sangat penting bagi perusahaan agar
perusahaan berjalan dengan baik dan maju. Selain itu banyak perusahaan yang
bersaingan agar dapat menciptakan produk yang baik dan dapat memberikan rasa
Hal tersebut yang menjadi latar belakang penulis dalam melakukan penelitian
sebelumnya, permasalahan yang dihadapi oleh pihak Breadlife Bakery adalah adanya
dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk dapat meningkatkan kembali rasa puas
pelanggan. Dari masalah yang dihadapi oleh pihak Breadlife Bakery, maka masalah
1. Secara teoretis
a. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menjadi sarana bagi peneliti untuk menambah
bersangkutan”.
1. Produk utama/inti yaitu manfaat dasar dari suatu produk yag ditawarkan
kepada konsumen.
2. Produk generik yaitu bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh
panca indra.
4. produk dan kondisi kondisi yang diharapkan oleh pembeli pada saat membeli
suatu produk.
5. Produk pelengkap yaitu sesuatu yang membedakan antara produk yang
ditawarkan oleh badan usaha dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing.
6. Produk potensial yaitu semua argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami
oleh suatu produk dimasa datang. Klasifikasi suatu produk yang dikemukakan
a. Berdasarkan wujudnya
1. Kinerja.
2. Reliabilitas.
3. Feature.
4. Keawetan.
5. Konsistensi.
6. Desain.
7. Estetika.
1. Kinerja (performance)
2. Keistimewaan features)
Sifat yang menunjang fungsi dasar produk, misalnya kelengkapan fasilitas
produk tersebut.
3. Keandalan (reliability)
seperti mata air pilihan untuk dijadikan air mineral yang berkualitas
Kesesuaian(conformanceto specifications)
suatu ukuran usia operasi produk yang diharapkan dalam kondisi normal.
Waktu garansi atau jaminan produk tidak rusak sebelum masa kadaluwarsa
yang telah ditetapkan, mencakup umur minuman berapa lama produk tersebut
dapat digunakan.
kebutuhan.
2.2 Harga
tersebut.
tersebut adalah:
5
1 Meningkatkan penjualan
3 Stabilisasi harga
Swasta (2010: 246) menjelaskan tingkat harga terjadi karena dipengaruhi oleh
1. Keadaan Perekonomian.
3. Elastisitas permintaan.
4. Persaingan.
5. Biaya.
6. Tujuan perusahaan.
7. Pemerintah.
1. Keterjangkauan harga.
pemasaran.
sosial ekonomi, kebijakan dan perarturan pemerintah, budaya dan politik. Pada
laba paling tinggi. Tujuan ini dikenal dengan istilah maksimisasi laba. Ada
perusahaan yang menggunakan target laba, yaitu tingkat laba yang sesuai
(dalam ton, kg, unit, m³, dan lain-lainnya), nilai penjualan (Rp) atau
permintaan selektif.
khusus.
perlindungan konsumen.
konteks global.
pricing).
promosi.
menjual produk dan jasa dengan dua harga atau lebih yang tidak
waktu.
jika produk tersebut merupakan bagian dari bauran produk. Dalam hal ini,
keseluruhan bauran produk. Penetapan harga itu sulit karena berbagai produk
memiliki permintaan dan biaya yang saling terkait dan dipengaruhi oleh
langkah yang dapat dilakukan dalam penetapan harga adalah sebagai berikut :
5. Penentuan harga awal perlu disepakati bahwa harga awal bagi produk baru
pasar yang selalu berubah, oleh karena itu dalam menetapkan harga harus
(dalam Kotler & Keller, 2009: 143), kualitas merupakan keseluruhan ciri-ciri dan
karakteristik dari suatu produk atau jasa dalam kemampuannya untuk memenuhi
kebutuhan yang telah ditentukan atau bersifat tetap. Semakin tinggi tingkat kualitas,
semakin tinggi pula tingkat kepuasan konsumen yang dihasilkan. Lovelock, Wirtz, dan
Mussry (2010: 154) mendefinisikan kualitas pelayanan sebagai sesuatu yang secara
115)
1. Tangibility
2. Relialibility
3. Responsiveness
4. Assurance
5. Empathy
masing-masing pelanggan.
a. Perilaku Konsumen
kepada konsumen.
(Hunt, 1991).
1. Tetap setia
Keinginan untuk membeli produk atau makanan lain yang ditawarkan karena
3. Merekomendasikan produk
mulut (word of mouth communication) yang bersifat positif. Hal ini dapat
berupa rekomendasi kepada calon konsumen yang lain dan mengatakan hal-
hal yang baik mengenai produk dan perusahaan yang menyediakan produk.
tinggi juga.
5. Memberi masukan
lagi, maka konsumen akan memberi masukan atau saran agar keinginan
yang mudah dan nyaman bagi para pelanggannya guna menyampaikan saran,
kritik, pendapat, dan keluhan mereka. Media yang digunakan bisa berupa
atau sering dilewati pelanggan), kartu komentar (yang bisa diisi langsung
maupun yang dikirim via pos kepada perusahaan), saluran telepon khusus
membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal
1992), baik survei melalui pos, telepon, email, websites, maupun wawancara
secara langsung dari pelanggan dan juga akan memberikan kesan positif
1. Reza Ryandi Aditya (2011) Reza Ryandi Aditya (2011) melakukan penelitian
responden yang berusia minimal 17 tahun dan sudah pernah membeli Pizza Hut di
variabel promosi dengan koefisien regresi sebesar 0,305, lalu variabel keragaman
menu dengan koefisien regresi sebesar 0,290, kemudian diikuti variabel kualitas
sebesar 0,234. Hasil tersebut menunjukkan bahwa harga, lokasi, pelayanan, dan
promosi Pizza Hut DP Mall Semarang secara umum sudah cukup baik meskipun
2. Ika Putri Iswayanti (2010) Ika Putri Iswayanti (2010) melakukan penelitian
apakah kualitas produk, kualitas layanan, harga, dan tempat berpengaruh terhadap
keputusan pembelian Soto Angkring Mas Boed dan menganalisis faktor yang
Sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa yang
kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel jika dipandang cocok.
adalah variabel kualitas produk dengan koefisien regresi sebesar 0,260, lalu
kualitas layanan dengan koefisien regresi sebesar 0,253, kemudian diikuti dengan
berpengaruh paling rendah adalah tempat dengan koefisien regresi sebesar 0,206.
yang sudah dinilai baik oleh pelanggan serta perlu memperbaiki hal-hal yang
masih kurang.
2 Ryan Nur Haryanto (2010) Ryan Nur Haryanto (2010) melakukan penelitian
bahwa sebesar 50,0% variasi Kepuasan Pelanggan dapat dijelaskan oleh keempat
dijelaskan oleh variabel lain diluar keempat variabel yang digunakan dalam
penelitian ini.
mempertahankan konsumen.
konsumen
27
H1
Kualitas Produk (X1)
H3
Kualitas Pelayanan
(X3)
Dari skema di atas terdapat dua variabel yaitu variabel dependen dan variabel
independen.
menjadi akibat karena adanya variable independen. Dalam hal ini variabel
independen dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan, harga dan promosi.
sebagai berikut:
Ha1: Kualitas produk (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif
kausal karena menganalisis hubungan sebab akibat, yaitu variabel bebas (X)
mempengaruhi variabel terikat (Y). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut,
1. Kualitas Produk
operation and repair, and other valued attributes”. Yang artinya kemampuan
produk juga atribut produk lainnya. Ada lima indikator menurut Kotler,
(2004:291) :
3. Keawetan
4. Halal
2. Harga
atau jasa. Kotler dan Amstrong (2001 : 339) mengatakan bahwa Harga adalah
jumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih luas lagi,
diantaranya:
1. Keterjangkauan harga
3. Kualitas Pelayanan
1. Bukti langsung
2. Responsiveness
4. Kepuasan Konsumen
konsumen terhadap produk, harga dan kualitas pelayanan yang ditawarkan oleh
1. Tetap Setia
3. Merekomendasikan produk
3.4.1 Populasi
memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang sedang membeli Breadlife Bakery
Samarinda.
3.4.2 Sampel
Menurut Arikunto (2006: 131), sampel merupakan sebagian atau wakil dari
populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah incidental sampling. Teknik tersebut digunakan karena populasi dalam
penelitian ini tidak diketahui. Kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
sebagian konsumen yang sedang membeli Breadlife Bakery dan bertemu dengan
peneliti pada saat dilakukan penelitian serta bersedia untuk dijadikan sebagai sumber
data. Dalam penelitian ini, jumlah responden yang digunakan sebanyak 100 orang
berdasarkan pendapat Roscoe (dalam Sugiyono, 2015: 91), di mana ukuran sampel
yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 100 sampel.
1. Data Primer Menurut Sugiarto (2002) data primer merupakan data yang di
dapat dari sumber pihak pertama baik dari individu maupun perseorangan.
Pada penelitian ini, data primer adalah data yang diperoleh secara langsung
2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang bukan di usahakan sendiri
berbagai bahan pustaka, baik berupa buku, jurnal-jurnal dan dokumen lainnya
yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.”
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner yang
berisi butir-butir pernyataan yang akan diberi jawaban oleh responden. Penetapan skor
instrumen angket atau kuesioner menggunakan skala Likert yang memiliki lima
alternatif jawaban (Sugiyono, 2015: 93). Dengan skala Likert, maka variabel yang
dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa
6
pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala
yang relevan, akurat, dan reliabel. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
2. Dokumentasi
a. Analisis Deskriptif
Penyajian data pada analisis deskriptif dalam penelitian ini dijabarkan dalam
taksiran persen. Analisis deskriptif yang dimaksud adalah uji validitas, uji
a. Pengujian Validitas
suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang
diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.
7
Validitas tinggi dan rendah dari instrumen menunjukkan sejauh mana data yang
Pengukuran dalam analisis item adalah dengan menggunakan skor yang ada
dengan pengertian:
N: Jumlah Subjek
X: Skor barang
Y: Skor total
rumus di atas, dikonsultasikan dengan tabel harga regresi momen dengan korelasi
8
harga rxy lebih besar atau sama dengan tabel reresi, maka item instrumen valid
dan jika rxy lebih kecil dari regresi tabel, item instrumen tidak valid.
b. Uji Normalitas
variabel terikat dan variabel bebas memiliki distribusi normal atau tidak, karena
model regresi yang baik memiliki distribusi data yang normal. Pembuktian apakah
data tersebut memiliki distribusi normal atau tidak, dapat dilihat pada bentuk
distribusi datanya, yaitu pada histogram maupun normal probability plot. Pada
histogram, data dikatakan memiliki distribusi yang normal jika data tersebut
dikatakan normal jika ada penyebaran titik-titik disekitar garis diagonal dan
data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka
c. Uji Linearitas
rumus :
rumus :
dipenuhi oleh data jika Fhitung< Ftabel , atau angka signifikansi yang diperoleh
kurang dari 0,05. Angka signifikansi yang lebih besar dari 0,05 menunjukkan
d. Uji Multikolinearitas
regresi ditemukan adanya korelasi atau hubungan yang signifikan antar variabel
bebas. Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
regresi bernilai kecil dan standar error regresi bernilai besar sehingga pengujian
variabel bebas secara individu akan menjadi tidak signifkan. Untuk mengetahui
ada tidaknya multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan VIF ( Variance
Inflation Factor ). Apabila nilai VIF < 10 mengindikasikan bahwa model regresi
bebas dari multikolinearitas, sedangkan untuk nilai tolerance > 0,1 (10%)
e. Uji Homoskedastisitas
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot
11
ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
titik pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y
yang telah di prediksi dan sumbu X adalah residual yang telah di-standardized
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola yang
heterokedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik-titik menyebar diatas dan di bawah
heterokedastisitas.
melakukan analisis regresi linear berganda, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat
atau uji asumsi klasik.Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini
adalah teknik analisis regresi linear berganda. Analisis ini digunakan untuk
menguji hiptotesis ke-1, ke-2, ke-3, dan ke-4, yaitu pengaruh kualitas produk,
harga, dan kualitas pelayanan secara parsial dan secara simultan atau bersama-
Y = α + β1 X1+ β2 X2 + β3 X3 + e
Dimana:
12
Y = Kepuasan konsumen
a = Konstanta
X1 = Kualitas produk
X2 = Harga
X3 = Kualitas pelayanan
Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah ada tidaknya pengaruh yang
simultan.
1. Uji F
terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan pada tingkat keyakinan 95%
a. Jika tingkat signifikansi lebih besar 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
b. Jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan
13
2. Uji t
parsial terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan uji t pada
b. Jika tingkat signifikansi lebih kecil 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
besar presentase variasi variabel bebas pada model dapat diterangkan oleh
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu
sedangakan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai
mengevaluasi model regresi karena Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu
BAB IV
jawaban responden.
3) Adanya kebutuhan akan rasa serta produk roti dan kue yang
enak terjagkau;
Aneka jenis roti BreadLife memiliki keunggulan rasa dan tekstur yang
feedback.
produk jasa yang ada di PT. Breadlife Bakery . Hal ini sesuai dengan
dijadikan sampel.
tersebut satu per satu dapat diuraikan seperti pada bagian berikut:
kelamin dari responden yang dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai
berikut:
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin
Jenis Kelamin Persentase
(%)
Laki-laki 27
Perempuan 73
Jumlah 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2020
sebagai berikut:
19
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaa Presentase
n (%)
Mahasiswa 16
PNS 14
Wiraswasta 36
Swasta 24
Ibu Rumah Tangga 10
Sumber: Data primer yang diolah, 2020
puas dengan produk – produk jasa yang ada sesuai dengan produk
/5
Dimana :
dari nol tetapi mulai dari angka 1 untuk minimal dan maksimal
2006):
Produk (X1).
(X2).
pelayanan (X3).
Konsumen (Y)
rata- rata tersebut berada pada tingkatan skor tinggi. Kondisi ini
kritis (0,30) atau bila korelasi tiap variabel positif dan besarnya 0,3 ke
ke dalam lima kelas dengan reng yang sama, maka ukuran kemantapan
memiliki nilai Alpha Cronbach’s > dari 0.60. Berdasarkan analisis yang
sebagai berikut:
Tabel 4.2
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Cronbach's Alpha Standardized Items N of Items
.769 .866 4
Kolmogorov-Smirnov:
26
Tabel 4.3
disimpulkan:
variabel kualitas produk (X1) adalah .000 > 0,05. Hal ini berarti
variabel harga (X2) adalah .000 > 0,05. Hal ini berarti variabel
variabel kualitas pelayanan (X3) adalah .000 > 0,05. Hal ini
variabel kepuasan konsumen (Y) adalah .000 > 0,05. Hal ini
27
dan mengikuti arah garis diagonal, data pada variabel yang digunakan
1. Multikolonieritas
Tabel 4.4
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 Kualitas Produk .693 1.442
Harga .693 1.442
Kualitas Pelayanan .693 1.442
a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen Sumber:
Data primer diolah dengan SPSS 26.0, 2020
kualiatas produk (X1) dan 1,442 untuk variabel harga (X2) juga
2. Heteroskedastisitas
angka 0 dan
Gambar 4.4
titik-titik tidak membentuk pola tertentu atau tidak ada pola yang jelas
29
Tabel 4.11
Standardiz
ed
Unstandardized Coefficient
Coefficients s
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 5.624 2.970 1.261 .000
Kualitas .055 .145 -.032 .378 .706
Produk
Harga 2.162 .298 .730 1.249 .000
Kualitas .243 .248 .090 .977 .331
Pelayaan
Dimana:
Y = Kepuasan Konsumen
X1 = Kualitas Produk
X2 = Harga
X3 = Kualitas Pelayanan
5,627.
berganda dapat dilihat sebesar 0,055 hal ini berarti setiap ada
linier berganda dapat dilihat sebesar 2,162 hal ini berarti setiap ada
kepuasan konsumen
t-tabel sebesar 0,70 jadi diperoleh t-hitung < t-tabel (0,706 <
2. Variabel Harga
32
kepuasan konsumen.
sebesar 1,25, jadi diperoleh t-hitung < t-tabel (2.162 < 1,25)
Dari hasil regresi linear berganda dan uji t pada tabel 4.14
signifikansi 0,000.
Tabel 4.5
dengan nilai probabilitas (sig) 0,000, dan F-tabel sebesar 3,20 dengan
nilai signifikansi 0.05. Karena nilai F-hitung > F-tabel (12,314 > 3,20)
ada pengaruh positif dan signifikan antara Kualitas Produk (X1) dan
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai koefisien
Tabel 4.6
sebesar 0,776 dan Adjusted R square sebesar 0,602. Hal ini berarti
35
4.4 PEMBAHASAN
nilai Cronbach Alpha dari tiap-tiap konstruk atau variabel lebih besar dari
dari variabel tersebut adalah reliabel atau handal. Dengan nilai Alpha
0,769. Setelah hasil dari uji validitas dan reliability dinyatakan valid dan
adalah valid.
Breadlife Bakery.
sebesar 42,8 dimana berada pada tingkatan skor tinggi. Kondisi ini
dari variabel harga (X2) yaitu indikator nilai produk yang bersaing,
dirasakan responden.
produk tersebut.
tersebut.
Konsumen
sebagai berikut:
keluhan.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
a. Rata-rata indeks skor jawaban diperoleh sebesar 90 dimana berada pada tingkatan
skor tinggi. Kondisi ini memberikan kesan bahwa PT. Breadlife Bakery
indikator dari variabel harga (X2) yaitu indikator nilai produk yang bersaing,
kesesuaian nilai produk dengan harga yang ditawarkan PT. Breadlife Bakery
bermanfaat bagi konsumen mendapatkan indeks yang paling besar yakni 44,6.
Hal ini menunjukkan sebagian besar responden menyatakan setuju dan sangat
setuju bahwa PT. Breadlife Bakery memiliki harga dengan produk yang
disediakan PT. Breadlife Bakery bermanfaat bagi konsumen dari segi indikator
signifikan. Hal tersebut ditunjukkan dari besarnya nilai F-hitung sebesar 12,314
5.2 SARAN
juga inovatif dan inovasi dari Breadlife dalam pengolahan produk. Sedangkan dengan
harga yang terjangkau akan menempatkan Breadlife menjadi salah satu produk yang
DAFTAR PUSTAKA
Adkon, Riduwan. 2006. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta
Basu Swastha dan Irawan. 2003. “Manajemen Pemasaran Modern”. (Edisi kedua). Cetakan
ke sebelas. Yogyakarta : Liberty Offset
Buchari Alma, 2007, Manajamen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta,. Bandung
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. (Edisi Ke 4).
Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2012, Manajemen Pemasaran, Edisi 13. Jilid 1 & 2,
dialih bahasakan oleh Bob Sabran, Jakarta: Erlangga.
Sugiarto, Endar. 2002. Psikologi Pelayanan dalam Industri Jasa. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama
Tony Wijaya, 2011, Manajemen Kualitas Jasa, Cetakan ke-1, Kembangan-Jakarta. Barat :
PT. Indeks