Seminar Proposal Wardah 1
Seminar Proposal Wardah 1
Penyusun :
Wardatul Adawiyah
NIM : 180100046
AL-HIKMAH JAKARTA
2
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h 5
3
terjadi hanya sebatas satu arah, yaitu guru ke siswa. Dengan demikian, guru
kurang dapat memahami bagaimana perkembangan perilaku siswa-siswanya.
Hasil belajar adalah suatu perubahan yang terjadi pada individu yang
belajar, bukan saja perubahan mengenai pengetahuan, tetapi juga
pengetahuan untuk membentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian,
penguasaan dan penghargaan dalam diri individu yang belajar. 3 Dengan
demikian Upaya peningkatan hasil belajar siswa tidak terlepas dari berbagai
faktor yang mempengaruhinya. Dalam hal ini, diperlukan guru kreatif yang
dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan disukai oleh peserta
didik salah satunya dengan melakukan variasi metode mengajarnya. Suasana
kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dengan
menggunakan metode yang tepat agar siswa dapat memperoleh kesempatan
untuk berinteraksi antara satu sama lain sehingga pada gilirannya dapat
diperoleh hasil belajar yang optimal.
Mata pelajaran agama tentu nya tidak terlepas dari dunia pendidikan.
Jika seseorang tidak benar-benar memahami tentang agama maka kenyataan
nya akan sering timbul kekeliruan, disitulah banyak yang mengatakan bahwa
mata pelajaran itu mudah. Oleh sebab itu seseorang akan sangat mudah
terjerumus dengan arus globalisasi dunia barat itu lah yang terjadi jika
seseorang tidak memahami mata pelajaran agama. Karena mereka
menganggap hanya mengikuti arus yang ngetren agar dianggap tidak jadul
dan kekininan, ini lah yang sangat sering kita jumpai pada anak muda yang
sudah menyimpang dari agama. Penanaman ilmu agama sangat penting dan
harus ditanam pada anak sejak usia dini khususnya agar tidak terjadi hal-hal
yang demikian
Selain dari lingkungan sekolah pendidikan agama juga bisa didapat
dari lingkungan keluarga dan lingkungan umum. Khususnya bagi agama
islam dalam lingkungan sekolah tersebut, biasanya mata pelajaran
3
Darwyan Syah, Supardi, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Diadit Media, 2009), h. 43.
4
C. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Guru menggunakan model pembelajaran konvensional, guru
menggunakan metode ceramah dan siswa hanya duduk, mendengarkan
dan asik dengan teman sebangkunya.
2. Hasil belajar siswa dengan nilai maksimal cukup terhadap muatan Fiqih.
Hal ini terlihat dari rata-rata skor hasil belajar siswa pada kognitif, afektif
dan psikomotor yang di dapat oleh siswa kelas VII Mts Nurul Huda
adalah 41,28 dan kelas VII Mts Nurul Huda yaitu 54,58. Skor ini
menunjukkan bahwa siswa memiliki hasil belajar rendah sebelum
mengikuti pelajar muatan dan sesudah mengikuti pelajaran muatan Fiqih.
D. Pembatasan Masalah
Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Model Pembelajaran yang menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri.
2. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah Fiqih
3. Penelitian dilakukan terhadap hasil belajar siswa
E. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan maka rumusan
masalah sebagai berikut: Seberapa besarkah pengaruh Model Pembelajaran
Inkuiri terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran Fiqih kelas VII Mts
Nurul Huda?
F. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh
penerepan model Pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa pada
pembelajaran Fiqih kelas VII Mts Nurul Huda.
6
G. Manfaat Penelitian
Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini khususnya dibidang
pendidikan dan pengajaran adalah sebagai berikut:
1. Bagi siswa sebagai jalan memperoleh pengalaman belajar yang baru dan
mengasah kemampuan mereka dalam mengembangkan pengetahuannya
berdasarkan model inkuiri yang diterapkan sehingga dapat memberikan
pemahaman yang lebih mendalam mengenai materi yang dipelajari
sehingga menunjang peningkatan hasil belajar.
2. Bagi guru sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk proses
pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri.
3. Bagi peneliti sebagai bahan pembelajaran untuk dapat melaksanakan
pembelajaran yang sesui dengan kebutuhan zaman sekarang yakni
dengan memaksimalkan peran siswa dalam proses pembelajaran di
dalama kelas dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri.
H. Kajian Teori
1. Metode Inkuiri
5
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
6
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 222.
7
Trianto Ibnu Badar al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Dan
Kontekstual, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2014), h. 78
8
8
Buchari Alma, Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar, Cet ke-6
(Bandung, Alfabeta, cv, 2014), 63.
9
Aris Sohimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013,
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), 85.
9
10
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, 200-201.
10
2) Prinsip Interaksi.
Proses pembelajaran pada dasarnya ialah proses interaksi, baik
interaksi antara siswa maupun interaksi siswa denagn guru, bahkan
13
Buchari Alma, Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar,
63.
12
5) Menguji hipotesis
18
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdikarya, 2015), 22.
19
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Bumi Aksara, 2006), 30.
20
Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran, Cet Ke-1 (Jakarta: Prenadamedia
Group, 2013), 5
17
Senada dengan hal itu Abu Ahmadi menyatakan bahwa faktor yang
mempengaruhi hasil belajar adalah:
1) Faktor raw input (yakni faktor murid atau anak itu sendiri) dimana setiap
anak memiliki kondisi yang berbeda-beda dalam:
a) Kondisi Fisiologis
b) Kondisi Psikologis
2) Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat,
Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang
morat-marit keadaan ekonominya, pertengkaran suami istri, perhatian
orang tua yang kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari
berperilaku yang kurang baik dari orang tua dalam kehidupan sehari-hari
berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik.
Selanjutnya dikemukakan oleh Wasliman bahwa sekolah merupakan
salah satu faktor yang ikut menentukan hasil belajar siswa, semakin tinggi
kemampuan belajar siswa dan kualitas pengajaran di sekolah, maka
semakin tinggi pula hasil belajar siswa. Kualitas pengajaran disekolah
sangat ditentukan oleh guru, sebagaimana dikemukakan oleh Wina
Sanjaya , bahwa guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam
implementasi suatu strategi pembelajaran. Berdasarkan pendapat ini dapat
ditegaskan bahwa salah satu faktor eksternal yang sangat berperan
memengaruhi hasil belajar siswa adalah guru. Guru dalam proses
pembelajaran memegang peranan yang sangat penting. Peran guru,
apalagi untuk siswa pada usia sekolah dasar, tak mungkin digantikan oleh
perangkat lain, seperti televisi, radio, atau komputer. Sebab, siswa
adalah organisme yang sedang berkembang yang memerlukan bimbingan
dan bantuan orang dewasa.
Menurut Dunkin dalam Wina Sanjaya, terdapat sejumlah aspek yang
dapat memengaruhi kualitas proses pembelajaran dilihat dari faktor guru,
yaitu:
1) Teacher formative experience,
meliputi jenis kelamin serta semua pengalaman hidup guru
yang menjadi latar belakang sosial mereka. Yang termasuk ke dalam
aspek ini di antaranya tempat asal kelahiran guru termasuk suku, latar
belakang budaya, dan adat istiadat.
19
utama, yakni faktor dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri
siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa terutama
kemampuan yang dimilkinya. Faktor kemampuan siswa besar
pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa.22
4) Indikator Hasil Belajar
Proses pembelajaran dapat dipandang sebagai suatu usaha mengubah
tingkah laku siswa. Tingkah laku yang diharapkan itu terjadi setelah siswa
melakukan pembelajaran. Hasil belajar selalu dinyatakan dalam bentuk
perubahan tingkah laku. Rumusan tujuan pendidikan dalam pendidikan
nasional baik tujuankurikuler maupun tujuan intruksional, menggunakan
klasifikasi hasil belajar dari Benyamin S. Bloom yang secara garis besar
membaginya dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif dan
psikomotor.
Setiap ranah disusun menjadi beberapa jenjang kemampuan, mulai
dari hal yang sederhana sampai dengan hal yang kompleks, mulai dari hal
yang mudah sampai dengan hal yang sukar, dan mulai dari hal yang
konkrit sampai dengan hal yang abstrak. Adapun penjelasan ketiga ranah
tersebut adalah sebagai berikut:
a) Ranah Kognitif
Ranah kognitif meliputi 1) ingatan, 2) pemahaman, 3) aplikasi, 4)
sintesis, 5) analisis, 6) evaluasi
b) Ranah Afektif
Meliputi (1) penerimaan, (2) jawaban atau reaksi, (3) penilaian, (4)
organisasi, (5) internalisasi.
c) Ranah Psikomotor
Meliputi (1) gerakan refleks, (2) keterampilan gerak dasar, (3)
kemampuan perceptual, (4) keharmonisan atau ketetapan, (5) gerakan
berupa keterampilan-keterampilan yang bersifat kompleks, dan (6)
22
Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran, Cet Ke-1 (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2013), 12-18.
21
a. Pengertian Fiqih
23
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru,
2000), 18.
24
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 1999), 22.
25
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, 22.
22
Di dalam Al-Qur‟an tidak kurang dari 19 ayat yang berkaitan dengan kata
fiqih dan semuanya dalam bentuk kata kerja, seperti di dalam surat At-Taubah
ayat 122;
“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang
untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi
peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya
mereka itu dapat menjaga dirinya”. (Q.S At-Taubah (9):122).
Secara etimologis, fiqih digunakan untuk menyebutkan pemahaman yang
mendalam terhadap suatu ilmu, tidak sekedar tau saja tetapi memahami secara
mendalam (secara fsikologis) sampai tersikap rahasianya. Oleh karena itu tidak
setiap orang yang mengetahui (alim) itu paham (faqih), tetapi setiap faqih pasti
alim. Pada umumnya istilah- istilah ini digunakan pada ilmu agama karena
kemuliaan dan keutamaannya dibidang disiplin ilmu.26 Jelaslah bahwa pengertian
fiqih para ulama berbeda dalam menakrifkan fiqih, karena beda dalam memahami
dalam ruang lingkup fiqih dari sisi mana mereka melihat fiqih.
pemahaman tentang fiqih merupakan suatu pemahaman yang sangat penting untuk
ditanamkan bagi setiap peserta didik, sebab tanpa adanya pemahamn tersebut,
maka yang dikhawatirkan adalah akan tidak diterimanya amal ibadahnya karena
kurangnya penguasaan hukum yang dijelaskan dalam kajian fiqih.
sosial.27
5. Kerangka Berfikir
Keberhasilan seorang guru dalam pembelajaran ditentukan oleh
tepatnya guru dalam menentukan metode pembelajaran yang digunakan.
Untuk menyampaikan sebuah materi pelajaran diperlukan metode yang
pas sehingga guru dalam memberikan materi dapat diterima dengan
26
I. METODOLOGI PENELITIAN
1. Waktu dan Tempat Penelitian
a. Waktu penelitian
28
29
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi,
(Bandung: Alfabeta, 2016), 3.
30
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi, 109.
31
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi,116.
29
Desain Penelitian
.......………………………………………………………......
O₃ X O₄
Keterangan :
32
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi,118.
33
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi, 118.
30
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Jadi
populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam
yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada
objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat
yang dimiliki oleh subjek atau objek itu.34Dalam penelitian ini yang akan
di jadikan Populasi adalah siswa kelas VIII MTS Nurul Huda Kebagusan
Jakarta Tahun Ajaran 2021/2022 yang terdiri dari 2 kelas. Yang
berjumlah 48 siswa.
2. Sampel
34
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi 119.
35
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi. 120.
31
Tabel 3.1
Instrumen Kisi-Kisi Soal
38
Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), 20.
39
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),
134.
33
Menjelaskan hal- 5
hal yang
membolehkan
tidak berpuasa
dan dalilnya
Menjelaskan amalan 15
sunah serta hal-hal
yang dilarang pada
bulan Ramadhan dan
dalilnya
Menjelaskan kafarat 17
bagi orang
melanggar larangan
Puasa Ramadhan
dan Dalilnya
3. Menjelaskan macam- Puasa Menjelaskan 12
macam puasa Nadzar pengertian Puasa
Nadzar dan dalilnya
Menjelaskan hukum 6
Puasa Nadzar
Menjelaskan sebab 18
terjadinya Puasa
Nadzar
4. Puasa Menjelaskan 20
Sunnah pengertian Puasa
sunah
Menjelaskan 10
macam-macam
36
puasa sunah
Menjelaskan hari- 14
hari yang
disunahkan berpuasa
Menyebutkan hari- 13
hari yang
diharamkan dan
dimakruhkan
berpuasa
41
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 1992),
42
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2003).138.
38
a. Statistik Deskriptif
Statistika deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti
melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan
analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi.45 Data yang disajikan dalam statistik ini dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi, grafik, modus, mean, median dan variansi
kelompok melalui rentang dan simpangan baku.
b. Statistik Inferensial
Statistik inferensial adalah statistik yang digunakan untuk
43
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: RemajaRosdakarya, 2010),
142.
44
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi
(Bandung: Alfabeta,2016), 199.
45
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi, 199.
39
𝐵𝑘
5) Membuat tabulasi dengan tabel penolong
6) Mencari rata-rata (mean)
ZfXi
X̅ =
46
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi 201.
40
√𝑛∑fi𝑥i2 − (∑ fi𝑥i)2
𝑆 =
n. (n − 1)
g
k ( f f )2
2 o e
1 fe
Keterangan
k banyak kelas
2) Uji Homogenitas
41
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat
Pers,2002
Koko Abdul Kodir, Metodologi Studi Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2014
Rizky Maulana dan Putri Amelia, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Permasalahan
1. Indfentifikasi Masalah
2. Pembatasan Masalah
3. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pembelajaran Inkuiri
1. Pengertian Inkuiri
2. Ciri-ciri Metode Inkuiri
3. Prinsip penggunaan Metode Inkuiri
4. Langkah-langkah Model Inkuiri
5. Kelebihan dan Kelemahan Metode Inkuiri
B. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
C. Fiqih
1. Pengertian Fiqih
2. Ruang Lingkup Fiqih
3. Tujuan dan Fungsi Mata pelajaran Fiqih
44
D. Penelitian yang Relevan
E. Kerangka Berpikir
F. Hipotesis Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
B. Pupolasi dan Sample
1. Populasi
2. Sample
C. Variabel
D. Instrument Penelitian
1. Instrumen Test
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data
G. Hipotesis Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
B. Uji Persyaratan Analisis
C. Pembahasan Temuan Penelitian
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
44