TESIS
OLEH
TESIS
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Administrasi Publik
pada Program Studi Magister Administrasi Publik Program Pascasarjana
Universitas Medan Area
OLEH
Scanned by CamScanner
UNIVERSITAS MEDAN AREA
-----------------------------------------------------
Document Accepted 27/2/20
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Access From (repository.uma.ac.id)27/2/20
Scanned by CamScanner
UNIVERSITAS MEDAN AREA
-----------------------------------------------------
Document Accepted 27/2/20
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Access From (repository.uma.ac.id)27/2/20
Scanned by CamScanner
A B S T RA K
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Telah
memberikan nikmat,rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan tesis ini
guna melengkapi tugas-tugas yang diwajibkan kepada mahasiswa Program Studi
Magister Administrasi Publik Program Pascasarjana Universitas Medan Area
untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Magister Administrasi
Publik.
bersujud, Terima kasih telah mengabulkan satu demi satu do’a yang hamba
• Kepada kedua orang tua penulis,Terima kasih Bapak dan Mamak yang selalu
Tesis ini.
• kepada adik penulis saudara Eriza Dinamika S,kep dan Sandi Putra yang juga
memberikan motivasi.
• Kepada rekan kantor yang juga memberikan kepada saya untuk dapat
2015
• Seluruh pihak terkait yang telah memberikan bantuan dalam menyusun tesis
PENDAHULUAN
yaitu asas yang memberikan kesempatan dan keleluasan kepada daerah untuk
menyelenggarakan otonomi daerah. Hal tersebut diatur dalam UUD 1945 yaitu
dalam bab VI yang terdiri dari pasal 18, Pasal 18A, dan Pasal 18B, dimana dalam
dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah menurut asas otonomi
wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri
Daerah).
kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintah dalam
pemerintah daerah menjadi lebih luas dari sebelum adanya desentralisasi. Akan
2007:17).
(regulation function).
seperti jalan, jembatan, pasar dan lain-lain, dan pelayanan yang menghasilkan
masyarakat (fungsi regulasi), seperti perizinan, KTP, SIM dan kebutuhan lainnya.
kinerjanya masih belum seperti yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat antara lain
pelayanan, sehingga tidak menjamin kepastian (hukum, waktu, dan biaya) serta
publik harus dilaksanakan secara transparan dan akuntabel oleh setiap unit
berpikir dan bertindak bagi semua elemen birokrasi pemerintah baik tingkat pusat
menghasilkan suatu pelayanan publik yang lebih baik, efektif, efisien, transparan
Sebagai salah satu bagian pada Dinas Perizinan Daerah Kabupaten Bener
Meriah, Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PM-PTSP)
maka akan berimbas pada penilaian dan persepsi publik terhadap kinerja
Salah satu pelayanan publik yang sering diberikan oleh Dinas PM-PTSP
Kabupaten Bener Meriah adalah penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan, yang
ekspor dan impor dan sebagai syarat untuk mengikuti kegiatan lelang yang di
SIUP pada Dinas PM-PTSP Kabupaten Bener Meriah sendiri masih belum baik.
dalam pengurusan izin ini, melalui pihak ketiga masih banyak dijumpai. Pihak
ketiga dalam hal ini berarti orang lain yang menawarkan jasa pengurusan SIUP
memakan banyak waktu, akan tetapi jika menggunakan jasa pihak ketiga dalam
pengurusan izin tersebut, izin yang diurus bisa selesai lebih cepat dibandingkan
dengan waktu normal yang telah ditetapkan oleh Qanun No. 07 Tahun 2013
Faktor lain adalah tidak adanya standar operasional prosedur (SOP) dalam
operasional prosedur adalah suatu instruksi (perintah kerja) terperinci dan tertulis
pekerjaan tertentu dengan berpedoman pada tujuan yang harus dicapai. Tidak
adanya SOP yang jelas membuat sistem yang berjalan menjadi pincang dan morat
bahwasanya pengurusan SIUP susah dan rumit. Beberapa masalah lainnya adalah
dalam pembuatan SIUP ini tidak jarang memakan waktu melebihi dari waktu
yang telah ditetapkan oleh undang-undang. Masyarakat awam yang tidak mengerti
bagaimana proses dan qanun dalam pembuatan SIUP merasa resah dikarenakan
2. Faktor- faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan publik
Mengacu pada rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini
sebagai salah satu rujukan untuk meneliti lebih lanjut dari sisi masalah
penelitian yang sama dalam konteks pemerintahan. Selain itu dapat juga
bermanfaat bagi Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu
TINJAUAN PUSTAKA
dan
sebagainya) untuk mendapatkan fakta yang tepat (asal usul, sebab, penyebab
sebagainya).
sebenarnya.
lanjut, persepsi lebih kompleks dan lebih luas bila dibanding dengan
penginderaan. Proses persepsi meliputi interaksi yang sulit, dari kegiatan seleksi
seseorang.
kadangkala bisa lebih, tetapi terkadang juga tidak (kurang) tepat. Sedangkan
menurut Hasan Sadhily dan Saifuddin Azwar (2007 : 85), persepsi adalah suatu
proses mental yang menghasilkan bayangan pada diri sendiri, sehingga dapat
masyarakat terhadap Jasa pelayanan publik dalam pembuatan Surat Ijin Usaha
Perdagangan pada Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu
Birokrasi berasal dari kata bureau yang berarti meja atau kantor, dan kata
kratia yang berarti pemerintah. Kantor disini bukan menunjukan sebuah tempat
melainkan pada sebuah sistem kerja yang berada dalam kantor tersebut.Dalam
kamus bahasa German arti kata birokrasi adalah kekuasaan dari berbagai
Blau dan Meyer bapak ahli sosiologi mendefinisikan birokrasi adalah satu
Birokrasi juga dapat diartikan sebagai susunan cara kerja yang sangat lambat, dan
menurut pada tata aturan yang banyak likunya (Osborne, at all, 1992:13).
dalam
sistem pasar.Selain itu, organisasi swasta berada di dalam suatu sistem atau pasar
1992:50):
yang netral dan bukan bukan merupakan bagian dari kekuatan atau mesin
politik (netral)
profesional
birokrasi,yaitu :
ini, penugasan spesialis untuk tugas-tugas khusus bisa dilakukan dan setiap
jenjang berarti pula semakin besar wewenang yang melekat di dalamnya dan
adanya hierarki tangung jawab. Dalam hierarki itu setiap pejabat harus
oleh suatu sistem aturan main yang abstrak. Aturan main itu merumuskan
mereka.
adalah sistem
efisien
1. Pola dasar (basic pattern) sistem administrasi negaranya merupakan tiruan atau
4. Apa yang dinyatakan baik tertulis maupun lisan seringkali tidak sesuai dengan
realitas.
yangtidak tersentuh.
danproduktifitas yang tinggi tidak hanya melalui rasio yang seimbang antara
masyarakat.
2010:343):
kuat merupakan slah satu aspek yang menonjol dalam penampilan birokrasi
satu ciri umum yang sering melekat pada setiap organisasi birokrasi. Di
pemerintah.
sudah hirarkis, dalam praktek perincian wewenang menurut jenjang sangat sulit
berkembang dengan baik jika didukung oleh rumusan tugas yang jelas serta
spesialisasi dalam tugas dan pekerjaan yang telah dirumuskan secara jelas
pula. Selain itu masih banyak aspek-aspek lain yang menonjol dalam birokrasi
yaitu selisih yang amat besar antara penghasilan pegawai pada jenjang tertinggi
dan terendah.
Hal lain yang cukup menarik dan dapat dijumpai dalam penampilan birokrasi
hubungan pribadi dengan para key person banyak persoalan yang sulit menjadi
mudah atau sebaliknya. Dapat dikatakan bahwa birokrasi di Negara kita belum
tidak netral. Kenyataan tersebut tidak dapat dipungkiri, apalagi melihat praktek
sehari-hari dimana birokrasi terkait dengan lembaga lainnya. Oleh karena itu,
menggejala di Indonesia saat ini adalah praktek buruk yang menyimpang dari
untuk kepentingan diri dan kelompok. Ini dapat dibuktikan dengan hadirnya
bentuk praktek birokrasi yang tidak efesien dan bertele-tele (Weber, 2010:344).
1. Henry L. Sisk (1969): Organisasi adalah suatu kelompok orang yang terikat
melalui pembagian kerja dan fungsi, dan melalui jenjang wewenang dan
tanggung jawab.
c) Organisasi adalah sistem kerja sama, sistem hubungan atau sistem sosial
negara,yaitu (Hebert,2011:44):
untukmengimplementasikan kebijakan”
bagianeksekutif pemerintah.”
publik berbeda dari ilmu administrasi dalam teknik evaluasi yang digunakan
bagian ‘bisnis’ dari pemerintah, fokus pada hukum yang dihasilkan oleh
“Administrasi publik terdiri atas semua kegiatan negara dengan maksud untuk
administrasi pemerintahan.
yang luas dan sempit. Dalam pengertian yang luas administrasi negara
pemerintahan”.
administrasi.
daerahnya.
lembaga yang berbeda di seluruh dunia, antara lain United NationsEconomic and
Social Commission for Asia and the Pacific pada tahun 2004, United Nations
publik.
1. Participation/Partisipasi
3. Transparency/Transparansi
Efisien dan efektif dalam hal penggunaan sumber daya dalam pembangunan
8. Accountability/akuntabilitas
tetapi jugamengenai kondisi dan respon eksternal publik sebagai obyek pelayanan
pemerintah.
pemerintahan yakni:
1. Pemerintahan Katalis
sektor pihak ketiga (lembaga swadaya masyarakat dan non profit lainnya).
help).
digerakkan oleh misi. Apa yang dapat dan tidak dapat dilaksanakan oleh
yang menjadi tanggung jawabnya. Semakin baik kinerjanya, semakin baik pula
7. Pemerintahan Wirausaha
8. Pemerintahan Antisipatif
9. Pemerintahan Desentralisasi
Dari hirarki menuju partisipatif dan tim kerja. Pengambilan keputusan digeser
masyarakat.
membutuhkan arah yangjelas dan political will/kemauan politik yang kuat dari
adanya perubahan pola pikir danmentalitas baru di tubuh birokrasi pemerintah itu
lama, konsep tersebut hanya akan menjadi slogantanpa ada perubahan Osborne
untuk itu yang harus dilihat dalam menjalankan prinsip tersebut adalah sumber
daya manusia yang menjadi tulang punggung dalam perubahan yang diterapkan,
(LAN, 2007:34).
suatupemerintahan daerah.
Publik yang dikutip dari para ahli dan Pemerintah dapat diuraikan sebagai berikut:
sesaat atautidak tahan lama, tetapi dialami dan dapat dirasakan oleh
penerima layanan.
diberikan”.
b. Pelayanan Publik
2007:66);
Peraturan Perundang-undangan”
suatu proses bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang
dan jasa”.
itu, sesuai denganaturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk
(penerima layanan), pada dasarnya tidak memiliki dayatawar atau tidak dalam
2003:124).
yanglebih kecil, lebih baik, lebih cepat, dan pemerintah yang lebih murah).
adalahpembalikan mental model pada birokrat dari keadaan yang lebih suka
a. Kesederhanaan;
mudahdilaksanakan;
b. Kejelasan;
c. Kepastian waktu;
telahditentukan.
d. Akurasi ;
kepastianhukum.
f. Tanggung jawab;
lainnya
daninformatika (teletematika).
h. Kemudahan Akses;
daninformasi.
j. Kenyamanan;
yangnyaman, bersih, rapih, lingkungan yang indah dan sehat, serta dilengkapi
lainnya.
aparatur
tersebut.
komitmen.
meliputi:
a. Prosedur pelayanan;
b. Waktu Penyelesaian;
c. Biaya Pelayanan;
d. Produk Pelayanan;
1) Dasar Hukum
2) Persyaratan;
3) Prosedur pelayanan;
4) Waktu Penyelesaian;
5) Biaya Pelayanan;
6) Produk Pelayanan;
9) Pengawasan intern;
“assurance”.
4. Empati (emphaty), yaitu syarat untuk peduli, memberi perhatian pribadi bagi
pelanggan.
media komunikasi.
pelayanan tertentu.
dalam bahasa yang mereka pahami, serta selalu mendengarkan saran dan
keluhan pelanggan.
olehpelanggan.
atau internet. Olehkarena itu, lokasi dari fasilitas dan operasi pelayanan juga
harus diperhatikan.
mengerti.
10. Kejelasan dan kepastian, yaitu mengenai tata cara, rincian biaya layanan dan
tata cara pembayarannya, jadwal waktu penyelesaian layanan tersebut. Hal ini
yangdiberikan.
11. Keamanan, yaitu usaha untuk memberikan rasa aman dan bebas pada
yang perlu kita berikan berupa keamanan fisik, finansial dan kepercayaan
12. Mengerti apa yang diharapkan pelanggan. Hal ini dapat dilakukan dengan
berusaha mengerti apa saja yang dibutuhkan pelanggan. Mengerti apa yang
13. Kenyataan, meliputi bukti-bukti atau wujud nyata dari pelayanan, berupa
penunjang lainnya.
14. Efisien, yaitu bahwa persyaratan pelayanan hanya dibatasi pada hal-hal yang
pelayanan.
15. Ekonomis, yaitu agar pengenaan biaya pelayanan harus ditetapkan secara
untuk membayar.
Pola pelayanan terpadu satu pintu diselenggarakan pada satu tempat yang
meliputi berbagai jenis pelayanan yang memiliki keterkaitan proses dan dilayani
melalui satu pintu. Pola satu pintu ini juga sudah mulai banyak dilakukan di
beberapa kantor contohnya urusan STNK dan BPKB yang memiliki rangkaian
proses sudah menjadi satu atap aspek efisiensi dan efektivitas pelayanan sudah
cukup terbukti berjalan dengan baik dan lancer bahkan perlu dikembangkan
tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba. Surat Izin Usaha Perdagangan yang
selanjutnya disebut SIUP adalah Surat Izin untuk dapat melaksanakan kegiatan
usaha perdagangan, yang selanjutnya disebut SIUP. Pejabat Penerbit SIUP adalah
Pintu atau pejabat lain yang ditetapkan berdasarkan peraturan ini (Qanun No.17
Tahun 2006).
Perusahaan
lembar).
Koperasi
Penanggungjawab Perusahaan
cm (2 lembar).
Perusahaan
b. SIUP Menengah
Modal dan kekayaan bersih seluruhnya di atas Rp, 200.000.000,- (dua ratus
juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
c. SIUP Besar
Modal dan kekayaan bersih seluruhnya di atas Rp, 500.000.000,- (lima ratus
juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
Persepsi Masyarakat
Terhadap Kualitas Pelayanan
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas
pelayanan publik
Persepsi MasyarakatBaik
atau Buruk
METODE PENELITIAN
Bener Meriah. Waktu yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian yaitu
diskriptif sebagai metode analisis data. Metode penelitian deskriptif ini adalah
tipe penelitian yang digunakan untuk menggambarkan kondisi data, serta gejala-
yang berlaku.
sewaktu penelitian. Temuan dari suatu wawancara yang dilakukan oleh penulis
tersebut akan diperbandingkan dengan apa yang telah di teorikan kemudian dicari
mendalam.
fenomena”.
bersifat deskriptif ini dengan alasan untuk menggali dan mengetahui Analisis
memudahkan dalam menafsirkan banyak teori yang ada dalam penelitian ini,
2010:36-36).
Tabel. 3.1
Definisi Konseptual dan Operasional
Kemudahan
Akses 1. Wawancara
Kejelasanan
mengenai
mudahnya akses
untuk menuju
lokasi kantor dari 2. Telaah Dokumen
rumah pengguna
Kedisiplinan, pelayanan
Kesopanan
dan Kejelasan 1. Wawancara
Keramahan mengenai sikap
pegawai tentang
kedisiplinan,
kesopanan dan
keramahan
Kenyamanan 2. Telaah Dokumen
Kejelasan
mengenai
keadaan kantor
yang membuat 1. Wawancara
pengguna
pelayanan merasa
nyaman seperti
kebersihan
2. Telaah Dokumen
1. Wawancara
2. Telaah Dokumen
pengumpulan data untuk mendapatkan data yang relevan dengan penelitian. Pada
penelitian ini peneliti telah berfokus pada bagaimana persepsi masyarkat terhadap
informasi yang luas terkait dengan permasalahan yang akan diteliti. Keberadaan
atau peran informan dalam suatu penelitian sanagt vital, karena dari informanlah
peneliti mendapatkan informasi tentang suatu yang menarik untuk diteliti lebih
lanjut. Teknik penentu informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
diantaranya :
Informan dalam hal ini di sebut dengan informan kunci ( key informant)
pelayanan pelayanan
jumlah 6 orang
organisasi yang terpilih sebagai obyek penelitian atau data individu dari
Untuk menghasilkan dan memperoleh data yang akurat dan objektif sesuai
dengan apa yang menjadi tujuan dalam penelitian ini, maka analisis data yang
dan dokumentasi.
• Reduksi data guna memilih data yang relevan dan bermakna, memfokuskan
• Penyajian data dapat berupa bentuk tulisan atau kata-kata, gambar, dan lain-
halnya proses reduksi data, setelah data terkumpul cukup memadai maka
BPPT Pemerintah Aceh. Profil Penyelenggara Pelayanan Izin Terpadu Provinsi dan
Kabupaten/Kota Se-Aceh.
Flynn, Norman. 1993. Public Sector Management. New York: Harvester Wheatsheaf.
Healey, Joseph F.. 2002. Statistics. 6th ed. Belmont: Wadsworth/thomson Learning
Kadir, Abdul. 2015. Studi Pemerintahan Daerah dan Pelayanan Publik. Medan: CV.Dharma
Persada.
Lembaga Adminisrasi Negara. 2006. Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Jakarta:
LAN.
Lembaga Administrasi Negara. 2003. Penyusunan Standar Pelayanan Publik. Jakarta: LAN.
Lembaga Administrasi Negara. 2007. Modul 1. Paradigma Kebijakan Pelayanan Publik di Era
Otonomi Daerah. Diklat Teknis Pelayanan Publik, Akuntanbilitas, dan Pengelolaan
Mutu (Public Service Dilivery, Acountability, and Quality Management) Eselon 4.
Jakarta: LAN.
Muhadjir, Darwin. 2001. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Hanindita Graha Widia.
Osborne, David dan Plastrik, Peter. 1996. Banishing Bureaucrachy : The Five Strategies For
Reinventing Government. Reading, Massachusetts: Addison Wesley.
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business. Jakarta: Salemba Empat.
Simon, Herbert A.. 2011. Public Administration : Administrative Behavior. New York:
Macmillan.
Tjiptono, Fandi dan Gregorius Candra. 2005. Service, Quality, and Satisfaction. Yogyakarta:
Andi Offset.
Jurnal
Krina, P. 2003. Indikator & Alat Ukur Prinsip Akuntabilitas, transparansi & partisipasi,
secretariat Good Public Governance Badan Pembangunan Nasional Jakarta.
Parasuraman, A., Zeithalm, V.. dan Berry L.. 1988. SERVQUAL: A Multiple item Scale for
Measuring Consumer Perceptions of Service Quality. Journal of Retaliling.
Skripsi/Tesis
Novandy, R. 2009. Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Kualitas Pelayanan Publik Pada
Bagian Administrasi Kemasyarakatan dan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kabupaten
Simalungun. Fakultas Studi Pembangunan USU.
Wadu, S. M. 2012. Penerapan Good Governance dari segi Transparansi pada Bidang
Penyelenggaraan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Studi Kasus di
Kabupaten Timor Tengah Selatan. Fakulta Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen
Satya Wacana.
Undang-undang
Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2005 mengenai Pedoman Penyusunan dan Penerapan
Standar Pelayanan Minimal.
Peraturan Menteri Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tentang Pedoman Standar
Pelayanan Nomor 15 Tahun 2014
Qanun Kabupaten Bener Meriah Nomor 07 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Qanus
Kabupaten Bener Meriah Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Retribusi Daerah.
Pemerintah Kabupaten Bener Meriah. Profil Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu
Satu Pintu Kabupaten Bener Meriah Tahun 2017.
Wawancara:
Wawancara Dengan Kabid Perizinan Dn Pelayanan Ibu Marwati SE, (24 Maret 2017 pukul
09.24 Wib Di depan Kantor Dinas PM-PTSP Kabupaten Bener Meriah
Wawancara Dengan Informan Bapak Alwin, (25 Maret 2017 pukul 11.00 Wib Di Kantor Dinas
PM-PTSP Kabupaten Bener Meriah)
Wawancara Dengan Informan Bapak Misgiono, ( 26 Maret 2017 pukul 12.00 Wib Di Kantor
Dinas PM-PTSP Kabupaten Bener Meriah)
Wawancara Dengan Informan Bapak Saifullah, (27 Maret 2017 pukul 10.00 Wib Di depan
Dinas PM-PTSP Kabupaten Bener Meriah)
Wawancara Dengan Informan Bapak Ngatiman, (6 April 2017 pukul 10.00 Wib Di Kantor Dinas
PM-PTSP Kabupaten Bener Meriah)
Wawancara Dengan Informan Bapak Mauludin , (6 April 2017 pukul 11.10 Wib Di Kantor
Dinas PM-PTSP Kabupaten Bener Meriah)
Lampiran 2. Wawancara Dengan Informan Bapak Alwin, (25 Maret 2017 pukul
11.00 WIB Di depan Kantor Dinas PM-PTSP Kabupaten Bener
Meriah)