UPT KESEHATAN
PUSKESMAS LUMPO
KECAMATAN IV JURAI
Jln. Bukik Siayah Lumpo e-mail :uptdpuskesmaslumpo@gmail.com
Ditetapkan di Lumpo
Pada Tanggal 10 Januari 2018
I. DEFINISI
Penetapan prioritas adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok
orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan prioritas
dari yang paling penting sampai yang kurang penting. Penetapan prioritas dapat
dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.
Penetapan prioritas dilakukan oleh Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
bersama dengan Kepala Puskesmas Lumpo dan unit kerja Puskesmas Lumpo.
II. TUJUAN
Sebagai acuan dalam menetapkan area prioritas dan pelayanan prioritas
puskesmas Lumpo. Agar Puskesmas Lumpo memiliki fokus area dan pelayanan
yang akan dilakukan evaluasi dan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
III. PROSEDUR
1. Identifikasi unit kerja di Puskesmas yang kritikal, risiko tinggi (high risk),
diberikan dalam volume besar (high volume), pembiayaan yang tinggi (high
cost), cenderung bermasalah (problem prone) yang langsung terkait dengan
mutu asuhan dan keamanan lingkungan, dengan melihat dari data insiden
keselamatan pasien, komplain pasien, data 10 besar penyakit, atau data lain
yang mendukung.
2. Tetapkan nilai dari unit kerja yang paling bermasalah dengan menggunakan 3
kriteria, diberi nilai 1-5 dari yang paling sedikit hingga yang paling banyak : (a)
high risk, dilihat dari laporan insiden dari unit ; (b) high volume, dilihat dari
jumlah pasien yang mendapatkan pelayanan di unit tersebut, (c) pembiayaan
yang tinggi (high cost) dan (d) problem prone, dilihat dari data register resiko
masing-masing unit.
3. Hitung skor masing-masing unit dengan mengalikan nilai dan bobot. Nilai
diperoleh dari data high risk, high volume, high cost dan problem prone yang
tadi sudah diberi angka, sedangkan bobot sudah ditetapkan yaitu bobot high
risk adalah 40, high volume adalah 30, high cost adalah 10 dan problem prone
adalah 20.
4. Tetapkan area prioritasnya yaitu unit yang memiliki skor tertinggi setelah
dijumlahkan skor high risk, high volume,high cost dan problem prone nya.
5. Identifikasi pelayanan yang bermasalah dari area prioritas (unit yang skornya
paling tinggi) yang sudah ditetapkan pada pelayanan yang kritikal, risiko tinggi
(high risk), diberikan dalam volume besar (high volume), pembiayaan yang
tinggi(high cost), cenderung bermasalah (problem prone) yang langsung
terkait dengan mutu asuhan dan keamanan lingkungan, dengan melihat dari
data insiden keselamatan pasien, komplain pasien, data 10 besar penyakit,
atau data lain yang mendukung.
6. Tetapkan nilai pelayanan antara 1-5 dari pelayanan yang sudah dipilih dari
point sebelumnya melalui pertimbangan ,masing-masing pada segi high risk,
high volume,high cost dan problem prone.
7. Hitung skor masing-masing pelayanan dengan mengalikan nilai dan bobot.
Nilai diperoleh dari pertimbangan yang sudah ditetapkan, sedangkan bobot
sudah ditetapkan yaitu bobot high risk adalah 40, high volume adalah 30, dan
high cost adalah 10 dan problem prone adalah 20.
8. Tetapkan pelayanan prioritasnya, yaitu pelayanan yang memiliki skor tertinggi
setelah dijumlahkan skor high risk, high volume, high costdan problem prone
nya.
9. Masukkan area prioritas dan pelayanan prioritas yang sudah ditetapkan pada
program komite mutu dan keselamatan pasien.
Ditetapkan di Lumpo
Pada Tanggal 10 Januari 2018