Anda di halaman 1dari 20

PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

PADA MASA KEHAMILAN

HALAMAN JUDUL

Makalah Ini Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan Akreditasi

Untuk Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil

Dari Golongan III/D Ke Golongan IV/A

Oleh:

drg. Fatma Nur

NIP. 197701302009022001

DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA


PUSKESMAS KEDURUS
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah ini telah disahkan pada tanggal ........ ............................. ............

Mengesahkan,

Atasan langsung, Penulis,

Dr. drg. Fatma Nur


Pembina TK. I …………………..
NIP. 19 NIP. 197701302009022001

Surabaya, Juni 2021

Tim Akreditasi Tanda Tangan

1. 1. ........................................

2. 2. ........................................

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan berkah,

rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah

ini dengan baik. Adapun judul yang saya ambil dalam makalah ini adalah

“Pemeliharaan dan Perawatan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Masa Kehamilan”.

Dalam penyusunan makalah ini saya mendapatkan arahan serta bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami saya sampaikan rasa

hormat dan terima kasih atas bantuannya. Semoga Allah SWT senantiasa

melimpahkan rahmat dan berkah.

Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna baik

dari segi isi ataupun susunannya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan

kritik dan saran demi kempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi tenaga kesehatan

maupun bagi para pembaca lainnya.

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ ii
KATA PENGANTAR........................................................................................ iii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang................................................................................ 1
1.2. Tujuan............................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 4
2.1. Definisi Kehamilan......................................................................... 4
2.2. Manifestasi Kehamilan di Rongga Mulut....................................... 4
2.2.1. Gingivitis Kehamilan (Pregnancy Gingivitis)……………… 5
2.2.2. Karies Gigi………………………………..............................
6
2.2.3. Tumor Kehamilan (Pregnancy Tumor)…………………….. 8
2.3. Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Masa Kehamilan... 9
2.4. Perawatan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Masa Kehamilan........ 10
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 13
3.1. Kesimpulan..................................................................................... 13
3.2. Saran................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 14

iv
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesehatan merupakan aspek yang penting bagi manusia agar dapat

melaksanakan berbagai aktivitas tanpa adanya gangguan yang berarti. Selain

kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut juga perlu untuk diperhatikan. Hal ini

dikarenakan kesehatan gigi dan mulut dapat memengaruhi kesehatan secara

keseluruhan (Gejir dan Sukartini, 2017).

Menjaga kesehatan gigi dan mulut penting untuk dilakukan oleh semua orang

tidak terkecuali ibu hamil. Namun, pada kenyataannya, kesehatan gigi dan mulut

pada ibu hamil seringkali diabaikan. Padahal, kesehatan gigi dan mulut pada ibu

hamil dapat berpengaruh pada kondisi janin yang sedang dikandungnya

(Munadirah, 2017).

Seorang ibu hamil rentan mengalami penyakit pada rongga mulut. Kondisi ini

disebabkan oleh adanya perubahan hormon saat sedang dalam masa kehamilan.

Selama masa kehamilan akan terjadi peningkatan sekresi hormon estrogen dan

progesteron yang akan memengaruhi kesehatan gigi dan mulut. Selain itu,

peningkatan sekresi hormon juga dapat menimbulkan keluhan seperti muntah

yang mana dapat berpotensi mengganggu kebersihan rongga mulut (Saputri,

Afrina dan Shalina, 2016). Oleh karena itu, ibu hamil harus mampu merawat

kesehatan rongga mulutnya dengan baik.

Menurut Gejir dan Sukartini (2017), upaya yang dapat dilakukan oleh ibu

hamil untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut yaitu dengan perawatan secara
2

berkala. Pada dasarnya, perawatan gigi dan mulut yang dilakukan di masa

kehamilan relatif aman. Meskipun demikian, dokter gigi harus tetap

mempertimbangkan perlindungan terhadap ibu hamil dan janin yang sedang

berkembang. Keadaan ini memberikan perhatian yang cukup serius bagi dokter

gigi dalam melakukan perawatan gigi dan mulut.

Dokter gigi harus menyadari bahwa pasien yang dihadapi bukan pasien yang

selalu dalam kondisi kesehatan yang optimal. Dokter gigi terkadang perlu

menunda perawatan gigi dan mulut terutama pada trimester pertama dan akhir

trimester ketiga. Hal ini dikarenakan adanya pertimbangan riwayat medis pasien.

Dengan demikian, konsultasi dengan dokter gigi dan dokter ahli kandungan

merupakan tindakan yang sebaiknya dilakukan khususnya bagi ibu hamil yang

memiliki faktor risiko terhadap perawatan yang akan dilakukan.

Disamping memahami ilmu mengenai kedokteran gigi, dokter gigi juga

sebaiknya memahami proses kehamilan, manifestasi kehamilan di rongga mulut

serta prosedur yang dapat membahayakan keadaan ibu hamil seperti pemberian

obat-obatan tertentu, perawatan yang dapat memicu kelelahan, dan radiografi. Hal

tersebut dimaksudkan agar perawatan yang dilakukan dapat mencapai hasil yang

optimal.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik untuk membuat makalah

terkait dengan pemeliharaan dan perawatan kesehatan gigi dan mulut pada masa

kehamilan. Dengan pembuatan makalah ini yakni untuk memberikan wawasan

kepada tenaga kesehatan maupun pihak lain yang membutuhkan informasi

mengenai perawatan kesehatan gigi dan mulut pada masa kehamilan.


3

1.2. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi kehamilan

2. Untuk mengetahui manifestasi kehamilan pada rongga mulut

3. Untuk mengetahui pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada masa

kehamilan.

4. Untuk mengetahui perawatan kesehatan gigi dan mulut pada masa

kehamilan.
4

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Kehamilan

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan

sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum yang dilanjutkan

dengan nidasi atau implantasi (Yuliana, 2015). Kuswanti (2014) mengungkapkan

bahwa kehamilan merupakan masa dimana seorang wanita membawa embrio atau

fetus di dalam tubuhnya. Masa kehamilan ini dimulai dari konsepsi hingga

kelahiran janin.

Masa kehamilan normal berlangsung dalam kurun waktu 40 minggu atau 9

bulan. Masa kehamilan terbagi menjadi tiga trimester. Trimester pertama dimulai

dari hasil konsepsi sampai 3 bulan, trimester kedua dimulai dari bulan keempat

sampai 6 bulan, dan trimester ketiga dimulai dari bulan ketujuh sampai 9 bulan

(Walyani, 2015).

2.2. Manifestasi Kehamilan pada Rongga Mulut

Kehamilan menyebabkan perubahan fisiologis pada tubuh, tidak terkecuali

pada rongga mulut. Perubahan fisiologis tubuh tersebut terjadi karena adanya

perubahan pada sistem hormonal dan vaskular (Warongan et al., 2015).

Perubahan hormonal pada masa kehamilan yang disertai dengan adanya faktor

lokal seperti plak atau karang gigi akan menimbulkan pembesaran dan/atau

peradangan pada gusi. Kondisi ini dapat diperberat oleh keadaan gigi dan mulut

yang sudah buruk sebelum masa kehamilan (Muthmainnah, 2016).


5

Menurut Sandra (2018), ibu hamil sangat rentan dengan gingivitis dan karies

gigi. Berikut ini merupakan beberapa manifestasi kehamilan di rongga mulut:

2.2.1. Gingivitis Kehamilan (Pregnancy Gingivitis)

Peradangan gingiva atau gingivitis merupakan salah satu penyakit

priodontal yang sangat rentan terjadi jika pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut

tidak terjaga dengan baik. Gingivitis dapat menyebabkan perdarahan yang disertai

pembengkakan, kemerahan, eksudat dan perubahan kontur normal (Warongan et

al., 2015).

Menurut Kasiha, Kawengian dan Juliatri (2017), kehamilan dapat

memperberat kondisi gingivitis yang dikenal dengan pregnancy gingivitis.

Pregnancy gingivitis merupakan respon inflamasi berlebih dari gingiva terhadap

dental plak dan perubahan hormonal yang biasa terjadi pada masa kehamilan.

Adanya perubahan hormonal disertai dengan perubahan vaskuler menyebabkan

gingiva menjadi sensitif khususnya terhadap toksin maupun iritan lainnya, seperti

plak dan kalkulus yang mengakibatkan gingiva mengalami peradangan. Apabila

tidak dilakukan perawatan, infeksi gingiva ini akan terus bertambah buruk selama

kehamilan berlangsung.

Angwirawan, Ticoalu dan Siagian (2015) menyatakan bahwa trimester 3

merupakan usia kehamilan yang sangat rentan terhadap penyakit periodontal

dibandingkan dengan usia kehamilan trimester 1 dan 2. Pada trimester 3, keadaan

gingiva cenderung mengalami perubahan yang signifikan terutama pada

konsistensi gingiva. Perubahan konsistensi gingiva dapat disebabkan karena


6

adanya peningkatan hormon estrogen dan progesteron yang signifikan pada

trimester 3 sehingga terjadi pelunakan jaringan gusi.

Dalam keadaan gingiva normal, permukaan gingiva tidak dapat digerakkan

dan kenyal. Sedangkan, konsistensi gingiva yang berubah dapat berupa adanya

pembentukan saku pada permukaan gingiva serta permukaan gingiva yang mudah

berdarah (Angwirawan, Ticoalu dan Siagian, 2015). Kondisi gingivitis ini dapat

terjadi pada satu atau dua gigi bahkan seluruh gingiva. Gingiva menjadi mudah

berdarah karena rangsangan yang kecil seperti saat menyikat gigi atau bahkan

tanpa rangsangan. Selain itu, perdarahan gingiva dapat terjadi kapan saja.

Gambar 2.1. Pregnancy Gingivitis

Membersihkan permukaan gigi seringkali membantu untuk meringankan

gejala pregnancy gingivitis dan meningkatkan kesehatan mulut secara

keseluruhan. Perawatan seperti scaling dan root planning diperlukan selama

kehamilan.

2.2.2. Karies Gigi

Menurut Hidayat dan Tandiari (2016), karies gigi adalah suatu penyakit

jaringan keras gigi yaitu email, dentin, dan sementum yang disebabkan oleh

aktivitas suatu jasad renik dalam suatu karbohidrat yang dapat diragikan. Penyakit
7

ini ditandai dengan demineralisasi jaringan keras gigi yang diikuti oleh kerusakan

bahan organiknya. Hal ini mengakibatkan terjadinya invasi bakteri serta

penyebaran infeksi yang dapat mengakibatkan nyeri.

Karies merupakan penyakit yang sangat sering menyerang ibu hamil. Hal

ini dapat disebabkan karena pola hidup dan pola perawatan yang keliru seperti ibu

hamil yang senang mengonsumsi makanan manis ataupun ibu hamil yang malas

menggosok gigi karena hiperemesis. Ibu hamil yang mengalami karies sejak awal

kehamilan jika tidak dirawat dengan baik maka kondisinya akan memburuk

seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Semakin bertambahnya usia

kehamilan semakin besar pula kebutuhan kalsium. Apabila kebutuhan kalsium

tidak terpenuhi dengan baik, salah satu kalsium yang akan diserap oleh tubuh

adalah kalsium dari gigi (Rahmawati dan Mayong, 2017).

Faktor–faktor yang dapat mendukung cepatnya proses gigi berlubang

pada ibu hamil yaitu pH saliva ibu hamil lebih asam jika dibandingkan dengan

yang tidak hamil dan konsumsi makanan yang banyak mengandung gula. Selain

itu, rasa mual dan muntah juga dapat mengakibatkan ibu hamil malas memelihara

kebersihan rongga mulutnya. Serangan asam pada plak yang dipercepat dengan

adanya asam dari mulut karena mual atau muntah kemudian mempercepat proses

terjadinya gigi berlubang (Kementerian Kesehatan RI, 2012).


8

Gambar 2.2. Karies Gigi

2.2.3. Tumor Kehamilan (Pregnancy Tumor)

Selain pregnancy gingivitis dan karies gigi, terdapat permasalahan di

rongga mulut yang berkaitan dengan kehamilan, yaitu tumor. Apabila tidak

dilakukan pemeriksaan dan perawatan kesehatan yang baik pada rongga mulut ibu

hamil maka semakin lama akan dapat menyebabkan pertumbuhan berlebih pada

gingiva yang disebut tumor jinak. Dalam istilah kedokteran, tumor jinak tersebut

dikenal dengan epulis gravidarum atau granuloma kehamilan. Tumor ini dapat

tumbuh dikarenakan terjadi pelunakan dari jaringan daerah gusi akibat

peningkatan hormon (Angwirawan, Ticoalu dan Siagian, 2015).

Menurut Kementerian Kesehatan RI (2012), tumor kehamilan tidak

berbahaya namun dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Tumor ini biasanya akan

berkembang pada trimester 2. Bentuknya seperti nodul berwarna merah keunguan

sampai merah kebiruan, mudah berdarah, sering terlihat pada gusi rahang atas,

tetapi dapat juga ditemukan d tempat lain di mulut.

Penyebab pasti dari tumor kehamilan masih belum diketahui secara pasti.

Namun, faktor utama dari timbulnya penyakit ini adalah kebersihan mulut yang

buruk. Selain itu faktor penyebab lainnya adalah trauma, hormon, virus dan

pembuluh darah yang pecah. Ibu hamil yang memiliki tumor kehamilan biasanya

juga menderita pregnancy gingivitis yang luas.


9

Gambar 2.3. Pregnancy Tumor

2.3. Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Masa Kehamilan

Menjaga kesehatan gigi dan mulut selama masa kehamilan merupakan hal

yang sangat penting untuk dilakukan oleh ibu hamil. Pemeliharaan kesehatan gigi

dan mulut memiliki manfaat untuk memastikan fungsi pengunyahan tetap baik,

menjaga kondisi kesehatan ibu hamil secara keseluruhan serta agar janin dapat

tumbuh dan berkembang secara sehat. Selain itu, pemeliharaan kesehatan gigi dan

mulut juga dapat mencegah terjadinya kelahiran bayi dengan berat badan tidak

normal atau kelahiran prematur (Muthmainnah, 2016).

Memilih makanan yang dikonsumsi juga dapat menjadi upaya pemeliharaan

kesehatan gigi dan mulut. Makanan yang baik untuk kesehatan gigi adalah

makanan yang banyak megandung serat, seperti buah dan sayur. Makanan yang

berserat secara tidak langsung dapat membersihkan sisa makanan yang menempel

pada gigi.

Menurut Kementerian Kesehatan RI (2012), terdapat beberapa hal yang perlu

diperhatikan oleh ibu hamil dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut agar

dapat terhindar dari penyakit gigi dan mulut selama masa kehamilan, antara lain:
10

1. Menyikat gigi secara teratur dan benar. Sikat gigi sebaiknya dilakukan

minimal 2 kali sehari yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.

2. Mengatur pola makan sesuai dengan pedoman gizi seimbang atau angka

kecukupan gizi. Ibu hamil sebaiknya banyak mengonsumsi makanan yang

mengandung kalsium, protein, fosfor, serta vitamin A, C, dan D.

3. Menghindari makanan yang manis dan lengket. Makanan manis dapat diubah

oleh bakteri menjadi asam yang dapat merusak lapisan gigi. Sedangkan,

makanan yang bersifat lengket dikhawatirkan akan tinggal lama dalam mulut

sehingga kemungkinan terjadinya asam akan lebih besar.

4. Memeriksakan keadaan rongga mulut ke dokter gigi. Pemeriksaan kesehatan

gigi dan mulut harus dilakukan secara berkala, baik saat merasa sakit maupun

saat tidak ada keluhan.

5. Apabila ibu hamil mengalami muntah, segera bersihkan mulut dengan

berkumur dengan air dan menyikat gigi.

2.4. Perawatan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Masa Kehamilan

Muthmainnah (2016) mengungkapkan bahwa tidak sedikit ibu hamil

menghindari dokter gigi selama masa kehamilan. Mereka memiliki kepercayaan

bahwa aspek tertentu dari perawatan yang diberikan oleh dokter gigi dapat

membahayakan janin. Di satu sisi, perawatan gigi dan mulut selama masa

kehamilan merupakan tindakan yang penting untuk menjaga kesehatan ibu hamil

maupun janin yang dikandungnya. Kesehatan rongga mulut yang terjaga selama

masa kehamilan dapat mengurangi risiko kelahiran prematur ataupun BBLR.


11

Menurut Angwirawan, Ticoalu dan Siagian (2015), tujuan dalam

merencanakan perawatan kesehatan gigi dan mulut bagi ibu hamil adalah

tercapainya lingkungan rongga mulut yang sehat dan kebersihan rongga mulut

yang optimal. Salah satu hal yang dapat dilakukan yaitu dengan kontrol plak sejak

usia kehamilan trimester 1. Kontrol plak dapat meminimalisir inflamasi pada

jaringan gusi akibat lokal iritan yang biasanya menyertai perubahan hormon pada

masa kehamilan.

Selain itu, pemberian instruksi agar menjaga kebersihan gigi dan mulut juga

penting untuk dilakukan. Instruksi tersebut dapat meliputi teknik membersihkan

rongga mulut dan pembatasan konsumsi karbohidrat tertentu. Apabila diperlukan,

ibu hamil juga dapat melakukan scaling (pembersihan karang gigi) dan/atau

kuretase akar.

Menurut Muthmainnah (2016) terdapat hal-hal terkait perawatan gigi yang

perlu diwaspadai, yakni:

1. Radiografi

Radiografi sebaiknya dihindari selama kehamilan terutama pada trimester

1. Hal ini dikarenakan pada trimester 1, perkembangan janin sangat peka

terhadap radiasi. Jika ibu hamil terpapar radiasi maka dapat meningkatkan

risiko keguguran, perubahan bentuk atau kelainan pertumbuhan pada janin,

serta kematian pada janin yang sedang dikandung.

Apabila ibu hamil membutuhkan radiografi untuk membantu dalam

penegakan diagnosis yang tepat, misalnya dalam hal mengobati permasalahan

gigi yang sifatnya darurat, dokter gigi perlu mengambil langkah pengamanan
12

untuk melindungi ibu hamil dan janin yang dikandungnya sehingga dapat

terhindar dari pengaruh negatif radiasi. Walaupun menurut American College

of Radiology, dosis radiasi tunggal x-ray tidak cukup signifikan untuk

menyebabkan efek buruk pada perkembangan embrio atau janin, namun akan

lebih baik untuk meminimalisir risiko (Kementerian Kesehatan RI, 2012).

Ketika dilakukan pemeriksaan penunjang dengan radiografi, baju timah

atau apron timbal dapat digunakan. Hal ini dimaksudkan agar ibu hamil

hanya terpapar radiasi pada area yang memang diperlukan saja.

2. Pemakaian Obat-Obatan

Ibu hamil tidak boleh makan/minum obat secara sembarangan tanpa resep

atau pengawasan dari dokter. Hal ini dikarenakan beberapa jenis obat dapat

mengakibatkan gangguan pada pertumbuhan janin. Salah satu obat yang

memberikan efek negatif pada janin yaitu antibiotik golongan tetracyclin

yang dapat menyebabkan pewarnaan pada bagian dalam gigi janin.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa pemakaian obat-obatan selama

kehamilan sebaiknya diwaspadai kecuali pada situasi tertentu. Obat-obatan

tertentu dapat diberikan apabila ibu hamil mengalami situasi yang mendesak

seperti gigi patah, infeksi, ataupun permasalahan lain yang menyebabkan rasa

sakit. Selain itu, dokter gigi juga dapat berkonsultasi dengan dokter

kandungan sebelum merespkan obat nyeri maupun antibiotik untuk lebih

memastikan keamanan pemberian obat kepada ibu hamil.

3. Pencabutan Gigi
13

Apabila sangat diperlukan, pencabutan gigi pada ibu hamil dapat dilakukan

pada usia kehamilan trimester 2. Sedangkan, penambalan dan pembersihan

karang gigi dapat dilakukan selama masa kehamilan.


14

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Proses kehamilan menyebabkan perubahan fisilogis pada tubuh, termasuk

juga di rongga mulut. Perubahan fisiologis tersebut dipengaruhi oleh perubahan

pada sistem hormonal. Perubahan hormonal inilah yang menyebabkan ibu hamil

sangat rentan mengalami permasalahan pada gigi dan mulut.

Perawatan dan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut selama masa

kehamilan merupakan hal yang penting bagi ibu hamil. Hal ini dikarenakan

kesehatan gigi dan mulut dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Pada

masa kehamilan, dokter gigi dapat melakukan perawatan gigi dan mulut dengan

tetap mempertimbangkan perlindungan terhadap ibu hamil dan janin yang

sedang berkembang.

3.2. Saran

Dalam melakukan perawatan gigi dan mulut pada ibu hamil, dokter gigi

sebaiknya memahami proses kehamilan dan perkembangan janin. Hal ini

mengingat adanya pengaruh dari perawatan gigi dan mulut terhadap ibu hamil

dan/atau janin yang dikandung. Tindakan berupa pemeriksaan radiografi dan

pemberian obat-obatan sebaiknya dihindari terutama pada trimester satu.


15

DAFTAR PUSTAKA

Angwirawan, L. S., Ticoalu, S. H. R. and Siagian, K. V (2015) ‘Gambaran Klinis


Gingiva pada Ibu Hamil di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang’,
Jurnal e-GiGi, 3(2), pp. 324–329.

Gejir, I. N. and Sukartini, N. K. A. (2017) ‘Hubungan Kebersihan Gigi dan Mulut


dengan Trimester Kehamilan pada Ibu Hamil yang Berkunjung ke
Puskesmas Klungkung I Kabupaten Klungkung Tahun 2016’, Jurnal
Kesehatan Gigi, 5(1), pp. 1–5.

Hidayat, R. & Tandiari, A. (2016). Kesehatan Gigi & Mulut Apa Yang Sebaiknya
Anda Tahu?. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Kasiha, H. E., Kawengian, S. E. S. and Juliatri (2017) ‘Gambaran Tingkat


Pengetahuan Ibu Hamil tentang Gingivitis di Puskesmas Kakaskasen
Tomohon’, Jurnal e-GiGi, 5(2), pp. 166–171.

Kementerian Kesehatan RI. (2012). Pedoman Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan


Mulut Ibu Hamil dan Anak Usia Balita Bagi Tenaga Kesehatan di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Jakarta : Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia

Kuswanti, Ina. (2014). Asuhan Kebidanan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Munadirah (2017) ‘Gambaran Perilaku Ibu Hamil terhadap Kesehatan Gigi dan
Mulut di Kelurahan Sapaya Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa’,
Media Kesehatan Gigi, 16(1), pp. 435–456.

Muthmainnah, N. (2016) Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil terhadap


Kesehatan Gigi dan Mulut Selama Kehamilan di Puskesmas Ciputat
Tangerang Selatan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Rahmawati, D. and Mayong, O. P. (2017) ‘Perawatan Kesehatan Rongga Mulut


Ibu Hamil Di Puskesmas Trenggalek Jawa Timur’, Jurnal Kebidanan,
6(1), pp. 26–34.

Sandra, D. (2018) Asuhan Kebidanan Continuity of Care pada Ny E Masa Hamil


sampai dengan Keluarga Berencana di PMB RB Fauziah Katini S.ST
Pulung Ponorogo. Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Saputri, D., Afrina and Shalina, R. K. (2016) ‘Perilaku Pemeliharaan Kesehatan


Gigi dan Mulut Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kopelma
Darussalam Banda Aceh’, Journal of Syiah Kuala Dentistry Society, 1(1),
pp. 85–90.
16

Walyani, E. S. (2015). Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka


Baru.

Warongan, G. et al. (2015) ‘Gambaran Status Gingiva pada Ibu Hamil di


Puskesmas Bahu Manado, Jurnal e-Gigi, 3(1), pp. 143–148.

Yuliana, A. (2015). Dukungan Suami pada Ibu Hamil dalam Menghadapi Masa
Persalinan di Desa Joho Kabupaten Sukoharjo, Jurnal Kebidanan dan
Ilmu Kesehatan, 2(2), 53–58.

Anda mungkin juga menyukai