LENGKUNG GIGI
HALAMAN JUDUL
Oleh:
NIP. 197701302009022001
PUSKESMAS KEDURUS
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan,
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
makalah ini dengan baik. Adapun judul yang saya ambil dalam makalah ini adalah
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami saya sampaikan
rasa hormat dan terima kasih atas bantuannya. Semoga Allah SWT senantiasa
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna baik
dari segi isi ataupun susunannya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................1
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.2. Tujuan 2
BAB II PEMBAHSAN
iv
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan 15
3.2. Saran 16
DAFTAR PUSTAKA
v
BAB I
PENDAHULUAN
desidui dibutuhkan untuk pertumbuhan rahang yang normal, posisi gigi yang
Namun, masih banyak orang yang beranggapan bahwa gigi desidui tidak penting
karena gigi desidui hanya bersifat sementara. Hal ini menyebabkan kurang
permanen merupakan proses fisiologis yang normal. Namum, proses ini akan
terganggu ketika terjadi kondisi kehilangan dini gigi desidui. Kehilangan dini
gigi desidui merupakan suatu keadaan dimana gigi desidui hilang sebelum
waktunya. Kehilangan dini gigi desidui sering disebabkan oleh karies, trauma,
perkembangan gigi yang tidak normal, dan resorpsi akar prematur. Kondisi
kehilangan dini gigi desidui dapat menyebabkan maloklusi yang mana dapat
itu, kondisi ini juga dapat mengakibatkan perubahan pada lengkung gigi yakni
2
(2015), sebagian anak (36,4%) mengalami kehilangan dini gigi desidui. Dari
molar satu desidui dan sisanya mengalami kehilangan dini gigi molar dua
desidui.
hasil yang menyatakan bahwa kehilangan dini gigi molar desidui menyebabkan
terjadinya pengurangan ruang. Hal ini sejalan dengan Pokorná et al. (2016) yang
1.2. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
dan waktu erupsinya. Pertumbuhan gigi desidui dapat dibagi menjadi dua
periode besar, yaitu pada masa prenatal dan postnatal yang akan dijelaskan
sebagai berikut.
prenatal dan diikuti kalsifikasi gigi molar pertama pada minggu ke-15.
pada minggu ke-17, gigi kaninus desidui mengalami kalsifikasi. Gigi desidui
yang paling akhir mengalami kalsifikasi adalah gigi molar kedua, yaitu pada
minggu ke-18.
usia:
3
4
setelah kelahiran. Adanya gigi yang erupsi pada saat kelahiran sangat
jarang ditemukan. Gigi yang ada pada saat kelahiran disebut natal teeth.
Terkadang, gigi dapat erupsi pada usia yang sangat muda. Gigi yang erupsi
pada usia satu bulan disebut neonatal teeth. Natal teeth dan neonatal teeth
Gibson, 2006).
Gigi desidui mulai erupsi pada usia 6 bulan. Masa gigi desidui
berlangsung dari erupsi gigi desidui yang pertama. Gigi pertama yang
diikuti oleh gigi molar pertama desidui yang bererupsi sampai ke kontak
gigi desidui selesai setelah erupsi gigi permanen yang terakhir yaitu gigi
Pada usia 2,5 tahun, gigi desidui biasanya sudah lengkap dan berfungsi
dengan baik. Pembentukan akar semua gigi desidui selesai pada usia 3
tahun. Erupsi seluruh gigi desidui selesai pada usia tahun 2,5 – 3,5 setelah
gigi molar dua desidui berada dalam oklusi. Berikut ini merupakan
Lengkap Akar
Maksila
Insisivus sentralis 1,5 bulan 7,5 bulan 1,5 tahun
Insisivus lateralis 2,5 bulan 9 bulan 2 tahun
Kaninus 9 bulan 18 bulan 3,3 tahun
Molar satu 6 bulan 14 bulan 2,5 tahun
Molar dua 11 bulan 24 bulan 3 tahun
Mandibula
Insisivus sentralis 2,5 bulan 6 bulan 1,5 tahun
Insisivus lateralis 3 bulan 7 bulan 1,5 tahun
Kaninus 9 bulan 16 bulan 3,3 tahun
Molar satu 5,5 bulan 12 bulan 2,3 tahun
Molar dua 10 bulan 20 bulan 3 tahun
c. Masa Gigi Bercampur (6 – 12 tahun)
Masa gigi bercampur merupakan masa dimana terdapat gigi desidui dan
gigi permanen. Masa gigi bercampur dimulai sekitar usia 6 tahun dengan
erupsi gigi molar satu permanen atau gigi insisivus sentral mandibula. Gigi
insisivus sentral maksila dan gigi insisivus lateral mandibula erupsi sekitar
sebagai berikut:
permukaan distal gigi molar dua desidui pada maksila dan mandibula.
2. Masa Inter-Transisional
Pada masa ini, lengkung maksila dan mandibula terdapat gigi desidui
permanen terdapat gigi molar desidui dan gigi kaninus desidui. Masa
Pada masa ini, terjadi pergantian gigi molar desidui dan gigi
biasanya lebih kecil dari gigi kaninus dan premolar desidui. Kelebihan
ruang ini disebut leeway space of nance. Pada masa ini juga terjadi
erupsi gigi molar dua permanen. Sebelum erupsi, gigi molar dua
mandibula/funnel).
Pada usia sekitar 13 tahun, semua gigi permanen kecuali gigi molar tiga
telah erupsi sempurna. Benih gigi permanen terbentuk pada rahang segera
setelah kelahiran, kecuali cusp dari gigi molar satu permanen yang
lingual atau palatal dari gigi insisivus desidui dan bergerak ke labial pada
saat erupsi. Gigi premolar berkembang dibawah akar gigi molar desidui.
Gigi geligi menyusun lengkung gigi dan berada di atas lengkung alveolar
yang didukung oleh tulang basal di bawahnya. Dengan ini dapat diketahui
bahwa bentuk lengkung gigi sebagian besar ditentukan oleh bentuk lengkung
Lengkung basal merupakan bagian rahang yang telah ada sebelum gigi
erupsi dan akan tetap ada bahkan ketika gigi dan prosesus alveolaris hilang.
Maksila mengalami resorpsi di sebelah nasal serta aposisi pada sisi oral
mulut dan rongga nasal yang tumbuh karena memenuhi kebutuhan fungsional.
basal maksila dan mandibula cukup besar dan faktor lokal lainnya tidak
menempati susunan oklusal yang normal. Jika tidak demikian, maka untuk
mencapai oklusi gigi akan tumbuh di luar lengkung dan mengalami malposisi.
akar gigi dan memberikan dukungan tulang untuk gigi geligi tersebut. Prosesus
ini melebar dari basis tuberositas posterior molar terakhir ke garis median di
anterior. Prosesus alveolaris tumbuh seiring dengan erupsi gigi. Sehingga dapat
9
Prosesus alveolaris tetap ada di dalam rongga mulut karena adanya gigi
geligi. Oleh karena itu, prosesus ini membentuk kurva mengikuti lengkung
gigi. Apabila gigi hilang maka bagian prosesus alveolaris yang mendukung
Lengkung gigi merupakan lengkung yang dibentuk oleh gigi geligi dan
gigi geligi. Gigi pada maksila dan mandibula tersusun di atas prosesus
permukaan oklusal. Gigi desidui posisinya lebih tegak di atas lengkung basal.
lengkung gigi agar gigi geligi dapat tersusun secara harmonis. Sedangkan,
serta hubungan lengkung basal maksila dan mandibula juga harmonis maka
dapat dikatakan bahwa ukuran lengkung gigi sama dengan jumlah ukuran
oklusi pada masa dewasa akan seimbang atau dengan kata lain tersusun baik
Kehilangan dini gigi desidui adalah suatu kondisi dimana gigi desidui
tanggal sebelum gigi permanen penggantinya siap untuk erupsi (Bhalajhi, 2006).
Menurut Robinson dan Bird (2012), usia hilangnya gigi desidui pada maksila
gigi yang hilang. Kehilangan dini gigi insisivus desidui biasanya disebabkan
oleh early childhood caries yang parah dimana mengenai beberapa gigi dan
dapat juga hilang karena trauma. Kehilangan dini gigi kaninus desidui biasanya
disebabkan oleh crowding yang parah pada regio insisivus dengan erupsi ektopik
gigi insisivus lateral permanen yang mempercepat resorpsi akar gigi kaninus
11
desidui. Dengan demikian dapat diketahui bahwa kehilangan dini gigi desidui
Kehilangan dini gigi molar satu desidui dan gigi molar dua desidui sangat
dua desidui memiliki dampak yang paling buruk pada pengurangan panjang
yang besar disebabkan oleh pergerakan mesial gigi molar yang terjadi pada
estetika wajah dan pengucapan kata. Di samping itu, mengingat fungsi utama
erupsi gigi permanen maka kehilangan dini gigi desidui dapat mengurangi
perimeter lengkung gigi dan oklusi serta memperlambat erupsi gigi permanen.
alveolar, dan lengkung gigi. Berikut ini merupakan dampak dari kehilangan dini
jika kehilangan tersebut meliputi banya gigi molar desidui secara bilateral
berkurang. Apabila hal ini terjadi di satu sisi maka akan terlihat asimetri
rahang.
gigi molar pertama desidui maksila dan mandibula. Tonjol gigi molar pertama
desidui telah terkikis akibat atrisi pada saat munculnya molar kedua desidui di
dalam mulut. Pada saat inilah terjadi perubahan dan pergeseran pertumbuhan
sampai terjadi kontak antara molar kedua desidui maksila dan mandibula.
Atrisi molar kedua desidui selesai pada usia 6 tahun. Pada waktu tersebut, gigi
pertumbuhan.
bahwa apabila gigi desidui hilang terutama di regio posterior dalam jumlah
yang banyak maka akan memberikan dampak yang negatif. Rahang akan
namun gigi desidui sangat penting untuk menentukan arah pertumbuhan rang.
13
Apabila tidak ada gigi desidui maka dapat terjadi pertumbuhan maksila
sagital.
adanya tekanan fungsional yang saling berganti dari gigi yang ada di dalam
rahang.
antagonis dapat terjadi setelah kehilangan dini gigi desidui. Tulang alveolar
tumbuh dalam arah vertikal akibat ekstrusi gigi karena tidak ada gigi antagonis.
pengganti mencari jalur lain untuk erupsi dan tulang alveolar akan tumbuh
14
mengikuti arah erupsi gigi yang ektopik. Kondisi ini berpotensi membentuk
lengkung aveolar yang tidak simetris dan tidak searah dengan pertumbuhan
lengkung basal.
desidui merupakan hal yang paling penting pada masa pergantian gigi.
Kehilangan kontak interproksimal akibat karies dan kehilangan gigi dini akan
Ketika gigi di sebelah mesial molar yang dicabut akan bergeser ke arah ruang
yang kosong. Oleh karena itu, kehilangan panjang lengkung bekas pencabutan
pada gigi permanen. Kondisi tersebut merupakan salah satu faktor penting
tetangga migrasi ke ruang yang kosong bekas pencabutan. Hal ini kemudian
kekurangan ruangan. Gigi premolar kedua yang impaksi ini dapat meresorpsi
akar gigi molar pertama permanen sewaktu berusaha bererupsi sehingga gigi
maloklusi lain seperti malposisi, tipping, rotasi dan sebagainya. Hal ini
fungsional. Dalam hal ini, gigi permanen bererupsi keluar dari lengkung gigi
secara total ataupun sebagian. Apabila kehilangan ruang terjadi di satu sisi, gigi
untuk crowding. Kehilangan dini gigi desidui 6 bulan sebelum masa erupsi
kehilangan dini gigi desidui terjadi sangat dini yaitu sebelum terjadi
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Gigi desidui memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan arah
pertumbuhan rahang. Kehilangan gigi desidui secara dini jauh sebelum molar
estetika wajah dan pengucapan kata. Kehilangan dini gigi anterior bawah dapat
Sedikit saja gigi yang hilang telah dapat menyebabkan perubahan dimensi
lengkung gigi. Pada keadaan ini terjadi pengurangan ruang akibat pergeseran
gigi geligi tetangga ke ruang bekas pencabutan. Kondisi yang demikian dapat
16
17
Kehilangan ruang di satu sisi akan mengakibatkan asimetris lengkung gigi dan
3.2. Saran
pentingnya gigi desidui dalam mencegah crowding serta peran gigi desidui
Disamping itu, pemasangan space maintainer pada gigi desidui yang mengalami
Andreeva, R. S. et al. (2016) ‘Loss of Space According To the Time and the Type
Bhalajhi, S. I. (2006) Orthodontics - The Art and Science. New Delhi: Arya
Graber, L., Vanarsdall, R. and Vig, K. (2011) Orthodontics 5th Edition: Current
156–169.
618.
St.Louis: Elsevier.
Scully, C., Chestnutt, I. and Gibson, J. (2006) Clinical Dentistry 3rd Edition.