PERSISTENSI
DISUSUN OLEH:
ELSA L (PO.714261161020)
TAHUN 2019
i
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL: PERSISTENSI
2. ELSA L (PO.714261161020)
Telah Diperiksa
Oleh:
Pembimbing
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN ..................................................................................... 17
B. SARAN ................................................................................................. 17
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan
penyusunan makalah ini tepat pada waktunya dengan judul : “PERSISTENSI”.
Kami juga menyadari bahwa dalam menyelesaikan penyusunan makalah
ini, masih banyak terdapat kekurangan maupun kekeliruan.Oleh karena itu, kami
mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan
penyusunan makalah berikutnya.
Dan tidak lupa pula kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu kami dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini.Mudah-
mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi diri kami
pribadi dan para pembaca pada umumnya.
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gigi bagi seorang anak penting dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan anak itu sendiri. Fungsi gigi sangat diperlukan dalam
masa kanak-kanak yaitu sebagai alat pengunyah, membantu dalam
berbicara, keseimbangan wajah, penunjang estetika wajah anak, dan
khususnya gigi sulung berguna sebagai panduan pertumbuhan gigi
permanen.
Mulai dari masa kanak-kanak hingga dewasa, manusia
mengalami dua pertumbuhan gigi geligi. Gigi sulung (gigi desidui)
mulai erupsi pada usia kurang lebih enam bulan. Keduapuluh gigi
sulung tersebut telah selesai erupsi pada usia kurang lebih tiga tahun.
Kemudian terdapat suatu keadaan dimana gigi sulung dan gigi
permanen berada dalam satu lengkung yang dinamakan periode gigi
bercampur.
Pada akhir usia dua belas tahun, hampir seluruh gigi sulung
exfoliated atau tanggal dari soketnya dan digantikan oleh gigi
permanen. Gigi permanen tersebut mulai erupsi pada usia kurang lebih
enam tahun sampai usia tujuh belas dan dua puluh satu tahun.
Erupsi gigi mungkin mendapat perhatian yang besar bagi para
orang tua, terutama bagi para orang tua yang baru memiliki anak.
Seringkali orang tua berpikir bahwa ada sesuatu perkembangan yang
salah pada anak mereka jika gigi tidak tampak pada saat yang
semestinya. Padahal waktu erupsi gigi sangatlah bervariasi.
Banyak faktor yang mengkontribusi terjadinya variasi ini.
Termasuk diantaranya adalah riwayat keluarga, etnik/ras, vitalitas selama
perkembangan janin, posisi gigi di dalam lengkung rahang, ukuran dan
bentuk dari lengkung gigi itu sendiri dan dalam proses erupsi gigi
permanen ketika tanggalnya gigi desidui.
5
Hasil perkembangan yang salah terutama selama pergantian
gigi-gigi sulung dengan gigi-gigi permanen dapat menyebabkan
terjadinya anomali pada masa gigi permanen. Secara normal, gigi
sulung akan tanggal beberapa saat sebelum gigi permanen
penggantinya erupsi, namun sering dijumpai adanya gigi sulung yang tetap
bertahan pada lengkung gigi melebihi waktu normal yang disebut dengan
persistensi atau over-retained primary tooth.
Over-retained primary tooth atau gigi sulung yang masih
bertahan melebihi dari waktu tanggal dapat menyebabkan
terhambatnya erupsi gigi permanen dan terjadinya maloklusi dan
permasalahan orthodontik lainnya yang memerlukan waktu dan biaya
yang banyak untuk memperbaikinya.
B. TUJUAN
- Agar mahasiswa mengetahi dan mampu mengaplikasikan cara dental
asisten yang baik dan benar.
- Agar mahasiswa mampu mengetahui alat dan bahan di departemen
PEDODONSIA, khususnya pada kasus PERSISTENSI.
C. MANFAAT
- Menambah pengetahuan mahasiswa di bidang PEDODONSIA dan
untuk memperbaharui pengetahuan mahasiswa tentang dental asisten
yang baik dan benar
.
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. LITERATUR PUSTAKA
Persistensi merupakan keadaan gigi desidui yang mengalami
keterlambatan tanggal dari waktu sebenarnya, dengan gigi desidui
yang masih berada dalam rongga mulut, sementara gigi penggantinya
sudah erupsi. Keadaan tersebut dapat disebabkan oleh gigi permanen
yang tumbuh pada posisi yang salah sehingga tidak menyebabkan gigi
desidui mengalami resorbsi.
Pada keadaan persistensi, terkadang gigi susu juga tidak goyang.
Hal ini bisa kita temukan pada gigi mana saja, tetapi seringkali orang
tua menemukan gigi depan rahang bawah yang terlihat bertumpuk.
Keadaan ini sering dijumpai pada anak usia 6-12 tahun.
Beberapa faktor penyebab persistensi pada gigi susu yaitu:
1. Resorpsi akar gigi susu yang lambat
Hal ini bisa dikarekanakan gangguan nutrisi, hormonal atau
gigi berlubang besar dengan indikasi perawatan saraf yang
tidak dirawat.
2. Posisi abnormal benih gigi tetap / arah tumbuh gigi tetap tidak
searah dengan arah tumbuh gigi susu yang akan digantikannya.
3. Ketidakcukupan tempat bagi gigi tetap yang akan tumbuh
menggantikan gigi susu. Dengan demikian gigi tetap mengarah
kepada tempat yang kosong, bisa di depan atau belakang gigi
susunya.
7
Gigi persistensi, dimana gigi sulung tidak tanggal pada
waktunya sehingga menyebabkan gigi permanen terhambat
tumbuhnya
Gigi susu yang merupakan fokus infeksi
Gigi susu dengan karies besar sehingga gigi menjadi nonvital
Gigi susu yang sudah goyang dan sudah waktunya tanggal
Gigi susu yang akarnya menyebabkan ulkus dekubitus
Gigi yang dapat mengiritasi, menyebabkan ulserasi pada
lidah
Gigi yang jumlahnya berlebih
Gigi natal/ gigi yang tumbuh sebelum lahir
Kontraindikasi Pencabutan Gigi Anak
1. Anak yang sedang menderita infeksi akut di mulutnya
Misalnya : - acute infection stomatitis
- Herpetic stomatitis
Infeksi ini di sembuhkan dulu baru di lakukan pencabutan.
2. Blood diserasia atau kelainan pada darah
Di mana bisa mengakibatkan terjadinya perdarahan, dan
infeksi setelah pencabutan.Pencabutan dilakukan setelah
konsultasi dengan dokter ahli tentang penyakit darah.
Gigi persistensi yang terjadi biasanya mengalami kegoyangan atau
tidak goyang.Hal ini biasanya karena gigi permanent atau pengganti
tumbuh tidak tepat berada dibawah gigi sulung/susu sehingga gerakan
tumbuh gigi permanent tidak mengikis atau hanya sedikit mengikis
akar gigi sulung.Akibatnya gigi sulung tidak goyang sekalipun gigi
permanent sudah tumbuh/terlihat.Solusinya adalah mencabut gigi
sulung ini agar gigi tetap yang tidak pada tempatnya segera
menyesuaikan dan kembali berada dalam lengkung rahang yang baik.
8
segera bawa anak anda ke dokter gigi. Tidak disarankan untuk
menunggu sampai gigi susu ini lebih dari goyang lagi atau bahkan
sampai tumbuh seluruhnya.
Jika persistensi gigi sulung ini dibiarkan maka akan menyebabkan gigi
sulung tersebut sudah mulai menyatu dengan tulang sehingga tindakan
akan semakin sulit
9
B. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
Alat:
NO NAMA KEGUNAAN
1. Kaca Mulut
-Membantu memperluas daerah
pekerjaan yaitu dengan menahan
pipi, lidah dan bibir.
2. Pincet
3. Tray Sekat
10
6. Tempat Kapas Dengan Pegas untuk meletakkan kapas
11
ANTERIOR RB
11. TANG ANAK UNTUK GIGI
POSTERIOR RB
12
Fungsi: untuk mencabut gigi
sulung anterior RB
13
Fungsi: untuk mencabut akar
gigi sulung posterior RA
Bahan:
1. Handscoen
Fungsi: melindungi tangan/jari
2. Chloride Ethyl
Fungsi: untuk mengurangi rasa
sakit, dalam bentuk zat
penyejuk yang digunakan di
gusi
14
3. Anastesi Gel
4. Carpule
6. Ph cain
15
Fungsi: alat untuk
memindahan cairan ph
cain ke dalam
ampul/xylestesin
8. Tampon
9. Catton pellet
Fungsi:sebagai
antiseptic untuk
menghindari infeksi
16
11. Alcohol
Fungsi: sebagai cairan
desinfeksi
17
C. TEKNIK ASISTEREN
Teknik asistensi Four-Handed Dentistry
18
- Pengorganisasian yang tepat dari bagian-bagian yang berbeda
dalam praktik
- Menyederhanakan pekerjaan yang direncanakan.
- Zona operator
- Zona asisten
- Zona transfer
- Zona static
Dalam konsep Four Handed Dentistry dikenal konsep
pembagian zona kerja disekitar. Dental Unit yang disebut Clock
Concept. Bila kepala pasien dijadikan pusat dan jam 12 terletak
tepat di belakang kepala pasien, maka arah jam 11 sampai jam 2
19
disebut Static Zone, arah jam 2 sampai jam 4 disebut Assisten’s
Zone,arah jam 4 sampai jam 8 disebut Transfer Zone. Kemudian
dari arah jam 8 sampai jam 11 disebut Operator’s Zone sebagai
tempat pergerakan dokter gigi. Transfer Zone adalah daerah tempat
alat dan bahan dipertukarkan antara tangan dokter gigi dan tangan
perawat gigi.Operator’s Zone sebagai tempat pergerakan dokter
gigi. Static Zoneadalah daerah tanpa pergerakan dokter gigi
maupun perawat gigi serta tidak terlihat oleh pasien, zona ini untuk
menempatkan meja instrumen bergerak (Mobile Cabinet) yang
berisi Instrumen Tangan serta peralatan yang dapat membuat takut
pasien. Assistant’s Zone adalah zona tempat pergerakan perawat
gigi, pada dental unit di sisi ini dilengkapi dengan semprotan
air/angin dan penghisap ludah, serta Light Cure Unit pada Dental
Unityang lengkap.
Selain pergerakan yang terjadi di seputar Dental Unit,
pergerakan lain yang perlu diperhatikan ketika membuat desain
tata letak alat adalah pergerakan dokter gigi, pasien, dan perawat
gigi di dalam ruangan maupun antar ruangan. Jarak antar peralatan
serta dengan dinding bangunan perlu diperhitungkan untuk
memberi ruang bagi pergerakan dokter gigi, perawat gigi, dan
pasien ketika masuk atau keluar ruang perawatan, mengambil
sesuatu dari Dental Cabinet, serta pergerakan untuk keperluan
sterilisasi.
20
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Persistensi adalah suatu keadaan gigi susu/kecil yang tidak tanggal meski
gigi permanen/dewasa sebagai gantinya sudah mulai tumbuh.
Keadaan ini sering dijumpai pada anak usia 6-12 tahun.
B. SARAN
21
DOKUMENTASI
22
DAFTAR PUSTAKA
23