Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PERBEDAAN GIGI GELIGI

DECIDUI DAN PERMANEN : MASA


PERTUMBUHAN DAN ANATOMI GIGI KLINIS

PEMBIMBING :
ASRIAWAL, S. SiT, MKes

Disusun Oleh :
ULVA ANDARI
( PO714261191070)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR

PRODI D.IV KEPERAWATAN GIGI

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Pertama-tama penulis panjatkan kehadirat Allah swt. yang


Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “
PERBEDAAN GIGI GELIGI DECIDUI DAN PERMANEN : MASA
PERTUMBUHAN DAN ANATOMI GIGI KLINIS “ tepat pada
waktunya. Tak lupa pula penulis kirimkan salam dan selawat kepada
Nabi Muhammad saw. yang telah mengulung tikar kemaksiatan dan
telah membentangkan permadani-permadani kebahagiaan untuk para
umatnya.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh


karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar penulis bisa lebih baik lagi untuk membuat makalah selanjutnya.
Penulis juga berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk para
pembaca dan dapat dijadikan referensi untuk masa yang akan datang.
Aamiin…..

Wa’alaikum salam Wr.Wb.

Makassar, 20 Maret 2020

PENULIS

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................i
Daftar Isi......................................................................................ii
Bab I Pendahuluan......................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................2
C. Tujuan Dan Manfaat.......................................................2
Bab II Pembahasan.....................................................................4
A. Definisi Gigi Geligi Decidui Dan Gigi Permanen...........4
B. Perbedaan Gigi Susu Dengan Gigi Permanen................6
C. Masa Pertumbuhan Gigi..................................................7
D. Tahap Perkembangan Gigi..............................................9
Bab III Penutup...........................................................................13
A. Kesimpulan........................................................................13
B. Saran..................................................................................13
Daftar Isi......................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan gigi merupakan bagian
pertumbuhan dan perkembangan tubuh secara umum dan
dipengaruhi faktor genetik dan lingkungan. Umumnya,
pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi dimulai pada umur 4
bulan dalam kandungan. Semua benih gigi geligi sudah mulai
berkembang pada umur 6 bulan dalam kandungan. Baru pada usia
6-8 bulan gigi sulung pertama kali erupsi dan pada usia 2-3 tahun
gigi sulung sudah lengkap yaitu 20 buah gigi sulung. . Gigi
sulung yang biasanya tumbuh pertama kali adalah gigi
insisif sentral mandibula. Sedangkan gigi sulung terakhir yang
tumbuh biasanya pada bagian molar dua maksila.
Pertumbuhan gigi atau erupsi gigi juga bisa terjadi lebih cepat,
yaitu sekitar usia 3 bulan. Ada beberapa bayi yang mengalami
keterlambatan erupsi giginya, yaitu baru terlihat dasar giginya pada
usia sekitar 1 tahun bahkan lebih. Pada bayi prematur gigi geligi
nya lebih cepat tanggal karena perkembangan akar yang tidak
sempurna sehingga tidak kuat.
Tidak semua gigi berkembang dalam waktu yang sama. Tanda-
tanda pertama dari perkembangan gigi pada embrio ditemukan di
daerah anterior mandibula waktu usia 5 sampai 6 minggu, sesudah
terjadi tanda-tanda perkembangan gigi di daerah anterior maksila
kemudian berlanjut ke arah posterior dari kedua rahang.

1
Pertumbuhan dan perkembangan gigi sangat berhubungan erat
dengan keadaan lengkung rahang dan oklusi seseorang. Oklusi gigi
merupakan hubungan gigi geligi dalam rahang yang dimulai dari
erupsi gigi sulung. Pertumbuhan gigi sulung ideal adalah indikator
masa depan pertumbuhan gigi permanen yang ideal. Pertumbuhan
gigi adalah untuk memberikan pengunyahan serta mempertahankan
oklusi yang baik dan ruang untuk gigi permanen.

2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gigi geligi decidui ?
2. Apa yang di maksud dengan gigi permanen ?
3. Apa perbedaan gigi geligi decidui dan gigi permanen ?
4. Masa pertumbuhan gigi dan anatomi gigi klinis ?

C. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Anatomi dan Histologi, serta meningkatkan pengetahuan
pembaca mengenai apa yang perbedaan gigi geligi decidui dan
gigi permanen. Serta dapat mengetahui masa pertumbuhan gigi
dan anatomi gigi klinis.
2. Manfaat
Adapun manfaat yang di harapkan dari makalah ini, diantaranya
:
a) Pembaca dapat mengetahui dan memahami mengenai
definisi dari gigi geligi decidui dan gigi permanen
b) Pembaca dapat mengetahui dan memahami mengenai
perbedaan antara gigi geligi decidui dan gigi permanen
c) Pembaca dapa mengetahui masa pertumbuhan gigi dan
anatomi gigi klinis

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi gigi geligi decidui dan gigi permanen


Gigi sulung, gigi desidui atau gigi susu adalah gigi yang
tumbuh pada umur 6-8 bulan sampai 2-3 tahun. Gigi ini berjumlah
20 gigi geligi yaitu 10 pada rahang atas maksila dan 10 pada
rahang bawah mandibula. Dimulai dari midline atau garis tengah
pada wajah, gigi pertama yang disebut insisif sentral yang berguna
untuk memotong makanan.
Perubahan dari gigi-geligi desidui menjadi gigi-geligi permanen
merupakan suatu fenomena kompleks yang mengandung adaptasi
fisiologis oklusi yang bervariasi. Perubahan berkesinambungan
pada hubungan gigi ini melalui beberapa fase gigi-geligi yang
bervariasi dan dapat dibagi menjadi beberapa periode
perkembangan yaitu :6,7,13,15,17
1. Periode pre-dental
2. Periode gigi-geligi desidui
3. Periode gigi-geligi bercampur
4. Periode gigi-geligi permanen
Pertumbuhan gigi geligi berhubungan sangat erat dengan
proses erupsi gigi. Maury Massler dan Schour (cit. Marwah N)
mendefinisikan erupsi gigi sebagai suatu proses gigi yang telah
terbentuk bermigrasi dari lokasi intraoseous ke posisi fungsional di
rongga mulut. Pergerakan erupsi gigi dimulai sejak pembentukan
akar sebelum gigi dapat terlihat di rongga mulut. Pergerakan

4
selama erupsi gigi dapat dibagi menjadi tiga fase, yaitu fase pra-
erupsi, fase erupsi (fase pra-fungsional), dan fase post-erupsi (fase
fungsional).
Perkembangan gigi dibagi menjadi empat periode yaitu masa
tak bergigi (edentulus), masa gigi desidui, masa gigi bercampur,
dan masa gigi permanen. Masa tak bergigi (edentulus) dimulai
sejak lahir hingga gigi pertama anak tumbuh, kurang lebih hingga
anak berusia enam bulan. Masa gigi desidui dimulai sejak erupsi
gigi insisivus sentralis mandibula. Masa gigi bercampur dimulai
sejak erupsi gigi molar satu permanen, biasanya saat anak berusia
6-7 tahun (Tabel 1). Masa gigi permanen yaitu saat semua gigi
desidui telah tanggal dan digantikan oleh gigi permanen biasanya
dimulai pada usia 13 tahun.
Gigi permanen mirip dengan gigi sulung. Namun gigi permanen
berjumlah 32 gigi yaitu 16 gigi pada mandibula dan 16 gigi lainnya
pada maksila. Pada masa ini gigi sulung mengalami pergantian
menjadi gigi permanen dan mengalami pertambahan gigi
disamping kaninus yaitu gigi premolar dan gigi molar ke tiga.
Gigi premolar berguna untuk menghancurkan makanan menjadi
ukuran yang lebih kecil sebelum proses pengunyahan dilakukan
gigi molar. Setelah premolar erupsi,gigi molar pertama, kedua dan
ketiga juga mulai erupsi. Yang pertama adalah molar yang paling
dekat dengan garis tengah sampai molar ketiga yaitu gigi terjauh
dari garis tengah biasanya disebut gigi bungsu.

  

5
B. Perbedaan gigi susu dengan gigi permanen
Perbedaan gigi susu dengan gigi permanen (yang bisa
dilihat secara kasat mata)
1. Email gigi susu lebih tipis dibanding dengan gigi tetap.
Hal tersebut menyebabkan mudahnya gigi anak menjadi
bolong.
2. Warna gigi susu lebih putuih daripadaa gigi tetap.
3. Permukaan gigi geraham permanen lebih cembung
daripada geraham gigi susu.
4. Lebar mahkota gigi susu lebih besar dan lebih tinggi
dibandingkan mahkota gigi tetap.
5. Leher gigi susu lebih kecil.
Dan yang tidak dapat terlihat secara kasat mata
1. Akar gigi susu lebih panjang dan ramping dibandingkan
mahkota gigi. Akar gigi susu akan mengalami resorpsi
ketika gigi permanen penggantiya mendorong gigi susu
tersebut. Ketika gigi susu tanggal akarnya biasanya sudah
tinggal separuhnya atau sudah hamper habis sama sekali.
2. Akar gigi geraham susu lebih mekar.
3. Rongga pulpa gigi susu lebih lebar. Hal tersebut juga
memudahkan gigi susu mengalami karyes gigi dan bila
tidak langsung ditangani, lubang tersebut cepat
bertambah besar.

6
C. Masa pertumbuhan gigi
Perkembangan gigi dibagi menjadi empat periode yaitu
masa tak bergigi (edentulus), masa gigi desidui, masa gigi
bercampur, dan masa gigi permanen. Masa tak bergigi
(edentulus) dimulai sejak lahir hingga gigi pertama anak
tumbuh, kurang lebih hingga anak berusia enam bulan. Masa
gigi desidui dimulai sejak erupsi gigi insisivus sentralis
mandibula. Masa gigi bercampur dimulai sejak erupsi gigi
molar satu permanen, biasanya saat anak berusia 6-7 tahun
(Tabel 1). Masa gigi permanen yaitu saat semua gigi desidui
telah tanggal dan digantikan oleh gigi permanen biasanya
dimulai pada usia 13 tahun.
Tabel 1. Waktu Pembentukan dan Erupsi Gigi Desidui
dan Permanen

7
Penelitian yang dilakukan oleh Chukwumah dkk yang
menemukan bahwa gigi molar kedua desidui paling banyak
mengalami pencabutan. Hal ini dihubungkan dengan risiko
terjadinya karies pada saat erupsi gigi molar satu permanen dan
topografi fisur dari gigi tersebut.
Berbeda dengan penelitian Ashiwaju dkk menemukan
bahwa kehilangan gigi lebih banyak terjadi pada mandibula.
Hal ini dapat disebabkan karena gigi pada molar satu permanen
mandibula mengalami erupsi lebih dulu dibandingkan gigi

8
maksila sehingga terjadi kontak yang lebih lama dengan
lingkungan oral dibandingkan gigi yang lain.

D. Tahap Perkembangan Gigi


Tahap perkembangan adalah sebagai berikut:
1. Tahap Inisiasi (bud stage) 
Inisiasi merupakan permulaan terbentuknya benih gigi
dari jaringan epitel mulut. Sel-sel tertentu pada lapisan basal
dari epitel mulut berproliferasi lebih cepat dari pada sel
sekitarnya. Hasilnya adalah lapisan epitel yang menebal di
regio bukal lengkung gigi. Dalam tahap ini terjadi
penebalan jaringan ektodermal, merupakan gambaran
morfologi pertama dari perkembangan gigi, akan tetapi hal
ini didahului suatu gejala dasar induktif.
2. Tahap Proliferasi (cap stage) 
Proliferasi adalah gejala dimana proyeksi dari lamina gigi
meluas sampai ke daasar mesenkim pada tempat yang
khusus dan membentuk primordia dari gigi primer ( organ
enamel ). Lapisan sel-sel mesenkim yang berada pada
lapisan dalam mengalami proliferasi, memadat, dan
bervaskularisasi membentuk papila gigi yang kemudian
membentuk dentin dan pulpa pada tahap ini. Sel-sel
mesenkim yang berada di sekeliling organ gigi dan papila
gigi memadat dan fibrous, disebut kantong gigi yang akan
menjadi sementum, membran periodontal, dan tulang
alveolar.

9
3. Tahap Histodiferensiasi (bell stage) 
Tahap Histodiferensiasi adalah rangkaian perubahan
bentuk (metamorfosis) dari organ enamel yang khas untuk
gigi susu dan gigi tetap. Pada tahap ini terjadi diferensiasi
seluler. Sel-sel epitel email dalam (inner email epithelium)
menjadi semakin panjang dan silindris,disebut sebagai
ameloblas yang akan berdiferensiasi menjadi email dan sel-
sel bagian tepi dari papila gigi menjadi odontoblas yang
akan berdiferensiasi menjadi dentin.
4.  Tahap Morfodiferensiasi
Pola morfologi atau bentuk dasar dan ukuran relatif dari
gigi yang akan datang dibentuk pada tahap
morfodiferensiasi. Sel pembentuk gigi tersusun sedemikian
rupa dan dipersiapkan untuk menghasilkan bentuk dan
ukuran gigi selanjutnya. Proses ini terjadi sebelum deposisi
matriks dimulai. Morfologi gigi dapat ditentukan bila epitel
email bagian dalam tersusun sedemikian rupa sehingga
batas antara epitel email dan odontoblas merupakan
gambaran  dentino enamel junction yang akan
terbentuk.  Dentino enamel junction  mempunyai sifat
khusus yaitu bertindak sebagai pola pembentuk setiap
macam gigi. Terdapat deposit email dan matriks dentin pada
daerah tempat sel-sel ameloblas dan odontoblas yang akan
menyempurnakan gigi sesuai dengan bentuk dan ukurannya.

10
5. Tahap Aposisi
Aposisi adalah pengendapan matriks dari struktur
jaringan keras gigi. Matriks email terbentuk dari sel-sel
ameloblas yang bergerak ke arah tepi dan telah terjadi
proses kalsifikasi sekitar 25%-30%.Pertumbuhan aposisi
dari enamel dan dentin adalah pengendapan yang berlapis-
lapis dari matriks ekstra seluler. Pertumbuhan aposisi
ditandai oleh pengendapan yang teratur dan berirama dari
bahan ekstra seluler yang tidak mempunyai kemampuan
sendiri untuk pertumbuhan yang akan datang.
Bila terjadi gangguan pada tahap aposisi akan
mengakibatkan kelainan atau perubahan struktur dari
jaringan keras gigi. Misalnya pada hipoplasia enamel ( gigi
yang berwarna kecoklatan karena tetracycline).
6. Tahap Kalsifikasi Gigi
Tahap kalsifikasi adalah suatu tahap pengendapan
matriks dan garam-garam kalsium. Kalsifikasi akan dimulai
di dalam matriks yang sebelumnya telah mengalami
deposisi dengan jalan presipitasi dari satu bagian ke bagian
lainnya dengan penambahan lapis demi lapis. Gangguan
pada tahap ini dapat menyebabkan kelainan pada kekerasan
gigi seperti Hipokalsifikasi. Tahap ini tidak sama pada
setiap individu, dipengaruhi oleh faktor genetik atau
keturunan sehingga mempengaruhi pola kalsifikasi, bentuk
mahkota dan komposisi mineralisasi.

11
7. Tahap Erupsi Gigi
Erupsi gigi merupakan suatu proses yang
berkesinambungan dimulai dari awal pembentukan melalui
beberapa tahap sampai gigi muncul ke rongga mulut. Ada
dua fase yang penting dalam proses erupsi gigi, yaitu erupsi
aktif dan pasif. Erupsi aktif adalah pergerakan gigi yang
didominasi oleh gerakan ke arah vertikal, sejak mahkota
gigi bergerak dari tempat pembentukannya di dalam rahang
sampai mencapai oklusi fungsional dalam rongga mulut,
sedangkan erupsi pasif adalah pergerakan gusi ke arah apeks
yang menyebabkan mahkota klinis bertambah panjang dan
akar klinis bertambah pendek sebagai akibat adanya
perubahan pada perlekatan epitel di daerah apical.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya bahwa
pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi dimulai pada umur
4 bulan dalam kandungan. Semua benih gigi geligi sudah mulai
berkembang pada umur 6 bulan dalam kandungan. Baru pada
usia 6-8 bulan gigi sulung pertama kali erupsi dan pada usia 2-3
tahun gigi sulung sudah lengkap yaitu 20 buah gigi sulung. Lalu
pada umur 17-21 tahun pertumbuhan gigi permanen sudah
sempurna yaitu dengan tumbuhnya 32 gigi permanen.

B. Saran
Gigi sulung berperan penting untuk perkembangan
rahang dan erupsi atau pertumbuhan gigi permanen.
Perkembangan gigi baik gigi sulung ataupun gigi permanen
harus diberikan perhatian berupa pemberian nutrisi yang baik.
Karena hal ini mempengaruhi proses perkembangan gigi geligi
decidui maupun gigi permanen.
Maka diharapkan untuk orang tua memperhatikan
pertumbuhan gigi anak dan mencukupi kebutuhan nutrisi pada
anak. Agar tidak hanya perkembangan tubuh tapi
perkembangan gigi anak juga baik.

13
DAFTAR ISI

Dentistry, rachmi. 2016. “ Erupsi Gigi “


 http://rachmidentistry.blogspot.com/2016/10/erupsi-
gigi.html ( 20 Maret 2020 )
Tulalo, vasco. 2016. “ Anatomi Gigi “
 http://vascotulalo.blogspot.com/2016/02/intro-anatomi-
gigi.html ( 20 Maret 2020 )
Scribd. 2017. “ Perbedaan gigi susu dengan gigi permanen “
 https://www.scribd.com/doc/133722850/Perbedaan-Gigi-
Susu-Dengan-Gigi-Permanen ( 20 Maret 2020 )
Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak. 2015. “ pertumbuhan gigi

desidui dan permanen “


 http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/6
7259/Chapter%20II.pdf?sequence=4&isAllowed=y (20
Maret 2020)
Docplayer. 2020. “ Setiap individu terdapat 20 gigi desidui
dan 32 gigi permanen
 https://docplayer.info/33234004-Bab-2-tinjauan-pustaka-
setiap-individu-terdapat-20-gigi-desidui-dan-32-gigi-
permanen-yang-2-1-pertumbuhan-dan-perkembangan-
gigi.html

14

Anda mungkin juga menyukai