Anda di halaman 1dari 5

Ada beberapa cara penulisan nomenklatur gigi, yaitu Universal Numbering System,

Zsigmondy System, Palmer Notation System, American System, Cara Applegate,


Cara Haderup, Sistem Scandinavian, Cara G.B. Denton, System 2 angka dari
International Dental Federation, Cara Utrecht/Belanda.1

Berikut beberapa cara penulisan nomenklatur gigi pada manusia yang pernah
digunakan :

1. Cara Universal Numbering System


Penulisan dengan cara Universal Numbering System menggunakan penomoran
yang dimulai dari gigi terakhir pada rahang atas kanan, ke rahang atas kiri, ke
rahang bawah kiri dan ke rahang bawah kanan. Penulisan pada gigi permanen
menggunakan angka biasa, sedangkan pada gigi desidui menggunakan huruf.
 Gigi Permanen
Adapun urutan penomoran gigi permanen adalah sebagai berikut:

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17

 Gigi Desidui
Adapun urutan penomoran gigi desidui adalah sebagai berikut:

A B C D E F G H I J

T S R Q P O N M L K 2.
C
ara Zsigmondy
Penulisan dengan cara Zsigmondy menggunakan penomoran yang mulai dari
insicivus sentral pada masing-masing kuadran. Penulisan untuk gigi tertentu
ditulis dengan angka sesuai urutan dan diberi garis batas pada nomor yang sesuai
dengan kuadrannya. Penulisan pada gigi permanen menggunakan angka biasa,
sedangkan pada gigi desidui menggunakan angka romawi.

 Gigi Permanen
Adapun urutan penomoran gigi permanen adalah sebagai berikut:

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
Contoh: Contoh: I1 atas kanan = 1|
M2 atas kiri = ¿7

 Gigi Desidui
Adapun urutan penomoran gigi desidui adalah sebagai berikut:
V IV III II I I II III IV V

V IV III II I I II III IV V
Contoh: M1 atas kiri = | IV
I2 atas kanan = II |

3. Cara Palmer Notation


Penulisan menggunakan cara Palmer Notation sama dengan penulisan cara
Zsigmondy, hanya berbeda pada penulisa gigi desidui.
 Gigi Permanen
Adapun urutan penomoran gigi permanen adalah sebagai berikut:

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
Contoh: Contoh: I1 atas kanan = 1|
M2 atas kiri = ¿7
 Gigi Desidui
Adapun urutan penomoran gigi desidui adalah sebagai berikut:

E D C B A A B C D E

E D C B A A B C D E

Contoh: M1 atas kiri = | D


I2 atas kanan = B|

4. Cara American
Penulisan dengan cara American menggunakan penomoran yang dimulai dari gigi
molar akhir rahang atas kiri, ke kanan, ke bawah kanan, dan kebawa kiri tanpa
memperhatikan batas kuadran.
 Gigi Permanen
Adapun urutan penomoran pada gigi permanen adalah sebagai berikut:

16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

Contoh: P1 bawah kiri = 28


M3 atas kanan = 16
 Gigi Desidui
Adapun urutan penomoran gigi desidui adalah sebagai berikut:
X IX VIII VII VI V IV III II I

X XII XIII XIV XV XVI XVII XVIII XIX XX


Contoh: I1 bawah kiri = XVI
M2 atas kanan = IX

5. Cara Applegate
Cara applegate disebut juga sbgai penomoran universal dan merupakan kebalikan dari
cara Amerika, yaitu dengan menghitung dari kanan atas ke kiri, ke kiri bawah, lalu ke
bawah kanan.

 Gigi permanen

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17

 Gigi desidui

I II III IV V VI VII VIII IX X

XX XIX XVIII XVII XVI XV XIV XIII XII XI

6. Cara Haderup

Cara haderup ini membagi gigi menjadi dua yaitu gigi atas dengan simbol (+) dan gigi
bawah dengan simbol (-).

 Gigi permanen

8+ 7+ 6+ 5+ 4+ 3+ 2+ 1+ +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7 +8

8- 7- 6- 5- 4- 3- 2- 1- -1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8

 Gigi desidui

05+ 04+ 03+ 02+ 01+ +01 +02 +03 +04 +05

05- 04- 03- 02- 01- -01 -02 -03 -04 -05

7. Cara FDI

Federation Dentaire Internationale atau Sistem FDI menggunakan dua digit untuk
setiap gigi, permanen atau desidui. Digit pertama menunjukkan kuadran (kanan atau
kiri) dan lengkung (rahang atas atau rahang bawah) dan gigi (permanen atau desidui)
sebagai berikut:

1 = Gigi permanen, rahang atas, kuadran kanan

2 = Gigi permanen, rahang atas, kuadran kiri


3 = Gigi permanen, rahang bawah, kuadran kiri

4 = Gigi permanen, rahang bawah, kuadran kanan

5 = Gigi desidui, rahang atas, kuadran kanan

6 = Gigi desidui, rahang atas, kuadran kiri

7 = Gigi desidui, rahang bawah, kuadran kiri

8 = Gigi desidui, rahang bawah, kuadran kanan

Digit kedua menunjukkan posisi gigi di setiap kuadran relatif terhadap garis
tengah, dari yang paling dekat ke garis tengah hingga yang terjauh. Oleh karena itu,
angka kedua 1 sampai 8 untuk gigi incisive sentral permanen (1) sampai gigi molar
ketiga permanen (8) dan 1 sampai 5 untuk gigi incisive sentral desidui (1) sampai gigi
molar kedua desidui (5).

 Gigi permanen

18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28

48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38

 Gigi desidui

15 14 13 12 11 21 22 23 24 25

45 44 43 42 41 31 32 33 34 35

8.
Cara G.B Denton

Cara ini membagi 4 kuadran pada daerah gigi di mulut. Pada gigi permanen gigi
yang berada diatas kiri atas disimbolkan dengan kuadran 1, gigi daerah atas kanan
disimbolkan dengan kuadran 2, gigi daerah bawah kanan disimbolkan dengan kuadran
3, dan gigi daerah bawah kiri disimbolkan dengan kuadran 4.

 Gigi permanen :

2.8 2.7 2.6 2.5 2.4 2.3 2.2 2.1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8

3.8 3.7 3.6 3.5 3.4 3.3 3.2 3.1 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8
 Gigi desidui :

2.I b.5 b.4 b.3 b.2 b.1 a.1 a.2 a.3 a.4 a.5 tji
ni ng
sih c.5 c.4 c.3 c.2 c.1 d.1 d.2 d.3 d.4 d.5

WH. Anatomi Gigi. Ed.2. Jakarta: EGC; 2017. 


1.Scheid RC, Weiss G. Woelfel: Anatomi Gigi. Ed. 8.Jakarta: EGC; 2012.

Anda mungkin juga menyukai