Anda di halaman 1dari 5

5.

Sebutkan jenis nomenklatur yang digunakan pada skenario di atas,


dan jelaskan tiga nomenklatur lain yang ada di Kedokteran Gigi!
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nomenklatur merupakan
penamaan yang dipakai dalam bidang tertentu atau ilmu tertentu atas dasar kesepakatan
internasional. Cara pemberian nama itu melibatkan asas-asas yang di atur oleh peraturan-
peraturan yang dibuat dan disepakati bersama. Nomenklatur biasa dipakai dalam bidang
tertentu, seperti Kode Internasional Tatanama Tumbuhan (International Code of
Botanical Nomenclature), nomenklatur diagnosa kebidanan, bahkan nomenklatur gigi.
Untuk nomenklatur gigi terdapat beberapa cara, di antaranya(4),(10):
1) Cara Zsigmondy, penulisan dengan cara Zsigmondy ini menggunakan penomoran
yang dimulai dari gigi insisivus sentral pada masing-masing kuadran. Untuk
menyatakan gigi tertentu, ditulis dengan angka sesuai urutan kemudian diberi
garis batas pada nomor sesuai dengan kuadran gigi tersebut. Garis batas kuadran
atas kanan disimbolkan dengan
 Gigi permanen, penulisan pada gigi permanen menggunakan angka arab
(angka biasa). Adapun urutan penomoran gigi permanen adalah sebagai
berikut:
87654321 12345678
87654321 12345678
 Gigi desidui, penulisan pada gigi desidui menggunakan angka romawi.
Adapun urutan penomoran gigi susu adalah sebagai berikut:
V IV III II I I II III IV V
V IV III II I I II III IV V

2) Cara Palmer’s, penulisan dengan cara Palmer’s hampir sama dengan penulisan
dengan cara Zsigmondy, hanya berbeda pada penulisan gigi desidui. Cara ini
dianggap cara yang paling mudah dan universal untuk dental record.
 Gigi permanen, penulisan pada gigi permanen tetap menggunakan angka
arab (angka biasa). Sama seperti cara Zsigondy.
 Gigi desidui, penulisan pada gigi desidui menggunakan alphabet secara
kapital. Adapun urutan penomoran gigi susu adalah sebagai berikut:
EDCBA ABCDE
EDCBA ABCDE

3) Cara Amerika, penulisan dengan cara Amerika menggunakan penomoran yang


dimulai dari gigi molar akhir atas kiri, ke kanan, ke bawah kanan, dan ke bawah
kiri. Tanpa memperhatikan batas kuadran.
 Gigi Permanen, penulisan gigi permanen menggunakan angka arab (angka
biasa). Adapun urutan penomoran gigi permanen adalah sebagai berikut:
16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
 Gigi desidui, penulisan gigi desidui menggunakan angka romawi. Adapun
urutan penomoran gigi susu adalah sebagai berikut:
X IX VIII VII VI V IV III II I
XI XII XIII XIV XV XVI XVII XVIII XIX XX

4) Cara Applegate, Penulisan dengan cara Applegate merupakan kebalikan dari cara
Amerika, yaitu dengan memulai penomoran dari gigi molar akhir atas kanan, ke
kiri, ke bawah, dan ke kanan.
 Gigi Permanen, penulisan gigi permanen menggunakan angka arab (angka
biasa). Adapun urutan penomoran gigi permanen adalah sebagai berikut:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17

 Gigi desidui, penulisan gigi desidui menggunakan angka romawi. Adapun


urutan penomoran gigi susu adalah sebagai berikut: 8
I II III IV V VI VII VIII IX X
XX XIX XVIII XVII XVI XV XIV XIII XII XI
5) Cara Haderup ini membagi gigi menjadi dua yaitu gigi atas dengan simbol +
(plus) dan gigi bawah dengan simbol – (minus). Penomoran gigi dimulai dari gigi
incicors dengan gigi incicors dibagi menjadi 2 mengikuti garis median ,seperti
berikut:
 Gigi permanen :
+8 +7 +6 +5 +4 +3 +2 +1 +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7 +8
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 -1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8
 Gigi desidui : Angka yang digunakan didahului dengan angka 0
+08 +07 +06 +05 +04 +03 +02 +01 +01 +02 +03 +04 +05 +06+07 +08
-08 -07 -06 -05 -04 -03 -02 -01 -01 -02 -03 -04 -05 -06 -07 -08

6) Sistem Dua Angka International Dental Federation, sistem ini menggunakan dua
digit untuk setiap gigi permanen dan sulung. Digit pertama menunjukkan kuadran,
lengkung (atas atau bawah) dan geligi – geligi (permanen atau sulung). Seperti
berikut:
 Gigi permanen :
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38

 Gigi desidui :
55 54 53 52 51 61 62 63 64 65
85 84 83 82 81 71 72 73 74 75

Berdasarkan penjelasan tersebut, nomenklatur yang digunakan pada skenario ini


ialah nomenklatur sistem dua angka internasional dental federation (FDI). Yang terlihat
dalam penulisan hasil intraoral pasien, meliputi:
 gigi 75 nekrosis pulpa artinya gigi molar dua mandibula kiri atau kuadran
3 mengalami nekrosis pulpa
 gigi 52,51 DAAK artinya gigi insisivus centrallis dan insisivus lateralis
maksilla kanan atau kuadran 1
 gigi 61,62, 63, 64 radiks artinya gigi insisivus centralis, insisivus lateralis,
kaninus, dan molar satu maksilla kiri atau kuadran 2
 gigi 84 karies dentin artinya gigi molar satu mandibula kanan atau kuadran
4 mengalami karies dentin

dapus :
10. Minasari.Peran Gigi Geligi pada Rongga Mulut.Cet.Ke-4.Medan:USU press,2021.
4. Kusumadewi S. Taksonomi dan Nomenklatur Gigi. SimdosUnudAcId [Internet].2017;1–
14.Availablefrom:https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/7ad1caefc676c2fffc07
dccdc7ed34d1.pdf.

Ppt :
- Nomenklatur (KBBI) : penamaan yang dipakai dalam bidang tertentu atau ilmu tertentu
atas dasar kesepakatan internasional
- Nomenklatur kedokteran gigi :
1. Cara Zsigmondy : dimulai dari gigi insisivus sentral pada masing-masing
kuadran.
Gigi desidui
V IV III II I I II III IV V
V IV III II I I II III IV V
2. Cara Palmer’s : hampir sama dengan penulisan dengan cara Zsigmondy, dianggap
cara yang paling mudah dan universal untuk dental record.
Gigi desidui
EDCBA ABCDE
EDCBA ABCDE

3. Cara Amerika : penomoran dimulai dari gigi molar 3 maksila kiri dan diakhiri
pada gigi molar 3 mandibula kiri dan tidak memperhatikan batas kuadran.
Gigi desidui
X IX VIII VII VI V IV III II I
XI XII XIII XIV XV XVI XVII XVIII XIX XX

4. Cara Applegate : penomoran dimulai dari gigi molar 3 maksila kanan dan diakhiri
pada gigi molar 3 mandibula kanan.
Gigi desidui
I II III IV V VI VII VIII IX X
XX XIX XVIII XVII XVI XV XIV XIII XII XI
5. Cara Haderup : gigi atas dengan simbol (+), gigi bawah dengan simbol (-),
dimulai dari gigi insisivus sentral, untuk gigi desidui ditambah angka 0
Gigi desidui
+08 +07 +06 +05 +04 +03 +02 +01 +01 +02 +03 +04 +05 +06+07 +08
-08 -07 -06 -05 -04 -03 -02 -01 -01 -02 -03 -04 -05 -06 -07 -08

6. Sistem Dua Angka FDI : Digit pertama menunjukkan kuadran digit kedua
menunujukkan lengkung rahang (atas atau bawah) dan gigi geligi (permanen atau
sulung).
Gigi desidui
55 54 53 52 51 61 62 63 64 65
85 84 83 82 81 71 72 73 74 75

- Nomenklatur berdasarkan skenario : nomenklatur sistem dua angka Internasional


Dental Federation (FDI)
- Terbukti pada penulisan hasil intraoral pasien, meliputi:
 gigi 75 nekrosis pulpa : gigi molar dua mandibula kiri (kuadran 3)
mengalami nekrosis pulpa
 gigi 52,51 DAAK : gigi insisivus centrallis dan insisivus lateralis maksilla
kanan (kuadran 1)
 gigi 61,62, 63, 64 radiks : gigi insisivus centralis, insisivus lateralis,
kaninus, dan molar satu maksilla kiri (kuadran 2)
 gigi 84 karies dentin : gigi molar satu mandibula kanan (kuadran 4)
mengalami karies dentin

Anda mungkin juga menyukai