Anda di halaman 1dari 5

METODE YANG BAIK DALAM IMPLEMENTASI SIM-RS

STUDI KASUS: RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO


SLAMET RIYADI, S.KOM.

Abstrak— Rumah Sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan.


Pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya harus ditunjang oleh data melalui
Sistem Informasi Manajemen (SIM) dimana informasi yang dihasilkan akan
bermanfaat bagi kegiatan manajemen Rumah Sakit, selain untuk monitoring
pelayanan kesehatan individual.
Keberhasilan RSUD Saras Husada dalam mengimplementasikan SIM-RS juga
tidak terlepas dari penggunaan metode atau langkah-langkah implementasi
yang baik. Selain itu keberhasilan implementasi SIMRS juga tidak terlepas dari
orang – orang dibalik layar, mereka adalah operator yang menginput data
dengan rajin dan teliti, kru EDP yang siap siaga jika ada keluhan dari user,
sehingga implementasi berjalan dengan lancar dan masih banyak lagi. Jadi jika
sebuah implementasi SIMRS lancar, itu adalah sebuah hasil kerjasama yang
baik dari seluruh rumah sakit. Yang nantinya akan mengangkat nama rumah
sakit tersebut ke jajaran Rumah Sakit yang sukses mengimplementasikan
SIMRS.

——————————  ——————————

1. PENDAHULUAN 1. Bagaimana metode implementasi SIMRS?


2. Apakah implementasi sistem informasi manajemen
erbagai pengalaman rumah sakit yang (SIM) RS di RSUD Saras Husada sudah sesuai

B menggunakan sistim administrasi konvensional


menunjukan banyaknya kehilangan kesempatan
dengan metode yang benar?

memperoleh laba akibat dari lemahnya koordinasi 1.3 Tujuan Penelitian


antar departemen maupun kurangnya dukungan a. Tujuan Umum :
informasi yang cepat, tepat, akurat, dan terintegrasi. Untuk mengkaji metode implementasi SIMRS
Pada sistim administrasi konvensional, pencatatan di RSUD Saras Husada serta apa yang harus
pendapatan perawatan dibuat pada saat pasien akan dilakukan sehingga implementasi tersebut
membayar tagihannya atau pada saat pasien akan berhasil.
keluar dari rumah sakit, bukan pada saat tindakan b. Tujuan Khusus :
perawatan dilakukan. Pencatatan tersebut dilakukan Mendeskripsikan Implementasi SIM yang
oleh masing-masing bangsal/ruangan yang digunakan di RSUD Saras Husada serta
memungkinkan adanya unsur subyektifitas dimana metode implementasinya.
seorang kepala ruangan berwenang untuk mengestimasi 1.4. Manfaat Penelitian
sendiri tingkat kemampuan pasien dan berapa tindakan 1. Bagi RSUD Saras Husada.
perawatan ataupun obat-obatan yang tidak ditagihkan a. Sebagai sumbangan informasi untuk
ke pasien. Kondisi pemberian potongan di masing- meningkatkan keberhasilan yang telah
masing ruangan ini jelas akan menimbulkan akibat diperoleh dalam implementasi SIMRS.
yang kurang baik, dimana pendapatan rumah sakit b. Sebagai masukan dan bahan pemikiran
menjadi berkurang dan insentif untuk jasa medis dalam evaluasi program dan evaluasi yang
dipotong secara sepihak yang pada akhirnya akan telah dicapai.
menimbulkan standar ganda perawatan 2. Bagi Penulis.
a. Sebagai upaya melatih dan mengasah
31

1.2 1.2. Masalah Penelitian pemikiran serta penerapan ilmu


Rumusan masalah yang akan diangkat dalam pengetahuan yang telah diperoleh selama
Page

penelitian adalah : kuliah maupun bekerja.


1. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan kecepatan dan kualitas pelayanan Rumah Sakit yang
dalam melakukan menelitian ilmiah lebih baik.

1.4 Metode Penelitian 3.2 Spesifikasi SIM-RS Yang Dipilih


Data yang dikumpulkan dalam studi ini adalah Karena RSUD Saras Husada ingin agar SIMRS
data kualitatif dengan telaah dokumen, yang dikembangkan tidak hanya untuk saat ini akan
observasi fisik dikonfirmasi dengan tetapi untuk masa yang akan datang, maka pihak
wawancara, serta wawancara mendalam. manajemen RSUD Saras Husada mensyaratkan
Informan dari studi ini adalah karyawan yang beberapa spesifikasi teknik untuk Sistem Informasi
akan ditugaskan menjadi operator dalam sistem Manajemen Rumah Sakit yang akan dibangun, antara
informasi yang berasal dari bagian akuntansi, lain sebagai berikut :
rekam medis dan perawatan, dengan 2 1. Aplikasi dapat dikembangkan kearah yang lebih
karyawan yang diwawancara dari masing- baik untuk pengembangan modul – modul
masing bagian sehingga jumlah seluruh berikutnya.
karyawan yang diwawancara adalah 6 2. Aplikasi yang ditawarkan sudah merupakan hasil
karyawan serta 3 informan yang mewakili dari beberapa pengalaman berbagai kasus dalam
pihak manajemen serta 1 informan kunci. pengembangan rumah sakit di beberapa Rumah
Sakit Umum lainnya.
2 DASAR TEORI 3. Fleksibel. Aplikasi yang ditawarkan dapat
dijalankan sesuai dengan kondisi dan situasi RSUD
2.1 Sistem Informasi Manajemen Saras Husada.
Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah 4. Antar beberapa modul dapat diintegrasikan
yang umum dikenal adalah sebuah sistem menjadi satu sistem yang saling terhubung.
manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk 5. Aplikasi dapat dijalankan oleh beberapa user
menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, secara bersama ( multi user ) dengan tidak
manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah mengurangi unsur keamanan data dan sistem
organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras software.
(hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, 6. Aplikasi mendukung penerapan konsep true client
prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, server sehingga memungkinkan untuk pengolahan
dan sebuah “data base”. data dalam jumlah besar, kecepatan terjaga dan
menghemat perangkat end user.
7. Terjaminnya keamanan akses user dalam
2.2 Sistem Infomasi Manajemen Rumah Sakit pengoperasian SIM mulai dari level administrator
Sistim Informasi Manajemen Rumah Sakit adalah sampai ke end user.
sistem komputerisasi yang memproses dan 8. Aaplikasi dapat menghasilkan output laporan –
mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan laporan yang telah ditetapkan sebagai standart
kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan laporan untuk instansi pemerintah daerah.
dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi 9. Aplikasi dapat dioperasikan dengan mudah
secara cepat, tepat dan akurat. Sistim Informasi sekalipun dengan berganti – ganti user karena form
Manajemen (SIM) berbasis komputer merupakan user dibuat sesederhana mungkin untuk dikenali
sarana pendukung yang sangat penting – bahkan bisa user dari berbagai layanan rumah sakit.
dikatakan mutlak – untuk operasional rumah sakit.
3.3 Metode Pengerjaan
Metode yang akan digunakan untuk pekerjaan
3 PEMBAHASAN implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit ( SIM-RS ) adalah model incremental.
3.1 Kondisi RSUD Saras Husada Sebelum Tahapan – tahapan dari metode tersebut adalah :
1. Analisis, yaitu mengumpulkan secara lengkap
Implementasi SIM-RS kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan
Sebagai satu-satunya Rumah Sakit Umum Daerah milik yang harus dipenuhi oleh perangkat lunak yang
pemerintah di daerah Kabupaten Purworejo Jawa akan dibangun.
Tengah, RSUD Saras Husada dituntut harus memiliki 2. Perancangan, setelah kebutuhan didefinisikan
kemampuan lebih dalam hal mutu pelayanan terhadap secara lengkap selanjutnya dilaksanakan
pasien. Saat itu RSUD Saras Husada belum memiliki perancangan sistem perangkat lunak
Sistem Informasi Rumah Sakit yang mampu 3. Pengkodean dan pengujian satuan, dilaksanakan
menjembatani hal tersebut, sehingga pelayanan implementasi dalam kode – kode pemrograman
32

terhadap pasien maupun manajemen Rumah Sakit dan pengujian terhadap satuan – satuan perangkat
masih dilakukan dengan cara pencatatan secara manual. lunak.
Page

Hal ini tentu saja menjadi kendala dalam melaksanakan


mutu pelayanan terhadap pasien yang menuntut
4. Pengintegrasian dan pengujian sistem, di setiap client adalah Modul Billing dan
pengintegrasian dan penyatuan satuan – satuan Medical Record System.
perangkat lunak menjadi kesatuan sistem yang 5. Entry Data Master
terpadu dan dilakukan pengujian. Pemasukan data master ke dalam database
5. Pengoperasian dan pemeliharaan, pengoperasian RSGold dimulai setelah data dikumpulkan
perangkat lunak dan pemeliharaan, seperti dari seluruh bagian yang terkait oleh team
penyesuaian dan pengubahan menu-menu aplikasi implementasi dan team sukses rumah sakit.
terhadap situasi dan kondisi di lapangan. Item – item data rumah sakit yang perlu
Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit diberi kode, agar bisa dimasukan ke dalam
dikembangkan dengan arsitektur client – server, yaitu database SIM-RS yang baru dan terbaca
data didapat melalui unit-unit pelayanan (client) oleh sistem.
kemudian disimpan dan diolah di suatu unit pusat 6. Pelatihan Team Sukses
(server) dan ditampilkan lagi di unit-unit pelayanan Pelatihan team sukses dilakukan di Ruangan
dalam bentuk data atau informasi sesuai kebutuhan Fisioterapi yang telah diatur sedemikian
masing-masing unit pelayanan. rupa. Pelatihan team sukses meliputi 2
modul yang akan diimplementasikan.
3.4 Tahapan Pelaksanaan Pelatihan ini berfungsi untuk membantu
kelancaran implementasi SIM-RS agar jika
Pelaksanaan implementasi SIM-RS melalui
ada kesulitan team sukses ini dapat
beberapa tahapan, yaitu:
membantu user di rumah sakit.
1. Analisis dan Survey Data
7. Trial And Acceptance Test
Pada awal implementasi yang dlakukan di
Trial and Acceptance Test adalah testing
RSUD Saras Husada adalah melakukan kick
terhadap software aplikasi apakah sudah
off meeting, yaitu perkenalan anggota team
bisa mengakomodir kasus – kasus yang
implementasi, team sukses dan pihak RSUD
muncul di lapangan dan sesuai dengan
Saras Husada sehubungan dengan
keinginan user rumah sakit. Sehingga pada
pemasangan aplikasi SIM-RS. Setelah
awal running nanti user tidak mengalami
melakukan kick off meeting mulai dilakukan
kesulitan yang berarti, sehingga
survey data rumah sakit yang kemudian
implementasi SIM-RS dapat berjalan
dianalisa.
dengan lancar.
2. Instalasi Jaringan LAN
7. Pelatihan End User
Instalasi Jaringan LAN di mulai dengan
Pelatihan kepada end user yaitu pelatihan
surbey titik-titik lokasi yang akan dipasang
yang ditujukan kepada user aplikasi SIM-RS
komputer / PC untuk menjalankan aplikasi
seperti petugas loket pendaftaran, petugas
SIM RS. Direncanakan terdapat 15 titik
administrasi, kasir, petugas rekam medis,
utama dengan pusat data Server berada di
petugas farmasi dan lain lain. Pelatihan ini
bangunan gedunh ICU.
difokuskan pada modul yang digunakan oleh
3. Technical Meeting
end user tersebut, misalnya petugas loket
Setelah entry data master dalam proses
pendaftaran hanya dilatih untuk transaksi
pengerjaan, diadakan techical meeting untuk
yang berkaitan dengan pendaftaran saja
membahas masalah – masalah yang muncul
sehingga pelatihan menjadi lebih efektif dan
di lapangan dan mencari solusi bersama
efisien.
berkaitan dengan SIM-RS. Selanjutnya
8. Running & Evaluation
pemaparan 2 modul yang akan dipasang
Awal dipakainya modul – modul SIM-RS di RSUD
yaitu Modul Billing System dan Pharmacy
Saras Husada, segala masalah dan kasus yang muncul
and Inventory System. Di dalam technical
dicatat dan dievaluasi untuk segera bisa diperbaiki.
meeting juga dibahas validitas data yang
Dengan demikian modul – modul yang dipakai
telah disurvey.
nantinya akan lebih teruji dan sempurna.
4. Instalasi & Konfigurasi Software &
Database
Awal Instalasi software aplikasi dilakukan 3.5 Kendala Implementasi
di 15 buah PC sebagai client dan 1 buah PC Ada beberapa kendala yang menghambat
sebagai server. Pada awalnya ke-15 buah PC implementasi SIM-RS, yaitu;
tersebut digunakan sebagai komputer 1. Keterbatasan jumlah sumber daya manusia
pelatihan team sukses RSUD Saras Husada sehingga SIM-RS sangat tergantung atas
dan user. Pada PC server, database server kehadiran petugas yang sedikit tersebut.. Masalah
yang digunakan adalah Microsoft SQL akan timbul jika ada petugas yang berhalangan
33

Server 2000 dengan Sistem Operasi hadir karena tidak ada yang bisa menggantikan
Windows 2000 Server. Untuk Client sistem sehingga untuk sementara, sebagian rangkaian
Page

operasi yang digunakan adalah Windows sistem SIM-RS kembali ke sistem manual.
Vista Starter Edition. Modul yang dipasang
2. Perbedaan hari dan jam kerja antara unit pelayanan jumlah perawat IRD yang bisa mengoperasikan
dan administrasi menyebabkan prosedur SIM-RS aplikasi karena sampai saat ini hanya beberapa saja
menjadi lebih panjang dan rumit. yang bisa. Apabila perawat yang bisa
3. Kurangnya komunikasi dan kerjasama antar bagian mengoperasikan aplikasi tersebut tidak hadir maka
sehingga waktu penyelesaian masalah menjadi tentu akan menghambat kelancaran SIM-RS
lebih lama. selanjutnya.
Penafsiran yang berbeda terhadap beberapa tarif perda
menimbulkan keresahan di kalangan internal rumah 3.5.3. Instalasi Rawat Inap
sakit. Perbedaan berapa kali suatu tarif tindakan
dihitung menyebabkan data tidak akurat sehingga
akhirnya prinsip keadilan dalam pembagian jasa
pelayanan tidak terpenuhi.

3.5.1. Instalasi Rawat Jalan

Implementasi Billing System pada


Instalasi Rawat Inap telah berjalan dengan baik.
Petugas SIM-RS yang ditunjuk telah menguasai
penggunaan program aplikasi. Mereka
mempunyai tugas untuk menginput transaksi
tindakan dan transaksi lain yang berkaitan
dengan pelayanan kesehatan di ruang perawatan
Implementasi Billing System pada Instalasi dan instalasi penunjang. Dengan bantuan
Rawat Jalan telah berjalan dengan baik. Semua blangko tindakan yang diisi dengan jelas oleh
pasien yang periksa ke poli dan instalasi penunjang perawat atau petugas instalasi penunjang maka
diagnostik telah registrasi masuk melalui loket petugas SIM-RS/kasir dapat dengan mudah
pendaftaran sehingga bukti registrasi masuk bisa menghitung biaya perawatan pasien selama
dicetak. Data sosial pasien dan nomor rekam medis dirawat di rumah sakit. Apabila pihak pasien
dapat dengan mudah diinput oleh petugas sewaktu-waktu membutuhkan informasi biaya
pendaftaran ke dalam sistem komputer. Petugas perawatan pasien maka hal tersebut juga dapat
rekam medis juga lebih mudah untuk mencatat data dilakukan dengan cepat dan akurat. Kasir telah
rekam medis dan mencari map status karena ada mencetak biaya perawatan dan obat sehingga
bukti registrasi yang telah dicetak. Setiap kali pihak pasien dapat mengetahui dengan jelas
pasien mendapat tindakan maka perawat atau tagihan pasien.
petugas mengisi blangko tindakan yang telah Kendala billing system di instalasi rawat
disediakan sehingga kasir dapat memasukkan data inap juga sama seperti di instalasi rawat jalan,
transaksi tindakan dengan cepat. yaitu tidak adanya petugas yang meregistrasi
Meskipun demikian, implementasi Billing pasien keluar. Oleh karena itu selama ini baik
Rawat Jalan masih terkendala oleh beberapa rawat jalan maupun rawat inap diregistrasi
permasalahan yaitu tidak ada petugas yang keluar oleh petugas IPDE.
meregistrasi keluar pasien, sehingga data pasien
menumpuk di biling..
4 PENUTUP
4.1. Kesimpulan
3.5.2. Instalasi Rawat Darurat Selama berjalannya implementasi SIM-RS, ada
Implementasi Billing System di IRD telah beberapa hal yang dapat dijadikan kesimpulan, yaitu;
berjalan dengan cukup baik. Petugas SIM-RS 1. SIM-RS telah berjalan dengan cukup baik.
maupun perawat telah meregistrasi masuk semua 2. SIM-RS tidak akan bisa berjalan dengan baik
pasien yang menjalani perawatan di IRD maupun kalau hanya mengandalkan team sukses saja.
Sangat diperlukan dukungan dari semua
34

pasien yang rujuk rawat inap. Blangko tindakan


sebagai media untuk membantu petugas/kasir bagian karena memang SIM-RS melibatkan,
baik secara langsung atau tidak, semua pihak
Page

dalam menginput data telah diisi dengan baik.


Namun demikian ke depan perlu ditingkatkan di rumah sakit.
3. Pemahaman dan konsistensi terhadap Prosedur
Tetap (Protap) SIM-RS harus dijaga sehingga
aturan teknis pelaksanaan yang telah
ditetapkan tersebut tidak akan berubah hanya
menjadi pajangan belaka. Kunci keberhasilan
SIM-RS adalah protap yang terstruktur dengan
jelas dan disiplin untuk melaksanakannya.

4.2. Saran
1. Kesadaran pentingnya SIM-RS bagi kemajuan
dan manfaatnya bagi rumah sakit perlu
ditingkatkan.
2. Komitmen dari level pimpinan sangat
dibutuhkan sehingga apabila ada masalah yang
menyangkut masalah kewenangan dan
kebijakan bisa segera mendapatkan
penyelesaian.

DAFTAR PUSTAKA
ABDUL KADIR, 2004, Panduan Praktis
Pemrograman Kylix, Andi Offset,
Yogyakarta

BETHA SIDIK, 2003, Database dengan MySQL, CV.


Informatika, Bandung

BORLAND SOFTWARE CORPORATION, 1983-


2001, Developer’s Guide Borland® Kylix™
Delphi™ for Linux®, Borland Software
Corporation, California (U.S.A)

DIDIK DWI PRASETYO, 2003, Administrasi


Database Server MySQL, Elexmedia
Komputindo, Jakarta

FIRRAR UTDIRARTATMO, 2002, Mengelola


Database Server MySQL di Linux dan
Windows, Andi Offset, Yogyakarta

JOGIANTO HM, 1987, Analisa Perancangan Desain


Sistem, Andi Offset, Yogyakarta

Sistim Informasi Manajemen Rumah Sakit “Dalam


Rangka Meningkatkan pelayanan dan
Kinerja Rumah Sakit”,
http://www.simrs.net/_
news.php?page=1&comments=1 (Juli 2009)

“1200 Rumah Sakit di Indonesia Masih Manual”,


VIVANEWS, http://nasional.vivanews.
com/news/read/4359- 1200_rumah_
sakit_di_ indonesia_masih_manual (09
Maret 2009)
35
Page

Anda mungkin juga menyukai