Anda di halaman 1dari 52

SIKLUS 1: PENETAPAN STANDAR MUTU

Resiko Jika Standar Penyebab Tidak


Standar Indikator Mutu Deskripsi
Mutu Tidak Tercapai Tercapainya Standar Mutu
1 2 3 4 5
2.1 Perangkat 2.1.1 ❖ Perangkat pembelajaran ❖ Proses pembelajaran ❖ Kompetensi guru dalam
pembelajaran disusun guru sesuai kompetensi baik intrakurikuler penyusunan perangkat
sesuai rumusan sikap spiritual dan sosial yaitu maupun ektrakurikuler pembelajaran kurang.
kompetensi menghayati dan mengamalkan: tidak mengarah pada ❖ Pemahaman guru terkait
lulusan  ajaran agama yang pencapaian kompetensi kompetensi sikap siswa belum
dianutnya, sikap. menyeluruh.
 perilaku jujur, ❖ Pencapaian kompetensi ❖ Visi, misi dan tujuan sekolah
 perilaku disiplin, sikap siswa tidak diukur tidak fokus pada pencapaian
 perilaku santun, dengan tepat. kompetensi sikap.
 perilaku peduli, ❖ Siswa tidak memiliki
 perilaku bertanggung jawab, kompetensi sikap yang
 perilaku percaya diri, ditetapkan.
 perilaku sehat jasmani dan
rohani,
 perilaku pembelajar
sepanjang hayat.
Perangkat pembelajaran
meliputi program tahunan,
program semester, sila- bus,
RPP, buku yang digunakan guru
dan siswa dalam pembelajaran,
lembar tugas terstruktur dan
kegiatan mandiri, handout, alat
evaluasi dan buku nilai
❖ Pelaksanaan
Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) di
KKG/
MGMP tentang penguatan
pendidikan karakter siswa
pada kompetensi sikap.
❖ Rancangan dan hasil
penilaian sikap berupa jurnal
penilaian, dokumen
observasi, penilaian diri, dan
penilaian antar teman.
❖ Terdapat program kegiatan
ekstrakurikuler berupa
Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) di
KKG/
MGMP tentang penguatan
pendidikan karakter siswa Resiko Jika Standar Penyebab Tidak
Standar Indikator Mutu padaDeskripsi
kompetensi sikap. Mutu Tidak Tercapai Tercapainya Standar Mutu
❖ Rancangan dan hasil
1 2 penilaian3 sikap berupa jurnal 4 5
penilaian, dokumen
observasi, penilaian diri, dan
penilaian antar teman.
❖ Terdapat program kegiatan
ekstrakurikuler berupa
kegiatan kagamaan, kegiatan
krida, latihan olahbakat dan
latihan olah-minat.
Resiko Jika Standar Penyebab Tidak
Standar Indikator Mutu Deskripsi
Mutu Tidak Tercapai Tercapainya Standar Mutu
1 2 3 4 5
2.1.2 ❖ Perangkat pembelajaran ❖ Proses pembelajaran ❖ Kompetensi guru dalam
disusun guru sesuai kompetensi baik intrakurikuler penyusunan perangkat
pengetahuan yaitu memahami, maupun ektrakurikuler pembelajaran kurang.
menerapkan, menganalisis dan tidak mengarah pada ❖ Pemahaman guru terkait
mengevaluasi: pencapaian kompetensi kompetensi pengetahuan belum
 pengetahuan faktual, pengetahuan. menyeluruh.
 pengetahuan konseptual, ❖ Pencapaian kompetensi ❖ Visi, misi dan tujuan sekolah
 pengetahuan prosedural, pengetahuan siswa tidak tidak fokus pada pencapaian
 pengetahuan metakognitif, diukur dengan tepat. kompetensi penge- tahuan.
Perangkat pembelajaran ❖ Siswa tidak memiliki
meliputi program tahunan, kompetensi pengetahuan
program semester, sila- bus, yang ditetapkan.
RPP, buku yang digunakan guru
dan siswa dalam pembelajaran,
lembar tugas terstruktur dan
kegiatan mandiri, handout, alat
evaluasi dan buku nilai
❖ Pelaksanaan
Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) di
KKG/
MGMP tentang kompetensi
pengetahuan.
❖ Terdapat program kegiatan
ekstrakurikuler berupa Kegiatan
Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan
penguasaan keilmuan dan
kemampuan akademik,
penelitian, kelompok pencinta
teknologi informasi dan
komunikasi, rekayasa, dan
lainnya.
Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan
penguasaan keilmuan dan
kemampuan akademik,
penelitian, kelompok pencinta
teknologi informasi dan
komunikasi, Resiko Jika Standar Penyebab Tidak
Standar Indikator Mutu Deskripsirekayasa, dan
lainnya. Mutu Tidak Tercapai Tercapainya Standar Mutu
1 2 3 4 5
Resiko Jika Standar Penyebab Tidak
Standar Indikator Mutu Deskripsi
Mutu Tidak Tercapai Tercapainya Standar Mutu
1 2 3 4 5
2.1.3 ❖ Perangkat pembelajaran ❖ Proses pembelajaran ❖ Kompetensi guru dalam
disusun guru sesuai kompetensi baik intrakurikuler penyusunan perangkat
keterampilan yaitu maupun ektrakurikuler pembelajaran kurang.
menunjukkan keterampilan tidak mengarah pada ❖ Pemahaman guru terkait
berfikir dan bertindak: pencapaian kompetensi kompetensi keterampilan belum
 kreatif, keterampilan. menyeluruh.
 produktif, ❖ Pencapaian kompetensi ❖ Visi, misi dan tujuan sekolah
 kritis, keterampilan siswa tidak tidak fokus pada pencapaian
 mandiri, diukur dengan tepat. kompetensi ket- erampilan.
 kolaboratif, ❖ Siswa tidak memiliki
 komunikatif. kompetensi keterampilan
Perangkat pembelajaran yang ditetapkan.
meliputi program tahunan,
program semester, sila- bus,
RPP, buku yang digunakan guru
dan siswa dalam pembelajaran,
lembar tugas terstruktur dan
kegiatan mandiri, handout, alat
evaluasi dan buku nilai
❖ Rancangan dan hasil
penilaian keterampilan kinerja,
proyek dan portofolio.
❖ Terdapat pengalaman
pembelajaran dalam bentuk
praktik di laboratorium.
penelitian sederhana, studi
wisata, seminar atau workshop,
peragaan atau
pameran, pementasan karya
seni dan lainnya.
Resiko Jika Standar Penyebab Tidak
Standar Indikator Mutu Deskripsi
Mutu Tidak Tercapai Tercapainya Standar Mutu
1 2 3 4 5
2.1.4 ❖ Memperhatikan karakteristik ❖ Perilaku siswa di bawah ❖ Kompetensi guru dalam
mata pelajaran serta kebutuhan tahap perkembangan yang penyusunan perangkat
dan kondisi siswa. sesuai. pembelajaran kurang.
❖ Menyesuaikan tingkat ❖ Siswa tidak bisa ❖ Sekolah belum
keingintahuan siswa baik itu mengembangkan bakat dan memperhatikan perkembangan
pada tingkat dasar, minat sesuai psikologis anak, lingkup dan
teknis, spesifik, detil, dan/atau keingintahuannya. kedalaman, kesinambungan,
kompleks. ❖ Ketrampilan siswa tidak fungsi sekolah dan lingkungan
❖ Bidang kajian pembelajaran berkembang. siswa.
bedasarkan bakat dan minat
siswa untuk me- mecahkan
masalah meliputi bidang:
 ilmu pengetahuan,
 teknologi,
 seni,
 budaya, dan/atau
 humaniora.
❖ Mencerminkan perilaku
siswa sesuai dengan tahap
perkembangannya.
Resiko Jika Standar Penyebab Tidak
Standar Indikator Mutu Deskripsi
Mutu Tidak Tercapai Tercapainya Standar Mutu
1 2 3 4 5
2.1.5 ❖ Menyesuaikan dengan ❖ Materi pembelajaran ❖ Kompetensi guru dalam
perkembangan siswa pada sulit dicerna oleh siswa. penyusunan perangkat
jenjang SD/MI yaitu pada ❖ Lingkup pembelajaran pembelajaran kurang.
konteks diri sendiri, keluarga, yang diterima siswa tidak ❖ Sekolah belum
sekolah, masyarakat dan berkembang antar jenjang memperhatikan perkembangan
lingkungan alam seki- tar, psikologis anak, lingkup dan
bangsa, dan negara.
pendidikan. kedalaman, kesinambungan,
❖ Menyesuaikan dengan fungsi sekolah dan lingkungan
perkembangan siswa pada siswa.
jenjang SMP/MTs yaitu
pada konteks diri sendiri,
keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, dan kawasan
regional.
❖ Menyesuaikan dengan
perkembangan siswa pada
jenjang SMA /SMK yaitu
pada konteks diri sendiri,
keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan
regional, dan internasional.
❖ Menyesuaikan dengan yang
dipelajari pada jenjang
pendidikan dan sumber
lain secara mandiri.
❖ Menyesuakan dengan tahap
perkembangan anak yang
relevan dengan tugas yang
diberikan.
Resiko Jika Standar Penyebab Tidak
Standar Indikator Mutu Deskripsi
Mutu Tidak Tercapai Tercapainya Standar Mutu
1 2 3 4 5
2.2 Kurikulum tingkat 2.2.1 ❖ Memiliki tim yang bertugas ❖ Warga sekolah dan ❖ Komitmen sekolah rendah
satuan pendidikan mengembangkan kurikulum pemangku kepentingan dalam melibatkan pemangku
dikembangkan sekolah. tidak mengetahui KTSP kepentingan dalam
sesuai prosedur ❖ Tim Pengembang Kurikulum yang dil- aksanakan pengembangan kurikulum
meliputi seluruh guru mata sekolah. sekolah.
pelajaran, konselor (guru ❖ Unsur dalam tim
Bimbingan dan Konseling), dan
❖ KTSP yang pengembang kurikulum tidak
komite sekolah atau dikembangkan tidak mengetahui dan memahami
penyelenggara pendidikan sesuai dengan pedoman pedoman pengembangan
dibuktikan dengan dokumen pengembangan kurikulum sekolah sehingga
penugasan. yang ditetapkan. tidak mau terlibat mendalam.
❖ Sekolah memiliki pedoman ❖ Sistem informasi manajemen
pengembangan kurikulum yang yang dimiliki sekolah belum
diketahui tim memberikan akses
pengembang kurikulum sekolah kepada pemangku kepentingan.
sebagai dasar pengembangan.
Resiko Jika Standar Penyebab Tidak
Standar Indikator Mutu Deskripsi
Mutu Tidak Tercapai Tercapainya Standar Mutu
1 2 3 4 5
2.2.2 ❖ Sekolah menyusun KTSP ❖ Sekolah tidak bisa ❖ Sekolah kurang
sendiri yang telah mengacu menegakkan aturan. mendapatkan informasi tentang
kepada: ❖ Acuan pengembangan perubahan acuan dan kerangka
 Undang-Undang Nomor 20 visi, misi, dan tujuan dasar dalam pengembangan
Tahun 2003 tentang Sistem sekolah, rencana KTSP.
Pendidikan Na- sional ❖ Sistem informasi manajemen
 Peraturan Pemerintah
pembelajaran, silabus, yang dimiliki sekolah belum
Nomor 13 Tahun 2015 tentang penilaian dan rencana menyediakan infor-
Perubahan Kedua kerja sekolah tidak sesuai masi terkait acuan kerangka
Peraturan Pemerintah Nomor 19 ❖ Kebutuhan dan dasar penyusunan.
Tahun 2005 tentang Standar karakteristik sekolah, ❖ Motivasi sekolah rendah
Nasional potensi daerah dan siswa untuk memahami acuan
Pendidikan tidak termuat kerangka dasar penyusu- nan
 Peraturan Menteri dalam KTSP KTSP.
Pendidikan dan Kebudayaan ❖ KTSP tidak bisa ❖ Ketergantungan sekolah
Nomor 20 tahun 2016 ten- tang dipakai sebagai acuan dengan pihak lain dalam
Standar Kompetensi Lulusan operasional di sekolah. penyusunan KTSP.
 Peraturan Menteri
❖ Guru tidak memiiliki
Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 21 tahun 2016 ten- pedoman yang tepat
tang Standar Isi dalam melaksanakan
 Peraturan Menteri pembelaja- ran.
Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 22 tahun 2016 ten- tang
Standar Proses
 Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 23 tahun 2016 ten- tang
Penilaian
 Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 24 tahun 2016 ten- tang
Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar
 Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 61 tahun 2014 ten-
tang KTSP pada pendidikan
dasar dan menengah.
 Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 69 tahun 2013 ten- tang
 Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 23 tahun 2016 ten- tang
Penilaian
 Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Resiko Jika Standar Penyebab Tidak
Standar Indikator Mutu Deskripsi
Nomor 24 tahun 2016 ten- tang Mutu Tidak Tercapai Tercapainya Standar Mutu
1 2 Kompetensi
3 Inti dan 4 5
Kompetensi Dasar
 Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 61 tahun 2014 ten-
tang KTSP pada pendidikan
dasar dan menengah.
 Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 69 tahun 2013 ten- tang
Kerangka dasar dan struktur
kurikulum SMA/MA
Isi  Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 70 tahun 2013 ten- tang
Kerangka dasar dan struktur
kurikulum SMK/MAK
❖ Mengacu pada kerangka
dasar yang meliputi:
 Perumusan visi, misi, dan
tujuan sekolah.
 Pengorganisasian muatan
kurikuler sekolah.
 Pengaturan beban belajar
siswa dan beban kerja guru
pada tingkat kelas.
 Penyusunan kalender
pendidikan sekolah.
 Penyusunan silabus muatan
atau mata pelajaran muatan
lokal.
 Penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran
setiap muatan pembela- jaran.
❖ Dikembangkan sesuai
dengan kondisi sekolah ,
potensi atau karakteristik
daerah, sosial budaya
masyarakat setempat, dan
peserta didik.
pendidikan sekolah.
 Penyusunan silabus muatan
atau mata pelajaran muatan
lokal.
 Penyusunan rencana Resiko Jika Standar Penyebab Tidak
Standar Indikator Mutu Deskripsi
pelaksanaan pembelajaran Mutu Tidak Tercapai Tercapainya Standar Mutu
setiap muatan pembela- jaran.
1 2 3
❖ Dikembangkan sesuai 4 5
dengan kondisi sekolah ,
potensi atau karakteristik
daerah, sosial budaya
masyarakat setempat, dan
peserta didik.
Resiko Jika Standar Penyebab Tidak
Standar Indikator Mutu Deskripsi
Mutu Tidak Tercapai Tercapainya Standar Mutu
1 2 3 4 5
2.3 2.2.3 ❖ Tahapan Analisis, ❖ Kebijakan yang ❖ Sekolah kurang memahami
mencakup: termuat dalam bahwa ada tahapan yang harus
 Analisis ketentuan peraturan perundang-undangan dilalui dalam pengembangan
perundang-undangan mengenai tidak terlaksana pada KTSP.
kurikulum. level sekolah. ❖ Kesibukan tim pengembang
 Analisis kebutuhan siswa, kurikulum sekolah sehingga
sekolah, dan lingkungan
❖ Kurikulum yang waktu yang dimiliki
(analisis konteks). dilaksanakan oleh terbatas untuk menjalankan
 Analisis ketersediaan sekolah tidak sesuai seluruh prosedur tersebut.
sumber daya pendidikan. dengan kondisi ling- ❖ Kerjasama dan koordinasi
❖ Tahapan Penyusunan, kungan, sekolah serta antara kepala sekolah, dewan
mencakup: perkembangan siswa. pendidikan dan komite sekolah
 Perumusan visi, misi, dan ❖ Warga sekolah dan belum optimal.
tujuan sekolah. pemangku kepentingan
 Pengorganisasian muatan tidak mengetahui KTSP
kurikuler sekolah. yang dil- aksanakan
 Pengaturan beban belajar sekolah.
siswa dan beban kerja guru
pada tingkat kelas.
 Penyusunan kalender
pendidikan sekolah.
 Penyusunan silabus muatan
atau mata pelajaran muatan
lokal.
 Penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran
setiap muatan pembela- jaran.
❖ Tahapan penetapan yang
dilakukan kepala sekolah
berdasarkan hasil rapat
dewan pendidik sekolah dengan
melibatkan komite sekolah.
❖ Tahapan pengesahan yang
dilakukan oleh pemerintah
daerah sesuai dengan
kewenangannya.
❖ Kepala Sekolah
bertanggungjawab atas
tersusunnya KTSP.
❖ Wakil Kepala SMP/MTs dan
wakil kepala
SMA/SMK/MA/MAK bidang
pelaksanaan pembelajaran
setiap muatan pembela- jaran.
❖ Tahapan penetapan yang
dilakukan kepala sekolah
berdasarkan hasil rapat
dewan pendidik sekolah dengan Resiko Jika Standar Penyebab Tidak
Standar Indikator Mutu Deskripsi
melibatkan komite sekolah. Mutu Tidak Tercapai Tercapainya Standar Mutu
1 2 ❖ Tahapan3 pengesahan yang 4 5
dilakukan oleh pemerintah
daerah sesuai dengan
kewenangannya.
❖ Kepala Sekolah
bertanggungjawab atas
tersusunnya KTSP.
❖ Wakil Kepala SMP/MTs dan
wakil kepala
SMA/SMK/MA/MAK bidang
kuriku- lum bertanggungjawab
atas pelaksanaan penyusunan
KTSP.
Resiko Jika Standar Penyebab Tidak
Standar Indikator Mutu Deskripsi
Mutu Tidak Tercapai Tercapainya Standar Mutu
1 2 3 4 5
2.2.4 ❖ Sekolah memiliki perangkat ❖ Kurikulum yang ❖ Jumlah perangkat yang
kurikulum meliputi: dilaksanakan oleh dikembangkan banyak.
 Pedoman kurikulum sekolah tidak memiliki ❖ Kemapuan tim pengembang
 Pedoman muatan lokal acuan. kurikulum terbatas.
 Pedoman kegiatan ❖ Pelaksanaan ❖ Kerjasama dan koordinasi
ektrakurikuler antara kepala sekolah, dewan
 Pedoman pembelajaran
kurikulum tidak dapat pendidikan dan komite sekolah
 Pedoman penilaian hasil berjalan sesuai belum optimal.
belajar oleh pendidik perencanaan pengelolaan ❖ Sistem informasi manajemen
 Pedoman sistem kredit sekolah. yang dimiliki sekolah belum
semester ❖ Proses pemantauan, menyediakan akses
 Pedoman bimbingan dan supervisi, pengawasan, terhadap perangkat KTSP.
konseling pelaporan dan tindak
 Pedoman evaluasi kurikulum lanjut
 Pedoman pendampingan pengawasan terhadap
pelaksanaan kurikulum pelaksanaan kurikulum
 Pedoman pendidikan sulit dilaksanakan.
kepramukaan
❖ Warga sekolah mendapatkan
akses untuk mengetahui
perangkat KTSP yang
dikembangkan sekolah.
Resiko Jika Standar Penyebab Tidak
Standar Indikator Mutu Deskripsi
Mutu Tidak Tercapai Tercapainya Standar Mutu
1 2 3 4 5
2.3.1 ❖ Durasi setiap satu jam ❖ Kompetensi inti dan ❖ Hari efektif pembelajaran
pembelajaran antara lain: kompetensi dasar dari tidak memenuhi alokasi waktu
 Untuk SD adalah 35 menit kompetensi sikap, yang ditentukan.
❖ Beban belajar per minggu pengetahuan dan
dialokasikan sebagai berikut: keterampilan yang
 Kelas I 30 jam pelajaran
 Kelas II 32 jam pelajaran
diharapkan pada siswa
 Kelas III 34 jam pelajaran tidak dapat tercapai
 Kelas IV, V, dan VI 36 jam dengan
pelajaran optimal.
❖ Beban Belajar per semester
dialokasikan sebagai berikut:
 Kelas I, II, III, IV, V 18-20
minggu
 Kelas VI 18-20 minggu
(semester ganjil);
14-16 minggu (semester genap);
❖ Beban Belajar per tahun
dialokasikan 36-40 minggu
❖ Sekolah dapat menambah
beban belajar 2 (dua) jam per
minggu sesuai dengan
kebutuhan belajar siswa
dan/atau kebutuhan akademik,
sosial, bu-
daya, dan faktor lain yang
dianggap penting.
Resiko Jika Standar Penyebab Tidak
Standar Indikator Mutu Deskripsi
Mutu Tidak Tercapai Tercapainya Standar Mutu
1 2 3 4 5
2.3.2 ❖ Bentuk pendalaman materi ❖ Beban tugas siswa ❖ Kompetensi pedagogik
yang diatur berupa kegiatan menumpuk. pendidik belum optimal.
pengarahan materi, penugasan ❖ Pendalaman materi ❖ Pendidik tidak menyusun
terstruktur dan kegiatan mandiri dilakukan monoton sendiri rencana pembelajaran.
tidak terstruktur. searah. ❖ Bentuk pendalaman materi
❖ Terdapat kegiatan penugasan yang diketahui pendidik
terstruktur berupa pendalaman terbatas.
materi pem-
belajaran oleh siswa yang
dirancang oleh pendidik dan
waktu penyelesaian ditentukan
oleh pendidik.
❖ Terdapat kegiatan mandiri
tidak terstruktur berupa
pendalaman materi pem-
belajaran oleh siswa yang
dirancang oleh pendidik
dan waktu penyelesaiannya
diatur sendiri oleh siswa.
❖ Beban belajar penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri
untuk SD, paling
banyak 40% dari waktu
kegiatan tatap muka mata
pelajaran yang bersangku- tan.
❖ Beban belajar penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri
untuk SMP, paling
banyak 50% dari waktu
kegiatan tatap muka mata
pelajaran yang bersangku- tan.
❖ Beban belajar penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri
untuk SMA/SMK,
maksimal 60% dari waktu
kegiatan tatap muka mata
pelajaran.
❖ Beban belajar penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri
untuk SMP, paling
banyak 50% dari waktu
kegiatan tatap muka mata
pelajaran yang bersangku- tan. Resiko Jika Standar Penyebab Tidak
Standar Indikator Mutu Deskripsi
❖ Beban belajar penugasan Mutu Tidak Tercapai Tercapainya Standar Mutu
1 2 terstruktur
3 dan kegiatan mandiri 4 5
untuk SMA/SMK,
maksimal 60% dari waktu
kegiatan tatap muka mata
pelajaran.
Resiko Jika Standar Penyebab Tidak
Standar Indikator Mutu Deskripsi
Mutu Tidak Tercapai Tercapainya Standar Mutu
1 2 3 4 5
2.3.3 ❖ Menyelenggarakan minimal ❖ Mata pelajaran ❖ Bukan merupakan mata
2 dari 4 aspek yang disediakan tersebut tidak pelajaran wajib sehingga kurang
untuk mata pela- jaran seni mengandung aspek diprioritaskan.
budaya, prakarya, dan kurikulum.
kewirausahaan. ❖ Tidak ada kompetensi
❖ Siswa mengikuti salah satu
aspek yang disediakan untuk
lulusan yang dicapai
setiap semester, siswa saat mendalami
aspek yang diikuti dapat diganti mata pela- jaran tersebut.
setiap semester.
Resiko Jika Standar Penyebab Tidak
Standar Indikator Mutu Deskripsi
Mutu Tidak Tercapai Tercapainya Standar Mutu
1 2 3 4 5
2.3.4 ❖ Menyediakan layanan ❖ Minat dan bakat siswa ❖ Pendidik yang memiliki
ekstrakurikuler wajb yaitu tidak tersalurkan dengan kompetensi sesuai bidang
Pendidikan Kepramukaan baik. pembinaan siswa terbatas.
❖ Menyediakan layanan ❖ Dana sekolah untuk
ekstrakurikuler pilihan meliputi: menyediakan tenaga
 Usaha Kesehatan Sekolah pembimbing ekstra kurikuler
(UKS), terbatas.
 Palang Merah Remaja
(PMR),
 Kelompok Ilmiah Remaja
(KIR),
 olah raga,
 kesenian,
 pembinaan kegiatan
keagamaan,
 dan lainnya sesuai dengan
kondisi dan potensi sekolah.
❖ Menyediakan bimbingan
karier

Mengetahui
Kepala SDN 17 Dauh Puri

Drs. Dewa Ketut Artana, M.Pd.H


NIP. 19641231 198208 1 001
Pelibatan
Penyelesaian
6 7
Pelibatan
Penyelesaian
6 7
Pelibatan
Penyelesaian
6 7
Pelibatan
Penyelesaian
6 7
Pelibatan
Penyelesaian
6 7
Pelibatan
Penyelesaian
6 7
1) Mengadakan workshop Widya Iswara, Kepala
penyusunan perangkat Sekolah, Guru, Siswa,
pembelajaran Orang tua siswa
2) Mengadakan pertemuan
secara intensif dengan orang
tua agar tercipta
kesinambungan yang baik
dan lebih menekankan
penerapan pendidikan
karakter kepada siswa lewat
pembiasaan tepuk karakter
dan salam PPK (penguatan
pendidikan karakter)
Pelibatan
Penyelesaian
6 7
1) Mengadakan workshop Widya Iswara, Kepala
penyusunan perangkat Sekolah, Guru, Siswa,
pembelajaran Orang tua siswa
2) Mengadakan pertemuan
secara intensif dengan orang
tua agar tercipta
kesinambungan yang baik
dan lebih menekankan
penerapan pendidikan
karakter kepada siswa lewat
pembiasaan tepuk karakter
dan salam PPK (penguatan
pendidikan karakter)
Pelibatan
Penyelesaian
6 7
Pelibatan
Penyelesaian
6 7
Pelibatan
Penyelesaian
6 7
Pelibatan
Penyelesaian
6 7
Pelibatan
Penyelesaian
6 7
Pelibatan
Penyelesaian
6 7
Pelibatan
Penyelesaian
6 7
1) Melibatkan semua pihak Kepala Sekolah, dewan
yang terkait berkaitan pendidikan dan komite
dengan perangkat kurikulum sekolah
mulai dari hulu ke hilir
mencakup semua proses
yang dilakukan sesuai
standar mutu dan penjaminan
mutu
Pelibatan
Penyelesaian
6 7
Pelibatan
Penyelesaian
6 7
Pelibatan
Penyelesaian
6 7
Pelibatan
Penyelesaian
6 7
1) Menggunakan alat bantu Kepala Sekolah dan
yang sudah ada akan tetapi Guru
dikaitkan dengan alat bantu
yang ada di lingkungan
sekitar yang sesuai dengan
materi yang diajarkan
2) Mengkolaborasikan
metode yang sudah pernah
digunakan dengan metode
baru yang berkaitan dengan
materi pembelajaran
3) Mengkaji silabus dan
kurikulum yang baik
bersama dengan seluruh
dewan guru dan kepala
sekolah
4) Mengkaji kompetensi
dasar lebih baik agar bisa
mengkaitkan dengan sumber
pengajaran dengan baik
Pelibatan
Penyelesaian
6 7

Penanggung jawab
Standar Isi

Ni Ketut Sekarini, S.Pd


NIP. 19661231 198904 2 002
SIKLUS 2: ANALISIS PEMETAAN MUTU

Analisis Lingkungan
Standar Indikator Kondisi Saat Ini Masalah Akar Masalah
Kekuatan Kelemahan
1 2 3 4 5 6 7
Isi 2.1 Perangkat 2.1 Perangkat 2.1.1 Memuat karakteristik 2.1.4 Menyesuaikan 1) Guru kesulitan  Kompetensi
pembelajaran sesuai pembelajaran sesuai kompetensi sikap (5,59) tingkat kompetensi untuk menyesuaikan guru dalam
rumusan kompetensi rumusan kompetensi siswa (3,18) tingkat kompetensi penyusunan
lulusan lulusan (4,59) Melewati tahapan siswa perangkat
operasional pembelajaran
pengembangan kurang.

2.2 Kurikulum tingkat 2.2 Kurikulum tingkat 2.2.2 Mengacu pada 2.2.3 Melewati Tim pengembang  Sekolah kurang
satuan pendidikan satuan pendidikan kerangka dasar penyusunan tahapan operasional kurikulum kurang memahami bahwa
dikembangkan sesuai dikembangkan sesuai pengembangan memahami ketentuan ada tahapan yang
prosedur prosedur (5,67) mengenai kurikulum harus dilalui dalam
pengembanganKT
SP.
2.3 Sekolah melaksanakan
kurikulum sesuai
ketentuan

Mengetahui Penanggung jawab


Kepala SDN 17 Dauh Puri Standar Isi
Drs. Dewa Ketut Artana, M.Pd.H Ni Ketut Sekarini, S.Pd
NIP. 19641231 198208 1 001 NIP. 19661231 198904 2 0
Alternatif Solusi Rekomendasi

8 9
Meningkatkan melaksanakan
kompetensi guru workshop
dalam penyusunan penyusunan
perangkat perangkat
pembelajaran pembelajaran

meningkatkan melaksanakan
pemahaman guru workshop
dalam pengembangan pengembangan
KTSP KTSP
ggung jawab
ut Sekarini, S.Pd
9661231 198904 2 002
SIKLUS 3: PERENCANAAN PENJAMINAN MUTU

Standar Rekomendasi Program Kegiatan Volume Kebutuhan Biaya

1 2 3 4 5 6
Isi 1) Mengadakan 1) Merancang pengadaan 1) Workshop 1) 34 orang guru 1) 34 orang guru x Rp
workshop penyusunan workshop penyusunan penyusunan perangkat (workshop 35.000 = Rp 1.225.000 2)
perangkat pembelajaran perangkat pembelajaran 2) pembelajaran 2) penyusunan 25 perwakilan orang tua
2) Mengadakan Merancang pengadaan Pertemuan secara perangkat siswa x Rp 35.000 = Rp
pertemuan secara pertemuan secara intensif intensif dengan orang pembelajaran) 875.000 3)
intensif dengan orang dengan orang tua agar tercipta tua 3)
tua agar tercipta kesinambungan berkaitan Penumbuhan nilai-nilai
2) 25 perwakilan 2 rim x Rp 50.000 = Rp
kesinambungan dengan proses pembelajaran di PPK (penguatan orang tua siswa 100.000 x 18 kelas = Rp
berkaitan dengan proses sekolah 3) pendidikan karakter) (pertemuan dengan 1.800.000, 2 tinta = Rp
pembelajaran di sekolah Merancang silabus, kurikulum, 4) perwakilan orang 125.000 Jumlah print out =
dan kompetensi dasar yang Mengkaji silabus, tua siswa) Rp 1.800.000 + Rp
berkaian dengan proses kurikulum, dan 3) 2 rim kertas x 18 125.000 = Rp 1.925.000
3) Mengkaji pembelajaran agar terjalin kompetensi dasar yang kelas + 2 tinta (print
silabus, kurikulum, dan kesinambungan antara alat berkaian dengan proses out silabus dan
kompetensi dasar yang bantu dengan sumber belajar pembelajaran kurikulum)
berkaian dengan proses yang digunakan saat proses
pembelajaran agar pembelajaran
terjalin kesinambungan
antara alat bantu dengan
sumber belajar yang
digunakan saat proses
pembelajaran

Penanggung jawab
Kepala SDN 17 Dauh Puri Standar Isi

Drs. Dewa Ketut Artana, M.Pd.H Ni Ketut Sekarini, S.Pd


NIP. 19641231 198208 1 001 NIP. 19661231 198904 2 002
Sumber Dana

7
Bos Reguler

198904 2 002
SIKLUS 4: PELAKSANAAN PENJAMINAN MUTU

Pemangku Kepentingan
Program Kegiatan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan
Yang Dilibatkan
1 2 3 4 5
1) Merancang pengadaan 1) Workshop penyusunan Kepala Sekolah Widya Iswara, Dewan Agustus 2018
workshop penyusunan perangkat pembelajaran 2) pendidikan, Komite, Guru,
perangkat pembelajaran 2) Pertemuan secara intensif dengan Orang tua siswa, Siswa
Merancang pengadaan orang tua 3)
pertemuan secara intensif Mengkaji silabus, kurikulum, dan
dengan orang tua agar tercipta kompetensi dasar yang berkaian
kesinambungan berkaitan dengan proses pembelajaran
dengan proses pembelajaran di
sekolah 3)
Merancang silabus, kurikulum,
dan kompetensi dasar yang
berkaian dengan proses
pembelajaran agar terjalin
kesinambungan antara alat
bantu dengan sumber belajar
yang digunakan saat proses
pembelajaran

Mengetahui
Kepala SDN 17 Dauh Puri

Drs. Dewa Ketut Artana, M.Pd.H


NIP. 19641231 198208 1 001
Bukti Fisik

6
Daftar hadir workshop,
notulen, silabus, kurikulum

Penanggung jawab
Standar Isi

Ni Ketut Sekarini, S.Pd


NIP. 19661231 198904 2 002
SIKLUS 5: EVALUASI

Indikator Capaian
Program Kegiatan
Input Proses Output Outcome
1 2 3 4 5 6
1) Merancang pengadaan 1) Workshop
workshop penyusunan penyusunan perangkat
perangkat pembelajaran pembelajaran 2)
2) Merancang Pertemuan secara
pengadaan pertemuan intensif dengan orang
secara intensif dengan tua 3)
orang tua agar tercipta Mengkaji silabus,
kesinambungan berkaitan kurikulum, dan
dengan proses kompetensi dasar yang
pembelajaran di sekolah berkaian dengan proses
3) pembelajaran
Merancang silabus,
kurikulum, dan
kompetensi dasar yang
berkaian dengan proses
pembelajaran agar
terjalin kesinambungan
antara alat bantu dengan
sumber belajar yang
digunakan saat proses
pembelajaran

Mengetahui Penanggung jawab


Kepala SDN 17 Dauh Puri Standar Isi

Drs. Dewa Ketut Artana, M.Pd.H Ni Ketut Sekarini, S.Pd


NIP. 19641231 198208 1 001 NIP. 19661231 198904 2 002
Kesimpulan dan
Rekomendasi
7

1 198904 2 002

Anda mungkin juga menyukai