Anda di halaman 1dari 15
KANTOR PENGACARA NEGARA PADA KEJAKSAAN NEGERI KOTAMOBAGU MEMORI PERMOHONAN PENINJAUAN KEMBALI Putusan Mahkamah Agung RI No 816.K/PDT/2014 tanggal 22 September 2015 jo. Putusan Pengadilan Tinggi Manado No 115/PDT/2013/PT.Mdo tanggal 19 September 2013 jo. Putusan Pengadilan Negeri Kotamobagu No 88/Pdt.G/2012/PN.Ktg tanggal 22 April 2013. Dalam Perkara Perdata Antara Pemerintah Republik Indonesia Cq. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Cq. Gubernur Sulawesi Utara Cq. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi Sulawesi Utara Cq. Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow, Cq. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bolaang Mongondow., Pemohon Peninjauan Kembali (Dahulu Tergugat/Pembanding/Pemohon Kasasi) Melawan Dade Manoppo, dkk., Termohon Peninjauan Kembali (Dahulu Penggugat/Terbanding/Termohon Kasasi) Hal. 1 dari 27 Halaman Memon Peninjauan Kembali Kotamobagu, 6 Desember 2021 Kepada Yth, Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia di- Jakarta Pusat, Melalui Yth, Ketua Pengadilan Negeri Kotamobagu di- Kotamobagu Dengan hormat, Yang bertanda tangan di bawah ini; 1, Nama_ : DEDI WAHYUDIE, S.H Jabatan : Jaksa Pengacara Negara Alamat _: Jin.Ahmad Yani Kel.Kotamobagu Kec.Kotamobagu Kota Kotamobagu ANDI ODDANG M. S. TOMBOLOTUTY, S.H., M.H Jabatan : Jaksa Pengacara Negara Alamat —: JIn.Ahmad Yani Kel.Kotamobagu Kec.Kotamobagu Kota Kotamobagu 3. Nama : ARTHUR PIRI, S.H Jabatan : Jaksa Pengacara Negara Alamat —; JIn.Ahmad Yani Kel.Kotamobagu Kec.Kotamobagu Kota Kotamobagu 4. Nama : AGUS SUSANDI, S.H., M.H Jabatan : Jaksa Pengacara Negara 2. Nama Alamat = Jin.Ahmad Yani Kel,Kotamobagu Kec.Kotamobagu Kota Kotamobagu Dalam hal ini berdasarkan Surat Kuasa Subtitusi Nomor: SK-04/SKK- 1/10/2021 tanggal 29 Oktober 2021 dari Surat Kuasa Khusus Nomor: 560/D. 10/NAKER/198/X/2021 tanggal 19 Oktober 2021, bertindak dalam kapasitasnya selaku Jaksa Pengacara Negara untuk mewakili: DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW, berkedudukan di Jalan Trans Sulawesi, Desa Lalow, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow; Dahulu selaku Tergugat/Pembanding/Pemohon Kasasi; Sekarang Pemohon Peninjauan Kembali; Hal. 2 der! 27 Halaman Memori Peninjauan Kembati Dalam Perkara Melawan: DADE MANOPPO, dkk., (Identitas terlampir) dahulu selaku para Penggugat/Terbanding/Termohon Kasasi; Sekarang Termohon Peninjauan Kembali; Perkara mana pada tingkat pertama telah diperiksa dan diadili oleh Pengadilan Negeri Kotamobagu dengan putusan 88/Pdt.G/2012/PN.Ktg tanggal 22 April 2013, yang amarnya dikutip sebagai berikut: MENGADILI Dalam Eksepsi: Menolak eksepsi Tergugat; Dalam Pokok Perkara: 1 2: Mengabuikan gugatan Penggugat untuk sebagian; Menyatakan menurut hukum lahan tanah seluas + 1.490,5 Ha yang terletak di dahulu tempat bernama dataran Dumoga dan saat ini di tempat bernama Wilayah Eks. UPT. Tumokang, Mopugat, dan Mopuya Kecamatan Dumoga Utara, Kabupaten Bolaang Mongendow yang saat ini telah ditempati oleh transmigran dari Pulau Jawa dan Bali dengan batas-batasnya: Utara Berbatasan dengan perkampungan Desa Torout dan perkampungan Desa Doloduo; Timur Berbatasan dengan perkampungan Desa Tapak Dakak T dan I; Selatan Berbatasan dengan perkampungan Desa Dondomon dan perkebunan Desa Motoboi Kecil; Barat Berbatasan dengan perkampungan Desa Torout dan perkebunan Desa Motoboi Kecil; Adalah sah milik Para Penggugat yang didapatkan secara Hukum Adat melalui hasil Tumpasan pada Tahun 1956-1957, yang digunakan untuk program transmigrasl; Menyatakan penempatan Transmigrasi yang berasal dari Pulau Jawa dan Ball di atas objek sengketa oleh Tergugat berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Utara. Nomor 227/KPTS/1972, dan Nomor 188 Tahun 1975, adalah merupakan perbuatan melawan hukum oleh Pejabat “onrechtmatige overheid dad” yang telah menghilangkan hak- hak para Penggugat; Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi kepada para Penggugat sebesar Rp52.167.500.000,00 (lima puluh dua miliar seratus enam puluh tujuh lima ratus ribu ruplah) dengan perhitungan 1 Ha = Rp35.000.000,00 (tiga puluh lima juta rupiah) sehingga 1.490,5 Ha x Rp35.000.000,00 = Rp52.167.500.000,00 (lima puluh dua miliar seratus enam puluh tujuh lima ratus ribu rupiah); Menghukum Tergugat untuk membayar biaya-blaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah); Menolak gugatan Para Penggugat selain dan selebihnya; No. Hal. 3 dari 27 Halaman Memori Peninjauan Kembali Bahwa putusan Pengadilan Negeri Kotamobagu tersebut dikuatkan oleh — Pengadilan Tinggi Manado dengan _—putusan No. 115/PDT/2013/PT.Mpo. tanggal 19 September 2013, yang amar sebagai berikut: MENGADILI ~ Menerima permohonan banding yang diajukan oleh Pembariding semula Tergugat; - Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Kotamobagu Nomor + 88/Pdt.G/2012/PN.Ktg, tanggal 12 Juni 2012, yang dimohonkan banding tersebut; - Menghukum Pembanding semula Tergugat untuk membayar biaya perkara dalma kedua tingkat peradilan, yang dalem tingkat banding ditetapkan sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah); Bahwa kemudian putusan tersebut telah diperiksa pada tingkat Kasasi oleh Mahkamah Agung RI, dan telah diputus dengan Putusan No. 816.K/PDT/2014 tanggal 22 September 2015, yang amar putusannya sebagai berikut: MENGADILI: Menyatakan permohonan kasasi dar! Pemohon Kasasi: Pemerintah Republik Indonesia, cq. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia, cq. Gubernur Sulawes! Utara, cq. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi Sulawesi Utara, cq. Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow, cq. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bolaang Mongondow tersebut tidak dapat aiterima; ‘Menghukum Pemohon Kasasi/Tergugat untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi inl sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah); Bahwa setelah mempelajari secara seksama putusan judex factie dan judex juris sebagaimana dikemukakan di atas, dan kemudian setelah putusan tersebut berkekuatan hukum tetap, baru diketahui adanya beberapa bukti yang belum terungkap saat persidangan yang menyebabkan pertimbangan hakim untuk menjatuhkan putusan luput dari pertimbangan fakta dan data yang sebenarnya; Adapun dasar dan alasan-alasan diajukan Peninjauan Kembali terhadap Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 816.K/PDT/2014 tanggal 22 September 2015 jo. Putusan Pengadilan Tinggi Manado No 115/PDT/2013/PT.Mdo tanggal 19 September 2013 jo. Putusan Pengadilan Negeri Kotamobagu No 88/Pdt.G/2012/PN.Ktg tanggal 22 April 2013, adalah sebagai berikut: TENTANG SYARAT FORMIL PERMOHONAN PENINJAUAN KEMBALI. Hel, 4 deri 27 Halaman Memon Peninjauan Kembali 1. Per , ™Mohonan Peninjauan Kembali itentukan oleh Pasal 67 Undang 1985 tentang Mahkamah Agung. memenuhi syarat yang -Undang Nomor 14 Tahun Berda sarkan_ kalimat pertama Pasal 67 Undang-Undang Nomor 14 Tah tha un 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana diubah dengan Neang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 (selanjutnya disebut “UU MA”) yang menegaskan Peninjauan Kembali dapat diajukan terhadap putusan yang telah Berkekuatan Hukum Tetap; Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 816.K/PDT/2014 tanggal 22 September 2015 jo. Putusan Pengadilan Tinggi Manado No 115/PDT/2013/PT.Mdo tanggal 19 September 2013 jo. Putusan Pengadilan Negeri Kotamobagu No 88/Pdt.G/2012/PN.Ktg tanggal 22 April 2013 telah berkekuatan hukum tetap, sehingga pengajuan Permohonan Peninjauan Kembali ini telah memenuhi syarat yang ditentukan kalimat pertama pertama Pasal 67 UU MA; 2. Permohonan Peninjauan Kembali telah memenuhi syarat Pasal 68 ayat (1) UU MA. Sesuai dengan ketentuan Pasal 68 ayat (1) UU MA yang berhak/dapat_mengajukan Peninjauan Kembali adalah pihak yang berpekara sendiri, ahli waris atau seorang wakilnya berdasarkan Surat Kuasa. In casu yang mengajukan Permohonan Peninjauan Kembali adalah kuasa yang mewakili pihak yang berperkara dalam hal ini Dinas. Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Bolaang Mongondow berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor: 560/D. 10/NAKER/198/X/2021 tanggal 19 Oktober 2021 dari Kepala Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Bolaang Mongondow, berkedudukan di Jalan Trans Sulawesi, Desa Lalow, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow. Dengan demikian, permohonan Peninjauan Kembali ini sah menurut hukum; 3. Permohonan Peninjauan Kembali Juga Memenuhi Syarat Pasal 70 ayat (1) UU MA. Pasal 70 ayat (1) UU MA menentukan 2 (dua) syarat formil yang terdiri dari: Permohonan ditujukan kepada Ketua Mahkamah Agung melalul Ketua Pengadilan Negeri yang memutus perkara pada tingkat pertama; In casu perkara yang dimohonkan Peninjauan Kembali sekarang pada tingkat pertama diputus oleh Pengadilan Negeri Kotamobagu. Selanjutnya permohonan Peninjauan Kembali ini diajukan kepada Ketua Mahkamah Agung melalui Ketua Pengadilan Negeri Kotamobagu sebagai Pengadilan yang memutus perkara ini pada tingkat pertama. Oleh karena itu syarat tersebut telan Pemohon Peninjauan Kembali penuhi; b. Pemohon Peninjauan Kembali membayar biaya perkara; Syarat ini pun dipenuhi ketika Pemohon Peninjauan Kembali menyatakan dan mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali ini; Berdasarkan fakta-fakta yang dikemukakan di atas, Permohonan Peninjauan Kembali ini telah memenuhi Pasal 70 ayat (1) UU MA, sehingga secara formal mohon dianggap dapat diterima; 4, Permohonan Peninjauan Kembali telah sesuai Pasal 71 ayat (1) uu MA. Menurut ketentuan ini agar Permohonan Peninjauan Kembali memenuhi syarat’ formil harus diajukan secara tertulis dan menyebutkan secara jeles alasan yang dijadikan dasar Permohonan Peninjauan Kembali dimaksud; Syarat ini pun telah Pemohon Peninjauan Kembali penuhi sesuai dengan fakta-fakta berikut : a. Permohonan yang disertai dengan risalah Peninjauan Kembali telah Pemohon Peninjauan Kembali buat secara tertulis dan disampaikan melalui kepaniteraan Pengadilan Negeri Kotamobagu; b. Dalam risalah Peninjauan Kembali, telah dikemukakan dengan jelas alasan yang dijadikan dasar Permohonan Peninjauan Kembali atas Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 816.K/PDT/2014 tanggal 22 September 2015 jo. Putusan Pengadilan Tinggi Manado No 115/PDT/2013/PT.Mdo tanggal 19 September 2013 jo. Putusan Pengadilan Negeri Kotamobagu No 88/Pdt.G/2012/PN.Ktg tanggal 22 April 2013, yaitu terdapat kebohongan yang nyata dari pihak Hal. 6 dari 27 Halaman Memori Peninjauan Kembali oo Peninjauan Kembali), serta surat-surat bukti laksud dalam ketentuan pasal 67 huruf (a) dan (b) UU MA antara lain ditemukan surat yang dapat membuktikan bahwa setelah perkara diperiksa telah terjadi kebohongan yang dilakukan pihak lawan, serta ditemukannya bukti surat yang pada waktu perkara diperiksa tidak dapat ditemukan yang bersifat menentukan (Novum); Dengan demikian Permohonan Peninjauan Kembali ini telah memenuhi syarat yang ditentukan Pasal 71 ayat 1 UU MA, sehingge secara formal mohon dianggap dapat diterima; 5. Permohonan Peninjauan Kembali juga memenuhi tenggang waktu yang ditentukan dalam Pasal 69 UU MA. Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali mengajukan alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 huruf a dan b UU MA dengan uraian sebagai berikut: *Permohonan peninjauan kemball putusan perkara perdata yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dapat diajukan hanya berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut: a. Apabila putusan didasarkan pada suatu kebohongan atau tipu muslihat pihak Jawan yang diketahul setelah perkaranya diputus atau didasarkan pada bukti-bukti yang kemudian olehhakim pidana dinyatakan palsu; b. Apabila setelah perkara diputus, ditemukan surat-surat bukti yang bersifat menentukan yang pada waktu perkara diperiksa tidak dapat ditemukan;” Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali mengajukan alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 huruf a dan b UU MA dengan uraian sebagai berikut: “Tenggang waktu pengajuan permohonan peninjauan kembali. yang didasarkan atas alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 adalah 180 (seratus delapan puluh) hari untuk: a. Yang disebut pada huruf a sejak diketahui kebohongan atau tipu muslihat atau sejak putusan Hakim pidana memperoleh kekuatan hukum tetap, dan telah diberitahukan kepada para pihak yang berperkara; b. Yang disebut pada huruf b sejak ditemukan surat-surat bukti, yang hari serta tanggal ditemukannya harus dinyatakan dibawah sumpah dan disahkan oleh pejabat yang berwenang;” Hal. 7 dari 27 Halaman Memon Peninjauan Kembali 14 oe K pada Pasal 67 dan Pasal 69 Undang-Undang No. ntang Mahkamah Agung tersebut di atas, maka bersifat ihernes, adanya kebohongan dan juga bukti baru yang ‘ukan (novum) yang menjadi dasar pengajuan Peninj. iin injauan Kembali ini kami sampaikan sebagai berikut: Bukti Diketahui Adanya Kebohongai | No.) Kode Nama Dokumen Keterangan it 3 = | 1. | P.PK-1 | Surat Keterangan Sangadi Bintau |Ditemukan Tanggal | Kecamatan Passi Barat Kota| 18 Oktober 2021 Kotamobagu No. 141/SK/DB/X/2021 tanggal 18 L. Oktober 2021 2. P.PK-2 | Surat Keterangan Sangadi Desa \Ditemukan Tanggal Komangaan Kecamatan Bolaang _| 3 November 2021 Kabupaten Bolaang Mongondow | No. 526/S.Ket/DK-Blg/X/2021 tanggal 12 Oktober 2021 b. Adanya Bukti Baru (Novum) No. | Kode Nama Dokumen Ket i [= ss T a 1 1. | P.PK-3 | Asli: Surat Badan Pertanahan Ditemukan Tanggal Nasional Kantor Wilayah Provinsi 29 Oktober 2021 Sulawesi Utara No. | 365/I11/KanBPN/89, Tanggal 20 Maret 1989 - 2. | P.PK-4 | Asli: Putusan Mahkamah Konstitusi | Ditemukan Tanggal RI Nomor 31/PUU-v/2007 tanggal| 9 Agustus 2021. | 18 Juni 2008 — 3. | Ad.inf-i | Surat Keterangan Biro Hukum Lampiran/informasi Sekretariat Daerah Provinsi Tambahan Sulawesi Utara No. 180/3/743/Ro.Hukum Tanggal 19 Oktober 2021 4. | Ad.inf-2 | Print Out Keputusan Gubernur Lampiran/Informasi Jenderal Hindia Belanda tanggal 29 Tambahan September 1910 (besiuit van den Gouverneur-generaal van Nederlansch-Indie van 29 | September 2010 IF.26) __ _| |S. |Ad.inF3]Peraturan Pemerintah No. ii | Lampiran/Informasi Tahun 1953 Tanggal 12 Februari] Tambahan 1953, Tentang Pembubaran Daerah Sulawesi Utara Dan Pembentukan Daerah Tersebut Sebagai Daerah Yang Bersifat Satuan Kenegaraan Yang Berhak Mengatur Dan Mengurus Rumah —Tangganya Sendiri Hal. 8 dari 27 Halaman Memori Peninjavan Kembali emerintah No, 24 Lampiran/infarmasi| Tanggal 19 Maret Tambahan | many Pembentukan | abungan —_—Bolaang Mongondow Sebagai Daerah Yang | erhak Mengatur Dan Mengurus | | Rumah-Tangganya Sendiri__ Huurovereenkomst (perjanjian | Lampiran/Informa: Sewa menyewa) tanggal 1 Juli Tambahan 1950 antara Pemerintah Kerajaan Bolaang Mongondow dengan Kan =e Biin Sin, warga Tinghon | Surat Izin rombak —_hutan | Lampiran/Informasi Gunung Moyambak dari Paduka Tambahan Raja Bolaang Mongondow No. +, | 1293/40 tanggal 20 Maret 1946; |Ad.Inf-7 [Data Unit Pemukiman Trasmigrasi | Lampiran/Informasi | (UPT)/Desa_Transmigrasi_ Yang Tambahan Telah —Diserahkan_Kepada | Pemerintah Daerah Pada Pelita IIT | | |T-A. 1980/1981 Provinsi Sulawesi j T | Utara: ee | 10. |Ad.Inf-8]Peraturan Pemerintah Pengganti | Lampiran/Informasi Undang-Undang Nomor 29 Tahun Tambahan 1960 tentang Pokok-Pokok Lot Penyelenggaraan Transmigrasi Bahwa dari bukti-bukti adanya kebohongan pihak lawan dan bukti-bukti baru (Vovum) tersebut di atas ditemukan setelah perkara diputus dan pengajuannya belum melewati tenggang waktu 180 (seratus delapan puluh) hari, dengan demikian Permohonan Peninjauan Kembali ini memenuhi syarat tenggang waktu yang diatur Pasal 69 UU MA, sehingga beralasan hukum mohon terhadap penemu dan bukti a quo dapat diselenggarakan penyumpahan dan Pengesahannya oleh dan di hadapan Hakim/Pejabat yang ditunjuk pada Pengadilan Negeri Kotamobagu untuk kemudian dimuat dalam suatu berita acara (Surat Panitera MA Nomor 2590/PAN/HK/01/9/2017 tanggal 28 September 2017); II. TENTANG KEWENANGAN MAHKAMAH AGUNG UNTUK MEMERIKSA DAN MENGADILI PERKARA PENINJAUAN KEMBALI. Bahwa peninjauan kembali merupakan upaya hukum luar biasa yang merupakan kewenangan Mahkamah Agung karena ditujukan terhadap putusan hakim yang telah berkekuatan hukum tetap, yang dapat ditempuh apabila terdapat hal atau keadaan tertentu seperti yang diatur dalam Pasal 67 dan Pasal 69 Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004; Hal, 9 dari 27 Halaman Memori Peninjavan Kembali Sedangkan kewenangan Mahkamah Agung dalam mengadill perma! onan peninjauan kembali, diatur dalam Pasal 24 Ayat (1) Undang- Undang No. 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman, yang be erbunyi sebagai berikut: “Terhadap putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, pihak-pihak yang bersangkutan dapat mengajukan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung, apabila ferdapat hal atau keadaan tertentu yang ditentukan dalam Undang- Undang”, HII. TENTANG ALASAN-ALASAN PERMOHONAN PENINJAUAN KEMBALI. 22 Bahwa Putusan Mahkamah Agung RI No. 816.K/PDT/2014 tanggal September 2015 jo. Putusan Pengadilan Tinggi Manado No. 115/PDT/2013/PT.Mdo tanggal 19 September 2013 jo. Putusan Pengadilan Negeri Kotamobagu No. 88/Pdt.G/2012/PN.Ktg tanggal 22 April 2013 yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap tersebut, kemudian diajukan Permohonan Peninjauan Kembali dengan alasan-alasan sebagai berikut: A. Putusan Didasarkan pada Suatu Kebohongan atau Tipu Musliha Pihak Lawan yang Diketahui Setelah Perkaranya Diputu: Sebagaimana Dimaksud Dalam Pasal 67 Huruf a Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung; 1. Kebohongan Pertama: Bahwa berdasarkan Surat Keterangan Sangadi Bintau Kecamatan Passi Barat Kota Kotamobagu No. 141/SK/DB/x/2021 tanggal 18 Oktober 2021 (Bukti P.PK-1), diketahui terdapat sejumiah Penggugat yang sebelum gugatan diajukan telah meninggal, yaitu: 1) +2) +3) 4) 5) Samad Gonibala (Penggugat No. 988) telah meninggal dunia tahun 2007; Jefri Mokoginta (Penggugat No. 966) telah meninggal dunia tanggal 18 April 2007; ; Dadu Mokodongan (Penggugat No. 1015) telah meninggal dunia tanggal 22 anuari 1983; Ramli Mokodongan (Penggugat No. 1020) telah meninggal dunia tanggal 21 Juni 2009; Said Mokodongan (Penggugat No. 1024) telah meninggal dunia tanggali1 April 1997; Hal, 10 dari 27 Halaman Memori Peninjauan Kembali 6 +6) Ode Mokodongan (Penggugat No. 1025) telah meninggal dunia tanggal 5 November 2011; m +7) Aena A 'goan (Penggugat No. 1073 . telah a uli 1968; }) telah meninggal dunia tanggal 1 +8) 5; L Damopolii (Penggugat No. 1088) telah meninggal dunia tanggal 29 Mei 1997; ‘8) M. Damopolii (Penggugat No. 1089) telah meninggal dunia tanggal 25 November 1999; 10) Halim Mokodompit (Penggugat No. 1109) telah meninggal dunia tanggal 10 Juni 1996; 11) Hairi Mokodompit (Penggugat No. 1111) telah meninggal dunia tanggal 31 Januari 2002; +12) Ilham Mokodongan (Penggugat No. 1040) telah meninggal dunia tanggal 24 Desember 1980; 13) Femmy Mokoginta (Penggugat No. 1000) telah meninggal dunia tanggal 23 November 2012; 114) Bonata Mokoginta (Penggugat No. 1026) telah meninggal dunia tanggal 8 November 2012; 415) Gondo Mokodongan (Penggugat No. 1107) telah meninggal dunia tanggal 10 Februari 1959; Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, maka gugatan a quo telah terbukti cacat hukum karena terdapat 15 (lima belas) orang penggugat yang sudah meninggal dunia namun masih bertindak sebagai Penggugat. Hal itu membawa konsekuensi gugatan Penggugat telah cacat baik secara formil maupun materiil (substansi) sebagai berikut: 1) Penggugat yang telah meninggal tersebut tidak memiliki kedudukan hukum (persona standi in judicio) dalam mengajukan gugatan a quo; 2) Seluruh Tindakan Kuasa hukum yang mewakili Penggugat yang telah meninggal tersebut adalah tidak sah; 3) Seluruh dalil yang disampaikan dalam gugatan a quo yang berhubungan dengan Penggugat yang telah meninggal dunia, tidak dapat dibenarkan; 4) Gugatan menjadi kabur (obscuur libel) karena gugatan ini sebagian diajukan oleh orang yang telah meninggal dunia; Hal, 11 dari 27 Halaman Memon Peninjauan Kembali bi Kebohongan Kedua: Bahwa Kecamatan em Surat Keterangan Sangadi Desa Komangaan Blg/X/2021 tanggal 12 a Peten Golaang Mongondow No. 526/S.Ket/DK- dalam gugatan pen ktober 2021 (Bukti P.PK-2), diketahul ternyata narnun telah Wartindee cae @ quo, terdapat 1 (satu) orang yang sama lak sebagai 2 orang Penggugat; Bahwa dari Bukti P.PK-2 disebutkan bahwa Penggugat No. 118 Bernama Mabu Gonibala dan Penggugat No, 30 bernama Mabu Gonibala adalah orang yang sama. Demikian juga halnya Penggugat No. 50 bernama Tutu Limbanadi dan Penggugat No. 104 bernama Tutu Limbanadi adalah orang yang sama; Bahwa keberadaan Pengguat bernama Mabu Gonibala dan Tutu Limbanadi tersebut tentu saja membawa konsekuensi gugatan a quo tidak benar atau merupakan kebohongan dalil Penggugat sebanyak 1114 (seribu seratus empat belas) orang yang mengaku sebagai pemilik tanah sengketa; Setidak-tidaknya gugatan Pernggugat menjadi kabur (obscuur libel) karena terdapat 1 (satu) orang yang seolah-olah bertindak sebagai 2 (dua) orang yang berbeda; .Ditemukan Novum, yaitu Surat-Surat Bukti yang Bersifat Menentukan yang Pada Waktu Perkara Diperiksa Tidak Dapat! Ditemukan Sebagaimana Dimaksud Dalam Pasal 67 Huruf b} Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung; 1. NOVUM: Surat Badan Pertanahan Nasional Kantor Wilayah Provinsi Sulawesi Utara No. 365/III/KanBPN/89, Tanggal 20 Maret 1989 (Bukti P.PK-3), Bahwa Penggugat dalam posita gugatan angka 2 dan 3 pada pokoknya menyebutkan, tanah yang menjadi objek sengketa seluas 1.490,5 H adalah bekas tanah kerajaan Bolaang Mongondow (swapraja), yang kemudian ditumpas oleh Penggugat pada tahun 1956 berdasarkan perintah dan anjuran dari Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow pada waktu itu, yaitu Abo H.J.C Manopo yang merupakan Raja Bolaang Mongondow terakhir; Hal. 12 dari 27 Halaman Memon Peninjavan Kembali Bahwa selanjutnya terhad. dinyatak: '@P objek sengkta seluas 1.490,5 H telah Putusai m Mahkamah Agung) sebagaimana dikutip berikut: uke eoemnbena, bahwa dengan demikian berdasarkan bukti- terbukti meut datas, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa telah ene asyarakat Desa Komangaan, Kelurahan Gogagoman, K jan _Matali, Desa Pontodon, Desa Poyowa, Desa ‘Cpandakan, Desa Mopait, Desa Genggulang, Desa Bintau merupakan penduduk asli Bolaang Mongondow mempunyai fanah hak milik adat (ulayat) yang diakui eksistensinya atau keberadaannya, yang saat ini pada kenyataannya tanah milik Masyarakat adat Desa Komangaan, Kelurahan Gogagoman, Kelurahan Matali, Desa Pontodon, Desa Poyowa, Desa Kopandakan, Desa Mopait, Desa Genggulang, Desa Bintau seluas 1.490,5 H, dahulu terletak ditempat bernama Dataran Dumoga Saat ini terletak di wilayah Ek UPT Tumokang, Mopugat, dan Mopuya Kecamatan Dumoga Utara Kabupaten Bolaaang Mongondow dengan batas-batas yakni Utara berbatasan dengan Desa Toraut dan Perkampungan Desa Doloduo, Timur berbatasan dengan perkampungan Desa Tapadaka I dan Il, Selatan berbatasan dengan perkampungan Desa Dondomon, dan perkebunan Desa Motoboi Kecil, dan Barat berbatasan dengan perkampungan Desa Toraut dan perkebunan Desa Motoboi Kecil, dimana tanah tersebut pada tahun 1971-1975 telah masuk dalam tanah lokasi Transmigrasi asal Jawa dan Ball;” Bahwa atas dasar pertimbangan tersebut di atas, kemudian Judex Facti Tingkat Pertama berkesimpulan bahwa Penggugat berhak secara hukum atas tanah hak milik adat (objek sengketa) tersebut. Hal itu sebagaimana termuat dalam pertimbangan putusannya paragraf 1 halaman 91 (format halaman sesuai dari direktori Putusan Mahkamah Agung) dikutip berikut: “Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukti _tersebut, Majelis Hakim berpendapat terbukti Para Penggugat berhak secara hukum atas tanah hak milik adat yang didapatkan Penggugat dan orang tua Penggugat atas tanah yang terletak di Wilayah Ex UPT Tumokang, Mopugat dan Mopuya Kecamatan Dumoga Utara Kabupaten Bolaang Mongondow;” Bahwa pertimbangan putusan a quo telah secara hukum menyatakan terhadap subjek Penggugat merupakan “Masyarakat Hukum Adat, kemudian terhadap objek sengket telah pula dinyatakan sebagai tanah Adat/Ulayat milk Penggugat. Padahal merujuk poin 1 halaman 2 Bukti P.PK-3 (Novum) ditemukan fakta hukum yang menyebutkan sebagai berikut: Hel, 13 dari 27 Halaman Memon Peninjauan Kembali tere gab Ketetoan konversi pasal II dan VI UUPA me 60 telah ditegaskan jenis-jenis tanah Adat pat dikonversi menjadi Hak Milik dan jenis Hak Tanah Adat yang dikonversi menjadi Hak Pakal “Khusus untuk Kabupaten Minahasa (termasuk Bitung dan Manado), tanah Hak Milik Adat yang dikenal dengan nama fanah Pasini di konversi menjadi Hak Milik, sedang untuk daerah-daerah yang belum ditetapkan akan ditegaskan lebih lanjut oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini Badan Pertanahan Nasional.” Bahwa kemudian dipertegas pada poin 4 halaman 4 bukti P.PK-3 tersebut sebagai berikut: “Status tanah-tanah Adat bagi daerah Tingkat II Minahasa, Manado dan Kota Administratip Bitung berdasarkan ketentuan Konversi pasal II dan pasal 3 UUPA No, 5 tahun 1960, status tanah, tanah Milik Adat yang dikenal dengan nama tanah Pasini dikonversi menjadi Hak Milik, sedangkan status tanah adat di Daerah Tingkat II lainnya belum ditetapkan.” Dengan demikian, di wilayah Sulawesi Utara, tanah adat yang telah ditetapkan oleh Pemerintah hanyalah daerah Minahasa, Bitung dan Manado, yang dikenal dengan tanah pasini. Sedangkan wilayah lainnya (termasuk Bolaang Mongondow), hingga saat ini belum ditetapkan oleh Pemerintah cq. Badan Pertanahan Nasional, sehingga objek sengketa yang diklaim sebagai tanah adat bersamaan diklaim (dikonversi) menjadi hak milik oleh Para Penggugat dalam perkara ini adalah tidak terbukti; Bahkan oleh karena bukti P.PK-3 ini menegaskan tentang konversi tanah adat di wilayah Sulawesi Utara termasuk Bolaang Mongondow pada tahun 1989, maka dengan demikian sampai dengan tahun 1989 tersebut, di wilayah Bolaang Mongondow belum ada penetapan status tanah adat yang bisa dikonversi ke salah satu hak atas tanah berdasarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960. Padahal seandainya pun Para Penggugat merupakan bagian Masyarakat Adat Bolaang Mongondow, setidak- tidaknya terdapat tanah adat lainnya yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Cg. BPN pada wilayah Bolaang Mongondow; Hal. 14 dari 27 Helaman Memon Peninjauan Kembali Wilayah Bolaang Mon Pula konversinya; Berdasarkan butt i P.Pk.: bahwa sampai dengan ¢, “PK3 tersebut, maka Menjadi fakta hukum hun 1989 belum ada satupun tanah Adat di 'gondoy ™ W Yang telah ditetapkan oleh BPN, demikian Bahwa kemb; ali meruy menyebutkan: Tujuk Bukti P.PK-3 yang dalam halaman 2 angka 3, “cara-cara menda, patkan Hak Milik sebel z IPA No. 5 Tahun 1960 adalan seboeny lk sebelum berlakunya UUPA No Pembukaan tan roi 7 i ah lot singa) (grondontginning, disebut cap Pemberian Hak Milk oleh Gubernemen (Pemerintah, Residen). ©. Pernyataan dalam Wet (Wetsduiding)” b. Bahwa selanjutnya pada halaman 3 paragraf 2 dalam Bukti P.PK-3 menyebutkan ketentuan mengenai pembukaan tanah di luar Jawa dan Madura khususnya untuk keresidenan Manado, sebagai berikut: diatur dalam beberapa Undang-undeng yang hanya berlaku untuk satu keresidenan atau beberapa keresidenan_ saja. Khusus untuk keresidenan Manado berlaku Reglemen Agraria Keresidenan Manado Stb.1910 No. 80 jo Sbt. 1919 No. 98. Proses pembukaan tanah berawal dari perizinan membuka tanah yang dikenal dengan nama Cap Singa. Permohonan pembukaan tanah diajukan kepada Lurah dan Camat yang kemudian meneruskannya kepada Wedana dalam suatu daftar usul yang berisi keterangan mengenai orang-orang pemohon dan keadaan tanahnya. Wedana atau Bupati berhak memberikan izin (Cap Singa) atas hutan yang fetaknya berbatasan dengan tanah yang sudah menjadi Hak Milik, dan paling luas 1 (satu) bau setelah dimintanya pertimbangan Jawatan Pertanian dan atau Jawatan Kehutanan, dengan syarat-syarat sebagai berikut: a. Pembukaan tanah harus selesai dalam waktu yang ditentukan dalam surat izin tersebut. b. Batas-batas dari tanah yang akan dibuka itu harus diberi tanda lebih dahulu. ¢. Apabila tanah yang dibuka itu letaknya miring (curam) maka pembukaannya harus secara bertingkat (terrasering) Di samping itu pertu pula diperhatikan bahwa tanah-tanah yang diperoleh dari izin membuka tanah tidak secara otomatis menjadi Hak Milik, karena orang Indonesia yang membuka tanah di luar Jawa dan Madura tidak mendapat hak yang dinamakan orfelyk individueel bezit (Hak Milik) akan tetapi tanah yang diperoleh dengan pembukaan itu dinamakan tanah yang menjadi milik penduduk Indonesia (gronden, welke aan de Indoneesische betatking toebehoren). Tanah-tanah yang menjadi milk penduduk Indonesia dan berasal dari izin pembukaan tanah harus memenuhi syarat untuk diakui sebagai Hak Milik antara lai Hal, 18 dari 27 Halaman Memori Peninjauan Keinba

Anda mungkin juga menyukai