SPOORING BALANCING
LAPORAN
Oleh
RIFKI SIMBALA
NISN
LAPORAN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Mengikuti Ujian Kompetensi
Keahlian pada Program Keahlian Teknik Kendaran Ringan Otomotif, SMK
Muhammadiyah Kotamobagu
Oleh
RIFKI SIMBALA
NISN
Riken Mokodongan
Mengetahui,
Kepala SMK Muhammadiyah Kotamobagu
Puji syukur kepada Allah SWT Yang Maha Esa atas petunjuk, rahmat,
berkah, dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan system
elictrikal mobil dengan baik tanpa ada halangan apapun. Laporan ini disusun
berdasarkan ilmu yang penyusun pelajari di SMK Muhammadiyah Kotamobagu.
Penyusun laporan ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan untuk
mengikuti Ujian Kompetensi Keahlian (UKK). Pembahasan dalam laporan sesuai
dengan judunya, yaitu membahas tentang Laporan Perawatan/Service System (Air
Conditioner) dan Spooring Balancing, baik secara teori maupun praktik. .
Dengan selesainya laporan system elektrikal mobil ini, penyusun ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan baik materi maupun moral yang sejak dari awal sampai berakhirnya
penyusunan Laporan Perawatan/Service System (Air Conditioner) dan Spooring
Balancing ini. Ucapan terima kasih penyusun ucapkan kepada:
1. Bapak Syahri Malomis, S.Pd. selaku kepala SMK Muhammadiyah
Kotamobagu.
2. Ibu Neni Tayeb, S.Pd. selaku wakil kepala SMK Muhammadiyah
Kotamobagu bagian kurikulum.
3. Bapak Suratman, S.Pd. selaku wakil kepala SMK Muhammadiyah
Kotamobau bagian kesiswaan dan saran prasarana.
4. Bapak/Ibu selaku tim penguji dari Industri Duni Usaha dan Dunia Kerja.
5. Bapak Arisandy D.P Basara, S.Pd. selaku ketua program keahlian Teknik
Kendaraan Ringan.
6. Bapak/Ibu guru pendidik dan tenaga kependidikan SMK Muhammadiyah
Kotamobagu.
7. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan dan motivasi baik dalam
materi dan moral serta doa yang tulus kepada penyusun.
8. Seluruh teman-teman juga handai taulan yang turut memberikan dukungan
dan semangat bagi penyusun khusunya teman-teman kelas XII Teknik
Kendaraan Ringan
Dalam pembuatan laporan ini, penyusun menyadari bahwa masih banyak
kekurangan. Penyusun juga menyadari bahwa kemauan dan semangat mendorong
penyusun untuk menjadi yang lebih baik lagi, untuk itu segala kritik dan saran
yang membangun akan penyusun terima dengan hati yang laang, karena setiap
manusia tidak dapat lepas dari kekhilafan dan kekeliruan.
Rifki Simbala
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Awalnya, untuk menyejukkan kabin kendaraan dilakukan dengan cara
memasang ventilasi dibagian bawah dashboard dan bukaan pada kaca bagian
depan. Namun cara ini tidak efisien, karena udara masuk dari luar justru
menimbulkan masuknya debu dan kotoran ke dalam kabin mobil. Setelah cara ini
dianggap kurang efektif, kemudian dipasanglah kipas. Pemasangan kipas angin
ternyata lumayan berpengaruh, sebab kipas angin dapat mengurangi panas dan
rasa gerah didalam kabin mobil. seiring berjalannya waktu, penggunaan kipas
angin pun dirasakan belum memadai, terutama saat cuaca cukup terik, sehingga
jendela mobil masih perlu dibuka. Akibatnya, keamanan dan keselamatan
pengendara menjadi kurang terjamin. Hingga pada akhirnya Wiliam Whitley
punya cara untuk mensiasati hal tersebut. Dimana pada tahun 1884 dia
menempatkan balok es dibagian bawah kendaraan dan menggunakan kipas untuk
meniupkan hawa dinginnya. Setelah berbagai cara dilakukan, kemudian muncul
cara lain yang lebih efektif untuk mendapatkan kenyamanåh didalam mobil, ialah
dengan cara memasang AC (Air Conditioning).
Penggunaan fitur penyejuk udara (AC) dimulai pada tahun 1930-an.
Mesin penyejuk ruangan mekanis yang digunakan untuk gudang, bioskop, dan
bangunan publik Iainnya mulai diaplikasikan untuk system kendaraan. Mobil
pertama yang memiliki penyejuk udara mekanis dibuat oleh C&C Kelvinator, Co.
diaplikasikan pada kendaraan John Homman Jr. Di Texas pada 23 September
1932, General Motors Research menggagas penggunaan penyejuk kendaraan
dengan system pendingin kompresi uap yang menggunakan bahan Refrigerant R-
12.Laboratories Tahun 1947 pabrikan pembuatan alat penyejuk udara pada
kendaraan menjadi berkembang dan bertambah besar. Sepanjang tahun 1960,
perbaikan dan inovasi sistem penyejuk udara pada kendaraan pun dilakukan
sebagai contoh, pada Chrysler Auto-Temp System, pengendara dapat mensetting
temperatur dan kecepatan udara yang diinginkan. Inilah yang kemudian dikenal
dengan 'Climate Control System' Berdasarkan hasil penelitian pada tahun 1970-
an, diketahui bahwa salah satu penyebab rusaknya lapisan ozon adalah lepasnya
refrigeran (R-12) ke udara, sehingga perlu bahan pengganti R-J 2. Refrigerant
pengganti tersebut adalah R-134a dan mulai diujicobakan pada kendaraan
Chevrolet sekitar tahun 1978 oleh Horrison Radiator dan Allied Chemicals.
Kontroversi pengguanaan refrigerant R-12 semakin memuncak saat Montreal
Protocol pada bulan September 1987 yang menuntut adanya penghapusan
refrigerant R-12 dan menggantinya dengan bahan bakm yang lebih ramah
lingkungan Pengurangan Pemakaian refrigerant R-12 sudah dilakukan pada
kendaraan keluaran tahun 1990-an dan segera dihilangkan pada tahun-tahun
berikutnya. Fitur AC (Air Conditioning) telah menjadi bagian penting dalam
sebuah kendaraan. tidak hanya di daerah tropis, di daerah sub tropis pun perangkat
ini sangat diperlukan. Sesuai perkembangan teknologi, kini refrigerant sebagai
bahan utama ac mobil telah menggunakan bahan yang ramah lipgkungan sehingga
tidak menimbulkan efek merusak seperti pada AC Mobil beberapa dekade silem.
Pada saat ini penggunaan AC telah berkembang seiring dengan
berkembangnya teknologi, sehingga pengunaan AC pada mobil saat ini lebih
efisien dan nyaman apalagi pada cuaca tropis sehingga fitur AC ini sangat
dibutuhkan bagi pengendara. Disamping fungsi dan kegunaannya pengendara
harus menjaga dan merawat AC agar komponen-kompenennya tidak cepat rusak
sehingga bisa digunakan dalam jangka waktu lama, mengingat semua komponen
pada AC sangat penting karena terhubung satu dengan komponen lainya, dengan
demikian jika salah satu komponen AC rusak maka semua komponen tidak akan
bekerja dengan baik. Maka dari itu perawatan sistem AC sangatlah penting untuk
penggunaan dalam jangka panjang. Berdasarkan penejlasan di atas menjadi dasar
terhadap penulis untuk membahas lebih dalam tentang komponen dan perawatan
Air Conditioner (AC) dengan baik dan benar sehingga laporan ini berjudul
“Perawatan Service Sistem Air Conditioner pada Mobil.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam laporan sebagai berikut
1.2.1 Apa definisi Air Conditioner (AC)?
1.2.2 Bagaimana komponen-komponen Air Conditioner (AC)?
1.2.3 Bagaimana perawatan Air Conditioner (AC)?
1.2.4 Bagaimana cara melakukan Spooring Balancing?
1.3 Tujuan
Adapun rumusan masalah dalam laporan sebagai berikut
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian Air Conditioner (AC)
1.3.2 Untuk mengetahui perawatan Air Conditioner (AC)
1.3.3 Untuk mengetahui komponen-komponen Air Conditioner (AC)
1.3.4 Untuk mengetahui Spooring Balancing
BAB II
LANDASAN TEORI
3.1 Definisi AC
3.2 Komponen-komponen AC
Untuk dapat menjalankan fungsinya, AC didesain secara khusus dan
terdiri dari beberapa komponen yang secara umum saling berkaitan satu dengan
lain yaitu sebagai berikut
1) Kompresor
Gambar 1. Kompresor
Pada sistem AC, kompresor berfungsi sebagai pompa yang berguna
untuk mensirkulasikan refrigerant (freon) pada sistem. Refrigerant akan dihisap
oleh kompresor kemudian refrigerant akan ditekan oleh kompresor untuk
bersirkulasi ke seluruh sistem. Refrigerant yang keluar dari kompresor akan
memiliki tekanan yang tinggi, berbentuk gas dan bertempretur tinggi. Kompresor
sendiri pada sistem AC terdapat beberapa tipe yaitu tipe reciprocating dan tipe
rotary. Pada kompresor tipe reciprocating dibagi lagi menjadi 2 yaitu tipe swash
dan tipe crank. Sedangkan untuk kompresor tipe rotary adalah menggunakan jenis
trough vane. Pada kompresor AC terdapat kopling magnet yang berfungsi untuk
menghubungkan dan memutuskan putaran mesin ke kompressor. Ketika AC on
maka kopling magnet akan menghubungkan putaran mesin ke kompressor dan
ketika AC off maka putaran dari mesin akan terputus sehingga tidak terhubung ke
kompressor.
2) Kondensor
Gambar 2. Kondensor
Kondesnor berfungsi untuk menukar kalor, mengubah wujud refrigeran dari
gas menjadi cair, dan menurunkan suhu refrigeran. Pipa kondensator dibuat
berliku-liku dan dilengkapi sirip. Kondensator diletakkan di luar ruangan agar
dapat melepaskan panas pada refrigeran ke udara bebas.
3) Evaporator
Gambar 3. Evaporator
Evaporator berfungsi menyerap dan mengalirkan panas dari udara ke
refrigeran sehingga refrigeran berubah dari cair menjadi gas setelah melalui pipa
kapiler. Evaporator mengambil udara panas dari ruangan yang kemudian melewati
sirip-sirip pipa sehingga suhunya turun.
4) Dryer
Gambar 3 Dryer
Receiver dryer juga memiliki peran yang sangat penting, yaitu menyaring
seluruh kotoran atau debu yang mungkin tidak sengaja masuk ke sistem AC. maka
dari itu, kamu perlu rajin membersihkan komponen AC mobil yang satu ini agar
AC tidak cepat rusak. Disarankan untuk membersihkan receiver dryer selama
setahun sekali.
5) Katub Expansi
Gambar 3 Expansi
Katup ekspansi merupakan perangkat yang digunakan untuk mengontrol
aliran refrigerant dalam AC. Katup ekspansi terletak di bagian filter dryer yang
akan mengubah tekanan refrigerant menjadi dingin. Tanpa katup ini AC tidak bisa
menghasilkan hawa dingin.
6) Kipas Kondensor
Gambar 6 Kipas Kondensor
Kondensor AC mobil memang berfungsi untuk mengubah suhu panas menjadi
dingin dalam sebuah mobil dan kerja dari kondensor ini dilakukan dengan
mengubah zat freon menjadi zat cair.
7) Blower
Gambar 7 Blower
Blower pada AC mobil berfungsi untuk menyerap udara yang berada di area
sekitar blower. Udara tersebut akan diembuskan kembali ke bagian kabin
melewati evaporator dan sirip-sirip
8) Refrigerant
freon AC mobil merupakan komponen mesin yang berfungsi untuk
mengubah udara panas menjadi dingin, sehingga udara yang dihembuskan ke
dalam kabin mobil dapat terasa lebih sejuk. Bentuk freon berupa zat cair yang
disirkulasikan khusus di dalam saluran sistem AC mobil. Freon memberikan
udara sejuk dengan cara menyerap panas di evaporator kemudian disalurkan ke
seluruh ruangan dalam kabin mobil.
3.3 Masalah dan Kerusakan yang terjadi pada Ac Mobil
Berikut beberapa masalah yang sering terjadi pada Ac mobil,
1. Freon kurang atau habis
Kerusakan pada AC mobil yang pertama salah satunya disebabkan oleh freon
yang habis atau kurang. Freon sendiri tidak akan habis kalau gak ada kebocoran
pada sistemnya.Kenapa freon AC mobil bisa bocor? Penyebab freon bocor
beragam, bisa karena beberapa komponen karet yang sudah getas atau valve
kompresornya yang gak beres.Kerusakan ini menjadi masalah yang sering terjadi
pada AC mobil. Kalau diibaratkan, freon ini fungsinya ibarat darah yang mengalir
pada tubuh manusia.
2. Filter AC yang tersumbat debu
Masalah AC berikutnya datang dari filter AC mobil yang tersumbat. Filter AC
adalah saringan yang fungsinya menyaring kotoran dan debu. Filter AC akan
tersumbat jika tidak dibersihkan.Jika sudah tersumbat, sudah bisa dipastikan kalau
sirkulasi udara dari AC mobil tidak tersalurkan dengan maksimal, walaupun AC
dalam keadaan hidup sekalipun.Dalam kondisi di atas, AC mobil menunjukkan
seolah bekerja dan befungsi walaupun kenyataannya tidak menghasilkan udara
yang sejuk.
3.4 Perawatan AC
Mengingat AC mempunyai fungsi dan peran yang penting, maka pemilik
mobil harus mengetahui bagaimana cara merawat AC mobil dengan baik. Berikut
cara perawatan Ac