Anda di halaman 1dari 27

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan


ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer,
laut, dan daratan di bumi.

Global warming merupakan suatu proses yang ditandai dengan naiknya suhu
atmosfer , laut, dan daratan. Sekedar info , Suhu rata-rata global pada permukaan
Bumi telah melonjak 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) dalam seratus tahun terakhir.

Periode perubahan iklim juga pernah terjadi di masa lalu, namun perubahan iklim
yang terjadi pada saat ini jauh lebih cepat dan bukanlah dikarenakan oleh sebab-
sebab alamiah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Mendeskripsikan pemanasan global.
2. Mengidentifikasi fakta-fakta yang membuktikan telah terjadi pemanasan
global.
3. Menganalisis keterkaitan fakta perubahan lingkungan dengan
keberlangsungan makhluk hidup dan ekosistem.
4. Mendeskripsikan proses efek rumah kaca.
5. Menganalisis hubungan antara proses pembakaran dengan efek rumah
6. Mengidentifikasi aktivitas manusia yang menyebabkan terjadinya
pemanasan global.
7. Menganalisis dampak pemanasan global.
8. Menciptakan solusi untuk mengatasi pemanasan global

1.3 Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menyadarkan dan memberikan


edukasi kepada masyarakat terutama siswa siswi tentang pemanasan global ini.
Agar dapat merubah pola kehidupannya yang selama ini kurang baik sehingga

1
makhluk hidup di bumi ini selamat dari bahaya yang diakibatkan oleh pemanasan
global.

2
Bab II Pembahasan

2.1 Pengertian Pemanasan Global

Pemanasan global adalah suatu fenomena global yang dipicu oleh kegiatan
manusia terutama yang berkaitan dengan penggunaan bahan fosil dan kegiatan
alih guna lahan.

Kegiatan ini menghasilkan gas-gas yang semakin lama semakin banyak


jumlahnya di atmosfer, terutama gas karbon dioksida (CO2) sehingga terjadi
peningkatan suhu bumi.

Pemanasan global adalah fenomena perubahan iklim yang ditandai dengan


peningkatan suhu rata-rata bumi secara umum yang mengubah keseimbangan
cuaca dan ekosistem untuk waktu yang lama. Akibat dari pemanasan global ini
sangat fatal pemanasan global tidak bisa dihentikan tetapi hanya bisa diperlambat.

2.2 Fakta-fakta yang Membuktikan Telah Terjadi Pemanasan Global

1. Pemanasan Global Terjadi Lebih Cepat

Adanya kenaikan suhu bumi sebesar 7 derajat Celsius pada 2100 membuat bumi
terancam karena peningkatan 1 derajat Celsius bisa menyebabkan gelombang
panas, kekeringan, banjir, dan siklon tropis. Suhu yang lebih tinggi menyebabkan

3
mencairnya lapisan es hingga akhirnya mempercepat pemanasan global. Tak
hanya itu banyak orang yang meninggal akibat kekeringan dan kepanasan.

2. Gletser di Greenland Antartika Menurun

Keberadaan gletser atau bongkahan es penting loh, Detikers. Faktanya, pada


Minggu (22/9/2019), gletser Pizol di Pegunungan Glarus, Switzerland Timur,
telah kehilangan 80 persen dari volumenya.

Jika tingkat melelehnya gletser meningkat, maka kenaikan air laut cepat akan
berdampak pada sekitar 50 juta orang yang hidup tinggal di kawasan pantai yang
rendah dan kota-kota besar dunia, seperti London, New York, dan

Shanghai. Fenomena lainnya juga terjadi penurunan es di Kutub Utara sekitar 12


persen per dekade selama 40 tahun terakhir.

3. Karbondioksida Meningkat

4
Karbon dioksida termasuk gas yang paling umum dihasilkan oleh aktivitas
manusia seperti membakar sampah, asap pabrik, asap kendaraan dll. Faktanya,
tingkat karbon dioksida

atmosfer pada Maret 2019 sekitar 411,97 bagian per juta gas dan masih
meningkat hingga sekarang.

4. Kepunahan Satwa

Diperkirakan sekitar 1 juta spesies hewan di bumi terancam punah karena


perubahan iklim. Jika terjadi kepunahan, hal itu akan berdampak pada perubahan
ekosistem dalam kehidupan dunia. Hal yang dapat terjadi jika hewan hewan
adalah: Berkurangnya keanekaragaman hayati di bumi. Hilangnya sumber
makanan. Terganggunya keseimbangan ekosistem di bumi.

5.Berat sampah plastik tahunan dunia hampir setara dengan berat semua manusia

5
Program Lingkungan PBB mengungkapkan manusia menghasilkan hampir 400
juta ton sampah plastik per tahun. Ini hampir setara dengan berat seluruh populasi
manusia.

Kelompok lingkungan melaporkan bahwa jumlah sampah plastik yang dihasilkan


pada awal 2000-an meningkat lebih banyak dalam satu dekade dibandingkan
dengan 40 tahun sebelumnya. Di seluruh dunia, 1 juta botol plastik dibeli setiap
menit dan setengah dari semua plastik yang diproduksi dirancang untuk tujuan
sekali pakai.

Pada tahun 2050, produksi global plastik primer diperkirakan mencapai 34 miliar
ton.

“Kita perlu memperlambat aliran plastik dari sumbernya, tetapi kita juga perlu
memperbaiki cara kita mengelola sampah plastik. Saat ini, banyak yang berakhir
di lingkungan,” ungkap salah satu program lingkungan itu.

2.3 Keterkaitan Fakta Perubahan Lingkungan Dengan Keberlangsungan


Makhluk Hidup dan Ekosistem

Berikut adalah dampak dari perubahan alam yang perlu diperhatikan.

1. Pemanasan Global

Pemanasan global atau global warming merupakan bencana penipisan lapisan


ozon yang diakibatkan meningkatnya karbondioksida dan menipisnya oksigen.

6
Karbondioksida semakin meningkat karena adanya penggundulan hutan,
pembakaran hutan, dan penggunaan batu bara yang berlebihan.

2. Pencemaran

Pencemaran terjadi akibat adanya pembuangan limbah pabrik yang sembarangan.


Limbah pabrik akan mempengaruhi lingkungan udara dengan asapnya dan
lingkungan air dengan pembuangan ke aliran sungai. Dampak dari pencemaran
akan mempengaruhi kesehatan warga sekitar pabrik, seperti gangguan pernafasan.

3. Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan dapat berakibat fatal pada persediaan oksigen. Selain itu,
keberadaan flora dan fauna di hutan akan semakin terancam punah. Kebakaran

7
hutan terjadi karena faktor cuaca yang panas dan pembakaran lahan untuk
pendirian pabrik.

4. Tanah Longsor

Tanah longsor merupakan bencana pengikisan tanah oleh air hujan. Hal tersebut
karena kurangnya penyerapan air oleh pohon sehingga mengakibatkan terjadinya
erosi. Penyebab utama dari tanah longsor adalah penebangan liar tanpa diiringi
reboisasi yang tepat.

5. Banjir

8
Banjir merupakan bencana akibat terhambatnya penyerapan air dan aliran sungai
sehingga air membludak ke daratan. Selain karena curah hujan yang tinggi,
kurangnya kesadaran manusia akan kebersihan lingkungan dan menyebabkan
menggunungnya sampah pada aliran sungai.

2.4 Proses Efek Rumah Kaca

Proses efek rumah kaca ini terjadi ketika sinar atau cahaya matahari mengarah ke
atmosfer sehingga mengenai atmosfer bumi,sehingga radiasi panas yang di
pantulkan oleh bumi tersebut terhalang.Dan panas itu pun terperangkap di
bumi,Kemudia terperangkap nya panas di bumi tersebut menyebabkan suhu bumi
meningkat.

Adapun penyebab terjadinya efek rumah kaca

 -pemakaian pupuk kimia dalam bidang pertanian yang berlebihan


 -Hasil pembakaran bahas bakal fosil seperti minyak bumi, batu bara, asap
pabrik, dan hasil pembakaran bahan bakar dari kendaraan bermotor.
 -Adanya penebangan liar disertai dengan pembakaran hutan
(Deforestation).
 -Penggunaan chlorofluorocarbons (CFCs) pada alat pendingin seperti AC,
secara berlebihan.
 -Adanya emisi gas metana dari aktivitas lahan sawah pertanian, hewan,
dan lain-lain.

9
2.5 Hubungan Antara Proses Pembakaran Dengan Efek Rumah Kaca

Pembakaran sampah merupakan cara yang sangat mudah untuk menghilangkan


sampah. Tapi cara ini dapat merusak lingkungan seperti menghasilkan karbon
dioksida (CO2) dan karbon monoksida (CO) yang dapat merusak dan mancemari
lingkungan.

Pembakaran sampah juga dapat menghasilkan gas rumah kaca, seperti CO2, N2O,
NOx, NH3, dan karbon organik. CO2 menjadi gas utama yang dihasilkan oleh
pembakaran sampah dan dihasilkan cukup lebih tinggi dibandingkan emisi gas
lainnya.

2.6 Aktivitas Manusia yang Menyebabkan Terjadinya Pemanasan Global

a. Gas Industri

10
Gas dari industri pun termasuk Penyebab Pemanasan Global akibat aktivitas
manusia. Meski begitu, masih banyak industri yang mengabaikan. Pemerintah pun
tak tegas menanggapi dan memberikan sanksi agar jera.

Gas dari industri akan menyebabkan pencemaran udara. Terutama karena asap
pabriknya yang berlebihan dan tak ditampung dengan benar. Ada gas
karbondioksida, karbon monoksida, gas metana, dan lain sebagainya.

Kadar karbon yang dihasilkan akibat kegiatan industry yaitu sebesar 412 bagian
per juta dalam 150 tahun terakhir. Karbon dioksida, metana dan nitrogen oksida
yang telah menyebabkan peningkatan suhu bumi selama 50 tahun terakhir.

International Energy Agency melaporkan antara tahun 2000-2016 negara yang


menyumbang emisi karbon dioksida terbesar yang pertama yaitu Republik Rakyat
China. Sedangkan Indonesia berada di urutan ke-6 setelah Rusia dengan nilai
2,053 miliar ton.

b. Penggunaan Tisu Berlebihan

Penggunaan tisu secara berlebihan merupakan penyebab pemanasan global akibat


aktivitas manusia. Tidak bisa dipungkiri bahwa tisu adalah benda yang tidak bisa
dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.

11
Namun, penggunaannya yang berlebihan ternyata menjadi penyumbang
meningkatnya pemanasan global. Hal ini karena tisu terbuat dari serat kayu yang
berasal dari pohon yang diolah menggunakan teknologi canggih.

Semakin banyak tisu yang digunakan manusia, maka makin banyak pula serat
kayu yang digunakan. Semakin sedikit persediaan pohon di bumi, maka akan
semakin berkurang oksigen dan berakibat penipisan lapisan ozon. Hal ini juga
akan menjadikan kualitas udara memburuk dan akan merugikan manusia.

c. Penggundulan Hutan

Penggundulan hutan merupakan salah satu penyebab pemanasan global akibat


aktivitas manusia. Mulanya hutan mencakup sepertiga dari luas daratan bumi dan
menjaga kesehatan lingkungan kita. Hutan berfungsi menyerap dan memerangkap
karbon dioksida yang akhirnya mencegahnya untuk terperangkap di atmosfer.

Selain itu hutan juga berfungsi sebagai pengatur siklus air dan mengurangi risiko
banjir dan tanah longsor. Menurut Bank Dunia dunia masih kehilangan sekitar
14,5 juta hektar hutan setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai aktivitas
manusia yang illegal dan legal.

Pembukaan lahan dengan cara pembakaran untuk area industry dan tempat tinggal
juga menyebabkan efek rumah kaca dan berkurangnya sejumlah pohon yang
seharusnya bisa menyerap karbon dioksida.

12
d. Bahan Bakar Bensin

Penggunaan bahan bakar bensin secara Cuma-Cuma juga termasuk penyebab


pemanasan global akibat aktivitas manusia. Bahan bakar bensin yang digunakan
pada mobil dan motor misalnya.

Saat bensin digunakan sebagai bahan bakar, maka akan timbulkan gas
karbondioksida. Bahayanya, gas ini akan sangat berpengaruh pada pemanasan
global.

Gas karbondioksida ini pada akhirnya akan menangkap cahaya panas. Namun
sayangnya, cahaya panas ini tidak bisa disalurkan ke luar angkasa. Pada akhirnya,
cahaya panas hanya akan kembali ke bumi. Hingga berdampak buruk bagi polusi
udara di bumi.

13
e. Karbon Monoksida

Gas karbon monoksida bisa menjadi penyebab pemanasan global. Gas ini amat
berkaitan erat dengan aktivitas manusia.

Apalagi jika aktivitas manusia ini berkaitan dengan penggunaan kendarakan


bermotor. Gas karbon monoksida inilah yang akan dikeluarkan oleh kendarakan
bermotor dan sebabkan polusi.

Membatasi penggunaan kendarakan bermotor bisa dijadikan solusinya. Misal


lebih banyak berjalan kaki dan menggunakan kendarakan umum. Meski tak
sepenuhnya mengatasi, setidaknya polusi bisa dikurangi.

2.7 Dampak Pemanasan Global

• Kebakaran hutan

Kenaikan suhu udara yang tinggi dapat memicu terjadinya kebakaran hutan. Hal
ini akan membuat hutan menjadi gundul serta asap yang dihasilkan akan
mencemari air, tanah, dan udara. Selain itu, asap yang dihasilkan juga dapat
mengganggu kesehatan dan hilangnya habitat hewan.

• Mencairannya es di kutub

14
Naiknya suhu di udara dan di dalam laut akan membuyat es di kutub-kutub bumi
mencair. Mencairnya es-es tersebut akan meningkatkan volume air laut. Kalau
mencairnya es di kutub mama hewan yang disana, seperti pinguin akan mati
karena kepanasan.

• Naiknya air ke permukaan laut

Naiknya air ke permukaan laut itu disebabkan oleh mencairnya es di kutub.Hal ini
sangat berbahaya karena akan mengakibatkan banyak wilayah yang tergenang
banjir dan pulau kecil akan menghilang karena tenggelam.

15
• Terjadinya bencana alam seperti banjir angin topan tanah longsor dan lain-lain

Pemanasan global tentu akan berdampak pada kondisi alam yang menyebabkan
peristiwa alam terjadi sangat ekstrim, misalnya banjir besar, badai besar, dan
tsunami.

Selain membuat peristiwa alam menjadi ekstrim, pemanasan global juga membuat
intensitasnya menjadi semakin meningkat. Akibatnya semakin banyak pula
manusia yang kehilangan tempat tinggal atau harta bendanya karena bencana alam
yang menimpa mereka. Bencana yang besar juga akan mendatangkan kerugian
yang besar bagi manusia. Dan akibat bencana alam makin banyaknya sampah
yang ada di dunia ini.

• Hilangnya keanekaragaman hayati

16
Banyak spesies hewan yang terancam punah karena pemanasan global. Cuaca
ekstrem yang diakibatkan oleh pemanasan global dapat menghancurkan habitat
hewan serta ekosistemnya. Misalnya fenomena melelehnya es di kutub utara
menjadikan beruang kutub kehilangan habitatnya sehingga mereka terancam
punah, kebakaran hutan menyebabkan hewan-hewan seperti harimau, gajah,
monyet dll kehilangan habitatnya atau tempat tinggalnya.

• Menurunnya produksi pangan

Akibat pemanasan global produksi pangan akan menurun karena banyak tanaman
yang kepanasan dan ada tanaman yang tidak bisa hidup di daerah yang panas. Dan
air pun kurang yang disebabkan pengupan.

• Memicu terjadinya kekeringan

Pemanasan global juga bisa mengakibatkan terjadinya krisis air bersih. Hal ini
disebabkan oleh penguapan pada air di dalam permukaan tanah sehingga air
bersih akan sulit didapatkan. Dan masyarakat terpaksa menggunakan air kotor
untuk kebutuhan sehari-harinya.

17
• Meningkatnya suhu di permukaan bumi

Seiring dengan meningkatnya suhu permukaan bumi, salah satu dampaknya


adalah semakin sering terjadinya gelombang udara panas. Gelombang udara panas
ini bisa membuat suhu suatu daerah akan meningkat secara drastis dan bisa
membuat terjadinya kebakaran hutan. Jika kebakaran hutan sudah terjadi maka
akan sangat sulit untuk dipadamkan. Salah satu penyebab dari kebakaran hutan
yang terjadi pada Januari 2019 lalu adalah dikarenakan adanya gelombang panas
yang melanda kota Pekanbaru, Riau.

18
2.8 Solusi Untuk Mengatasi Pemanasan Global

1.Hemat energi di rumah

Sebagian besar listrik dan panas kita dihasilkan dari batu bara, minyak, dan gas.
Gunakan lebih sedikit energi dengan meminimalkan kebutuhan memanaskan dan
mendinginkan suhu, beralih ke bola lampu LED dan peralatan listrik hemat
energi, mencuci pakaian Anda dengan air dingin, atau menjemur cucian Anda
alih-alih menggunakan mesin pengering.

Jalan kaki, bersepeda, atau naik transportasi umum

Jalan raya dipenuhi kendaraan, yang mayoritas menggunakan bahan bakar solar
atau bensin. Berjalan kaki atau bersepeda daripada menggunakan kendaraan
bermotor akan mengurangi emisi gas rumah kaca — sekaligus meningkatkan
kesehatan dan kebugaran Anda. Untuk jarak yang lebih jauh, pertimbangkan
untuk naik kereta atau bus. Selain itu, apabila memungkinkan, cobalah berbagi
tumpangan.

Perbanyak makan sayur

Mengonsumsi lebih banyak sayuran, buah, gandum utuh, legum, kacang-


kacangan, dan biji-bijian, serta lebih sedikit daging dan susu, dapat secara
signifikan menurunkan dampak lingkungan Anda. Memproduksi makanan nabati
umumnya menghasilkan lebih sedikit emisi gas rumah kaca dan membutuhkan
lebih sedikit energi, tanah, dan air.

19
2.Pertimbangkan transportasi Anda

Pesawat terbang menggunakan banyak bahan bakar fosil, menghasilkan emisi gas
rumah kaca yang signifikan. Karena itu, menggunakan lebih sedikit transportasi
udara dapat menjadi salah satu cara tercepat untuk mengurangi dampak
lingkungan Anda. Ketika memungkinkan, lakukan pertemuan secara virtual,
dengan naik kereta, atau bahkan hindari perjalanan jarak jauh.

Dan jika ingin berpergian di sekitar kurang menggunakan transportasi pribadi tapi
gunakan transportasi umum atau menggunakan sepeda serta jalan kaki.

3. Buang lebih sedikit makan

Saat membuang makanan, Anda juga membuang sumber daya dan energi yang
digunakan untuk menanam, memproduksi, mengemas, dan mengangkutnya. Dan

20
ketika membusuk di tempat pembuangan sampah, makanan menghasilkan metana,
gas rumah kaca yang kuat. Jadi, gunakan apa yang Anda beli dan buatlah kompos
dari sisa makanan. Dan kalau bisa jangan membuang makanan.

3.Kurangi, gunakan kembali, perbaiki & daur ulang

Peralatan elektronik, pakaian, dan barang-barang lain yang kita beli menyebabkan
emisi karbon di setiap titik produksinya, mulai dari ekstraksi bahan mentah hingga
pembuatan dan pengangkutan barang ke pasar. Untuk melindungi iklim kita, beli
lebih sedikit barang, belanja barang bekas, perbaiki apa yang Anda bisa, dan daur
ulang serta jangan langsung membuangnya.

4.Ganti sumber energi rumah Anda

Cari tahu apakah listrik rumah Anda berasal dari minyak bumi, batu bara, atau
gas. Jika memungkinkan, cari tahu apakah Anda dapat beralih ke sumber energi

21
terbarukan seperti angin atau matahari. Atau pasang panel surya di atap Anda
untuk menghasilkan energi untuk rumah Anda.

5.Hemat Air

Cara Mengatasi Pemanasan Global yang keempat adalah dengan Hemat


Pemakaian Air : Jangan mencuci piring dengan air yang mengalir terus menerus.

Jangan menggosok gigi, juga dengan kran air yang mengalir, karena air akan
banyak terbuang dalam 1 menit terbuang sekitar 10 liter. Mandi menggunakan
gayung yang terukur dan seperlunya, daripada pakai kran shower dengan air
mengalir atau berendam pada ‘bath-tub’.

6.Penghijauan

Dengan menanam pohon juga dapat mengurangi resiko terjadinya banjir yang
merupakan salah satu dampak dari Global Warming yang dibahas pada buku
Global Warming; Banjir & Tragedi Pembalakan Hutan.

22
Pohon-pohon yang di tanam di halaman rumah sekecil apa pun halamannya,
sudah pasti akan berperan untuk menetralisir CO2 di udara sekaligus
menyegarkan dan menyehatkan kita. Jadi jangan ragu untuk mulai menanam
pohon dan terus tambah koleksi tanaman di halaman rumah.

Mau tanaman hias, bunga, buah atau apotik hidup, sayuran dan bumbu dapur tidak
masalah. Dan jika sebagian besar warga bumi melakukannya, akan memberikan
manfaat yang sangat signifikan untuk mereduksi CO2 di udara dan pada akhirnya
pemanasan global pun dapat diredam.

Gunakan pupuk organik untuk menyuburkan tanaman, atau pupuk kompos yang
bisa kita buat sendiri, lebih hemat dan ramah lingkungan.

2.9 Perjanjian Internasional Pemanasan Global

Perjanjian internasional yang berisi tentang upaya untuk mengurangi pemanasan


global yaitu

1. ASIA PASIFIC PARTNERSHIP ON CLEAN DEVELOPMENT AND


CLIMATE (APPCDC)
APPCDC merupakan kerja sama internasional yang bersifat sukarela
antara Australia, Kanada, India, Jepang, Cina, Korea Selatan yang
mengumumkan pembentukannya pada tanggal 28 JULI 2005, Menteri
Luar Negeri, lingkungan dan energi dari Negara-negara peserta sepakat
untuk bekerja sama dalam pengembangan dan transfer teknologi yang
memungkinkan pengurangan emisi gas rumah kaca yang bersesuaian
dengan UNFCC dan perangkat internasional lainnya.
Hasil dari perjanjian ini adalah membuat kerjasama internasional yang
sukarela dan tidak terikat hukum untuk menfasilitasi pengembangan,
penyebarluasan, dan pertukaran teknologi yang relatif murah, bersih, dan
lebih efisien.
2. Protokol Kyoto
Protokol Kyoto adalah sebuah perjanjian internasional yang mengatur tata
cara penurunan emisi gas rumah kaca sehingga tidak mengganggu sistem
iklim Bumi. Protokol ini diadopsi pada Konferensi Para Pihak Ketiga

23
(Third Session of the Conference of Parties, COP3) dari UNFCC yang
diselenggarakan di Kyoto, Desember 1997

Berikut beberapa peran Protokol Kyoto:

a. Merumuskan mekanisme dan target penurunan emisi secara transparan.


b. rata-rata emisi dari enam gas rumah kaca, yaitu karbon dioksida, metana,
nitrous oxide, sulfur heksafluorida, HFC, dan PFC yang dihitung sebagai
rata-rata selama masa lima tahun antara 2008-2012.
c. Setiap negara maju memiliki komitmen yang berbeda sesuai dengan
tingkat emisinya pada tahun 1990.
d. Setiap berkembang tidak memiliki obligasi untuk menurunkan emisi.

Sebanyak 187 negara telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto.


Indonesia juga telah meratifikasi Protokol Kyoto pada tanggal 23 Juni 2004 dalam
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2004.Protokol Kyoto menawarkan tiga
mekanisme fleksibel untuk membantu negara industri dalam menekan laju emisi
karbon sebagai berikut:

a. Implementasi Bersama (Join Implemen-tation).


b. Perdagangan Karbon Internasional (International Carbon Trading).
c. Mekanisme Pembangunan Bersih (Clean Development Mechanism.

3. Tahum 2007 Pada KTT, Climate Change Di Bali Indonesia

“Indonesia ingin adanya global konsesus . Kyoto protocol saja tidak


memadai karena targetnya hanya memotong emisi 5% dan itupun dari
Negara-negara industri maju. Global konsensus secara komprehesif harus
diikuti Negara maju dan berkembang sehingga efektif mengurangi efek
rumah kaca” Kata Dino Patti Djalal, juru bicara kepresidenan. Deklarasi
mengenai climate change diharapkan menghasilkan road map yang akan
dicanangkan pada konferensi internasional perubahan iklim di Bali, pada
12-13 Desember 2007.

Hasil dari perjanjian ini adalah mengevaluasi resiko perubahan iklim akibat
aktivitas manusia.

24
4.Protokol Montreal

Protokol Montreal adalah sebuah traktat internasional yang dirancang untuk


melindungi lapisan ozon, dengan meniadakan produksi sejumlah zat yang diyakini
bertanggung jawab atas berkurangnya lapisan ozon. Traktat ini berlaku sejak 1
Januari 1989.

Traktat ini difokuskan pada beberapa kelompok senyawa hidrokarbon, halogen,


yang diyakini memainkan peran penting dalam penipisan lapisan ozon. Semua zat
tersebut memiliki klorin atau bromin.

Hasil dari perjanjian ini adalah melindungi lapisan ozon dengan mengendalikan
produksi, komsumsi, dan penggunaan ozone depleting substance (ODS).

5.Rio de jenerio

Deklarasi Rio, atau selengkapnya Deklarasi Rio tentang Lingkungan Hidup dan
Pembangunan, adalah sebuah dokumen yang diterbitkan oleh PBB dan
ditandatangani di Rio de Janeiro, Brasil, pada 1992.

Deklarasi ini merupakan hasil dari Konferensi PBB untuk Lingkungan dan
Pembangunan sebagai bentuk penegasan ulang dan pengembangan Deklarasi
Stockholm mengenai bidang serupa di 1972. Ada 27 poin yang terkandung
menyangkut pembangunan berkelanjutan. Diikuti oleh 175 negara.

25
Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan

Perilaku manusia dan faktor-faktor lain sangat berdampak pada pemanasan global
yang mengakibatkan naiknya suhu di permukaan bumi . Sebenarnya pemanasan
global ini sudah lama terjadi dari puluhan bahkan jutaan tahun yang lalu terapi
dampaknya baru mulai atau sudah dirasakan saat sekarang ini dan pemanasan
global tidak bisa di berhentikan tetapi bisa di perlambat.

3.2 Saran

Manusia sangat penting peranannya dalam menjaga lingkungan ini menjadi lebih
baik lagi . Pemanasan global ini dapat di kurangi jika kita menanamkan rasa cinta
kepada Bumi ini. Kitaharus dapat menjaga dan melestarikannya , demi
kelangsungan kehidupan di masa yang akan datang .

26
Daftar Pustaka

https://www.gramedia.com/literasi/pemanasan-global/.09hfnkoopgdertyhndsr

https://news.detik.com/berita/d-4718212/tentang-pemanasan-global-dan-fakta-
248jggh-menariknya#:~:text=Pemanasan%20global%20terjadi%20karena
%20emisi,minyak%20bumi%20dan%20gas%20alam36ojjhg

https://www.amongguru.com/efek-rumah-kaca-pengertian-contoh-dan-
dampaknya-terhadap-bumi/sr89kjfrjl

https://roboguru.ruangguru.com/question/jelaskan-secara-rinci-perjanjian-
internasional-yang-berisi-tentang-upaya-untuk-mengurangi-pemanasan_QU-
AA1A135OTwe6bn8hgfrtuj

https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Pemanasan%20Global-
ns/Topik-3.htmljhdcbjjrewwweui09754eecvnki

27

Anda mungkin juga menyukai