Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGENALAN KEHIDUPAN

MASYARAKAT PESISIR DI DESA TAMBAKSARI KECAMATAN


TIRTAJAYA KARAWANG

Disusun Oleh:

Auliya Rahman
22.4.04.024

POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN KARAWANG


KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2023

i
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGENALAN KEHIDUPAN
MASYARAKAT PESISIR DI DESA TAMBAKSARI KECAMATAN
TIRTAJAYA KARAWANG

Disusun Oleh:

Auliya Rahman
22.4.04.024

POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN KARAWANG


KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2023

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Judul :Laporan kegiatan Praktik Pengenalan Kehidupan Masyarakat Pesisir Di Desa


Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya Karawang

Nama : Auliya Rahman

Laporan Praktik ini Disusun Sebagai Hasil Penelitian Selama Praktik Pengenalan
Kehidupan Masyarakat Perikanan (PPKMP)

Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang Tahun Akademik 2023

Disetujui oleh

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

Dr.Liliek Soeprijadi,APi.,MM Anasri Tanjung,APi.,M.Si

NIP.196110201987031002 NIP.19630210198031005

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya Laporan
Praktik Pengenalan Kehidupan Masyarakat Pesisir (PPKMP) yang berjudul “Laporan
Kegiatan Praktik Pengenalan Kehidupan Masyarakat Pesisir Di Desa Tambaksari
Kecamatan Tirtajaya Karawang” Ini dapat terselesaikan sesuai dengan target rencana dan
waktu yang direncanakan. Proses perencanaan kegiatan, pelaksanaan hingga penyusunan
laporan ini telah melibatkan konstribusi dan beberapa saran dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Liliek Soeprijadi,A.Pi.,MM. selaku dosen pembimbing I yang telah


memberikan arahan mengenai laporan Praktik Pengenalan Masyarakat Pesisir (PPKMP)
serta atas ketersediaannya waktu yang telah diberikan untuk mengoreksi dan merevisi
mengenai beberapa data yang telah didapatkan.

2. Bapak Anasri,A.Pi.,M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan arahan


mengenai laporan Praktik Pengenalan Masyarakat Pesisir (PPKMP) serta atas
ketersediaannya wajtu yang telah diberikan untuk mengoreksi dan merevisi mengenai
beberapa data yang telah didapatkan.

3. Keluarga yang telah mendukung pelaksanakan Praktik Pengenalan Masyarakat Pesisir


(PPKMP).

4. Rekan-rekan yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan laporan Praktik


Pengenalan Kehidupan masyarakat pesisir (PPKMP)

iv
Penulis, 27 April 2022

DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR..............................................................................................4
DAFTAR ISI............................................................................................................5
DAFTAR GAMBAR................................................................................................6
DAFTAR TABEL.....................................................................................................8
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................9
BAB I…………………...........................................................................................10
PENDAHULUAN...................................................................................................10
1.1 Latar Belakang.................................................................................................10
1.2 Tujuan...............................................................................................................11
1.2 Manfaat…………….........................................................................................12
BAB II………………………………………..……………………………………14
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................14
2.1 Kegiatan Perikanan Tangkap..........................................................................14
2.2 Kegiatan Pengolahan Perikanan.....................................................................14
2.3 Kegiatan Budidaya Perikanan........................................................................15
2.4 Kegiatan Konservasi........................................................................................17
BAB III…………....................................................................................................19
3.1 Waktu dan Tempat..........................................................................................19
3.2 Alat dan Bahan.................................................................................................21
3.3 Metode Pengambilan Data..............................................................................22
BAB IV…………....................................................................................................26
4.1 Karakteristik Kawasan Pesisir Di Desa Tambaksari....................................26
4.3 Keadaan Sosial, Budaya, dan Ekonomi Masyarakat Di Desa Tambaksari29
BAB V………..........................................................................................................42
5.1 SARAN………..................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................43
LAMPIRAN............................................................................................................44

v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kegiatan wawancara............................................................................19
Gambar 2. Kegiatan observasi..............................................................................20
Gambar 3. Buah Mangrove api-api (Avicennia marina).......................................23
Gambar 4. Gambar batang mangrove bakau (Rhizophora stylosa).......................24
Gambar 5. Gambar Penangkapan ikan diatas perahu............................................26
Gambar 6. Perahu untuk menangkap ikan.............................................................27
Gambar 7. Tempat pengolahan ikan asin...............................................................28
Gambar 8. Pengolah ikan asin di Desa Tambaksari..............................................29
Gambar 9. Pengolahan Terasi Udang Jembret (Mesopodopsis sp.)......................30
Gambar 10. Pengolah Terasi Udang Jembret (Mesopodopsis sp.)........................32
Gambar 11. Gambar Pengeringan Rumput Laut (Gracilaria Sp)...........................33
Gambar 12. Gambar Pengolah Pengeringan Rumput Laut (Gracilaria Sp)...........34
Gambar 13. Panen Rumput Laut (Gracilaria Sp.)..................................................35
Gambar 14. Pembenihan di tambak Udang...........................................................36

vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kegiatan PPKMP.....................................................................................17
Tabel 2. Alat dan Bahan Pada Saat PPKMP..........................................................18

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kegiatan Penangkapan ikan..............................................................39


Lampiran 2. Kegiatan pengolahan perikanan........................................................40
Lampiran 3. Kegiatan budidaya.............................................................................41
Lampiran 4. Konservasi Mangrove........................................................................42
Lampiran 5. Jurnal Harian PPKMP………………………………………………
43

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu kegiatan praktikum pertama yang dilakukan oleh taruna/I remaja semester
II yaitu kegiatan Praktik Pengenalan Kehidupan Masyarakat Pesisir (PPKMP). PPKMP
dimaksud agar taruna/I remaja dapat mengenal berbagai aktivitas yang ada di daerah
sekitar pesisir sehingga mampu memahami kehidupan masyarakat pesisir untuk
menumbuhkan kebersamaan terhadap cara pandang kepada nelayan dan masyarakat
sekitar pesisir sehingga tercipta SDM yang mampu mengembangkan berbagai aktivitas
peisisir dan mampu berinovasi untuk memajukan bidang kelautan dan perikanan.

Karena Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang merupakan salah satu


perguruan tinggi di bidang kelautan dan perikanan yang berupaya untuk menciptakan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang ahli di bidang kelautan dan perikanan. Hal ini dapat
terealisasikan dengan rancangan pembelajaran dengan kurikulum yang memiliki
komposisi 30% teori dan 70% praktik.

Kegiatan PPKMP dilaksanakan di desa Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya pada


semester II, dan diharapkan taruna/I remaja mampu memahami berbagai aktivitas
kehidupan yang ada di Desa Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya. Adapun tujuan dari
diadakannya kegiatan PPKMP ini adalah agar taruna/I remaja mampu membandingkan
teori yang didapatkan selama perkuliahan di dalam kelas dengan apa yang terjadi di
lapangan, sehingga taruna/I remaja dapat berpikir lebih kritis lagi untuk mengambil
keputusan maupun ketika melakukan penelitian. Karena hal tersebut, maka dibuatlah
susunan laporan yang berjudul “Laporan Kegiatan Praktik Pengenalan Kehidupan
Masyarakat Pesisir di Desa Tambaksari Kecamatan Tirtajaya Karawang”.

m 10
1.2 Tujuan

Tujuan pelaksanaan PPKMP (Praktik Pengenalan Kehidupan Masyarakat Perikanan)


sebagai berikut:

1. Mengetahui hasil olahan perikanan yang di produksi di Desa Tambaksari, Tirtajaya

2. Mengetahui aktivitas sosial ekonomi masyarakat di Desa Tambaksari, Tirtajaya

3. Mengetahui berbagai jenis usaha perikanan di Desa Tambaksari, Tirtajaya

m 11
1.2 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari PPKMP (Praktik Pengenalan
Kehidupan Masyarakat Perikanan) sebagai berikut:

1. Menjadi kegiatan pengembangan pengetahuan taruna terkait kondisi kehidupan


masyarakat perikanan di Desa Tambaksari,Tirtajaya

2. Dapat mengetahui aktivitas sosial ekonomi masyarakat pesisir

3. Dapat mengetahui berbagai jenis usaha perikanan di Desa Tambaksari, Tirtajaya

4. Dapat mengetahui karakteristik dan jenis jenis mangrove di Desa Tambaksari,Tirtajaya

5. Dapat mengetahui olahan produk perikanan di Desa Tambaksari,Tirtajaya

6. Dapat mengetahui berbagai jenis budidaya perikanan di Desa Tambaksari,Tirtajaya

m 12
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kegiatan Perikanan Tangkap


Hasil penelitian menunjukkan program pengembangan perikanan tangkap oleh Dinas
Perikanan Kabupaten Karawang terbilang cukup efektif terlihat dari efektifitas
keseluruhan; efisiensi; keterpaduan serta semangat kerja dari Dinas Perikanan Kabupaten
Karawang tercapai, hal tersebut terlihat dari segi adaptasi atas perekonomian para
nelayan di pesisir pantai Kabupaten Karawang mengalami kenaikan dengan adanya
sarana dan prasarana yang Dinas Perikanan Kabupaten Karawang fasilitasi saat ini.
Namun dari segi pencapaian tujuan dan integrasi terbilang belum efektif, terlihat dari
efisiensi dan keterpaduan lantaran program tersebut belum tepat sasaran serta para
nelayan belum mengetahui informasi terkait program yang Dinas Perikanan Kabupaten
Karawang terbitkan dalam mensejahterakan nelayan di sepanjang pesisir pantai
Kabupaten Karawang. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rekomendasi
serta inspeksi bagi Institusi terkait, agar dapat meningkatkan lagi program perikanan
tangkap di Kabupaten Karawang kemudian hari.(Nuryasin,2022)

2.2 Kegiatan Pengolahan Perikanan

Upaya yang dilakukan terhadap sumberdaya ikan melalui proses pengolahan secara
tradisional maupun modern, baik secara fisika, kimia, mikrobiologis atau kombinasinya,
untuk dijadikan produk akhir yang dapat berupa ikan segar, ikan beku dan bentuk olahan
lainnya guna mengawetkan danmemperbaiki
penampakan/penampilan (appearance) sifat-sifat fisika, kimia dan nilai gizi serta nilai
tambahnya (value added) untuk memenuhi konsumsi manusia.(Dinas kelautan dan
perikanan kabupaten karawang,2013) Ikan merupakan sumber protein yang memiliki
kelemahan, yaitu mudah busuk. Oleh sebab itu, diperlukan penanganan yang benar untuk
mengolah ikan agar ikan yang dihasilkan memiliki mutu dan kualitas yang baik. Ada
beberapa teknik yang dapat memperpanjang daya simpan ikan yaitu teknik penggaraman,
pengasapan, fermentasi, pengalengan, dll.

m 13
2.3 Kegiatan Budidaya Perikanan

Budidaya perikanan memiliki beberapa istilah, antara lain akuakultur, perikanan


budidaya, budidaya ikan dan budidaya perairan. Akuakultur berasal dari bahasa Inggris
aquaculture (aqua = perairan, culture = budidaya) dan diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia menjadi budidaya perairan atau budidaya perikanan. Aquaculture merupakan
istilah budidaya perikanan yang sudah mendunia dan diadopsi ke dalam bahasa Indonesia
menjadi akuakultur. Istilah akuakultur belum dipakai secara luas di Indonesia. Istilah ini
banyak digunakan hanya oleh kalangan akademisi dan peneliti. Sementara itu, istilah
budidaya perikanan atau budidaya ikan ternyata lebih banyak dipakai secara meluas, baik
di kalangan pelaku (praktisi) kegiatan budidaya perikanan (masyarakat dan perusahaan),
birokrasi pemerintah, akademisi dan peneliti, serta masyarakat pada umumnya. Statistik
perikanan menggunakan istilah budidaya perikanan untuk mencatat data tentang
budidaya perikanan, sebagai penyanding istilah perikanan tangkap untuk kegiatan
produksi perikanan melalui kegiatan penangkapan. Ada upaya, terutama dari kalangan
akademisi, untuk lebih memasarkan istilah akuakultur sebagai pengganti budidaya
perikanan. Hal ini dilakukan untuk lebih mendekatkan pada istilah yang sudah mendunia,
yaitu aquaculture (akuakultur). Budidaya perikanan itu sendiri didefinisikan sebagai suatu
kegiatan untuk memproduksi biota (organisme) akuatik secara terkontrol dalam rangka
mendapatkan keuntungan (profit). Dengan penekanan pada kondisi terkontrol dan
orientasi untuk mendapatkan keuntungan tersebut, definisi ini mengandung makna bahwa
kegiatan budidaya perikanan adalah kegiatan ekonomi (prinsip-prinsip ekonomi) yang
mengarah pada industri (tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu, dan tepat harga)..
Kegiatan budidaya yang dimaksud adalah usaha pemeliharaan untuk mempertahankan
kelangsungan hidup (survival), menumbuhkan (growth) dan memperbanyak
(reproduction) biota akuatik. Definisi ini berkembang dengan memperhatikan evolusi
produksi yang berlangsung di dalam perikanan. Kegiatan budidaya perikanan diawali
oleh kegiatan perikanan tangkap, suatu kegiatan yang sudah dilakukan oleh manusia
primitif sejak zaman purba. Produksi perikanan tangkap dibatasi oleh produktivitas
alamiah suatu perairan (laut, sungai, danau atau waduk). Produktivitas (produksi bobot
biomassa biota air per satuan volume air per waktu) alamiah perairan tersebut dapat
ditingkatkan puluhan hingga ribuan kali oleh budidaya perikanan.(Mulyadi,2019)

m 14
2.4 Kegiatan Konservasi

Indonesia memiliki hutan mangrove terluas di dunia, yakni 22,6% dari total luas
hutan mangrove yang ada. Hutan ini tumbuh dan berkembang di zona peralihan antara
daratan dan lautan. Undang-Undang Kehutanan memberikan wewenang kepada
Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) untuk menguasai dan
mengelola hutan negara, termasuk di dalamnya hutan mangrove. Selanjutnya,
pelaksanaan dan pengelolaan hutan negara harus berpedoman kuat pada rencana tata
ruang wilayah yang telah diatur dalam UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (UU PR). Oleh karenanya, fungsi kawasan hutan mangrove nantinya akan termuat
dalam alokasi ruang yang telah di tetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW). UU PR sendiri dalam pelaksanaannya memisahkan pengaturan ruang laut dan
udara dalam UU yang berbeda. Berdasarkan ketentuan tersebut, dibentuklah UU
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (UU PWP3K). Ruang lingkup
pengaturannya meliputi daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang
dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut, dengan pembagian ke arah darat yang
mencakup wilayah administrasi kecamatan dan ke arah laut sejauh 12 mil laut yang
diukur dari garis pantai. Wilayah pengaturan UU PWP3K tersebut merupakan tempat
tumbuh dan berkembangnya hutan mangrove. Kedua UU tersebut menunjukkan adanya
pengaturan ruang darat dan ruang laut yang berbeda. Secara normatif keduanya
seharusnya disusun secara terpadu untuk dapat saling bersinergi. Sebagai contoh, PWP3K
mengamanatkan pengelolaan kawasan konservasi WP3K berada dalam wewenang
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan diatur lebih lanjut dalam peraturan
Menteri. Tetapi dalam pelaksanaannya masih ditemukan beberapa kawasan konservasi di
perairan yang juga masuk dalam wewenang KLHK yang pengaturan pemanfaatannya
mengikuti RTRW. Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus di kawasan konservasi
Taman Nasional Komodo menjadi salah satu contoh belum adanya perpaduan yang
selaras antara rencana pemerintah dalam RTRW dan RZWP3K. Hal ini mempengaruhi
mekanisme perizinan pengelolaan di Kawasan tersebut yang nantinya dikhaw atirkan
akan mengganggu ekosistem mangrove (Ervita,2021). Sebagai negara kepulauan
Indonesia memiliki beribu pulau dengan laut yang luas sehingga sangat memungkinkan
untuk memiliki potensi wisata alam yang banyak dan beraneka ragam. Banyak tanaman
dan biota laut yang hidup di pantai maupun di laut. Diperlukan adanya upaya konservasi

m 15
agar tetap lestarinya sumber daya alam yang tersedia di laut.

m 16
BAB III

METODE PRAKTIK
3.1 Waktu dan Tempat
Waktu pelaksanaan PPKMP adalah dari tanggal 17 Februari - 23 Februari 2023.
Kegiatan PPKM ini dilaksanakan di Desa Tambkasari, Kecamatan Tirtajaya, Karawang,
Provinsi Jawa Barat. Dengan jadwal observasi sebagai berikut.

Kegiatan Tanggal
17 18 19 20 21 22 23
Pemberangkatan
menuju lokasi
PPKMP dan
upacara pembukaan
PPKMP 2023
Kegiatan observasi
dan pengambilan data
pada tangkulak
udang,pengolahan dan
pengolahan rumput laut
Kegiatan observasi dan
pengambilan data pada
pengolahan terasi dan
ikan
Kegiatan observasi
dan pengambilan
data pada praktik
penanaman mangrove

m 17
Kegiatan observasi dan
pengambilan data pada
kegiatan budidaya
rumput laut,dan udang

Kegiatan observasi dan


pengambilan data pada
saat kegiatan berlayar
mengetahui cara setting
(menebar jaring) dan
hawling (menarik jaring)
Kerja bakti bersama,
penutupan PPKMP dan
Kembali ke kampus

Tabel 1. Kegiatan PPKMP

m 18
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan Praktik Pengenalan
Kehidupan Masyarakat Pesisir (PPKMP) dapat dilihat pada tabel berikut:

No. Alat dan Bahan Kegunaan


1. Handphone Untuk dokumentasi PPKMP
2. Buku Jurnal Untuk catatan kegiatan selama PPKMP
3. Kuisioner Untuk memudahkan dalam wawancara
bersama narasumber

Tabel 2. Alat dan Bahan Pada Saat PPKMP

m 19
3.3 Metode Pengambilan Data
Metode pengambilan data untuk mengetahui data dalam kegiatan PPKMP ini
adalah sebagai berikut.

3.3.1 Wawancara

Gambar 1. Kegiatan wawancara

Kegiatan wawancara bertujuan untuk mengetahui data dari pelaku utama yaitu
pembudidaya,pengolah produk perikanan dan nelayan,segala pertanyaan di lanturkan
berdasarkan kuesioner yang di berikan oleh Pembina sebagai bahan pendukung untuk
melakukan kegiatan Praktik Pengenalan Kehidupan Masyarakat Pesisir (PPKMP).

m 20
3.3.2 Observasi langsung di lapangan

Gambar 2. Kegiatan observasi


Aktivitas ini bertujuan untuk mengetahui lebih jelas mengenai data yang akan di
peroleh dari masyarakat pesisir dengan cara turun langsung ke lapangan seperti pada saat
nelayan berlayar kita ikut berlayar,pengolah terasi kita ikut membuat terasi,saat
melakukan panen rumput laut ikut memanen,dan ikut bertambak bersama pembudidaya
udang

m 21
3.3.3 Dokumentasi
Memuat sebuah gambar atau video untuk dijadikan sebuah bukti bahwa telah
melaksanakan observasi,selain itu juga dapat memudahkan peneliti untuk melakukan
pengamatan dengan data berdasarkan foto atau video yang diperoleh di lapangan.

3.3.4 Penelusuran pustaka


Salah satu dasar dalam penyusunan laporan ataupun sebagai referensi agar
mendapatkan gambaran tentang apa yang sedang di observasi. Penelusuran pustaka dapat
diambil dari buku, jurnal, dan internet

m 22
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Kawasan Pesisir Di Desa Tambaksari

4.1.1 Ekosistem Mangrove Di Desa Tambaksari

 Desa Tambaksari adalah desa yang memeliki lahan terluas 38,89 km2 atau 34,5
persen dari luas kecamatan, sedangkan Desa Gempolkarya adalah desa yang luas
wilayahnya paling kecil yaitu 3,1 km2 atau 3,07 persen dari luas wilayah kecamatan.
Hutan mangrove yang terdapat pada lokasi penelitian ini merupakan di bawah otoritas
Perum Perhutani Jawa Barat. Bentuk tanah yang ada pada lokasi ini sabagian besar
berbentuk dataran yang relatif rata dengan variasi antara 0 - 5 m di atas permukaan laut.
Wilayah ini sebagian besar tertutup dataran pantai yang luas, yang terhampar di bagian
pantai Utara yang dibentuk oleh bahan-bahan lepas terutama endapan laut dan aluvium
vulkanik (Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang, 2012).

m 23
Mangrove memiliki jenis yang beragam,ekosistem mangrove yang terdapat di
Desa Tambaksari ada dua jenis yaitu antara lain:

1) Buah Mangrove api-api (Avicennia marina)

Gambar 3. Buah Mangrove api-api (Avicennia marina)


Avicennia marina adalah jenis mangrove yang dapat tinggal pada lingkungan
dengan minim cahaya dan suhu. Kemampuan itu didorong dengan bentuk adaptasi
tumbuhan mangrove secara fisiologi, morfologi serta anatomi. Dan umumnya masyarakat
Indonesia lebih mengenal tanaman ini dengan sebutan api-api putih.

2) Mangrove bakau (Rhizophora stylosa)

m Gambar 4. Gambar batang mangrove


24
bakau (Rhizophora stylosa)
Jenis ini sangat dicirikan dengan bentuk perakaran yang menghunjam ke tanah
atau dikenal dengan akar tunjang (still root).  Akar tunjang merupakan akar yang tumbuh
di atas permukaan tanah. Akar ini mencuat dari batang pohon dan dahan paling bawah
serta memanjang ke luar dan menuju ke permukaan tanah

4.2.1 Karakteristik dan Tipologi Pantai

Pada umumnya pantai berpasir banyak dijumpai di Indonesia. Pantai tipe ini
banyak ditemui di pantai utara Pulau Jawa, pantai timur Sumatera, Kalimantan, dan
Papua. Pantai tipe ini relatif mudah berubah bentuk, mengalami deformasi, dan tererosi.
Desa Tambaksari juga mempunyai ombak yang sedang, arus angin yang sedang, serta
angin yang terus menghempas. Sedangkan untuk sektor pariwisata di Desa Tambakasari
kurang diminati oleh wisatawan dikarenakan memiliki pantai yang keruh dan banyak
samp

m 25
4.3 Keadaan Sosial, Budaya, dan Ekonomi Masyarakat Di Desa Tambaksari

4.3.1 Kebudayaan Masyarakat Desa Tambaksari


Masyarakat Desa Tambaksari memiliki kebudayaan yang sudah biasa dilakukan
sejak dulu. Adapun ritual budaya sedekah bumi atau pesta laut yang dilakukan biasa
dilakukan setiap 5 tahun sekali. Ritual sedekah bumi yang ada di Desa Tambaksari ini
dijadikan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat Desa Tambaksari dan sekitarnya atas
berkah dan anugerah yang telah dilimpahkan oleh Tuhan kepada mereka terkhusus hasil
laut

4.3.2 Sosial
Hasil observasi dan wawancara selama kegiatan PPKMP (Praktik Pengenalan
Kehidupan Masyarakat Pesisir) di Desa Tambaksari. Masyarakat disana lebih memilih
memanfaatkan hasil laut sebagai sumber mata pencaharian dengan menjadi nelayan,
pengolah ikan ataupun pembudidaya.Mereka rata rata jenjang Pendidikan sekolah dasar
itu menjadi alasan mereka melanjutkan pekerjaan orangtua mereka. Dengan
memanfaatkan hasil laut mereka lebih mudah untuk mendapatkan uang tanpa disertai
banyak persyaratan.

4.3.3 Ekonomi Masyarakat


Masyarakat Desa Tambaksari sebagian besar berprofesi sebagai nelayan yang
diperoleh secara turun-temurun dari orang tua mereka. Namun selain profesi
nelayan/penangkap ikan, masyarakat Desa Tambaksari ada juga yang berprofesi dalam
bidang pengolahan produk perikanan, pembudidaya ikan, serta bidang konservasi
mangrove,kurangnya pengetahuan mengenai pendidikan membuat anak anak remaja di
Desa Tambaksari lebih memilih untuk melanjutkan pekerjaan orangtuanya.

m 26
a).Penangkapan ikan

Gambar 5. Gambar Penangkapan ikan diatas perahu


Banyak nelayan yang mencari rajungan dengan jaring berbahan benang plastik
dengan lama perjalanan 2-3 jam untuk satu kali trip perahu. Biasanya nelayan menebar
jaring pukul 15.00-16.00 WIB dan untuk menarik jarring pukul 06.30-08.00 WIB. Hasil
tangkapan rajungan yang didapat oleh nelayan untuk sekarang ini hanya 2-3 kg saja. Hal
ini disebabkan oleh tidak adanya lagi pengerukan laut sehingga laut dangkal dan
menganggu ekosistem laut dan mengakibatkan jumlah rajungan yang ada di laut
bekurang. Istilah menangkap ikan tidak berarti bahwa yang ditangkap adalah ikan.
Namun istilah ini juga mencakup mollusca, cephalopoda, crustacean, dan echinoderm.
Hewan laut yang ditangkap pun tidak selalu hewan laut yang hidup di alam liar
(perikanan tangkap), tetapi juga ikan budidaya.

m 27
Gambar 6. Perahu untuk menangkap ikan

Transportasi sekaligus menjadi hal yang sangat dibutuhkan saat akan berlayar
yaitu perahu. Perahu ini menggunakn bahan bakar solar. Dalam satu kali trip, perahu
membutuhkan 15 liter solar seharga Rp 85.000 per sekali berlayar. perahu yang mejadi alat
transportasi nelayan di laut tersebut memiliki beberpa informasi sebagai berikut.

Nama pemilik kapal

Pekerjaan
Nama perahu/ kapal : Dwi Putra
Status kepemilikan : Milik Sendiri

Panjang perahu : 6,5 m

Lebar perahu : 2,8 m

Dalam perahu : 1,2 m

Tonase : 4 GT

ABK perahu : 3 orang

Bahan bakar : Solar

Daerah penangkapan : Sekitar Pantai sarakan

Biaya operasional : Rp100.000 1 x trip


Jenis hasil tangkapan : Rajungan,dan Ikan
Jenis (merk) mesin : Dompleng

m 28
b). Pengolahan Produk Perikanan

1. Pengolahan Ikan Asin

Gambar 7. Tempat pengolahan ikan asin

Pengolahan produk ikan asin cukup menjadi usaha yang banyak dijalankan di
Desa Tambak Sari, Kecamatan Tirtajaya. Para pengusaha ikan asin biasanya mengolah
sekitar 2 kwintal ikan asin setiap harinya. Jenis ikan yang biasa diolah menjadi ikan asin
yaitu jenis ikan sangge,ikan pari,ikan mayung. Pengolahan ikan asin tersebut
menggunakan teknik pengolahan penggaraman basah. Ikan yang telah disiangi kemudian
direndam sehari semalam menggunakan air garam. Setelah itu dijemur pada para-para
hingga ikan mengering. Jika matahari terik maka proses pengeringan akan lebih cepat.
Ikan yang telah kering langsung dikemas dan didistribusikan kepada pembeli untuk dijual
kembali. Konsumen atau distributor ikan asin selain dari daerah sekitar juga ada yang
datang dari luar daerah seperti dari daerah Bandung. Kondisi tempat pengolahan ikan asin
belum memiliki sanitasi dan higeine yang sesuai karena masih banyak sampah yang
berserakan dibawah tempat penjemuran ikan asin serta pegawai tidak menggunakan
sarung tangan ketika mengolah. Untuk menjalankan usaha pengolahan ikan asin ini
terdapat beberapa kendala seperti modal usaha dan juga cuaca yang sering berubah.

m 29
Adapun biodata dari pengolah ikan asin yang ada di Desa Tambaksumur,
Tirtajaya, karawang sebagai berikut.

Nama : Ibu Wari

Gambar 8. Pengolah ikan asin di Desa Tambaksari

Umur : 92 tahun

Agama : Islam

Pekerjaan utama : Pengolah ikan asin

m 30
2. Pengolahan Terasi Udang Jembret (Mesopodopsis sp.)

Gambar 9. Pengolahan Terasi Udang Jembret (Mesopodopsis sp.)

Pengolahan terasi udang jembret ini menjadi salah satu olahan yang cukup banyak
di Desa Tambaksari. Untuk proses pembuatan terasi, biasanya para pengusaha
menggunakan udang jembret segar untuk dijadikan bahan pembuatan terasi. Udang
jembret didapat dari tambak yang berada di Desa Tambaksari. Komoditas udang jembret
yang dihasilkan oleh tambak sekitar memenuhi permintan para pengusaha olahan terasi
udang jembret. Pembuatan terasi ini tidak memerlukan proses penggilingan dikarenakan
udang jembret memiliki ukuran yang sangat kecil.Produksi terasi udang jembret ini dalam
sehari bisa 10/30kg tergantung permintaan.Pengemasan terasi ini dengan cara per mika
Rp 4.000 dan perkg Rp 35.000.Terasi akan tahan lama jika sering di jemur. Proses
pembuatan terasi dimulai dengan pencampuran udang dengan garam dengan cara diaduk.
Perbandingan udang dengan garam 2: 3, misalnya dalam satu kali produksi, udang yang
digunakan sebanyak 2.000 kg maka garam yang diperlukan sebanyak 3.000 kg. Setelah

m 31
itu, adonan dijemur selama 1 hari jika cuaca mendukung, dan apabila cuaca mendung
maka bisa mencapai 2-3 hari penjemuran terasi. Setelah dijemur, lalu adonan terasi
ditumbuk secara tradisional oleh alat tumbuk yang terbuat dari kayu. Tujuan penumbukan
ini agar tektur terasi menjadi padat, kemudian dicetak berbentuk persegi dan dikeringkan
lagi agar pengeringan lebih merata dibawah sinar matahari. Setelah terasi kering
sempurna masuk kedalam tahap pengemasan. Kemasan terasi menggunakan plastic mika
yang berisi satu kotak terasi. Untuk masa penyimpanan terasi yaitu kurang lebih 2 bulan
jika disimpan dalam suhu yang baik yaitu 20-25 derajat celcius.

m 32
Aadapun biodata pengolah dan pemilik usaha terasi udang jembret yang ada di
Desa Tambaksari yaitu sebagai berikut.

Gambar 10. Pengolah Terasi Udang Jembret (Mesopodopsis sp.)

Nama : Bapak Ujang (43 tahun)


Pekerjaan : Pengolah terasi udang jembret
Alamat : Desa Tambaksari, Tirtajaya Karawang

m 33
3. Pengeringan Rumput Laut (Gracilaria Sp.)

Adapun proses
dari
pengeringan rumput
laut ini yatu, diawali
dengan
pengambilan/ panen
rumput laut dari tambak.
Setelah itu, cuci bersih
rumput laut, dan
Gambar 11. Gambar Pengeringan Rumput Laut (Gracilaria
keringkan rumput
Sp)
laut dengan cara di
dederkan dibawah terik matahari. Waktu yang diperlukan untuk proses pengeringan
rumput laut yaitu 1 hari. Hal ini bisa terjadi jika terik matahari mendukung, dan apabila
terik matahari tidak mendukung maka proses pengeringan akan berlangsung lebih dari 1
hari dan tentunya akan mempengaruhi kualitas dari rumput laut kering ini. Setelah rumput
laut benar-benar kering, kemudian dikumpulkan di tempat penyimpanan. Setiap 12 hari
sekali pengepul akan membawa rumput laut kering untuk dijadikan sebagai tepung
rumput laut. Dalam 12 hari bisanya memperoleh 700 kg rumput laut kering. Harga
rumput laut kering per kilogram yaitu Rp 4000. Rumput laut yang telah kering banyak
dimanfaatkan sebagai tepung untuk produk agar-agar. Karena Desa Tambaksari memiliki
banyak berbagai sumber daya alam yang melimpah, salah satunya tambak rumput laut.
Rumput laut yang dibudidayakan di Desa Tambaksari yaitu rumput laut jenis gracilaria
sp. Rumput laut jenis ini sangat mudah untuk dibudidayakan sehigga banyak warga Desa
Tambaksari yang membudidayakannya. Diperlukan waktu 3 bulan dari proses
pembenihan hingga panen tiba.

m 34
Adapun biodata dari pemilik tempat untuk pengeringan rumput laut yaitu sebagai
berikut.

Gambar 12. Gambar Pengolah Pengeringan Rumput Laut (Gracilaria


Sp)

Nama : Bapak Uci

Umur : 69 tahun

Pekerjaan : Pengelola tambak

m 35
c. Budidaya Perikanan

1. Budidaya Rumput Laut

Gambar 13. Panen Rumput Laut (Gracilaria Sp.)

Salah satu kegiatan yang banyak di lakukan oleh masyarakat yaitu Budidaya
rumput. Rumput laut yang ada disekitar desa tambaksari sebagian besar berjenis
gracilaria sp, budidaya rumput laut sendiri cukup mudah hanya tergantung cocok
tidaknya kondisi air di tambak sama seperti ikan bila ikan tidak cocok dengan air tersebut
mereka akan mati.Total laPembenihan rumput laut dilakukan hanya sekali, untuk
seterusnya rumput akan tumbuh dengan sendirinya.

m 36
2) budidaya udang

Gambar 14. Pembenihan di tambak Udang

Budidaya udang dilakukan di tambak yang memiliki kadar air payau,untuk airnya
sendiri diganti setelah sudah tua diganti melalui pintu air. Jenis udang yang
dibudidayakan adalah udang Vennamei, udang peci, dan udang api. Untuk udang sendiri
lebih sulit dikarenakan udang cepat stress dan mati.Selain stress hama juga menjadi faktor
penghambat pertumbuhan udang.Saat pembenihan udang diberi pakan sp0 1 hari 3 kali
setelah melewati masa pembenihan udang sendiri memakan kembang air atau pakan
alami, udang bisa di panen setelah 40 hari sesudah pembenihan,1 tahun bisa 3 kali panen
terutama pada musim penghujan,jika musim kemarau air akan berubah pait rentan
terhadap stress.Tanda stress pada udang biasanya udang akan memerah di beberapa
bagian sebaiknya jika sudah keadaan seperti itu segera di panen untuk meminimalisir
kerugian Adapun harga udang dipasaran sebagai berikut.

m 37
BAB V

PENUTUP
5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan kegiatan PPKMP yang telah dilaksanakan, diperoleh beberapa


kesimpulan sebagai berikut:

1. Tipologi pantai di Dusun Tambaksumur memiliki bentuk pantai landai dengan tipe
pantai berpasir dan berlumpur berwarna kegelapan.

2. Sosial ekonomi pada masyarakat Dusun Tambaksumur mayoritas bekerja sebagai


nelayan, pengelola tambak, dan pengolah ikan asin.

3. Kawasan pesisir pada Dusun Tambaksumur memiliki ekosistem hutan mangrove dan
juga terdapat muara sebagai jalur transportasi masyarakat sekitar.

4. Jenis usaha pada Dusun Tambaksumur terdapat beberapa usaha perikanan yang
meliputi : pengolahan terasi,ikan asin,budidaya udang,budidaya rumput
laut,pelelangan ikan dan usaha usaha sembako seperti warung kecil penjual snack.

5.1 SARAN

Berdasarkan kegiatan PPKMP yang telah dilaksanakan, diperoleh beberapa saran


sebagai berikut :

1. Perlunya tindakan sosialisasi lebih lanjut tentang pemeliharaan kebersihan disekitar


rumah masyarakat dan pesisir pantai untuk mengoptimalkan fungsi pantai dan laut.

2. Perlunya pelayanan publik dan juga peran serta pemerintah dalam membangun
pendidikan di sekitar masyarakat pesisir agar mereka mengerti betapa pentingnya
pendidikan.

m 38
DAFTAR PUSTAKA

m 39
LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumetasi Kegiatan PPKMP

Lampiran 1. Kegiatan Penangkapan ikan

m 40
Lampiran 2. Kegiatan pengolahan perikanan

m 41
Lampiran 3. Kegiatan budidaya

m 42
Lampiran 4. Konservasi Mangrove

m 43
2. Lampiran Jurnal Kegiatan PPKMP

JURNAL KEGIATAN HARIAN


PRAKTEK PENGENALAN KEHIDUPAN MASYARAKAT PESISIR
(PPKMP)

Nama AULIYA RAHMAN


Program Studi TEKNIK PENGOLAHAN PRODUK PERIKANAN
Lokasi DESA TAMBAKSARI, KECAMATAN TIRTA JAYA, KABUPATEN
KARAWANG
Periode 2023

No Hari/ Jam Kegiatan


Tanggal
Jumat,17 04.00 - 05.00 Bangun pagi sholat subuh
Februari 05.00 - 06.00 Kegiatan pagi bersih bersih asrama
2023 06.00 - 06.20 Persiapan makan pagi bersih bersih diri
06.20 - 07.00 Makan pagi
07.00 - 07.30 Menuju lapangan apel untuk arahan
07.30 - 11.30 Bersih bersih kampus sebelum berangkat
11.30 - 13.00 Persiapan untuk pemberangkatan menuju Desa
Tambaksari
13.00 - 16.00 Menuju Desa Tambaksari
16.00 - 18.00 Berkumpul di Tempat pelelangan untuk pembagian
induk semang masing masing lalu di lanjut menuju
induk semangnya masing masing
18.00 - 19.00 Persiapan menuju Tempat pelelangan untuk arahan
selanjutnya
19.00 - 21.00 Arahan mengenai peraturan pembagian kelompok,
kegiatan yang akan di laksanakan di Desa
21.00 - 04.00 tambaksari
Menuju induk semang masing masing dilanjut
Sabtu,18

m 44
Februari 04.00 - 04.30 istirahat
2023 04.30 - 05.30 Bangun pagi persiapan solat subuh
05.30 - 06.50 Kegiatan pagi pengecekan dan lari 4km
Bersih bersih induk semang dan persiapan diri
06.50 - 07.00 sarapan
07.00 - 07.15 Persiapan apel menuju Tempat pelelangan
07.15 - 08.30 Apel pagi dan arahan untuk selanjutnya
08.30 - 09.15 Diskusi kelompok dan pembagian tempat observasi
Mencari para pengolah produk perikanan di Desa
09.15 - 09.30 Tambaksari
melakukan wawancara mengenai jenis,dan harga
09.30 - 09.45 udang di Tangkulak udang(penimbun)
Melakukan wawancara pemilik kopersi pengolahan
rumput laut Gracilaria sp mengenai perihal
09.45 - 10.30 jumlah,jenis,kepemilikan,dan harga jual
Melakukan observasi menuju Tangkulak rajungan
10.30 - 11.00 dan wawancara mengenai harga jual
Melakukan wawancara kepada pengolah terasi
11.00 - 12.30 udang yang mengenai jenis harga dan kualitas terasi
Melakukan wawncara terhadap pengolah ikan asin
12.30 - 13.20 mengenai jenis ikan dan tahapan penolahan
Persiapan diri,solat,istirahat,dan makan
Diskusi kelompok di Tempat pelelangan Bersama
13.20 - 15.00 Pa sujud
Membantu pengelola Rumput laut memanen
15.00 - 17.30 Rumput laut Gracilaria sp
17.30 - 18.50 Kegiatan sore lari 2km dan operasi semut
Persiapan diri menuju Tempat pelelangan untuk
18.50 - 21.50 arahan selanjutnya
21.50 - 04.00 Diskusi mengenai kegiatan harian
Istirahat
Minggu,19

m 45
Februari 04.00 - 05.00
2023 05.00 - 06.00 Bangun pagi persiapan diri solat
06.00 - 07.10 Kegiatan pagi lari pagi 4km
Persiapan diri sarapan bersih bersih induk semang
07.10 - 07.30 dan menuju Tempat pelelangan
07.30 - 10.30 Apel pagi dan arahan mengenai PPKMP
10.30 - 11.30 Observasi pengolahan rajungan
11.30 - 12.30 Arahan di Tempat pelelangan mengenai kegiatan
Istirahat,solat,makan di induk semang masing
12.30 - 13.30 masing
13.30 - 14.30 Berkumpul di Tempat pelelangan untuk arahan
Praktik menanam Mangrove(Bakau) Bersama
14.30 - 15.30 kepala dusun Desa Tambaksari
Memanen dan membantu pengelola Rumput laut
15.30 - 16.10 Gracilaria sp
Berkumpul di Tempat pelelangan lalu dilanjut
16.10 - 19.00 kegiatan sore
Persiapan diri,bersih bersih,solat,dan makan di
19.00 - 22.00 induk semang masing masing
Berkumpul di Tempat pelelangan dan presentasi
mengenai apa yang di lakukan pada hari itu
22.00 - 04.00 Bersama kelompok
Senin,20 Istirahat di induk semang masing masing
Februari 04.00 - 05.00
2023 05.00 - 06.00 Bangun pagi persiapan diri
06.00 - 07.10 Kegiatan pagi (Istirahat caraka)
07.10 - 07.30 Persiapan diri makan bersih bersih induk semang
07.30 - 10.30 Apel pagi di depan Tempat pelelangan
10.30 - 11.30 Observasi budidaya udang litovenaeous vannamei
11.30 - 13.00 Membantu persiapan sosialisasi warga mengenai
13.00 - 14.00 K3
14.00 - 15.00 Istirahat di induk semang masing masing

m 46
15.00 - 15.40 Persiapan diri
15.40 - 16.50 Menuju Tempat pelelangan
16.50 - 18.30 Diskusi mengenai penutupan PPKMP
18.30 - 19.00 Istirahat di induk semang masing masing
19.00 - 22.30 Kegiatan sore dilanjut bersih bersih diri
22.30 - 23.00 Persiapan diri dan menuju Tempat pelelangan
23.00 - 04.00 Diskusi lanjutan mengenai penutupan PPKMP
Selasa,21 Apel malam
Februari 04.00 - 05.00 Istirahat di induk semang masing masing
2023 05.00 - 06.30
06.30 - 07.00 Persiapan diri,mandi,dan solat
07.00 - 07.50 Kegiatan pagi lari menuju pantai
07.50 - 08.30 Persiapan diri untuk berlayar
08.30 - 13.30 Apel pagi dan pengecekan
Menunggu perahu untuk berlayar
13.30 - 17.00 Berlayar bersama Karnoto dan Ninda di perahu
17.00 - 18.30 Bapak Haji Dedi
18.30 - 19.00 Istirahat berlayar
19.00 - 21.30 Persiapan untuk menuju Tempat pelelangan
21.30 - 22.00 Diskusi mengenai kegiatan hari itu
22.00 - 04.00 Diskusi mengenai penutupan PPKMP
Rabu,22 Apel malam
Februari 04.00 - 05.00 Istirahat
2023 05.00 - 08.00
08.00 - 10.00 Bangun pagi persiapan solat subuh
10.00 - 11.00 Kegiatan pagi (Caraka)
11.00 - 16.00 Menuju rumah ketua nelayan di Desa Tambaksari
16.00 - 18.00 Istirahat di induk semang masing masing
18.00 - 19.00 Berlayar bersama Diky di kapal rajungan
19.00 - 21.00 Istirahat berlayar
21.00 - 22.00 Berkumpul di Tempat pengolahan untuk
Kamis,23 22.00 - 04.00 menyiapkan acara malam akrab

m 47
Februari 04.00-05.00 Malam akrab bersama dan pembagian hadiah
2023 05.00-06.30 Istirahat di induk semang masing masing
06.30-07.00 Bangun pagi persiapan solat
07.00-10.30 Menuju tempat pelelangan untuk menyiapkan acara
10.30-13.30 perpisahan dan penutupan
13.30-14.50 Acara penutupan
14.50-15.30 Keberangkatan menuju Kampus
15.30-16.00 Bersih bersih dan merapihkan kamar
Persiapan apel besar
Apel besar

m 48

Anda mungkin juga menyukai