Anda di halaman 1dari 57

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas


Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keberadaan infrastruktur yang memadai sangat diperlukan seperti halnya
infrastruktur jalan dan jembatan. Keterbatasan pembangunan infrastruktur jalan
dan jembatan, menyebabkan melambatnya laju investasi. Jalan yaitu prasarana
transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap
dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada
permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau
air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
Kerusakan struktural jalan dipengaruhi tiga faktor penting, yaitu : Pertama,
kendaraan berat dengan muatan lebih (overloading); Kedua, kondisi drainase
permukaan jalan; dan Ketiga, mutu pelaksanaan konstruksi jalan. Faktor lain yang
tidak kalah penting adalah mutu pelaksanaan konstruksi jalan.
Dalam rangka untuk menjamin mutu dan kualitas konstruki maka diperlukan
pengawasan, pemantauan dan pengendalian yang ketat, terukur dan pengujian
bahan di laboratorium serta penggunaan alat yang memadai sehingga diperlukan
kerjasama dengan pihak ketiga atau penyedia jasa konsultansi.
Hal-hal yang melatarbelakangi dilaksanakannya kegiatan supervisi secara
umum yaitu agar tersusunnya suatu organisasi pengawasan konstruksi dengan
beban tugas pengawasan pelaksanaan pekerjaan dan secara periodik memberikan
masukan kepada pemimpin kegiatan, baik yang bersifat rutin dan teknis maupun
usulan-usulan lainnya yang sifatnya menunjang pelaksanaan fisik. Sedangkan
tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan
sehingga dicapai hasil kerja yang sesuai dengan dokumen kontrak baik dari segi
kualitas, kuantitas serta dapat diselesaikan dengan waktu dan biaya yang telah
ditentukan, sehingga sasarannya adalah agar Peningkatan Jalan Ruas Pangkep-

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
1
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

Matojeng-Tondongkura-Batas Maros nantinya dapat berfungsi secara optimal.


Proyek peningkatan jalan di Kab. Pangkep ini merupakan proyek jalan yang
memiliki peranan penting sebagai penghubung antara wilayah di poros
Minasatene, memperlancar akses lalu lintas disektor pertambangan dan jalur
perdagangan para warga yang bertani di daerah ini.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka sebagai salah satu agenda
kurikulum pada Semester V yaitu mengadakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
bagi mahasiswa tingkat akhir, khususnya bagi Jurusan Teknik Sipil, maka dari itu
kami selaku mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang memutuskan untuk
melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada pelaksanaan jalan yaitu
“Supervisi Peningkatan / Rekonstruksi Jalan Ruas Pangkep-Matojeng-
Tondongkura-Batas Maros”.
Melalui Praktek Kerja Lapangan ini dapat menjadi langkah awal dari
penerapan ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah dengan membandingkan
kenyataan-kenyataan yang ada pada dunia kerja khususnya pada saat pelaksanaan
di lapangan. Pelaksanaan Kerja Praktek/Praktek Kerja Lapangan dimulai sejak
tanggal 15 Agustus 2022 sampai 23 September 2022.
Dalam bidang teknik sipil, kita ketahui bahwa dimana semua ilmu yang
didapat ditekankan dan diterapkan pada wujud nyata. Ilmu teknik sipil yang
didapat dalam melakukan pekerjaan mempunyai dua masalah pada dasarnya yaitu
dalam proses perencanaan dan pada saat pelaksanaan. Kadang apa yang
direncanakan atau yang diharapkan tidak sesuai dengan pada saat pelaksanaan.
Oleh karena itu dibutuhkan kerjasama dan keseriusan serta tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas baik sebagai kontraktor, konsultan, maupun owner.

1.2 Maksud dan Tujuan


Praktek kerja lapangan ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat terlibat
langsung dalam pekerjaan di lapangan. Adapun tujuan dari pelaksanaan praktek
kerja lapangan adalah sebagai berikut:

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
2
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

1. Menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan tentang ruang lingkup


disiplin ilmu teknik sipil khususnya pada transportasi dalam hal ini preservasi
jalan serta bagaimana penerapannya di lapangan secara nyata.
2. Dapat membandingkan keadaan yang terjadi dilapangan dengan hasil teori
yang diterima di bangku kuliah.
3. Memperoleh pengetahuan cara mengatasi permasalahan dan kendala – kendala
yang terjadi saat pekerjaan di lapangan.

1.3 Batasan Masalah


Dengan terbatasnya waktu dan sumber daya yang diberikan,maka batasan
masalah dalam penulisan Laporan Praktikum Kerja Lapangan ini yaitu :
1. Lokasi tempat Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan pada Proyek
“Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas Pangkep – Matojeng –
Tondongkura – Batas Maros”, ini bertempat di beberapa ruas di daerah Kab.
Pangkep yaitu ruas Pangkep – Matojeng –Tondongkura – Batas Maros”.
2. Data diperoleh setiap hari melalui survey di Lokasi Praktek Kerja Lapangan.
3. Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan mulai tanggal 15 Agustus 2022 sampai
23 September 2022.
4. Item yang dikerjakan selama kerja praktek meliputi pengecoran LC dan fc’ 30,
pemasangan talud dan saluran, pembongkaran rigid, dan pengukuran.

1.4 Metode Praktek Kerja Lapangan


Metode yang dilakukan dengan pengumpulan data yang diarahkan pada
pencarian data dan informasi melalui dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,
foto-foto, gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam
proses penulisan. Dalam penulisan laporan Kerja Praktek ini mengambil data yang
dilakukan dengan dua metode, yaitu :
a. Metode Identifikasi

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
3
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

Metode identifikasi yaitu pengamatan langsung dilapangan atas proses


pelaksanaan pekerjaan pada proyek tesebut.
b. Metode Wawancara
Metode wawancara yaitu dengan melakukan tanya jawab dengan pihak
yang terlibat dalam pengelolaan proyek, hal ini dilakukan untuk mendapatkan
data- data tentang hal-hal yang bersifat non-teknis.
c. Metode Pengambilan Data
Metode pengambilan data yaitu dengan meminta data yang ada pada
proyek tersebut secara langsung.
d. Pengolahan Data
Setelah melakukan pengambilan data, maka data tersebut akan dianalisis
dan diolah kemudian disusun kedalam suatu bentuk laporan selama melakukan
Praktek Kerja Lapangan (PKL).
e. Dituangkan dalam bentuk laporan.

1.5 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini disusun ke
dalam lima (V) bab dengan susunan dan isi dari tiap-tiap bab adalah sebagai
berikut :
BAB. I. PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini dikemukakan mengenai latar belakang masalah,
maksud dan tujuan, metode praktek kerja lapangan, sistematika penulisan.
BAB. II. GAMBARAN UMUM PROYEK
Pada bab ini membahas tentang uraian umum yang terdiri dari tinjauan umum
proyek, maksud dan tujuan proyek, data proyek, struktur organisasi dan aktifitas
proyek.
BAB. III. METODE PELAKSANAAN PROYEK
Pada bab ini membahas mengenai tinjauan umum dalam pelaksanaan proyek,
lingkup pekerjaan, dan pelaksanaan konstruksi.

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
4
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

BAB. IV. MASALAH- MASALAH DAN PEMECAHANNYA


Pada bab ini membahas masalah-masalah yang timbul dilapangan selama
pelaksanaan pekerjaan dan pemecahan masalah-masalah tersebut. Masalah yang
diidentifikasi adalah masalah non teknis dan masalah teknis proyek.
BAB.V. PENUTUP
Pada bab ini membahas mengenai kesimpulan selama proyek dan saran-saran
dari penulis.
Bab diatas juga dilengkapi dengan data-data (lampiran) sebagai berikut :
 Surat-Surat PKL
 Time Schedule
 Absensi
 Uraian Kegiatan Mahasiswa
 Laporan Harian Mahasiswa
 Data – data Laboratorium
 Dokumentasi Kegiatan

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
5
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

BAB II
GAMBARAN UMUM PROYEK

2.1 Tinjauan Umum Proyek


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Bidang Bina Marga melakukan
kegiatan Pelaksanaan Peningkatan Jalan di beberapa ruas jalan khususnya di
Wilayah Kec. Bungoro, Kab. Pangkep untuk memenuhi layanan kapasitas lalu
lintas. Program ini dimaksudkan untuk menunjang kelancaran arus lalu lintas yang
diakibatkan adanya perkembangan ekonomi pada daerah-daerah yang
bersangkutan dan juga untuk mengantisipasi perkembangan jumlah volume
kendaraan di masa yang akan datang, agar sarana transportasi tetap memenuhi
fungsi dan perannya dalam mendukung roda pembangunan nasional khususnya di
Wilayah Kec. Bungoro, Kab. Pangkep.
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas Pangkep-Matojeng-
Tondongkura-Batas Maros merupakan pekerjaan yang dibangun menggunakan
dana APBN tahun 2022. Pekerjaan Pengawasan Teknis Peningkatan Jalaan ini
dilaksanakan oleh perusahaan swasta yaitu PT. IRAYA KONSULTAN.

2.2 Gambaran Umum Proyek


1. Data Umum Proyek
a) Provinsi : Sulawesi Selatan
b) Nama Paket : Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros
c) Lokasi Proyek : Jalan Ruas Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas
Maros: Segmen 1 : Km./Sta. 59+000/0+000 s/d
60+007/1+007: dan Segmen 2 : Km./Sta.
63+000/0+000 s/d 66+343/3+343.

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
6
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

d) Konsultan Pengawas:
- Perusahaan : PT. IRAYA KONSULTAN
- Kegiatan : Rehabilitas Jalan
- Pekerjaan : Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan
Ruas Pangkep-Matojeng-Tondongkura-
Batas Maros
- No. Kontrak : 602.2/721/DISPU&TR
- Tanggal Mulai : 30 Maret 2022
- Tanggal Selesai : 30 November 2022
- Nilai Kontrak : Rp 930.662.700,-

e) Kontraktor
- Perusahaan : PT. Tiga Bintang Griyasarana
- Kegiatan :Peningkatan/Rekonstruksi Jalan
Ruas Pankep-Matojeng-
Tondongkura-BTS. Maros
- No. Kontrak : 602.1/409/DISU&TR-BM/III/2022
- Tanggal Mulai : 30 Maret 2022
- Tanggal Selesai : 25 November 2022
- Nilai Kontrak : Rp 24.676.367.000,-
- Sumber Dana : APBD Tingkat 1 Tahun Anggaran
2022
- Jangka Waktu Pelaksanaan : 240 Hari
- Jangka Waktu Pemeliharaan ; 360 Hari

2. Data Teknis Proyek


a) Lingkup Pekerjaan
- Panjang dari pekerjaan Ruas Pangkep-Matojeng-Tondongkura
Batas Maros.

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
7
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

a. Segmen 1 : Km./Sta. 59+000/0+000 s/d 60+007/1+007


b. Segmen 2 : Km./Sta. 63+000/0+000 s/d 66+343/3+343
b) Format Pelaksanaan Proyek
1. Pemberi Tugas : Bidang Bina Teknik Dan
Perencanaan Dinas Pekerja Umum
Dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi
Selatan
2. Konsultas Supervisi : PT. IRAYA Konsultan
3. Kontraktor Pelaksana : PT. Tiga Bintang Griyasarana

2.3 Lokasi Proyek

Gambar 2.1 Peta Lokasi Proyek

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
8
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

2.4 Struktur Organisasi Proyek


Dinas Pekerjaan
Pemerintah
Umum Dan Tata
Provinsi
Ruang Kab.
Pangkep

Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK)

Kontraktor Konsultan

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Proyek


Struktur Organisasi PT. IRAYA KONSULTAN

Supervison Engineer
Abdul Halim. St

Quality Enggineer
Iwan Setiawan. St

Inspector Quantity Technicion K3


Fajri Wijaya. St Ismail. St Devy Marwati. St

Typist
Office Boy
Andi Tenri Lennareng
M.Ali Akbar
Batari B

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Konsultan

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
9
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

Struktur Organisasi PT. Tiga Bintang Griyasarana

Direktur
Ir. Mahisa Ode

General
Superintedent
Yusnaeni Yunus, St

Manajer Keuangan Ahli K3 Konstuksi


Hasna Bohari, Se Ryan Subiakto

Quality Control
Ir. Sarkasi Nur,
S.Tr.T

Manager Teknik
Syawal Ariadi, St

Quantity
Fajar Suman, St

Gambar 2.4 Struktur Organisasi Kontraktor

2.5 Pihak Yang Terlibat Dalam Pelaksanaan Proyek


1. Pemilik/Owner/Pemberi Tugas
Pihak – pihak yang terlibat Pekerjaan, Supervisi Peningkatan/ Rekonstruksi
Jalan Ruas Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros salah satunya disebut
Owner (Pemilik Proyek). Yang dimaksud dengan owner (pemilik proyek) adalah
suatu badan atau instansi pemerintah atau badan swasta atau perorangan yang
menugaskan kepada perencana dan pelaksana untuk merencanakan atau

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
10
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

melaksanakan suatu proyek pembangunan. Dalam hal ini yang menjadi pemilik
proyek adalah Bidang Bina Teknik Dan Perencanaan Dinas Pekerja Umum Dan
Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan.
Hak owner adalah :
a. Memberi tugas kepada perencana untuk mendesain dan menghitung RAB pada
proyek yang akan dibangunnya.
b. Memberi tugas kepada pengawas untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan
kontraktor.
c. Memberi saran/kritikan yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek yang
dibangun dan yang memerlukan perubahan rencana jika tidak terdapat dalam
bestek.
Kewajiban owner adalah:
a. Menyelesaikan urusan tentang hak kepemilikan dari instansi yang berwenang.
b. Menyelesaikan urusan tentang IMB (tergantung kontrak).
c. Membayar fee/imbalan pada perencana, pengawas dan pelaksana yang
menerima tugas, sesuai kontrak yang berlaku.

2. Konsultan Supervisi
Konsultan diartikan sebagai perorangan atau badan usaha yang bergerak pada
biro jasa dengan mempergunakan keahliannya dan berdasarkan suatu pemberian
tugas dari pihak owner untuk mengerjakan perencanaan dan pengawasan secara
teoritis dan teknis. Yang bertindak sebagai konsultan pengawas pada proyek ini
adalah PT. IRAYA KONSULTAN, dimana dalam hal ini yang bertindak sebagai
Supervision Engineer yaitu Abdul Halim. ST.
Adapun tugas dan tanggung jawab dari suatu konsultan pengawas:
a. Meneliti dan memeriksa isi dokumen kontrak.
b. Mengkoordinasi, mengarahkan serta mengontrol pelaksanan proyek yang
menyangkut aspek mutu waktu dan biaya.
c. Meneliti dan memberikan rekomendasi pemakaian sub kontraktor.

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
11
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

d. Memeriksa gambar detail pelaksanaan (shop drawing).


e. Memeriksa bahan/peralatan kontraktor.
f. Menolak anggota yang dinilai menghambat kelancaran dan pelaksanaan kerja
proyek dan cakap di dalam bidangnya.
g. Memerintahkan pemeriksaan khusus terhadap bagian pekerjaan yang
meragukan dengan biaya ditanggung oleh pihak kontraktor.
h. Memerintahkan kontraktor untuk membongkar pekerjaan yang tidak sesuai
dengan dokumen kontrak dan memperbaiki dengan biaya kontraktor.
i. Memperingatkan kontraktor secara tertulis mengenai kelalaiannya dalam
memenuhi persyaratan sesuai dengan dokumen kontrak.
j. Menghentikan sementara pekerjaan kontraktor apabila terdapat penyimpangan
dari peraturan-peraturan yang berlaku dari dokumen kontrak.
k. Apabila diperlukan konsultan dapat memerintahkan kontraktor untuk bekerja
lembur.
l. Memeriksa dan meneliti dokumen pembayaran yang diajukan kontraktor.
m. Memeriksa dan meneliti pekerjaan yang kurang dan yang bertambah.
n. Memeriksa dan meneliti as-build drawings dan manual yang dibuat oleh
kontraktor.
o. Memeriksa dan meneliti pekerjaan kontraktor sesuai dengan ketentuan
dokumen kontrak yang sesuai dengan ketentuan dokumen kontrak sehubungan
dengan penyerahan pertama kerja.
p. Memeriksa dan meneliti pekerjaan kontraktor untuk menyerahkan pekerjaan
kedua.
Konsultan Supervisi terdiri atas:
1. Supervision Engineer
2. Quality Engineer
3. Quantity Technician
4. Inspector
5. Petugas K3

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
12
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

6. Typist
7. Office Boy

Adapun tugas dari masing-masing bidang yang ada dalam struktur organisasi:
Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas Pangkep-Matojeng-Tondongkura-
Batas Maros yaitu sebagai berikut :

1. Supervision Engineer
Nama : Abdul Halim. ST
Posisi yang di usulkan : Supervision Engineer
Pengalaman : 20 Tahun
Supervision Engineer adalah pihak atau orang yang bertugas memimpin,
mengarahkan dan mengendalikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi
terhadap berjalannya pelaksanaan pekerjaan.
Supervisi engineer adalah seorang sarjana Teknik Sipil/Jalan Raya dari
suatu perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta yang telah disamakan,
harus telah lulus ujian yang diselenggarakan oleh negara.
Supervision Engineer harus mempunyai Sertifikat Keahlian ( SKA. 202 )
Ahli Jalan Madya dan memiliki minimal 5 ( Lima ) tahun dalam bidang
pengawasan pelaksanaan pekerjaan jalan / jembatan sejak lulus
Tugas-tugas Supervision Engineer meliputi, namun tidak terbatas pada
hal-hal yang berikut ini :
a. Mengkoordinasikan seluruh personil kegiatan pengawasan konstruksi
untuk setiap pelaksanaan pengukuran/rekayasa lapangan yang dilakukan
pelaksana dan menyampaikan laporan kepada PPTK sehingga dapat
dilakukan dengan cepat keputusan-keputusan yang diperlukan, termasuk
untuk pekerjaan pengembalian kondisi dan pekerjaan minor mendahului
pekerjaan utama serta rekayasa terperinci lainnya.
b. Mengkoordinasikan seluruh personil kegiatan pengawasan konstruksi
secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada semua lokasi di lapangan

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
13
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

dimana pekerjaan konstruksi sedang dilaksanakan serta memberi


penjelasan tertulis kepada pelaksana mengenai apa sebenarnya yang
dituntut dalam pelaksanaan tersebut, bila dalam kontrak hanya dinyatakan
secara umum.
c. Memastikan bahwa pelaksana memahami dokumen kontrak secara benar,
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi serta gambar-gambar
dan pelaksana menerapkan teknik pelaksanaan konstruksi yang tepat/cocok
dengan keadaan lapangan untuk berbagai macam kegiatan pekerjaan.
d. Membuat rekomendasi kepada PPTK untuk menerima atau menolak
pekerjaan atau material.
e. Mengkoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan setiap hari yang
dicapai pelaksana pada lembar kemajuan pekerjaan (progres/schedule)
yang telah disetujui.
f. Memonitor dan mengevaluasi secara seksama kemajuan dari semua
pekerjaan dan melaporkannya dengan segera/tepat waktu kepada PPTK
bila kemajuan pekerjaan terlambat sebagaimana tercantum pada buku
spesifikasi umum dan hal itu benar-benar berpengaruh terhadap jadwal
pelaksanaan yang direncanakan. Dalam hal demikian, maka Site Engineer
juga membuat rekomendasi secara tertulis bagaimana cara untuk mengejar
keterlambatan tersebut.
g. Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran setiap
pekerjaan.
h. Menjamin bahwa sebelum pelaksana diijinkan untuk melaksanakan
pekerjaan selanjutnya, maka pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang akan
tertutup atau menjadi tidak tampak harus sudah diperiksa/diuji dan sudah
memenuhi persyaratan dalam dokumen kontrak.
i. Memberi rekomensi kepada PPTK menyangkut mutu dan jumlah pekerjaan
yang telah selesai dan memeriksa kebenaran dari setiap bukti pembayaran
bulanan pelaksana.

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
14
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

j. Mengkoordinasikan perhitungan dan pembuatan sketsa-sketsa yang benar


untuk bahan PPTK pada setiap lokasi pekerjaan.
k. Mengawasi dan memeriksa pembuatan As built Drawing dan mengupayak
n agar semua gambar tersebut dapat diselesaikan sebelum penyerahan
pertama pekerjaan (PHO).
l. Memeriksa dengan teliti/seksama setiap gambar-gambar kerja dan
analisa/perhitungan konstruksi dan kuantitasnya yang dibuat oleh
pelaksana sebelum pelaksanaan.
m. Melakukan insfeksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada semua
lokasi pekerjaan dalam kontrak, membuat laporan kepada PPTK terhadap
hasil inspeksi lapangan.
n. Memberi rekomendasi kepada PPTK hasil penjaminan mutu dan keluaran
hasil pekerjaan serta pemenuhan tingkat layanan jalan terkait dengan
usulan pembayaran yang diajukan pelaksana.
o. Mengkoordinasikan pembuatan laporan-laporan mengenai kemajuan fisik
dan keuangan proyek yang ada di bawah wewenangnya dan menyerahkan
kepada PPTK serta instansi lain yang terkait tepat pada waktunya.
p. Menyusun / memelihara arsip korespondensi kegiatan, laporan harian,
laporan mingguan, bagan kemajuan pekerjaan, pengurangan pembayaran,
gambar desain, laporan hasil inspeksi lapangan, laporan pemenuhan tingkat
layanan jalan dan lainnya.

2. Quality Engineer
Nama : Iwan Setiawan. ST.
Posisi yang di usulkan : Quality Engineer
Pengalaman : 15 Tahun
Quality Engineer adalah pihak atau orang yang bertanggung jawab kepada
Supervision Engineer dan berkedudukan di lokasi pelaksana bekerja. Quality
Engineer membantu Supervision Engineer dalam penjaminan mutu pekerjaan

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
15
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

yang telah ditentukan oleh dokumen kontrak dan memahami benar terhadap
metode pemeriksaan bahan, tes laboratorium yang dipersyaratkan.
Quality Engineer adalah seorang adalah seorang sarjana Teknik
Sipil/Jalan Raya dari suatu perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta
yang telah disamakan, harus telah lulus ujian yang diselenggarakan oleh
negara.
Quality Engineer harus mempunyai Sertifikat Keahlian ( SKA. 202 ) Ahli
Jalan Madya dan memiliki minimal 3 ( Tiga ) tahun dalam bidang
pengawasan pelaksanaan pekerjaan jalan / jembatan sejak lulus
Tugas pokok Quality Engineer adalah sebagai berikut :
a. Memeriksa, mengawasi dan melakukan pengujian terhadap pekerjaan,
material dan peralatan yang ditempatkan dilapangan apakah sesuai dengan
gambar dan spesifikasi.
b. Melakukan pengawasan dengan seksama atas pemasangan, pengaturan dan
penempatan peralatan laboratorium lapangan pelaksana serta memantau
alat-alat pengujian sebelum pekerjaan di mulai. Peralatan laboratorium
yang ada sudah siap dioperasikan.
c. Melaksanakan pengawasan dari hari ke hari atas semua pekerjaan
pengujian yang dikerjakan oleh pelaksana dan tenaga-tenaganya dalam
rangka pengembalian mutu material serta hasil pekerjaannya. Dan
memberitahukan dengan segera secara tertulis kepada Supervision
Engineer tentang kekurangan-kekurangan yang dijumpai baik dalam
prosedur pengujian yang dipakaimaupun setiap cacat yang terdapat pada
material atau mutu pekerjaannya.
d. Menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan serta
menyerahkannya kepada Supervision Engineer dalam bentuk rekomendasi
secara tertulis tentang disetujui atau ditolak materialnya dan hasil
pekerjaan yang bersangkutan.

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
16
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

e. Mengawasi semua pelaksanaan pengujian lapangan yang dilakukan oleh


pelaksana tidak kurang dari syarat minimum yang ditetapkan spesifikasi.
f. Memeriksa semua material/bahan yang didatangkan ke lokasi proyek
sehingga sebelum material tersebut digunakan sudah sesuai spesifikasi.
g. Menyerahkan kepada Supervision Engineer laporan bulanan mengenai
semua hasil pengujian yang diperoleh selama bulan sebelumnya, untuk
diserahkan oleh Supervision Engineer kepada PPTK, laporan tersebut
berisikan semua data laboratorium serta pengujian dilapangan berikut
risalah/kesimpulan dari data yang ada.
h. Menyiapkan format laporan penjaminan mutu pekerjaan, pengujian hasil
pekerjaan dan kriteria penerimaan pekerjaan.
i. Melakukkan monitoring pekerjaan dilapangan terkait dengan pemenuhan
mutu pekerjaan.
j. Verifikasi dan validasi data mutu bahan, jumlah benda uji mutu dan mutu
keluaran pekerjaan teleh memenuhi persyaratan teknis.
k. Membuat rekomendasi terhadap ketidaksesuain mutu pekerjaan (Jika ada)
dan tindak penanganannya, guna pencegahan ketidak sesuaian.
l. Memberikan panduan dilapangan bagi personil pelaksana mengenai
metodologi pengujian mutu bahan dan pekerjaan (jika dperlukan).

3. Quantity Engineer
Nama : Ismail. ST
Posisi yang di usulkan : Quantity Engineer
Pengalaman : 15 Tahun
Quantity Technician adalah personil dengan pernyataaan sbagai berikut :
a. Memilki Sertifikat Tenaga Terampil ( SKT TS. 049 / Teknisi Penghitung
Kuantitas Pekerjaan Jalan / Jembatan )
b. Lulusan ( S-1 ) memilki pengalaman minimal 1 (Satu) tahun setelah lulus
c. Lulusan ( D-3 ) memilki pengalaman minimal 2 (Dua) tahun setelah lulus

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
17
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

d. Lulusan ( SMK Teknik ) memilki pengalaman minimal 3 (Tiga) tahun


setelah lulus.

Quantity technician bertanggung jawab kepada Supervision Engineer dan


berkedudukan di lokasi pekerjaan . Quantity Technician bertanggung jawab
terutama untuk melakukuan pemeriksaan Quantitas hasil pengukuran setiap
pekerja dan pengendalian keluaran hasil pekerjaan yang sesuai yang telah
ditentukan dalam dokumen kontrak.
Tugas pokok Quantity Technician akan meliputi :
a. Membuat catatan / laporan harian tentang kemajuan pekerjaan dilapangan,
serta selalu memberikan informasi tentang rncian pekerjaan kepada
Supervision Engineer.
b. Menghitung kembali kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan.
c. Secara terus menerus mengawasi, membuat catatan dan memeriksa semua
hasil pengukuran, perhitungan kuantitas sudah benar dan sesuai dengan
ketentuan dalam Dokumen Kontrak/perubahannya.
d. Melakukan pengawasan di lapangan secara terus menerus terhadap semua
pekerjaan harian (day work), termasuk membuat catatan mengenai
peralatan, tenaga kerja dan bahan-bahan yang digunakan pelaksana dalam
melksanakan pekerjaan harian.
e. Melakukan inspeksi lapangan terkait keluaran hasil pekerjaan.
f. Memeriksa dan melakukan pengukuran keluaran hasil pekerjaan,
perhitungan bobot pekerjaan terkait dengan usulan pembayaran serta
menjamin bahwa pembayaran terhadap pelaksanaan sudah benar dan
sesuai dengan ketentuan dokumen kontrak/ perubahannya .
g. Membantu Supervision Engineer mengadakan pengukuran akhir secara
keseluruhan dari bagian pekerjaan yang telah diselesaikan dan mutunya
memenuhi syarat.

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
18
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

4. K3
Nama : Devy Marwati. St
Posisi yang di usulkan : Ahli K3
Pengalaman : 1 Tahun
Petugas K3 adalah personil dengan pernyataaan sebagai berikut :
a. Lulusan ( S-1 ) memilki pengalaman minimal 1 (Satu) tahun setelah lulus
b. Lulusan ( D-3 ) memilki pengalaman minimal 2 (Dua) tahun setelah lulus
c. Lulusan ( SMK Teknik ) memilki pengalaman minimal 3 (Tiga) tahun
setelah lulus.
d. Petugas K3 diharuskan telah mengikuti pelatihan sosialisasi K3 Konstruksi
Bidang Pekerjaan Umum dan memiliki Sertifkat Petugas K3 Konstruksi
Tugas pokok K3 akan meliputi, namun tidak terbatas pada hal – hal yan
tersebut dibawah ini :
a. Mengidentifikasi dan memetahkan pontensi bahaya yang memungkinkan
terjadi dilingkungan kerja.
b. Menerapkan peraturan perundang undangan terkait konstruksi dan SMK3
di tempat kerja
c. Melakukan persiapan pelaksanaan K3 konstruksi
d. Mengevaluasi pelaksanaan prosedur Kerja K3 Konstruksi
e. Melakukan Prosedur Penanggulangan

5. Inspector
Nama : Fajri Wijaya. St
Posisi yang diusulkan : Inspector
Pengalaman : 3 Tahun
Inspector adalah seorang personil dengan pernyataaan sebagai berikut :
a. Memilki Sertifikat Tenaga Terampil ( SKT TS. 040 / Pengawas
Lapangan Pekerjaan Jalan )

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
19
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

b. Lulusan ( S-1 ) memilki pengalaman minimal 0 ( nol ) tahun setelah lulus


c. Lulusan ( D-3 ) memilki pengalaman minimal 1 (satu) tahun setelah lulus
d. Lulusan ( SMK Teknik ) memilki pengalaman minimal 3 (Tiga) tahun
setelah lulus.
Inspector harus harus benar-benar paham mengenai semua standar
prosedur dan mengikuti petunjuk Supervision Engineer dalam mengawasi
pelaksanaan kaitan pelaksana agar memenuhi persyaratan /ketentuan dalam
dokumen kontrak
Tugas pokok inspector meliputi, namun tidak terbatas pada hal-hal tersebut
dibawah ini :
a. Memeriksa kesesuain antara gambar perencana dengan pelaksanaan
dilapangan.
b. Memantau hasil pekerjaan secara pelaksanaan yang dijalankan pelaksana.
c. Memberi instruksi kepada pelaksana bila cara pelaksana dinilai tidak benar
atau membahayakan. Dalam segala hal, semua instruksi harus dicatat
dalam buku harian (log Book) serta segera dilaporkan kepada Supervision
Engineer.
d. Mencatat keadaan pekerjaan serta semua perubahan dan penyimpagan dari
perencanaan
e. Membantu Supervision Engineer dalam membuat laporan.

6. Typist
Nama : Andi Tenri Lennareng Batari B
Posisi yang diusulkan : Typist
Pengalaman : -
Typist harus mengikuti petunjuk Supervision Engineer dan paham
mengenai cara-cara pembuatan / penyusunan laporan yang ditetapkan dalam
dokumen kontrak dengan persyaratan sebagai berikut :
Typist adalah seorang personil dengan pernyataaan sebagai berikut :

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
20
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

a. Memilki Sertifikat Tenaga Terampil ( SKT TS. 040 / Pengawas Lapangan


Pekerjaan Jalan )
b. Lulusan ( S-1 ) memilki pengalaman minimal 0 ( nol ) tahun setelah lulus
c. Lulusan ( D-3 ) memilki pengalaman minimal 1 (satu) tahun setelah lulus
d. Lulusan ( SMA) memilki pengalaman minimal 2 (Dua) tahun setelah lulus
Tugas pokok Typist antara lain :
a. Membantu Supervision Engineer dalam membuat laporan pelaksanaan
pekerjaan
b. Menyusun Administrasi pelaksanaan pekerjaan

7. Office Boy.
Nama : M.Ali Akbar
Posisi yang diusulkan : Office Boy
Pengalaman : -
Bertanggung jawab terkait dengan kebersihan dan kerapihan kantor serta
hal-hal lain yang berkaitan dengan kenyamanan dan kelancaran personil dalam
bekerja.

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
21
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Tinjauan Umum Pelaksanaan Umum


Kegiatan lapangan dalam proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan
Ruas Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros ini terdapat paling tidak 7
divisi yang mana tiap divisi masing-masing menanggung item pekerjaan yang
berbeda.
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Proyek Supervisi
Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas
Maros ini berlangsung mulai tanggal 15 Agustus 2022 sampai tanggal 23
September 2022 dan terjadi banyak masalah di lokasi karena terjadi beberapa
kerusakan akibat kondisi tanah yang labil dan sering terjadi longsor.
Terkhusus dalam proyek ini masing – masing item pekerjaan memiliki
landasan masing – masing, yaitu:
Tabel. 3.1 Uraian Pekerjaan
Mata
Pembayara Uraian Pekerjaan Satuan Volume
n
a b c d
DIVISI 1 UMUM
1.20 Mobilisasi Ls 1.00
1.8 (1) Manajeman Dan Keselamatan Lalu Lintas Ls 1.00
1.17 Pengamanan Lingkungan Hidup Bh 9.00
Pengujian Vibrasi Lingkungan Untuk
1.17 (2.a) Bh 9.00
Kenyamanan Dan Kesehatan
1.17 (3.a) Pengujian Nox Bh 9.00
1.17 (3.b) Pengujian Sulfurdioksida (So2) Bh 9.00
1.17 (3.c) Pengujian Karbondioksida (Co2) Bh 9.00
1.17 (3.f) Pengujian Total Partikulatb( (Tsp) – Debu Bh 9.00
1.17 (3.g) Pengujian Timah Hitam (Pb) Bh 9.00

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
22
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

1.19 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Bh 1.00


DIVISI 2 DRAINASE
Galian Untuk Selokan Drainase Dan Saluran
2.1 (1) M3 3,709.85
Air
2.2 (1) Pasangan Batu Dengan Mortar M3 3,709.85
Gorong-Gorong Kotak Beton Bertulang,
2.3.(15) M3 2,697.13
Ukuran Dalam 100 Cm X 100 Cm
DIVISI 3 PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK
3.1.(1) Galian Biasa M3 2,697.13
3.1.(3) Galian Batu M3 352.00
3.2.(2.a) Timbunan Pilihan Dari Sumber Galian M3 3,318.00
3.3.(1) Penyiapan Badan Jalan M2 6,600.00
DIVISI 4 PERKERASAN BERBUTIR
4.1.(1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A M3 2,310.00
DIVISI 5 PERKERASAN ASPAL
5.1.(1) Lapis Resap Pengikat – Aspal Cair/Emulsi Ltr 6,160.00
5.1.(2.a) Lapis Perekat – Aspal Cair/Emulsi Ltr 16,056.25
5.3.(5.a) Laston Lapis Aus (AC-WC) Ton 2,817.50
5.3.(6.a) Laston Lapis Antara (Ac-Bc) Ton 4,226.25
5.3.(8) Bahan Anti Pengelupasan Kg 1.225.61
DIVISI 6 STRUKTUR
6.1(5a) Beton Struktur, Fc’30 Mpa M3 1,899.50
6.1(8) Beton, Fc’15 Mpa Kg 2,373.75
6.3.(1) Baja Tulangan Polos – Bjtp 280 Kg 56,597.66
6.9.(1) Pasangan Batu M3 1,225.00
6.15.(2) Pembongkaran Beton M3 917.00
PEKERJAAN HARIAN & PEKERJAAN
DIVISI 7
LAIN-LAIN
7.2.(1) Marka Jalan Termoplastik M2 1,365.00

3.2 Pekerjaan Divisi


1. DIVISI 1. UMUM
Dalam divisi ini, semua ketentuan umum diatur dalam beberapa kegiatan
dalam seksi-seksi DIVISI 1 (umum) yang telah dikerjakan di lapangan:
a. Mobilisasi

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
23
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

Merupakan kegiatan mendatangkan ke lokasi dan mengembalikan alat-


alat proyek sesuai spesifikasi yang ditentukan dalam dokumen lelang
dengan menggunakan alat angkutan darat (trailer / truck besar). Mobilisasi
pada dasarnya adalah kegiatan yang harus memperhatikan waktu dan
lokasi pekerjaan. Pada Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan
Ruas Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros, mobilisasi hanya
dilakukan atas persetujuan dari owner.

Gambar 3.1 Mobilisasi


b. Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
Penyedia jasa berkewajiban menyediakan perlengkapan, menunjuk
Koordinator Manajemen Keselamatan Lalu Lintas (KMKL) dan pelayanan
lalu lintas yang diperlukan untuk mengendalikan para pengguna jalan yang
melalui daerah konstruksi termasuk rute pengangkutan untuk bahan-bahan
konstruksi dan daerah eksplorasi sumber material.

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
24
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

Gambar 3.2 Rambu – rambu Proyek


c. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Penanganan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) mencakup
penyediaan sarana pencegah kecelakaan kerja kepada setiap orang yang
berada di tempat kerja yang berhubungan dengan proses konstruksi.

2. DIVISI 2. DRAINASE
Drainase merupakan konstruksi sebagai serangkaian bangunan air yang
berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu
kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal sesuai
dengan kepentingan. Dalam konstruksi jalan, darinase difungsikan sebagai
konstruksi penampung dan mengalirkan air agar tidak merembes ke
permukaan jalan.
Pekerjaan ini juga terdiri dari beberapa kegiatan dalam seksi-seksi yang
telah dikerjakan di lapangan, yaitu:
a. Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
Pekerjaan galian tanah dilaksanakan setelah mendapatkan ukuran-
ukuran yang tepat dan pasti dari hasil pengukuran dan pemasangan
bouwplank, tanah hasil galian ditimbun tidak terlalu dekat dengan lubang
galian supaya tanah galian tidak longsor kembali ke lubang galian.

Gambar 3.3 Galian untuk Drainase

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
25
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

Item pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan excavator dan alat


bantu lainnya sesuai dengan gambar rencana. Hasil galian tanah dibuang
keluar lokasi pekerjaan dan sekelompok pekerja akan merapihkan hasil
galian. Selama pelaksanaan pekerjaan galian diusahakan menyokong atau
mendukung struktur di sekitarnya, yang jika tidak dilaksanakan dapat
menjadi tidak stabil atau rusak oleh pekerjaan galian tersebut.

b. Pasangan Batu dengan Mortar


Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan galian mendapatkan
persetujuan sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan.

Gambar 3.4 Pasangan Batu


c. Gorong-gorong Kotak Beton Bertulang, ukuran dalam 100 cm x 100 cm
Gorong-gorong merupakan bahan konstruksi untuk membuat saluran
air.

3. DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK


Pada pekerjaan perkerasan tanah untuk proyek Pengawasan Teknis
Peningkatan Jalan Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang ini meliputi
beberapa pekerjaan, diantaranya :
a. Galian biasa

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
26
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

Gambar 3.5 Galian Biasa


Penggalian tanah dilaksanakan menurut kelandaian, garis dan elevasi
yang ditentukan dalam gambar atau ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan
dan mencakup pembuangan material/bahan dalam bentuk apapun yang
dijumpai, termasuk tanah, batu, batu bata, beton, pasangan batu, bahan
organik dan bahan perkerasan lama yang sudah tidak dipakai lagi.
Penggalian tanah dilakukan dengan alat berat yaitu Excavator untuk
daerah galian tanah yang dalam. Sedang untuk galian yang bersifat
pemotongan tanah, lebih baik dilakukan dengan menggunakan Bulldozer
atau Motor Grader. Untuk lahan/daerah yang tidak bisa dijangkau oleh alat
berat (Excavator/Bulldozer/Motor Grader), lakukan penggalian secara
manual.
b. Galian batu
Galian Batu mencakup galian bongkahan batu dengan volume 1 m3
atau lebih dan seluruh batu atau bahan lainnya yang susah untuk digali
tanpa penggunaan alat berat seperi excavator. Pekerjaan galian batu ini
dilakukan jika ada tonjolan-tonjolan runcing atau ada bagian tertentu pada
badan jalan yang menghambat proses pelaksanaan proyek jalan.

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
27
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

Gambar 3.6 Galian Batu


Tonjolan-tonjolan batu yang runcing pada permukaan yang terekspos
tidak boleh tertinggal dan semua pecahan batu yang diameternya lebih
besar dari 15 cm harus dibuang. Profil galian yang disyaratkan harus
diperoleh dengan cara menimbun kembali dengan bahan yang memenuhi
syarat dan dipadatkan.
c. Timbunan pilihan dari sumber galian
Sebelum penghamparan timbunan pada setiap tempat, semua bahan
yang tidak diperlukan harus dibuang. Bilamana tinggi timbunan satu meter
atau kurang, dasar pondasi timbunan harus dipadatkan (termasuk
penggemburan dan pengeringan atau pembasahan bila diperlukan) sampai
15 cm bagian permukaan atas dasar pondasi memenuhi kepadatan yang
disyaratkan untuk timbunan yang ditempatkan diatasnya.

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
28
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

Gambar 3.7 Timbunan


Timbunan harus dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju
ke arah sumbu jalan sedemikian rupa sehingga setiap ruas akan menerima
jumlah usaha pemadatan yang sama. Bilamana bahan timbunan dihampar
pada kedua sisi pipa atau drainase beton atau struktur, maka pelaksanaan
harus dilakukan sedemikian rupa agar timbunan pada kedua sisi selalu
mempunyai elevasi yang hampir sama.
d. Penyiapan badan jalan

Gambar 3.8 Persiapan badan jalan


Penyiapan badan jalan pada pekerjaan pelebaran jalan meliputi
pekerjaan pembersihan, pembentukan tanah dasar agar elevasinya sesuai
dengan yang ditunjukkan gambar rencana atau sesuai dengan petunjuk
direksi pekerjaan, dan termasuk pekerjaan pemadatan tanah dasar.
4. DIVISI 4. PERKERASAN BERBUTIR
Dalam divisi ini, perkerasan yang dimaksud adalah lapisan pondasi
agregat. Lapis pondasi agregat adalah lapisan struktur yang berada di atas
tanah /sub grade yang berfungsi untuk memberikan daya dukung pada jalan
sehingga permukaan jalan tetap dalam kondisi stabil. Pondasi memegang
peranan penting dalam ketahanan suatu jalan.
a. Lapisan pondasi agregat kelas A
Lapisan pondasi agregat kelas A adalah mutu lapis pondasi atas untuk

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
29
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

suatu lapisan di bawah lapisan beraspal.

Gambar 3.9 Lapisan Pondasi Agregat Kelas A


5. DIVISI 5. PERKERASAN ASPAL
a. Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair/Emulsi
Lapis Resap Pengikat adalah lapisan ikat aspal cair yang diletakkan di
atas lapis pondasi agregat,yang bertujuan untuk memberikan daya ikat
yang kuat antara lapisan pondasi agregat terhadap campuran aspal yang
ada diatasnya.
b. Lapis Perekat - Aspal Cair/Emulsi
Lapis perekat adalah lapisan aspal cair yang diletakkan di atas lapisan
beraspal atau lapis beton semen sebelum lapis berikutnya dihamparkan.
Lapis perekat berfungsi memberikan daya ikat antara lapis lama dan lapis
baru.
c. Laston Lapis Aus (AC-WC)
Laston Lapis Aus (AC-WC) adalah lapisan perkerasan yang terletak
paling atas dan berfungsi sebagai lapisan aus.
d. Laston Lapis Antara (AC-BC)
Laston Lapis Antara (AC-BC) adalah bagian dari lapis permukaan
diantara lapis pondasi atas dan dengan lapis aus yang bergradasi aggregate
gabungan rapat/menerus, umumnya digunakan untuk jalan-jalan dengan
beban lalulintas yang cukup berat.

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
30
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

e. Bahan Anti Pengelupasan


Bahan anti pengelupasan adalah anti striping agent yang merupakan
campuran untuk meningkatkan pelapisan dan daya lekat aspal,
meningkatkan kelekatan dengan mengurani tegangan permukaan aspal dan
agregat, serta meningkatkan kekuatan rekat melalui pembentukan ikatan
kimia, tahan terhadap stripping dan mudah dipadatkan.

6. DIVISI 6. STRUKTUR
a. Beton struktur, fc’30 MPa

Gambar 3.10 Beton struktur fc’ 30 mpa


b. Beton, fc’15 Mpa

Gambar 3.11 Beton, fc’15 mpa

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
31
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

c. Baja Tulangan Polos-BjTP 280

Gambar 3.12 Baja Tulangan Polos


d. Pasangan Batu

Gambar 3.13 Pasangan Batu


e. Pembongkaran Beton

Gambar 3.14 Pembongkaran Beton

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
32
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

7. DIVISI 7. PEKERJAAN HARIAN & PEKERJAAN LAIN-LAIN


a. Marka Jalan Termoplastik

3.3 Metode Pelaksanaan


Metode pelaksanaan ini kami buat berdasarkan pengamatan kami di lapangan
selama mengikutikegiatan PKL di proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi
Jalan Ruas Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros. Beberapa perbedaan
metode dan cara mungkin dapat terjadi, semua tergantung pelaksana di lapangan.
3.3.1 Pelaksanaan Pengecoran
3.3.1.1 Peralatan
Tabel 3.2 Alat Pengecoran
Alat
a. Excavator e. Cangkul

b. Truck mixer f. Jidar

c. Ruskam kayu g. Sisir beton/grooving

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
33
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

e. Sekop

3.3.1.2 Bahan
Tabel 3.3 Bahan Pengecoran
Bahan
a.Semen Porland d. Agregat Halus

b. Air e. Kawat Galvanis

c. Agregat Kasar f. Plastik Cor

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
34
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

Besi Tulangan

3.3.1.3 Langkah Kerja


a. Menyiapkan lahan yang akan dicor dengan membersihkan semua
permukaan jalan, meratakan dan memadatkannya.
b. Memasang plastik cor sebelum campuran beton dihamparkan.
Penggunaan plastik cor ini dimaksudkan agar air pada campuran yang
akan dihamparkan tidak langsung terserap ke dalam tanah dan agar
beton yang dihasilkan juga tidak mudah rusak.
c. Memasang besi tulangan yang dimaksudkan agar memperkuat beton.

Gambar 3.15 Memasang besi tulangan


d. Selanjutnya, melakukan pencampuran di batching plant.

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
35
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

Gambar 3.16 Batching plant


e. Campuran beton yang telah didesain sedemikian rupa diangkut menuju
lokasi pengerjaan.
f. Campuran beton dituangkan ke bekisting, kemudian dihamparkan dan
setiap sudut-sudutnya diisi dengan bantuan cangkul atau sekop.

Gambar 3.17 Campuran dihamparkan di bekisting


g. Meratakan campuran beton dengan alat jidar dan ruskam kayu.

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
36
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

Gambar 3.18 Meratakan campuran dengan jidar dan ruskam


h. Kemudian memberi tekstur pada permukaan beton dengan
menggunakan sisir beton atau grooving tujuannya agar jalan beton
tidak licin saat dilintasi oleh kendaraan.

Gambar 3.19 Memberikan tekstur dengan grooving


i. Menutup permukaan jalan dengan kain agar air tidak merembes di atas
permukaan jalan yang sudah dicor.

Gambar 3.20 Memberikan kain penutup

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
37
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

3.3.2 Pelaksanaan Pekerjaan Drainase


3.3.2.1 Peralatan
Tabel 3.4 Alat Drainase
Alat
Molen Palu

Sekop Waterpass

Cangkul Ember

Sendok spesi Excavator

Ayakan Dump truck

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
38
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
39
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

3.3.2.2 Bahan
Tabel 3.5 Bahan Drainase
Bahan
Semen Porland Agregat Halus

Batu gunung Air

3.3.2.3 Langkah Kerja


a. Membersihkan lokasi yang akan dilakukan pekerjaan drainase.
b. Melakukan pekerjaan galian untuk selokan drainase dengan alat
excavator. Agar tanah hasil galian tidak menumpuk di jalan dan
menganggu kondisi jalan maka tanah hasil galian langsung diangkut
oleh dump truck.

Gambar 3.21 Penggalian drainase dengan excavator

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
40
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

c. Melakukan pekerjaan pasangan batu mortar pada tepi jalan yang sudah
digali.

Gambar 3.22 Pemasangan batu mortar


d. Pekerjaan plesteran semen untuk dinding saluran di dua sisi dan
melakukan pekerjaan alas dibawah lantai saluran

Gambar 3.23 Plesteran semen dinding drainase

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
41
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

3.3.3 Pelaksanaan Pekerjaan Pengaspalan


3.3.3.1 Persiapan dan proses produksi hotmix (AMP)
a. Peralatan
Tabel 3.6 Alat Proses AMP
Alat
Wheel Loader Dump Truck

b. Bahan
Tabel 3.7 Bahan Proses AMP
Bahan
Agregat 2-3 (cold bin 4) Abu batu (cold bin1 )
Agregat 1-2 (cold bin 3 )
Agregat 0,5-1 (cold bin 2 )

Aspal. Semen.

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
42
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

c. Langkah Kerja
1. Mengambil agregat yang sudah di pisahkan menurut ukuran yang
telah ditentukan sebelum diproses ke alat AMP. Kemudian agregat
tersebut dibawa ke bin dingin (cold bins) dengan Wheel Loader.
2. Agregat yang sudah berada di bin dingin yang disesuaikan dengan
fraksi-fraksinya kemudian dikeluarkan melalui pintu pengeluaran
agregat yang dipasang dibawah dari bagian bin dingin. Pintu
bukaan disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan.
3. Agregat yang telah dikeluarkan pintu pengeluaran diteruskan pada
sistem pemasok agregat dingin (cold elevator) menuju ke drum
pengering.
4. Dari bin dingin agregat dibawa melalui (cold elevator) dinaikkan ke
dalam pengering (dryer) untuk dipanaskan dan dikeringkan pada
temperatur yang diinginkan.
5. Setelah agregat dipanaskan dan dikeringkan dalam dryer, agregat
diayak pada unit ayakan panas (hot screening unit). Proses ini
bertujuan untuk menyaring dan memisahkan dalam beberapa
ukuran yang selanjutnya akan dikirim ke bin panas.regat yang
sudah disaring pada unit ayakan panas kemudian berada pada
ruangan bin panas (hot bin) yang fraksi-fraksinya akan mengisi
dengan sendirinya.

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
43
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

Gambar 3.24 Asphalt Mixing Plant (AMP)


6. Sebelum melakukan proses pencampuran (pugmill) agregat tersebut
ditimbang dengan timbangan agregat (aggregate weight hopper)
yang terletak dibawah (hot bin). Proses pencampuran (pugmill)
dilakukan setelah aspal, agregat dan bahan pengisi (bila perlu)
dimasukan ke dalam pencampur (pugmill). Aspal untuk
pencampuran disimpan didalam bak penampung, agar memperoleh
tingkat keenceran yang cukup saat melakukan penyemprotan
dilakukan. Waktu yang diperlukan dalam proses ini sangat singkat
untuk mencegah oksidasi yang berlebih. Selain itu juga harus
diperoleh penyelimutan yang seragam pada semua butiran agregat
oleh aspal. Umumnya waktu yang diperlukan untuk pencampuran
sekitar 30-45 detik pada alat AMP. Temperature dari agregat panas
yang berada di dalam pugmill sekitar 175°C, sedangkan untuk aspal
170°C. Kondisi ini diperlukan untuk memperoleh temperature
campuran beraspal panas (hot mix) ±150°C, maksimal 165°C.
Apabila menggunakan bahan pengisi dapat langsung dituangakan
saat proses pencampuran terjadi.
7. Proses pengangkutan hotmix ke lapangan menggunakan dump
truck yang sebelumnya telah dibersihkan dan diberikan lapisan
solar. Pelapisan bak dump truck dengan solar bertujuan untuk
memudahkan saat proses penuangan hotmix. Adapun jenis dump

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
44
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

truck yang dipakai ialah truck 6 roda berkapasitas 15 ton.

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
45
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

3.3.3.2 Penyiraman lapis resap pengikat (prime coat) dan lapis perekat (tack coat)
a. Peralatan
Tabel 3.8 Alat Proses Penyiraman
Alat
Asphalt Distributor Compressor

b. Bahan
Tabel 3.9 Bahan Proses Penyiraman
Bahan
Aspal Kerosene (Bensin)

c. Langkah Kerja
1. Sebelum penyomprotan aspalt dimulai, permukaan harus dibersihkan
dengan memakai alat pembersih mekanis compressor.
2. Bilamana peralatan ini belum dapat memberikan permukaan yang
benar-benar bersih, penyapuan tambahan harus dikerjakan manual
dengan sikat yang kaku.
3. Aspalt untuk prime coat/tack coat dituang ke dalam tangki aspal
distributor untuk selanjutnya diangkut ke lapangan.
4. Campuran tersebut disemprotkan ke permukaan yang akan dilapisi
dengan menggunakan aspal distributor.

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
46
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

Gambar 3.25 Penyiraman lapis resap pengikat (prime coat)


3.3.3.3 Penghamparan lapisan AC-BC.
a. Peralatan
Tabel 3.10 Alat Proses Penghamparan Lapisan AC-BC
Alat
Wheel loader AMP (Asphalt mixing plant)

Genset Dump Truck

Asphalt finisher Tandem roller

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
47
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

Pneumatic Tyre Roller Compressor

Thermometer

b. Bahan
Tabel 3.11 Bahan Proses Penghamparan Lapisan AC-BC
Bahan
Agregat 2-3 (cold bin 4) Abu batu (cold bin1 )
Agregat 1-2 (cold bin 3 )
Agregat 0,5-1 (cold bin 2 )

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
48
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

Aspal. Semen.

c. Langkah Kerja
1. Pencampuran material sesuai dengan JMF yang telah disepakati
sebelumnya menggunakan AMP dengan suhu hingga 160°C yang
dibantu dengan Wheel Loader.
2. Pengangkutan hotmix dengan Dump Truck yang sebelumnya telah
dahulu diolesi solar agar mempermudah proses penuangan ke Asphat
Finisher. Setiap Dump Truck harus ditimbang setelah dimuati dan
harus ada catatan mengenai berat kotor, berat bersih, berat kendaraan,
dan waktu operasi pengangkutan.
3. Sebelum aspal di hampar di cek suhunya dengan termometer.

Gambar 3.26 Mengukur suhu aspal

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
49
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

4. Hotmix dihampar pada permukaan yang telah disetujui. Permukaan


yang akan dihampar harus dibersihkan menggunakan compressor
sebelum penghamparan.
5. Setelah lahan pengaspalan siap dan telah disetujui konsultan pengawas,
dilakukan pengaspalan dengan urutan sebegai berikut :
a) Dibuat garis lurus dari kapur agar pengaspalan lurus dengan garis
kapur yang ada.
b) Harus diperhatikan kelurusan Asphalt Finisher menurut garis kapur
yang ada. Jika sudah jalan, ternyata aspal lebih tebal dari yang di
butuhkan maka thickness harus di cek lagi sampai didapat tebal
yang dibutuhkan dan diberi tanda pada garis yag ada untuk
pekerjaan selanjutnya.
c) Sebelum memulai penghamparan sepatu (screed) alat penghampar
harus di panaskan.
d) Waktu Dump Truck satu sudah selesai, maka hopper cepat ditutup.
Kemudian di buka lagi jika Dump Truck kedua sudah ada,
demikian seterusnya.
e) Dump Truck tidak boleh membentur Asphalt Finisher dan Asphalt
Finisher yang boleh membentur dan mendorong Dump Truck pada
saat pengisian.

Gambar 3.27 Meletakkan aspal ke Asphalt Finisher

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
50
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

f) Waktu bekerja hopper harus selalu penuh, jika Dump Truck


terlambat terpaksa Asphalt Finisher berhenti. Setelah Dump Truck
datang, Asphalt Finisher meneruskan kelanjutannya. Temperature
aspal dijaga agar tidak kurang dari temperature yang disyaratkan.
Siklus pengisian aspal Dump Truck ke Asphalt Finisher tidak boleh
terlambat.

Gambar 3.28 Asphalt Finisher mulai dipanaskan


g) Alat penghampar dioperasikan dengan kecepatan stabil selama
penghamparan.

Gambar 3.29 Asphalt Finisher mulai bekerja


6. Setelah campuran aspal dihampar, maka harus di padatkan dengan
digilas. Penggilasan memiliki 3 tahapan sebagai berikut :
a) Penggilasan awal (break down rolling) menggunakan Tandem
Roller sebanyak 2 kali passing.

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
51
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

Gambar 3.30 Tandem Roller sebanyak 2 kali passing.


b) Penggilasan Sekunder (intermediate rolling) menggunakan
Pneumatic Tire Roller sebanyak 16 kali passing.

Gambar 3.31 Pneumatic Tire Roller sebanyak 16 kali passing.


c) Panggilasan Akhir (finishing rolling) menggunakan Tandem
Rolling sebanyak sekali passing.
7. Penggilasan awal atau pemadatan awal dengan Tandem Roller pada
suhu hotmix 125°C - 160°C, jadi suhu hotmix dari AMP harus betul-
betul dijaga sampai ke lokasi penghamparan.
8. Penggilasan dimulai dari tempat sambungan memanjang dan kemudian
tepi luar. Penggilasan di lanjutkan sejajar dengan sumbu jalan
berurutan menuju ke arah sumbu jalan. Pada super elevasi tikungan
penggilasan dimulai dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi,
lintasan berurutan harus saling tumpang tindih (overlap) minimum

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
52
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

setengah lebar roda. Pemadatan bagian tepi jalan harus dilakukan


sampai daerah diluar pengaspalan selebar 3 -5 cm.
9. Penggilasan pada sambungan memanjang dimulai dengan menggilas
lajur yang telah di hampar sebelumnya sehingga tidak lebih dari
setengan lebar roda penggilas yang menggilas sambungan yang belum
di padatkan.
10. Alat pemadat digeser sedikit demi sedikit melewati sambungan sampai
diperoleh sambungan yang di padatkan dengan rapi.

BAB IV
MASALAH DAN PEMECAHAN

Setiap proyek konstruksi akan timbul masalah-masalah yang menjadi


hambatan dalam proses pelaksanaan konstruksi. Permasalahan merupakan suatu
kewajaran dan problematika, sehingga suatu proyek konstruksi telah
memperhitungkan permasalahan (kendala) yang akan timbul selama proyek
berlangsung. Oleh karena itu, sangat diperlukan perhatian dan penanganan khusus
terhadap hal-hal yang menjadi penyebab utama oleh semua pihak yang terlibat
secara langsung pada proses pelaksanaan proyek tersebut.
Permasalahan yang timbul dalam proyek kontruksi sering terjadi pada saat
pelaksanaan berlangsung, seperti mobilisasi material, waktu pelaksanaan,
ketersediaan dana, keamanan, dan lain sebagainya. Pada pelaksanaan Praktek
Kerja Lapangan di Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep – Matojeng –Tondongkura – Batas Maros”, ini bertempat di beberapa
ruas di daerah Kab. Pangkep yaitu ruas Pangkep – Matojeng –Tondongkura –
Batas Maros, kami menemui masalah yang timbul di lapangan sehingga terkadang
suatu pekerjaan harus ditunda atau dihentikan pelaksanaannya.
Adapun masalah – masalah yang ditemui adalah sebagai berikut:
4.1 Masalah Teknis

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
53
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

Masalah teknis adalah masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan teknis


secara langsung di lapangan baik material, pekerja, dan peralatan yang dapat
menghambat laju proyek. Setiap proyek konstruksi akan timbul masalah-masalah
yang menjadi hambatan dalam proses pelaksanaan konstruksi.
Faktor teknis berkaitan dengan pelaksanaan di lapangan apakah sesuai dengan
waktu yang dijadwalkan ataupun metode kerja yang disepakati. Oleh karena itu,
sangat diperlukan perhatian dan penanganan khusus terhadap hal-hal yang menjadi
penyebab utama oleh semua pihak yang terlibat secara langsung pada proses
pelaksanaan proyek tersebut.
Pada pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di Proyek Supervisi
Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas Pangkep – Matojeng –Tondongkura – Batas
Maros, ini bertempat di beberapa ruas di daerah Kab. Pangkep yaitu ruas Pangkep
– Matojeng –Tondongkura – Batas Marosini, kami menemui masalah yang timbul
di lapangan sehingga terkadang suatu pekerjaan harus ditunda atau dihentikan
pelaksanaannya. Adapun masalah–masalah yang ditemui adalah sebagai berikut:
a. Truck mixer yang digunakan tidak bekerja secara efektif sesuai dengan kondisi
medan di lokasi yang menanjak.
Solusi: Pihak kontraktor menambah jumlah alat Truck mixer agar pekerjaan
berjalan dengan lancar dan cepat. alat Truck mixer yang rusak dan
menghambat dan merusak hasil pengecoran sebaiknya diganti.
b. Hujan deras yang turun menimbulkan proses pengecoran ditunda sementara.
Solusi: Proses pengecoran sementara dihentikan menunggu hujan reda atau
mengatur ulang jadwal diesok hari.
c. Excavator mengalami masalah teknis sehingga terjadi penundaan pelaksanaan
proyek.
Solusi: Pihak operator menghentikan penggunaan excavator dan kontraktor
mengupayakan untuk memperbaiki mesin dengan cara diservice. Pemeriksaan
juga perlu dilakukan secara berkala sebagai bentuk pencegahan terjadinya

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
54
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

kecelakaan kerja dan terbengkalainya pekerjaan yang membutuhkan alat berat


excavator.

4.2 Masalah Non Teknis


Masalah non-teknis adalah masalah-masalah yang terjadi dalam lokasi proyek
yang tidak terlibat secara langsung dalam pelaksanaannya yang mampu
menghambat laju proyek. Masalah non-teknis seperti ini kemunculannya tidak
dapat diprediksi sebab tidak ada pembahsan khusus mengenai itu. Adapun
masalah-masalah non-teknis yang terjadi dalam Proyek Supervisi
Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas Pangkep – Matojeng –Tondongkura – Batas
Maros”, ini bertempat di beberapa ruas di daerah Kab. Pangkep sebagai berikut:
a. Kurangnya kesadaran pekerja mengenai pentingnya penggunaan APD saat
melakukan pekerjaan pasangan batu.
Solusi: Pihak K3 Konsultan menyurati ke bagian Pelaksana Kontarktor untuk
lebih memperhatikan penggunaan APD terhadap pekerjanya. Dan akan
diadakan aturan briefing sebelum memulai pekerjaan untuk mengingatkan
pentingnya APD. Penggunaan APD yang salah akan berakibat fatal pada
kecelakaan kerja sehingga dapat menimbulkan kerugian.
b. Masalah yang berasal dari lingkungan setempat dimana beberapa warga resah
akibat banyaknya debu yang bertebaran di depan rumah maupun pada saat
mereka berkendara.
Solusi: Melakukan penyiraman rutin pada LPA untuk mengurangi debu yang
bertebaran.
c. Masalah pada saat pengecoran beton yang diprotes beberapa masyarakat
setempat karena menghambat usaha milik mereka dan tidak berjalan efektif
seperti biasanya.
Solusi: Pihak konsultan dan kontraktor melakukan negosiasi terhadap aparat
desa masyarakat terkait. Dan memberikan pengertian kepada masyarakat
bahwa pekerjaan jalan ini sangat penting untuk kedepannya.

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
55
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
56
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep-Matojeng-Tondongkura-Batas Maros

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama kurang lebih 6
minggu pada pada Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep – Matojeng –Tondongkura – Batas Maros, dapat kami simpulkan bahwa:
a. Proyek ini dilaksanakan berdasarkan sistem jaringan kepercayaan antara
pemilik proyek (Owner), pihak pengawas (Konsultan) dan pihak pelaksana
(Kontraktor).
b. Koordinasi dan komunikasi yang baik antara pihak-pihak yang terlibat dalam
proyek sangat menentukan keberhasilan dan kelancaran pekerjaan proyek.
Berdasarkan pengamatan kami komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat
dalam proyek ini sangatlah baik dan terkoordinir dengan baik.
c. Banyak kendala-kendala yang terjadi dan disebabkan oleh faktor teknis
maupun nonteknis yang bisa terjadi kapan saja.

5.2 Saran
Setelah melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL), kami memiliki beberapa
saran untuk mahasiswa yang akan melaksanakan kegiatan tersebut berikutnya,
antara lain :
a. Selama berada di lapangan, mahasiswa dituntut agar banyak bertanya untuk
memaksimalkan ilmu yang didapat.
b. Mahasiswa diharapkan untuk aktif dalam kegiatan kontraktor maupun
konsultan.
c. Selalu menggunakan alat pelindung diri (APD) yang lengkap.
d. Memperhatikan rambu-rambu K3.

Jurusan Teknik Sipil


Prodi D3 Teknik Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
57

Anda mungkin juga menyukai