Laporan PKL
Laporan PKL
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
GAMBARAN UMUM PROYEK
d) Konsultan Pengawas:
- Perusahaan : PT. IRAYA KONSULTAN
- Kegiatan : Rehabilitas Jalan
- Pekerjaan : Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan
Ruas Pangkep-Matojeng-Tondongkura-
Batas Maros
- No. Kontrak : 602.2/721/DISPU&TR
- Tanggal Mulai : 30 Maret 2022
- Tanggal Selesai : 30 November 2022
- Nilai Kontrak : Rp 930.662.700,-
e) Kontraktor
- Perusahaan : PT. Tiga Bintang Griyasarana
- Kegiatan :Peningkatan/Rekonstruksi Jalan
Ruas Pankep-Matojeng-
Tondongkura-BTS. Maros
- No. Kontrak : 602.1/409/DISU&TR-BM/III/2022
- Tanggal Mulai : 30 Maret 2022
- Tanggal Selesai : 25 November 2022
- Nilai Kontrak : Rp 24.676.367.000,-
- Sumber Dana : APBD Tingkat 1 Tahun Anggaran
2022
- Jangka Waktu Pelaksanaan : 240 Hari
- Jangka Waktu Pemeliharaan ; 360 Hari
Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK)
Kontraktor Konsultan
Supervison Engineer
Abdul Halim. St
Quality Enggineer
Iwan Setiawan. St
Typist
Office Boy
Andi Tenri Lennareng
M.Ali Akbar
Batari B
Direktur
Ir. Mahisa Ode
General
Superintedent
Yusnaeni Yunus, St
Quality Control
Ir. Sarkasi Nur,
S.Tr.T
Manager Teknik
Syawal Ariadi, St
Quantity
Fajar Suman, St
melaksanakan suatu proyek pembangunan. Dalam hal ini yang menjadi pemilik
proyek adalah Bidang Bina Teknik Dan Perencanaan Dinas Pekerja Umum Dan
Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan.
Hak owner adalah :
a. Memberi tugas kepada perencana untuk mendesain dan menghitung RAB pada
proyek yang akan dibangunnya.
b. Memberi tugas kepada pengawas untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan
kontraktor.
c. Memberi saran/kritikan yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek yang
dibangun dan yang memerlukan perubahan rencana jika tidak terdapat dalam
bestek.
Kewajiban owner adalah:
a. Menyelesaikan urusan tentang hak kepemilikan dari instansi yang berwenang.
b. Menyelesaikan urusan tentang IMB (tergantung kontrak).
c. Membayar fee/imbalan pada perencana, pengawas dan pelaksana yang
menerima tugas, sesuai kontrak yang berlaku.
2. Konsultan Supervisi
Konsultan diartikan sebagai perorangan atau badan usaha yang bergerak pada
biro jasa dengan mempergunakan keahliannya dan berdasarkan suatu pemberian
tugas dari pihak owner untuk mengerjakan perencanaan dan pengawasan secara
teoritis dan teknis. Yang bertindak sebagai konsultan pengawas pada proyek ini
adalah PT. IRAYA KONSULTAN, dimana dalam hal ini yang bertindak sebagai
Supervision Engineer yaitu Abdul Halim. ST.
Adapun tugas dan tanggung jawab dari suatu konsultan pengawas:
a. Meneliti dan memeriksa isi dokumen kontrak.
b. Mengkoordinasi, mengarahkan serta mengontrol pelaksanan proyek yang
menyangkut aspek mutu waktu dan biaya.
c. Meneliti dan memberikan rekomendasi pemakaian sub kontraktor.
6. Typist
7. Office Boy
Adapun tugas dari masing-masing bidang yang ada dalam struktur organisasi:
Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas Pangkep-Matojeng-Tondongkura-
Batas Maros yaitu sebagai berikut :
1. Supervision Engineer
Nama : Abdul Halim. ST
Posisi yang di usulkan : Supervision Engineer
Pengalaman : 20 Tahun
Supervision Engineer adalah pihak atau orang yang bertugas memimpin,
mengarahkan dan mengendalikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi
terhadap berjalannya pelaksanaan pekerjaan.
Supervisi engineer adalah seorang sarjana Teknik Sipil/Jalan Raya dari
suatu perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta yang telah disamakan,
harus telah lulus ujian yang diselenggarakan oleh negara.
Supervision Engineer harus mempunyai Sertifikat Keahlian ( SKA. 202 )
Ahli Jalan Madya dan memiliki minimal 5 ( Lima ) tahun dalam bidang
pengawasan pelaksanaan pekerjaan jalan / jembatan sejak lulus
Tugas-tugas Supervision Engineer meliputi, namun tidak terbatas pada
hal-hal yang berikut ini :
a. Mengkoordinasikan seluruh personil kegiatan pengawasan konstruksi
untuk setiap pelaksanaan pengukuran/rekayasa lapangan yang dilakukan
pelaksana dan menyampaikan laporan kepada PPTK sehingga dapat
dilakukan dengan cepat keputusan-keputusan yang diperlukan, termasuk
untuk pekerjaan pengembalian kondisi dan pekerjaan minor mendahului
pekerjaan utama serta rekayasa terperinci lainnya.
b. Mengkoordinasikan seluruh personil kegiatan pengawasan konstruksi
secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada semua lokasi di lapangan
2. Quality Engineer
Nama : Iwan Setiawan. ST.
Posisi yang di usulkan : Quality Engineer
Pengalaman : 15 Tahun
Quality Engineer adalah pihak atau orang yang bertanggung jawab kepada
Supervision Engineer dan berkedudukan di lokasi pelaksana bekerja. Quality
Engineer membantu Supervision Engineer dalam penjaminan mutu pekerjaan
yang telah ditentukan oleh dokumen kontrak dan memahami benar terhadap
metode pemeriksaan bahan, tes laboratorium yang dipersyaratkan.
Quality Engineer adalah seorang adalah seorang sarjana Teknik
Sipil/Jalan Raya dari suatu perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta
yang telah disamakan, harus telah lulus ujian yang diselenggarakan oleh
negara.
Quality Engineer harus mempunyai Sertifikat Keahlian ( SKA. 202 ) Ahli
Jalan Madya dan memiliki minimal 3 ( Tiga ) tahun dalam bidang
pengawasan pelaksanaan pekerjaan jalan / jembatan sejak lulus
Tugas pokok Quality Engineer adalah sebagai berikut :
a. Memeriksa, mengawasi dan melakukan pengujian terhadap pekerjaan,
material dan peralatan yang ditempatkan dilapangan apakah sesuai dengan
gambar dan spesifikasi.
b. Melakukan pengawasan dengan seksama atas pemasangan, pengaturan dan
penempatan peralatan laboratorium lapangan pelaksana serta memantau
alat-alat pengujian sebelum pekerjaan di mulai. Peralatan laboratorium
yang ada sudah siap dioperasikan.
c. Melaksanakan pengawasan dari hari ke hari atas semua pekerjaan
pengujian yang dikerjakan oleh pelaksana dan tenaga-tenaganya dalam
rangka pengembalian mutu material serta hasil pekerjaannya. Dan
memberitahukan dengan segera secara tertulis kepada Supervision
Engineer tentang kekurangan-kekurangan yang dijumpai baik dalam
prosedur pengujian yang dipakaimaupun setiap cacat yang terdapat pada
material atau mutu pekerjaannya.
d. Menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan serta
menyerahkannya kepada Supervision Engineer dalam bentuk rekomendasi
secara tertulis tentang disetujui atau ditolak materialnya dan hasil
pekerjaan yang bersangkutan.
3. Quantity Engineer
Nama : Ismail. ST
Posisi yang di usulkan : Quantity Engineer
Pengalaman : 15 Tahun
Quantity Technician adalah personil dengan pernyataaan sbagai berikut :
a. Memilki Sertifikat Tenaga Terampil ( SKT TS. 049 / Teknisi Penghitung
Kuantitas Pekerjaan Jalan / Jembatan )
b. Lulusan ( S-1 ) memilki pengalaman minimal 1 (Satu) tahun setelah lulus
c. Lulusan ( D-3 ) memilki pengalaman minimal 2 (Dua) tahun setelah lulus
4. K3
Nama : Devy Marwati. St
Posisi yang di usulkan : Ahli K3
Pengalaman : 1 Tahun
Petugas K3 adalah personil dengan pernyataaan sebagai berikut :
a. Lulusan ( S-1 ) memilki pengalaman minimal 1 (Satu) tahun setelah lulus
b. Lulusan ( D-3 ) memilki pengalaman minimal 2 (Dua) tahun setelah lulus
c. Lulusan ( SMK Teknik ) memilki pengalaman minimal 3 (Tiga) tahun
setelah lulus.
d. Petugas K3 diharuskan telah mengikuti pelatihan sosialisasi K3 Konstruksi
Bidang Pekerjaan Umum dan memiliki Sertifkat Petugas K3 Konstruksi
Tugas pokok K3 akan meliputi, namun tidak terbatas pada hal – hal yan
tersebut dibawah ini :
a. Mengidentifikasi dan memetahkan pontensi bahaya yang memungkinkan
terjadi dilingkungan kerja.
b. Menerapkan peraturan perundang undangan terkait konstruksi dan SMK3
di tempat kerja
c. Melakukan persiapan pelaksanaan K3 konstruksi
d. Mengevaluasi pelaksanaan prosedur Kerja K3 Konstruksi
e. Melakukan Prosedur Penanggulangan
5. Inspector
Nama : Fajri Wijaya. St
Posisi yang diusulkan : Inspector
Pengalaman : 3 Tahun
Inspector adalah seorang personil dengan pernyataaan sebagai berikut :
a. Memilki Sertifikat Tenaga Terampil ( SKT TS. 040 / Pengawas
Lapangan Pekerjaan Jalan )
6. Typist
Nama : Andi Tenri Lennareng Batari B
Posisi yang diusulkan : Typist
Pengalaman : -
Typist harus mengikuti petunjuk Supervision Engineer dan paham
mengenai cara-cara pembuatan / penyusunan laporan yang ditetapkan dalam
dokumen kontrak dengan persyaratan sebagai berikut :
Typist adalah seorang personil dengan pernyataaan sebagai berikut :
7. Office Boy.
Nama : M.Ali Akbar
Posisi yang diusulkan : Office Boy
Pengalaman : -
Bertanggung jawab terkait dengan kebersihan dan kerapihan kantor serta
hal-hal lain yang berkaitan dengan kenyamanan dan kelancaran personil dalam
bekerja.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
2. DIVISI 2. DRAINASE
Drainase merupakan konstruksi sebagai serangkaian bangunan air yang
berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu
kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal sesuai
dengan kepentingan. Dalam konstruksi jalan, darinase difungsikan sebagai
konstruksi penampung dan mengalirkan air agar tidak merembes ke
permukaan jalan.
Pekerjaan ini juga terdiri dari beberapa kegiatan dalam seksi-seksi yang
telah dikerjakan di lapangan, yaitu:
a. Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
Pekerjaan galian tanah dilaksanakan setelah mendapatkan ukuran-
ukuran yang tepat dan pasti dari hasil pengukuran dan pemasangan
bouwplank, tanah hasil galian ditimbun tidak terlalu dekat dengan lubang
galian supaya tanah galian tidak longsor kembali ke lubang galian.
6. DIVISI 6. STRUKTUR
a. Beton struktur, fc’30 MPa
e. Sekop
3.3.1.2 Bahan
Tabel 3.3 Bahan Pengecoran
Bahan
a.Semen Porland d. Agregat Halus
Besi Tulangan
Sekop Waterpass
Cangkul Ember
3.3.2.2 Bahan
Tabel 3.5 Bahan Drainase
Bahan
Semen Porland Agregat Halus
c. Melakukan pekerjaan pasangan batu mortar pada tepi jalan yang sudah
digali.
b. Bahan
Tabel 3.7 Bahan Proses AMP
Bahan
Agregat 2-3 (cold bin 4) Abu batu (cold bin1 )
Agregat 1-2 (cold bin 3 )
Agregat 0,5-1 (cold bin 2 )
Aspal. Semen.
c. Langkah Kerja
1. Mengambil agregat yang sudah di pisahkan menurut ukuran yang
telah ditentukan sebelum diproses ke alat AMP. Kemudian agregat
tersebut dibawa ke bin dingin (cold bins) dengan Wheel Loader.
2. Agregat yang sudah berada di bin dingin yang disesuaikan dengan
fraksi-fraksinya kemudian dikeluarkan melalui pintu pengeluaran
agregat yang dipasang dibawah dari bagian bin dingin. Pintu
bukaan disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan.
3. Agregat yang telah dikeluarkan pintu pengeluaran diteruskan pada
sistem pemasok agregat dingin (cold elevator) menuju ke drum
pengering.
4. Dari bin dingin agregat dibawa melalui (cold elevator) dinaikkan ke
dalam pengering (dryer) untuk dipanaskan dan dikeringkan pada
temperatur yang diinginkan.
5. Setelah agregat dipanaskan dan dikeringkan dalam dryer, agregat
diayak pada unit ayakan panas (hot screening unit). Proses ini
bertujuan untuk menyaring dan memisahkan dalam beberapa
ukuran yang selanjutnya akan dikirim ke bin panas.regat yang
sudah disaring pada unit ayakan panas kemudian berada pada
ruangan bin panas (hot bin) yang fraksi-fraksinya akan mengisi
dengan sendirinya.
3.3.3.2 Penyiraman lapis resap pengikat (prime coat) dan lapis perekat (tack coat)
a. Peralatan
Tabel 3.8 Alat Proses Penyiraman
Alat
Asphalt Distributor Compressor
b. Bahan
Tabel 3.9 Bahan Proses Penyiraman
Bahan
Aspal Kerosene (Bensin)
c. Langkah Kerja
1. Sebelum penyomprotan aspalt dimulai, permukaan harus dibersihkan
dengan memakai alat pembersih mekanis compressor.
2. Bilamana peralatan ini belum dapat memberikan permukaan yang
benar-benar bersih, penyapuan tambahan harus dikerjakan manual
dengan sikat yang kaku.
3. Aspalt untuk prime coat/tack coat dituang ke dalam tangki aspal
distributor untuk selanjutnya diangkut ke lapangan.
4. Campuran tersebut disemprotkan ke permukaan yang akan dilapisi
dengan menggunakan aspal distributor.
Thermometer
b. Bahan
Tabel 3.11 Bahan Proses Penghamparan Lapisan AC-BC
Bahan
Agregat 2-3 (cold bin 4) Abu batu (cold bin1 )
Agregat 1-2 (cold bin 3 )
Agregat 0,5-1 (cold bin 2 )
Aspal. Semen.
c. Langkah Kerja
1. Pencampuran material sesuai dengan JMF yang telah disepakati
sebelumnya menggunakan AMP dengan suhu hingga 160°C yang
dibantu dengan Wheel Loader.
2. Pengangkutan hotmix dengan Dump Truck yang sebelumnya telah
dahulu diolesi solar agar mempermudah proses penuangan ke Asphat
Finisher. Setiap Dump Truck harus ditimbang setelah dimuati dan
harus ada catatan mengenai berat kotor, berat bersih, berat kendaraan,
dan waktu operasi pengangkutan.
3. Sebelum aspal di hampar di cek suhunya dengan termometer.
BAB IV
MASALAH DAN PEMECAHAN
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama kurang lebih 6
minggu pada pada Proyek Supervisi Peningkatan/Rekonstruksi Jalan Ruas
Pangkep – Matojeng –Tondongkura – Batas Maros, dapat kami simpulkan bahwa:
a. Proyek ini dilaksanakan berdasarkan sistem jaringan kepercayaan antara
pemilik proyek (Owner), pihak pengawas (Konsultan) dan pihak pelaksana
(Kontraktor).
b. Koordinasi dan komunikasi yang baik antara pihak-pihak yang terlibat dalam
proyek sangat menentukan keberhasilan dan kelancaran pekerjaan proyek.
Berdasarkan pengamatan kami komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat
dalam proyek ini sangatlah baik dan terkoordinir dengan baik.
c. Banyak kendala-kendala yang terjadi dan disebabkan oleh faktor teknis
maupun nonteknis yang bisa terjadi kapan saja.
5.2 Saran
Setelah melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL), kami memiliki beberapa
saran untuk mahasiswa yang akan melaksanakan kegiatan tersebut berikutnya,
antara lain :
a. Selama berada di lapangan, mahasiswa dituntut agar banyak bertanya untuk
memaksimalkan ilmu yang didapat.
b. Mahasiswa diharapkan untuk aktif dalam kegiatan kontraktor maupun
konsultan.
c. Selalu menggunakan alat pelindung diri (APD) yang lengkap.
d. Memperhatikan rambu-rambu K3.