Anda di halaman 1dari 26

BAHAN AJAR

TEKNOLOGI JEMBATAN
PERTEMUAN V:
SURVEI PERENCANAAN JEMBATAN

BY
HASMAR HALIM
SYAHLENDRA

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
ASPEK PERENCANAAN JEMBATAN
Maksud Perencanaan Jembatan antara lain untuk menentukan fungsi struktur
secara tepat, bentuk yang sesuai , efisien serta mempunyai fungsi estetika.

ASPEK – ASPEK PERENCANAAN


1. Aspek Lalu Lintas
Jembatan harus menjamin kelancaran lalu lintas dan pejalan kaki yang melintasi
jembatan tersebut. Untuk itu sangat diperlukan ketepatan dalam penentuan
type jembatan yang akan digunakan khususnya menyangkut lebar jembatan.

2. Aspek Ekonomis
Perlu dipertimbangkan agar biaya jembatan akan sebanding dengan
peningkatan arus perekonomian barang dan jasa. Biaya investasi jembatan di
daerah perkotaan sangat tinggi, karena sangat berkaitan dengan kesesuaian
lokasi jembatan yang akan direncanakan.
ASPEK PERENCANAAN JEMBATAN
3. Aspek Teknis
Persyaratan teknis yang perlu dipertimbangkan :
a) Penentuan geometri struktur, alinemen horizontal dan vertikal sesuai dengan
lingkungan di sekitarnya.
b) Pemilihan system utama jembatan dan posisi dek.
c) Penentuan panjang bentang optimum sesuai dengan syarat hidrolika,
arsitektural dan biaya konstruksi.
d) Pemilihan elemen-elemen utama struktur atas dan struktur bawah, etrutama
tipe pilar dan abutment.
e) Pendetailan struktur atas : seperti sandaran, parapet, penerangan dan tipe
perkerasan.
f) Pemilihan bahan yang paling tepat untuk struktur jembatan berdasarkan
pertimbangan structural dan estetika
ASPEK PERENCANAAN JEMBATAN
4. Aspek Estetika
Pertimbangan estetika jembatan merupakan faktor yang sangat penting
khususnya untuk jembatan yang dibangun di tengah kota.
Jembatan – jembatan modern di banyak kota-kota besar direncanakan selain
mempunyai struktur yang kokoh juga artistic sehingga memberi nilai lebih pada
jembatan itu.
TAHAPAN PERENCANAA JEMBATAN

Desain
(Perencanaan Teknis) Pelaporan

Survey Detail
Pra Desain

Tahapan Pendahuluan
(feasibility Study)
TAHAPAN PERENCANAA JEMBATAN
TAHAPAN PENDAHULUAN
(FEASIBILITY STUDY) ANALISIS PRA DESAIN
KELAYAKAN TEKNIS, LOKASI
& LAY OUT JEMBATAN YANG
TEKNIS JEMBATAN PALING MENGUNTUNGKAN

COST
PENGUMPULAN KELAYAKAN EKONOMIS
DATA SEKUNDER BCR > 1 ; LAYAK
ANALISIS BIAYA
EKONOMI EKONOMI B – C > 0 ; LAYAK
NPV > 0 ; LAYAK
IDENTIFIKASI BENEFIT
MASALAH
BIAYA
ANALISIS PERJALANAN
LALULINTAS & BOK
OBSERVASI &
SURVEY LAPANGAN
NPV
KELAYAKAN PEMBIYAAN
NILAI UANG IRR > BUNGA BANK YANG
ANALISIS
TERHADAP BERLAKU
KEUANGAN
WAKTU IRR
TAHAPAN PERENCANAA JEMBATAN
SURVEY PENDAHULUAN PRA DESAIN SURVEY DETAIL DESAIN (PERENCANAAN TEKNIS) PELAPORAN

DATA UTAMA SURVEI TOPOGRAFI


• Study Literatur • Penentuan titik kontrol horizontal
• Peta topografi & vertikal
• Peta geologi • Pengukuran penampang & situasi
• Peta tata guna lahan • Pengukuran 200m kiri & kanan PERENCANAAN TEKNIS
• Hidrologi/Curah hujan sungai 1. Kriteria Desain
• Penampang sungai. • Pengukuran 100m kiri & kanan as 2. Analisis data lapangan
• Characteristic sungai -MAB dan jalan 3. Konsep detail perencanaan
MAN (visual dan informasi dari • Pengukuran detail 50m kiri & 4. Perhitungan Teknis
masyarakat). kanan sungai • Bangunan Atas
• Penyiapan Draft Lap. Akhir
• Perhitungan & pengambaran • Bangunan Bawah
• Penyiapan draft lap. teknis
• Hidrologi
KONSEP PENDAHULUAN • Bangunan Pelengkap
SURVEI GEOTEKNIK
• Penentuan Bang. atas. 5. Pengambaran
• CPT
• Penentuan Bang bawah. • Gambaran umum, elevasi & pot.
• SPT
• Elevasi muka jembatan. Melintang • Penyerahan dok. Tender
• Pengambilan Sampel
• Posisi kepala jemb dan pilar • Lay out lokasi perencanaan • Penyerahan dok. Akhir
• Pengujian laboratorium
• Lokasi penyilidikan tanah • Plan & profil jembatan • Penyerahan dok. Teknis
SURVEI HIDROLOGI • Detail bagian yang dipotong/dibuang • Penyerahan gambar
• Karakteristik DAS • Detail Abutmen/pilar & penulangan desain
DATA PENDUKUNG • Penyerahan softcopy
• Karakteristik Sungai • Detail balok/lantai, potongan &
• Jaringan jalan.
• MAB & MAN penulangan
• LHR.
• Analisis Penampang Sungai • Detail bang. Pelengkap (railing,
• Lokasi material.
expantiont joint, bearing, oprit, dll)
• Harga satuan bahan dan upah.
SURVEI LINGKUNGAN 6. Perhitungan volume dan biaya konstruksi
• Survei aspek lingkungan
• Pengumpulan dokumen AMDAL,
(RKL, RPL, UKL UPL)
DATA – DATA PERENCANAAN
JEMBATAN
PROSES PERENCANAAN JEMBATAN
1. TAHAPAN DESAIN
Untuk menjamin desain jembatan memenuhi kriteria desain diatas, maka desain
jembatan harus mengikuti proses desain sebagai berikut:
1) Melakukan survey pendahuluan untuk mengumpulkan data-data dasar
perencanaan dan untuk mengetahui letak jembatan.
2) Membuat pradesain/ rancangan awal berdasarkan hasil survey pendahuluan
3) Melalukan pengkajian hasil pradesain, dan jika perlu melakukan survey kembali
untuk memastikan:
• Lebar dan Bentangjembatan.
• Perlu tidaknya pilar.
• Letak kepalajembatan
• Posisi struktur atas jembatan terhadap muka air banjir atau permukaan air
laut tertinggi atau bangunan lain yang ada dibawahnya
• Bahan - beban lain / khusus yang mungkin bekerja pada jembatan
• Metoda konstruksi yang akan digunakan
PROSES PERENCANAAN JEMBATAN
4) Menentukan desain akhir dari struktur atas dan bawah jembatan
5) Menentukan beban - beban yang bekerja pada jembatan
6) Melakukan perhitungan analisa struktur
7) Menentukan dimensi tiap elemen jembatan
8) Membuat gambar hasil perencanaan.
PROSES PERENCANAAN JEMBATAN
2. PERENCANAAN BANGUNAN ATAS
1) Tahapan Pengumpulan data - data yang diperlukan
• Fungsi jembatan; berhubungan dengan syarat kenyamanan
• Umur rencana; berhubungan dengan material yang akan digunakan dan
bahan pengawetnya
• Lebar jalan dan klas jalan; lebar jembatan dan pembebanan
• Jenis jembatan ( viaduk, aquaduk); penentuan clearance
• Bahan yang akan digunakan; berhubungan dengan kesedianaan material
• Peta situasi; penentuan posisi jembatan terhadap jalan dan sungai
• Lokasi jembatan ( di kota / di daerah mana ); berhubungan dengan
peninjauan gempa
• Data tanah ; peninjauan gempa dan jenis pondasi
• Topografi sungai ; penentuan bentang, perlu tidaknya pilar, penentuan letak
pilar, penentuan letak kepala jembatan.
PROSES PERENCANAAN JEMBATAN
• Jenis sungai ; penentuan letak kepala jembatan, Clearance, perlu tidaknya
pilar
• Muka air banjir / rintangan dibawah jembatan; posisi struktur atas
• Kecepatan arus air banjir; gaya pada pilar
• Kecepatan angin; gayapada struktur atas dan bawah
PROSES PERENCANAAN JEMBATAN
2) Pembuatan bentuk / arsitek jembatan
• Penempatan letak jembatan terhadap sungai/rintangan dibawahnya; tegak
Iurus, terpendek, perlu analisa antara memindahkan sungai, melengkungkan
jalan, atau jembatan serong )
• Penentuan bentang jembatan; perlu analisa mahal mana pembuatan kepala
jembatan atau struktur atas
• Penentuan perlu tidaknya pilar; mahal mana antara pembuatan pilar dengan
struktur atas bentang panjang .
• Penentuan type struktur atas ( Gelagar, box, rangka, kabel, kombinasi rangka
atau Gelagar dengan kabel )
• Penentuan type struktur bawah; bentuk pilar dan kepala jembatan
PROSES PERENCANAAN JEMBATAN
3) Pemodelan strukrur
• Penentuan type hubungan struktur atas dan bawah ; kaku, sendi, rol
• Pemodelan hubungan antar elemen pembentuk jembatan ; jepit, sendi
• Pembuatan model analisa;model mekanika.Pembuatan bentuk / arsitek
jembatan
4) Prelirninary design (Pra desain)
• Penentuan ukuran struktur atas dan bawah
• Penentuan / perkiraan dimensi bagian -bagian struktur atas
• Penentuan / perkiraan dimensi bagian -bagian struktur
PROSES PERENCANAAN JEMBATAN
5) Analisa struktur
Analisis struktur dilakukan untuk mendapatkan Eaya-gaya dalam dengan
pembebanan yang direncanakan. Analisis ini dapat diselesaikan dengan
menggunakan software.
a) Analisis statik
• Dilakukan untuk dua kondisi, yaitu kondisi batas layan dan kondisi batas
ultimate (dengan faktor-faktor beban yang disesuaikan)
• Model dibuat untuk keseluruhan stnrktur dengan berbagai kondisi
pembebanan, termasuk beban angin yang dianggap pendekatan angin
statik dan gempa static ekivalen jembatan.
PROSES PERENCANAAN JEMBATAN
b) Analisis dinamik
Dilakukan untuk jembatan khusus dengan :
• Gempa dinamis, menggunakan simulasi pada komputer.
• Angin dinamis, menggunakan simulasi pada komputer dan analisa model
pada wind tunnel test di laboratorium uji
c) Analisis pada masa konstruksi
• Dilakukan sesuai dengan tahap-tahap pengerjaan struktur sehingga
setiap elemen
PROSES PERENCANAAN JEMBATAN
3. PERENCANAAN BANGUNAN BAWAH
1) Menentukan letak Kepala jembatan dan pilar, berdasarkan Bentuk penampang
sungai, permukaan air banjir, jenis aliran sungai, dan statigrafi tanah.
2) Menentukan bentuk dan dimensi awal kepala dan pilar jembatan yang sesuai
dengan ketinggian dan kondisi sungai.
3) Menentukan bentuk pondasi yang sesuai dengan kondisi tanah dibawah kepala
dan pilar jembatan
4) Menentukan beban-beban yang bekerja pada kepala dan pilarjembatan.
5) Melakukan perhitungan mekanika teknik untuk mendapatkan gaya-gaya dalam.
6) Menentukan dimensi akhir dan penulangan berdasarkan gaya-gaya dalam
tersebut.
PROSES PERENCANAAN JEMBATAN
4. PERENCANAAN PONDASI
1) Menentukan letak /posisi pondasi dibawah rcncana kepala jembatan atau pilar,
2) Melakukan penyelidikan tanah pada tempat dimana kepala dan pilar jembatan
akan diletakkan.
3) Menentukan bentuk pondasi yang sesuai dengan kondisi tanah dibawah kepala
dan pilar jembatan
4) Menentukan beban-beban yang bekerja pada pondasi, yang berasal dari aksi
kepala dan pilar jembatan .
5) Melakukan perhitungan mekanika untuk mendapatkan gaya-gaya luar dari
tekanan tanah, gaya reaksi sebagai daya dukung tanah, dan gaya-gaya dalam
pada tubuh pondasi.
PROSES PERENCANAAN JEMBATAN
6) Menentukan dimensi dan pendetailan penampang berdasarkan gaya-gaya
dalam tersebut.
7) Pengecekan kapasitas pondasi yang didasartan kepada:
8) Kapasitas pondasi harus proposional sesuai dengan bahan yang di gunakan.
9) Kapasitas pondasi ditentukan oleh kapasias 'reh.
10) Kapasitas pondasi ditentukan oleh kestabilan tanah pendukungnya, termasuk
keruntuhan akibat gelincir.
11) Kontrol ketahanan pondasi terhadap kemungkinan : geser, guling dan
penurunan, jika pondasi tidak didudukkan pada lapisan tanah yang keras,
TAHAPAN PERENCANAA JEMBATAN
DATA UTAMA KEGUNAAN
Study Literatur Dokumen Amdal, Tata ruang
Peta topografi dan geometri Kontur/ letak/posisi jembatan
Peta geologi longsoran dan gempa
Peta tata guna lahan Rencana pengembangan
Data Survei Hidrologi dan Curah hujan Perkiraan debit banjir
Pendahuluan & Characteristic sungai Posisi dan perlindungan pilar & kep. jemb
Kegunaannya
MAB dan MAN Penentuan clearance awal
Penampang sungai bentuk dan bentang jembatan

DATA UTAMA KEGUNAAN


Jaringan jalan Metoda konstruksi
LHR Lebar jembatan
Lokasi material Mobilisasi Bahan
Harga satuan bahan &upah Anggaran
TAHAPAN PERENCANAA JEMBATAN

DATA UTAMA KEGUNAAN


Topografi/Kontur pada radius 100 m Site Plan
Geoteknik Investigasi Tanah
Data Detail &
Kegunaannya
DATA UTAMA KEGUNAAN
Aspek Lingkungan Sosiologi Pelaksanaan
Pengumpulan Dokumen AMDAL Penyusunan RKL & UPL
Lalu Lintas / Akses Road Sarana & Prasana Transportasi
TAHAPAN PERENCANAA JEMBATAN
DATA DETAIL & KEGUNAANNYA
Penentuan Area Survey Topografi
survey topografi dilakukan pada lokasi yang telah ditentukan oleh perencana
berdasarkan survai lapangan.

Area yang harus disurvai topografi pada umumnya :


• 200 meter arah jalan masuk dan 200 meter arah jalan keluar jembatan.
• Pada daerah sungai sendiri sekitar 50 meter ke hulu dan 50 meter ke hilir untuk
sungai yang lurus,
• Untuk sungai yang berkelok paling sedikit 2 kelokan arah hulu sungai dan 1
kelokan ke arah hilir sungai.
TOPOGRAFI
PRADESAIN
INVESTIGASI TANAH
INVESTIGASI TANAH dilaksanakan untuk :
• Perancangan Pondasi jembatan
• Perancangan Jalan pendekat jembatan (bridge approach/oprit)
• Perancangan Stabilitas tebing sungai

JENIS
JENIS
No INVESTIGASI HASIL INVESTIGASI PARAMETER
PENGUJIAN
TANAH
1 Sondir Lapangan Daya dukung ujung dan daya lekat / qs dan qb
gesek tanah
2 N SPT Lapangan Tingkat kepadatan pada tiap lapisan tanah Nilai jumlah
pukulan (N)
3 Boring Laboratorium Kedalaman tiap lapisan tanah, Jenis h, γ, c, ∅, q
tanah, berat isi tanah, nilai cohesi, sudut
geser dalam, daya dukung tanah,
PEMILIHAN INVESTIGASI TANAH

BENTANG
JENIS INVESTIGASI JUSTIFIKASI
JEMBATAN
Minimal 2 titik dalam arah lebar jembatan.
Atau 3 titik dalam arah panjang jembatan.
KURANG 20 M sondir (Dutch Cone)
Perlu ditambah jumlah titik uji jika hasil uji
meragukan.
lebih baik dilakukan dengan
LEBIH 20 M Cukup 1 titik untuk sekelompok pondasi
Sondir ,bor dan SPT.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai