Anda di halaman 1dari 15

Ca Mamae

(carcinoma mamae)
- Kanker Payudara -

#KELOMPOK 2
Apa itu Ca Mamae ??
Kanker payudara (carcinoma mammae)
merupakan suatu keganasan yang berasal dari
jaringan payudara baik dari epitel duktus maupun
lobulusnya. Kanker payudara merupakan suatu
penyakit neoplasma ganas akibat dari
pertumbuhan abnormal sel pada jaringan
payudara. Sel kanker tersebut membelah secara
pesat dan tak terkontrol, kemudian berinfiltrasi di
jaringan sekitarnya dan bermetastasis (Putri,
ETIOLOGI
Ca Mamae
Penyebab kanker payudara tidak diketahui, tetapi payudara merupakan
alat seks sekunder yang selalu menerima rangsangan hormonal setiap
siklus menstruasi, pada saat hamil, dan laktasi (menyusui).Riset
mengidentifikasi sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko pada
individu tertentu, yang meliputi:
1. Keluarga yang memiliki riwayat penyakit serupa.
2. Usia yang makin bertambah.
3. Tidak memiliki anak
4. Kehamilan pertama pada usia di atas 30 tahun.
5. Periode menstruasi yang lebih lama (menstruasi pertama lebih
awal atau menopause lebih lambat).
6. Faktor hormonal baik estrogen maupun androgen (Anonim, 2011)
PATOFISIOLOGI
Ca Mamae
Penyebab Patofisiologi Kanker Payudara
1. Transformasi
Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut
transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi.
2. Fase Inisiasi
Pada tahap inisiasi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel
menjadi ganas.
3. Fase promosi
Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi
ganas.
4. Fase metastasis
Metastasis menuju ke tulang merupakan hal yang kerap terjadi pada kanker payudara.
TANDA DAN GEJALA
KANKER PAYUDARA (Ca Mamae)
01. 02.

Terjadi perubahan Perubahan pada


ukuran pada kulit
payudara.
03. 04.

Terdapat benjolan Perubahan


pada payudara pada puting
Memahami Perkembangan Sel Kanker Payudara
Kanker payudara / ca mamae, mempunyai tahapan atau stadium yang akan menandai parah tidaknya kanker
payudara tersebut (Pamungkas, 2011). Stadium kanker payudara tersebut adalah sebagai berikut:

STADIUM 0
P ada stadium ini, kanker tidak atau belum menyebar keluar dari pembuluh atau saluran
payudara dan kelenjar-kelenjar (lobula) susu pada payudara.

STADIUM I Pada stadium ini, tumor masih sangat kecil dan tidak menyebar serta tidak ada titik pada
pembuluh getah bening. Pada stadium I ini, kemungkinan penyembuhan secara sempurna adalah
( Stadium Dini) 70%.

Pada stadium ini, pasien mengalami hal-hal ssebagai berikut:


a) Diameter tumor lebih kecil atau sama dengan 2 cm dan telah ditemukan pada titik-titik pada
saluran getah bening di ketiak.
STADIUM II a b) Diameter tumor lebih lebar dari 2 cm, tapi tidak lebih dari 5 cm. Belum menyebar ke titik-
titik pembuluh getah bening pada ketiak.
c) Tidak ada tanda-tanda tumor pada payudara, tapi ditemukan pada titik- titik di pembuluh
getah bening ketiak.

Pada stadium ini, penderita kanker payudara akan mengalami atau berada pada kondisi sebagai
berikut:

STADIUM II b - Diameter tumor lebih lebar dari 2 cm tapi tidak lebih dari 5 cm
- Telah menyebar pada titik-titik di pembuluh getah bening ketiak, dan
- Diameter tumor lebih lebar dari 5 cm, tapi belum menyebar
Lanjutan…
Pada stadium ini, penderita kanker payudara berada dalam kondisi sebagai berikut:

STADIUM III a
- Diameter tumor lebih kecil dari 5 cm dan telah menyebar ke titik- titik pada pembuluh getah
bening ketiak
- Diameter tumor lebih besar dari 5 cm dan telah menyebar ke titik- titik pada pembuluh
getah bening ketiak

STADIUM III b
Pada stadium ini, tumor telah menyebar ke dinding dada atau menyebabkan dan bisa terdapat
luka bernanah di payudara atau di diagnosa sebagai inflammatory breast cancer.

STADIUM III c
Pada stadium ini, kondisinya hampir sama dengan stadium III b, tetapi kanker telah menyebar ke
titik-titik pada pembuluh getah bening dalam grup N3

STADIUM IV
Pada tahap ini, kondisi pasien tentu sudah mencapai tahap parah yang sangat kecil
kemungkinannya bisa disembuhkan.
Penyebab Ca Mamae
● Para peneliti mengidentifikasi faktor-faktor hormonal, gaya hidup, dan lingkungan dapat
meningkatkan risiko ca mammae (Falco, 2019).
● Faktor risiko ca mammae ialah jenis kelamin perempuan, usia yang lebih tua, genetika,
kurangnya childbearing (melahirkan), kurang menyusui, tingkat estrogen yang tinggi, pola
makan, paparan radiasi, riwayat keluarga dengan positif kanker payudara dan obesitas
(Falco, 2019).
● Merokok tembakau juga meningkatkan risiko ca mammae. Pada mereka yang merupakan
perokok jangka panjang, risikonya meningkat 35% hingga 50% (Kabel & Baali, 2015). Selain
itu, kontrasepsi oral dapat menjadi salah satu faktor predisposisi untuk perkembangan
kanker payudara premenopause.
Diagnosis Ca Mamae
● Anamnesis penderita kelainan payudara harus meliputi keluhan yang
dialami misalnya benjolan di payudara bilateral atau unilateral, apakah
benjolannya nyeri atau tidak. Serta perlu tanyakan terkait keluhan lainnya
seperti: batuk lama, nyeri di tulang-tulang, nyeri abdomen atau gangguan
saluran pencernaan untuk mencari kemungkinan penyebaran atau
metastasis jauh.

● Pada inspeksi, pasien dapat diminta untuk duduk tegak dan berbaring.
Kemudian, inspeksi dilakukan terhadap bentuk kedua payudara, warna
kulit, retraksi papila, adanya kulit berbintik seperti kulir jeruk, ulkus atau
luka, dan benjolan.
Diagnosis Ca Mamae
● Palpasi daerah payudara guna menentukan bentuk, ukuran, konsistensi,
maupun permukaan benjolan, serta menentukan apakah benjolan
melekat ke kulit dan atau dinding dada. Palpasi juga dilakukan pada
daerah axilla dan supraclavicular untuk mengetahui apakah sudah
terdapat penyebaran ke kelenjar getah bening.

● pemeriksaan klinis dapat dilakukan pemeriksaan penunjang berupa


radiologi untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas terkait kondisi
payudara pasien. Selain itu pemeriksaan radiologi juga bisa digunakan
untuk kepentingan penentuan stadium.
Komplikasi kanker
payudara !
● Komplikasi utama kanker payudara adalah kekambuhan. Kekambuhan
dapat terjadi secara lokal atau regional (kulit atau jaringan lunak di dekat
lokasi mastektomi, kelenjar getah bening mammae aksila atau internal)
atau jauh (paling sering melibatkan tulang, paru-paru, otak, dan hati).
● Komplikasi akut setelah operasi kanker payudara meliputi infeksi,
pembengkakan, nyeri, hematoma, dan seroma. Gejala sisa lanjut
termasuk nyeri, limfedema, gangguan penggunaan ekstremitas atas
ipsilateral, perubahan citra tubuh dan faktor psikologis lain seperti
kecemasan atau depresi, dapat berdampak pada fungsi dan kualitas
hidup
Pencegahan kanker payudara
1. . Pencegahan Primer : Pencegahan primer ini juga bisa berupa
pemeriksaan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) yang
dilakukan secara rutin sehingga memperkecil faktor risiko
terkena kanker payudara.
2. Pencegahan Sekunder : Pencegahan sekunder dilakukan
dengan melakukan deteksi dini, salah satunya dengan
menggunakan mammografi.
3. . Pencegahan Tersier : pencegahan tersier biasanya diarahkan
pada individu yang telah positif menderita kanker payudara.
Penanganan Kanker Payudara

● 1. Mastektomi
● 2. Radiasi
● 3. Kemoterapi
● 4. Lintasan Metabolisme
KESIMPULAN

Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan


payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu,
jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudarA, Pertumbuhan abnormal
ini diduga disebabkan oleh mutasi gen yang diturunkan secara genetik.

Strategi Gaya Hidup untuk Pencegahan Kanker yaitu dengan Menjaga berat
badan sehat (ideal), Selalu aktif, mau jalan dengan teman atau mendaftar
kelas yoga, tetapkan tujuan kebugaran Anda. Jangan lewatkan pemeriksaan
berkala Anda dengan Dokter. Kurangi konsumsi sodium/garam. Beralihlah ke
gandum.
THANKS!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai