Bab Ii
Bab Ii
KAJIAN PUSTAKA
Gambar 1. Fagositosis
Sumber: https://www.wordpress.com
Berdasarkan gambar diatas berikut tahapannya :
1. Membentuk sitoplasma pada saat bakteri atau benda
asing melekat pada permukaan sel makrofag
2. Sitoplasma tersebut melekuk ke dalam
membungkus bakteri atau benda asing, tonjolan
sitoplasma yang saling bertemu akan melebur
menjadi satu sehingga bakteri atau benda asing
akan tertangkap di dalam vakuola.
3. Lisosom yang memiliki kemampuan untuk
memecah materi yang berasal dari dalam maupun
dari luar akan menyatu dengan vakuola sehingga
bakteri atau benda asing tersebut akan musnah.
A. Respon Peradangan
Inflammatory respons atau respon peradangan adalah
perubahan yang terjadi pada molekul persinyalan yang
dilepas ketika terjadi infeksi atau luka. Molekul sinyal yang
dilepas berupa histami, yang disimpan pada sel mast (sel
tiang). Pembengkakan pada daerah inflamasi disebabkan oleh
banyaknya darah yang masuk dan ternjadi kebocoran pada sel
tetangga. Kapiler akan menjadi permeable sehingga peptida
anti mikroba yang terkandung ndalam cairan akan masuk ke
dalam jaringan. Kekebalan sel akan menarik fagositik
tambahan dan melepaskan molekul persinyalan. Patogen dan
sisa sel akan dicerna oleh sel fagositik, dan luka pada
jaringan akan sembuh (Campbell, 2008).
C. Protein Antimikroba
Protein antimikroba berperan dalam memberi
pertahanan tubuh secara non-spesifik untuk melawan virus
interferon. Interferon akan disekresi oleh sel tubuh yang
terinveksi virus dan zat yang menghambat pertumbuhan
virus dihasilkan dari induka. sel yang tidak terinfeksi
(Campbell, 2008). Sistem komplemen adalah kumpulan
protein yang ditemukan dalam plasma darah bekerja sama
untuk melawan infeksi dimana ada sekitar 30 protein dalam
sistem komplemen Protein ini akan disebarkan pada
permukaan mikroba yang diaktifkan Aktivasi protem ini
menyebabkan lisis sel yang menyerang yang dapat
menghasilkan serangkaian proses metabolisme (Campbell,
2008).
B. Pertahanan Tubuh Spesifik
Pertahanan tubuh spesifik merupakan kekebalan tubuh yang
bekerja untuk melawan zat asing dalam melewati pertahanan tubuh
non-spesifik. Salah satu ciri pertahanan tubuh spesifik yaitu
bersifat selektif, reaksi yang disebabkan oleh zat asing tidak akan
sama. Respon kekebalan tubuh ini meliputi kekebalan humoral
melalui sel (Campbell, 2008).