Tugas Predatory Jurnal - Rina Sulistyowati
Tugas Predatory Jurnal - Rina Sulistyowati
Oleh:
Rina Sulistyowati
(042027147308)
Publikasi ilmiah di jurnal predator tidak hanya merugikan penulis, tetapi juga dunia ilmiah.
Berikut adalah beberapa tips agar terhindar dari jeratan jurnal predator:
Meluruskan niat untuk membuat publikasi ilmiah yang berkualitas
Memastikan jurnal kredibel atau dapat dipercaya.
Beberapa database ternama untuk memastikan jurnal tersebut diakui, misalnya DOAJ,
SCOPUS, Medline
Apabila ada di daftar hitam Jeffrey Beall, harus waspada
Mewaspadai klaim palsu jurnal, misalnya dengan mengaku-ngaku terindeks DOAJ
Memastikan cakupan jurnal sesuai dengan konten artikel yang akan dikumpulkan
Ada transparansi terkait biaya dan proses penyuntingan
Berkonsultasi dengan kolega atau pustakawan, apakah mengetahui tentang jurnal
tersebut
Mencari tahu tentang penerbit atau editorial board. Bila tidak yakin, bisa mencoba
mengontak langsung bila ada curiga pencatutan nama
Mewaspadai jurnal yang namanya meniru atau sangat mirip dengan nama jurnal jurnal
besar
Emerging Infectious Diseases milik CDC vs Journal of Emerging Infectious
Diseases milik OMICS
Setelah mendapat komplain dari CDC, nama jurnal diubah menjadi Journal of Emerging
Infectious Disease and Pathology
Sesuaikan ISSN dan ISBN serta Chek doi nya.
Cek di SJR dan cek perkembangan perjalanan jurnal tersebut.
Setiap kali publish di dominasi salah satu negara atau merata.
Beall, J. (2013). Predatory publishing is just one of the consequences of gold open access.
Learned Publishing, 26(2), 79–84. https://doi.org/10.1087/20130203
Butler, D. (2013). Butler D. Investigating journals: the dark side of publishing. Nature.
2013;495:433-5. Nature, 495, 433–435. https://doi.org/10.1038/495433a
Kurt, S. (2018). Why do authors publish in predatory journals? Learned Publishing, 31(2),
141–147. https://doi.org/10.1002/leap.1150