Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENDIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM

Disusun Oleh :
Mia Ingrayani
NIM : 2022.04.10.006

Dosen Pengampuh :
Teddy Paisar, S.Sos. I.M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM ( IAI ) AL-AZHAR

LUBUK LINGGAU 2023

1
Kata Pengantar

Alhamdulillah, Segala Puji Dan Syukur Kita Panjatkan Kehadirat Allah Swt Yang
Telah Memberikan Rahmat Serta Hidayah-Nya Kepada Kita Sehingga Penyusunan Makalah
Ini Dapat Terselesaikan Dengan Baik. Sholawat Serta Salam Senantias Kami Panjatkan
Kepada Nabi Besar Muhammad Saw.
Kami Ucapkan Banyak Terimakasih Kepada Bapak Teddy Paisar, S.Sos. I.M.pd
Selaku Dosen Pembimbing, Serta Pihak-Pihak Yang Telah Membantu Dalam Penyelesaian
Makalah Ini.
Dengan Segenap Kerendahan Hati, Penulis Menyadari Sepenuhnya Bahwa
Pembuatan Makalah Ini Masih Terdapat Banyak Kekurangan. Oleh Karena Itu Penulis
Mengharapkan Dan Menerima Kritik Setra Saran Yang Membangun Dari Pembaca Demi
Perbaikan Dan Penyempurnaan Makalah Ini. Semoga Makalah Ini Bermanfaat.

Penulis

2
Daftar Isi

Halaman Judul ...........................................................................................................1


Kata Pengantar...........................................................................................................2
Daftar Isi ....................................................................................................................3
Bab I Pembahasan......................................................................................................4
A.    Latar Belakang.........................................................................................................4
B.     Rumusan Masalah...................................................................................................5
C.     Tujuan......................................................................................................................5

Bab Ii Pembahasan.....................................................................................................6
A.    Pengertian Pendidik..................................................................................................6
B.     Konsep Pendidik......................................................................................................7
C.     Tujuan Pendidik.......................................................................................................8
D.    Kompetensi Pendidik...............................................................................................9
E.     Kode Etik Pendidik..................................................................................................12

Bab Iii Penutup ................................................................................................16


A.    Kesimpulan...............................................................................................................16
B.     B. Saran...................................................................................................................16
Daftar Pustaka............................................................................................................17

3
Bab I
Pendahuluan

A.    Latar Belakang

Pendidikan Senantiasa Menjadi Perhatian Utama Dalam Rangka Memajukan


Kehidupan. Prinsip Mempertahankan Hidup Terletak Pada Tiga Orientasi Dasar Yaitu :
1. Hubungan Manusia Dengan Tuhan.
2. Hubungan Dengan Sesama Manusia.
3. Hubungan Dengan Alam Semesta, Seperti Tumbuh-Tumbuhan, Binatang.
Proses Inilah Yang Mendorong Manusia Kearah Kemajuan Hidup Sejalan Dengan
Tuntutan Zaman. Untuk Sampai Kepada Kebutuhan Tersebut Diperlukan Suatu Pendidikan
Yang Dapat Mengembangkan Kehidupan Manusia Dalam Dimensi Daya Cipta, Rasa Dan
Karsa Masyarakat Serta Anggota-Anggotanya.
Pendidikan Berkembang Dari Sederhana, Yang Berlangsung Ketika Manusia Masih
Berada Dalam Ruang Lingkup Kehidupan Yang Serba Sederhana Serta Konsep Tujuan Yang
Amat Terbatas, Sampai Pada Bentuk Pendidikan Yang Sarat Dengan Metode, Tujuan, Serta
Model Pendidikan Yang Sesuai Dengan Masyarakat Saat Ini. Dengan Demikian Antara
Pendidikan Dan Masyarakat Terus Berkompetisi Untuk Maju. Khusus Masyarakat Islam
Yang Berkembang Sejak Nabi Muhammad, Pendidikan Merupakan Kunci Kemajuan.
Sumber-Sumber Pokok Ajaran Islam Yang Berupa Al-Qur'an Dan Hadits, Mendorong
Pemeluknya Untuk Menciptakan Pola Hidup Maju, Sehingga Kesejahteraan Berhasil
Diciptakan.
Pendidikan Islam Berusaha Merealisasikan Misi Agama Islam Dalam Tiap Pribadi
Manusia, Yaitu Menjadikan Manusia Sejahtera Dan Bahagia Dalam Cita Islam. Cita-Cita
Islam Mencerminkan Nilai-Nilai Normatif Dari Tuhan Yang Bersifat Abadi Dan Absolut.
Nilai-Nilai Inilah Yang Seharusnya Ditumbuhkembangkan Dalam Diri Manusia Melalui
Proses Pendidikan.

4
B.     Rumusan Masalah

1.      Apa Pengertian Pendidik Dalam Pendidikan Islam?


2.      Bagaimana Konsep Pendidik Dalam Pendidikan Islam ?
3.      Apa Saja Tugas Pendidik Dalam Pendidikan Islam?
4.      Apa Saja Kompetensi Pendidik Dalam Pendidikan Islam?
5.      Apa Saja Kode Etik Yang Harus Dimiliki Seorang Pendidik Dalam Pendidikan Islam?

C.     Tujuan

1.      Mengetahui Pengertian Dari Pendidik Dalam Pendidikan Islam.


2.      Mengetahui Konsep Pendidik Dalam Pendidikan Islam.
3.      Mengetahui Tugas Pendidik Dalam Pendidikan Islam.
4.      Mengetahui Kompetensi Yang Harus Dimiliki Pendidik Dalam Pendidikan Islam.
5.      Mengetahui Kode Etik Seorang Pendidik Dalam Pendidikan Islam.

5
Bab II
Pembahasan

A.    Pengertian Pendidik


Muhaimin Secara Utuh Mengemukakan Karakteristik Tugas-Tugas Pendidik Dalam
Pendidikan Islam. Dalam Rumusannya Muhaimin Menggunakan Istilah-Istilah Ustadz,
Mu'alim, Murabbi, Mursyid, Mudarris Danmu'addib.1[1]Untuk Lebih Jelasnya, Diuraikan
Sebagai Berikut:
1.      Ustadz Adalah Orang Berkomitmen Dengan Profesionalitas, Yang Melekat Pada Dirinya
Setiap Dedikatif, Komitmen Terhadap Mutu, Proses Dan Hasil Kerja, Serta Sikap Continuous
Improvement.
2.      Mu'allim Adalah Orang Yang Menguasai Ilmu Dan Mampu Mengembangkannya Serta
Menjelaskan Fungsinya Dalam Kehidupan, Menjelaskan Fungsi Teoritis Praktisnya,
Sekaligus Melakukan Transfer Ilmu Pengetahuan, Internalisasi Implementasi (Amaliah).
3.      Murabbi Adalah Orang Yang Mendidik Dan Menyiapkan Peserta Didik Agar Mampu
Berkreasi Serta Mampu Mengatur Dan Memelihara Hasil Kreasinya Untuk Tidak
Menimbulkan Malapetaka Bagi Dirinya, Masyarakat, Dan Alam Sekitarnya.
4.      Mursyid Adalah Orang Yang Mampu Menjadi Model Atau Sentral Identifikasi Diri Atau
Menjadi Pusat Anutan, Teladan Dan Konsultan Bagi Peserta Didik.
5.      Mudarris Adalah Orang Yang Memiliki Kepekaan Intelektual Dan Informasi Serta
Memperbarui Pengetahuan Dan Keahliannya Secara Berkelanjutan Dan Berusaha
Mencerdaskan Peserta Didik, Memberantas Kebodohan, Serta Melatih Keterampilan Sesuai
Dengan Bakat, Minat Dan Kenampuannya.
6.      Mu’addib Adalah Orang Yang Mampu Menyiapkan Peserta Didik Untuk Bertanggung
Jawab Dalam Membangun Peradaban Yang Berkualitas Dimasa Depan.
Dalam Pendidikan Islam, Pendidik Adalah Orang Yang Bertanggung Jawab Terhadap
Perkembangan Peserta Didik Dengan Upaya Mengembangkan Seluruh Potensi Peserta Didik,
Baik Potensi Afektif (Rasa), Kognitif (Cipta), Maupun Psikomotorik (Karsa).2[2]
Pendidik Berarti Juga Orang Dewasa Yang Bertanggung Jawab Memberikan Pertolongan
Kepada Peserta Didik Dalam Perkembangan Jasmani Dan Rohaninya, Agar Mencapai
Tingkat Kedewasaan, Mampu Mandiri Dalam Memenuhi Tugasnya Sebagai Hamba Allah
1[1] Bukhari Umar, ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Amzah,2010) hlm.89

2[2] Abdul Mujib & Abdul mudzakir, Ilmu Pendidikan Islam, (jakarta: Kencana Prenada
Media,2006)hlm.87

6
Dan Khalifah Allah Swt Dan Mampu Melakulan Tugas Sebagai Makhluk Sosial Dan Sebagai
Makhluk Individu Yang Mandiri.3[3]

B.     Konsep Pendidik


Pendidik Terbagi Dua, Yaitu :
1.Pendidik Kodrat
Orang Dewasa Yang Mempunyai Tanggung Jawab Utama Terhadap Anak Adalah Orang
Tuanya. Orang Tua Disebut Pendidik Kodrat Karena Mereka Mempunyai Hubungan Darah
Dengan Anak. Orang Tua Harus Menerima, Mencintai, Mendorong Dan Membantu Anak
Aktif Dalam Kehidupan Bersama (Kekerabatan) Agar Anak Memiliki Nilai Hidup, Jasmani,
Nilai Keindahan, Nilai Kebenaran, Nilai Moral, Nilai Keagamaan Dan Bertindak Sesuai
Dengan Nilai-Nilai Tersebut Sebagai Perwujudan Dan Peran Mereka Sebagai Pendidik.
Orang Tua Sebagai Pendidik Kodrat Menerima Amanah Dan Tugas Mendidik Langsung
Dari Allah Maha Pendidik. Dalam Surat At-Tahrim (66) Ayat 6 Yang Artinya “Hai Orang-
Orang Yang Beriman, Peliharalah Dirimu Dan Keluargamu Dari Api Neraka Yang Bahan
Bakarnya Adalah Manusia Dan Batu, Penjaganya Malaikat-Malaikat Yang Kasar, Yang
Keras, Yang Tidak Mendurhakai Allah Terhadap Apa Yang Diperintahkan-Nya Kepada
Mereka Dan Selalu Mengerjakan Apa Yang Diperintahkan.”
Al-Maraghi Mengemukakan Bahwa Memelihara Dan Menyelamatkan Keluarga Dari
Siksaan Neraka Dapat Dilakukan Dengan Cara Menasehati, Mengajar Dan Mendidik Mereka.
Dengan Cara Demikian, Mudah-Mudahan Mereka Menaati Allah Dengan Melaksanakan
Segala Perintah-Nya Dan Meninggalkan Segala Yang Dilarang-Nya.4[4]
Berdasarkan Penafsiran Diatas Dapat Dikatakan Bahwa Setiap Orang Tua Mukmin
Otomatis Menjadi Pendidik. Orang Tua Yang Beriman Harus Melakulan Berbagai Aktivitas
Dan Upaya Agar Anggota Keluarganya Selalu Menaati Allah Dan Rasul-Nya. Apabila Orang
Tua Tidak Mendidik Anaknya Atau Melaksanakan Pendidikan Anak Tidak Dengan Sungguh-
Sungguh, Maka Akibatnya Anak Tidak Akan Berkembang Sesuai Dengan Harapan.

2. Pendidik Jabatan

3[3] Ibid,.

4[4] Bukhari Umar, ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Amzah,2010) hlm.84

7
Pendidik Di Sekolah, Seperti Guru, Konselor Dan Administrator Disebut Pendidik
Karena Jabatan. Mereka Ditugaskan Untuk Memberikan Pendidikan Dan Pengajaran
Disekolah, Yaitu Mentransformasikan Kebudayaan Secara Terorganisasi Demi
Perkembangan Peserta Didik (Siswa), Khususnya Dibidang Ilmu Pengetahuan Dan
Teknologi.5[5]
Pendidik Jabatan Adalah Orang Lain (Buka Termasuk Anggota Keluarga) Karena
Keahliannya Ditugaskan Mendidik Guna Melanjutkan Pendidikan Yang Telah Dilaksanakan
Oleh Orang Tua. Pendidik Jabatan Membantu Orang Tua Dalam Mendidik Anak Karena
Orang Tua Memiliki Berbagai Keterbatasan.

C.    Tugas Pendidik


Menurut Al-Ghazali, Tugas Pendidik Yang Utama Adalah Menyempurnakan,
Membersihkan, Menyucikan Serta Membimbing Hati Manusia Untuk Mendekatkan Diri (
Taqarrub) Kepada Allah Swt. Tujuan Pendidikan Islam Yang Utama Adalah Upaya Untuk
Mendekatkan Diri Kepada-Nya.
Dalam Paradigma Jawa,6[6] Pendidik Diidentikkan Dengan Guru (Gu Dan Ru) Yang
Berarti Digugu Dan Ditiru. Dikatakan Digugu(Dipercaya) Karena Guru Memiliki
Seperangkat Ilmu Yang Memadai, Karena Memiliki Wawasan Dan Pandangan Yang Luas
Dalam Melihat Kehidupan Ini. Dikatakan Ditiru (Diikuti) Karena Guru Memiliki
Kepribadian Yang Utuh, Segala Tindak Tanduknya Patut Dijadikan Panutan Dan Suri
Teladan Oleh Peserta Didik. Pendidik Bertugas Sebagai Motivator Dan Fasilitator Dalam
Proses Belajar Mengajar. Keaktifan Sangat Tergantung Pada Peserta Didiknya Sendiri,
Sekalipun Keaktifan Itu Akibat Dari Motivasi Dan Pemberian Fasilitas Dari Pendidiknya.
Fungsi Dan Tugas Pendidik Dalam Pendidikan Dibagi Menjadi Tiga, Yaitu:
1.      Sebagai Pengajar (Instruksional), Yang Bertugas Merencanakan Program Pengajaran Dan
Melaksanakan Program Yang Telah Disusun Serta Melaksanakan Penilaian Setelah Program
Dilakukan.
2.      Sebagai Pendidik (Educator), Yang Mengarahkan Peaerta Didik Pada Tingkat Kedewasaan
Dan Berkepribadian Kamil Seiring Dengan Tujuan Allah Yang Menciptakan.
3.      Sebagai Pemimpin (Managerial) Yang Memimpin, Mengendalikan Diri Sendiri, Peserta
Didik Dan Masyarakat Yang Terkait, Terhadap Berbagai Masalah Yang Menyangkut Upaya

5[5] Ibid,hlm.85

6[6] Ibid,hlm.87

8
Pengarahan, Pengawasan, Pengorganisasian, Pengontrolan Dan Partisipasi Atas Program
Pendidikan Yang Dilakukan.
Dalam Tugas Tersebut, Seorang Pendidik Ditintut Untuk Mempunyai Seperangkat
Prinsip Keguruan. Prinsip Keguruan Dapat Berupa :
1.      Kegairahan Dan Kesediaan Untuk Mengajar Seperti Memperhatikan Kesediaan,
Kemampuan, Pertimbuhan Dan Perbedaan Peserta Didik.
2.      Membangkitkan Gairah Peserta Didik.
3.      Menumbuhkan Bakat Dan Sikap Peserta Didik Yang Baik.
4.      Mengatur Proses Belajar Mengajar Yang Baik.
5.      Mempeehatikan Perubahan-Perubahan Kecenderungan Yang Mempengaruhi Proses
Mengajar.
6.      Adanya Hubungan Manusiawi Dalam Proses Belajar Mengajar.

D.    Kompetensi Pendidik

W. Robert Houston Mendefinisikan Kompetensi Dengan “Competence Ordinarily Islam


Defined As Adequacy For A Task Or As Possessi On Of Require Knowledge, Skill, And
Abilities” ( Suatu Tugas Yang Memadai Atau Pemikiran Pengetahuan, Keterampilan, Dan
Kemampuan Yang Dituntut Oleh Jabatan Seseorang). Devinisi Ini Mengandung Arti Bahwa
Calon Pendidik Perlu Mempersiapkan Diri Untuk Menguasai Sejumlah Pengetahuan,
Ketrampilan Dan Kemampuan Khusus Yang Terkait Dengan Profesi Keguruan. Agar Dapat
Mrnjalankan Tugasnya Dengan Baik Serta Dapat Memenuhi Keinginan Dan Hapapan Peserta
Didik.7[7]
Seorang Pendidik Harus Mampu Mengimplementasikan Nilai-Nilai Yang Diajarkan,
Sebagai Penganut Islam Yang Patut Dicontoh Dalam Ajaran Islam Dan Bersedia Menularkan
Pengetahuan Dan Nlai Islam Pada Pihak Lain.
Pendidik Islam Yang Profesional Harus Memiliki Kompetensi Yang Lengkap, Meliputi:
1.      Penguasaan Materi Al-Islam Yang Komperehensif Serta Wawasan Dan Bahan Pengayaan,
Terutama Pada Bidang Yang Menjadi Tugasnya.
2.      Penguasaan Strategi (Memcakup Pendekatan Metode Dan Teknik) Pendidikan Islam,
Terutama Kemampuan Evaluasinya.
3.      Penguasaan Ilmu Dan Wawasan Kependidikan.
7[7] Ibid,hlm.92

9
4.      Memahami Prinsip-Prinsip Dalam Menafsirkan Hasil Penelitian Pendidikan, Guna
Keperluan Pengembangan Pendidikan Islam Dimasa Depan.
5.      Memiliki Kepekaan Terhadap Informasi Secara Langsung Atau Tidak Langsung Yang
Mendukung Kepentingan Tugasnya.
Keberhasilan Pendidik Yakni “Pendidik Akan Berhasil Menjalankan Tugasnya Apabila
Mempunyai Kompetensi Personal-Religius, Sosial-Religius Dan Peofesional-Religius.8
[8]Kata Religius Selalu Dikaitkan Dengan Tiap-Tiap Kompetensi, Karena Menunjukkan
Adanya Komitmen Pendidik Dengan Ajaran Islam Sebagai Kriteria Utama, Sehingga Segala
Masalah Pendidikan Dihadapi, Dipertimbangkan Dan Dipecahkan. Serta Ditempatkan Pada
Perspektif Islam.
1.      Kompetensi Personal-Religius
Kemampuan Dasar Yang Menyangkut Kepribadian Agamis, Artinya Pada Dirinya
Melekat Nilai-Nilai Lebih Yang Hendak Ditransinternalisasikan (Pemindahan Penghayatan
Nilai-Nilai) Kepada Peserta Didiknya. Misalnya Nilai Kejujuran, Amanah, Keadilan,
Kecerdasan, Tanggung Jawab, Musyawarah, Keberhasilan, Keindahan, Kedisiplinan Dan
Sebagainya.
2.      Kompetensi Sosial-Religius
Kemampuan Yang Menyangkut Kepedulian Terhadap Masalah-Masalah Sosial
Selaras Dengan Ajaran Dakwah Islam. Sikap Gotong Royong, Tolong Menolong, Egalitarian
(Persamaan Derajat Antar Manusia), Sikap Toleransi Dan Sebagainya Juga Perlu Dimiliki
Oleh Pendidik Muslim.
3.      Kompetensi Profesional-Religius
Kemampuan Untuk Menjalankan Tugas Keguruannya Secara Profesional, Dalam Arti
Mampu Membuat Keputusan Keahlian Atas Beragamnya Kasus Serta Mampu Bertanggung
Jawab Berdasarkan Teori Dan Wawasan Keahliannya Dalam Perspektif Islam.
Dalam Versi Yang Berbeda, Kompetensi Pendidik Dapat Dijabarkan Dalam Beberapa
Komperetensi Sebagai Berikut:
1. Mengetahui Hal-Hal Yang Perlu Diajarkan, Sehingga Ia Harus Belajar Dan Mencari
Informasi Tentang Materi Yang Diajarkan.
2. Menguasai Keseluruhan Materi Yang Akan Disampaikan Pada Peserta Didiknya.
3. Mempunyai Kemampuan Menganalisis Materi Yang Diajarkan Dan Menghubungkannya
Dengan Komponen Lain.

8[8] Abdul Mujib & Abdul mudzakir, Ilmu Pendidikan Islam, (jakarta: Kencana Prenada
Media,2006)hlm.95

10
4. Mengamalkan Terlebih Dahulu Informasi Yang Telah Didapat Sebelum Disajikan Kepada
Peserta Didik. (Qs. Ash-Shaf : 2-3).
5. Mengevaluasi Proses Dan Hasil Pendidikan Yang Segang Dan Sudah Dilaksanakan. (Qs.
Al-Baqarah :31)
6. Memberi Hafiah (Tabsyir/Reward) Dan Hukuman (Tandzir/Punishment) Sesuai Dengan
Usaha Dan Upaya Yang Dicapai Peserta Didik Dalam Rangka Memberikan Persuasi Dan
Motivasi Dalan Proses Belajar. (Qs.Al-Baqarah : 119)
Di Indonesia, Masalah Kompetensi Pendidikan Terutama Guru Selalu Dikembangkan.
Dalam Kebijakan Terakhir Yaiti Peraturan Pemerintah No. 74/2008 Tentang Guru, Bab Ii,
Pasal 2 Ditegaskan Bahwa Guru Wajib Memiliki Kualifikasi Akademik, Kompetensi,
Sertifikat Pendidikan, Sehat Jasmani Dan Rohani, Serta Memiliki Kemampuan Untuk
Mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional.9[9]

E.     Kode Etik Pendidik


Kode Etik Pendidik Adalah Norma-Norma Yang Mengatur Hubungan Kemanusiaan
(Hubungan Relationship) Antara Pendidik Dan Peserta Didik, Orang Tua Peserta Didik,
Koleganya Serta Dengan Atasannya.
Secara Integral-Holistik, Al-Kanani (W.733h) Sebagai Seorang Ulama Sekaligus Tokoh
Pendidikan Islam, Mengemukakan Bahwa Persyaratan Seorang Guru Sebagai Berikut:10[10]
1. Syarat-Syarat Guru Yang Berhubungan Dengan Dirinya Sendiri:
A.       Guru Hendaknya Menyadari Bahwa Perkataan Dan Perbuatannya Selalu Dalam
Pengawasan Allah.
B.      Guru Hendaknya Memelihara Kemuliaan Ilmu, Yaitu Dengan Senantiasa Belajar Dan
Mengajarkannya.
C.       Guru Hendaknya Bersifat Zuhud. Artinya Ia Mengambil Rezeki Dunia Hanya Untuk
Sekedar Memenuhi Kebutuhan Pokok Dirinya Dan Keluarganya Secara Sederhana.
D.      Guru Hendaknya Tidak Berorientasi Duniawi Dengan Menjadikan Ilmunya Sebagai Alat
Untuk Mencapai Kedudukan, Prestise Atau Kebanggan Atas Orang Lain.
E.       Guru Hendaknya Memelihara Syiar-Syiar Islam Seperti Melaksanakan Sholat Berjamaah
Di Masjid, Mengucapkan Salam, Serta Menjalankan Amar Ma'ruf Nahi Munkar.
F.        Guru Hendaknya Rajin Melakukan Hal-Hal Yang Disunahkan Oleh Agama.
9[9] Bukhari Umar, ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Amzah,2010) hlm.95

10[10] Novan Ardy Wijaya & Barnawi, Ilmu Pendidikan Islam....(yogyakarta:ar-Ruzz


Media,2012)hlm.110

11
G.      Guru Hendaknya Memelihara Akhlak Yang Mulia Dalam Pergaulannya Dengan Orang
Banyak Dan Menghindarkan Diri Dari Akhlak Yang Buruk.
H.      Guru Hendaknya Mengisi Waktu Luangnya Dengan Hal-Hal Yang Bermanfaat.
I.        Guru Hendaknya Selalu Belajar Dan Tidak Merasa Malu Untuk Menerima Ilmu Dari
Orang Yang Lebih Rendah Kedudukannya Ataupun Usianya.

2. Syarat-Syarat Yang Berhubungan Dengan Pelajaran, Yaitu:


A.       Sebelum Berangkat Untuk Mengajar, Guru Suci Dari Hadats Sab Kotoran Serta
Mengenakan Pakaian Yang Baik.
B. Ketika Keluar Rumah, Guru Hendaknya Berdoa Untuk Menguatkan Niatnya Dalan
Mengajar.
C. Hendaknya Pada Saat Mengajar Guru Mengambil Tempat Pada Posisi Yang Membuatnya
Dapat Dilihat Oleh Semua Peserta Didiknya. Artinya Guru Harus Berusaha Agar Apa Yang
Akan Disampaikan Dapat Dinikmati Dan Dipahami Oleh Seluruh Peserta Didiknya Dengan
Baik.
D. Sebelum Mulai Mengajar, Guru Hendaknya Membaca Sebagian Dari Ayat Al-Qur'an Agar
Memperoleh Berkah Dalam Mengajar.
E. Guru Hendaknya Mengajar Bidang Studi Sesuai Dengan Bidangnya.
F. Hendaknya Guru Selalu Mengatur Volume Suara Agar Tidak Terlalu Keras Sehingga
Membisingkan Ruangan, Dan Tidak Terlalu Rendah Sehingga Tidak Terdengar Oleh Peserta
Didik.
G. Hendaknya Guru Menjaga Ketertiban Kelas Dengan Mengarahkan Pembahasan Pada Objek
Yang Telah Ditentukan.
H. Guru Hendaknya Menegur Peserta Didik Yang Tidak Menjaga Sopan Santun Didalam Kelas.
I. Guru Hendaknya Bersikap Bijak Dalam Menyampaikan Pelajaran Dan Menjawab Pertanyaan.

3.Syarat-Syarat Guru Ditengah Peserta Didik.


A. Guru Hendaknya Mengajar Dengan Niat Untuk Mendapatkan Ridho Allah,
Menyebarkan Ilmu, Menegakkan Kebenaran, Melenyapkan Kebathilan, Dan Memelihara
Kemaslahatan Umat.
B. Guru Hendaknya Tidak Menolak Peserta Didiknya Yang Tidak Mempunyai Niat Tulus
Untuk Belajar.
C. Guru Hendaknya Mencintai Peserta Didiknya Seperti Ia Mencintai Dirinya Sendiri.
D. Guru Hendaknya Memotivasi Peserta Didiknya Untuk Menuntut Ilmu Seluas Mungkin.

12
E. Guru Hendaknya Menyampaikan Pelajaran Dengan Bahasa Yang Mudah Sehingga Dapat
Dipahami Peserta Didik Dengan Mudah.
F. Guru Hendaknya Melakukan Evaluasi Kegiatan Belajar Mengajar Yang Dilakukan. Agar
Guru Selalu Memperhatikan Tingkat Pemahaman Dan Perubahan Peserta Didiknya.
G. Guru Hendaknya Bersikap Adil Terhadap Semua Peserta Didik.
H.Guru Hendaknya Menciptakan Suasana Yang Kondusif Dan Menyenangkan.

Menurut Al Ghazali Kode Etik Pendidik Sebagai Berikut :11[11]


1.      Menerima Segala Problem Peserta Didik Dengan Hati Dan Sikap Yang Terbuka Dan
Tabah.
2.      Bersikap Penyantun Dan Penyayang. (Qs.Ali Imron : 159)
3.      Menjaga Kewibawaan Dan Kehormatannya Dalam Bertindak.
4.      Menghindari Dan Menghilangkan Sikap Angkuh Terhadap Sesama. (Qs. Al Najm : 32)
5.      Bersidat Rendah Hati Ketika Menyatu Dengan Masyarakat. (Qs. Al- Hijr : 88)
6.      Menghilangkan Aktivitas Yang Tidak Berguna Dan Sia-Sia.
7.      Bersifat Lemah Lembut Dalam Menghadapi Peserta Didik Yang Tingkat Iq Nya Rendah,
Serta Membinanya Sampai Pada Taraf Maksimal.
8.      Meninggalkan Sifat Marah Dalam Menghadapi Problem Peserta Didik.
9.      Memperbaiki Sikap Peserta Didiknya, Dan Bersikap Lemah Lembut Terhadap Peserta
Didik Yang Kurang Lancar Bicaranya.
10.  Meninggalkan Sifat Yang Menakutkan Pada Peserta Didik, Terutama Pada Peserta Didik
Yang Belum Mengerti Atau Mengetahui.
11.  Berusaha Memperhatikan Pertanyaan-Pertanyaan Peserta Didik, Walaupun Pertanyaan Itu
Tidak Bermutu Dan Tidak Sesuai Dengan Masalah Yang Diajarkan.
12.  Menerima Kebenaran Yang Diajukan Oleh Peserta Didiknya.
13.  Menjadikan Kebenaran Sebagai Acuan Dalam Proses Pendidikan, Walaupun Kebenaran Itu
Datangnya Dari Peserta Didik.
14.  Mencegah Dan Mengontrol Peserta Didik Mempelajari Ilmu Yang Membahayakan. (Qs. Al-
Baqarah : 195)
15.  Menanamkan Sifat Ikhlas Pada Peserta Didik, Secara Terus Menerus Mencari Informasi
Guna Disampaikan Pada Peserta Didik.(Qs. Al-Bayyinah :5)

11Abdul Mujib & Abdul mudzakir, Ilmu Pendidikan Islam, (jakarta: Kencana Prenada
Media,2006)hlm.99

13
16.  Mencegah Peserta Didik Mempelajari Ilmu Fardlu Kifayah (Kewajiban Kolektif, Seperti
Ilmu Kedokteran, Psikologi, Ekonomi Dan Sebagainya) Sebelum Mempelajari Ilmu
Fardlu'ain (Kewajiban Indifidual, Seperti Akidah, Syariah Dan Akhlak).
17.  Mengaktualisasikan Informasi Yang Diajarkan Pada Peserta Didik.(Qs. Al-Baqarah : 44, As-
Shaf : 2-3)

BAB III
Penutup

A.    Kesimpulan
Dari Pembahasan Diatas Dapat Disimpulkan Bahwa Seorang Guru Atau Pendidik
Adalah Orang Yang Mempunyai Banyak Ilmu Dalam Bidangnya, Mau Mengamalkan

14
Ilmunya Dengan Sungguh-Sungguh, Penuh Keikhlasan Dan Menjadikan Peserta Didik
Menjadi Lebih Baik Sesuai Dengan Kompetensi Yang Dimilikinya.

B.     Saran
Mengajar Merupakan Bagian Dari Tugas Keagamaan Disamping Juga Tugas
Kemanusiaan Yang Harus Diemban Oleh Siapapun, Setiap Muslim Diberi Tugas Untuk
Menyampaikan Ilmu Walaupun Hanya Satu Disiplin Ilmu Saja. Menjadi Seorang Guru Atau
Pendidik Yang Profesional Seharusnya Mentaati Semua Kode Etik Yang Ada Dan
Mempunyai Kompetensi Yang Dapat Di Terapkan Dalam Standar Nasional Pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin.M.H.1995.Ilmu Pendidikan Islam: Suatu Tinjauan Praktis Dan Teoritis


Berdasarkan Pendekatan Interdidipliner.Jakarta: Bumi Aksara.

15
Mujib,Abdul & Jusuf Mudzakir.2006. Ilmu Penndidikan Islam. Jakarta: Kencana
Prenada Media.

Umar,Bukhari. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Amzah.

Wijaya,Novan Ardy & Barnawi.2012. Ilmu Pendidikan Islam: Rancang Bangun


Konsep Pendidikan Monokotomik-Holistik. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

16

Anda mungkin juga menyukai