Anda di halaman 1dari 12

AKUNTANSI ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur dalam Mata Kuliah Akuntansi Syariah

Disusun Oleh 6 :
Ananda embun maulidya
Elti tria valentri
Nada rafifa
Puja Kharisma
Wahyu hafizi

Dosen Pengampu :
Endah sri wahyuni, M. AK

JURUSAN EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI
2023/1444H
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-
Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yg berjudul “Akuntansi Zakat, Infaq
Dan Shodaqoh ” tepat waktu.

Penulis berharap Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima
kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Sungai Penuh, Mei 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Konsep dan Prinsip Akuntansi Zakat, Infaq, dan Shodaqoh.....................................3
B. Implementasi Akuntansi Zakat, Infaq, dan Shodaqoh dalam Organisasi
Berbasis Keagamaan.................................................................................................4
C. Pentingnya Pengelolaan yang Baik dalam Akuntansi Zakat, Infaq, dan Shodaqoh
.........................................................................................................................................5
BAB III..............................................................................................................................8
PENUTUP.........................................................................................................................8
A. Kesimpulan.....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zakat, infaq, dan shodaqoh adalah konsep penting dalam agama Islam yang
memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan umat dan membantu mereka
yang membutuhkan(Anjelina et al., 2020). Ketiga konsep ini memainkan peran
yang signifikan dalam membangun masyarakat yang adil, berempati, dan saling
berbagi.
Dalam pengelolaan zakat, infaq, dan shodaqoh, penting untuk menerapkan
prinsip-prinsip akuntansi yang baik guna memastikan transparansi,
akuntabilitas, dan penggunaan dana yang efektif. Pengelolaan yang baik juga
diperlukan untuk menghindari penyelewengan dana dan membangun
kepercayaan masyarakat terhadap lembaga atau organisasi yang bertanggung
jawab dalam pengelolaan zakat, infaq, dan shodaqoh.
Organisasi berbasis keagamaan, seperti lembaga zakat, yayasan, atau
lembaga sosial lainnya, memainkan peran penting dalam mengumpulkan dan
mendistribusikan zakat, infaq, dan shodaqoh(Supriyadi, 2017). Oleh karena itu,
penting bagi organisasi-organisasi tersebut untuk memiliki pemahaman yang
baik tentang akuntansi zakat, infaq, dan shodaqoh serta
mengimplementasikannya secara efektif.
Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan konsep dan prinsip akuntansi
zakat, infaq, dan shodaqoh, menganalisis implementasinya dalam organisasi
berbasis keagamaan, serta menyoroti pentingnya pengelolaan yang baik dalam
akuntansi zakat, infaq, dan shodaqoh.Dengan demikian, diharapkan makalah ini
dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya aspek
akuntansi dalam pengelolaan zakat, infaq, dan shodaqoh dalam konteks
organisasi berbasis keagamaan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep dan Prinsip Akuntansi Zakat, Infaq, dan Shodaqoh?
2. Bagaimana Implementasi Akuntansi Zakat, Infaq, dan Shodaqoh dalam Organisasi
Berbasis Keagamaan?
3. Bagaimana Pentingnya Pengelolaan yang Baik dalam Akuntansi Zakat, Infaq, dan
Shodaqoh?
C. Tujuan
1
1. Memahami Konsep dan Prinsip Akuntansi Zakat, Infaq, dan Shodaqoh
2. Memahami Implementasi Akuntansi Zakat, Infaq, dan Shodaqoh dalam Organisasi
Berbasis Keagamaan
3. Memahami Pentingnya Pengelolaan yang Baik dalam Akuntansi Zakat, Infaq, dan
Shodaqoh

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep dan Prinsip Akuntansi Zakat, Infaq, dan Shodaqoh
Zakat, infaq, dan shodaqoh adalah bentuk sumbangan atau kontribusi keagamaan
dalam agama Islam(Hikmaningsih & Pramuka, 2020). Dalam pengelolaannya,
diperlukan penerapan konsep dan prinsip akuntansi yang tepat untuk memastikan
transparansi, akuntabilitas, dan penggunaan dana yang efektif. Berikut ini adalah
penjelasan tentang konsep dan prinsip akuntansi zakat, infaq, dan shodaqoh:
1. Zakat: Zakat adalah kewajiban bagi umat Muslim yang memiliki kelebihan harta
untuk memberikan sebagian harta tersebut kepada yang berhak menerima. Konsep
akuntansi zakat melibatkan pengumpulan, pencatatan, penghitungan, pemungutan,
pengelolaan, dan pelaporan zakat. Prinsip-prinsip akuntansi zakat meliputi:
a. Prinsip Kewajaran: Zakat harus dihitung dengan adil dan sesuai dengan
persyaratan syariah.
b. Prinsip Terpisah: Zakat harus dipisahkan dari harta pribadi dan kekayaan
organisasi.
c. Prinsip Konsistensi: Zakat harus dihitung dan dilaporkan secara konsisten
dalam periode waktu yang sama.
2. Infaq: Infaq adalah sumbangan sukarela yang diberikan untuk tujuan kebaikan
dan kemanusiaan. Konsep akuntansi infaq mencakup pengumpulan, pencatatan,
penggunaan, dan pelaporan infaq. Prinsip-prinsip akuntansi infaq meliputi:
a. Prinsip Transparansi: Pengumpulan dan penggunaan infaq harus transparan
dan dapat dipertanggungjawabkan.
b. Prinsip Pengungkapan Penuh: Laporan keuangan harus mencerminkan
secara jelas jumlah infaq yang diterima dan bagaimana penggunaannya.
3. Shodaqoh: Shodaqoh adalah sumbangan sukarela yang diberikan sebagai bentuk
kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama. Konsep akuntansi shodaqoh
meliputi pengumpulan, pencatatan, penggunaan, dan pelaporan shodaqoh.
Prinsip-prinsip akuntansi shodaqoh meliputi:
a. Prinsip Niat Ikhlash: Shodaqoh harus diberikan dengan niat yang ikhlas
tanpa mengharapkan imbalan atau pengakuan.
b. Prinsip Penggunaan yang Bijaksana: Shodaqoh harus digunakan dengan
bijaksana untuk membantu mereka yang membutuhkan.

3
Dalam semua konsep ini, penting untuk memiliki sistem pencatatan dan pelaporan
yang baik. Pencatatan harus akurat dan lengkap, mencakup sumber dana, penerima, dan
penggunaannya. Laporan keuangan harus disusun dengan jelas dan transparan,
memberikan informasi tentang jumlah dan penggunaan dana zakat, infaq, dan shodaqoh.
Implementasi yang baik dari konsep dan prinsip akuntansi zakat, infaq, dan
shodaqoh akan memastikan pengelolaan dana yang tepat, meningkatkan kepercayaan
masyarakat, dan memaksimalkan manfaat sosial yang dihasilkan oleh sumbangan
keagamaan tersebut(Rasyid & Harmain, 2018).

B. Implementasi Akuntansi Zakat, Infaq, dan Shodaqoh dalam Organisasi


Berbasis Keagamaan
Organisasi berbasis keagamaan, seperti lembaga zakat, yayasan, atau lembaga
sosial lainnya, memiliki peran penting dalam pengumpulan, pengelolaan, dan distribusi
zakat, infaq, dan shodaqoh(Mubarok & Fanani, 2014). Berikut ini adalah beberapa
aspek implementasi akuntansi zakat, infaq, dan shodaqoh dalam organisasi berbasis
keagamaan:
1. Struktur Organisasi Pengelola Zakat, Infaq, dan Shodaqoh:
Organisasi berbasis keagamaan yang mengelola zakat, infaq, dan shodaqoh
perlu memiliki struktur organisasi yang jelas. Hal ini melibatkan penetapan tugas
dan tanggung jawab yang jelas bagi setiap anggota organisasi, seperti pengurus,
petugas pengumpul, staf administrasi, dan auditor keuangan. Struktur organisasi
yang baik akan memudahkan pelaksanaan dan pengawasan pengelolaan dana.
2. Proses Pengumpulan dan Pencatatan:
Proses pengumpulan dan pencatatan zakat, infaq, dan shodaqoh harus
dilakukan dengan teliti dan terdokumentasi dengan baik. Organisasi perlu
memiliki sistem pencatatan yang akurat dan terstruktur, yang mencakup
informasi mengenai sumber dana, penerima, jumlah, dan tanggal penerimaan.
Penggunaan teknologi informasi, seperti perangkat lunak akuntansi, dapat
memudahkan pelaksanaan dan pengawasan proses ini.
3. Pengelolaan dan Penggunaan Dana:
Pengelolaan dana zakat, infaq, dan shodaqoh harus dilakukan secara hati-
hati dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Dana tersebut sebaiknya
diinvestasikan atau digunakan untuk program-program yang bertujuan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membantu mereka yang
4
membutuhkan. Diversifikasi investasi dan pengawasan yang cermat terhadap
penggunaan dana akan membantu memastikan keberlanjutan dan efektivitas
program yang dilaksanakan.
4. Pelaporan Keuangan:
Organisasi berbasis keagamaan perlu menyusun laporan keuangan yang
jelas dan transparan tentang pengelolaan zakat, infaq, dan shodaqoh. Laporan
keuangan tersebut harus mencerminkan penerimaan dan penggunaan dana dengan
rinci, serta mencakup informasi mengenai saldo dana yang tersedia. Laporan
keuangan yang berkualitas tinggi akan memperkuat kepercayaan masyarakat
terhadap organisasi dan memudahkan pemantauan oleh pihak berwenang.
5. Pengawasan Internal dan Audit Eksternal:
Organisasi berbasis keagamaan perlu melaksanakan pengawasan internal
yang efektif untuk mencegah penyelewengan dana. Ini melibatkan adanya
pemisahan tugas yang jelas, pemeriksaan rutin terhadap proses pengumpulan dan
penggunaan dana, serta implementasi kontrol internal yang memadai. Selain itu,
melakukan audit eksternal secara teratur oleh pihak independen juga akan
membantu memastikan integritas dan keabsahan laporan keuangan.

Implementasi yang baik dari akuntansi zakat, infaq, dan shodaqoh dalam
organisasi berbasis keagamaan akan menciptakan kepercayaan masyarakat,
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan dana, serta memastikan tujuan
keagamaan yang mulia tercapai dengan baik.

C. Pentingnya Pengelolaan yang Baik dalam Akuntansi Zakat, Infaq, dan Shodaqoh
Pengelolaan yang baik dalam akuntansi zakat, infaq, dan shodaqoh memiliki
peran yang sangat penting dalam menjaga integritas, transparansi, dan efektivitas
penggunaan dana keagamaan(Nurhasanah, 2018). Berikut adalah beberapa alasan
mengapa pengelolaan yang baik dalam akuntansi zakat, infaq, dan shodaqoh sangat
penting:
1. Transparansi dan Akuntabilitas:
Pengelolaan yang baik dalam akuntansi zakat, infaq, dan shodaqoh melibatkan
transparansi dalam pengumpulan, penggunaan, dan pelaporan dana. Transparansi
ini memungkinkan masyarakat mengetahui dengan jelas bagaimana dana tersebut

5
dikumpulkan, digunakan, dan disalurkan. Dengan adanya transparansi, organisasi
berbasis keagamaan dapat membangun kepercayaan masyarakat serta memastikan
bahwa dana yang dikumpulkan digunakan untuk tujuan yang benar.
2. Penghindaran Penyelewengan:
Pengelolaan yang baik dalam akuntansi zakat, infaq, dan shodaqoh membantu
mencegah penyelewengan dana yang dapat merugikan pihak-pihak yang berhak
menerima sumbangan keagamaan tersebut. Melalui sistem pencatatan yang baik,
pemeriksaan internal, dan audit eksternal, organisasi dapat memantau dan
mengontrol penggunaan dana dengan lebih efektif. Hal ini akan mengurangi risiko
penyelewengan dan menjaga integritas dana keagamaan.
3. Efektivitas Penggunaan Dana:
Pengelolaan yang baik dalam akuntansi zakat, infaq, dan shodaqoh memastikan
penggunaan dana yang efektif dan efisien. Dengan adanya sistem pencatatan yang
akurat dan pemantauan yang baik, organisasi dapat mengetahui dengan pasti
berapa banyak dana yang tersedia dan bagaimana penggunaannya. Ini
memungkinkan organisasi untuk mengalokasikan dana secara bijaksana dan
memastikan bahwa dana tersebut digunakan untuk membantu mereka yang
membutuhkan dengan cara yang paling efektif.
4. Keberlanjutan Program dan Pengembangan:
Dengan pengelolaan yang baik, organisasi berbasis keagamaan dapat menjaga
keberlanjutan program-program yang dilakukan dengan menggunakan dana zakat,
infaq, dan shodaqoh. Pengelolaan yang baik memungkinkan organisasi untuk
merencanakan dan mengelola dana dengan baik untuk jangka panjang, sehingga
program-program sosial atau kemanusiaan yang dilakukan dapat berkelanjutan
dan memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat.
5. Pemenuhan Tanggung Jawab Keagamaan:
Pengelolaan yang baik dalam akuntansi zakat, infaq, dan shodaqoh adalah bagian
dari tanggung jawab keagamaan. Organisasi berbasis keagamaan memiliki
tanggung jawab untuk mengelola dana keagamaan dengan penuh integritas dan
mengikuti prinsip-prinsip syariah. Dengan pengelolaan yang baik, organisasi
dapat memenuhi tanggung jawab mereka dalam menjaga kepercayaan masyarakat,
memberikan manfaat bagi mereka yang membutuhkan, dan memperkuat nilai-
nilai keagamaan dalam masyarakat.

6
Dalam kesimpulannya, pengelolaan yang baik dalam akuntansi zakat, infaq, dan
shodaqoh sangat penting untuk menjaga transparansi, menghindari penyelewengan,
mengoptimalkan penggunaan dana, memastikan keberlanjutan program, dan memenuhi
tanggung jawab keagamaan(Furqon, 2015). Dengan implementasi yang baik dari
prinsip-prinsip akuntansi dan pengelolaan yang efektif, organisasi berbasis keagamaan
dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat dan menjaga integritas dana
keagamaan.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Zakat, infaq, dan shodaqoh adalah bentuk sumbangan atau kontribusi
keagamaan dalam agama. Dalam pengelolaannya, diperlukan penerapan konsep dan
prinsip akuntansi yang tepat untuk memastikan transparansi, akuntabilitas, dan
penggunaan dana yang efektif.
Beberapa aspek implementasi akuntansi zakat, infaq, dan sedekah adalah
struktur organisasi pengelolaan zakat infaq sedekah, proses pengumpulan dan
pencatatan, pengelolaan dan penggunaan dana, pelaporan keuangan. Dan pengawasaan
internal dan audit eksternal.
pegelolaan yang baik dalam akuntansi zakat, infaq, dan shodaqoh sangat penting
untuk menjaga transparansi, menghindari penyelewengan, mengoptimalkan penggunaan
dana, memastikan keberlanjutan program, dan memenuhi tanggung jawab keagamaan.
Dengan implementasi yang baik dari prinsip-prinsip akuntansi dan pengelolaan yang
efektif, organisasi berbasis keagamaan dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi
masyarakat dan menjaga integritas dana keagamaan

8
DAFTAR PUSTAKA
Anjelina, E. D., Salsabila, R., & Fitriyanti, D. A. (2020). Peranan Zakat, Infak dan
Sedekah dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat. Jihbiz: Jurnal
Ekonomi, Keuangan Dan Perbankan Syariah, 4(2), 136–147.
Furqon, A. (2015). Manajemen zakat. Semarang: CV Karya Abadi Jaya.
Hikmaningsih, H., & Pramuka, B. A. (2020). Akuntabilitas Pada Lembaga Amil Zakat
Infak Dan Sedekah Dalam Perspektif Shari’Ah Enterprise Theory (Set). Jurnal
Ekonomi, Bisnis, Dan Akuntansi, 22(3), 358–367.
Mubarok, A., & Fanani, B. (2014). Penghimpunan dana zakat nasional (Potensi,
realisasi dan peran penting organisasi pengelola zakat). Permana: Jurnal
Perpajakan, Manajemen, Dan Akuntansi, 5(2).
Nurhasanah, S. (2018). Akuntabilitas laporan keuangan lembaga amil zakat dalam
memaksimalkan potensi zakat. Jurnal Ilmu Akuntansi, 11(2), 327–348.
Rasyid, A. A., & Harmain, H. (2018). Analisis Penerapan Prinsip Akuntansi dalam
Meningkatkan Akuntabilitas Laporan Keuangan Masjid di Indonesia.
Supriyadi, A. (2017). Pemberdayaan ekonomi berbasis masjid (studi kritis pasal 53, 54,
dan 55 PP. Nomor14 tahun 2014 tentang pelaksanakaan UU nomor 23 tahun
2011Tentang pengelolaan zakat). IAIN Tulungagung Research Collections, 3(2),
210–229.

Anda mungkin juga menyukai