Revisi Hasil-Draf Skripsi Ainun Naima Maharani Putri
Revisi Hasil-Draf Skripsi Ainun Naima Maharani Putri
SKRIPSI
Oleh:
AINUN NAIMA MAHARANI PUTRI
70300117070
Segala puji syukur kehadirat Allah swt. berkat rahmat hidayah serta
Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan IGD RSUD Labuang Baji pada
Masa New Normal” Salawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi
pendidikan pada program strata satu (S1) Jurusan Keperawatan pada Fakultas
ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati dan hormat penulis sebagai
penulis mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada kedua orang tua penulis
Rosalina atas kasih sayang, do’a dan dukungan semangat serta moril dan
materinya, sehingga penulis dapat berada di tahap ini, meraih gelar sarjana
keperawatan. Ucapan terima kasih yang tulus kepada pembimbing yang telah
1. Prof. Dr. H. Hamdan Juhannis MA., Ph.D, selaku Rektor UIN Alauddin
Makassar dan para Wakil Rektor serta staf dan jajarannya yang telah
ini.
2
2. Dr.dr. Syatirah Jalaludin, Sp.,A., M.Kes, selaku Dekan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan dan para Wakil Dekan, serta staf
Jurusan Keperawatan beserta staf dan dosen pengajar yang tidak bosan-
penyusunan skripsi.
S.Kep., Ns., M.Kep selaku pembimbing II yang selama ini telah sabar
ini.
5. Syamsiah Rauf S.Kep., Ns., M.Kep. selaku penguji I dan Dr. Muhammad
Sadik Sabry M.Ag selaku penguji II yang sabar dan ikhlas meluangkan
dan motivasi kepada penulis baik di dalam bidang akademik maupun non
akademik.
7. Kepada Pimpinan, Perawat dan staf Rumah Sakit Umum Daerah Labuang
3
memberikan data awal penelitian yang dibutuhkan penulis, membantu
tahap ini.
8. Keluarga besar Penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang
bersama
kampus peradaban yang penulis cintai dan banggakan Universitas Islam Negeri
ilmiah tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, maka dari itu penulis
Allah SWT.
4
NIM: 70300117070
DAFTAR ISI
SAMPUL
............................................................................................................
D. Kerangka Teori.................................................................................. 34
5
F. Pengolahan Dan Analisa data ........................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
6
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Jenis Pelayanan di Instalasi Gawat Darurat Rumah sakit ............. 26
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, dan
Pendidikan ..................................................................................................... 49
Pelayanan (Tangible)...................................................................................... 51
7
DAFTAR BAGAN
8
ABSTRAK
Nama : Ainun Naima Maharani Putri
NIM : 70300117070
Judul : Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Instalasi
Gawat Darurat di RSUD Labuang Baji Makassar pada Masa New Normal
Latar belakang : Pemerintah mengeluarkan berbagai himbauan dan kebijakan
untuk mengurangi resiko penyebaran Covid-19 misalnya kebijakan
terkaitPeraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018
tentang pengawasan bidang kesehatan yang menjelaskan bahwa upaya kesehatan
menggambarkan setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan
secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit,
peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan, oleh
pemerintah dan/atau masyarakat.Dimana hal ini rumah sakit sebagai pemberi
layanan kesehatan yang didalamnya terdiri dari perawat, dokter dan para medis
lainnya yang dituntut untuk mampu memberikan pelayanan yang memuaskan
sehingga berdampak positif bagi rumah sakit salah satunya pada Instalasi Gawat
Darurat. Bentuk layanan gawat darurat bertujuan untuk menyelamatkan kehidupan
penderita (life saving), menyelenggarakan pelayanan penyaringan untuk kasus
yang membutuhkan pelayanan intensif dan menyelenggarakan informasi medis
darurat dalam bentuk menampung serta menjawab semua pertanyaan anggota
masyarakat yang ada hubungannya dengan keadaan medis darurat (emergency
medical questions).Akan tetapi keadaan IGD dengan kunjungan yang banyak
cenderung meningkat dari waktu ke waktu sehingga banyak kendala yang
ditemukan di ruangan tersebut, seperti waktu tunggu lama, lingkungan kurang
terapeutik, dan beberapa kasus hasil klinis yang buruk , sehingga tampak ada rasa
ketidakpuasan atas pelayanan yang sudah diberikan.
Kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien timbul sebagai akibat dari
kinerja pelayanan kesehatan yang diperoleh setelah pasien membandingkannya
dengan apa yang diharapkannya Efek kepuasan pasien terhadap pelayanan
menentukan keberadaan RS dalam jangka panjang terhadap kunjungan pasien.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien
terhadap pelayanan Instalasi Gawat Darurat di RSUD Labuang Baji Makassar
pada masa new normal
Metode : Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan
pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental
sampling dengan sampel penelitian adalah pasien di Instalasi Gawat Darurat
RSUD Labuang Baji Makassar. Data didapatkan dari kuesioner yang diberikan
langsung kepada responden yang kemudian diolah menggunakan Microsoft excel
dan SPSS.
Hasil : Sebanyak 37 (100%) dari total responden penelitian ini, Mayoritas
responden adalah mereka dengan rentang usia 27-36 tahun (45,9%), berjenis
kelamin perempuan
9
(56,8%), tingkat pendidikan terakhir SMA (54,1%), bekerja sebagai Ibu Rumah
Tangga (20%) dan wiraswasta (20%), dan jalur masuk melalui BPJS/KIS (100%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien di Instalasi Gawat
Darurat RSUD Labuang Baji Sangat tinggi dengan presentase (100%) dari 37
responden dengan presentase masing-masing servqual yaitu pada dimensi
kehandalan (Reliability) sebanyak (25%), pada dimensi daya tanggap
(Responsiveness) sebanyak (15%), pada dimensi jaminan (Assurance) sebanyak
(20%), pada dimensi Empati (Empathy) sebanyak (20%), pada dimensi Bukti
Fisik (tangible) sebanyak (20%)
Kesimpulan : tingkat kepuasan pasien di Instalasi Gawat Darurat RSUD Labuang
Baji Sangat tinggi dengan presentase (100%) dari 37 responden.
10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pneumonia atau virus baru yang bermula dari Wuhan, Provinsi Hubei,
yang menyebar dengan cepat ke lebih dari 190 negara. Wabah ini diberi
bencana nasional pada 13 April 2020, semua sektor mulai dari ekonomi,
keterbatasan.(Mudayana, 2020)
penyakit yang lebih parah yang bisa menimbulkan kematian. Awal mula
virus ini ditemukan di Kota Wuhan Provinsi Hubei Cina, pada tanggal 11
1
2
kesehatan yang didalamnya terdiri dari perawat, dokter dan para medis
kasus yang membutuhkan pelayanan intensif dan menyelenggarakan
kurang terapeutik, dan beberapa kasus hasil klinis yang buruk , sehingga
tampak ada rasa ketidakpuasan atas pelayanan yang sudah diberikan. Hal
pelayanan IGD di RS. Bentuk pelayanan gawat darurat pada masa new
(APD) yang harus dipakainya yaitu level satu terdiri dari masker bedah,
gaun, dan handscoon. Level dua terdiri dari penutup kepala, pelindung
mata (google), masker bedah, gaun, handscoo n dan cover shoes sekali
pakai dan level tiga APD terdiri dari penutup kepala, pelindung mata
(google), masker N-95, cover all jumpsuits, sarung tangan bedah, dan
4
sepatu boots anti air. Standar tiga ini digunakan bagi perawat yang
Dimensi servqual inilah yang menjadi dasar pasien puas dalam memilih
perawatan yang tidak sesuai harapan, yaitu waktu tunggu yang relatif
aktif, yang berstatus PNS 21 orang dan Honorer 12 orang. Dari data yang
tahun 2019 sejumlah 8538, sedangkan pada tahun 2020 jumlah pasien
6
C. Defenisi Operasional
Variabel Defenisi operasional Alat ukur Kriteria Skala
D. Kajian Pustaka
Judul
No. Nama Peneliti Tujuan Metode Hasil Perbedaan dengan riset
penelitian
1 Frangki Rahanjaan, Hubungan mengetahui Desain penelitian Hasil yang Perbedaan pada penelitian
Muh. Zukri Malki, kualitas hubungan ini adalah survey diperoleh adalah sebelumnya terletak pada
Makkasau Plasay pelayanan kualitas analitik adanya hubungan fokus penelitiannya.
(2019) perawat dengan pelayanan menggunakan yang signifikan Penelitian ini berfokus pada
kepuasan perawat pendekatan Cross dari dimensi kualitas pelayanan dan
keluarga pasien dengan sectional study kehandalan, daya kepuasan keluarga pasien
di IGD Rumah kepuasan tanggap, dan sedangkan peneliti berfokus
Sakit Umum keluarga dimensi empati pada tingkat kepuasan
Daerah Labuang pasien di IGD dengan kepuasan pasien
Baji Rumah Sakit keluarga pasien di
Umum Daerah IGD RSUD
Labuang Baji Labuang Baji.
Sedangkan tdk
ada hubungan
pada dimensi
jaminan dan bukti
fisik
2 Siti Nurhidayah, Gambaran Untuk Jenis penelitian Hasil penelitian Perbedaan dengan penelitian
Dody Tingkat mengetahui kuantitafif menunjukkan sebelumnya adalah
Setyawan(Nurhiday Kepuasan gambaran menggunakan 55.7% responden penelitian ini dilakukan
ah & Setyawan, Pasien Terhadap tingkat metode deskriptif merasa puas sebelum masa pandemi
2019) pelayanan kepuasan survey terhadap Covid-19 sedangkan peneliti
Perawat di pasien pelayanan melaksanakan penelitian
Instalasi Gawat terhadap perawat di IGD. pada masa transisi pandemi
Darurat pelayanan atau masa new normal
11
perawat
diinstalasi
gawat darurat
3 Rikayoni (2020) Gambaran untuk Desain penelitian Hasil Univariat di Perbedaan dengan penelitian
Tingkat mengetahui yang digunakan temukan 70 sebelumnya adalah
Kepuasan gambaran deskriptif analitik (70%) responden penelitian ini dilakukan
Pasien di tingkat menyatakan puas sebelum masa pandemi
Instalasi Gawat kepusasn tentang pelayanan Covid-19 sedangkan peneliti
Darurat Rumah pasien di kesehatan melaksanakan penelitian
Sakit Islam Siti Instalansi pada masa transisi pandemi
Rahmah Padang Gawat Darurat atau masa new normal
Rumah Sakit
Islam Siti
Rahmah
Padang.
4 Nana Rochana, Kepuasan untuk Statistic deskriptif Hasil penelitian Perbedaan pada penelitian
Noeh Nuwa Pasien Stagnan mengetahui menunjukkan sebelumnya terletak pada
Djogotuga (2020) di Instalasi tingkat 89% pasien karakteristik responden
Gawat Darurat ( kepuasan stagnan puas penelitiannya. Responden
IGD ) di pasien stagnan terhadap pada penelitian sebelumnya
Kupang terhadap pelayanan IGD. adalah pasien stagnan
pelayanan Tingkat kepuasan sedangkan responden yang
IGD di pasien stagnan di gunakan oleh peneliti
Kupang tertinggi pada adalah semua pasien yang
dimensi mendapatkan pelayanan di
responsiveness instalasi gawat darurat.
(99,1%) dan yang
terendah pada
dimensi tangible
12
(78,9%). Kualitas
5 Jenny Tampubolon, Tingkat Untuk Deskriptif Nilai rata-rata Perbedaan pada penelitian
Untung Kepuasan Mengetahui tingkat kepuasan sebelumnya terletak pada
Sudharmono Pasien dan Tingkat pasien dan karakteristik responden
(Tampubolon & Keluarga Pasien Kepuasan keluarga terhadap penelitiannya. Responden
Sudharmono, 2020) Terhadap Pasien dan pelayanan di pada penelitian sebelumnya
Pelayanan Keluarga instalasi gawat adalah pasien dan keluarga
Instalasi Gawat Pasien darurat rumah pasien sedangkan penelitian
Darurat Rumah Terhadap sakit Advent ini hanya berfokus pada
Sakit Advent Pelayanan Bandung sebesar pasien
Bandung Instalasi 92%(273 orang),
Gawat Darurat dan tingkat
Rumah Sakit ketidakpuasan
Advent pasiendan
Bandung keluarga terhadap
pelayanan
instalasi gawat
darurat rumah
sakit Advent
Bandung
memiliki rata-
rata 8%.
6 Widya Analisis tingkat Untuk Important Hasil penelitian Perbedaan pada penelitian
Puspaningtyas, Asti kepuasan pasien mengetahui performanceAnal ini menujukkan sebelumnya terletak pada
Andayani (2020) terhadap tingkat ysis (IPA) ada empat belas fokus penelitiannya.
kualitas kepuasan atribut yang perlu Penelitian sebelumnya
pelayanan pasien dipertahankan, berfokus pada kualitas
pasien rawat terhadap enam belas atribut pelayanan pasien rawat jalan
jalan di RSU kualitas yang perlu sedangkan peneliti berfokus
13
terhadap
pelayanan yang
diberikan
8 Biyanda Analisis Tingkat Untuk Penelitian ini Hasil penelitian Perbedaan pada penelitian
Eninurkhayatun, Kepuasan mengetahui merupakan ini menunjukkan sebelumnya terletak pada
Antono Suryoputro, Pasien Terhadap Tingkat penelitian tingkat kesesuaian fokus penelitiannya.
Eka Yunila Kualitas Kepuasan kuantitatif dengan antara harapan Penelitian sebelumnya
Fatmasari (2017) Pelayanan Pasien metode deskriptif dan kenyataan berfokus pada kualitas
Rawat Jalan Di Terhadap dan pendekatan terhadap dimensi pelayanan pasien rawat jalan
Puskesmas Kualitas cross sectional. kualitas pelayanan di puskesmas sedangkan
Duren Dan Pelayanan Populasi secara peneliti berfokus pada
Puskesmas Rawat Jalan keseluruhan pelayanan pasien di Instalasi
Bergas Di Puskesmas adalah 79,70%. Gawat Darurat
Kabupaten Duren Dan Sedangkan tingkat
Semarang Puskesmas kesesuaian
Tahun 2017 Bergas masing-masing
Kabupaten dimensi meliputi
Semarang tangible sebesar
Tahun 2017 81,94%,
reliability
15
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
3. Manfaat Penelitian
Gawat Darurat
b. Bagi Pelayanan
c. Bagi Pendidikan
keperawatan.
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Kepuasan pasien
a. Pengertian kepuasan
persepsi atau kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan
harapan – harapannya.
b. Pengertian Pasien
atau dokter gigi (UU No. 29 Tahun 2004) Pasien adalah orang yang
memerlukan jasa dari orang lain , yang dalam hal ini adalah dokter
dibeli, gerai ritel, atau bahkan pola perilaku dalam berbelanja dan
diharapkannya.
19
kesehatan
2) Kualitas Pelayanan
Pelanggan dalam hal ini pasien akan merasa puas jika mereka
3) Faktor Emosional
Pasien yang merasa bangga dan yakin bahwa orang lain kagum
terhadap konsumen bila dalam hal ini pasien memilih produk atau
4) Harga
5) Biaya
pelayanan tersebut.
pada pasien yaitu sikap staff terhadap pasien ketika pertama kali
1) Kualitas perawatan yang diterima oleh pasen yaitu apa saja yang
antara individu satu dengan individu lain berbeda .hal ini terjadi
dan kepribadian.
Menurut Nasution, metode pengukuran kepuasan pelanggan
3) Analysis Problem
tersebut
5) Ghost Shopping
terjadinya hal tersebut. Informasi ini sangat bermanfaat bagi
Harmonis
di atas dapat ditarik dua kata kunci untuk mendefinisikan gawat darurat
adalah orang yang berada dalam ancaman kematian dan kecacatan yang
Terjemahnya :
mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah
Kata ta’awa>n di atas dapat bemakna keterkaitan antara dua hal yang
yang mengatakan bahwa konsep kerja sama dan saling tolong-menolong telah
diajarkan dalam Islam. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara serta sesuai
dilakukan di rumah sakit merupakan salah satu bentu dari perilaku tolong
menolong.
26
ras dan agama dalam melakukan pelayanan sebagai bentuk profesionalitas dalam
Hal tersebut juga dapat tergolong sebagai tindakan yang mulia karena
bermanfaat bagi manusia lainnya. Ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Nabi
Muhammad saw.
ير فيمن الY وال خ، فYYألف ويؤلYؤمن يY الم: لمYه وسY قال رسول هللا صلى هللا علي: عن جابر قال
وخير الناس أنفعهم للناس، وال يؤلف، يألف
Terjemahnya :
Dari Jabir, Ia berkata: ”Rasulullah SAW bersabda,’Orang beriman itu
bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap
ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat
bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni).
Juga firman Allah SWT dalam QS. Al-Isra/17:7 :
ِانْ اَحْ َس ْن ُت ْم اَحْ َس ْن ُت ْم اِل َ ْنفُسِ ُك ْم َۗو ِانْ اَ َسْأ ُت ْم َف َل َه ۗا َفا َِذا َج ۤا َء َوعْ ُد ااْل ٰ خ َِر ِة لِ َي ٗۤسـ ُْٔوا وُ ج ُْو َه ُك ْم
٧ َولِ َي ْد ُخلُوا ْال َمسْ ِجدَ َك َما دَ َخلُ ْوهُ اَوَّ َل َمرَّ ٍة وَّ لِ ُي َت ِّبر ُْواـ َما َع َل ْوا َت ْت ِبيْرً ا
Terjemahnya:
“Jika berbuat baik, (berarti) kamu telah berbuat baik untuk dirimu
sendiri. Jika kamu berbuat jahat, (kerugian dari kejahatan) itu kembali
kepada dirimu sendiri. Apabila datang saat (kerusakan) yang kedua,
(Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu, untuk
memasuki masjid (Baitulmaqdis) sebagaimana memasukinya ketika
pertama kali, dan untuk membinasakan apa saja yang mereka kuasai.”
Kami katakan Jika kalian berbuat baik dengan mengerjakan ketaatan berarti kalian
berbuat baik bagi diri kalian sendiri karena sesungguhnya pahala kebaikan itu
27
untuk diri kalian sendiri dan jika kalian berbuat jahat dengan menimbulkan
kerusakan maka kejahatan itu bagi diri kalian sendiri sebagai pembalasan atas
kejahatan kalian. Dan apabila datang saat hukuman bagi kejahatan yang (kedua)
untuk membuat kalian sedih karena terbunuh dan tertawan hingga pengaruh
kesedihan itu dapat terbaca dari roman muka kalian dan mereka masuk ke dalam
untuk kedua kalinya, yaitu dengan membunuh Nabi Yahya. Maka Allah
kepada mereka, "Bila kalian berbuat baik dan taat kepada Allah, maka kebaikan
itu adalah untuk diri kalian di dunia dan di akhirat. Dan jika kalian berbuat
maksiat, maka sebenarnya kalian telah merusak diri kalian sendiri. Ketika datang
waktu pembalasan dari perbuatan jahat kalian yang terakhir--dari dua kali
kejahatan yang telah kalian lakukan dalam membuat kerusakan di muka bumi--
akhirnya mereka masuk Masjid Bayt al-Maqdis lalu merusaknya seperti pada kali
pertama. Mereka juga akan memusnahkan apa yang mereka kuasai dengan
sehabis-habisnya.
Seperti Firman Allah SWT dalam QS. Ali Imran/3:10 :
28
اس َتْأ ُمر ُْو َن ِب ْال َمعْ ر ُْوفِ َو َت ْن َه ْو َن َع ِن ْال ُم ْن َك ِر َو ُتْؤ ِم ُن ْو َن
ِ ت لِل َّن ْ ُك ْن ُت ْم َخي َْر ا ُ َّم ٍة ا ُ ْخ ِر َج
١١٠ ان َخيْرً ا لَّ ُه ْم ۗ ِم ْن ُه ُم ْالمُْؤ ِم ُن ْو َن َواَ ْك َث ُر ُه ُم ْال ٰفسِ قُ ْو َن ِ ِباهّٰلل ِ ۗ َو َل ْو ٰا َم َن اَهْ ُل ْالك ِٰت
َ ب َل َك
Terjemahnya :
“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia
(selama) kamu menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang
mungkar, dan beriman kepada Allah. Seandainya Ahlulkitab beriman,
tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman
dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.”
kamu) hai umat Muhammad dalam ilmu Allah swt. sebaik-baik umat yang
dikeluarkan) yang ditampilkan buat manusia, menyuruh kepada yang makruf dan
melarang dari yang mungkar serta beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab
beriman, adalah ia yakni keimanan itu (lebih baik bagi mereka. Di antara mereka
ada yang beriman misalnya Abdullah bin Salam R.A dan sahabat-sahabatnya
Dan juga dalam tafsir Quraish Shihab yang mengatakan kalian, wahai
umat Muhammad, adalah umat paling baik yang diciptakan Allah di muka bumi
untuk manfaat orang banyak. Yaitu, selama kalian tetap berpegang pada prinsip
kepada Allah. Kalau saja Ahl al-Kitâb jujur seperti kalian dalam beriman, hal itu
tentu lebih baik bagi mereka daripada apa yang mereka lakukan sekarang. Akan
tetapi, di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan lainnya keluar dari
batas-batas keimanan.
merupakan tugas dan tanggung jawab yang besar. Oleh karena itu, diperlukan
a. Pelayanan 24 jam dalam sehari dan tujuh hari dalam seminggu untuk
Rumah Sakit.
Pelayanan Kesehatan.
yang cepat dan tepat untuk itu perlu adanya standar dalam memberikan
response time yang cepat dan penanganan yang tepat. Semua itu dapat
30
sebagai berikut:
d. Rumah Sakit tidak boleh meminta uang muka pada saat menangani
dokter.
terdiri dari:
massal/bencana.
(catatan: untuk lantai IGD yang tidak sama tinggi dengan jalan
j. Mempunyai ruang tunggu untuk keluarga pasien
pertama kali diumumkan pada tanggal 2 Maret 2020 sebanyak 2 kasus dan
sampai saat ini kasus Covid-19 semakin hari semakin bertambah. Pada
34
tanggal 20Maret 2021 jumlah orang yang diperiksa sebesar 6.871.210 jiwa
dan kasus meninggal 34.316 (CFR 2,7 %). Provinsi dengan kasus
terkonfirmasi terbanyak adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
berikut :
jiwa.
pelayanan yang akan diberikan, mana pasien yang akan masuk ke IGD
Covid dan mana yang ke IGD non Covid sehingga tidak bercampur jadi
Pemisahan area ini meliputi area resiko tinggi dan resiko rendah
atau area IGD Covid dan non Covid. Area IGD Covid letaknya terpisah
dengan IGD non Covid baik itu secara permanen atau sementara yang
ditandai dengan penanda khusus yang jelas. Bagi Rumah Sakit yang
menjadi petugas IGD Covid dan non Covid akan tetapi bagi Rumah
Sakit yang SDM nya sedikit maka dapat di atur jadwal jaganya atau
pembagian jam shift pelayanan antara pelayanan biasa (non Covid) dan
36
pelayanan Covid. Bila ruangan IGD di Rumah Sakit tidak bisa dipisah
antara pelayanan Covid dan non Covid oleh karena keterbatasan sarana
petugas perawatan baik Covid dan Non Covid akan memberikan rasa
Sakit.
Rumah sakit (Margaretha, 2012). Jika pertama kali korban tidak diberi
bahkan sampai kematian. Hal ini juga berlaku pada pasien COVID-19
pasien ada gejala sedang sampai berat maka adanya Tim COVID-19
Rumah Sakit untuk perawatan yang lebih lanjut. Untuk itu, maka
secara timbal balik, dari tingkat layanan lebih rendah ke tingkat layanan
yang bekerja.
F. Kerangka Teori
Aspek- aspek
kepuasan pasien
1. Kualitas
perawatan
2. Prosedur
administrasi
3. Fasilitas umum
4. Fasilitas ruang
inap
5. Hasil treatment
Indikator
Kepuasan Pasien
Pengukuran
Supranto., (2006)
kepuasan pasien
1. Reliability
1. System
KEPUASAN
2. Responsiveness keluhan dan
PASIEN
saran
3.Tangible
2. Survey
4. Assurance kepuasan
Faktor-faktor kepuasan pelanggan
5. Empathy
pasien 3. Analysis
problem
1. Kualitas jasa 4. Importance
2. Kualitas performance
pelayanan analysis
3. Faktor emosional 5. Ghost
4. Harga shopping
5. Biaya 6. Lost
costumer
Bagan 2.1 Kerangka Teori
40
G. Kerangka Konsep
Baji di masa New Normal. Penelitian ini hanya memiliki variabel independen,
Pelayanan
Instalasi Gawat Kepuasan Pasien
Darurat Indikator kepuasan
pasien
1. Reliability
2. Responsiveness
3. Tangible
4. Assurance
5. Emphaty
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, penelitian
sebgai alat untuk menganalisis, mencari hasil dari objek yang di teliti.
Daerah Labuang Baji Jl. Dr. Sam Ratulangi, No. 81 Makassar. Penelitian
1. Populasi
objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakter tertentu yang
disimpulkan sebagai objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah
42
D. Sampel
yang di ambil adalah pasien di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Labuang
penelitian dari sudut populasi target terjangkau yang akan diteliti. Pada
2. Kriteria Eksklusi
c. Sesak nafas
E. Teknik Sampling
berikut:
N
n= 2
1+ N e
44
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = Toleransi error
sebagai berikut:
472
n=
1+ 472¿ ¿
darurat.
1. Data Primer
2. Data Sekunder
sumber yang sudah ada. Data sekunder pada penelitian ini diperoleh
dari SDM Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji berupa jumlah
pasien pada tahun 2019, 2020 dan jumlah pasien pada bulan
G. Instrumen Penelitian
alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam ataupun sosial yang
peneliti. Kuesioner merupakan salah satu alat ukur dalam penelitian yang
berisi daftar pernyataan atau pertanyaan yang telah disusun mengacu pada
1. Pengolahan Data
data yang diperlukan. Dalam pengolahan data terdapat tiga tahap atau
(Swarjana, 2016).
2. Analisa Data
penghasilan.
I. Etika Penelitian
disebut sebagai falsafah bangsa Indonesia. Etika yang perlu dan harus
diperhatikan adalah :
dignity)
memiliki kebebasan menentukan pilihan dan bebas dari paksaan untuk
dari:
dapat ditimbulkan
dalam kuesioner dan alat ukur apapun untuk menjaga aninimitas dan
2015)
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji
jalan DR. Ratulangi No. 81 Telp. (0411) 872 120, 854 684, Fax (0411)
Selatan
kesehatan dan penderita serta pemulihan keadaan cacat badan dan jiwa
B. Pengumpulan Data
responden yang dibagikan secara langsung oleh peneliti yang terdiri dari
C. Hasil Penelitian
1. Karakteristik responden
pendidikan.
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia, Jenis
Kelamin dan Pendidikan, di Rumah Sakit Umum Daerah
Labuang Baji
Variable Frekuensi(n) Presentase %
Umur
Remaja Awal (18-25) 5 13,5%
Dewasa Awal (26-35) 17 45,9%
Dewasa Akhir (36-45) 12 32.4%
Lansia Awal (46-55) 3 8,1%
Total 37 100
Jenis Kelamin
Perempuan 21 56,8%
Laki-laki 16 43,2%
Total 37 100
Pendidikan Terakhir
SD 2 5,4%
SMP 12 32,4%
SMA 20 54,1%
PERGURUAN TINGGI 3 8,1%
Total 37 100
Pekerjaan
Mahasiswa 3 8,1%
Petani 6 16,2%
Nelayan 1 2,7%
IRT 10 27,0%
Wiraswasta 10 27.0%
Pegawai Swasta 7 18,9%
Total 37 100
Jalur Masuk
Mandiri (Umum) 0 0
Rujukan 0 0
BPJS/KIS 37 100%
Total 37 100
54
sebagai berikut :
Tabel 4.2
Distribusi Tingkat Kepuasan Responden pada Dimensi Bukti
Fisik (Tangible) Terhadap Pelayanan Instalasi Gawat Darurat
Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji pada Masa New
Normal
Labuang Baji di Masa New Normal pada dimensi tangible (bukti fisik)
b. Kehandalan (Realibility)
Tabel 4.3
Distribusi Tingkat Kepuasan Responden pada Dimensi
Kehandalan (Reliability) Terhadap Pelayanan Instalasi Gawat
Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji pada Masa
New Normal
c. Ketanggapan (Responsiveness)
Tabel 4.4
Distribusi Tingkat Kepuasan Responden pada Dimensi
Ketanggapan (Responsiveness) Terhadap Pelayanan Instalasi
Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji pada
Masa New Normal
responden
d. Jaminan (Assurance)
Tabel 4.5
Distribusi Tingkat Kepuasan Responden pada Dimensi
Jaminan (Assurance) Terhadap Pelayanan Instalasi Gawat
Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji pada Masa
New Normal
e. Empati (Empathy)
Tabel 4.6
Distribusi Tingkat Kepuasan Responden pada Dimensi
Empati (Empathy) Terhadap Pelayanan Instalasi Gawat
Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji pada Masa
New Normal
New Normal
Tabel 4.7
Distribusi Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan di
Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Labuang
Baji Pada Masa New Normal
Variabel Frekuensi tingkat Presentasi
kepuasan Frekuensi %
Tangible 37 20%
Reliability 37 25%
Responsiveness 37 15%
Assurance 37 20%
Emphaty 37 20%
Total 100%
D. Pembahasan
& Fitriana (2020) yang memperoleh rata – rata jumlah umur responden
laki-laki.
pelayanan yang diberikan, sebab tidak ada perbedaan bagi pasien yang
bekerja maupun tidak bekerja, karena dalam rumah sakit baik pasien yang
New Normal
tata ruang yang rapi dan bersih, setuju 34 responden dan sangat setuju
sebanyak 3 responden.
sendiri terhadap klien agar timbulnya rasa aman dan nyaman. Selain
itu tidak membiarkan pasien menunggu tanpa alasan yang jelas yang
butki fisik yaitu petugas IGD berpakaian rapi dan bersih, sebanyak 34
respon time yang menjadi pengaruh kepuasan pasien di IGD hal ini
dampak positif terhadap tenaga kerja perawat dan rumah sakit itu
sendiri.
2. Reliability / Kehandalan
Kinerja yang diberikan harus sesuai dengan harapan klien yang berarti
setiap klien tanpa membedakan klien yang satu dengan lainnya serta
memberikan pelayanan yang sesuai harapan dan tepat. Hal ini inti dari
64
terhadap rumah sakit dan beberapa staf medisnya yang handal dalam
yang sama untuk semua tanpa kesalahan, sikap simpatik dan akurasi
telah diberikan perawat ketika pemberian obat yang jelas serta sikap
sakit dapat dilihat dari lima dimensi rumah sakit R dan K (inisial
kurang tepat dan kurang jelas, peristiwa ini dapat terjadi karena
3. Responsiveness / Ketanggapan
pasien yang darurat dan serta waktu tinggal yang menjadi banyak
dituntut melakukan observasi yang ketat sesuai jam kerja hal ini yang
telah ditetapkan.
setuju.
fungsi maupun dari jenis rumah sakit (akademis, publik, swasta), yaitu
tepat dalam menangani pasien, masih ada beberapa pasien yang belum
4. Assurance / Jaminan
pekerja serta rasa percaya diri yang dapat dipercaya, dan kemampuan
14 responden.
dan sebagai bentuk komitmen yang tinggi terhadap tugas dan fungsi
5. Empathy / empati
respon sekecil apapun pada klien harus mampu untuk dipahami, sebab
orang lain, serta mampu menempatkan diri dalam keadaan orang lain,
keinginan klien.
73
sehingga berada pada tingkat kepuasan nomor dua dari semua dimensi
kepuasan klien adanya kualitas produk dan jasa dimana klien merasa
puas jika produk dan jasa yang diperoleh berkualitas. Sehingga klien
ramah dengan lokasi dan fasilitas kesehatan yang baik sarana dan
a. Puas
b. Sangat Puas
Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Labuang Baji merasa puas dan
dilingkungan.
pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit baru mencapai 55,7% yang
kebahagiaan kami”.
E. Implikasi Penelitian
Daerah Labuang Baji pada masa new normal, maka penelitian ini memiliki
baik dari segi sdm serta sarana dan prasarana juga pemenuhan
F. Keterbatasan Penelitian
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gawat Darurat di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji pada masa
Gawat Darurat di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji pada masa
Gawat Darurat di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji pada masa
B. Saran
baik.
terbaik.
DAFTAR PUSTAKA
Akhirul, T., & Fitriana, N. F. (2020). Hubungan Rensponse Time Pelayanan
Instalasi Gawat Darurat (IGD) Dengan Tingkat Kepuasan Pasien. Jurnal
Keperawatan Muhammadiyah, 001(September), 263–271. http://journal.um-
surabaya.ac.id/index.php/JKM
Andayani, A., & Puspaningtyas, W. (2020). Analisis tingkat kepuasan pasien
terhadap kualitas pelayanan pasien rawat jalan di rsu hasanah graha afiah
depok 1). 2(2).
Ariawan, P., & Suprapta, i nyoman. (2022). Locus Majalah Ilmiah FIA Volume
14 No.1 Pebruari 2022 | 17. 14(1), 17–32.
Casalino, E., Bouzid, D., Ben Hammouda, A., Wargon, M., Curac, S., Hellmann,
R., Choquet, C., & Ghazali, D. A. (2022). COVID-19 Preparedness Among
Emergency Departments: A Cross-Sectional Study in France. Disaster
Medicine and Public Health Preparedness, 16(1), 245–253.
https://doi.org/10.1017/dmp.2020.331
Dareda, K. (2021). JURNAL ILMU KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
INDONESIA. 1(3), 84–90.
Donsu, J. D. T. (2020). metodologi penelitian keperawatan. Pustaka Baru Press.
Eninurkhayatun, B., Suryoputro, A., & yunila fatmasari, E. (2017). Analisis
Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat Jalan Di
Puskesmas Duren Dan Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2017.
Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 5(4), 33–42.
Fitria, R. (2019). Studi Perbandingan Kepuasan Pasien terhadap Mutu Pelayanan
Keperawatan dan Faktor Determinan di Tiga Rumah Sakit. 19(3), 470–472.
https://doi.org/10.33087/jiubj.v19i3.654
Hanggraningrum, M. D., Hariyanti, T., & Rudijanto, A. (2017). the Effect of
Service Quality on Outpatient Satisfaction of Dr. Soegiri General Hospital
Lamongan. Jurnal Aplikasi Manajemen, 15(4), 643–650.
https://doi.org/10.21776/ub.jam2017.015.04.11
Harahap, emir syah, Zulfendri, Siitonga, evawani martalena, Brahmana, netti
etalia br, & Siagian, mindo tua. (2022). Pengaruh Mutu Pelayanan
Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien. 6.
Isrofah, Indriono, A., & Setiyarso, T. (2020). Hubungan Response Time
Pelayanan Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Di Instalasi Gawat Darurat ( Igd
) Rsud Batang. RISTEK : Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten
Batang, 4(2), 19–29. https://doi.org/10.55686/ristek.v4i2.76
Kartika, N., & Natasya, R. (2020). Analisa Kualitas Pelayanan Pasien Di Igd
Rumah Sakit Gigi Dan Mulut “X” Surabaya. Jurnal Bisnis Terapan, 4(2),
183–198. https://doi.org/10.24123/jbt.v4i2.2896
Kementrian Kesehatan RI. (2015). Rencana Strategis Kementrian Kesehatan tahu
2015-2016.
Kundiman, V., Kumaat, L., & Kiling, M. (2019). Hubungan Kondisi
Overcrowded Dengan Ketepatan Pelaksanaan Triase Di Instalasi Gawat
Darurat Rsu Gmim Pancaran Kasih Manado. Jurnal Keperawatan, 7(1), 1–7.
https://doi.org/10.35790/jkp.v7i1.22880
83
Lampiran 1
KUESIONER
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP
PELAYANAN IGD DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
LABUANG BAJI PADA MASA NEW NORMAL
Petunjuk pengisian :
1. Kuesioner ini terdiri dari 2 bagian yaitu data demografi pasien, dan
pertanyaan pilihan harap diisi dengan cara memberi tanda pada jawaban
5. Semua pernyataan atau pertanyaan sedapat mungkin diisi secara jujur dan
lengkap .
Nama :
Umur :
Isilah pertanyaan di bawah ini dengan tanda checklist (√) pada setiap pertanyaan.
SANGAT SETUJU
No PERNYATAAN KENYATAAN
A Tangible / Bukti Fisik TS KS S SS
1. IGD memiliki tata ruang yang rapih dan bersih
2. Petugas IGD berpakaian rapih dan bersih
3. IGD memeliki akses yang mudah di capai dari luar RS maupun
dari dalam RS
4. Petugas memberikan informasi tentang pengurusan surat-surat
terkait dengan BPJS/Jamkesda selama perawatan pasien
B Reliability / Kehandalan
5. Dokter menjelaskan penyakit pa sien dengan baik dan jelas
6. Petugas kesehatan memberitahu cara perawatan penyakit pasien
7. Petugas kesehatan terampil dalam melakukan tindakan
8. Petugas memberikan pelayanan dengan teliti, hati-hati namun
di lakukan dengan cekatan
9. Petugas memberikan obat pasien sesuai dengan
prosedurpemberian obat.
C Responsiveness / Ketanggapan
10. Pertolongan pertama di berikan dalam waktu <5 menit
11. Petugas mendahulukan pasien dengan kegawatan
12. Petugas bertindak cepat dan tepat dalam memberikan
perawatan gawat darurat
D Assurance/ Jaminan
13. Dokter menjelaskan rencana tindak lanjut dengan baik
14. Petugas menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
terhadap pasien sehingga pasien merasa yakin dan Aman saat
dilakukan tindakan
15. Petugas IGD menghargai privasi pasien selama di ruang IGD
16. Petugas bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan
kepada pasien
90
E Emphaty / Empati
17. Petugas selalu bersikap ramah dan sopan dalam melayani
pasien
18. Petugas memberi pelayanan terhadap pasien tanpa pilih-pilih
19. Petugas Fokus dalam melayani pasien
20. Petugas memberikan dukungan moral dan spiritual kepada
pasien dan keluarga pasien
Correlations
P1 P2 P3 P4 TP
P1 Pearson Correlation 1 ,594**
,741 **
,376 *
,892**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,040 ,000
N 30 30 30 30 30
P2 Pearson Correlation ,594** 1 ,490** ,259 ,784**
Sig. (2-tailed) ,001 ,006 ,167 ,000
N 30 30 30 30 30
P3 Pearson Correlation ,741 **
,490**
1 ,441 *
,853**
Sig. (2-tailed) ,000 ,006 ,015 ,000
N 30 30 30 30 30
P4 Pearson Correlation ,376 *
,259 ,441 *
1 ,585**
Sig. (2-tailed) ,040 ,167 ,015 ,001
N 30 30 30 30 30
TP Pearson Correlation ,892 **
,784**
,853 **
,585 **
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001
N 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
91
Correlations
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 TQ
Q1 Pearson Correlation 1 ,707** ,903** ,822** ,925** ,950**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30
Q2 Pearson Correlation ,707 **
1 ,658 **
,689 **
,684 **
,825**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30
Q3 Pearson Correlation ,903 **
,658 **
1 ,833 **
,970 **
,947**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30
Q4 Pearson Correlation ,822** ,689** ,833** 1 ,800** ,907**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30
Q5 Pearson Correlation ,925** ,684** ,970** ,800** 1 ,951**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30
TQ Pearson Correlation ,950 **
,825 **
,947 **
,907 **
,951 **
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30
92
Correlations
R1 R2 R3 TR
R1 Pearson Correlation 1 ,463 *
,247 ,773**
Sig. (2-tailed) ,010 ,189 ,000
N 30 30 30 30
R2 Pearson Correlation ,463 *
1 ,460 *
,812**
Sig. (2-tailed) ,010 ,011 ,000
N 30 30 30 30
R3 Pearson Correlation ,247 ,460* 1 ,722**
Sig. (2-tailed) ,189 ,011 ,000
N 30 30 30 30
TR Pearson Correlation ,773** ,812** ,722** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
93
Correlations
S1 S2 S3 S4 TS
S1 Pearson Correlation 1 ,978**
,977 **
,815 **
,976**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30
S2 Pearson Correlation ,978 **
1 ,955 **
,794 **
,965**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30
S3 Pearson Correlation ,977** ,955** 1 ,919** ,999**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30
S4 Pearson Correlation ,815 **
,794**
,919 **
1 ,917**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30
TS Pearson Correlation ,976 **
,965**
,999 **
,917 **
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
94
Correlations
T1 T2 T3 T4 TT
T1 Pearson Correlation 1 ,079 ,124 ,537** ,695**
Sig. (2-tailed) ,679 ,514 ,002 ,000
N 30 30 30 30 30
T2 Pearson Correlation ,079 1 ,457 *
-,002 ,610**
Sig. (2-tailed) ,679 ,011 ,992 ,000
N 30 30 30 30 30
T3 Pearson Correlation ,124 ,457*
1 ,115 ,658**
Sig. (2-tailed) ,514 ,011 ,546 ,000
N 30 30 30 30 30
T4 Pearson Correlation ,537 **
-,002 ,115 1 ,605**
Sig. (2-tailed) ,002 ,992 ,546 ,000
N 30 30 30 30 30
TT Pearson Correlation ,695** ,610** ,658** ,605** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
95
Uji Realibilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,893 20
Uji reliabilitas pada kuesioner ini dilakukan setelah melakukan uji validitas. Hasil
uji reliabilitas didapatkan hasil bahwa Cronbach’s Alpha sebesar 0, 893. Interpretasi hasil
tersebut adalah kuesioner yang di ujikan sangat reliabel. Semua pertanyaan pada
kuesioner dinyatakan valid dan reliabel sehingga kuesioner tersebut dapat dipakai dalam
penelitian ini.
Tabel
Interpretasi Cronbach’s alpha (α)
Nilai Interpretasi
0,61-0,80 Reliabel
97
98
3 2 3 6 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 64
3 2 3 6 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 67
2 1 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 68
3 1 2 5 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 68
2 2 3 6 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 64
3 1 2 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 63
2 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 65
2 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 65
3 1 2 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 68
2 1 2 5 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 72
2 1 3 6 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 68
1 1 3 6 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 66
4 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
KETERANGAN :
1. Umur
a. 17 - 24 tahun = 1
b. 27 - 36 tahun = 2
c. 37 - 46 tahun = 3
d. 47 - 56 tahun = 4
2 Jenis kelamin
a. Perempuan
99
b. Laki-laki
3. Pendidikan Terakhir
a. SD =1
b. SMP =2
c. SMA =3
d. Perguruan Tinggi =4
4. Pekerjaan
a. Mahasiswa =1
b. Petani =2
c. Nelayan =3
d. IRT =4
e. Wiraswasta =5
f. Pegawai Swasta = 6
g. PNS =7
100
101