Amr Nahi
Amr Nahi
NURUL AFIFAH K
DIYAUL DAYAT
Menurut bahasa amr berarti suruhan,perintah
SEDANGKAN
Menurut istilah suatu lafaz yang di pergunakan
oleh orang yang lebih tinggi derajatnya kepada
orang yang lebih rendah untuk meminta
bawahannya mengerjakan suat pekerjaan yang
tidak boleh di tolak
Fi’il amr
Fi’il mudhari
Isim fi’il amr
Masdar pengganti fi’il
Jumlah khabariyah/kalimat berita
Kata-kata yang mengandung makna perintah
Kaidah-kaidah pertama
maksud dari kaidah pertama ini adalah
suatu pekerjaan yang dituntut oleh suatu
perintah adalah wajib dilakukan. Akan
tetapi dalam perkembangannya, amr itu
bisa dimaksudkan bukan wajib, antara lain
sebagai berikut
a. Nadb, anjuran (sunnah )
b. Irsyad, mrmbimbing atau memberi petunjuk
c. Ibahah, boleh di kerjakan dan boleh di tinggalkan
d. Tahdid, mengancam atau menghardik
e. Taskhir, menghina atau merendahkan derajat
f. Ta’jiz, menunjukkan kelemahan lawan bicara
g. Taswiyah, sama antara di kerjakan dan tidak
h. Takdzib, mendustakan
i. Talhif, membuat sedih atau merana
j. Doa, permohonan
Kaidah kedua
Maksud dari kaidah ini adalah apabila ada
perbuatan-perbuatan yang semula dilarang,
kemudian datang perintah mengerjakan maka
perintah tersebut bukan perintah wajib tetapi
bersifat membolehkan
Kaidah ketiga
Maksud dari kaidah ini yaitu pada dasarnya
perintah itu tidak menghendaki segera
dilaksanakan
Kaidah keempat
maksud dari kaidah ini yaitu pada dasarnya
perintah itu tidak menghendaki pengulang
(berkali-kali engerjaka perintah)
Kaidah kelima
Maksud dari kaidah ini yaitu memerintahkan
pengerjaan sesuatu berarti memerintahkn pula
segala wasilahnya
Menurut bahasa an-nahyu berarti larangan
Sedangkan
Menurut istilah adalah tuntutan
meninggalkan sesuatu yang datangnya dari
orang yang lebih tinggi tingkatanna kepada
orang yang lebih rendah tingkatannya
Fi’il mudhari di sertai dengan la al-nahiya
Lafaz-lafaz memberi pengertian haram atau
perintah meningalkan sesuatu perbutan
Kaidah pertama
yang dimaksud dengan kaidah nahi pertama
ini adalah pada dasarnya larangan itu
menunjukka makruh antarra lain sebagai
berikut:
a. Karahah
b. Doa
c. Irsyad, memberi petunjuk, mengarahka
d. Tahqir, menghina
e. Bayan al-aqibah (menjelaskan akibat)
f. Ta’yis, menunjukkan putus asa
g. Tahdid, mengancam
Kaidah kedua
yang dimaksud dengan kaidah nahi kedua ini
adalah larangan terhadap sesuatu berarti perintah
akan kebalikkannya
Kaidah ketiga
Yang dimaksud dengan kaidah nahi ketiga ini
adalah pada dasarnya larangan yang mutlak
menghendaki pengulangan larangan dalam setiap
waktu
Kaidah keempat
Pada dasarnya larangan itu menghendaki fasad
(rusak) secara mutlak