Anda di halaman 1dari 5

A; Definisi/ Pengertian

Yaitu Isim-isim yang dibaca Nasab baik karena diperintah amil maupun karena
mengikuti kata sebelumnya.
B; Isim-isim yang dibaca Nasab ada 15 yaitu :
1;
a; Secara bahasa Maful bih adalah Objek sedangkan Menurut istilah Ulama
Nahu Maful Bih adalah Isim yang dibaca nasab yang dijatuhi pekerjaannya
Fail baik secara Hissi maupun Manawi Contoh dan
b; Maful Bih terbagi menjadi 2 yaitu:
1; Zahir (isim Zahir) contoh
2; Mudlmar (isim dlamir) ada 2 yaitu:
a; Dlamir Muttasil
Dlamir Muttasil yaitu isim dlamir yang tidak bisa dijadikan permulaan
dan tidak bisa jatuh setelah contoh
b; Dlamir Munfasil
Dlamir Munfasil yaitu Isim Dlamir yang bisa jatuh dipermulaan kalam
dan bisa jatuh setelah contoh dan .
2; /
a; Secara bahasa Masdar adalah asal atau Sumber sedangkan Menurut istilah
Ulama Nahu Masdar adalah isim yang dibaca Nasab yang jatuh di nomer
tiganya Fiil contoh .
b; Masdar tebagi menjadi 2 yaitu:
1; Masdar Lafzdi
Masdar Lafzdi Yaitu Lafad dan maknanya sama dengan Fiilnya contoh

2; Masdar Manawi
Masdar Manawi yaitu Lafadnya tidak sama maknanya sama dengan
Fiilnya contoh
3;
a; Secara Bahasa Zarfu yaitu bejana sedangkan menurut istilah ulama nahu
Zdaraf zaman yaitu isim yang dibaca nasab yang mengira-ngira maknanya
dan mempunyai makna waktu contoh
b; Lafad-lafad Zdaraf zaman :

Artinya

Di hari ini

Di Malam ini

Di pagi hari

Di pagi hari

Di waktu sahur

Besok

Di waktu malam

Di waktu pagi

Di waktu sore

Selama-lamanya

Besok-besok/ lusa

Suatu ketika

Dan lain-lain

4;
a; Secara Bahasa Zarfu yaitu bejana sedangkan menurut istilah ulama nahu
Zdaraf Makan yaitu isim yang dibaca nasab yang mengira-ngira maknanya
dan mempunyai makna tempat contoh

Artinya

Di depan

Di belakang

Di Depan

Di belakang

Di atas

Di bawah

Di sisi

Bersama

Di depan

Di depan

Di depan

Di sana

Di sini
Dan lain-lain

5;
a; Secara bahasa hal adalah tingkah sedangkan menurut istilah ulama nahu adalah isim
yang dibaca nasab yang menjelaskan keadaan yang samar sebelumnya contoh :

b; Syarat-syarat Hal:
1; Harus terdiri dari isim Nakirah
2; Harus jatuh setelah kalimat yang sempurna
3; Shahibul hal harus terdiri dari isim marifat
6;
a; Secara bahasa Tamyiz adalah perbedaan sedangkan menurut istilah ulama nahu adalah
isim yang dibaca nasab yang menjelaskan zat yang samar sebelumnya contoh:
.
b; Syarat-syarat tamyiz:
1; Harus terdiri dari isim nakirah
2; Harus jatuh setelah kalimat yang sempurna

c; Macam-macam Tmyiz ada 2 yaitu:


1; Tamyiz Zat
a; Tamyiz tersebut digunakan untuk menjelaskan lafad-lafad yang menunjukkan:
a; Adat atau bilangan Contoh: ( saya membeli 20 buku)
b; Ukuran jarak contoh: ( saya mempunyai satu jengkal tanah)
c; Ukuran Takaran contoh: ( saya beli 24 gantang gandum)
d; Ukuran berat contoh: ( saya membeli satu ritl minyak samin)
2; Tamyis Nisbat yaitu:
a; Tamyiz tersebut merupakan peralihan dari:
a; Fail contoh:
b; Maful contoh:

7;
a; Secara bahasa ististnak adalah pengecualian sedangkan istilah-istilah dalam bab ini ada
Mustastna, Mustastna minhu dan adatul istisna.
b; Huruf-huruf ististnak adalah sebagai berikut:
, , , ,, ,, , ,( semuanya bermakna kecuali / selain).
c; Macam-macam Ististnak adalah sebagai berikut:
1; Ististnak Muttasil
Ististnak Muttasil ialah Mustastna dan Mustastna minhu satu jenis contoh :

2; Istisnak Munqathik
Istisnak Munqathik ialah Mustastna dan Mustastna minhu tidak satu jenis contoh:

d; Pembagian Kalam dalam adalah sebagai berikut:
1; Kalam Tam ialah kalam yang menyebutkan Mustastna dan Mustastna Minhu
Contoh:
2; Kalam Mujab ialah kalam yang tidak dimasuki huruf nafi, nahi atau istifham
Contoh:
3; Kalam Manfi ialah kalam yang dimasuki huruf nafi atau syibih nafi.
Contoh:
4; Kalam Naqish ialah kalam yang tidak menyebutkan mustastna minhu.
Contoh:
e; Tanbih:
Mustatsna (kalimat yang di istitsnakan) dengan huruf illaa harus dibaca nasab jika
kalamnya terdiri dari kalam taam dan mujab contoh : dan .
Jika kalamnya manfiy dan taam, maka boleh menjadikannya badal
menashabkannya karena istitsna contohnya : dan .

atau

Jika kalamnya naaqish (kurang), maka irabnya sesuai dengan amil sebelumnya,.
Contohnya:
,
, .
Mustatsna dengan kata , , maka dijarkan (selamanya). Contoh:

Apabila mustatsna menggunakan kata
atau menjarkannya. Contohnya :

maka boleh kita menashabkannya




8;
a; Maksud dari disini yaitu artinya adalah huruf laa yang meniadakan isim
jenis.
b; Hukum-hukum laa
1; apabila laa bertemu langsung dengan isim nakirah dan laa tidak berulang-ulang
maka laa menashabkan isim nakirah dengan tanpa tanwin. Contohnya:
2; Jika laa tidak bertemu langsung dengan isim nakirah maka wajib merafakan pada
isimnya dan laa wajib diulang-ulang. Contoh:
3; Jika laa berulang-ulang (juga bertemu langsung dengan nakirah), maka boleh
mengamalkannya (menjadikan laa sebagai amil yang menashabkan) atau menyianyiakannya. Contoh: atau
9;
a; Secara bahasa Munada adalah yang dipanggil sedangkan dalam istilah bahasa arab
Munada adalah isim yang jatuh setelah hurf nidak dengan tujuan untuk memanggil atau
menyeru.
Sedangkan huruf nidak yang sering digunakan adalah yaa. kadang-kadang ada juga
huruf-huruf nidak yang digunakan yaitu Hayya, Hamzah, Waa, Ay dan Ayaa.
b; Macam-macam Munada ada 5 yaitu:
1;
(nama-nama)

2;

(nakirah yang termaksud)


3;
(nakirah yang tidak termaksud)

4;
(Mudhaf)

5;
(yang menyerupai mudhaf)

c; Tanbih:
1; Apabila Munada terdiri dari mufrad alam dan nakirah maqsudah maka ia dimabnikan
atas dhammah dengan tanpa tanwin contohnya:
2; Selain dari Munada tersebut di atas dibaca Nasab contoh: , dan
.
10;
a; Secara bahasa Maful adalah Objek akan tetapi dalam bab ini menjelaskan
tentang Maful Min Ajlih Menurut istilah Ulama Nahu Maful Min Ajlih adalah
Isim yang dibaca nasab yang disebut untuk menjelaskan sebab-sebab terjadinya
suatu perbuatan. Contohnya :
dan

b; Syarat-syarat
1; Terdiri dari Masdar
2; Menjelaskan makna talil/ alasan
3; Harus satu waktu dengan amilnya dan satu fail.
Dan jika tidak memenuhi Syarat tersebut di atas maka harus dibaca jir dengan
menggunakan huruf jir yang berfaidah talil dan pemajruran ini tidak dilarang
sekalipun masdar tersebut sudah memenuhi Syarat contoh:
11;
a; Secara bahasa Maful adalah Objek akan tetapi dalam bab ini menjelaskan
tentang Maful Maah Menurut istilah Ulama Nahu Maful Maah adalah isim
yang dibaca nasab yang disebut untuk menjelaskan penyertaan seseorang atau sesuatu
dalam suatu perbuatan. Dalam kitab kitab lain (ibnu Aqil) dijelaskan bahwa Maful Maah

ialah isim yang dibaca nasab yang jatuh setelah Wau Maiyyah Contohnya :
dan ,
b; Syarat-syarat Maful Maah adalah sebagai berikut:
1; Berbentuk Fadhlah (isim tersebut termasuk kelebihan)
2; Sebelum Wau ada Jumlah
3; Wau tersebut bermakna Maah

12; Keterangan:
Adapun pembahasan tentang Mafulnya zhanna dan saudara-saudara zhanna dan
khabar kaana dan saudara-saudara kaana dan isim inna dan saudara-saudara inna
maka sungguh telah diberikan penjelasannya pada bab Amil-amil yang masuk pada
susunan Mubtadak dan Khabar, begitu juga dengan pembahasan kata pengikut yang dinashab-kan (naat, athaf, taukid, badal) telah dijelaskan di dalam bab isim-isim yang dirafaa-kan.

Anda mungkin juga menyukai