Laprak TPP
Laprak TPP
diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktikum Tekn. Persiapan Penyempurnaan
yang ditujukan oleh
Dosen :
1) Elly O., S.ST., MT.
2) David Christian, SST.
3) Fauzi J., A.Md.
ditulis oleh
A. Selulosa
Analis menunjukkan bahwa serat kapas tersusun atas selulosa. Selulosa (C₆H₁₀O₅)
merupakan polimer linier yang tersusun dari kondensasi molekul-molekul glukosa C₆H₁₂O₆.
Derajat polimerisasi selulosa pada kapas kirakira 10.000 dengan berat molekul kira-kira
1.500.000.
C. Protein
Diperkirakan bahwa zat-zat protein yang terdapat dalam kapas adalah sisa-sisa
protoplasma yang tertinggal dalam lumen setelah selnya mati pada saat buah membuka.
Komposisi protein dan sifat-sifatnya dalam serat tidak banyak diketahui.
D. Lilin
Lilin adalah zat-zat yang diekstraksi dari kapas dengan menggunakan pelarut-pelarut
organik. Lilin ini tersebar ke seluruh dinding primer sehingga merupakan lapisan pelindung
yang tahan air pada serat-serat kapas mentah. Adanya lilin dalam serat akan mempermudah
pemintalan karena bertindak sebagai pelumas, tetapi akan mengurangi geseran antara serat
yang menyebabkan kekuatan benangnya turun
E. Debu
Debu berasal dari daun, kulit buah dan kotoran-kotoran yang menempel pada serat.
Analis menunjukkan bahwa penyusun utama debu adalah magnesium, kalsium, kalium
karbonat, fosfat, sulfat, khlorida dan garamgaram karbonat. Pemasakan dan pengelantangan
akan mengurangi kadar debu di dalam kapas.
3. Bentuk morfologi serat
Bentuk penampang membujur serat kapas
Bentuk penampang melintang serat kapas
(kasih gambar)
4. Desizing
Proses penghiilangan kanji merupakan proses awal dalam industri penyempurnaan tekstil.
Benang lusi kain tenun biasanya dikanji untuk menambah kekuatannya agar permukaan benang licin
dan tahan gesekan serta tarikan. Pemilihan jenis kanji yang dipakai ditentukan oleh jenis serat.
Sedangkan cara penghilangan kanji sendiri bergantung pada jenis kanji dan sifat-sifat serat. Metode
yang digunakan adalah cara Exhaust (perendaman) dan cara kontinyu. Bahan yang telah dihilangkan
kanjinya diharapkan memiliki sifat daya serap terhadap air dan zat warna yang baik.
Pada metode ini direndam dalam larutan penghilang kanji pada suhu dan waktu
tertentu, metode ini merupakan proses diskontinyu, cocok untuk produksi dengan kapasitas
kecil. Mesin yang biasa dipakai adalah mesin jigger, winch, jetdyeing.
Metode ini semi kontinyu. Pada metode ini kain setelah direndam pada larutan
dalam mesin padder kemudian diperas dan digulung pada rol, kemudian dibungkus plastik
dan dibacam sambil diputar selama waktu tertentu.
Metode ini termasuk metodde kontinyu, cocok untuk produksi kapasitas besar.
Biasanya digunakan untuk penghilangan kanji dengan persukfat atau penghilangan kanji
simultan dengan pemasakan dan pengalantangan memakai H2O2. Pada metode ini kain
setelah direndam pada larutan dalam meain padder kemudian diperas dan dikukus pada
suhu 105C selama kurang lebih 10 menit.
Proses ini memerlukan perhatian tersendiri karena masing-masing jenis kanji mempunyai
sifat khusus misalnya: tepung kanji kristal akan sulit larut, kanji PVA akan sensitif terhadap alkali,
kanji poliakrilat dapat dihilangkan dengan amonia pada kondisi alkali, kanji CMC (karboksimetil
selulosa) akan larut dalam air panas dan lain-lain. Zat panganji dapat dibagi dalam tiga golongan
yaitu:
Proses penghilangan kanji dilakukan dengan merendam bahan selulosa, sintetik atau
campuran dengan suatu larutan yang mengandung zat yang dapat menghidrolisa kanji. Mekanisme
penghlangan kanji dengan asam encer adalah asam encer dapat mengubah kanji dengan cara
Gambar penampang membujur (kiri) dan melintang (kanan) pada serat kapas 7 hidrolisa. Sedangkan
penghilangan kanji dengan menggunakan alkali adalah proses hidrolisa. Sedangkan penghilangan
kanji dengan pemakaian enzim dan oksidator akan mendegradasi kanji, kondisi proses seperti pH,
suhu dan waktu, serta metoda yang digunakan. Untuk menghilangkan kanji dikenal beberapa cara:
Perendaman
Asam Encer
Alkali Encer
Enzym Oksidator
Evaluasi kain
Test kanji, % pengurangan berat, daya serap bahan
IV. Alat dan Bahan
Alat Bahan
1. Beaker gelas/keramik 500 mL 1. Kain grey
2. Pengaduk kasa 2. Asam asetat (CH3COOH)
3. Kasa + Kaki tiga + Bunsen 3. Enzim
4. Timbangan digital 4. Air
5. Pemanas ( Kompor) 5. Teepol (zat pembasah)
6. Bulb
7. Pipet Volum 10 dan 5 mL
8. Pipet tetes
9. Neraca
10. Termometer
11. Mesin stenter
VII. Prosedur
1. Bahan kain dipotong dengan ukuran 25 x 25 cm kemudian ditimbang
2. Semua kebutuhan zat dihitung sesuai resp, buat larutan penghilang kanji dalam beaker
3. Suhu dinaikkan dengna memanaskan beaker (bila suhu >30℃), sambil diaduk-aduk.
4. Padder diisi dengan larutan, kemudianh bahan direndam peras 1 dip- 1 nip
5. Setelah selesai bahan digulung dan dibungkus plastik, diperam selama waktu yang
telah ditentukan
6. Setelah elesai bahan dicuci bersih dan dikeringkan kemudian dievaluasi
VIII. Data Pengamatan
1. Data pengamatan ke-1
Evaluasi Awal Evaluasi Akhir
Berat bahan = 13,68 gram Berat bahan = 11,99 gram
Warna kain setelah ditetesi yodium = coklat Warna kain setelah ditetesi yodium = ungu
Waktu serap = tidak menyerap Waktu serap = 48 detik
IX. Pembahasan
X. Kesimpulan
XI. Dapus