Anda di halaman 1dari 9

PROSES PENGHILANGAN KANJI (DESIZING)

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PERSIAPAN PENYEMPURNAAN

diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktikum Tekn. Persiapan Penyempurnaan
yang ditujukan oleh
Dosen :
1) Elly O., S.ST., MT.
2) David Christian, SST.
3) Fauzi J., A.Md.

ditulis oleh

1) Yudha Puspa Chandra Puteri (22420032)

2) Heny Fadilah Kurniasari (22420033)

3) Diandra Pertiwi Hermansyah (22420034)

4) Aulia Zulfa (22420035)

PROGRAM STUDI KIMIA TEKSTIL

POLITEKNIK STTT BANDUNG


2022
I. Tanggal Praktikum, Prak ke-, Judul
Tanggal Praktikum : Jumat, 24 Februari 2023
Prak ke: 1
Judul : Proses Penghilangan Kanji (Desizing)

II. Maksud dan Tujuan


2.1 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan proses penghilangan kanji (desizing) adalah untuk menghilangkan
kanji yang terdapat pada bahan yang berasal dari pertenunan.
2.2 Teori Dasar
1. Kain Kapas
Kain kapas berasal dari serat kapas ini dihasilkan dari buah kapas yang mana di dalamnya
terdapat rambut biji tanaman yang termasuk dalam jenis Gossypium. Serat kapas dihasilkan dari
rambut biji tanaman jenis gossypium. Ada 4 macam jenis gossypium yaitu:

A. Gossypium arboreum (berasal dari India).


B. Gossypium herbaceum.
C. Gossypium barbadense (berasal dari Peru).
D. Gossypium hirsuntum (berasal dari Mexico Selatan, Amerika Tengah dan kepulauan
Hindia Barat).

2. . Komposisi serat kapas

A. Selulosa
Analis menunjukkan bahwa serat kapas tersusun atas selulosa. Selulosa (C₆H₁₀O₅)
merupakan polimer linier yang tersusun dari kondensasi molekul-molekul glukosa C₆H₁₂O₆.
Derajat polimerisasi selulosa pada kapas kirakira 10.000 dengan berat molekul kira-kira
1.500.000.

B. Pektat atau Pektin


Pektin adalah zat yang penting di antara zat-zat bukan selulosa yang menyusun serat.
Pektin adalah 10 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengantar Ilmu Tekstil 1 karbohidrat
dengan berat molekul tinggi dan struktur yang hampir sama dengan selulosa. Perbedaanya
yaitu selulosa pecah ke dalam glukosa, sedangkan pektin terurai menjadi galaktosa, pentosa,
asam poligalakturonat dan metil alkohol.

C. Protein
Diperkirakan bahwa zat-zat protein yang terdapat dalam kapas adalah sisa-sisa
protoplasma yang tertinggal dalam lumen setelah selnya mati pada saat buah membuka.
Komposisi protein dan sifat-sifatnya dalam serat tidak banyak diketahui.

D. Lilin
Lilin adalah zat-zat yang diekstraksi dari kapas dengan menggunakan pelarut-pelarut
organik. Lilin ini tersebar ke seluruh dinding primer sehingga merupakan lapisan pelindung
yang tahan air pada serat-serat kapas mentah. Adanya lilin dalam serat akan mempermudah
pemintalan karena bertindak sebagai pelumas, tetapi akan mengurangi geseran antara serat
yang menyebabkan kekuatan benangnya turun

E. Debu
Debu berasal dari daun, kulit buah dan kotoran-kotoran yang menempel pada serat.
Analis menunjukkan bahwa penyusun utama debu adalah magnesium, kalsium, kalium
karbonat, fosfat, sulfat, khlorida dan garamgaram karbonat. Pemasakan dan pengelantangan
akan mengurangi kadar debu di dalam kapas.
3. Bentuk morfologi serat
 Bentuk penampang membujur serat kapas
 Bentuk penampang melintang serat kapas
(kasih gambar)

4. Desizing

Proses penghiilangan kanji merupakan proses awal dalam industri penyempurnaan tekstil.
Benang lusi kain tenun biasanya dikanji untuk menambah kekuatannya agar permukaan benang licin
dan tahan gesekan serta tarikan. Pemilihan jenis kanji yang dipakai ditentukan oleh jenis serat.
Sedangkan cara penghilangan kanji sendiri bergantung pada jenis kanji dan sifat-sifat serat. Metode
yang digunakan adalah cara Exhaust (perendaman) dan cara kontinyu. Bahan yang telah dihilangkan
kanjinya diharapkan memiliki sifat daya serap terhadap air dan zat warna yang baik.

1. Metode perendaman (exhaust)

Pada metode ini direndam dalam larutan penghilang kanji pada suhu dan waktu
tertentu, metode ini merupakan proses diskontinyu, cocok untuk produksi dengan kapasitas
kecil. Mesin yang biasa dipakai adalah mesin jigger, winch, jetdyeing.

2. Metode rendam-peras=bacam (pad-batching)

Metode ini semi kontinyu. Pada metode ini kain setelah direndam pada larutan
dalam mesin padder kemudian diperas dan digulung pada rol, kemudian dibungkus plastik
dan dibacam sambil diputar selama waktu tertentu.

3. Metode rendam-peras-kukus (pad-steaming)

Metode ini termasuk metodde kontinyu, cocok untuk produksi kapasitas besar.
Biasanya digunakan untuk penghilangan kanji dengan persukfat atau penghilangan kanji
simultan dengan pemasakan dan pengalantangan memakai H2O2. Pada metode ini kain
setelah direndam pada larutan dalam meain padder kemudian diperas dan dikukus pada
suhu 105C selama kurang lebih 10 menit.

Proses ini memerlukan perhatian tersendiri karena masing-masing jenis kanji mempunyai
sifat khusus misalnya: tepung kanji kristal akan sulit larut, kanji PVA akan sensitif terhadap alkali,
kanji poliakrilat dapat dihilangkan dengan amonia pada kondisi alkali, kanji CMC (karboksimetil
selulosa) akan larut dalam air panas dan lain-lain. Zat panganji dapat dibagi dalam tiga golongan
yaitu:

A. kanji yang mudah terdegradasi

B. kanji yang larut dalam air.


C. kanji yang tidak larut dalam air (water resistant)

Proses penghilangan kanji dilakukan dengan merendam bahan selulosa, sintetik atau
campuran dengan suatu larutan yang mengandung zat yang dapat menghidrolisa kanji. Mekanisme
penghlangan kanji dengan asam encer adalah asam encer dapat mengubah kanji dengan cara
Gambar penampang membujur (kiri) dan melintang (kanan) pada serat kapas 7 hidrolisa. Sedangkan
penghilangan kanji dengan menggunakan alkali adalah proses hidrolisa. Sedangkan penghilangan
kanji dengan pemakaian enzim dan oksidator akan mendegradasi kanji, kondisi proses seperti pH,
suhu dan waktu, serta metoda yang digunakan. Untuk menghilangkan kanji dikenal beberapa cara:

 Perendaman
 Asam Encer
 Alkali Encer
 Enzym Oksidator

5. Penghilangan kanji cara enzim


Enzim adalah suatu senyawa proteib yang dihasilkan oleg jasad renik/organisme tertentu
yang mampu nenghidrolisa kanji pati, protein, dan lemak. Enzim untuk menghidrolisa kanji pati
disebut enzim amilase, yang dapat dihasilkan oleh malt (semacam gandum), pankreas (jeroan hewan
ternak), bakteri. Enzim amilase menghidrolisis kanji pati menjadi dekstrin kemudian menjadi
glukosa/gula yang larut dalam air. Masing masing enzim amilase tersebut memiliki kondisi optimum.
Pemakian enxim sangat cocok untuk proses penghoilangan kanji alam yang terbuat dari kanji
pati yang biasa digunakan pada bahan serat alam seperti katun, rayon maupun campurannya dengan
serat sintetik. Karena enzim tidak akan merusak serat karena enzim bekerja sangat spesifik hanya
mneghidrolisiskanji pati saja. Metode proses ini biasanya ada;ah metode semi kintinyu, rendam-
peras, baik peram dingin atau peram panas, faktor yang berpengaruh dalam prtoses ini adalah
konsentrasi enzim, pH, suhu, waktu peram, dan wet pick up (WPU)

III. Diagram Alir Proses

Timbang kain dan zat sesuai resep

Buat larutan penghilang kanji sesuai resep

Rendam peras kain dengan menggunakan padder wpu 70-90%

Kain dicuci panas dan dingin kemudian dikeringkan

Evaluasi kain
Test kanji, % pengurangan berat, daya serap bahan
IV. Alat dan Bahan
Alat Bahan
1. Beaker gelas/keramik 500 mL 1. Kain grey
2. Pengaduk kasa 2. Asam asetat (CH3COOH)
3. Kasa + Kaki tiga + Bunsen 3. Enzim
4. Timbangan digital 4. Air
5. Pemanas ( Kompor) 5. Teepol (zat pembasah)
6. Bulb
7. Pipet Volum 10 dan 5 mL
8. Pipet tetes
9. Neraca
10. Termometer
11. Mesin stenter

V. Resep dan Fungsi Zat


5.1 Resep
Vlot : 1:20
Enzim : 2 ml/L
Zat pembasah : 1 ml/L
Garam (Elektrolit) : 1 g/L
Asam Asetat : 1 ml/L
Waktu: 30 menit
Suhu larutan : 60℃
 Resep 1
- Berat bahan kain : 13,68 gram
- Vlot : 1:20
- Enzim : 0,5473 ml
- Zat Pembasah : 0,2736 ml
- Garam : 0,2736 gram
- Asam asetat : 0,2736 ml
- Waktu : 30 menit
- Suhu larutan : 60℃
- Jumlah total larutan : 266 ml
 Resep 2
- Berat bahan kain : 13,30gram
- Vlot : 1:20
- Enzim : 0,532 ml
- Zat Pembasah : 0,266 ml
- Garam : 0,266 gram
- Asam asetat : 0,266 ml
- Waktu : 30 menit
- Suhu larutan : 60℃
- Jumlah total larutan : 266 ml
 Resep 3
- Berat bahan kain : 13,48 gram
- Vlot : 1:20
- Enzim : 0,539 ml
- Zat Pembasah : 0,2696 ml
- Garam : 0,2696 gram
- Asam asetat : 0,2696 ml
- Waktu : 30 menit
- Suhu larutan : 60℃
- Jumlah total larutan : 269,6 ml
 Resep 4
- Berat bahan kain : 13,75 gram
- Vlot : 1:20
- Enzim : 0,55 ml
- Zat Pembasah : 0,275 ml
- Garam : 0,275 gram
- Asam asetat : 0,275 ml
- Waktu : 30 menit
- Suhu larutan : 60℃
- Jumlah total larutan : 275 ml
5.2 Fungsi Zat
- Enzim berfungsi untuk merubah kanji yang tidak larut dalam air menjadi gula yang larut
dalam air.
- Asam Asetat untuk mempertahan kan pH larutan.
- Pembasah untuk menambah daya serap kain terhadap larutan.

VI. Skema Proses


Skema Proses Perendaman
Cara Pad-Steam

VII. Prosedur
1. Bahan kain dipotong dengan ukuran 25 x 25 cm kemudian ditimbang
2. Semua kebutuhan zat dihitung sesuai resp, buat larutan penghilang kanji dalam beaker
3. Suhu dinaikkan dengna memanaskan beaker (bila suhu >30℃), sambil diaduk-aduk.
4. Padder diisi dengan larutan, kemudianh bahan direndam peras 1 dip- 1 nip
5. Setelah selesai bahan digulung dan dibungkus plastik, diperam selama waktu yang
telah ditentukan
6. Setelah elesai bahan dicuci bersih dan dikeringkan kemudian dievaluasi
VIII. Data Pengamatan
1. Data pengamatan ke-1
Evaluasi Awal Evaluasi Akhir
Berat bahan = 13,68 gram Berat bahan = 11,99 gram
Warna kain setelah ditetesi yodium = coklat Warna kain setelah ditetesi yodium = ungu
Waktu serap = tidak menyerap Waktu serap = 48 detik

berat awal−berat akhir 13 ,68−11 , 99


% pengurangan berat = ×100 %=¿ ×100 % =
berat awal 13 , 68
12,35%

2. Data pengamatan ke-2


Evaluasi Awal Evaluasi Akhir
Berat bahan = 13,30 gram Berat bahan = 11,72 gram
Warna kain setelah ditetesi yodium = coklat Warna kain setelah ditetesi yodium = ungu
Waktu serap = tidak menyerap Waktu serap = 65 detik

berat awal−berat akhir 13 ,30−11 ,72


% pengurangan berat = ×100 %=¿ × 100 % =
berat awal 13 , 30
11,87%

3. Data pengamatan ke-3


Evaluasi Awal Evaluasi Akhir
Berat bahan = 13,48 gram Berat bahan = 11,49 gram
Warna kain setelah ditetesi yodium = coklat Warna kain setelah ditetesi yodium = ungu
Waktu serap = tidak menyerap Waktu serap = 94 detik

berat awal−berat akhir 13 , 48−11,4 9


% pengurangan berat = ×100 %=¿ ×100 % =
berat awal 13 , 48
14,75%
4. Data pengamatan ke-4

Evaluasi Awal Evaluasi Akhir


Berat bahan = 13,75 gram Berat bahan = 11,46 gram
Warna kain setelah ditetesi yodium = coklat Warna kain setelah ditetesi yodium = ungu
Waktu serap = tidak menyerap Waktu serap = 76 detik

berat awal−berat akhir 13,75−11,46


% pengurangan berat = ×100 %=¿ ×100 % =
berat awal 13,75
16,65%

IX. Pembahasan
X. Kesimpulan
XI. Dapus

Anda mungkin juga menyukai