Anda di halaman 1dari 4

PPL-II S1 FKIP UPR

BLANKO PENGAMBILAN BAHAN PEMBELAJARAN


PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

Dengan ini diberikan bahan pembelajaran Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) kepada
mahasiswa:
Nama : Ahmad Zaini
NIM : 193030205040
Program Studi : Pendidikan Ekonomi
Jurusan : Pendidikan IPS
Jenjang Program : S1
Yaitu Sebagai berikut,

Hari/tanggal
materi diajarkan : Sabtu, 25 Maret 2023/Bentuk-bentuk Badan Usaha
Pertemuan ke : III (Tiga)
Kelas : X (Sepuluh) OTKP
Pukul : 11:45 - Selesai
Mata pelajaran : Ekonomi Bisnis
Pokok Bahasan : Sejarah Koperasi di Indonesia dan Sejarah Koperasi di Dunia
Sumber bahan : Buku Ekonomi Bisnis SMK/MAK kelas X
Demikian untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Palangka Raya,……………........2023

Mengetahui, Yang memberi bahan,


Kepala Sekolah Guru Pamong

(Dra. Rantian, M.Si) (Hero Humano, S.Pd)


NIP. 19660323 199501 2001 NIP. 19680722 200604 1 009

Catatan: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
....................................................................
....................................................................
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK-YPSEI PALANGKARAYA


Mata Pelajaran : Ekonomi Bisnis
Kelas / Semester : X OTKP / Genap
Tahun Pelajaran : 2022 / 2023
Alokasi / Waktu : 45 Menit
Pertemuan : ke III

A. Kompetensi Inti
1. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan mengenai bentuk-
bentuk badan usaha sesuai dengan bidang dan lingkup kerja pada tingkat teknis, spesifik,
detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
2. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja..
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami
dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
3.1.Menganalisis bentuk-bentuk badan usaha
4.1.Memilih bentuk badan usaha yang sesuai dengan sistem ekonomi nasional

C. Indikator pencapaian Kompetensi


3.1.1.  Menjelaskan pengertian Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
3.1.2.  Mengidentifikasi perbedaan antara BUMN dan BUMD
3.1.3. Mendefinisikan pengertian dan jenis koperasi
3.1.4. Menngidentifikasi bagaimana proses kombinasi atau penggabungan badan usaha

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaui metode ceramah dan resitasi peserta didik dapat menjelaskan :
3.1.1. Menjelaskan pengertian Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
3.1.2. Mengidentifikasi perbedaan antara BUMN dan BUMD
3.1.3. Mendefinisikan pengertian dan jenis koperasi
3.1.4. Menngidentifikasi bagaimana proses kombinasi atau penggabungan badan usaha

E. Materi Pembelajaran
1. Koperasi
Koperasi telah hadir di Indonesia sejak masa sebelum kemerdekaan. Semangat utama
yang mendasari pendirian koperasi adalah usaha bersama berdasarkan kekeluargaan,
demi terwujudnya kesejahteraan bersama. Berdasarkan data dari Dewan Koperasi
Indonesia (Dekopin), jumlah koperasi di Indonesia berkembang pesat sejak 2009
hingga 2014, yaitu dari 110.470 unit menjadi 203.701 unit.
a. Sejarah Perkembangan Koperasi di Dunia
Gerakan Koperasi digagas oleh Robert Owen, la pertamakali menerapkannya
pada usaha pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia, pada tahun 1810. Pada
tahun 1828, William King mendirikan koran The Cooperator untuk
mempromosikan pemikiran Robert Owen. Koperasi juga berkembang di Kota
Rochdale, Inggris. Padatahun 1844, didirikan koperasi yang menyediakan barang-
barang konsumsi kebutuhan sehari-hari. Seiring berkumpulnya modal, koperasi
Rochdale kemudian memproduksi sendiri barang yang akan dijual. Pada tahun
1851, koperasi itu dapat mendirikan pabrik dan perumahan bagi anggotanya. Di
Jerman juga berdiri koperasi yang menggunakan prinsip-prinsip yang sama
dengan koperasi di Inggris, misalnya koperasi simpan pinjam untuk kaum buruh
di kota pada tahun 1852 oleh Franz Schule Delitzsch dan koperasi simpan pinjam
untuk kaum tani pada tahun 1864 oleh Friedrich Wilhelm Raiffeisen. Pada tahun
1884, Louis Blanc mendirikan koperasi produksi di Perancis. Saat ini, koperasi
telah menyebar di seluruh dunia. Lembaga koperasi dunia adalah International
Cooperation Alliance (ICA),yang didirikan pada tahun 1895. Sejak Januari 2014,
tercatat 94negara menjadi anggota ICA.
b. Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia
Pelopornya adalah Raden Arya Wiritmajaya, la mendirikan koperasi yang
bergerak di bidang simpan pinjam. Perkembangan koperasi semenjak berdirinya
Jawatan Koperasi menunjukkan suatu tingkat perkembangan yang terus
meningkat. Jika pada tahun 1930 jumlah koperasi 39 buah, pada tahun 1939
jumlahnya menjadi 574 buah, Ketika Indonesia memasuki masa pendudukan
Jepang, istilah koperasi lebih dikenal dengan nama Kumial. Pada 12 Juli 1947
diselenggarakan Kongres Koperasi pertama di Tasikmalaya. Kongres tersebut
juga memutuskan sejumlah hal, seperti membentuk Sentral Organisasi Koperasi
Rakyat Indonesia (SOKRI), menjadikan tanggal 12 Juli sebagai Hari Koperasi,
serta menganjurkan pendidikan koperasi di kalangan masyarakat. Pada Juli 1953,
dilangsungkan kongres kedua di Bandung. Dalam kongres ini, SOKRI diubah
menjadi Dewan Koperasi Indonesia.
Pada tahun 1992 dikeluarkan UU No. 25 tentang perkoperasian, Undang-undang
ini menyempurnakan dan mengganti UU No. 12 tahun 1967. Selain UU No. 25
tahun 1992, pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun
1995 tentang kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi.

F. Pendekatan, Model Dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Deduktif learning
3. Metode : Ceramah, Tanya Jawab, diskusi

G. Kegiatan Pembelajaran
 Pertemuan Ketiga (III)
a. Pendahuluan / kegiatan Awal (5 menit)
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin, dan menayakan
alasan peserta didik tidak hadir (jika ada)
 Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran
b. Kegiatan Inti (35 menit)
 Guru Menampilkan PPT yang berisi materi mengenai Koperasi
 Guru menjelaskan Materi, diselingi dengan menguji kemampuan siswa
mengenai poin bahasan yang disampaikan guru.
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan terkait materi yang dibahs
 Guru dan siswa berdiskusi ; Guru memberi kesempatan kepada siswa yang
ingin menjawab pertanyaan yang diajukan
c. Penutup (5 menit)
 Guru menyampaikan materi pada pertemuan berikutnya
 Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik yang proaktif dalam
mengikuti pembelajaran
 Guru memberikan salam

H. Media, Alat/ Bahan, dan Sumber Belajar


 Media : power point dan media gambar
 Alat : Komputer, LCD, Papan Tulis
 Sumber Belajar :Bahan bacaan yang disajikan guru, internet

Palangka Raya, 2023

Mahasiswa,

Ahmad Zaimi
NIM. 193030205040

Dosen Pembimbing Guru Pamong

FENDY HARIATAMA H, S.Pd.,M,Pd HERO HUMANO, S.Pd


19940731 202012 1 009 19680722 200604 1 009

Mengetahui,
Kepala SMK-YPSEI P.Raya

Dra. RANTIAN, M.Si


NIP. 19660323 199501 2001

Anda mungkin juga menyukai