Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA


MODUL IV (M-04)
PINTU SORONG DAN AIR LONCAT

Afif Bayu Santiko (2021091026)

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN DESAIN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

2021
1.1. PENDAHULUAN
Pintu sorong adalah sekat yang dapat di atur bukaannya. Aliran setelah
pintung sorong mengalami perubahan kondisi dari superkritis. Ke suatu tempat
lebih ke hilir saluran terjadi peristiwa yang dinamakan loncatan hidrolis (hydraulic
jump). Tinggi loncatan hidrolis tergantung pada kecepatan, debit air yang mengalir,
kemiringan dasar saluran serta kekasaran saluran. Sampai ujung hilir saluran
peluncur biasanya dibuat suatu bangunan yang di sebut peredam energi pencegah
gerusan untuk mereduksi energi yang terdapat di dalam aliran tersebut. Secara fisik,
pintu sorong dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1. Profil Aliran pada Pintu Sorong dan Air Loncat

1.2.TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dari percobaan pintu sorong dan air loncat adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari sifat aliran yang melalui pintu sorong.
2. Menentukan koefisien kecepatan dan koefisien kontraksi.
3. Menentukan gaya-gaya yang bekerja pada pintu sorong Fg dan Fh.
4. Mengamati profil aliran air loncat.
5. Menghitung besarnya kehilangan energi akibat air loncat.
6. Menghitung kedalaman kritis
1.3.TEORI DASAR
Pintu sorong yang di gunakan dalam percobaan ini adalah pintu air gesek
tegak dengan tipe aliran bawah. Pada rancangan pintu sorong jenis ini, hal yang
menjadi perhatian utama adalah hubungan antara debit dengan distribusi tekanan
pada pintu dan bentuk pinggiran pintu.
1.3.1. Debit Aliran (Q)
Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir dalam satuan volume per
waktu. Fungsi dari pengukuran debit aliran adalah untuk mengetahui seberapa
banyak air yang mengalir pada suatu sungai dan seberapa cepat air tersebut
mengalir dalam waktu satu detik.
Berdasarkan penerapan prinsip kekekalan energi, impuls-momentum
(kekekalan massa), serta dengan asumsi terjadi kehilangan energi, dapat diterapkan
persamaan Bernoulli untuk menghitung besar debit berdasarkan tinggi muka air
sebelum dan pada saat kontraksi. Besarnya debit aliran (Q) dapat diperoleh dengan
menggunakan rumus:
1
Q = 110,900  π (Δ ) (cm 3 /s)
2
(2.1)
Dimana:
Q = Debit Aliran (cm3/s)
π = 3,140
∆H = Selisih Pembacaan Manometer
1.3.2. Debit Teori Pada Pintu Sorong

Gambar 2. Profil Aliran pada Pintu Sorong


Besarnya debit teori (Bernoulli) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut:
b  y1 2  g  y 0
Qt = (2.2)
y1
+1
y0

Debit Aktual (Qa) diperoleh dengan memasukkan harga koefisien kecepatan (Cv)
dan koefisien kontraksi (Cc) ke dalam persamaan (2.2), sehingga persamaan
tersebut menjadi:
y1
Cc = (2.3)
yg

Qa
Cv = (2.4)
Qt
Dimana:
g : Percepatan gravitasi = 9,810 cm/s2
b : Lebar saluran = 9,900 cm

1.3.3. Gaya Yang Bekerja Pada Pintu Sorong

Gambar 3. Distribusi Gaya yang Bekerja pada Pintu Sorong


Gaya dorong yang bekerja pada pintu sorong akibat tekanan hidrostatis
dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Fh = 0,5 ρ  g  (y 0 − y g ) 2 (2.5)

H = y0 − yg

Gaya dorong lainnya yang bekerja pada pintu sorong dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
 2  y0
2
  ρ  Q a 2  y1 
Fg = 0,5 ρ  g  y1  2 −1 −  2
 1 −  (2.6)
  y1   b  y1  y 0 
Dimana:
g :Percepatan gravitasi = 981,000cm/s2
b : Lebar saluran = 9,700 cm

1.3.4. Air Loncat (Hydraulic Jump)


Aliran pada pintu sorong adalah aliran tak mantap (unsteady flow) yang
berubah tiba-tiba sehingga muka air dari subkritis menjadi superkritis. Aliran yang
keluar dari pintu biasanya memiliki kecepatan tinggi yang dapat mengikis dasar
saluran ke arah hilir. Perhitungan yang digunakan pada air loncat adalah sebagai
berikut:
1. Bilangan Froude
Bilangan Froude adalah bilangan tak bersatuan yang digunakan untuk
mengukur resistensi dari sebuah benda yang bergerak melalui air dan
membandingkan benda-benda dengan ukuran yang berbeda-beda.
v
Fra = (2.7)
g y

Dimana:
v : Kecepatan aliran
y : Tinggi aliran
2. Kedalaman di hulu (ya) dan hilir (yb) air loncat memiliki hubungan sebagai
berikut:
yb 1
 1 + 8  Fra  −1
2
= (2.8)
ya 2 
Dimana:
Fra : Bilangan Froude di hulu air loncat (titik a)

3. Energi spesifik
Energi spesifik dalam suatu penampang saluran dinyatakan sebagai energi air
per satuan berat pada setiap penampang saluran, diperhitungkan terhadap dasar
saluran. Saluran dengan kemiringan kecil dan tidak ada kemiringan dalam aliran
airnya (α =1) , maka energi spesifik dapat dihitung dengan persamaan sebagai
berikut:
Q2
E =y+ (2.9)
2gA 2
Dimana:
E : Energi spesifik pada suatu titik tinjau (cm)
y : Kedalaman air dititik ditinjau (cm)
Q : Debit aliran (cm3/s)
g : Percepatan gravitasi (cm2/s)
A : Luas permukaan basah (cm2)
Energi spesifik tertentu terdapat dua kemungkinan kedalaman, misalnya ya
dan yb. Kedalaman hilir disebut alternate depth dari kedalaman hulu dan begitu
juga sebaliknya. Keadaan kritis kedua kedalaman tersebut seolah menyatu dan
dikenal sebagai kedalaman kritis (yc).
Kedalaman air loncat sebelum loncatan selalu lebih kecil dari pada setelah
loncatan. Energi spesifik pada kedalaman awal ya lebih besar dari pada energi
spesifik pada yb. Perbedaan besarnya energi merupakan suatu kehilangan energi
(ΔE) yang sebanding dengan penurunan tinggi muka air (Δh). Kehilangan energi
disebabkan oleh gesekan fluida dengan dinding pipa dan adanya perubahan
penampang pipa, perubahan arah aliran pada pipa dan belokan pipa.Kehilangan
energi dapat dihitung dengan persamaan:
(y b − y a )3
Δh = (2.10)
4 ya  yb
1.4.ALAT DAN BAHAN
Peralatan yang digunakan pada percobaan pintu sorong dan air loncat adalah
sebagai berikut:

Gambar 4. Model Saluran Terbuka untuk Percobaan Pintu Sorong

Keterangan Gambar 4
1. Pintu sorong
2. Penggaris
3. Meteran
4. Manometer dan Venturimeter
5. Sekat pengatur hilir
6. Penampung air
7. Generator dan Pompa

1.5.CARA KERJA
Prosedur percobaan yang akan dilakukan yaitu pintu sorong debit tetap dan
pintu sorong dengan debit berubah.
1.5.1. Prosedur dengan Debit Tetap
Prosedur percobaan yang akan dilakukan pada pintu sorong dengan debit
tetap adalah sebagai berikut:
1. Mengkalibrasikan alat terlebih dahulu pada titik nol terhadap dasar
saluran.
2. Mengalirkan air dengan debit tertentu yang memungkinkan terjadinya
jenis aliran yang diinginkan.
3. Mengatur kedudukan pintu sorong. Menentukan pada interval berapa
profil air loncat masih cu
4. kup baik.
5. Mengukur dan mencatat y0, yg, y1, y2, ya, xa, yb, dan xb ketika aliran air
sudah stabil.
Keterangan:
y0 : Tinggi muka air di hulu pintu sorong
yg : Tinggi bukaan pintu sorong terhadap dasar saluran
y1 : Tinggi muka air terendah di hilir pintu sorong
y2 : Tinggi muka air tertinggi di hilir pintu sorong
ya : Tinggi muka air tepat sebelum air loncat
yb : Tinggi muka air tepat setelah air loncat
xa : Kedudukan horizontal titik ya dari titik nol saluran
xb : Kedudukan horizontal titik yb dari titik nol saluran
6. Mengulangi percobaan sebanyak 3 kali dengan mengubah bukaan pintu
sorong.

1.5.2. Prosedur dengan Debit Berubah


Prosedur percobaan yang akan dilakukan pada pintu sorong dengan debit
berubah adalah sebagai berikut:
1. Menentukan bukaan pintu sorong terhadap dasar saluran (yg tetap).
2. Mengalirkan air dengan debit minimum yang memungkinkan terjadinya
aliran yang diinginkan.
3. Mengukur dan mencatat, y0, yg, y1, y2, ya, xa, yb, dan xbsetelah aliran stabil.
4. Mengulangi percobaan sebanyak 3 kali dengan mengubah debit aliran.
1.6.DATA PENGAMATAN
a. Datayang diperoleh dari alat :
Tabel 1. Data pembacaan Manometer Debit Tetap, yg Berubah
Sebelum Sesudah
H1 9,500 H1 8,200
H2 10,00 H2 11,300
Koreksi 0,500 ∆H 2,600

Tabel 2. Data pembacaan Manometer Debit Berubah, yg tetap


Sebelum Sesudah
H1 9,500 H1 8,200
H2 10,00 H2 11,300
Koreksi 0,500 ∆H 2,600

b. Dari Pengamatan dan Percobaan didapatkan :


Tabel 2. Data Pintu Sorong dan Air Loncat Debit Tetap, yg Berubah

Pintu Sorong Air Loncat


No yg y0 y1 y2 xa ya xb yb L
(cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm)
1 1.000 9,600 0.700 7.100 97.500 1.500 143.500 3.500 26.000
2 0.960 8.600 0.860 7.600 106.000 1.600 206.000 4.600 56.000
3 0.820 10.200 0.720 7.200 112.900 2.200 212.500 4.200 62.600

Tabel 2. Data Pintu Sorong dan Air Loncat Debit Berubah, yg Tetap
Manometer Pintu Sorong Air Loncat
Debit
No H1 H2 ∆H y0 y1 y2 Xa ya Xb yb
(Q)
(cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm)
1 8.200 11.300 0.110 9.600 0.700 7.200 97.500 1.500 143.50 3.500 324.540
2 8.600 10.600 1.600 9.600 0.600 7.600 166.000 1.600 246.000 4.600 246.500
3 9.200 10.200 1.200 10.200 0.250 6.200 162.000 1.200 242.000 4.200 222.480
* Keterangan : A = Angka terakhir dari NIM dan B = Angka kedua terakhir dari NIM
1.7.PENGOLAHAN DATA
a. Percobaan dengan Debit Tetap, Berubah (Percobaan 1)
➢ Contoh Perhitungan
Contoh perhitungan pintu sorong dengan debit tetap, yg berubah adalah
sebagai berikut:
1. Perhitungan Debit Aktual (Qa)
Data sebelum:
b = 9,900 cm
g = 981,000 cm/s2
H1 = 9,500cm
H2 = 10,000 cm
Maka dapat dihitung:
Koreksi = H2 – H1
= 10,000 – 9,500
= 0,500 cm
Data sesudah:
H1 = 8,200 cm
H2 = 11,300 cm
Maka dapat dihitung:
ΔH = H2 – H1 – Koreksi
= (11,300 – 8,200) – 0,500
= 2,600 cm
1
Qa = 110,900 π  (Δ ) 2

= 110,900  3,140  (2,600) 2


1

= 561,497 cm3/s
2. Perhitungan Debit Teoritis (Qt)
Data:
b = 9,900 cm
y1 = 0,700 cm
g = 9,810 cm/s2
y0 = 9,600 cm
Maka dapat dihitung:

b  y1 2  g  y 0
Qt = y1
+1
y0

9,900  0,700 2  9,810  9,600


=
0,700
+1
9,600

= 849,100 cm3/s
3. Perhitungan Koefisien Kontraksi (Cc)
Data:
y1 = 0,700 cm
yg = 1,000 cm
Maka dapat dihitung:
y1
Cc = y
g

0,700
= 1,000

= 0,700
4. Perhitungan Koefisien Kecepatan (CV )
Data:
Qa = 669,870
Qt = 849,100
Maka dapat dihitung:
Qa
Cv = Q
t

669,870
= 849,100

= 0,788
5. Perhitungan Fg
Data:
ρ = 1,200 cm
g = 9,810 cm/s2
y0 = 9,600 cm
y1 = 0,700 cm
Qa = 669,870
b = 9,900 cm
Maka dapat dihitung:
  y02   ρ  Q 2  y 
Fg = 0,500  ρ  g  y1 2   − 1 −  2 a 1 − 1 
 2  b  y y 0 
  y1   1 

  9,6002 
= 0,500  1,200  9,810  0,7002   2
− 1 −
  0,700 

1,500  669,870 2  0,700 


 1 − 
 9,900  0,700  9,600 
2

= 38647,940g.cm/s²
6. Perhitungan Fh
Data:
ρ = 1,200 cm
g = 9,810 cm/s2
y0 = 9,600 cm
yg = 1,000 cm
Maka dapat dihitung:
Fh = 0,500 ρ  g  (y 0 − y g ) 2

= 0,500  1,200  9,810  (9,600‒1,000)2


= 36277,380g.cm/s²
7. Perhitungan yg/y0
Data:
yg = 1,000 cm
y0 = 9,600 cm
Maka dapat dihitung:
yg 1,000
=
y0 9,600

= 0,100
8. Perhitungan Fg/Fh
Data:
Fg = 38647,940 g.cm/s2
Fh = 36277,380 g.cm/s2
Maka dapat dihitung:
Fg 38647,940
=
Fh 36277,380

= 1,070
Contoh perhitungan air loncat dengan debit tetap, yg berubah adalah
sebagai berikut:
1. Perhitungan Debit Aktual (Qa)
Data:
b= 9,900 cm
Sebelum:
H1 = 9,500 cm
H2 = 10,000 cm
Sesudah:
H1 = 8,200cm
H2 = 11,300cm
Maka dapat dihitung:
ΔH = H2 – H1 – Koreksi
= 11,300 – 8,200 – 0,500
= 2,600 cm
1
Qa = 110,900 π  (Δ 2 )

= 110,900  3,140  (2,600) 2


1

= 561,497 cm3/s
2. Perhitungan Fra
Data:
b = 9,900 cm
g = 9,810 cm/s2
ya = 1,500 cm
Qa = 561,497 cm3/s
Maka dapat dihitung:
Qa
Fra =
b  ya g  ya

561,497
=
9,900  1,500 9,810  1,500
= 8,048
3. Perhitungan yb/yaukur
Data:
ya = 1,500 cm
yb = 3,500 cm
Maka dapat dihitung:
yb 3,500
ukur =
ya 1,500

= 2,330
4. Perhitungan yb/yateori
1
 1 + 8(Fra )  − 1
yb 2
teori =
ya 2  

1  − 1
 1 + 8(1,200)
2
=
2  
= 1,700
5. Perhitungan L
Data:
Xa = 97,500 cm
Xb = 143,500 cm
Maka dapat dihitung:
L = Xb − Xa
= 143,500 − 97,500
= 46,000 cm
6. Perhitungan ∆h
Data:
ya = 1,500 cm
yb = 3,500 cm
Maka dapat dihitung:
(y b − y a )3
∆h =
4  yb  ya

(3,500 − 1,500)3
=
4  3,500  1,500
= 0,380 cm
7. Perhitungan L/yb
Data:
L = 26,000cm
yb = 3,500 cm
Maka dapat dihitung:
L 26,000
=
yb 3,500

= 7,428
b. Percobaan dengan Debit Tetap, Berubah (Percobaan 2)
➢ Contoh Perhitungan
Contoh perhitungan pintu sorong dengan debit tetap, yg berubah adalah
sebagai berikut:
1. Perhitungan Debit Aktual (Qa)
Data sebelum:
b = 9,900 cm
g = 981,000 cm/s2
H1 = 9,500cm
H2 = 10,000 cm
Maka dapat dihitung:
Koreksi = H2 – H1
= 10,000 – 9,500
= 0,500 cm
Data sesudah:
H1 = 8,200 cm
H2 = 11,300 cm
Maka dapat dihitung:
ΔH = H2 – H1 – Koreksi
= (11,300 – 8,200) – 0,500
= 2,600 cm
1
Qa = 110,900 π  (Δ ) 2

= 110,900  3,140  (2,600) 2


1

= 561,497 cm3/s
2. Perhitungan Debit Teoritis (Qt)
Data:
b = 9,900 cm
y1 = 0,860 cm
g = 9,810 cm/s2
y0 = 8,600 cm
Maka dapat dihitung:

b  y1 2  g  y 0
Qt = y1
+1
y0
9,900×0,860√2×9,810 ×8,600
= √
0,860
+1
8,600

= 3.497 m3/s
3. Perhitungan Koefisien Kontraksi (Cc)
Data:
y1 = 0,860 cm
yg = 0,960 cm
Maka dapat dihitung:
y1
Cc = y
g

0,860
=0,960

= 0,895
4. Perhitungan Koefisien Kecepatan (CV )
Data:
Qa = 561,497
Qt = 3.497
Maka dapat dihitung:
Qa
Cv = Q
t

561,497
= 3.497

= 0,160
5. Perhitungan Fg
Data:
ρ = 1,200 cm
g = 981,00 cm/s2
y0 = 8,600 cm
y1 = 0,860 cm
Qa = 561,497

b = 9,900 cm
Maka dapat dihitung:
  y02   ρ  Q a 2  y 
Fg = 0,500  ρ  g  y1 2   − 1 −  2 1 − 1 
 2  b  y y 0 
  y1   1 
8,6002
= [0,500 × 1,200 × 981,00 × 0,8602 × (0,8602 − 1)] −
1,200×561,497 2 0,860
[ (1 − 8,600)]
9,9002 ×0,860

= 43.532.852 g.cm/s²
6. Perhitungan Fh
Data:
ρ = 1,200 cm
g = 981,00 cm/s2
y0 = 8,600 cm
yg = 0.960 cm
Maka dapat dihitung:
Fh = 0,500 ρ  g  (y 0 − y g ) 2

= 0,500  1,200  981,00  (8,600‒0,960)2


= 43.523.137 g.cm/s²
7. Perhitungan yg/y0
Data:
yg = 0,960 cm
y0 = 8,600 cm
Maka dapat dihitung:
yg 0,960
= 8,600
y0

= 0,011
8. Perhitungan Fg/Fh
Data:
Fg = 43.532.852 g.cm/s2
Fh = 43.523.137 g.cm/s2
Maka dapat dihitung:
Fg 43.532.852
= 43.523.137
Fh
= 1,000
Contoh perhitungan air loncat dengan debit tetap, yg berubah adalah
sebagai berikut:
1. Perhitungan Debit Aktual (Qa)
Data:
b= 9,900 cm
Sebelum:
H1 = 9,500 cm
H2 = 10,000 cm
Sesudah:
H1 = 8,200cm
H2 = 11,300cm
Maka dapat dihitung:
ΔH = H2 – H1 – Koreksi
= 11,300 – 8,200 – 0,500
= 2,600 cm
1
Qa = 110,900 π  (Δ ) 2

= 110,900  3,140  (2,600) 2


1

= 561,497 cm3/s
2. Perhitungan Fra
Data:
b = 9,900 cm
g = 981,00 cm/s2
ya = 1,600 cm
Qa = 561,497 cm3/s
Maka dapat dihitung:
Qa
Fra =
b  ya g  ya
561,497
= 9,900×1,600
√981,00×1,600

= 3.595
8. Perhitungan yb/yaukur
Data:
ya = 1,600 cm
yb = 4,600 cm
Maka dapat dihitung:
yb 4,600
ukur = 1,600
ya
= 2,875
9. Perhitungan yb/yateori
1
 1 + 8(Fra )  − 1
yb 2
teori =
ya 2 
1
= 2 (√1 + 8(3.595)2 ) − 1

= 5.083
10. Perhitungan L
Data:
Xa = 106,000 cm
Xb = 206.000cm
Maka dapat dihitung:
L = Xb − Xa
= 206.000 − 106,000
= 100,000 cm
11. Perhitungan ∆h
Data:
ya = 1,600 cm
yb = 4,600 cm
Maka dapat dihitung:
(y b − y a )3
∆h =
4  yb  ya
(4,600−1,600)3
= 4×4,600×1,600

= 4.968 cm
12. Perhitungan L/yb
Data:
L = 56,000cm
yb = 4,600 cm
Maka dapat dihitung:
L 56,000
=
yb 4,600

= 12,173
c. Percobaan dengan Debit Tetap, Berubah (Percobaan 3)
➢ Contoh Perhitungan
Contoh perhitungan pintu sorong dengan debit tetap, yg berubah adalah
sebagai berikut:
1. Perhitungan Debit Aktual (Qa)
Data sebelum:
b = 9,900 cm
g = 981,000 cm/s2
H1 = 9,500cm
H2 = 10,000 cm
Maka dapat dihitung:
Koreksi = H2 – H1
= 10,000 – 9,500
= 0,500 cm
Data sesudah:
H1 = 8,200 cm
H2 = 11,300 cm
Maka dapat dihitung:
ΔH = H2 – H1 – Koreksi
= (11,300 – 8,200) – 0,500
= 2,600 cm
1
Qa = 110,900 π  (Δ ) 2

= 110,900  3,140  (2,600) 2


1

= 561,497 cm3/s
2. Perhitungan Debit Teoritis (Qt)
Data:
b = 9,900 cm
y1 = 0,720 cm
g = 981,0 cm/s2
y0 = 10,200 cm
Maka dapat dihitung:

b  y1 2  g  y 0
Qt = y1
+1
y0

9,900 0,720 2  981,0010,200


= 0,720
+1
10,200
= 974,554cm3/s
3. Perhitungan Koefisien Kontraksi (Cc)
Data:
y1 = 0,720 cm
yg = 0,820 cm
Maka dapat dihitung:
y1
Cc = y
g

0,720
= 0,820

= 0,880
4. Perhitungan Koefisien Kecepatan (CV )
Data:
Qa = 561,497
Qt = 974,554
Maka dapat dihitung:
Qa
Cv = Q
t

561,497
= 974,554

= 0,576
5. Perhitungan Fg
Data:
ρ = 1,200 cm
g = 981,00 cm/s2
y0 = 10,200 cm
y1 = 0,720 cm
Qa = 561,497

b = 9,900 cm
Maka dapat dihitung:
  y02   ρ  Q 2  y 
Fg = 0,500  ρ  g  y1 2   − 1 −  2 a 1 − 1 
 2  b  y y 0 
  y1   1 
  10,200 2 
= 0,500  1,200  981,00 0,720 2  2
− 1 −
  0,720 

1,200  561,497 2  0,720 


 1 − 
 9,900  0,720  10,200
2


= 56000,000 g.cm/s²
6. Perhitungan Fh
Data:
ρ = 1,200 cm
g = 981,00 cm/s2
y0 = 10,200 cm
yg = 0.820 cm
Maka dapat dihitung:
Fh = 0,500 ρ  g  (y 0 − y g ) 2

= 0,500  1,200  981,00  (10,200‒0,820)2


= 51787,700 g.cm/s²
7. Perhitungan yg/y0
Data:
yg = 0,820 cm
y0 = 10,200 cm
Maka dapat dihitung:
yg 0,820
=
y0 10,200

= 0,0888
8. Perhitungan Fg/Fh
Data:
Fg = 56000,000g.cm/s2
Fh = 51787,700 g.cm/s2
Maka dapat dihitung:
Fg 65000,000
=
Fh 51787,700

= 1,255
Contoh perhitungan air loncat dengan debit tetap, yg berubah adalah
sebagai berikut:
1. Perhitungan Debit Aktual (Qa)
Data:
b= 9,900 cm
Sebelum:
H1 = 9,500 cm
H2 = 10,000 cm
Sesudah:
H1 = 8,200cm
H2 = 11,300cm
Maka dapat dihitung:
ΔH = H2 – H1 – Koreksi
= 11,300 – 8,200 – 0,500
= 2,600 cm
1
Qa = 110,900 π  (Δ ) 2

= 110,900  3,140  (2,600) 2


1

= 561,497 cm3/s
2. Perhitungan Fra
Data:
b = 9,900 cm
g = 981,00 cm/s2
ya = 2,200 cm
Qa = 561,497 cm3/s
Maka dapat dihitung:
Qa
Fra =
b  ya g  ya

561,497
=
9,900  2,200 981,00 2,200

= 0,555
3. Perhitungan yb/yaukur
Data:
ya = 2,200 cm
yb = 4,200 cm
Maka dapat dihitung:
yb 4,200
ukur =
ya 2,200

=2
4. Perhitungan yb/yateori
1
 1 + 8(Fra )  − 1
yb 2
teori =
ya 2 

1
 1 + 8(0,555)  − 1
2
=
2 
= -0,07
5. Perhitungan L
Data:
Xa = 112,900 cm
Xb = 212,500 cm
Maka dapat dihitung:
L = Xb − Xa
= 212.500 − 112.900
= 99,6 cm
6. Perhitungan ∆h
Data:
ya = 2,200 cm
yb = 4,200 cm
Maka dapat dihitung:
(y b − y a )3
∆h =
4  yb  ya

=
(4,200 − 2,200 )3
4  4,200  2,200
= 0,222 cm
7. Perhitungan L/yb
Data:
L = 62,600 cm
yb = 4,200 cm
Maka dapat dihitung:
L 62,600
=
yb 4,200

= 15

➢ Hasil olah data percobaan


Tabel 2.3 Perhitungan Pintu Sorong Debit Tetap, yg Berubah
Qa Qt Fg Fh
No Cc Cv yg/y0 Fg/Fh
(cm3/s) (cm3/s) (g.cm/s2) (g.cm/s2)

1 561,497 849,100 0.700 0.788 38647,940 36277,380 0.100 1.070

2 561,497 3.497 0,895 0,160 43.532.852 43.523.137 0,011 1,000

3 561,497 974,554 0,880 0,576 56000,000 51787,700 0,0888 1,255

Tabel 2.4 Perhitungan Air Loncat Debit Tetap, yg Berubah


Qa yb/ya yb/ya ∆H L
No Fra L/yb
(cm3/s) ukur teori (Cm) (cm)
1 561,497 8.480 2.330 1.700 0.380 7.428 46.000
2 561,497 3.595 2,875 5.083 4.968 c 12,173 100,000
3 561,497 0,555 2 -0,07 0,222 15 99,6

d. Percobaan dengan Debit Berubah, yg Tetap


➢ Contoh Perhitungan (Percobaan 1)
Contoh perhitunganpercobaan pintu sorong dengan debit berubah, yg
tetapadalah sebagai berikut:
1. Perhitungan Debit Aktual (Qa)
π = 3,140
Δ = 0,110 cm
1
Qa = 110,90 π  (Δ) 2

= 110,90  3,14  (0,11) 2


1

= 669,87 cm3/s
2. Perhitungan Debit Teoritis (Qt)
Data:
b = 9,900 cm
y1 = 0,700 cm
g = 9,810 cm/s2
y0 = 9,600 cm
Maka dapat dihitung:

b  y1 2  g  y 0
Qt = y1
+1
y0

9,900  0,700 2  9,810  9,600


= 0,700
+1
9,600
= 899,650 cm3/s
3. Perhitungan Koefisien Kontraksi (Cc)
Data:
y1 = 0,700 cm
yg = 1,000 cm
Maka dapat dihitung:
y1
Cc =
yg
0,700
=
1,000
= 0,700
4. Perhitungan Koefisien Kecepatan (Cv)
Data:
Qa = 669,870
Qt = 849,100

Maka dapat dihitung:


Qa
Cv =
Qt
669,870
=
899,650
= 0,740
5. Perhitungan Fg
Data:
ρ = 1,200 cm
g = 9,810 cm/s2
y0 = 9,600 cm
y1 = 0,700 cm
Qa = 669,870
b = 9,900 cm
Maka dapat dihitung:
  y02   ρ  Q a 2  y 
= 0,50  ρ  g  y1    1 − 1 
 y 2 − 1 −  b 2  y
2
Fg
  1   1  y 0 

  9,6002 
= 0,500  1,200  981,000 0,7002   2
− 1 −
  0,700 

1,200  669,8702  0,700 


 1 − 
 9,700  0,700  9,600 
2

= 33810,930 g.cm/s

6. Perhitungan Fh
Data:
ρ = 1,200 cm
g = 9,810 cm/s2
y0 = 9,600 cm
yg = 1,000 cm
Maka dapat dihitung:
Fh = 0,50  ρ  g  (y0 -yg)2
= 0,500  1,200  981,000  (9,600 - 1,000)2
= 36277,380g.cm/s
7. Perhitungan yg/y0
Data:
yg = 1,000 cm
y0 = 9,600 cm
Maka dapat dihitung:
yg 1,000
=
y0 9,600

= 0,100
8. Perhitungan Fg/Fh
Data:
Fg = 38647,940 g.cm/s2
Fh = 36277,380 g.cm/s2

Maka dapat dihitung:


Fg 33810,930
=
Fh 36277,380
= 0,930
Contoh perhitunganpercobaan air loncat dengan debit berubah, yg
tetapadalah sebagai berikut:
1. Perhitungan Debit Aktual (Qa)
Data:
π = 3,140
Δ = 0,110 cm
Maka dapat dihitung:

= 110,906    (ΔH)2
1
Qa

= 110,906  3,140  (0,110) 2


1

= 669,87 cm3/s
2. Perhitungan Fra
Data:
b = 9,70 cm
ya = 1,50 cm
g = 9,810 cm/s2
Qa = 669,870
Maka dapat dihitung:
Qa
Fra =
b  ya g  ya

669,87
=
9,70 1,50 981,001,50
= 1,20
3. Perhitungan yb/yaukur
Data:
ya = 1,50 cm
yb = 3,50 cm
Maka dapat dihitung:
yb
= 3,50
ya
= 2,33
4. Perhitungan yb/yateori
Data:
ya = 1,50 cm
yb = 3,50 cm
Fra = 1,20
Maka dapat dihitung:
1 
 1 + 8(Fra )  − 1
yb 2
=
ya 
2   

1 
 1 + 8(1,20)  − 1
2
=
2   
= 1,70
5. Perhitungan ∆H
Data:
ya = 1,50 cm
yb = 3,50 cm
Maka dapat dihitung:
(y b − y a )3
∆H =
4  yb  ya

(3,50 − 1,50)3
=
4  3,50 1,50
= 0,38cm
6. Perhitungan L
Data:
Xb = 143,50 cm
Xa = 97,50 cm
Maka dapat dihitung:
L = Xb − Xa
= 143,50 − 97,50
= 46,00 cm
7. Perhitungan L/yb
Data:
L = 46,00cm
yb = 3,50 cm

Maka dapat dihitung:


L 46,00
=
yb 3,50
= 13,14
➢ Contoh Perhitungan (Percobaan 2)
Contoh perhitunganpercobaan pintu sorong dengan debit berubah, yg
tetapadalah sebagai berikut:
1. Perhitungan Debit Aktual (Qa)
π = 3,140
Δ = 1.600cm
1
Qa = 110,90 π  (Δ) 2
1
= 110,90 × 3,14 × (1.600)2
= 278.580 cm3/s
2. Perhitungan Debit Teoritis (Qt)
Data:
b = 9,900 cm
y1 = 0,600 cm
g = 981,00 cm/s2
y0 = 9,600 cm
Maka dapat dihitung:

b  y1 2  g  y 0
Qt = y1
+1
y0
9,900×0,600√2×981,00 ×9,600
= √
0,600
+1
9,600

= 25.778 cm3/s
3. Perhitungan Koefisien Kontraksi (Cc)
Data:
y1 = 0,800 cm
yg = 1,000 cm
Maka dapat dihitung:
y1
Cc =
yg
0,600
= 1,000

= 0,600
4. Perhitungan Koefisien Kecepatan (Cv)
Data:
Qa = 278.580
Qt = 25.778
Maka dapat dihitung:
Qa
Cv =
Qt
278,580
= 25.778

= 10,80
5. Perhitungan Fg
Data:
ρ = 1,200 cm
g = 981,00 cm/s2
y0 = 9,600 cm
y1 = 0,600 cm
Qa = 278.580

b = 9,900 cm
Maka dapat dihitung:
  y02   ρ  Q 2  y 
Fg = 0,50  ρ  g  y1 2   − 1 −  2 a 1 − 1 

  b  y1
2
  y1  y 0 

9,6002
= [0,500 × 1,200 × 981,000 × 0,6002 × (0,6002 − 1)] −

1,200 × 278 5802 0,600


[ 2 . (1 − )]
9,600 × 0,600 9,600
= 5,424 g.cm/s

6. Perhitungan Fh
Data:
ρ = 1,200 cm
g = 981,00 cm/s2
y0 = 9,600 cm
yg = 1,000 cm
Maka dapat dihitung:
Fh = 0,50  ρ  g  (y0 -yg)2
= 0,500  1,200  981,000  (9,600 - 1,000)2
= 577.353 cm/s
7. Perhitungan yg/y0
Data:
yg = 1,000 cm
y0 = 9,600 cm
Maka dapat dihitung:
yg 1,000
= 9,600
y0
= 0,104
8. Perhitungan Fg/Fh
Data:
Fg = 5,424 g.cm/s2
Fh = 577.353.cm/s2

Maka dapat dihitung:


Fg 5,424
= 577.353
Fh
= 9,394
Contoh perhitunganpercobaan air loncat dengan debit berubah, yg
tetapadalah sebagai berikut:
1. Perhitungan Debit Aktual (Qa)
Data:
π = 3,140
Δ = 1,800cm
Maka dapat dihitung:

= 110,906    (ΔH)2
1
Qa
1
= 110,906 × 3,140 × (1,600)2
= 278.595 cm3/s
2. Perhitungan Fra
Data:
b = 9,70 cm
ya = 1,60 cm
g = 981,00 cm/s2
Qa = 278.595

Maka dapat dihitung:


Qa
Fra =
b  ya g  ya

278 595
= 9,70×1,60 .981,00×1,60

= 1.820
3. Perhitungan yb/yaukur
Data:
ya = 1,60 cm
yb = 4.600 cm
Maka dapat dihitung:
yb
= 2,875
ya
4. Perhitungan yb/yateori
Data:
ya = 1,60 cm
yb = 4.600cm
Fra = 1.820
Maka dapat dihitung:
1 
 1 + 8(Fra )  − 1
yb 2
=
ya 
2   
1
= 2 [(√1 + 8(1.820)2 ) − 1]

= 26.499
5. Perhitungan ∆H
Data:
ya = 1,60 cm
yb = 4,60 cm
Maka dapat dihitung:
(y b − y a )3
∆H =
4  yb  ya
(4,60 −1,60)3
= 4×4,60 ×1,60
= -8,78cm
6. Perhitungan L
Data:
Xb = 246.000cm
Xa = 166.000cm
Maka dapat dihitung:
L = Xb − Xa
= 246.000 − 166.000
= 80,000cm
7. Perhitungan L/yb
Data:
L = 80,000cm
yb = 4,80 cm

Maka dapat dihitung:


L 80,000
=
yb 4,80

= 16,667
➢ Contoh Perhitungan (Percobaan 3)
Contoh perhitunganpercobaan pintu sorong dengan debit berubah, yg
tetapadalah sebagai berikut:
1. Perhitungan Debit Aktual (Qa)
π = 3,140
Δ = 1.200cm
1
Qa = 110,90 π  (Δ) 2

= 110,90  3,14  (1.200)2


1

= 381,6560 cm3/s
2. Perhitungan Debit Teoritis (Qt)
Data:
b = 9,900 cm
y1 = 0.250 cm
g = 981,00 cm/s2
y0 = 10.200cm
Maka dapat dihitung:

b  y1 2  g  y 0
Qt = y1
+1
y0

9,900 0.250 2  981,00  10.200


= 0.250
+1
10.200
= 346 cm3/s
3. Perhitungan Koefisien Kontraksi (Cc)
Data:
y1 = 0.250cm
yg = 1,000 cm
Maka dapat dihitung:
y1
Cc =
yg

0.250
=
1,000
= 0.250
4. Perhitungan Koefisien Kecepatan (Cv)
Data:
Qa = 381,6560
Qt = 346
Maka dapat dihitung:
Qa
Cv =
Qt
381,6560
=
346
= 1,103
5. Perhitungan Fg
Data:
ρ = 1,200 cm
g = 981,00 cm/s2
y0 = 10.200cm
y1 = 0.250cm
Qa = 381,6560
b = 9,900 cm
Maka dapat dihitung:
  y02   ρ  Q 2  y 
Fg = 0,50  ρ  g  y1 2   − 1 −  2 a 1 − 1 

  b  y1
2
  y1  y 0 

  10.2002 
= 0,500  1,200  981,000 0.2502   2
− 1 −
  0.250 

1,200  467,4312  0.250 


 9,8002  0.250 1 − 10.200 
  
= 50550,0 g.cm/s

6. Perhitungan Fh
Data:
ρ = 1,200 cm
g = 981,00 cm/s2
y0 = 10.200cm
yg = 1,000 cm
Maka dapat dihitung:
Fh = 0,50  ρ  g  (y0 -yg)2
= 0,500  1,200  981,000  (10.200- 1,000)2
= 49819,10 g.cm/s
7. Perhitungan yg/y0
Data:
yg = 1,000 cm
y0 = 10.200cm
Maka dapat dihitung:
yg 1,000
=
y0 10.200
= 0,1
8. Perhitungan Fg/Fh
Data:
Fg = 50550,0 g.cm/s2
Fh = 49819,10 g.cm/s2

Maka dapat dihitung:


Fg 50550,0
=
Fh 49819,10
= 1,01470
Contoh perhitunganpercobaan air loncat dengan debit berubah, yg
tetapadalah sebagai berikut:
1. Perhitungan Debit Aktual (Qa)
Data:
π = 3,140
Δ = 1.200cm
Maka dapat dihitung:

= 110,906    (ΔH)2
1
Qa

= 110,906  3,140  (1.200)2


1

= 381,6780 cm3/s
2. Perhitungan Fra
Data:
b = 9,70 cm
ya = 1.200cm
g = 981,00 cm/s2
Qa = 381,6780
Maka dapat dihitung:
Qa
Fra =
b  ya g  ya

381,6780
=
9,70 1.200 981,001.200
= 1,00
3. Perhitungan yb/yaukur
Data:
ya = 1.200cm
yb = 4.200 cm
Maka dapat dihitung:
yb
= 3,5
ya
4. Perhitungan yb/yateori
Data:
ya = 1.200 cm
yb = 4.200cm
Fra = 1,00
Maka dapat dihitung:
1 
 1 + 8(Fra )  − 1
yb 2
=
ya 
2   

1 
 1 + 8(1,00)  − 1
2
=

2   
=1
5. Perhitungan ∆H
Data:
ya = 1,20 cm
yb = 4,20 cm
Maka dapat dihitung:
(y b − y a )3
∆H =
4  yb  ya

(4,20 − 1,20)3
=
4  4,20  1,20
= 1,340 cm
6. Perhitungan L
Data:
Xb = 242.000cm
Xa = 162.000cm
Maka dapat dihitung:
L = Xb − Xa
= 242.000 − 162.000
= 80,00 cm
7. Perhitungan L/yb
Data:
L = 80,00cm
yb = 4,20 cm

Maka dapat dihitung:


L 80,00
=
yb 4,20
= 19,10

➢ Hasil olah data percobaan


Tabel 2.8 Perhitungan Pintu Sorong Debit Berubah, yg Tetap
No Qa Qt Cc Cv Fg Fh yg/y0 Fg/Fh
1 669.87 899.650 0.700 0.740 33810,930 36277,380 0.100 0.930
2 278.580 25.778 0,600 10,80 5,424 577.353 0,104 9,394
3 381,6560 346 0,250 1,103 50550,0 49819,10 0,1 1,01470

Tabel 2.9 Perhitungan Air Loncat Debit Berubah, yg Tetap


yb/ya yb/ya
No Qa Fra ∆H L/yb L
ukur teori
1 324.540 1.20 2.330 0.300 0.38 13.14 46.000
2 278.595 1.82 2,875 26.499 -8,78 16,667 80,000
3 381,6780 1.00 3,5 1,0 1,340 19,10 80.000
1.8. KESIMPULAN
Berdasarkan perhitungan data dari hasil percobaan dan analisis yang telah

dilakukan, praktikan dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Praktikan dapat mengetahui aliran yang berada di hulu disebut juga aliran

subkritis karena alirannya tenang, sedangkan mulai dari bukaan pintu

sorong sampai ke air loncat itu disebut dengan aliran superkritis karena

aliran yang mengalir keluar dengan kecepatan yang lebih tinggi

dibandingkan dengan yang ada di hulu.

2. Koefisien kontraksi dapat ditentukan dengan mengukur tinggi muka air

terendah di hilir pintu sorong dan membandingkannya dengan besar

bukaan pintu. Koefisien kecepatan dapat ditentukan dengan

membandingkan nilai debit dari manometer dengan nilai debit berdasarkan

pengukuran tinggi muka air terendah di hilir pintu sorong dan tinggi muka

air di hulu pintu sorong. Percobaan dengan debit tetap, rata-rata nilai Cc

adalah 0,8270 dan rata-rata nilai Cv adalah 2,1570. Sedangkan untuk debit

berubah, nilai Cc rata-rata adalah 0,27 dan nilai Cv rata-rata 0,762.

3. Praktikan dapat mengetahui dan mengamati sifat aliran ketika air melewati

pintu sorong, terjadi perubahan aliran dari subkritis menjadi superkritis,

kemudian terjadi loncatan hidrolik pada bagian muka air yang paling hilir.

4. Kehilangan energi (ΔH) rata-rata sebesar 0,46070 cm pada debit tetap dan

0,83370 cm pada debit berubah

Anda mungkin juga menyukai