Anda di halaman 1dari 7

BIOMARKER VIRUS

“ENZIM SEBAGAI BIOMARKER


DIAGNOSIS PENYAKIT INFEKSI (DBD)”

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 :

1. DHINILLAH ARAFAH - 2216.13251.480


2. INTAN WEDY KARTIKA - 2216.13251.476
3. NURHADI - 2216.13251.475
4. SRI LIDA - 2216.13251.1419
Biomaker digunakan sebagai subtitusi dalam monitoring
1 2 lingkungan yang mengandalkan pendekatan klasik
berbasis pada informasi konsentrasi bahan-bahan kimia
BIOMARKER yang ada di lingkungan

Biomarker dapat 3

Biomarker dibedakan menjadi 2 antara lain:
didefinisikan
1. Biomarker paparan
sebagai respons Tipe biomarker paparan digunakan untuk
biologis dari suatu memprediksi risiko penyakit. Penanda biologis jenis
organisme paparan memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Menentukan bahan paparan dan faktor risiko; b.
terhadap bahan Menentukan kerentanan genetik; c. Menentukan
pencemar atau penyebab penyakit
tekanan
lingkungan
2. Biomarker penyakit
Biomarker penyakit dipakai untuk mendeteksi,
mendiagnosis, dan memantau perkembangan
penyakit
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi
yang disertai lekopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diathesis
hemoragik


Patogenesis infeksi virus dengue berhubungan dengan :
D 1. Faktor virus, yaitu serotipe, jumlah dan virulensi.
2. Faktor pejamu : genetik, usia, status gizi, penyakit komorbid dan interaksi
B antara virus dan pejamu.
3. Faktor lingkungan : musim, curah hujan, suhu udara, kepadatan
D penduduk, mobilitas penduduk, dan kesehatan lingkungan

Kementerian Kesehatan RI mencatat jumlah penderita DBD di Indonesia


pada bulan Januari-Februari 2016 sebanyak 8.487 orang penderita DBD
denganjumlah kematian 108 orang
1
E
N Enzim adalah sebagai katalisator, yaitu sebuah zat/ protein yang
Z mempercepat reaksi kimia tanpa menjadi reaktan dan Enzim
2 I merupakan biomolekul yang mengkatalis reaksi kimia, di mana
M hampir semua enzim adalah protein

P

1. Enzim sebagai petanda (marker) dari kerusakan suatu jaringan atau organ
E akibat penyakit tertentu.
M
N Enzim intrasel seharusnya tidak terlacak di cairan ekstrasel dalam jumlah yang
F signifikan APABILA terjadi keadaan sebaliknya maka dapat diperkirakan terjadi
A kematian (sel secara besar-besaran). Kematian sel ini dapat diakibatkan oleh
A
T
beberapa hal, seperti keracunan bahan kimia (yang merusak tatanan lipid
A bilayer), kerusakan akibat senyawa radikal bebas, infeksi (virus)
N
2. Enzim sebagai suatu reagensia diagnosis
E
N Sebagai reagensia diagnosis, enzim dimanfaatkan menjadi bahan untuk mencari
Z petanda (marker) suatu senyawa. Dengan memanfaatkan enzim, keberadaan
I suatu senyawa petanda yang dicari dapat diketahui dan diukur berapa
M
jumlahnya
Enzim Aminotransferase pada penyakit DBD
1 ditemukan dalam sitosol dan mitokondria dari sel-sel di seluruh tubuh.
Semua aminotransferase memerlukan koenzim piridoksal fosfat
(turunan dari vitamin B


Reaksi aminotransferase penting dikatalisasi
oleh dua enzim yaitu:

 Serum transaminase yaitu AST (Aspartate


Amino Transferase) atau SGOT (Serum
Glutamic Oxaloacetat Transaminase) : Banyak
jaringan tubuh berfungsi secara langsung
2 mensintesis glutamat
 ALT (Alanine Amino Transferase) atau SGPT
(Serum Glutamic Pyruvate Transaminase)3 :
Enzim mitokondria yang berfungsi
mengkatalis konversi aspartat dan alfa-
ketoglutarat menjadi oksaloasetat dan
glutamat.
1. BIOMARKER INFEKSI DENGUE Hal yang perlu diperhatikan
sebelum pemeriksaan kadar
A. Target utama sel hepatosit dan enzim transaminase :
bereplikasi a. Menghindari latihan fisik
B. Replikasi mengaktifkan faktor b. Menghindari obat atau zat


2
transkripsi, menghasilkan chemokin yang mempengaruhi kadar
dan menginduksi apoptosis enzim
C. Sel NK (natural killer) dan limfosit c. hindari sampel yang
akan menuju ke hepar mengalami hemolisis
inflamsi
D. Serum transaminase mengalami
peningkatan dan terdapat korelasi 3. Nilai Normal dari serum
antara peningkatan kadar AST Transaminase
dengan manifestasi perdarahan
E. Infeksi virus dengue mengakibatkan
kerusakan pada sel hepar akan
mengakibatkan kadar AST lebih
tinggi dari pada kadar ALT dengan
rasio 1-1,5

Anda mungkin juga menyukai