Tugas Kelompok TPK Lotion
Tugas Kelompok TPK Lotion
Disusun oleh
BAB I
SPESIFIKASI UNIT
Standar cantik di Indonesia adalah kulit putih bersih, sehat, lembab dan lembut.
Sebagai masyarakat yang tinggal di negara berkembang seperti di Indonesia, polusi adalah
hal cukup umum karena perkembangan industri dan pembangunan infrastruktur yang marak.
Polusi menyebabkan kulit menjadi rawan kotor dan kering. Masyarakat di perkotaan menjadi
rawan mengalami kulit kering karena udara di perkotaan cenderung panas kering dan kotor.
Pada daerah pedesaan di dekat gunung, kulit menjadi rawan terbakar karena tingkat
sinar UV yang tinggi. Radiasi sinar UV adalah merupakan salah satu bentuk radiasi
elektromagnetik yang berasal dari matahari (Makarim, 2022). Sinar UV tidak menjadi
penyebab secara langsung kerusakan kulit tapi paparan UVA dapat menyebabkan munculnya
tanda-tanda penuaan pada kulit, seperti kulit kering, muncul keriput, dan dianggap sebagai
faktor pemicu kanker kulit. Sedangkan gelombang UVB dapat merusak sel kulit secara
langsung dan menjadi faktor pemicu kulit terbakar.
Kegunaan utama hand body lotion adalah untuk melembabkan dan menghaluskan
kulit. Akan tetapi hand body lotion kini banyak memiliki dilengkapi spesifikasi lebih seperti
memutihkan, menenangkan, anti bakteri dan mencegah penuaan dini pada kulit. Hand body
lotion kini juga dilengkapi tambahan aroma-aroma untuk menangkan kulit, warna yang
dibuat menarik dan kemasan yang dibuat praktis dibawa. Spesifikasi ini terus berkembang
mengikuti minat pasar.
Kini telah banyak berdiri pabrik-pabrik pembuatan hand body lotion. Salah satu
pabrik lotion yang terkenal adalah PT. Beiersdorf Indonesia dengan produk hand body lotion
nivea yang terkenal melembabkan dan kandungan SPF yang melindungi kulit dari sinar UV.
Contoh lain pabrik hand body lotion adalah PT. Motto Beringin Abadi dengan produk lotion
nya yaitu Scarlet Whitening yang terkenal dengan lotion nya yang memutihkan kulit.
Selain skala industri, hand body lotion dapat diproduksi dalam skala UMKM. Hand
body lotion skala UMKM ini dapat diproduksi dalam skala rumahan tetapi produk yang
dihasilkan diharapkan dapat memenuhi minat pasar seperti melembabkan dengan lama, tidak
lengket, melindungi dari sinar UV, memutihkan, melembutkan, dan bersifat anti bakteri.
Daerah pemasaran produk hand and body lotion ini adalah kota-kota di pulau Jawa,
Provinsi Sumatera Utara, dan Bali. Kota-kota di provinsi-provinsi tersebut dipilih karena
memiliki tingkat kemajuan status sosial masyarakat yang cukup tinggi, sehingga dapat
diprediksikan penduduknya dapat menerima produk ini. Penduduk yang biasa menggunakan
produk perawatan ini adalah wanita kelompok umur 15-64 tahun.
Total 26.661.522
Contoh perhitungan jumlah wanita kota pada kelompok umur 15-64 tahun pada tahun
2000 untuk provinsi Sumatera Utara dapat dihitung sebagai berikut :
Jumlah wanita kota berusia 15-64 tahun pada tahun 2000 di Sumatera Utara
= (%wanita berusia 15-64 tahun) x (%penduduk kota) x jumlah wanita
= 62,93% x 46,1% x 5.756.500 jiwa
= 1.670.003 jiwa
Dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,32%, jurnlah wanita kelompok umur
15-64 tahun pada tahun 2014 (pertengahan waktu operasi pabrik) di Sumatera Utara dapat
dihitung sebagai berikut :
= (%wanita 15-64 tahun 2000) x (1 + laju pertumbuhan penduduk)^(2014-2000)
= 1.670.003 jiwa x (l + 0,0132)^14
= 2.006.549 jiwa
Karena persentase penduduk Indonesia yang tidak miskin adalah 31,55%, dan
diinginkan untuk menguasai 5% pasar, maka jumlah konsumen potensial adalah
= 31,55% x 5% x 26.661.522 jiwa
= 420.586 jiwa
Berdasarkan percobaan, penggunaan hand and body lotion dalam satu hari adalah
sekitar 4 gram. Oleh karena itu, jumlah hand and body lotion yang diperlukan setiap harinya
adalah
= 420.586 jiwa x 4 g/jiwa/hari x 0,001 kg/g
= 1.682,344 kg/hari
Karena dalam satu tahun pabrik hanya beroperasi selama 300 hari, rnaka kapasitas
produksi hand and body lotion adalah sebagai berikut :
Kapasitas produksi = 1.682,344 kg/hari x 300/365
= 1.382,75 kg/hari
= 1.400 kg/hari
Carbomer 1% 14 kg/hari
Petrolatum 3% 42 kg/hari
Fase C (Emulsi)
Bahan Tambahan
1. Pelarut
3. Humectant
4. Thickener
5. Emulsifier
1. EDTA
EDTA berbentuk kristal putih yang tidak berbau, stabil pada kondisi
umum tempat penyimpanan, dan bersifat incompatible terhadap oxidizing agent.
Carbomer adalah cairan yang tidak berwarna dengan bau yang tajam
dan larut dalam air. Carbomer bersifat stabil dan tidak kompatibel terhadap zat
pengoksidasi yang kuat dan basa kuat serta sensitif terhadap cahaya dan udara.
Carbomer digunakan sebagai thickener atau film former.
5. Asam Stearat
6. Setil Alkohol
Cetyl alcohol berbentuk serpihan putih, licin, bentuknya seperti kubus,
mempunyai bau khas lemak dan rasa lemah, tidak larut dalam air, larut dalam etanol
dan dalam eter. Kelarutan cetyl alcohol bertambah dengan naiknya suhu. Cetyl
alcohol memiliki fungsi sebagai bahan pelapis, emulsifier, dan bahan pengeras.
Isopropil palmitat (C19H38O2) adalah ester dari isopropil alkohol dan asam
palmitat, mempunyai nama resmi 1-metil etil heksadekanoat. Pada suhu ruang,
isopropil palmitat merupakan cairan jernih tidak berwarna sampai berwarna
kekuningan, tidak berbau, dan bersifat kental. Viskositas yang terukur adalah antara
5 sampai 10 mPa.s pada 25 °C. Suhu didih dari isopropil palmitat adalah 160 °C
pada 266 Pa (2 mm Hg). Titik beku terukur antara 13-15 °C dan umumnya memadat
pada suhu di bawah 16 °C. Isopropil palmitat terdiri dari ester yang terbentuk dari
isopropil alkohol dan asam lemak jenuh dengan BM tinggi yakni 298,51. Bahan ini
merupakan cairan tidak berwarna, mudah dituang, berbau lemah, serta larut dalam
aseton, minyak jarak, kloroform, etanol 95% dan parafin cair. Namun, isopropil
palmitat tidak larut dalam air, gliserin, dan propilen glikol.
Petroleum Jelly (C33H70) dapat digunakan dalam pembuatan krim atau lotion
yang berfungsi untuk menghaluskan dan melembutkan kulit (emolien). Minyak ini
merupakan pelembut kulit yang sangat baik karena bersifat tidak aktif dan tidak
menembus kulit. Sunsmart (1996) menyatakan bahwa Petroleum Jelly sering
digunakan dalam formulasi kosmetika dan efek pemakaiannya dipertimbangkan
sebagai occlusive emollient. Selain itu, bahan ini dapat berfungsi sebagai antioksidan
dan pengemulsi. Petroleum Jelly memiliki warna dari transparan sampai kekuningan
dan merupakan campuran semi solid hidrokarbon, dapat terbakar, titik leleh berkisar
beberapa derajat dibawah 100 o F (37 oC), serta tidak larut dalam air, larut dalam
kloroform, benzena dan karbon disulfida.
PEG-40 stearate berbentuk padatan dan berwarna putih. Senyawa ini bersifat stabil
dan tidak kompatibel dengan oksidator kuat dan tidak larut dalam air. Senyawa ini
digunakan sebagai emulsifier
Sifat fisika dari PEG-40 stearat antara lain sebagai berikut
● Sinonim : 2-Hydroxyethyl stearate
● Rumus molekul : C2oH400 3
● Berat molekul : 328,53
● CAS : 9004-99-3
● Titik didih : 149°C
● Titik leleh : 55-60°C
● Specific gravity : 1,1
10. Tocopheryl Acetate
Alfa tokoferol asetat dengan rumus kimia C 31H52O3 dan berat molekul 472.74
g/mol adalah salah satu jenis vitamin E yang merupakan kelas senyawa kimia
organik tokoferol. Senyawa ini merupakan antioksidan yang larut dalam lemak dan
merupakan tokoferol alami dengan sifat antioksidan paling kuat.
Berkat sifatnya yang bisa larut dalam lemak, jenis vitamin E ini dianggap
mampu menghentikan produksi radikal bebas yang terbentuk saat tubuh memecah
lemak menjadi energi. Larut dalam aseton, kloroform dan dietil eter.
11. Flavonoid
Zat yang dibutuhkan dalam pembuatan Hand and Body ini adalah kandungan
flavonoid dalam kulit jeruk. Flavonoid bersifat antioksidan yang berguna untuk
melindungi kulit dari kerusakan yang diakibatkan oleh radikal bebas. Flavonoid
adalah zat alami yang terkandung pada tanaman (fitonutrien) yang bersifat
antioksidan untuk menangkal radikal bebas dalam tubuh. Fitonutrien ini memiliki
komponen fenolik yang sering digunakan dalam obat-obatan karena bersifat
antioksidan, antiinflamasi, dan antikarsinogenik. Flavonoid umumnya merupakan
pigmen (zat pemberi warna) pada bunga, tapi juga dapat ditemukan pada bagian lain
dari tumbuhan.
BAB II
RANGKAIAN ALAT DAN URAIAN PROSES
2.1. Rangkaian Alat
Pada tahap pembuatan fase cair, bahan - bahan yang akan diproses
adalah air, EDTA, propilen glikol, dan carbomer. Alat yang digunakan pada
proses ini adalah flow shear vessel. Semua bahan tersebut dihomogenkan
dalam mixer yang disertai pemanasan oleh steam hingga mencapai suhu 70oC.
Setelah diperoleh larutan campuran pada suhu yang ditentukan, selanjutnya
larutan tersebut akan dipompa menuju yaitu mixer pencampur antara fase cair
dan fase minyak.
Setelah proses pencampuran fase cair dan minyak selesai, maka bahan
yang telah diproses akan dialirkan ke dalam tempat penyimpanan. Kemudian,
produk akhir berupa handbody lotion ini akan dikemas untuk siap
didistribusikan kepada masyarakat luar. Pada tahap pengemasan, mesin yang
akan digunakan dalam memasukkan bahan ke dalam botol yang handbody
adalah filling maching.