Makalah MPI Kelompok 5
Makalah MPI Kelompok 5
OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
HUSNAINI, S.Pd.I.,M.Pd.I
DAFTAR ISI......................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... ii
BAB I................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN .............................................................................................................................1
A. Latar Belakang .........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................................1
PEMBAHASAN................................................................................................................................2
A. MANAJEMEN ORGANISASI SEKOLAH ..............................................................................2
1. Pengertian..........................................................................................................................2
2. Faktor – faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun organisasi sekolah ...........2
3. Struktur Organisasi Sekolah..............................................................................................4
B. MANAJEMEN HUMAS...........................................................................................................5
1. Pengertian Manajemen Humas ..........................................................................................5
2. Dasar dan Tujuan Manajemen Humas ..............................................................................5
3. Fungsi Manajemen Humas ................................................................................................6
C. MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS......................................................................................9
1. Pengertian Manajemen Layanan Khusus...........................................................................9
2. Substansi Manajemen Layanan Khusus........................................................................... 10
3. Jenis - Jenis Layanan Khusus .......................................................................................... 10
PENUTUP ...................................................................................................................................... 14
A. Kesimpulan ............................................................................................................................ 14
B. Saran ...................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang “Manajemen
Organisasi, Manajemen Humas dan Layanan Khusus”. Makalah ilmiah ini telah kami susun
dengan maksimal dan disusun untuk memenuhi memenuhi salah tugas mata kuliah Manajemen
Humas dan Layanan Public. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang
limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap kegiatan kependidikan diwujudkan di sekolah dengan berdasarkan pada
kurikulum tertentu yang merupakan rangkaian atau proses untuk mencapai tujuan. Kegiatan
tersebut diselenggarakan sebagai usaha kerja sama sekelompok orang yang bermaksud
mendewasakan anak sesuai dengan tujuan yang dirumuskan dalam kurikulum. Oleh karena
itu, setiap sekolah perlu suatu organisasi yang menghasilkan pembagian jabatan dan sekaligus
pembagian kerja diiringi pengaturan mekanisme kerja diantara orang – orang yang bekerja
sama di suatu sekolah sebagai usaha mempertinggi kemungkinan tercapainya tujuan sekolah.
Untuk itu, setiap sekolah perlu menyelenggarakan organisasi sekolah yang dapat
memanfaatkan secara efektif setiap personal dan sarana prasarana yang dimiliki, baik yang
tersedia disekolah maupn di lingkungan sekitar yang akan meningkatkan efisiensi pencapaian
tujuan.
Agar sekolah dapat melayani kebutuhan semua warga sekolah secara teratur dan
sistematis, diperlukan suatu usaha yang dapat mengatur segala kegiatan yang menunjang
proses pembelajaran. Sehingga apabila ketika ingin mencari data atau keterangan siswa dapat
memberikannya dalam waktu yang relatif singkat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Organisasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Manajemen Organisasi, Humas, dan
Layanan Khusus.
2. Untuk mengetahui Apa saja faktor yang mempengaruhi Manajemen Organisasi, Humas dan
Layanan Khusus.
3. Agar kita bisa mengetahui dan bisa memanfaatkan sarana dan prasaraan dari sekolah
maupun Pemerintah
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kita sebagai manusia merupakan makhluk sosial, maka dari itu dibutuhkan suatu
organisasi yang akan mewadahi kepentingan manusia itu sendiri, serta saling membantu.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan harus mempunyai organisasi yang baik agar
tujuan pendidikan tercapai. Unsur personal dalam lingkungan sekolah adalah kepala
sekolah, guru, karyawan, dan murid. Organisasi yang baik menghendaki agar tugas –
tugas dan tanggung jawab dalam menjalankan penyelenggaran ekolah untuk mencapi
tujuanya dibagi secara merata dengan baik sesuai dengan kemampuan, fungsi, dan
wewenang yang telah ditentukan. Melalui struktur organisasi tersebut orang akan
mengetahui apa tugas dan wewenang personal lingkungan sekolah.1
Pedoman dalam menyusun organisasi sekolah yang baik tidak mudah ditentukan,
melihat perbedaan sekolah yang satu dengan yang lainnya. Dibawah ini dikemukakan
beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaan susunan organisasi sekolah :
a. Tingkat Sekolah2
Kita ketahui berdasarkan tingkatnya, sekolah sekolah yang ada di Indonesia, dapat
dibedakan atas :
1. Sekolah Dasar (SD)
2. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)
3. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)
4. Perguruan Tinggi
1 Drs. Suryo Subroto, Dimensi Administrasi Pendidikan Sekolah (Jakarta:Bina Aksara), hal. 128
2 Ibid, hal. 101
2
Tentu dapat kita bayangkan bahwa kegiatan pendidikan yang baik yang
bersifat kurikuler maupun ekstrakulikuler dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
pada masing – masing tingkat sekolah tersebut sangatlah berbeda. Perbedaan tingkat
berarti juga perbedaan usia sekolah. Kemudian dari keadaan fisik dan perkembangan
jiwa anak, jelas berbeda antar tingkatnya. Sebagai contoh :
a. Biasanya di SD tidak ada seksi BK (Bimbingan Konseling), sebab
masalah ini merupakan tugas rangkapan Kepala Sekolah. Sedangkan,
dalam sekolah lanjutan biasanya sudah ada BK, maka dalam struktur
organisasinya pun terdapat seksi BK.
b. OSIS, penggarapan majalah dinding, pengelolaan perpustakaan sekolah,
dll sudah ada pada sekolah lanjutan, sedangkan di SD belum ada.
b. Jenis Sekolah 3
Berdasarkan jenis sekolah kita membedakan ada sekolah umum dan sekolah
kejuruan. Sekolah umum adalah sekolah yang program pendidikannya bersifat umum
dan bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan dan kecakapan untuk melanjutkan
studi yang lebih tinggi lagi. Contoh : SMP, SMA. Sedangkan sekolah kejuruan adalah
sekolah yang program pendidikannya mengarah kepada pemberian bekal ketrampilan
khusus agar mantap menjelajahi dunia kerja dalam masyarakat. Contoh : STM,
SMEA, SPMA, dll.
Perbedaannya :
1. Pada Sekolah Kejuruan terdapat petugas (coordinator) praktikum, sedangkan pada
sekolah umum tidak.
2. Pada sekolah Kejuruan terdapat petugas bagian ketenagaan /penempatan alumni,
sedangkan pada sekolah umum tidak.
a. Besar Kecilnya Sekolah4
Sekolah yang besar tentu memiliki jumlah murid, jumlah kelas, jumlah
tenaga guru, dan karyawan serta fasiitas yang memadai. Sedangkan sekolah keil
adalah sekolah yang cukup memenuhi syarat minimal dari ketentuan yang
berlaku.
b. Letak dan Lingkungan Sekolah 5
Berdasarkan letak dan lingkungannya, sekolah – sekolah di Negara kita
banyak menunjukkan perbedaan situasi, kondisi, dan sifat – sifat lingkungannya.
Letak sebuah sekolah dasar yang ada di desa akan mempengaruhi kegiatan
sekolah tersebut berbeda dengan sekolah dasar yang ada di kota, begitu pula
sekolah – sekolah lanjutannya dari kegiatan dan programnya pasti berbeda.
3 Drs. Suryo Subroto, Dimensi Administrasi Pendidikan Sekolah (Jakarta:Bina Aksara), hal.103
4 Ibid, hal. 104
5 Ibid, hal. 106
3
Kegiatan yang dimaksud disini adalah kegiatan ekstrakulikuler dan kurikuler
sperti tugas – tugas pada laboratorium sekolah dan pengabdian pada masyarakat.
Dari segi keadaan lingkungan atau masyarakat sekitar sekolah mungkin
ada dalam lingkungan masyarakat petani, nelayan, buruh, PNS, dll. Perhatian
kelompok masyarakat terhadap dunia pendidikan khususnya pendidikan bagi anak
– anak mereka di sekolah pastilah berbeda.
6 Prof. Dr. Husaini Usman, M.Pd. M.T., Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan (Jakarta:Bumi Aksara), hal
156
7 Ibid, hal.157
4
dan penghargaan terhadap keahlian tinggi, mengurangi beban kerja manager line dari
pekerjaan yang sangat teknis.
Kerugian menggunakan struktur organisasi ini yaitu orang – orang yang berada
dalam garis dihadapkan pada 2 atasan, yaitu atasan yang berhak memerintah dan
pimpinan staf yang berhak memberikan saran, saran staf mungkin kurang tepat dan
sukar dilaksanakan, orang – orang pada garis cenderung mengabaikan saran staf, dan
menimbulkan kekacauan apabila tugas tidak dirumuskan dengan jelas.
B. MANAJEMEN HUMAS
1. Pengertian Manajemen Humas
Manajemen berasal dari kata manus yang memiliki arti tangan dan agere yang
berarti melakukan. Kemudian kata itu digabungkan menjadi managere yang berarti
menangani. Secara bahasa manajemen berarti memimpin, menangani, mengatur atau
membimbing. Sedangkan secara istilah manajemen merupakan sebuah proses yang khas
dan terdiri dari tindakan-tindakan seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang
telah ditetapkan melalui sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.8
Menurut George R. Terry manajemen adalah "Suatu proses yang membedakan
atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dengan memanfaatkan
baik ilmu maupun seni demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya". Dari
definisi tersebut Terry bisa dilihat fungsi manajemennya sebagai POAC (Planning,
Organizing, Actuating,Controlling). Penempatan manusia (staffing) sangat penting dalam
penyelenggaraan kegiatan manajemen humas. The right man in the right place,
penempatan orang yang tepat pada tempat yang tepat dalam organisasi, membuat
kelangsungan aktivitas organisasi tersebut akan terjamin. Sehingga tujuan organisasi
dapat tercapai secara produktif, efektif dan efisien.
5
dukungan serta bantuan dari masyarakat dalam memperoleh sumber-sumber yang
diperlukan untuk meneruskan dan meningkatkan program sekolah. 9
Sedangkan menurut T Sianipar dalam bukunya Purwanto meninjau tujuan
hubungan masyarakat melalui sudut kepentingan kedua lembaga tersebut, yakni
kepentingan sekolah dan kepentingan masyarakat itu sendiri10 . Ditinjau dari kepentingan
sekolah, penyelenggaraan hubungan sekolah dan masyarakat bertujuan untuk:
1) Memelihara kelangsungan hidup sekolah
2) Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan
3) Memperlancar proses belajar mengajar
4) Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diperlukan dalam
pengembangan dan pelaksanaan program sekolah,
Sedangkan ditinjau dari kebutuhan masyarakat, tujuan hubungan masyarakat
dengan sekolah adalah untuk:
1) Memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama dalam bidang
mental spiritual.
2) Memperoleh bantuan sekolah dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi
oleh masyarakat.
3) Menjamin relevansi program sekolah dengan kebutuhan masyarakat.
4) Memperoleh kembali anggota-anggota masyarakat yang makin meningkatkan
kemampuannya.
9 E. Mulyasa, Standar kompetensi dan sertifikasi guru, (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 2008), hal 178
10 Ngalim Purwanto, Admistrasi …….., hal 189-190
6
3) Menciptakan kombinasi dua arah dengan penyebaran informasi dan organisasi kepada
public dan menyalurkan opini public dan menyalurkan opini public kepada organisasi.
Melayani public dengan menasehati pimpinan organisasi dengan kepentingan umum.
Fungsi – fungsi manajemen humas sama seperti kegiatan manajemen pada umumnya.
George R. Terry merumuskan fungsifungsi manajemen sebagai POAC (Planning,
Organizing, Actuating, Controlling).
a. Perencanaan (Planning)
Pada dasarnya perencanaan (planing) adalah menentukan kegiatan yang hendak
dilakukan, agar hasil yang dicapai sesuai dengan harapan. Perencanaan merupakan
fungsi awal dari seluruh fungsi manajemen. Tanpa adanya perencanaan tid ak dapat
diketahui usaha yang dilakukan mencapai hasil atau tidak. Rencana strategis (strategic
planing) merupakan rencana yang mencakup tujuan jangka panjang dan bersifat umum
yang ingin dicapai perusahaan. Berfikir strategis meliputi tindakan memperkirakan
atau membangun tujuan masa depan yang diinginkan, menentukan kekuatan-kekuatan
yang akan membantu atau akan menghalangi tercapainya tujuan, serta merumuskan
rencana untuk mencapai keadaan yang diinginkan. 11
b. Pengorganisasian (Organizing)
Organisasi atau pengorganisasian adalah keseluruhan aktivitas manajemen
dalam mengelompokan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta
tanggung jawab masing-masning dengan tujuan terciptanya aktifitas yang berdaya
guna dan berhasil dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu.
Menurut Syaiful Sagala, pengorganisasian dapat diartikan sebagai kegiatan membagi
tugas pada orang yang terlibat dalam kerjasama pendidikan. Kegiatan
pengorganisasian tersebut dilaksanakan unuk menentukan siapa yang akan
melaksanakan tugas sesuai prinsip pengorganisasian.33 Adapun prinsip-prinsip
pengorganisasian meliputi :
7
a. Memiliki tujuan yang jelas
b. Terdapat kesatuan arah sehingga dapat terwujud kesatuan tindakan dan pikiran.
c. Terdapat keseimbangan antara wewenang dengan tanggungjawab.
d. Terdapat pembagian tugas atau pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, keahlian
dan bakat masing-masing.
e. Bersifat relatif permanen, dan terstruktur sesederhana mungkin, sesuai kebutuhan,
koordinasi, pengawasan dan pengendalian.
f. Terdapat jaminan keamanan pada anggota.
g. Adanya tanggung jawab serta tata kerja yang jelas dalam struktur organisasi.
Pengorganisasian pada semua komponen sekolah adalah pelaksanaan hubungan
sekolah dengan masyarakat. Oleh karena itu, tugas-tugas mereka perlu dipahami dan
ditata, sehingga penyelenggaraan hubungan sekolah dengan masyarakat dapat berjalan
efektif dan efisien
c. Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan menurut George R. Terry berarti merangsang anggota-anggota
kelompok melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan kemauan yang baik.
Actuating artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau
dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
secara efektif.
Kegiatan komunikasi sangat di butuhkan dalam pelaksanaan manajemen.
Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses penyampaian berita dari satu sumber
berita kepada orang lain. komunikasi merupakan segala bentuk perilaku seseorang
baik verbal maupun nonverbal yang ditanggapi oleh orang lain. Berbagai jenis
perilaku dapat dikatakan sebagai kegiatan komunikasi apabila melibatkan dua orang
atau lebih. Komunikasi terjadi jika setidaknya suatu sumber membangkitkan respons
pada penerima melalui penyampaian suatu pesan dalam bentuk tanda atau simbol, baik
bentuk verbal (kata-kata) atau bentuk nonverbal (non kata-kata), tanpa harus
memastikan terlebih dahulu bahwa kedua belah pihak yang berkomunikasi punya
suatu simbol yang sama.12
d. Evaluasi (Evaluating)
Evaluasi adalah tahap terakhir setelah tahap-tahap penelitian, perencanaan dan
penggiatan yang dilaksanakan oleh suatu organisasi. Evaluasi dalam lembaga
pendidikan memiliki peran penting yang berkaitan dengan perkembangan, kemajuan,
atau kemunduran suatu program. Kegiatan evaluasi sangat strategis dalam upaya
menentukan arah kebijakan selanjutnya bagi lembaga pendidikan. Evaluasi yang
dilaksanakan akan berimplikasi pada kemajuan sekolah bila evaluasi dilakukan secara
obyektif tanpa adanya intervensi dari sekolah terhadap opini publik dalam menentukan
12Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif : Suatu Pendekatan Lintas Budaya, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2008),
hal.3
8
arah jawabannya akan suatu lembaga pendidikan yang ada di sekitarnya. Kemudian
ditindak lanjuti dengan program-program baru yang telah dimodifikasi sesuai Dengan
kebutuhan yang ada dalam program pelaksanaan evaluasi.
Pada dasarnya kegiatan evaluasi pelaksanaan program humas bertujuan untuk
mengetahui implikasi suatu lembaga pendidikan terhadap masyarakat dalam berbagai
hal. Sedangkan fungsi evaluasi dalam pelaksanaan humas yaitu :
a. Berfungsi selektif. Dengan adanya evaluasi, pihak sekolah memiliki cara untuk
mengadakan seleksi terhadap kinerjanya.
b. Berfungsi diagnostik. Bila menggunakan alat evaluasi yang memenuhi syarat, maka
dengan melihat hasilnya sekolah bisa mengetahui kelemahan yang dimilikinya.
Ketika kelemahan telah teridentifikasi maka sekolah akan mudah mencari alternatif
dalam pemecahan masalah yang dialami melalui berbagai cara, tergantung tingkat
kelemahan dan kebutuhan sekolah serta masyarakat.
c. Berfungsi sebagai pengukur keberhasilan. Untuk mengetahui sejauh mana suatu
program berhasil diterapkan dan kemudian ditindak lanjuti dengan pengembangan
program jika memungkinkan.
Atas dasar uraian tersebut, dapat diketahui bahwa kegiatan evaluasi dalam pelaksanaan
program humas di lembaga pendidikan dilaksanakan untuk :
a. Memperoleh informasi yang diperlukan untuk meningkatkan produktifitas serta
keefektifan belajar siswa dan pengembangan sekolah.
b. Memperoleh feed back,
c. Memperoleh informasi yang diperlukan untuk memperbaiki dan menyempurnakan
proses pembelajaran di sekolah.
d. Memperoleh informasi yang diperlukan untuk memperbaiki, menyempurnakan serta
mengembangkan program.
e. Mengetahui kesukaran-kesukaran apa yang dialami siswa selama belajar dan
bagaimana mencari jalan keluarnya
9
melainkan harus menjaga dan meningkatkan kesehatan baik jasmani maupun rohani
peserta didik. Hal ini sesuai dengan UUSPN Bab 11 Pasal 4 yang memuat tentang adanya
tujuan pendidikan nasional.Untuk memenuhi tugas dan tanggung jawab tersebut maka
sekolah memerlukan suatu manajemen layanan khusus yang dapat mengatur segala
kebutuhan peserta didiknya sehingga tujuan pendidikan tersebut dapat tercapai.
Pelayanan khusus yang diberikan sekolah kepada peserta didik, antar sekolah satu
dengan sekolah lainnya pada umumnya sama, tetapi proses pengelolan dan
pemanfaatannya yang berbeda. Beberapa bentuk manajemen layanan khusus yang ada di
sekolah antara lain:
10
1. Layanan Perpustakaan Peserta Didik
Perpustakaan merupakan salah satu unit yang memberikan layanan kepada
peserta didik, dengan maksud membantu dan menunjang proses pembelajaran di
sekolah, melayani informasi-informasi yang dibutuhkan serta memberi layanan
rekreatif melalui koleksi bahan pustaka.
Menurut Supriyadi (1983) dalam buku Manajemen Peserta Didik oleh Ali Imron
mendefinisikan perpustakaan sekolah sebagai perpustakaan yang diselenggarakan di
sekolah guna menunjang program belajar mengajar di lembaga pendidikan formal
seperti sekolah, baik sekolah tingkat dasar maupun menengah, baik sekolah umum
maupun kejuruan. Selain itu, perpustakaan sekolah adalah salah satu unit sekolah yang
memberikan layanan kepada peserta didik di sekolah sebagai sentra utama, dengan
maksud membantu dan menunjang proses belajar mengajar di sekolah, melayani
informasi-informasi yang dibutuhkan serta memberikan layanan rekreatif melalui
koleksi bahan pustaka (Imron, 1995:187). Dari definisi-definisi tersebut tampaklah
jelas bahwa perpustakaan sekolah merupakan suatu unit pelayanan sekolah guna
menunjang proses belajar mengajar di sekolah.
Untuk membantu penyelenggaraan perpustakaan yang baik maka perlu diadakan
administrasi perpustkaan yaitu :
a. Pengelola
b. Ruang perpustakaan
c. Program kerja
d. Perlengkapan seperti, Kartu anggota perpustakaan, kartu peminjaman,dan kartu
katalog.
Bagi para peserta didik khususnya jenjang pendidikan menengah dan pendidikan
tinggi, terutama bagi mereka yang jauh dari orang tuanya diperlukan diperlukan
asrama. Selain manfaat untuk peserta didik, asrama mempunyai manfaat bagi para
pendidik dan petugas asrama tersebut.
Layanan bimbingan dan konseling adalah proses bantuan yang diberikan kepada
siswa dengan memperhatikan kemungkinan dan kenyataan tentang adanya kesulitan
yang dihadapi dalam rangka perkembangan yang optimal, sehingga mereka
memahami dan mengarahkan diri serta bertindak dan bersikap sesuai dengan tuntutan
dan situasi lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
5. Layanan Kafetaria Peserta Didik
Layanan kafentaria adalah layanan makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh
peserta didik disela-sela mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah sesuai dengan
daya jangkau peserta didik. Makanan dan minuman yang tersedia di kafentaria
tersebut, terjangkau dilihat dari jumlah uang saku peserta didik, tetapi juga memenuhi
syarat kebersihan dan cukup kandungan gizinya.
Layanan koperasi mendidik para peserta didik untuk dapat berwirausaha. Hal ini
sangat membantu peserta didik di kehidupan yang akan datang. Koperasi sekolah
adalah koperasi yang dikembangkan di sekolah, baik sekolah dasar, sekolah
menengah, maupun sekolah dan dalam pengelolannya melibatkan guru dan personalia
sekolah. Sedangkan koperasi peserta didik atau biasa disebut disebut koperasi siswa
12
(Kopsis) adalah koperasi yang ada di sekolah tetapi pengelolaanya adalah oleh pesera
didik, kedudukan guru di dalam Kopsis adalah sebagai pembimbing saja
8. Layanan Keamanan
Layanan keamanan yaitu layanan yang dapat memberikan rasa aman pada siswa
selama siswa belajar di sekolah misalnya adanya penjagaan oleh satpam sekolah.
9. Layanan keagamaan
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Manajemen Organisasi adalah kumpulan orang, proses pembagian kerja, dan sistem kerja
sama atau kerja sosial. Dengan kata lain organisasi alah aktivitas dalam membagi – bagi kerja
menggolong - golongkan jenis pekerjaan, memberi wewenang, menetapkan saluran perintah
dan tanggung jawab kepada para pelaksana.
B. Saran
Kritik dan saran sangat penulis harapkan demi Khasanah Keilmuan dan perbaikan
kedepannya, agar kekeliruan dan kesalahan itu semakin terminimalisir.
14
DAFTAR PUSTAKA