Ruhrufain E1f119006
Ruhrufain E1f119006
OLEH :
RUHRUFAIN
E1F1 19 006
FAKULTAS TEKNIK
2023
Jurnal DAUR LINGKUNGAN Februari 2018, Vol. 1 (1): 29-34 http://journal.daurlingkungan.ac.id
ISSN xxxx-xxxx
ABSTRAK
Instalasi Pengolahan Air (IPA) kapasitas 50 L/s di Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi menggunakan sumber air
baku Sungai Batanghari. Instalasi ini dibangun pada tahun 2012 dan selesai akhir tahun 2012. Air olahan IPA Jambi Luar Kota
didistribusikan ke 12 wilayah yang terletak di Kecamatan Jambi Luar Kota (Mendalo). Unit pengolahan yang ada pada IPA dibuat
berdasarkan prototipe proyek IPA menggunakan sumber air baku Sungai Musi yang berada di Sumatera Selatan. Spesifikasi teknis
acuan instalasi pengolahan air minum seharusnya menggunakan standar yang berlaku yaitu SNI 6774 tahun 2008 tentang tata cara
perencaaan unit paket instalasi pengolahan air dan literatur mengenai desain IPA. Terdapat perbedaan dimensi antara kriteria desain
berdasarkan SNI 6774-2008 dengan dimensi unit IPA eksisting. Beberapa unit tidak sesuai dengan spesifikasi desain. Proses
pembubuhan bahan kimia dilakukan tanpa pengujian terlebih dahulu, sehingga tidak diketahui dosis optimal bahan kimia yang
dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan melakukan optimalisasi desain unit IPA Jambi Luar Kota eksisting
dengan spesifikasi teknis SNI 6774 tahun 2008 tentang tata cara perencaaan unit paket instalasi pengolahan air dan literatur mengenai
desain IPA.
Kata Kunci : Evaluasi, Instalasi Pengolahan Air (IPA), SNI 6774-2008, Optimasi IPA
ABSTRACT
Water Treatment Plant (IPA) capacity of 50 liters per second in the district Outer City Jambi Jambi Muaro use raw water source
Batang Hari River. This installation was built in 2012 and was completed in late 2012. Air processed IPA Foreign Cities Jambi
distributed to 12 regions located in the district of Jambi Outer City (Mendalo). Processing unit which exist in the IPA IPA is based
prototype project using raw water source located Musi River in South Sumatra. The technical specifications references drinking water
treatment plant should use the applicable standard is ISO 6774 in 2008 regarding the procedure of planning unit package water
treatment plant and the literature regarding the design of IPA. There are differences between the dimensions of the design criteria
based on ISO 6774-2008 with the existing dimensions of the IPA unit. Some of the units are not in accordance with design
specifications. Affixing process chemicals do without testing it first, so it is not known optimal dose of the chemicals needed. This study
aims to evaluate and optimize the design of the IPA unit Jambi existing State Affairs with the technical specifications of ISO 6774 in
2008 regarding the procedure of planning unit package water treatment plant and the literature regarding the design of IPA.
Keywords : Evaluation; Water Treatment Plant (IPA); ISO 6774-2008; WTP Optimization
soda, dan kaporit yang berarti ada 2 unit yang tidak 1. Observasi ke unit Instalasi Pengolahan Air
digunakan. Pemakaian kaporit ditiadakan dalam proses Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro
pengolahan, padahal kaporit berfungsi sebagai Jambi.
desinfektan sebelum air olahan dialirkan ke konsumen. 2. Pengukuran unit instalasi pengolahan air minum
Peniadaan bahan kimia ini dapat menyebabkan kualitas berupa dimensi unit pengolahan tersebut.
air produksi tidak sesuai dengan standar baku mutu. 3. Wawancara dengan petugas instalasi IPA
Berdasarkan beberapa permasalahan tersebut, peneliti Kecamatan Jaluko.
melakukan Evaluasi dan Optimalisasi Sistem Sedangkan data sekunder pada penelitian ini adalah
Pengolahan Air Minum pada Instalasi Pengolahan Air sebagai berikut :
(IPA) Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro
Jambi. 1. Gambaran umum lokasi penelitian
2. Data pemakaian bahan kimia
2. Metode Penelitian 3. Gambar detail unit IPA
Proses penelitian ini berlokasi di Instalasi 4. Data kualitas air baku dan data kualitas effluen yang
Pengolahan Air Minum Kecamatan Jambi Luar Kota diuji di Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi
Kabupaten Muaro Jambi. Instalasi pengolahan air Jambi.
tersebut dibangun pada tahun 2012 untuk menambah
cakupan pelayanan PDAM Tirta Muaro Jambi di 3. Hasil dan Pembahasan
Kecamatan Jambi Luar Kota sehingga dibangun IPA
kapasitas 50 liter perdetik melalui APBN oleh 3.1. Evaluasi IPA Jaluko
Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Terdapat beberapa permasalahan pada unit IPA setelah
Karya Direktorat Pengembangan Air Minum Dinas diuji kualitas air produksinya. Setelah melalui proses
Pekerjaan Umum Provinsi Jambi. Operasional IPA pengolahan, ternyata ada beberapa parameter yang
berlangsung 16 jam dari pukul 8 pagi sampai 12 malam. mengalami kenaikan, yaitu:
Tahap pertama penelitian ini yaitu studi literatur
mengenai evaluasi unit IPA. Tahap kedua dilakukan a. Sulfat, semula 12,275 setelah diolah menjadi
pengambilan data kondisi eksisting IPA yang telah 30,0480
beroperasi. Data yang diambil terdiri dari data primer b. Kesadahan menjadi 28 padahal keadaan semula
dan sekunder. Tahap ketiga yaitu analisis data yang adalah 22
berupa evaluasi berdasarkan SNI 6773 dan 6774 tahun Berikut evaluasi unit IPA :
2008. Tahap keempat berupa optimalisasi IPA. Setelah Unit Koagulasi
dilakukan evaluasi berupa perhitungan dimensi
eksisting IPA berdasarkan kriteria desain (SNI 6773 dan Diketahui data eksisting :
6774 tahun 2008) dan evaluasi kualitas air produksi a. Tipe koagulasi : pengaduk cepat menggunakan pipa
IPA (effluen) maka diperoleh kesimpulan apakah sistem b. Q bak = 50 l/dt = 0,05 m3 /dt
yang sedang beroperasi dapat berfungsi sesuai yang c. P pipa lurus = 1 m
diharapkan dan sesuai dengan kriteria desain. d. P pipa tegak = 4,3 m
e. ∅ pipa = 300 mm = 0,3 m
Pengambilan Data
Kriteria desain :
Data primer dalam penelitian ini meliputi : a. Waktu detensi : 1-5 detik
b. Nilai G/detik : > 750
= 4,3 m
e. Tinggi masing-masing terjunan : 0,31 ; 0,34 ;0,35 m
f. Volume (C) =p×l×t
Unit Flokulasi
= 1,4×1,4×4 = 7,84 m3
Diketahui data eksisting :
Hasil evaluasi terlihat bahwa nilai gradien velocity
a. Tipe : jenis pengadukan hidrolis dengan terjunan (G) dan td tidak memenuhi kriteria desain. Keuntungan
b. Jumlah bak = 6 bak dari unit flokulasi jenis ini yaitu lebih menghemat
c. Q bak = 25 l/dt dengan 6 bak energi dan tidak bergantung pada listrik ataupun pompa
= 0,025 m3 /dt karena memanfaatkan gaya gravitasi untuk pengadukan.
d. Tinggi bak (t) = 4 m dengan free board 0,3
30
Evaluasi dan Optimalisasi Sistem Pengolahan Air Minum pada Instalasi Pengolahan Air (IPA)
Jaluko Kapasitas 50 L/S Kabupaten Muaro Jambi (Gustinawati, H)
31
Evaluasi dan Optimalisasi Sistem Pengolahan Air Minum pada Instalasi Pengolahan Air (IPA)
Jaluko Kapasitas 50 L/S Kabupaten Muaro Jambi (Gustinawati, H)
Zat yang digunakan = alumunium sulfat atau petugas teknis IPA. Standar yang digunakan adalah
Al2(SO4)3 kondisi fisik air yang jernih.
Volume tangki pelarut = 500 liter untuk 5 jam sekali b. Kondisi pompa pegaduk bahan kimia yang tidak
= 1500 liter untuk 1 hari berfungsi, menyebabkan pengadukan berlangsung
Kebutuhan dan dosis alum = 25 kg untuk 5 jam sekali secara sederhana menggunakan kayu. Petugas teknis
= 75 kg untuk 1 hari harus menggunakan tangga untuk dapat
menuangkan bahan kima ke dalam tangki pelarut
Evaluasi dan mengaduk koagulan dengan air agar dapat
a. Penggunaan bahan kimia tidak berdasarkan tercampur.
pengujian terlebih dahulu, tetapi berdasarkan feeling
ρgHQ 1000.9,81.0,10.0,025
3.2. Optimalisasi Unit Flokulasi G32 = =
μc 0,8904 × 10-3 .7,84
−1
Untuk mengoptimalkan unit ini merubah tinggi G3 = 59,6 dt ................. Sesuai
terjunan, perhitungannya :
C 3.3. Optimalisasi Unit Filtrasi
a. td = Q = 5,2 menit
b. Untuk tinggi terjunan = 0,06 m Pada unit ini, setelah dievaluasi, dapat disimpulkan
bahwa hanya kedalaman dari media filter dan media
ρgHQ penyangga sehingga optimalisasi unit ini disarankan
G12 = = 2131,8 untuk menambah ketebalan pasir sebagai media filter
μc
G1 = 46,18 dt−1 ......................... Sesuai dan kerikil sebagai media penyangga. Hal ini bertujuan
agar proses filtrasi menjadi lebih baik.
c. Untuk tinggi terjunan = 0,09 m
32
Evaluasi dan Optimalisasi Sistem Pengolahan Air Minum pada Instalasi Pengolahan Air (IPA)
Jaluko Kapasitas 50 L/S Kabupaten Muaro Jambi (Gustinawati, H)
media penyangga yang tidak sesuai kriteria desain. Badan Standardisasi Nasional. (2008). Standar Nasional
Selain itu, unit netralisasi dan desinfeksi tidak Indonesia 6774:2008 Tata Cara Perencanaan Unit
dimanfaatkan. Paket Instalasi Pengolahan Air. Jakarta : BSN.
Bourke, Noel. dkk. (2002). Water Treatment Manuals
Unit-unit yang direkomendasikan untuk optimalisasi, Coagulaton, Flocculation, and Clarification. Irlandia :
yaitu: Unit Koagulasi, dengan merubah ukuran diameter Environmental Protection Agency.
pipa menjadi 200 mm dengan ukuran semula yaitu 300 Effendi, Hefni.(2003). Telaah Kualitas Air. Yogyakarta :
mm; Unit Flokulasi, optimalisasi unit ini dengan cara Kanisius.
Fair, G.M. dkk. (1968). Water and Wastewater Engineering
merubah tinggi terjunan, masing-masing menjadi ; 0,06 ;
Volume 2. Newyork :John Wiley and Sons, Inc.
0,08; 0,09; 0,10 m. Optimalisasi unit Filtrasi dilakukan Moleong J.,Lexy. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif.
dengan cara menambah ketebalan media pasir dan Bandung : PT.Remaja Rosda Karya.
media penyangga. Optimalisasi unit bahan kimia yaitu Mulia R. 2005. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta :Graha
netralisasi dan desinfeksi dengan cara menggunakan Ilmu.
unit yang sebenarnya telah tersedia. Diharapkan Putra, Doni. 2007. Evaluasi Proses Pengolahan Air Minum
optimalisasi unit ini dapat menghasilkan air produksi PERTAMINA Lapangan Bajubang dari Segi Kualitas
(effluen) sesuai baku mutu. Air. Tugas AkhirJurusan Teknik Lingkungan Fakultas
Teknik Universitas Batanghari Jambi.
Optimalisasi dengan cara melakukan perbaikan pada Reynolds, Tom. D. 1982. Unit Operations and Processes in
unit tersebut sesuai dengan evaluasi. Sebaiknya ada Environmental Engineering. California : Brooks Cole
prosedur yang baku dalam pengoperasian IPA sehingga Engineering Dvision..
kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air produksi dapat Sutrisno, Totok dkk. (1987). Teknologi Penyediaan Air Bersih.
terjaga. Perlu peningkatan keahlian bagi teknisi atau Jakarta : Rineka Cipta.
operator lapangan pada IPA Jaluko sehingga kinerja IPA
dapat semakin optimal.
Daftar Pustaka
Al-Layla M.A. (1978). Water Supply Engineering Design.
Michigan: Ann Arbor Science Publisher Inc.Badan
Standardisasi Nasional. (2008). Standar Nasional
Indonesia 6773:2008 Spesifikasi Unit Paket Instalasi
Pengolahan Air. Jakarta : BSN.
34
ISSN 2550-0023
e-mail: gagak.water@akatirta.ac.id
Abstrak
IPAM Karangpilang I merupakan salah satu instalasi pengolahan air yang di miliki PDAM Kota
Surabaya yang melayani kebutuhan air bersih di Kota Surabaya dengan kapasitas 1.450 L/det.
Supaya IPAM tetap dapat beroperasi secara optimal, maka diperlukan evaluasi terhadap IPAM
ini. Penelitian bertujuan untuk : 1) Mengukur kinerja tiap-tiap unit Instalasi Pengolahan Air
Minum (IPAM) Karangpilang I Kota Surabaya; 2) Membandingkan kualitas air produksi yang
dihasilkan oleh IPAM Karangpilang I dengan standar PERMENKES No.492 2010; 3)
Menganalisa hasil evaluasi IPAM Karangpilang I. Evaluasi IPAM dilakukan dengan observasi,
wawancara, studi literatur, praktik lapangan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah
Kinerja setiap unit operasi belum berjalan secara optimal, yaitu pada unit Koagulasi,
Sedimentasi, Filtrasi. Kualitas air produksi IPAM Karangpilang I sesuai dengan dengan
Permenkes No 492 tahun 2010 tentang Kualitas Air. Berdasarkan hasil evaluasi secara
keseluruhan instalasi IPAM Karangpilang I pada saat eksisting sudah dapat mengolah air
dengan baik sehingga air yang diolah dapat memenuhi baku mutu air.
Abstract
IPAM Karangpilang I is one of the Water Treatment Plant (WTP) in PDAM Surabaya that serve
the needs of clean water in the city of Surabaya with a capacity of 1,450 L. In order for IPAM to
operate optimally, an evaluation of this WTP is required. The research aims to: 1) Measuring the
performance of each unit of Drinking Water Treatment Plan (WTP) Karangpilang I Surabaya; 2)
Comparing the quality of water produced by WTP Karangpilang I with PERMENKES standard
No.492/2010; 3) Analyze the evaluation results of WTP Karangpilang I. The evaluation of WTP
is done by observation, interview, literature study, field practice. The results obtained from this
research is the performance of each unit of operation has not run optimally, namely on the unit
Coagulation, Sedimentation, Filtration. The quality of water produced by WTP Karangpilang I in
accordance with Permenkes No 492 of 2010 on Water Quality. Based on the results of the
overall evaluation of the installation of WTP Karangpilang I at the existing time has been able to
process water well so that treated water can meet the water quality standards.
63 Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan, Vol. 15 No.2 September 2018
ISSN 2550-0023
Skema IPAM Karangpilang I dapat diagram alur proses pengolahan air bersih
dilihat pada Gambar 1, sedangkan untuk dapat dilihat pada Gambar 2.
Intake Aerator
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan, Vol. 15 No.2 September 2018 64
ISSN 2550-0023
Tabel 1. Hasil Pengolahan Data Unit Koagulasi dan Perbandingan dengan Standar AWWA
Standard Ket.
No Uraian Satuan Nilai
AWWA
1 Waktu Kontak (td) Detik 57,26 30 – 120 Sesuai
Gradien -1 Kurang
2 detik 458,21 500 – 1000
Kecepatan (G) Sesuai
4
3 G.td - 26236,57 >2 x10 Sesuai
65 Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan, Vol. 15 No.2 September 2018
ISSN 2550-0023
loss yang terlalu kecil. Akibatnya, bahan dengan bak flokulasi berbentuk persegi
koagulan (alumsulfat) tidak tercampur panjang dengan alas prisma yang
secara merata. berjumlah 3 kompartemen dan dilengkapi
Ketidakkonstanan nilai G menyebabkan dengan pintu air yang berbentuk persegi
flok akan hancur kembali. Nilai gradien panjang dan lingkaran. Proses yang terjadi
kecepatan dipengaruhi oleh ketinggian air. pada unit flokulasi adalah pengadukan
Untuk menghindari naik turunnya nilai G, lambat dengan melalui beton berlubang.
maka besarnya gradien kecepatan perlu Setelah dilakukan pengukuran dimensi
diturunkan tiap tahapannya dengan dan pengolahan data di Unit Flokulasi,
mengatur katup aliran tiap kompartemen diperoleh hasil bahwa Unit Flokulasi telah
agar tinggi air dapat turun secara konstan sesuai Kriteria AWWA.
(Arifiani & Hadiwidodo, 2007). Flokulasi berfungsi untuk memperbesar
Kecilnya nilai G disebabkan oleh bukan inti flok yang telah terbentuk ada unit
pintu di bak 1 menuju ke bak 2 terlalu besar koagulasi. Flokulasi dengan sistem hidrolik
mengakibatkan headloss terlalu kecil memanfaatkan beda ketinggian air. tidak
sehingga gradien kecepatan (G) tidak memerlukan energi tambahan (mekanik)
terpenuhi. sehingga dapat menghemat energi
Salah satu cata mengatasi hal ini yaitu (Priambodo & Indaryanto, 2017)
dengan pemasangan alat ukur berupa
duga air pada bukaan pintu. Alat ini Unit Sedimentasi
dipasang untuk mengetahui bukaan pintu
yang sesuai dan mengatur tinggi bukaan Bangunan sedimentasi berbentuk
pintu tersebut agar nilai gradien kecepatan persegi panjang. Bak sedimentasi juga
(G) dan nilai G.td sesuai. Nilai G dan Gtd dilengkapi dengan gutter yang berfungsi
masih dibawah nilai kriteria desain dapat sebagai saluran pelimpah dan saluran
mengakibatkan pencampuran koagulan menuju bak filter. Untuk memperkecil
tidak homogen. beban permukaan bak sedimentasi
(Hermanto, Yusuf, & Jati, 2014) dilengkapi dengan pipe settler.
Setelah dlakukan pengukuran dimensi
Unit Flokulasi dan pengolahan data, diperoleh hasil yang
dapat dilihat pada Tabel 2.
Unit Flokulasi pada IPAM Karangpilang
I berjumlah 5 unit. Unit Flokulasi dilengkapi
Tabel 2. Rekapitulasi hasil perhitungan Unit Sedimentasi dan Perbandingan dengan Standar
AWWA
STANDAR
NO URAIAN SATUAN NILAI KET
AWWA
3
1 Debit (Q) m /det 0,2736 - -
2 Waktu Kontak (td) Jam 0,69 0,5 – 1 Sesuai
Beban Permukaan 3 2
3 m /m /jam 7,45 7 – 10 Sesuai
Eksternal (So)
Beban Permukaan Internal 3 2 Kurang
4 m /m /jam 0,46 0,5 – 0,8
(So') Sesuai
5 Kemiringan Pipa Settlerθ ◦ 54 30 - 60 Sesuai
6 Diameter Pipa Settler M 0,06 0,05 – 0,1 Sesuai
7 Ketebalan Pipa Settler M 0.01 0,002 – 0,005 Sesuai
Kurang
8 Tinggi Vertikal Pipa Settler M 1,3 1-1,2
Sesuai
-5 -5
9 Bilangan Froude - 5,29 x 10 >1x 10 Sesuai
10 Bilangan Reynold - 39,,52 <500 Sesuai
11 Jumlah Pipa Settler Buah 44160 - -
12 Kecepatan Pengaliran (Vo) m/det 0,002549 - -
13 Kecepatan di inlet m/det 0,03 - -
Kecepatan di Outlet
14 m/det 0,019 - -
(Gutter)
(Sumber : Perhitungan Eksisting Unit Sedimentasi dan Standard AWWA)
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan, Vol. 15 No.2 September 2018 66
ISSN 2550-0023
67 Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan, Vol. 15 No.2 September 2018
ISSN 2550-0023
Arifiani, N. F., & Hadiwidodo, M. (2007). Hermanto, J., Yusuf, W., & Jati, D. R.
Evaluasi Desain Instalasi (2014). Evaluasi dan Optimalisasi
Pengolahan Air PDAM Ibu Kota Instalasi Pengolahan Air Minum
Kecamatan Prambanan Kabupaten (IPA I) Sungai Sengkuang PDAM
Klaten. Jurnal Presipitasi, 3(2), 78- Tirta Pancur Aji Kota Sanggau.
85. Jurnal Mahasiswa Teknik
Lingkungan Untan Vol 1, No. 1.
AWWA, ASCE. (2012). Water Treatment
Plan Design. Fifth Edition. Montgomery, J. M. (1985). Water
Newyork: The McGraw-Hill Treatment Principle and Design.
Companies Inc. Canada: John Wiley and Sons Inc.
Burhan, N., Nagu, N., & Anwar, C. (2017). Priambodo, E. A., & Indaryanto, H. (2017).
Tinjauan Instalasi Pengolahan Air Perancangan Unit Instalasi
Bersih PDAM . Jurnal Sipil Sains, Pengolahan AIr Minum Kampus
07(14), 13-22. Institut Teknologi Sepuluh
Nopember. Jurnal Teknik ITS Vol 6,
Chamdan, A., & Purnomo, A. (2013). Kajian No. 1, ISSN 2337-3539 (2301-9271
Kinerja Teknis Proses dan Operasi Print).
Unit Koagulasi-Flokulasi-
Sedimentasi pada Instalasi Utami, D. S., Oktiawan, W., & Wardana, I.
Pengolahan Air (IPA) Kedungguling W. (2016). Design Pengolahan Air
PDAM Sidoarjo. Jurnal Teknik Minum untuk Optimalisasi
POMITS , 2(2), 118-123. Pelayanan Air Bersih Wilayah
Pelayanan Luar Kota Kecamatan
Gaib, D. T., Tanudjaja, L., & Hendratta, L. Sukaharjo Kabupaten Sukoharjo .
A. (2016). Perencanaan Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 5
Peningkatan Kapasitas Produksi No. 1, Universitas Diponegoro
Air Bersih Ibukota Kecamatan Semarang.
Nuangan. Jurnal Sipil Statik, 4(8),
481-490. Waluyo, Y. (2016, April 12). Tahun Ini,
PDAM Surabaya Targetkan
Hardyanti, Nurandani, & Fitri, N. D. (2006). Pendapatan Rp 650 Miliar.
Studi Evaluasi Instalasi Retrieved from Bisnis.com:
Pengolahan Air Bersih untuk http://industri.bisnis.com/read/2016
Kebutuhan Domestik dan Non 0412/45/537301/tahun-ini-pdam-
Domestik (Studi Kasus Perusahaan surabaya-targetkan-pendapatan-
rp650-miliar
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan, Vol. 15 No.2 September 2018 68