Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT


PUSKESMAS SIMOLAWANG
TAHUN 2022

A. PENDAHULUAN
Pemerintah Indonesia telah menandatangani kesepakatan global tentang
peningkatan pembangunan manusia dan lingkungannya yaitu melalui Millenium
Development Goals (MDG’s), dimana salah satu goal yang harus dicapai adalah
meningkatkan akses air minum dan akses sanitasi dasar oleh masyarakat. Salah
satu program unggulan untuk mendukung target tersebut adalah Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM).
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah pendekatan untuk
mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan
cara pemicuan. Pemicuan adalah cara untuk mendorong perubahan perilaku
higiene dan sanitasi individu atau masyarakat atas kesadaran sendiri dengan
menyentuh perasaan, pola pikir, perilaku, dan kebiasaan individu atau masyarakat.
Pemicuan kepada masyarakat diarahkan untuk memberikan kemampuan dalam
merencanakan perubahan perilaku, memantau terjadinya perubahan perilaku dan
mengevaluasi hasil perubahan perilaku. Masyarakat menyelenggarakan STBM
secara mandiri dengan berpedoman pada pilar STBM yang digunakan sebagai
acuan penyelenggaraan Sanitasi total Berbasis Masyarakat yang terdiri atas :
1. Stop Buang Air Besar Sembarangan;
2. Cuci Tangan Pakai Sabun;
3. Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga;
4. Pengamanan Sampah Rumah Tangga; dan
5. Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga.

B. LATAR BELAKANG
Puskesmas Simolawang terdiri 2 Kelurahan, 2 diantaranya Kelurahan
Simolawang dan Kelurahan Sidodadi masih belum ODF. Program Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) dengan jumlah yang masih dibawah target sejumlah
dan kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) senilai 85%. Sehubungan
dengan hal tersebut di atas maka Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
perlu dilaksanakan dan diterapkan di Kota Surabaya.
C. TUJUAN
C.1 Tujuan Umum :
Mewujudkan perilaku masyarakat yang higienis dan saniter secara
mandiri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya, memperkuat upaya perilaku hidup bersih dan sehat.
C.2 Tujuan Khusus :
1. Mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan
2. Meningkatkan dan membudayakan perilaku Stop Buang Air Besar
Sembarangan di masyarakat guna tercapainya Kelurahan Stop Buang air
Besar Sembarangan (ODF/Open Defecation free)
3. Meningkatkan dan membudayakan perilaku cuci tangan pakai sabun
dengan air bersih yang mengalir secara berkelanjutan di masyarakat;
4. Meningkatkan dan membudayakan perilaku pengelolaan air minum dan
makanan rumah tangga yang aman dan bersih secara berkelanjutan
5. Meningkatkan dan membudayakan perilaku memilah sampah rumah
tangga sesuai dengan jenisnya seperti upaya Reduce, Reuse, Recycle
(3R) dan membuang sampah rumah tangga secara rutin
6. Meningkatkan dan membudayakan perilaku pengamanan limbah cair
rumah tangga di masyarakat dengan benar.

D. KEGIATAN DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Pendataan dan pemetaan wilayah BABS oleh Sanitarian Puskesmas di wilayah
kerja masing – masing dilakukan dengan cara :
a. Melakukan survey lapangan dan pendataan wilayah yang dibantu oleh
kader sanitasi/lingkungan;
b. Melakukan pemetaan dari hasil survey lapangan terhadap wilayah yang
masih BABS dan yang sudah Stop BABS (dalam hal ini RW) dengan
digambarkan melalui peta wilayah yang diberi tanda warna merah apabila
masih BABS dan warna Biru apabila Stop BABS.
2. Pembentukan dan pelatihan Tim Fasilitator Puskesmas, dilakukan dengan cara:
a. Memprioritaskan puskesmas dengan tingkat wilayah BABS terbanyak
yang dilihat dari hasil pendataan dan pemetaan wilayah BABS oleh
sanitarian Puskesmas yang dibantu oleh kader.
b. Membentuk Tim Fasilitator STBM Puskemas yang terdiri dari Sanitarian,
Bidan kelurahan/promkes, kader lingkungan,PKK dan tokoh masyarakat
c. Melatih Tim Fasilitator yang telah dibentuk dengan narasumber yang
berkompeten.
3. Pemicuan STBM, dilakukan dengan cara :
a. Menentukan komunitas BABS(RT/RW) yang akan dilakukan pemicuan
oleh Tim Fasilitator STBM dan tempat yang digunakan untuk pemicuan;
b. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait di wilayah komunitas
yang akan dilakukan pemicuan (RT/RW/Kelurahan);
c. Membuat undangan terhadap komunitas yang akan dipicu
d. Menyiapkan bahan dan Peralatan yang akan digunakan sebagai media
untuk pemicuan.
4. Monev Pasca Pemicuan STBM, dilakukan dengan cara :
a. Menindaklanjuti hasil pemicuan (warga-warga yang telah terpicu waktu
pemicuan) dengan melakukan survey lapangan ke rumah warga untuk
memastikan adanya perubahan perilaku;
b. Melakukan monitoring secara periodik terhadap komunitas yang dipicu
yang belum melakukan perubahan perilaku;
c. Mengevaluasi hasil perubahan perilaku;
5. Pembentukan TIM Verifikasi Kelurahan ODF oleh Kecamatan, dilakukan
dengan cara
a. Puskesmas membentuk Tim Verifikasi Kelurahan ODF, apabila di
wilayahnya dianggap 100% masyarakatnya telah akses jamban sehat dan
Stop BABS;
b. Puskesmas satu dengan lainnya yang berada di satu wilayah kecamatan
melakukan koordinasi untuk membentuk Tim Verifikasi kelurahan
ODF,yang kemudian akan disahkan dengan Surat keputusan dari
Kecamatan tentang Tim Verifikasi Kelurahan ODF;
c. Tim Verifikasi terdiri dari Petugas Sanitasi Puskesmas, Bidan Kelurahan,
Petugas Kecamatan, Tim Penggerak PKK/Kader dan anggota masyarakat
dari kelurahan lain.
6. Verifikasi Kelurahan ODF (Open Defecation Free)
a. Menentukan Kelurahan yang akan dilakukan verifikasi kelurahan ODF
untuk memastikan status ODF suatu komunitas masyarakat yang
menyatakan bahwa secara kolektif mereka telah bebas dari perilaku
Buang Air Besar Sembarangan (BABS);
b. Konsolidasi TIM Verifikasi
 Penyiapan lembar penilaian
 Penyamaan Persepsi tentang isi lembar penilaian dan 100%
penduduk sudah mengakses jamban/WC
 Pembagian Wilayah dan Jadwal
c. Pelaksanaan Verifikasi
Semua TIM melaksanakan kunjungan rumah (sesuai sampel) untuk
melakukan penilaian sesuai dengan lembar penilaian.
d. Penentuan hasil Verifikasi
 Buat Rekapitulasi hasil penilaian
 Lolos Verifikasi Jika semua Kriteria dipenuhi
 Buat Berita Acara Verifikasi yang ditanda tangani oleh ketua TIM Verifikasi
mengetahui Lurah
e. Mengirim Berita acara verifikasi ke Dinas Kesehatan
f. Penerbitan Sertifikat Kelurahan ODF dari Dinas Kesehatan Kota yang
ditandatangani oleh Walikota/ Kepala Dinas Kesehatan

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Pemicuan
2. Monev
3. Survey PHBS
4. Survey rumah Sehat
5. Pengendalian dan penyemprotan Lalat
6. Gerakan PHBS

PERAN LINTAS SEKTOR


1. RT memberikan dukungan dalam STBM
2. RW memberikan dukungan secara menyeluruh dari KK yang di picu untuk
BABS
3. Lurah membantu dalam kegiatan perekapan jumlah rumah yang BABS
4. Kader lingkungan membantu dalam mengumpulkan masya yang belum memiliki
jamban dan rumah yang tidak sehat sesuai criteria penilaian rumah sehat
5. Toko masyarakat dan badan LKMK membantu untunmendatangakn para KK
yang sebelumnya hany ibnu ibu saja yang hadir dalam kegiatan Pemicuan.

F. SASARAN
1. Sasaran pemicuan adalah komunitas masyarakat (RT/RW/Kelurahan) yaitu :
a. Semua keluraga yang belum melaksanakan salah satupilar atau lima pilar
STBM
b. Semua keluraga yang telah memiliki fasilitas sanitasi tetapi belum memenuhi
syarat kesehatan
2. Rumah masyarakat Kelurahan Simolawang dan Kelurahan Sidodadi
3. Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di wilayah Kelurahan Simolawang dan
Kelurahan Sidodadi
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Pemicuan STBM dilakukan dengan anggaran APBD dan APBN (BOK) dengan
jadwal sebagai berikut :
APBN (BOK) : Sesuai dengan POA BOK
Pemicuan pada Bulan Mei dan Juni 2017
Monev pada Bulan Juni , Agustus 2017

JADWAL KEGIATAN PEMICUAN STBM


Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pembinaan
pemeriksaan
STBM
Pemeriksaan
STBM

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Evaluasi pelaksanaan kegiatan akan di lakukan setiap akhir kegiatan
Pemicuan dan Monev apakah ada perubahan pembangunan Jamban Sehat
2. Pelaporan kegiatan ada di dalam laporan surat perjalanan Dinas di kegiatan
BOK
3. Kegiatan pemicuan dan Monev dilaporkan ke Dinas Kesehatan.

I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan Kegiatan Pemicuan dan Monev dilakukan pada form laporan dinas
Tribulanan,
2. Pelaporan kegiatan kunjungan Pemicuan dan Monev di lakukan setiap
Tribulan ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya disertai SPPD, Undangan dan
foto kegiatan
3. Evaluasi kegiatan dilakukan setahun sekali di minlok Puskesmas Simolawang

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Simolawang Penanggung Jawab

dr.Dwi Sapta Edy Purnama Riris Aprilia Putri Amd.KL


NIP. 1976

Anda mungkin juga menyukai