Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KUNJUNGAN VIRTUAL KE MUSEUM

BANK INDONESIA
Makalah ini disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar
Makroekonomi

DOSEN PENGAMPU : Nancy Nopeline, S.E, M.Si.

DISUSUN OLEH :
OKTAVIANI BR SURBAKTI (21520168) GROUP
MA 5

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MANAJEMEN

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulisan makalah tentang “Kunjungan Virtual Ke Museum
Bank Indonesia” dapat dikerjakan dan diselesaikan dengan tepat waktu.
Makalah ini berjudul “Kuliah Virtual Bank Indonesia”. Penulisannya bertujuan
untuk memaparkan bagaimana sejarah singkat Museum Bank Indonesia. Makalah
ini juga tidak luput dari kekurangannya. Oleh karena itu, saran konstruktif yang
berguna untuk penyempurnaan isi makalah ini, akan disambut dengan senang hati.
Penulis berharap Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca.
Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah mendukung dan memberi bantuan kepada penulis sehingga penulisan
makalah ini menjadi lebih baik lagi untuk selanjutnya.

Pancur Batu, 01 April 2022

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................2

DAFTAR ISI ............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................................1


1.2 Tujuan......................................................................................................2
1.3 Manfaat....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3

2.1 Sejarah singkat Museum Bank Indonesia...............................................3


2.2 Tujuan Pendirian Museum Bank Indonesia.............................................3
2.3 Visi dan Misi Museum Bank Indonesia....................................................4
2.4 Fasilitas Museum Bank Indonesia...........................................................4
2.5 Koleksi Museum Bank Indonesia.............................................................4
2.6 Jam Buka Museum Bank Indonesia........................................................6
BAB III PENUTUP....................................................................................................7

3.1 Kesimpulan...............................................................................................7
3.2 Saran........................................................................................................7

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Museum BI menempati gedung BI Kota yang sebelumnya digunakan oleh De
JavascheBank, gedung yang mempunyai nilai sejarah yang tinggi. Pemerintah telah
menetapkan bangunan tersebut sebagai bangunan cagar budaya sesuai SK Gubernur Provinsi
DKI Jakarta No.475 tahun 1993.

Pelestarian gedung BI Kota sejalan dengan kebijakan Pemerintah DKI Jakarta yang
mencanangkan daerah Kota Tua sebagai salah satu daerah bersejarah di Jakarta. Sebagai salah
satu pelopor revitalisasi gedung-gedung bersejarah di Kota Tua, BI bermaksud menyajikan
pengetahuan terkait peran BI dalam perjalanan sejarah bangsa, termasuk memaparkan latar
belakang kebijakan BI yang diambil dari waktu ke waktu. Hal inilah yang menjadi
pertimbangan munculnya gagasan pentingnya keberadaan Museum Bank Indonesia.

Museum ini menyajikan informasi peran Bank Indonesia dalam perjalanan sejarah
bangsa yang dimulai sejak sebelum kedatangan bangsa barat di Nusantara hingga
terbentuknya Bank Indonesia pada tahun 1953 dan kebijakan-kebijakan Bank Indonesia,
meliputi pula latar belakang dan dampak kebijakan Bank Indonesia bagi masyarakat sampai
dengan tahun 2005.

Penyajiannya dikemas sedemikian rupa dengan memanfaatkan teknologi modern dan


multi media, seperti display elektronik, panel statik, televisi plasma, dan diorama sehingga
menciptakan kenyamanan pengunjung dalam menikmati Museum Bank Indonesia. Selain itu
terdapat pula fakta dan koleksi benda bersejarah pada masa sebelum terbentuknya Bank
Indonesia, seperti pada masa kerajaan-kerajaan Nusantara, antara lain berupa koleksi uang
numismatik yang ditampilkan juga secara menarik.

1
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah agar pembaca dan penulis dapat
mengetahui apa tujuan dari didirakannya Museum Bank Indonesia dan penulis
dapat mengetahui apa saja koleksi dan Fasilitas yang ada di Museum Bank
Indonesia.

1.3 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh melalui penulisan makalah ini ialah baik bagi
penulis dan pembaca diharapkan dapat memahami bagaimana sejarah dari Museum
Bank Indonesia dan apa tujuan Pendirian Museum Bank Indonesia dan apa saja
Fasilitas Museum Bank Indonesia serta dapat memperluas wawasan dan
pengetahuan penulis maupun pembaca.

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Singkat Museum Bank Indonesia


Setiap museum memiliki kisah menarik dibalik pendiriannya, tidak terkecuali
Museum Bank Indonesia Jakarta. Museum yang letaknya berada di depan stasiun
Beos Kota ini pertama kali didirikan tahun 1828 dan dulunya adalah tempat De
Javasche Bank beroperasi.

Dulunya, Museum BI juga dipakai untuk rumah sakit umum dengan nama
Binnen Hospital. Karena memiliki nilai sejarah yang tinggi, Museum BI akhirnya dialih
fungsikan menjadi De Javasche Bank dinasionalisasikan menjadi Bank Sentral
Indonesia atau yang umum dikenal sebagai Bank Indonesia pada tahun 1853.
Namun gedung tersebut hanya beroperasi sampai tahun 1962 ketika Bank Indonesia
berpindah di Thamrin, Jakarta Pusat. Kemudian gedung bekas BI tersebut dibiarkan
kosong.

Namun, untuk menjaga nilai sejarah di dalamnya akhirnya, Museum BI dibuka


untuk umum pada 15 Desember 2006 dan dijadikan sebagai warisan cagar budaya.
Selain itu, pendirian museum BI ini juga akan menunjang perkembangan kawasan
Kota Tua sebagai destinasi wisata Ibukota.

2.2 Tujuan Pendirian Museum Bank Indonesia


Adapun tujuan dari pendirian dan pemeliharaan gedung BI Kota adalah sebagai
berikut:
1. Sarana Komunikasi Kebijakan BI
Museum BI memiliki fungsi untuk mensosialisakan berbagai kebijakan yang
dikeluarkan BI sehingga masyarakat dapat lebih mudah mengetahui dan memahami
kebijakan BI terkini.
2. Tempat Mengumpulkan, Menyimpan, dan Merawat Benda Numismatik
ataupun Dokumen Bersejarah BI Beragam bentuk benda numismatik ataupun
dokumen yang bernilai sejarah dalam perjalanan bank sentral Indonesia akan
dikelola dan disajikan secara lengkap dan runtut, sehingga mudah dipahami
oleh berbagai lapisan masyarakat.
3. Sarana Rekreasi Literasi Yang Menghibur/Edutainment
(EducationEntertainment)
Museum BI juga bertujuan sebagai sarana edukasi yang menghibur bagi
masyarakat dengan menyediakan fasilitas pengetahuan kebanksentralan berbasis
teknologi terkini.

3
2.3 Visi dan Misi Museum Bank Indonesia
VISI
Menjadi wahana sumber informasi tentang sejarah Bank Sentral Indonesia yang
terpercaya, informatif, modern dan menarik yang dikelola secara profesional.
MISI
Menyediakan sarana edukasi kepada masyarakat secara menarik dengan
memanfaatkan teknolog informasi yang tepat guna mengenai: Fungsi dan peran
Bank Indonesia dari waktu ke waktu Gedung cagar budaya milik Bank Indonesia dan
bendabenda koleksi yang terkait dengan sejarah Bank Indonesia, termasuk
pelestariannya Sejarah kebujakan Bank Sentral di bidang moneter, perbankan dan
sistem pembayaran.

2.4 Fasilitas Museum Bank Indonesia


Fasilitas yang tersedia di museum sangat memberikan kenyamanan
bagi pengunjung.Diantaranya,
1. Ruang Penitipan Barang
2. Pusat Informasi BI
3. Ruang Auditorium
4. Ruang Serbaguna
5. Perpustakaan dan kios buku
6. Cendramata

2.5 Koleksi Museum Bank Indonesia


Tumpukan Emas di Museum Bank Indonesia
Emas dalam tumpukan emas tersebut masing-masing memiliki berat sebesar 13,5 kg
per batangnya. Nilai satu batang emas tersebut setara dengan Rp6,7 miliar hingga
Rp7 miliar.Emas tersebut ada yang disimpan di Indonesia dan ada yang di luar
negeri.
1) Koleksi Numismatik Uang Kerajaan di NusantaraMasa kejayaan kerajaan
Hindu Buddha :
1. UANG GOBOG MAJAPAHIT
2. MA PERAK

4
3.UANG KAMPUA
2) Masa kejayaan kerajaan Islam
1. DINARA/JINGGARA
2. REAL BATU SUMENEP
3. KASHA BANTEN
3) Uang Kolonial VOC dan usaha-usaha pembiayaan perdagangannya

Kongsi dagang Belanda, VOC (1602-1799) yang mendominasi


perdagangan di Nusantara berusaha menggantikan semua mata
uang asing yang beredar di Nusantara. Untuk menggantikan Real
Spanyol yang populer, dicetaklah uang Real Belanda .
4) Uang Republik Indonesia Serikat dan Gunting Sjafruddin
Konferensi Meja Bundar pada bulan Desember 1949, menyepakati
pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS).
5) Uang Pemerintahan dan Bank Indonesia Kewenangan BankIndonesia dan
Pemerintah
Berdasarkan Undang-Undang Pokok Bank Indonesia No.11/1953, Bank
Indonesia memiliki wewenang untuk menerbitkan dan mengedarkan uang
pecahan lima Rupiah ke atas.
6) ORI
Melalui Keputusan Menteri Keuangan tanggal 29 Oktober 1946 ditetapkan
berlakunya
ORI secara sah mulai 30 Oktober 1946 pukul 00.00, diperkuat dengan
UndangUndang tanggal 1 Oktober 1946 yang menetapkan penerbitan ORI.28.
7)ORIDA
ORIDA adalah uang kertas atau tanda pembayaran yang sah yang berlaku secara
terbatas di daerah tersebut,” tulis Darsono dkk. ORIDA Sumatera Karesidenan
Lampung. (Historia.id/Koleksi Museum Bank Indonesia).
8)Uang Bank Indonesia
Pada tahun 1953, untuk pertama kalinya uang kertas Bank Indonesia dengan tanda
tahun 1952 beredar di Indonesia. Uang ini disiapkan bersamaan dengan
penyusunan undang-undang bank sentral dan dicetak di percetakan Thomas De La
Rue & Co, Inggris, serta percetakan Johan Enschede en Zonen, Imp., Belanda.
Sementara itu, NV Pertjetakan Kebajoran mencetak sebagian pecahan Rp10 dan

5
Rp25. Seri ini disusul dengan seri hewan, seri pekerja tangan, seri bunga dan
burung, serta seri tokoh nasional atau pahlawan.

9) Uang khusus peringatan


Bank Indonesia juga menerbitkan uang khusus peringatan dalam rangka
memperingati peristiwa penting atau untuk tujuan tertentu. Biasanya dicetak dalam
jumlah terbatas untuk diedarkan di kalangan kolektor dengan harga jual di atas nilai
nominalnya.
10) Uang bersambung
Pada tanggal 1 Desember 2004, Bank Indonesia menerbitkan uang bersambung
pecahan Rp20.000 dan Rp100.000, keduanya dalam dua-lembaran dan
empatlembaran. Pada 20 Oktober 2005 terbit lagi uang bersambung pecahan
Rp10.000 dan Rp50.000, keduanya juga dalam dua-lembaran dan empat-lembaran.

2.6 Jam Buka Museum Bank Indonesia


JAM OPERASIONAL
Selasa-Jumat : 08.00-15.30 WIB
Sabtu-Minggu : 08.00-16.00 WIB
Tur dengan pemandu selasa-Minggu : 08.00,10.00,13.00 WIB

6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kegiatan kuliah Virtual ke Museum Bank Indonesia sangat menarik dan
menyenangkan, karena dapat menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa
tentang tugas dan peran penting Bank Indonesia di era globalisasi ini dengan baik
dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut.
Selain itu, Mahasiswa juga dapat mengetahui tentang sejarah uang, system
pembayaran, dan pertukaran dari dulu hingga sekarang yang tentunya dapat
bermanfaat bagi semua pihak.

3.2 Saran
• Diharapkan pada saat berkunjung ke Museum Bank Indonesia
Selanjutnya,waktu diperpanjang sehingga tidak tergesa-gesa
• Sebaiknya obyek study bandinganya ditambah seperti Bursa Efek
Jakarta, agar siswa lebih mengetahui tentang dunia kerja di bidang
keuangan
• Bagi Pihak Bank Indonesia agar lebih meningkatkan fasilitas museum,
agar pengunjung merasa lebih nyaman.

Anda mungkin juga menyukai