Anda di halaman 1dari 7

1.

JUDUL : Tips Membersihkan Area Kelamin Bayi Perempuan

Poin di Infografis :
Membersihkan Area Kelamin Bayi Perempuan Dengan Benar

1. Bersihkan tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer.


2. Buka bibir vagina secara perlahan.
3. Usapkan bola kapas yang sudah dibasahi dengan air hangat di lipatan bibir vaginanya. Arah
usapan harus dilakukan dari arah vagina ke anus, bukan sebaliknya.
4. Bersihkan kotoran hingga benar-benar tidak ada yang tersisa. Tidak perlu pakai sabun.
Hindari menggunakan produk bayi yang dibuat dengan sabun dan tisu bayi yang
mengandung alkohol atau parfum, karena hal ini dapat mengganggu keseimbangan alami
kulit bayi. 
5. Bilas lagi area organ intim bayi dengan air hangat.
6. Lalu keringkan dengan handuk bersih dengan cara ditepuk-tepuk lembut, hindari
menggosoknya. Pasalnya, menggosok area kelamin bisa menyebabkan iritasi.
7. Hindari menaburkan bedak bayi atau baluran jamu pada organ intim bayi.
8. Jika popok bayi kotor sebelum dimandikan, bersihkan alat kelamin dan pantatnya sebelum
memandikannya. 
9. Ketika sedang berada di rumah saja, sesekali Bunda tidak pakaikan popok bayi selama
seharian.
10. Pastikan area kelamin benar-benar bersih dan kering sebelum mengenakan popok yang
baru. 

Caption :
Bayi memiliki frekuensi buang air besar (BAB) dan kecil yang lebih banyak daripada
orang dewasa. Untuk BAB saja, bayi berusia 6 minggu bisa melakukannya hingga empat kali
sehari. Maka itu, Bunda perlu tahu bagaimana cara membersihkan dan vagina si kecil dengan
benar.
Organ intim termasuk area yang super sensitif dan lembap. Ditambah lagi, setiap hari
bayi memakai popok. Pemakaian popok meningkatkan kelembapan di area yang tertutup.
Semakin lembap kondisi kulit yang tertutup, semakin tinggi risikonya untuk terinfeksi bakteri
atau jamur. Gesekan antara kain atau kertas popok dan kulit juga rentan bikin iritasi. Jika kulit di
area organ intimnya terkena iritasi, si kecil akan tidak nyaman dan terus-menerus rewel.

#rsiakendangsari
#rumahsakitibudananak
#rumahsakitibuanak
#rsiasurabaya
#bundadanbuahhati
2. JUDUL : Keputihan pada anak, bisa kah?

Poin di Infografis :
Mengenali kemungkinan terjadinya keputihan pada anak

Keputihan terdiri dari dua jenis yaitu keputihan fisiologis (normal) dan keputihan
patologis (tidak normal). Keputihan yang normal memiliki beberapa tujuan, yaitu
membersihkan dan melembabkan vagina, serta membantu mencegah dan melawan infeksi.

Keputihan fisiologis :
Pada anak adalah kondisi normal dan ini sering kali terjadi. Sebelum memakaikan celana
dalam atau popok untuk anak, Bunda harus pastikan dulu area kemaluannya benar-benar
kering. Umumnya keputihan anak-anak berwarna bening tidak berbau, dan tidak
menimbulkan rasa panas atau gatal di area kemaluan. Penyebab yang sering adalah:
1. Kulit kemaluan yang masih sangat tipis dan sensitive. Jarak lubang kemaluan yang sangat
dekat dengan anus.
2. Cara memakai pakaian dalam  yang kurang tepat.
3. Proses pembersihan alat kelamin yang tidak benar, Untuk proses pembersihan alat
kelamin, sama seperti orang dewasa, Bunda harus membersihkannya dari bagian
depan ke belakang, bukan sebaliknya
4. Penggunaan popok yang tidak higienis.

Keputihan Patologis:
Penyebab :
1. Infeksi dari jamur
2. Infeksi bakteri
3. Infeksi parasite
4. Infeksi ragi vagina
5. Infeksi Cacing kremi
6. Benda asing non-infeksi, seperti bedak , salep , parfum, pewarna dalam deterjen,
pelembut kain, dan cairan lainnya.
7. Kondisi keputihan pada anak yang paling berbahaya adalah  vaginitis  yaitu
penyakit yang disebabkan oleh penyakit menular seksual  akibat virus dan bakteri
Kapan harus berkonsultasi ke Dokter?

1. Vagina gatal , terbakar atau iritasi


2. Bau tidak sedap dari kemaluan
3. Nyeri di perut bagian bawah
4. Keputihan yang kental dan berwarna putih
5. Lepuh, benjolan atau luka di area genital
6. Adanya rasa sakit ketika buang air kecil
7. Obat sudah habis tetapi masih ada gejala infeksi vagina
8. Si Kecil mengalami demam
9. Bila anak merasa sakit padahal sudah minum obat

Pencegahan:

1. Tidak menggunakan tisu toilet yang mengandung pewarna atau pewangi.


2. Tidak membersihkan vagina dengan sabun mandi karena bisa meningkatkan risiko
infeksi.
3. Mengajarkan Si Kecil untuk menjaga area vaginanya tetap kering.
4. Mengajarkan Si Kecil cara mencuci vagina yang benar, yaitu membersihkan dari
depan ke belakang (vagina ke anus) setelah buang air kecil atau buang air besar.
5. Menepuk-nepuk vagina bagian luar dan vulva hingga kering daripada digosok
dengan tisu. Melakukannya akan membantu mencegah bola-bola kecil tisu
terbentuk yang bisa tersumbat di vagina.
6. Rutin mengganti pakaian dalamnya setiap hari.
7. Tidak terlalu sering memakaikan celana yang terlalu ketat.
8. Mengganti pakaian sesegera mungkin setelah olahraga atau berenang.

Caption :
Bunda keputihan juga bisa terjadi saat fase anak-anak. Keputihan pada anak terbagi
dua, yaitu keputihan fisiologis dan keputihan patologis . Keputihan yang harus diwaspadai
jika tidak kunjung selesai dan menimbulkan rasa tidak nyaman pada Si Kecil. Namun,
jika keputihan ini berbau, gatal, bahkan membuat vagina panas, segera periksakan ke
Dokter.

#rsiakendangsari
#rumahsakitibudananak
#rumahsakitibuanak
#rsiasurabaya
#bundadanbuahhati
3. JUDUL : Migrain dan Cara Mengatasinya

Poin di Infografis :
Waspada Serangan Migrain

Migrain adalah salah satu jenis nyeri kepala yang ditandai dengan nyeri kepala berulang dengan
serangan nyeri yang berlangsung 4 sampai 72 jam.

Gejala dan Tanda:


1. Biasanya menyerang pada satu sisi kepala (unilateral).
2. Sifatnya berdenyut dengan intensitas nyeri sedang sampai berat (diperberat dengan
aktivitas)
3. Mual
4. Muntah
5. Sensitif terhadap cahaya
6. Sensitif terhadap suara
7. Sensitif terhadap bau
8. Sensitif terhadap sentuhan

Penyebab:
a. Riwayat keluarga
b. Mutasi kromosom
c. Gender dan hormonal (Wanita beresiko tiga kali lebih mungkin menderita migrain
dibanding pria. Penurunan hormon estrogen dan progesteron saat menstruasi)
d. Usia
Migrain terjadi pada rentang usia 25-55 tahun dan menurun secara signifikan pada wanita
setelah menopause.
e. Faktor Gaya Hidup
o Pemicu dari makanan yang menyebabkan gangguan pada pembuluh darah
o Stress, merokok, konsumsi alkohol, kurang tidur / tidur berlebihan, pola
makan tidak teratur, jarang berolahraga
f. Rangsangan sensorik : cahaya, bunyi atau bau
g. Perubahan cuaca / tekanan udara

Mengatasi Migrain / Terapi


a. Secara farmakologis (menggunakan obat kimia )
1. Hindari faktor pencetus yaitu mengubah gaya hidup agar lebih sehat.
2. Untuk migrain ringan sampai sedang (tidak sampai mengganggu aktivitas), tidak dianjurkan
menggunakan obat–obatan kimia,
b. Secara non farmakologis (menggunakan relaksasi, akupressur/akupuntur)

 Memijat ringan bagian kepala yang terserang migrain dengan perlahan


 Beristirahat / tidur di kamar yang sepi dan gelap
 Kompres dingin di atas dagu / belakang leher
 Relaksasi : menghirup napas dalam – dalam dan perlahan melalui hidung, mendengarkan
musik, membayangkan berada di tempat yang menyenangkan
 Berlatih yoga yaitu kombinasi antara postur tubuh dan teknilk pernapasan
 Akupresur yaitu teknik penekanan pada titik – titik akupuntur di permukaan tubuh
dengan tangan / alat bantu berujung tumpul.
4. JUDUL : Penyebab Rahim Turun

Poin di Infografis : Waspada Penyebab Rahim Turun

Rahim turun juga dikenal sebagai prolaps uteri adalah gangguan kesehatan yang
menyebabkan rahim turun hingga menonjol keluar dari vagina. Pada kondisi normal, rahim
terletak di dalam panggul dan disangga otot dan jaringan sekitarnya. Turun rahim bisa terjadi
akibat melemahnya otot dan jaringan di sekitar panggul. Penyakit ini disebut lebih berisiko
menyerang wanita yang sudah berusia lanjut dan sudah memasuki masa menopause. Risiko
penyakit ini juga meningkat pada wanita yang pernah melahirkan secara normal.

Penyebab dan Faktor Risiko :

 Pernah menjalani persalinan normal, terutama jika bayi berukuran besar atau kembar. 
 Pernah menjalani operasi panggul dan mengalami komplikasi. 
 Memasuki masa menopause, di mana terjadi penurunan kadar hormone estrogen. 
 Mengidap penyakit bronkitis atau asma dalam jangka waktu lama.
 Obesitas alias memiliki berat badan berlebih. 
 Faktor pertambahan usia. 
 Sering mengangkat beban berat. 
 Mengalami sembelit kronis. 
 Menderita tumor panggul
 Merokok, karena dapat menyebabkan batuk kronis

Gejala dan Tanda:

 Adanya tekanan di panggul atau vagina


 Jaringan rahim dan leher rahim menonjol ke lubang vagina
 Sakit perut dan punggung bagian bawah
 Infeksi kandung kemih berulang
 Keputihan yang lebih banyak dari biasanya
 Sulit mengontrol buang air kecil
 Anyang-anyangan atau kurang tuntas meskipun sudah buang air kecil
 Kesulitan buang air besar
 Nyeri saat berhubungan seksual
 Vagina terasa kendur
 Merasa tidak nyaman saat berjalan

Caption :
Hai Bunda! Apakah sudah mengenal istilah Rahim Turun? Kondisi ketika rahim turun hingga
menonjol keluar dari vagina dimana seharusnya rahim terletak di dalam panggul dan disangga
otot dan jaringan sekitarnya. Mari berkenalan lebih dekat dengan rahim turun, begini
penjelasannya, Bunda.

#rumahsakitibudananak
#rumahsakitibuanak
#rsiasurabaya
#bundadanbuahhati

Anda mungkin juga menyukai