Anda di halaman 1dari 13

Tanggal Praktikum : 16 November 2021

Tanggal Pengumpulan :

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA SEMESTER 115

Karakteristik Transistor Basis Ditanahkan

Nama : Febrian Zulmi


NRM : 1306620032
Dosen Pengampu : Dewi Muliyati, M.Si., M.Sc.

Asisten Laboratorium:
- Fiqri Aditya Riyanto (1306619007)
- Wildan Nurrahman(1306619044)
- Firman Prastiawan (1302619076)
- Febian Riza Rhamadhan (1306619032)
- Rendy Setiabudi (1302619070)

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Negeri Jakarta
2021
MODUL VII

KARAKTERISTIK TRANSISTOR BASIS DI TANAHKAN

A. TUJUAN
1. Mempelajari karakteristik masukan transistor basis ditanahkan.
2. Mempelajari karakteristik keluaran transistor basis ditanahkan.
3. Membuat grafik karakteristik transistor basis ditanahkan.

B. TEORI DASAR
Transistor merupakan dioda dengan dua sambungan (jjunction). Sambungan itu
membentuk transistor PNP maupun NPN. Ujung-ujung terminanlnya berturut-turut
disebut emitor, base dan kolektor. Base selalu berada ditengah, diantara emitor dan
kolektor. Transistor ini disebut dengan transistor bipolar, karena struktur dan prinsip
kerjanya tergantung dari perpindahan elektron dikutub negatif mengisi kekurangan
elektron (hole) dikutub positif. Bi=2 dan polar=kutub. Adalah Williom Schockley pada
tahun 1951 yang perrtama kali menemukan transistor bipolar.
Akan dijelaskan kemudian, transistor adalah komponen yang bekerja sebagai
sakelar (switch on/off) dan juga sebagai penguat (amplifier). Transistor bipolar adalah
inovasi yang menggantikan transistor tabung (vacum tube). Selain dimensi transistor
bipolar yang relatif lebih kecil, disipasi dayanya juga lebih kecil sehingga dapat bekerja
pada suhu yang lebih dingin. Dalam beberapa aplikasi, transistor tabung masih
digunakan terutama pada aplikasi audio, untuk mendapatkan kualitas suara yang baik,
namun konsumsi dayanga sangat besar. Sebab untuk dapat melepaskan elektron, teknik
yang digunakan adalah pemanasan filamen seperti pada lampu pijar.

Bias DC
Transistor bipolar memiliki 2 junction yang dapat disamakan dengan
penggabungan 2 buah dioda. Emiter-Base adalah satu junction dan Base-Kolektor
junction lainnya. Seperti pada dioda, arus hanya akan mengalir jika diberi bias positif,
yaitu hanya jika tegangan pada material P lebih positif daripada material N (forward
bias). Pada gambar ilustrasi transistor NPN berikut ini, junction base-emiter diberi bias
positif sedangkan base-colector mendapat bias negatif (reserve bias).

Karena base-emiter mendapat bias positif maka seperti pada dioda, elektron
mengalir dari emitor menuju base. Kolektor pada rangkaian ini lebih positif sebab,
mendapat tegangan positif. Karena kolektor lebih positif, aliran elektron bergerak
menuju kutub ini. Misalnya tidak ada kolektor, aliran elektron seluruhnya akan menuju
base seperti dioda. Tetapi, karena lebar base yang sangat tipis, hanya sebagian elektron
yang dapat bergabung dengan hole yang ada pada base. Sebagian besar akan menembus
lapisan base menuju kolektor. Inilah alasannya mengapa jika dua dioda digabung tidak
dapat menjadi sebuah transistor, karena persyaratannya adalah lebar base harus sangat
tipis sehingga dapat diterjang oleh elektron.
Jika misalnya tegangan base-emitor dibalik (reserve bias), maka tidak akan
terjadi aliran elektron dari emitor menuju kolektor. Jika perlahan ‘keran’ base diberi
bias maju (forward bias), elektron mengalir menuju kolektor dan besarnya sebanding
dengan besar arus bias base yang diberikan. Dengan kata lain, arus base mengatur
banyaknya elektron yang mengalir dari emitor menuju kolektor. Ini yang dinamakan
efek penguatan transistor, karena arus base yang kecil menghasilkan arus emitor-
colector yang lebih besar. Istilah amplifier (penguatan) menjadi salah kaprah, karena
dengan penjelasan diatas sebenarnya yang terjadi bukan penguatan, melainkan arus
yang lebih kecil mengontrol aliran arus yang lebih besar. Juga dapat dijelaskan bahwa
base mengatur membuka dan menutup aliran arus emitor-kolektor (switch on/off).
Pada transistor PNP, fenomena yang sama dapat dijelaskan dengan memberikan
bias seperti gambar berikut. Dalam hal ini yang disebut perpindahan arus ialah Arus
Hole.

Untuk memudahkan pembahasan prinsip bias transistor lebih lanjut, berikut


adalah terminologi parameter transistor. Dalam hal ini arah arus dari potensial yang
lebih besar ke potensial yang lebih kecil.
Agar transistor dapat berfungsi dengan sebagai penguat, maka harus diusahakan
sambungan antara emitor-base (sambungan emitor atau Je) harus mendapat tegangan
mau dan sambungan antara basis-kolektor (sambungan kolektor atau Jc) harus mendapat
tegangan balik. Suatu rangkaian penguat dengan transistor- basis ditanahkan adalah:
Masukan disadap dari terminal emitor-basis dan keluaran disadap dari terminal
kolektor-basis. Jadi, terminal basis dipakai bersama sebagai basis, sehingga penguat
jenis ini dikenal sebagai penguat dengan basis ditanahkan.
Karakteristik massukan statis dapat dipelajari melalui pengukuran tegangan
masukan yaitu tegangan antara emitor-base (Veb) dan kuat arus masukan yaitu kuat arus
yang masuk melalui emitor (Ie) pada tegangan keluaran (Vcb) tertentu.
Sifat masukan dari transistor PNP dalam konfigurasi sekutu basis diperlihatkan
dengan membuat grafik antara Ie (mA) terhadap Vbe (V). Karakteristik grafik yang
dihasilkan akan berbeda untuk nilai Vcb yang berbeda. Grafik karakteristik dioda bias
maju.
Sifat masukan transistor dalam konfigurasi CB yang dipengaruhi oleh Vcb
disebabkan karena menebalnya daerah kosong (deleption region) pada sambungan Jc
karena tegangan sambungan Vc yang semakin negatif jika Vcb semakin negatif. Dengan
menebalnya daerah kosong berarti tebal basis secara efektif menjadi berkurang. Ada dua
akibat yang disebabkan berkurangnya tebal basis. Pertama menjadi lebih besar, karena
hole injection didaerah basis yang melakukan rekombinasi jumlahnya berkurang.
Kedua, karena jarak efektif antara Je dan Jc semakin kecil, menurunya konsentrasi hole
minoritas injection didaerah basis semakin tajam. Perlu diingat bahwa pada sambungan
ini harganya mendekati nol. Dengan penurunan konsentrasi yang lebih tajam, harga Ie
menjadi lebih besar. Jadi kesimpulannya, dengan Vcb yang semakin negatif, kalau Veb
tetap, harga Ie semakin besar.
Karakteristik keluaran statis dapat dipelajari melalui pengukuran tegangan
keluaran yaitu tegangan antara kolektor basis (Vcb) dan kuat arus keluaran yaitu kuat
arus yang keluar melalui terminal kolektor (Ic) pada arus masukan (Ie) tertentu. Sifat
keluaran transistor PNP dalam konfigurasi basis bersama dapat digambarkan dari
karakteristik yang dihasilkan oleh arus kolektor (Ic) terhadap tegangan kolektor basis
(Vcb) pada nilai arus Ie tertentu. Dari grafik yang dihasilkan dapat diamati tiga daerah
sifat keluaran yaitu: daerah mati, daerah aktif dan daerah jenuh. (Tim Dosen Praktikum
Elektronika, 2012)

TEORI TAMBAHAN
Transistor merupakan kependekan dari “Current-Transferring Resistor”.
Komponen ini pertama kali ditemukan oleh William Shockley, John Bardeen dan
Walter Brattain ketika sedang bekerja dalam Laboratorium Telepon Bell pada tahun
1947. Transistor pada umumnya digunakan pada rangkaian penguat (amplifier) dan
menjadi blok dasar dari integrated circuits (IC). Pada saat ini transistor menjadi
komponen inti di dalam microprosessor yang digunakan pada komputer pribadi
(personal computer atau PC) dan berbagai perangkat komputasi lainnya. (Serway, R.A,
2019, hal. 571)
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang
dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal
lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik
modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat).
Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal
radio. Dalam rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi.
(Svobada, James. 2018, hal. 581).
Transistor merupakan komponen dasar yang biasanyadigunakan untuk sistem
penguat. Saat digunakan sebagai penguat, transistor harus berada di daerah kerja aktif.
Nilaiambang pada transistor merupakan nilai saat arus mulaimengalir pada basis, yang
artinya tegangan pada basis telahmelebihi potensial barrier minimum. Hasil bagi antara
sinyaloutput dengan sinyal input inilah yang disebut sebagai faktor penguatan arus.
Dalam penggunaannya transistor dapat berfungsi sebagai saklar dengan memanfaatkan
daerah penjenuhan atau daerah saturasi, dan daerah penyumbatan atau cut–off. (Aditya
Emy, 2012, hal. 2).
Pada penguat emitor ditanahkan mempunyai impedansi masukan 1/1-α kali lebih
besar dari pada penguat basis ditanahkan,dan impedansikeluaran transistor (1-α) lebih
kecil dari pada penguat basis ditanahkan. Impedansi masukan yang tak terlalu besar dan
impedansi keluaran yang tak terlalu kecil membuat penguat emitor ditanahkan sangat
baik digandengkan dalam beberapa tahap tanpa banyak ketidaksesuaian impedansi pada
alih tegangandari satu tahap ketahap berikutnya. (Subhan Muhammad, 2015, hal. 3).
The bipolar junction transistor terdiri dari tiga daerah bahan semikonduktor.
Salah satu jenis adalah disebut transistor pnp, dimana dua wilayah p-sandwich jenis
bahan lapisan sangat tipis dari tipe-n material. Tipe kedua disebut n-p-n transistor,
dimana dua daerah sandwich jenis material lapisan sangat tipis dari p-jenis material.
Kedua jenis transistor terdiri dari dua sambungan p-n ditempatkan sangat dekat satu sama
lain dibelakang back-to-pengaturan tentang satu bagian dari semikonduktor material.
(Aprilianti. “ Karakteristik Transistor Emitor Ditanahkan (CEC)”. Jurnal Fisika. Vol. 1.
No. 1, 2017, hal. 2).
Transistor adalah suatu komponen aktif yang dibuat dari bahan semikonduktor ada dua
macam yaitu transistor dwikutub (bipolar) dan transistor efek medan. Transistor
digunakan dalam rangkaian untuk memperkuat isyrat artinya isyarat masukan lemah dan
diubah menjadi isyarat kuat pada keluaran. Pada transistor dwikutub sambungan p-n
antara emitor dan basis(Sutrisno,1986). Transistor mempunyai tiga kaki (elektroda) yang
diberinama basis (b), emitor (e) dan collector (c). Basis dihubungkan pada lapisan tengah
sedang emitor dan collector pada lapisan tepi. Emitor artinya pemancar, disinilah
pembawa muatan berasal. Kolektor artinya pengumpul.Pembawa muatan yang berasal
dari emitor ditampung pada collector. Basis artinya dasar, basis digunakan sebagai
elektroda mengendali. Prinsip transistor juga sebagai penguat(amplifier): artinya
transistor bekerja pada wilayah antara titik jenuh dan kondisi terbuka(cut off), tetapi tidak
pada kondisi keduanya. Prinsip transistor sebagai penghubung (saklar) : transistor akan
mengalami Cutoff apabila arus yang melalui basis sangat kecil sekali sehinga collector
dan emitor akan seperti kawat yang terbuka, dan transistor akan mengalami jenuh apabila
arus yang melalui basis terlalu besar sehingga antara collector dan emitor bagaikan kawat
terhubung dengan begitu tegangan antara collector dan emitor V . Prinsip dasar dari kerja
transistor yang lain adalah tidak akan ada arus antara collector dan emitor apabila pada
basis tidak diberi tegangan muka atau bias. Bias pada basis ini biasanya diikuti dengan
sinyal-sinyal atau pulsa listrik yang nantinya hendak dikuatkan, sehingga pada collector,
sinyal yang di inputkan pada kaki basis telah dikuatkan. Kedua jenis transistor baik NPN
ataupun PNP memiliki prinsip kerja yang sama(Sriwidodo,2012). Transistor adalah
komponen aktif yang menggunakan aliran electron sebagai prinsip kerjanya didalam
bahan. Sebuah transistor memiliki tiga daerahdoped yaitu daerah emitter, daerah basis
dan daerah disebut kolektor. Transistorada dua jenis yaitu NPN dan PNP. Transistor
memiliki dua sambungan: satuantara emitter dan basis, dan yang lain antara kolektor dan
basis. Karena itu,sebuah transistor seperti dua buah dioda yang saling bertolak belakang
yaitu diodaemitter-basis, atau disingkat dengan emitter dioda dan dioda kolektor basis,
ataudisingkat dengan dioda kolektor.Bagian emitter-basis dari transistor merupakan
dioda, maka apabila diodaemitter basis dibias maju maka kita mengharapkan akan
melihat grafik arusterhadap tegangan dioda biasa. Saat tegangan dioda emitter-basis lebih
kecil dari potensial barriernya, maka arus basis (Ib) akan kecil. Ke tika tegangan dioda
melebihi potensial barriernya, arus basis (Ib) akan naik secara cepat(Malvino,1992).
Transistor NPN dan transistor PNP merupakan transistor yang terbuat dari semikonduktor
tipe P dan semikonduktor tipe N. Pada transistor tipe ini nilai pergerakan dari elektronnya
akan lebih tinggi dibandingkan dengan pergerakan muatan positifnya, sehingga akan
memungkinkan sistem beroperasi dengan arus yang besar dan pada kecepatan yang besar.
Arus pada basis akan dikuatkan oleh kolektor. Jadi transistor NPN akan memasuki daerah
aktif ketika tegangan yang berada pada basis lebih tinggi dari pada emitor dan menuju
keluar yang menunjukan arah arus konvensional, saat alat mendapat panjar
maju(Aditya,2012). Dalam operasi normal transistor, hubungan emitorbasis di catu maju
sedangkan hubungan kolektor-basis di catu balik. Jadi, arus masuk ke transistor lewat
terminal emitor dalam transistor p-n-p, sedangkan dalam transistor np-n, arus keluar
transistor lewat terminal emitor (Chattophandyay,1989). Sebuah transistor memiliki
empat daerah operasi yang berbeda yaitudaerah aktif, daerah saturasi, daerah cutoff, dan
daerah breakdown. Jika transistor digunakan sebagai penguat, transistor bekerja pada
daerah aktif. Jika transistordigunakan pada rangkaian digital, transistor biasanya
beroperasi pada daerahsaturasi dan cutoff. Daerah breakdown biasanya dihindari karena
resiko transistormenjadi hancur terlalu besar(Dwihono,1996). Rangkaian transistor
adalah rangkaian komponen elektronika yang terbuat serta tersusun oleh bahan
semikonduktor yang mempunyai tiga kaki yang biasa disimbolkan basis (B), emitor (E),
dan kolektor (K). Transistor sendiri dibagi menjadi dua jenis tipe yaitu transistor PNP dan
juga transistor NPN yang membedakan kedua transistor tersebut yaitu dapat dilihat pada
tanda panah pada area emitor (E), jika anak panah kebagian dalam, maka transistor
tersebut adalah transistor PNP, sementara jika anak panah mengarah kearah luar maka
transistor tersebut NPN(Zemansky,1962). Transistor mempunyai dua persambungan satu
antara emitter dan basis yang lain antara basis dan kolektor. Sehubungan dengan ini, suatu
transistor dapat dipandang sebagai dua dioda yang dalam hubungan saling membelakangi

Dalam gambaran ini diode sebelah kiri disebut diode emitter-basis atau singkatnya diode
emitter. Dioda sebelah kanan disebut dioda kolektor-kolektor atau secara singkat dioda
kolektor(Frenzel,2010). Untuk frekuensi tinggi, rangkaian setara parameter-h tidak
digunakan, hal ini disebabkan dalam rangkaian parameter-h kita tidak dapat memasang
kapasitansi, dan oleh karena kapasitansi ini menghubungkan kolektor dan emitor dengan
bagian tengah basis. Untuk menentukn frekuensi potong atas pada tanggapan amplitude
penguat, kita perlu tahu, kapasitansi ada biasanya disebutkan pada lembaran data
transistor. Namun tidak demikian hanya dengan kapasitansi. Lembaran data transistor
biasanya menyebutkan suatu frekuens yang disebut, yaitu frekuensi untuk mana β =
1(Yohannes,1979). Transistor dapat digunakan sebagai saklar elektronika dengan
membuat transistor tersebut berada dalam kondisi cut off (saklar terbuka, arus tidak
mengalir). Atau saturasi (saklar tertutup, sehingga arus mengalir) (Budiharto,2008).
Sebuah rangkaian saklar elektronik dengan menggunakan transistor PNP dan transistor
NPN dipakai menghidupkan dan mematikan LED. Ketika kita membutuhkan rangkaian
yang dapat menyalakan LED ketika cahaya dari lingkungan sekitar mulai meredup.
Rangkaian ini boleh jadi merupakan satu bagian dari sebuah keamanan(Bishop,2004).
Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT)
atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari
sirkuit sumber listriknya. Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B),
Emitor (E) dan Kolektor/Collector (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya
Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang akan dikuatkan melalui
kolektor.Selain digunakan untuk penguat transistor bisa juga digunakan sebagai saklar.
Caranya dengan memberikan arus yang cukup besar pada basis transistor hingga
mencapai titik jenuh. Pada kondisi seperti ini kolektor dan emitor bagai kawat yang
terhubung atau saklar tertutup, dan sebaliknya jika arus basis teramat kecil maka kolektor
dan emitor bagai saklar terbuka. Dengan sifat pensaklaran seperti ini transistor bisa
digunakan sebagai gerbang atau yang sering kita dengar dengan sebutan TTL yaitu
Transistor Transistor Logic. Transistor dapat berfungsi juga sebagai; (a) penguat arus
maupun tegangan yang dipakai sebagai penguat, (b) sebagai sirkuit pemutus dan
penyambung (switching), (c) stabilisasi tegangan semacam kran listrik, dimana
berdasarkan arus inputnya (BJT) atautegangan inputnya (FET), dan (d) memungkinkan
pengaliran listrik yangsangat akurat dari sirkuit sumber listriknya (Surjono,2011). Salah
satu fungsi transistor yang paling banyak banyak digunakan didunia. Elektronika analog
adalah sebagai penguat yaitu penguat arus, penguat tegangan, dan penguat daya. Fungsi
komponen semikonduktor ini dapat kita temukan pada rangkaian pres-amp mic, pres-amp
head,echo, tone control, amplifier dan lain-lain. Berdasarkan cara pemasangannya ground
dan pengambilan output, penguat transistor dibagi menjadi tiga yaitu Common Base
(CB), Common Emittor (CE), dan Common Collector (CC) (Isparela,2012). Kegunaan
transistor dalam kehidupan sehari-hari yaitu saklar sebagai penguat arus, saklar otomatif
untuk menyambung dan memutuskan arus, saklar sebagai orilator getaran frekuensi radio,
dan saklar sebagai stabisator pada adoptor (Rosella,2008).

C. ALAT DAN BAHAN


1. Voltmeter
2. Amperemeter
3. Power supply
4. Protoboard
5. Resistor 330
6. Potensiometer 10 K
D. PROSEDUR PERCOBAAN
Karakteristik Statis Masukan
1. Membuat rangkaian seperti pada gambar dengan kedua sumber tegangan dalam
keadaan terbuka.

2. Menghubungkan sumber tegangan dengan rangkaian yang telah diperiksa dan


mengubah potensio P1 dan P2 pada posisi minimum.
3. Mengubah potensio P1 sehingga didapat Ved (tegangan input) 0,5 V sedangkan
P2 tetap minimum, sehingga Vcb=Vout=0. Mencatat kuat arus di emitor (Ie).
4. Melakukan langkah 3 untuk tegangan Ved sampai 6 V dengan interval 0,5 V.
5. Melakukan langkah 3 dan 4 untuk Vcb 3,6,9 V.

Karakteristik Statis Keluaran


1. Membuat rangkaian seperti pada gambar dengan kedua sumber tegangan
dalam keadaan terbuka.

2. Menghubungkan sumber tegangan dengan rangkaian yang telah diperiksa dan


mengubah potensio P1 dan P2 pada posisi minimum.
3. Mengubah potensio P1 sehingga didapat arus Ie 1 mA. Mengatur P2 sehingga
didapat Vcb= 1 V. Mencatat kuat arus di kolektor (Ic).
4. Melakukan langkah 3 untuk tegangan Vcb sampai 9 V dengan interval 1 V.
5. Melakukan langkah 3 dan 4 untuk Ie 5,10,15,20, dan 25 mA
E. PERTANYAAN AWAL
1. Membuat grafik karakteristik masukan transistor basis ditanahkan, dimana kuat
arus emitor (Ie) sebagai sumbu Y dan tegangan emitor-basis (Veb) sebagai
sumbu X.
Jawaban:

2. Buatlah grafik karakteristik keluaran transistor basis ditanahkan, dimana kuat


arus kolektor (Ic) sebagai sumbu Y dan tegangan kolektor-basis (Vcb) sebagai
sumbu X.
Jawaban :
DAFTAR PUSTAKA

.
Tim Dosen Praktikum Elektronika. (2012). Modul 7: Karakteristik Transistor Basis Di
Tanahkan. Jakarta: Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Jakarta.

Aditya E. (2012). Transistor. Jurnal Transistor.

Aprilianti. (2017). Karakteristik Transistor Emitor Ditanahkan (CEC). Jurnal Fisika.

Serway, R.A. (2019). Physics for Scientists and Engineers. USA: Cengage Learning.

Subhan M. (2015). Common Emitter Configuration (CEC). Jurnal Fisika.

Svobada, James. (2018). Introduction to Electric Circuits 9th Edition. University of


California.

Aditya, Emy.2012. Transistor. Jurnal Transistor. Vol 1(1) : 3-4.

Bishop, Owen.2004. Dasar-Dasar Elektonika. Jakarta: Erlangga.

Budiharto, Widodo.2008. Panduan Praktikum Mikrokontroler AVR Atmegedia.


Jakarta : PT. Elex Media.

Chattopadhyay dkk. 1989. Dasar Elektronika. Jakarta : UI press.

Dwihono.1996. Rangkaian Elektronika Aanalog. Jakarta : PT Elaxmedia.

Fibrika.2016. Penuntun Praktikum Elektronika Dasar 2. Jambi : Universitas jambi.

Frenzel, L.2010. Penjelasan Elektronika. Jakarta : Erlangga. Isparela, Yuda.2012. Regulator 5


Volt. Jakarta : Erlangga

Malvino.1992. Prinsip-Prinsip Elektronika Edisi 7. Jakarta : Erlangga.


Rosella,Erica.2008. Fisika. Jakarta : PT. Pustaka Media

Sriwidodo.2012. Elektronika Dasar. Jakarta : Salemba Teknika.

Surjono, Herman.2011. Elektronika Lanjut. Jakarta : Erlangga.

Sutrisno.1986. Elektronika 1. Bandung : ITB. Yohannes, H.1979. Dasar-dasar elektronika.


Jakarta : Chalia.

Zemansky, Sears.1962. Fisika Untuk Universitas 1. Bandung : Trimitra Mandiri.

Anda mungkin juga menyukai