Anda di halaman 1dari 2

Nomor: 13 Tahun 2021 LEAFLET PENYULUHAN PERIKANAN

PENGOLAHAN DAN
PENGAWETAN IKAN

PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN IKAN


Definisi ikan segar
Proses yang terjadi pada ikan setelah ditangkap :
1. Ikan yang baru saja ditangkap dan belum yg
1. Pre rigor ; < 6 jam, daging elastis, masih seperti
mengalami proses pengawetan maupun pengolahan
ikan segar.
lebih lanjut.
2. Rigor mortis; 6 jam, tubuh kaku, daging tdk
2. Ikan yang belum mengalami perubahan fisik
elastis.
maupun kimiawi atau yang masih mempunyai sifat
3. Post rigor ; banyak keluar lendir, sisik banyak y
sama seperti ketika ditangkap (baik rupa, sifat  sama
ang lepas, sudah mulai busuk.
seperti ketika  ditangkap (baik rupa, bau, rasa
Penggolongan hasil perikanan laut berdasarkan jenis dan
maupun teksturnya).
tempat kehidupannya :
Penyebab terjadinya perubahan pada tubuh ikan :
1. Golongan demersal: ikan yg dapat diperoleh dari
1. Aktivitas enzim; proses penguraaian organ-organ
lautan yang dalam.  Mis. Ikan kod
tubuh ikan oleh enzim-enzim yang terdapaat
2. Golongan pelagik kecil : jenis-jenis ikan kecil yang
didalam tubuh ikan sendiri (disebut autolisis).
hidupnya di daerah permukaan laut. Mis. Ikan haring
2. Aktivitas mikroorganisme/bakteri. Bagian tubuh
3. Golongan pelagik besar:  jenis- jenis  ikan besar
ikan yang paling banyak mengandung bakteri adalah:
yang hidupnya di permukaan laut. Mis. Ikan tuna
insang, usus, kulit,  kulit.
4. Golongan anadromus: jenis-jenis ikan atau hasil
3. Adanya oksidasi lemak oleh udara; bisa timbul
perikanan yang mula- mula hidupnya di laut
aroma tengik dan cara mencegahynya menghindari
kemudian perikanan  yang  mulamula  hidupnya  di  
antara ikan dengan udara bebas disekelilingnya.
laut  kemudian mengadakan migrasi ke air tawar lalu
Ciri utama ikan segar dan ikan yang mulai busuk :
ke pertemuannya. Mis. Ikan bandeng, ika salem
5. Golongan katradromus: jenis-jenis ikan atau hasil
perikanan yang mula-mula hidupnya di air tawar
kemudian mengadakan migrasi ke laut lalu ke
pertemuannya. Mis. Belut laut
6. Hasil perikanan berkulit keras (Crustacea): hasil
perikanan yg mempunyai kulit yg keras. Mis. Udang,
kepiting
7. Hasil perikanan berdaging lunak. Mis: cumi-cumi
(Cephallopoda) tiram (Echinodermata) kerang
(Cephallopoda) ,  tiram (Echinodermata) ,  kerang
(Anadonta)
8. Hasil perikanan yg tidak dapat diidentifikasi
dengan jelas: hasil  perikanan lainnya yg tidak dapat
di golngkan dalam golongan-golongan di atas. Mis.
Ubur-ubur
Persyaratan hasil perikanan laut dikatakan memiliki nilai
ekonomis :

1. Mempunyai nilai pasaran yang tinggi


2. Volume produksi makro tinggi dan luas
3. Mempunyai daya produksi yang tinggi
Ciri-ciri khusus suatu bahan yang dapat berfungsi
sebagai bahan pangan :
1. Mempunyai nilai gizi tinggi
2. Dapat memenuhi selera dan memuaskan rasa
lapar seseorang
3. Bersifat aman dan sehat jika dimakan
4. Halal
Dasar pengawetan/pengolahan ikan :
5. Daging ikantidak berbahaya bagi manusia, juga
1. Mempertahankan kesegaran dan mutu ikan bagi orang-orang yg kelebihan kolesterol.
selama dan sebaik mungkin. 6. Daging ikan mengandung  sejumlah mineral yg
2. Hampir semua cara pengawetan/pengolahan ikan sangat dibutuhkan tubuh manusia: K, Cl, P, S, Mg, Ca,
Hampir semua cara  pengawetan/pengolahan  ikan Fe, dll. Juga mengandung vitamin A dan D sehingga
meninggalkan sifat-sifat khusus pada setiap hasil dapat menunjang kesehatan mata, kulit dan proses
awetan/olahannya. Hal ini disebabkan oleh pembentukan tulang, terutama pada anak balita.
berubahnya sifat-sifat bau (odour) cita rasa (flavour) 7. Ikan dapat dengan cepat dan mudah disajikan
wujud atau rupa sifat ,  bau  (odour),  cita  rasa dalam berbagai Ikan dapat   dengan  cepat  dan  
(flavour) ,  wujud atau  rupa  (appearance), dan mudah  disajikan dalam  berbagai bentuk olahan.
tekstur (texture) daging ikan. 8. Harga ika relatif lebih murah bila dibandingkan
dengan sumber protein hewani lain.
Tujuan utama proses pengawetan dan pengolahan 9. Daging ikan dapat diterima oleh segenap lapisan
ikan : masyarakat baik Daging ikan dapat   diterima  oleh
1. Mencegah proses pembusukan pada ikan, segenap lapisan  masyarakat,  baik  ditinjau dari segi
terutama pada saat produksi melimpah kesehatan, agama, suku bangsa, maupun tingkat
2. Meningkatkan jangkauan pemasaran ikan perekonomian.
3. Melaksanakan diversifikasi pengolahan produk- Proses pengolahan dan pengawetan ikan dapat
produk perikanan  dilakukan dengan cara:
4. Meningkatkan pendapatan nelayan atau petani 1. Menggunakan suhu rendah, Bakteri pembusuk
ikan, sehinngga mereka terangsang untuk hidup dilingkungan bersuhu 0 – 30° C. bila suhu
melipatgandakan produksi. diturunkan dengan cepat maka aktivitas bakteri akan
Cara-cara pengawetan dan pengolahan pada pasca terhambat atau berhenti sama sekali.
panen perikanan dilakukan berdasarkan 2. Menggunakan suhu tinggi , Aktivitas bakteri
pertimbangan berikut : pembusuk dapat dihentikan dengan suhu tinggi (80 –
1. Tubuh ikan mengandung protein dan air cukup 90 ° C). Mis ikan asap dan ikan kaleng.
tinggi, sehinggga merupakan media yg baik bagi 3. Mengurangi kadar air , dapat dilakukan dengan
pertumbuhan bakteri pembusuk dan bakteri cara :                                                                         -
mikroorganisme lain. Menggunakan udara panas; penjemur an, oven atau
2. Daging ikan mempunyai sedikit tenunan pengikat alat pengering khusus (mechanical drier)
( tendon) , sehingga proses pembusukan pada daging - Menggunakan proses osmosa; konsentrasi (tekanan
ikan lebih cepat dibandingkan dengan produk ternak osmotik) air di dalam  dan di   luar  tubuh  ikan
atau hewan lainnya.    berbeda, mis proses penggaraman.
3. Produksi ikan bersifat musiman terutama ikan - Menggunakan tekanan; tekanan mekanis misal:
laut Kadang produksi • Produksi   ikan   bersifat pada kecap ikan, tepung ikan.
musiman,  terutama   ikan   laut .  Kadang  produksi - Menggunakan panas; pengasapan dan perebusan •
melimpah dan kadang rendah. Menggunakan  panas;  pengasapan  dan   
4. Kebutuhan manusia akan ikan tidak pernah   perebusan.
mengenal musim. 4. Menggunakan zat antiseptik; asam asetat (cuka),
Komposisi kimia daging ikan : natrium benzoat, natrium nitrat dan natrium nitrit.
1.  Air  : 60 – 84 % 5. Menggunakan ruang hampa udara; tujuannya
2. Protein :18 – 30 % Protein  :  18  30 % untuk menghindari terjadinya oksidasi lemak yang
3. Lemak : 0,1 – 2,2 % sering menimbulkan efek bau tengik .
4. Karbohidrat : 0,0 - 1,0 %
5. Vitamin & mineral  : sisanya
Keuntungan mengkonsumsi ikan dibandingkan PENYULUH PERIKANAN
produk hewani lainnya : WILAYAH KECAMATAN TALO
1. Perairan indonesia yang sangat luas masih KAB SELUMA
memungkinkan untuk pemenuhan kebutuhan Tri Wahyuono Surya, S.ST.Pi
protein hewani melalui pemanfaatan sumberdaya Hp : 082269372229
perikanan sumberdaya  perikanan. Email: triwahyu.081108@gmail.com
2. Kandungan protein pada daging ikan cukup tinggi DINAS PERIKANAN KAB SELUMA
(20 %). 
3. Mempunyai nilai biologis yg tinggi.
4. Daging ikan relatif lunak karena hanya
mengandung sedikit tenunan pangikat (tendon)
sehingga lebih mudah dicerna oleh tenunan  pangikat
(tendon)   sehingga  lebih   mudah  dicerna oleh
tubuh.

Anda mungkin juga menyukai