(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
PENYESUAIAN
Tanggal Keterangan Reff Debit Kredit
31-Nov Beban Depresiasi - Agen Cirebon Rp 62,500
Beban Advertensi - Agen Cirebon Rp 300,000
Cadangan Depresiasi Peralatan - Agen Cirebon Rp 62,500
Persediaan Sampel - Agen Cirebon Rp 300,000
Jumlah Rp 362500 Rp 362500
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
PENUTUP
Tanggal Keterangan Reff Debit Kredit
31-Nov Penjualan - Agen Cirebon Rp 12,000,000
Laba Rugi - Agen Cirebon Rp 2,057,500
Beban Pokok Penjualan Rp 8,000,000
Beban Gaji Rp 1,000,000
Beban Listrik Rp 230,000
Beban Telepon Rp 250,000
Beban Air Rp 100,000
Beban Depresiasi - Agen Cirebon Rp 62,500
Beban Advertensi - Agen Cirebon Rp 300,000
Jumlah Rp 12,000,000 Rp 9,942,500
KASUS II
Tgl PUSAT CABANG
2 Kantor Cabang Garut 700.000 Kas 7.000.000
Kas 700.000 Kantor Pusat 7.000.000
4 Pembelian 1.200.000
Utang Dagang 1.200.000
6 Peralatan 2.000.000
Kantor Pusat 2.000.000
9 Kantor Cabang Garut 6.000.000 Pengiriman Barang dari Pusat 6.000.000
Pengiriman Barang ke Kantor Cabang Garut 6.000.000 Kantor Pusat 6.000.000
11 Piutang Dagang 7.500.000
Penjualan 7.500.000
15 Utang Dagang 1.200.000
Kas 1.200.000
20 Beban Sewa 300.000
Beban Lain-lain 200.000
Kas 500.000
23 Kas 7.500.000
Piutang Dagang 7.500.000
28 Kas 1.500.000 Kantor Pusat 1.500.000
Kantor Cabang Garut 1.500.000 Kas 1.500.000
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
Penyesuaian
Tanggal Keterangan Reff Debit Kredit
31 Beban Gaji 1.200.000
Utang Gaji 1.200.000
31 Beban Penyusutan 83.333
Akumulasi Peny. Peralatan 83.333
31 Beban Pokok Penjualan 5.950.000
Persediaan Barang Dagang Akhir 1.750.000
Persediaan Barang Dagang Awal 500.000
Pengiriman Barang dari Pusat 6.000.000
Pembelian 1.200.000
Jumlah 8.983.333 8.983.333
Penutup
Tgl PUSAT CABANG
31 Penjualan 7.500.000
Laba Rugi 233.333
Beban Pokok 5.950.000
Penjualan 300.000
Beban Sewa 200.000
Beban Lain-lain 1.200.000
Beban Gaji 83.333
Beban Penyusutan
31 Laba Rugi Cabang 233.333 Kantor Pusat 233.333
Kantor Cabang Garut 233.333 Laba Rugi 233.333
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
NERACA
(Dalam Rupiah)
ASET KEWAJIBAN + EKUITAS
Kas 11.300.000 Utang Gaji 1.200.000
Persediaan Barang Dagang 1.750.000 Kantor Pusat 13.766.667 +
Peralatan 2000.000
Akumulasi Penyusutan (83.333) +
Total Aset 14.966.667 Total Kewajiban + Ekuitas 14.966.667
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
TEORI
1. Pendapatan diukur berdasarkan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima,
yaitu sebesar nilai sekarang penerimaan di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga
tersirat. Perbedaan nilai wajar dan nilai nominal imbalan yang diterima diakui sebagai
pendapatan bunga. Pendapatan diakui bila seluruh kondisi PSAK 23, paragrap 14 dipenuhi.
Kondisi ini antara lain :
Entitas telah memindahkan resiko secara signifikan dan telah memindahkan manfaat
kepemilikan barang kepada pembeli.
Entitas tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang terjual.
Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal.
Besar kemungkinan manfaat ekonomik yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir
ke entitas.
Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan dapat diukur
dengan andal.
2. Pengakuan saat penjualan
Pengakuan pendapatan saat barang diserahkan ke pembeli disebut metode akrual, yaitu bila
kondisi pada PSAK 23 Paragrap 14 dipenuhi.
Pengakuan saat penerimaan cicilan kas
Bila terdapat ketidakpastian penerimaan piutang di masa depan dan estimasi kerugian piutang
tidak bisa dilakukan secara andal (kondisi d dan e) tidak dipenuhi, maka pengakuan pendapatan
dapat dilakukan dengan metode penjualan cicilan atau metode pemulihan biaya perolehan,
maka :
Penjualan dan beban pokok penjualan diakui dalam periode penyerahan barang
Laba kotor ditangguhkan pengakuannya sampai diterima pembayarannya dari pembeli.
a. Metode Penjualan Cicilan
Setiap penerimaan kas dianggap sebagai pengembalian biaya perolehan dan realisasi laba
kotor sehingga laba kotor yang diakui = % laba kotor penjualan x cicilan piutang
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
Setiap penerimaan kas dianggap sebagai pengembalian biaya perolehan barang yang dijual
dahulu, sehingga laba kotor diakui setelah jumlah cicilan piutang lebih besar dari beban
pokok penjualan cicilan.
3. Rekening timbal balik yaitu rekening untuk mencatat transaksi di pembukuan yang berbeda,
saldonya sama tetapi pada sisi yang berlawanan. Pada sistem desentralisasi rekening ini
digunakan pada transaksi antara cabang dengan cabang atau antara cabang dengan pusat.
4. Alasan kantor pusat dan cabang ada perlakuan khusus antara lain :
Transfer aset antar cabang berdasarkan otoritas kantor pusat
Beban angkut pengiriman barang dagangan antara pusat-cabang atau antara cabang-cabang
Harga transfer barang dagangan di atas biaya perolehan di kantor pusat
Adapun transaksinya antara lain:
Transfer Aset Antar Cabang
Transaksi antar cabang atas otorisasi kantor pusat ditujukan untuk meningkatkan efisiensi.
Cabang tidak perlu memiliki rekening timbal baik dengan cabang lain sedangkan pusat harus
memiliki rekening investasi di masing2 cabang. Setiap transaksi antar cabang dicatat oleh
cabang seperti transaksi cabang dengan pusat, dan pusat mencatat transaksi ini di rekening
investasi.
Beban Angkut Pengiriman Brg Dagangan dari Pusat ke Cabang
Beban angkut ini merupakan elemen biaya perolehan barang yang dikirim pusat ke cabang
sehingga menambah nilai persediaan dan beban pokok penjualan barang dagangan di cabang.
Bila cabang mengembalikan barang ke pusat maka total beban angkut yang telah dikeluarkan
tidak manfaat ekonomis (pemborosan). Oleh karena itu pusat mencatat barang yang diterima
kembali sebesar biaya perolehan tidak termasuk beban angkut. Beban angkut yang sudah
terjadi diakui sebagai Rugi Beban Angkut di kantor pusat karena pada umumnya disebabkan
kesalahan manajemen persediaan di kantor pusat.
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
PENGANGGARAN
TEORI
1. Dalam penyusunan anggaran biaya bahan baku perlu adanya pengawasan atas
pengelolaan bahan baku, jelaskan pernyataan tersebut!
Pengawasan terhadap pengelolaan bahan baku berpengaruh dalam penyusunan
anggaran biaya bahan baku karena dalam pengawasan tersebut dapat diketahui
kuantitas bahan baku yang dipakai dan yang tersedia selama periode berjalan serta
dengan adanya keterangan tersebut, perusahaan dapat membuat estimasi anggaran
untuk biaya bahan baku tersebut di masa yang akan datang.
2. Pada dasarnya anggaran itu dibuat berdasarkan taksiran, agar anggaran dapat
berfungsi dengan baik maka taksiran tersebut harus akurat. Demikian pula
dalam penyusunan anggaran produksi, salah satu faktor yang mempengaruhi
penyusunan anggaran produksi terkait dengan sumber daya modal yang dimiliki
perusahaan. Jelaskan pernyataan tersebut!
Sumber daya modal berpengaruh terhadap penyusunan anggaran produksi karena
berperan sebagai dasar untuk menjalankan roda produksi. Anggaran produksi berlaku
sebagai bentuk pengendalian terhadap kinerja produksi, sementara jika sumber daya
modal tidak tersedia atau kurang maka roda untuk menjalankan kegiatan produksi
kemungkinan terhambat.
KASUS I
Dik:
PT HESE ME KEER memproduksi hiasan dinding ukuran 1 meter persegi.
a) Harga jual produk Rp. 60.000/ unit
b) Estimasi penjualan produk
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
BULAN UNIT
Januari 14.400
Februari 12.800
Maret 11.200
April 12.000
c) Pers. Awal produk jadi 3.800. Manajemen persediaan produk jadi setiap akhir bulan
sebesar 40% dari penjualan bulan berikutnya
Dit:
a) Susunlah anggaran produksi triwulan 1 (Januari s.d Maret 2018)
b) Susunlah anggaran penjualan triwulan 1 (Januari s.d Maret 2018)
Jawab:
a) Menggunakan metode stabilitas produksi
BULAN UNIT
Januari 14.400
Februari 12.800
Maret 11.200
JUMLAH 38.400
KETERANGAN UNIT
Q Penjualan 38.400
Q Persediaan akhir 4.800
Q Kebutuhan 43.200
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
KASUS II
Dik:
PT HESE 7 DUCK memperkirakan jumlah penjualan kain tahun 2019:
TRIWULAN METER
I 660.000
II 820.000
III 960.000
IV 700.000
JUMLAH 3.140.000
Pers. Kain per 31 Desember 2018 sebanyak 100.000 meter, sedangkan per 31 Desember
2019 sebanyak 80.000 meter.
Jawab:
a) Stabilitas produksi
KETERANGAN UNIT
Q Penjualan 3.140.000
Q Persediaan akhir 80.000
Q Kebutuhan 3.220.000
Q Persediaan awal 100.000
Q Produksi 3.120.000
Anggaran produksi
TRIWULAN Q Q Q Q Q
PENJUALAN PERS. KEBUTUHAN PERS. PRODUKSI
AKHIR AWAL
I 660.000 220.000 880.000 100.000 780.000
II 820.000 180.000 1.000.000 220.000 780.000
III 960.000 - 960.000 180.000 780.000
IV 700.000 80.000 780.000 - 780.000
JUMLAH 3.140.000 80.000 3.220.000 100.000 3.120.000
KETERANGAN UNIT
Q Penjualan 3.140.000
Q Persediaan akhir 80.000
Q Kebutuhan 3.220.000
Q Persediaan awal 100.000
Q Produksi 3.120.000
Anggaran produksi
TRIWULAN Q Q Q Q Q
PENJUALAN PERS. KEBUTUHAN PERS. PRODUKSI
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
AKHIR AWAL
I 660.000 95.000 755.000 100.000 655.000
II 820.000 90.000 910.000 95.000 815.000
III 960.000 85.000 1.045.000 90.000 955.000
IV 700.000 80.000 780.000 85.000 695.000
JUMLAH 3.140.000 80..000 3.220.000 10.000 3.120.000
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
AMPS
1. A. Terdapat 2 pendekatan dalam penyusunan sistem secara garis besar, yaitu:
Pendekatan Klasik
Pendekatan klasik disebut juga dengan pendekatan tradisional adalah
pendekatan di dalam pengembangan sistem yang mengikuti tahapan-tahapan
di system life cycle. Tanpa dibekali dengan alat-alat dan teknik-teknik yang
memadai.
Pendekatan Terstruktur
Pendekatan yang dimulai tahun awal 1970 adalah pendekatan yang
dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam
pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dan sistem yang dikembangkan
akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan baik dan jelas.
B. Langkah-langkah dalam penyusunan sistem melalu pendekatan problem solving:
Pendekatan problem solving didefinisikan sama dengan pendekatan SDLC dimana
pendekatan ini termasuk pada pendekatan tradisional dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
Perencanaan = Mengenali permasalahan
Analisis = Investigasi tim pelaksana proyek, memahami permasalahan dan
kebutuhan untuk pemecahan masalah.
Desain = Solusi yang dijelaskanlebih detail.
Implementasi = Sistem yang dapat menyelesaikan masalah dibangun dan di
install.
Pengelolaan = Sistem digunakan, dipelihara, dikembangkan terus menerus
untuk mencapai keuntungan yang diinginkan.
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
2. A. Siklus Produksi
Pesanan Pelanggan
Siklus
Siklus
Pengeluaran
Pendapatan
Permintaan Pembelian
Siklus
Produksi
Siklus Buku
Besar dan
Pelaporan Siklus
Manajemen
Laporan Manajemen
SDM /
Penggajian
Penjelasan:
Dari data diatas dapat disimpulkan terdapat empat aktivitas dasar dalam proses produksi
yaitu desain produksi, perencanaan dan penjualan, operasi produksi dan akuntansi biaya.
Masing-masing aktivitas tersebut memiliki siklusnya masing-masing dan rincian kegiatan
masing-masing yang tercantum dalam tabel siklus produksi.
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
Barang Jadi
Perkiraan Penjualan Sistem Pengeluaran
Siklus Pendapatan
Bahan Baku 2. 0
Perencanaan
dan penjualan Daftar Bahan Baku
1.0 Desain
Produk Daftar Operasi
Bagian Tenaga Kerja
Barang Jadi
Siklus
Manajemen
SDM /
Penggajian
4.0 Akuntansi
biaya
WIP
HPP
Manajemen
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
Mengenai
Permasalahan
Penjelasan :
1. Desain produk bertujuan untuk menciptakan sebuah produk yang memenuhi kebutuhan
pelanggan dari segi kualitas, daya tahan dab fungsionalitas sementara secara simultan
meminimalisir biaya produksi.
2. Perencanaan dan penjadwalan untuk mengembangkan rencana produksi yang cukup
efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi perusahaan jangka
pendek sekaligus meminimalkan persediaan bahan baku dan barang jadi.
3. Operasi produksi adalah pembuatan produk yang sebenarnya.
4. Akuntansi Biaya = Menyediakan informasi, data biaya akurat, mengumpulkan hingga
proses informasi yang digunakan untuk menghitung nilai-nilai persediaan dan harga
pokok penjualan yang muncul di dalam laporan keuangan sebuh perusahaan.
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
Analisis Sistem
Seleksi Sistem
operasi. Lalu contoh lainnya adalah jika entitas mengotorisasikan dana untuk kegaitan
suatu entitas lain, yang diperuntukannya belum jelas apakah sebagai modal kerja,
penyertaan modal, atau untuk membiayai aktivitas periode berjalan, maka pemberian
dana tersebut harus diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi.
2.AKTIVITAS INVESTASI
Aktivitas investasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditunjukkan
untuk perolehan dan pelepasan aset tetap serta investasi lainnya yang tidak termasuk
dalam setara kas.
Arus masuk kas dari aktivitas investasi terdiri dari:
a. Penjualan Aset Tetap;
b. Penjualan Aset Lainnya;
c. Pencairan Dana Cadangan;
d. Penerimaan dari Divestasi;
e. Penjualan Investasi dalam bentuk Sekuritas.
Arus keluar kas dari aktivitas investasi terdiri dari:
a. Perolehan Aset Tetap;
b. Perolehan Aset Lainnya;
c. Pembentukan Dana Cadangan;
d. Penyertaan Modal Pemerintah;
e. Pembelian Investasi dalam bentuk Sekuritas
Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto
dalam rangka perolehan dan pelepasan sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk
meningkatkan dan mendukung pelayanan pemerintah kepada masyarakat di masa yang
akan datang.
3.AKTIVITAS PENDANAAN
Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang yang
berhubungan dengan pemberian piutang jangka panjang dan/atau pelunasan utang
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
jangka panjang yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi piutang
jangka panjang dan utang jangka panjang.
Arus masuk kas dari aktivitas pendanaan antara lain:
a. Penerimaan utang luar negeri;
b. Penerimaan dari utang obligasi;
c. Penerimaan kembali pinjaman kepada pemerintah daerah;
d. Penerimaan kembali pinjaman kepada perusahaan negara.
Arus keluar kas dari aktivitas pendanaan antara lain:
a. Pembayaran pokok utang luar negeri;
b. Pembayaran pokok utang obligasi;
c. Pengeluaran kas untuk dipinjamkan kepada pemerintah daerah;
d. Pengeluaran kas untuk dipinjamkan kepada perusahaan negara.
Arus kas dari aktivitas pendanaan mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas yang
berhubungan dengan perolehan atau pemberian pinjaman jangka panjang.
4.AKTIVITAS TRANSITORIS
Aktivitas transitoris adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak
termasuk dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas
transitoris mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto yang tidak
mempengaruhi pendapatan, beban, dan pendanaan pemerintah. Transaksi yang termasuk
dalam aktivitas transitoris antara lain:
1. Perhitungan Fihak Ketiga (PFK);
PFK menggambarkan kas yang berasal dari jumlah dana yang dipotong dari Surat
Perintah Membayar atau diterima secara tunai untuk pihak ketiga misalnya potongan
Taspen dan Askes
2. Penerimaan transitoris;
Kiriman uang masuk dan penerimaan kembali uang persediaan dari bendahara
pengeluaran
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
dicatat dalam neraca sebagai aset tetap. Seperti yang telah diatur di dalam PSAP No. 07.
Tahun 2010.
b. Non-operational Heritage Assets. Aset jenis merupakan aset yang murni digunakan
karena nilai estetika dan nilai sejarah yang dikandungnya. Berbeda halnya dengan aset
bersejarah yang digunakan untuk kegiatan operasional, aset ini tidak memiliki nilai ganda.
Agustini dan Putra (2011) menjelaskan di Amerika, jenis aset ini disebut heritage assets,
sedangkan untuk aset yang digunakan untuk kegiatan operasional disebut multi-use heritage
assets. Jenis non operational heritage assets dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: tanah dan
bangunan bersejarah (cultural heritage assets), karya seni (collection type heritage assets)
dan situs-situs purbakala atau landscape (natural heritage assets). PSAP No. 07
memasukkan aset dalam kategori ini bukan di dalam neraca, melainkan di dalam Catatan
atas Laporan Keuangan (CaLK) dengan tanpa nilai.
Bank X, sebagai kreditur, memberikan hutang kepada PT. Y (debitur). Hingga beberapa
periode tidak terjadi masalah terhadap kewajiban PT. Y, akan tetapi pada 3 tahun sebelum
jatuh tempo terjadi suatu hal yang menyebabkan PT. Y kesulitan memenuhi kewajibannya.
Kemampuan keuangan PT. Y tidak memburuk, hanya ada kebutuhan lain yang memiliki
prioritas lebih, yakni kegiatan pengadaan mesin baru, sehingga anggaran untuk memenuhi
kewajiban kepada Bank X menjadi persoalan.
Munculnya masalah tersebut akhirnya disepakati untuk melaksanakan debt swap. PT. Y
tetap menganggarkan kewajibannya untuk kemudian diserahkan kepada Bank X dan Bank
X, dirinya sendiri atau melalui pihak ketiga, kemudian memberikan hibah kepada PT. Y
berupa pengadaan mesin baru. Dengan skema ini, maka kewajiban PT. Y terlaksana
demikian pula dengan kebutuhan mesin baru yang juga terpenuhi.
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
AKUNTANSI BIAYA
1. Perbedaan Metode Harga Pokok Proses dengan Metode Harga Pokok Pesanan
sbb:
Pengumpulan biaya produksi
Metode HP pesanan: mengumpulkan biaya produksi menurut pesanan
Metode HP proses: mengumpulkan biaya produksi per departemen produksi per
periode akuntansi
Perhitungan harga pokok produksi per satuan
Metode HP pesanan: membagi total biaya yang dikeluarkan untuk suatu pesanan
dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan
Metode HP proses: membagi total biaya produksi selama periode tertentu dengan
jumlah satuan produk yang dihasilkan selama periode ybs.
Penggolongan biaya produksi
Metode HP pesanan: biaya produksi dipisahkan menjadi biaya langsung dan biaya
tidak langsung
Metode HP proses : pembedaan biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak
langsung seringkali tidak diperlukan
Unsur biaya yang dikelompokkan dalam biaya overhead pabrik
Metode HP pesanan: BOP terdiri dari biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak
langsung, & biaya produksi selain BBB & BTKL (yang dibebankan atas dasar tarif
yang ditentukan di muka)
Metode HP proses: BOP terdiri dari biaya produksi selain biaya bahan baku & bahan
penolong & biaya tenaga kerja (baik yang langsung maupun yang tidak langsung).
BOP dibebankan kepada produk sebesar biaya yang sesungguhnya terjadi selama
periode akuntansi tertentu.
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
2.
Biaya Bersama (Joint Cost) adalah biaya-biaya yang timbul untuk menghasilkan dua
jenis/ produk atau lebih dalam suatu proses produksi yang dilakukan secara simultan,
dimana terjadinya biaya.
Contoh: Proses produksi minyak mentah
Produk Bersama (joint Product ) adalah dua atau lebih jenis produk yang diproduksi
secara bersama-sama dalam satu rangkaian proses produksi dan masing-masing produk
mempunyai harga jual yang relatif sama.
Contoh: Minyak Tanah, Solar, Premium
Produk Sampingan (By Product) adalah suatu hasil sampingan yang diperoleh dari
suatu proses produksi selain dari yang dihasilkan oleh suatu produk utamanya.
Contoh: Proses penggergajian kayu
Produk Utama (Main Product) adalah Umumnya diproduksi dalam jumlah yang lebih
besar dibandingkan dengan produk sampingan.
Biasanya, produsen hanya mempunyai sedikit kendali atas sejumlah produk sampingan
yang dihasilkan. terkecuali, diperkenalkannya metode teknik yang lebih maju,
Produk Sekutu (Co Product) adalah dua produk atau lebih yang diproduksi pada waktu
yang bersamaan dan serentak bahan bakunya berbeda, biaya bersamanya muncul pada
saat proses produk sekutu memiliki ciri-ciri yang sama.
Contoh: Papan Kw 1, Papan Kw 2
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
SOAL HITUNGAN
1. Diketahui: Bulan November 2018, perusahaan memiliki produk dalam proses awal.
Dengan melalui 1 departemen produksi, berikut datanya :
a. Biaya produksi yang dikeluarkan pada bulan November BBB Rp. 75.500.000,- ,
BTKL Rp. 68.000.000,- dan BOP Rp. 55.000.000,-. Produk yang dimasukan 75.000
unit yang di transfer ke gudang 80.000 unit. Barang dalam proses memiliki TP = BB
100% dan BK 65%.
b. PDP awal periode 15.000 unit dengan biaya yang sudah diserap:
BBB Rp. 14.500.000 BTKL Rp.11.800.000 dan BOP Rp. 9.000.000. Dengan TP=
BB 100% dan BK 75%.
Jawab:
15.000 unit
PROSES – INPUT - OUTPUT
PERHITUNGAN BIAYA:
Produk jadi yang di Transfer: 80rb unit x 2662,42 = Rp. 212.993.600,-
Produk dalam proses (10.000 unit)
BBB 10.000 x 100% x 1.000 = Rp. 10.000.000,-
BTKL 10.000 x 65% x 922,54 = Rp. 5.996.510,-
BOP 10.000 x 65% x 739,88 = Rp. 4.809.220,-
Rp. 20.805.703,-
Total Keseluruhan Rp. 233.799.330,-
Ditanyakan: Alokasi Biaya Bersama dengan Metode Harga Jual Relatif &
Perhitungan Harga Pokok/botol produk yang dihasilkan!
Jawab:
Alokasi Biaya Bersama & Harga Pokok
Jenis Harga Biaya Harga Jumlah Jumlah Alokasi Biaya Bersama
Produk Jual/unit Perolehan Jual Produk/unit Harga (Rp)
Kembali/unit Hipotesis Jual
(Rp) (Rp) (Rp) Hipotesis
(Rp)
Murni 19.000 2.000 17.000 10.000 170.000.000 170jt/894.500.000 x 990jt =
A 188.150.000
Murni B 21.000 - 21.000 15.000 315.000.000 315jt/894.500.000 x
990jt=348.630.000
Murni C 20.000 2.300 17.700 15.000 265.500.000 265.500.000/894.500.000 x
990jt=293.845.000
Murni 15.000 3.000 12.000 12.000 144.000.000 144jt/894.500.000 x 990jt=
D 159.375.000
894.500.000 990.000.000