Anda di halaman 1dari 33

KOMUNITAS CAKRA

(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

Akuntansi Keuangan Lanjutan I


KASUS 1

Tanggal Keterangan Reff Debet Kredit


1-Nov Modal Kerja - Agen Cirebon Rp 10,000,000
Kas Rp 10,000,000
3-Nov Peralatan - Agen Cirebon Rp 3,000,000
Kas Rp 3,000,000
8-Nov Persediaan Sampel - Ageen Cirebon Rp 500,000
Persediaan Barang Dagang Rp 500,000
11-Nov - - -
12-Nov Beban Listrik - Agen Cirebon Rp 230,000
Beban Air - Agen Cirebon Rp 100,000
Beban Telepon - Agen Cirebon Rp 250,000
Kas Rp 580,000

16-Nov Kas Rp 5,000,000


Piutang Dagang Rp 7,000,000
Penjualan - Agen Cirebon Rp 12,000,000

Beban Pokok Penjualan - Agen Cirebon Rp 8,000,000


Persediaan Barang Dagangan Rp 8,000,000
28-Nov Beban Gaji - Agen Cirebon Rp 1,000,000
Kas Rp 1,000,000
Jumlah Rp 35,080,000 Rp 35,080,000

PENYESUAIAN
Tanggal Keterangan Reff Debit Kredit
31-Nov Beban Depresiasi - Agen Cirebon Rp 62,500
Beban Advertensi - Agen Cirebon Rp 300,000
Cadangan Depresiasi Peralatan - Agen Cirebon Rp 62,500
Persediaan Sampel - Agen Cirebon Rp 300,000
Jumlah Rp 362500 Rp 362500
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

PENUTUP
Tanggal Keterangan Reff Debit Kredit
31-Nov Penjualan - Agen Cirebon Rp 12,000,000
Laba Rugi - Agen Cirebon Rp 2,057,500
Beban Pokok Penjualan Rp 8,000,000
Beban Gaji Rp 1,000,000
Beban Listrik Rp 230,000
Beban Telepon Rp 250,000
Beban Air Rp 100,000
Beban Depresiasi - Agen Cirebon Rp 62,500
Beban Advertensi - Agen Cirebon Rp 300,000
Jumlah Rp 12,000,000 Rp 9,942,500

KASUS II
Tgl PUSAT CABANG
2 Kantor Cabang Garut 700.000 Kas 7.000.000
Kas 700.000 Kantor Pusat 7.000.000
4 Pembelian 1.200.000
Utang Dagang 1.200.000
6 Peralatan 2.000.000
Kantor Pusat 2.000.000
9 Kantor Cabang Garut 6.000.000 Pengiriman Barang dari Pusat 6.000.000
Pengiriman Barang ke Kantor Cabang Garut 6.000.000 Kantor Pusat 6.000.000
11 Piutang Dagang 7.500.000
Penjualan 7.500.000
15 Utang Dagang 1.200.000
Kas 1.200.000
20 Beban Sewa 300.000
Beban Lain-lain 200.000
Kas 500.000
23 Kas 7.500.000
Piutang Dagang 7.500.000
28 Kas 1.500.000 Kantor Pusat 1.500.000
Kantor Cabang Garut 1.500.000 Kas 1.500.000
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

Penyesuaian
Tanggal Keterangan Reff Debit Kredit
31 Beban Gaji 1.200.000
Utang Gaji 1.200.000
31 Beban Penyusutan 83.333
Akumulasi Peny. Peralatan 83.333
31 Beban Pokok Penjualan 5.950.000
Persediaan Barang Dagang Akhir 1.750.000
Persediaan Barang Dagang Awal 500.000
Pengiriman Barang dari Pusat 6.000.000
Pembelian 1.200.000
Jumlah 8.983.333 8.983.333

Penutup
Tgl PUSAT CABANG
31 Penjualan 7.500.000
Laba Rugi 233.333
Beban Pokok 5.950.000
Penjualan 300.000
Beban Sewa 200.000
Beban Lain-lain 1.200.000
Beban Gaji 83.333
Beban Penyusutan
31 Laba Rugi Cabang 233.333 Kantor Pusat 233.333
Kantor Cabang Garut 233.333 Laba Rugi 233.333
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

Laporan Laba Rugi


(Dalam Rupiah)
Penjualan 7.500.000
Persediaan Awal 500.000
Pembelian 1.200.000
Kiriman dari Kantor Pusat 6.000.000
Persediaan Akhir (1.750.000) +
Beban Pokok Penjualan 5.950.000 -
Laba Kotor Penjualan 1.550.000
Beban Operasi
Beban Sewa 300.000
Beban Gaji 200.000
Beban Lain-lain 1.200.000
Beban Penyusutan 83.333 +
Total Beban 1.783.333 -
Rugi Bersih 233.333

NERACA
(Dalam Rupiah)
ASET KEWAJIBAN + EKUITAS
Kas 11.300.000 Utang Gaji 1.200.000
Persediaan Barang Dagang 1.750.000 Kantor Pusat 13.766.667 +
Peralatan 2000.000
Akumulasi Penyusutan (83.333) +
Total Aset 14.966.667 Total Kewajiban + Ekuitas 14.966.667
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

TEORI
1. Pendapatan diukur berdasarkan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima,
yaitu sebesar nilai sekarang penerimaan di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga
tersirat. Perbedaan nilai wajar dan nilai nominal imbalan yang diterima diakui sebagai
pendapatan bunga. Pendapatan diakui bila seluruh kondisi PSAK 23, paragrap 14 dipenuhi.
Kondisi ini antara lain :
 Entitas telah memindahkan resiko secara signifikan dan telah memindahkan manfaat
kepemilikan barang kepada pembeli.
 Entitas tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang terjual.
 Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal.
 Besar kemungkinan manfaat ekonomik yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir
ke entitas.
 Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan dapat diukur
dengan andal.
2. Pengakuan saat penjualan
Pengakuan pendapatan saat barang diserahkan ke pembeli disebut metode akrual, yaitu bila
kondisi pada PSAK 23 Paragrap 14 dipenuhi.
Pengakuan saat penerimaan cicilan kas
Bila terdapat ketidakpastian penerimaan piutang di masa depan dan estimasi kerugian piutang
tidak bisa dilakukan secara andal (kondisi d dan e) tidak dipenuhi, maka pengakuan pendapatan
dapat dilakukan dengan metode penjualan cicilan atau metode pemulihan biaya perolehan,
maka :
 Penjualan dan beban pokok penjualan diakui dalam periode penyerahan barang
 Laba kotor ditangguhkan pengakuannya sampai diterima pembayarannya dari pembeli.
a. Metode Penjualan Cicilan

Setiap penerimaan kas dianggap sebagai pengembalian biaya perolehan dan realisasi laba
kotor sehingga laba kotor yang diakui = % laba kotor penjualan x cicilan piutang
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

b. Metode Pemulihan Biaya Perolehan

Setiap penerimaan kas dianggap sebagai pengembalian biaya perolehan barang yang dijual
dahulu, sehingga laba kotor diakui setelah jumlah cicilan piutang lebih besar dari beban
pokok penjualan cicilan.

3. Rekening timbal balik yaitu rekening untuk mencatat transaksi di pembukuan yang berbeda,
saldonya sama tetapi pada sisi yang berlawanan. Pada sistem desentralisasi rekening ini
digunakan pada transaksi antara cabang dengan cabang atau antara cabang dengan pusat.
4. Alasan kantor pusat dan cabang ada perlakuan khusus antara lain :
 Transfer aset antar cabang berdasarkan otoritas kantor pusat
 Beban angkut pengiriman barang dagangan antara pusat-cabang atau antara cabang-cabang
 Harga transfer barang dagangan di atas biaya perolehan di kantor pusat
Adapun transaksinya antara lain:
 Transfer Aset Antar Cabang
Transaksi antar cabang atas otorisasi kantor pusat ditujukan untuk meningkatkan efisiensi.
Cabang tidak perlu memiliki rekening timbal baik dengan cabang lain sedangkan pusat harus
memiliki rekening investasi di masing2 cabang. Setiap transaksi antar cabang dicatat oleh
cabang seperti transaksi cabang dengan pusat, dan pusat mencatat transaksi ini di rekening
investasi.
 Beban Angkut Pengiriman Brg Dagangan dari Pusat ke Cabang
Beban angkut ini merupakan elemen biaya perolehan barang yang dikirim pusat ke cabang
sehingga menambah nilai persediaan dan beban pokok penjualan barang dagangan di cabang.
Bila cabang mengembalikan barang ke pusat maka total beban angkut yang telah dikeluarkan
tidak manfaat ekonomis (pemborosan). Oleh karena itu pusat mencatat barang yang diterima
kembali sebesar biaya perolehan tidak termasuk beban angkut. Beban angkut yang sudah
terjadi diakui sebagai Rugi Beban Angkut di kantor pusat karena pada umumnya disebabkan
kesalahan manajemen persediaan di kantor pusat.
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

 Harga Transfer diatas Biaya Perolehan


Pengiriman barang dari pusat sering dibebankan ke cabang dengan harga lebih besar dari biaya
perolehan barang di kantor pusat. Selisih antara harga perolehan dengan harga transfer barang
dagangan dicatat di rekening kantor pusat yaitu laba belum direalisasi/cadangan kelebihan
harga.
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

PENGANGGARAN
TEORI
1. Dalam penyusunan anggaran biaya bahan baku perlu adanya pengawasan atas
pengelolaan bahan baku, jelaskan pernyataan tersebut!
Pengawasan terhadap pengelolaan bahan baku berpengaruh dalam penyusunan
anggaran biaya bahan baku karena dalam pengawasan tersebut dapat diketahui
kuantitas bahan baku yang dipakai dan yang tersedia selama periode berjalan serta
dengan adanya keterangan tersebut, perusahaan dapat membuat estimasi anggaran
untuk biaya bahan baku tersebut di masa yang akan datang.
2. Pada dasarnya anggaran itu dibuat berdasarkan taksiran, agar anggaran dapat
berfungsi dengan baik maka taksiran tersebut harus akurat. Demikian pula
dalam penyusunan anggaran produksi, salah satu faktor yang mempengaruhi
penyusunan anggaran produksi terkait dengan sumber daya modal yang dimiliki
perusahaan. Jelaskan pernyataan tersebut!
Sumber daya modal berpengaruh terhadap penyusunan anggaran produksi karena
berperan sebagai dasar untuk menjalankan roda produksi. Anggaran produksi berlaku
sebagai bentuk pengendalian terhadap kinerja produksi, sementara jika sumber daya
modal tidak tersedia atau kurang maka roda untuk menjalankan kegiatan produksi
kemungkinan terhambat.

KASUS I

Dik:
PT HESE ME KEER memproduksi hiasan dinding ukuran 1 meter persegi.
a) Harga jual produk Rp. 60.000/ unit
b) Estimasi penjualan produk
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

BULAN UNIT
Januari 14.400
Februari 12.800
Maret 11.200
April 12.000

c) Pers. Awal produk jadi 3.800. Manajemen persediaan produk jadi setiap akhir bulan
sebesar 40% dari penjualan bulan berikutnya

Dit:
a) Susunlah anggaran produksi triwulan 1 (Januari s.d Maret 2018)
b) Susunlah anggaran penjualan triwulan 1 (Januari s.d Maret 2018)

Jawab:
a) Menggunakan metode stabilitas produksi
BULAN UNIT
Januari 14.400
Februari 12.800
Maret 11.200
JUMLAH 38.400

KETERANGAN UNIT
Q Penjualan 38.400
Q Persediaan akhir 4.800
Q Kebutuhan 43.200
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

Q Persediaan awal 3.800


Q Produksi 39.400

Produksi rata-rata = 39.400 unit : 4 = 13.133,33 unit

Anggaran produksi triwulan 1 tahun 2018


Q Q
Q Q Q
BULAN PERS. PERS.
PENJUALAN KEBUTUHAN PRODUKSI
AKHIR AWAL
Januari 14.400 2.500 16.900 3.800 13.100
Februari 12.800 2.800 15.600 2.500 13.100
Maret 11.200 4.800 16.000 2.800 13.200
JUMLAH 38.400 4.800 43.200 3.800 39.400

b) Anggaran Penjualan triwulan 1


TRIWULAN I
BULAN
UNIT RP
Januari 14.400 864.000.000
Februari 12.800 768.000.000
Maret 11.200 672.000.000
JUMLAH 38.400 2.304.000.000
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

KASUS II
Dik:
PT HESE 7 DUCK memperkirakan jumlah penjualan kain tahun 2019:

TRIWULAN METER
I 660.000
II 820.000
III 960.000
IV 700.000
JUMLAH 3.140.000

Pers. Kain per 31 Desember 2018 sebanyak 100.000 meter, sedangkan per 31 Desember
2019 sebanyak 80.000 meter.
Jawab:
a) Stabilitas produksi

KETERANGAN UNIT
Q Penjualan 3.140.000
Q Persediaan akhir 80.000
Q Kebutuhan 3.220.000
Q Persediaan awal 100.000
Q Produksi 3.120.000

Produksi rata-rata = 3.120.000 : 4 = 780.000


KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

Anggaran produksi
TRIWULAN Q Q Q Q Q
PENJUALAN PERS. KEBUTUHAN PERS. PRODUKSI
AKHIR AWAL
I 660.000 220.000 880.000 100.000 780.000
II 820.000 180.000 1.000.000 220.000 780.000
III 960.000 - 960.000 180.000 780.000
IV 700.000 80.000 780.000 - 780.000
JUMLAH 3.140.000 80.000 3.220.000 100.000 3.120.000

b) Stabilitas tingkat persediaan

KETERANGAN UNIT
Q Penjualan 3.140.000
Q Persediaan akhir 80.000
Q Kebutuhan 3.220.000
Q Persediaan awal 100.000
Q Produksi 3.120.000

Perubahan pers. Rata-rata = 80.000 – 100.000 : 4 = -20.000 : 4 = -5.000 unit/ triwulan


Artinya terjadi penurunan persediaan selam 1 tahun sebesar 20.000 atau sebesar 5.000
unit per triwuLan.

Anggaran produksi
TRIWULAN Q Q Q Q Q
PENJUALAN PERS. KEBUTUHAN PERS. PRODUKSI
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

AKHIR AWAL
I 660.000 95.000 755.000 100.000 655.000
II 820.000 90.000 910.000 95.000 815.000
III 960.000 85.000 1.045.000 90.000 955.000
IV 700.000 80.000 780.000 85.000 695.000
JUMLAH 3.140.000 80..000 3.220.000 10.000 3.120.000
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

AMPS
1. A. Terdapat 2 pendekatan dalam penyusunan sistem secara garis besar, yaitu:
 Pendekatan Klasik
Pendekatan klasik disebut juga dengan pendekatan tradisional adalah
pendekatan di dalam pengembangan sistem yang mengikuti tahapan-tahapan
di system life cycle. Tanpa dibekali dengan alat-alat dan teknik-teknik yang
memadai.
 Pendekatan Terstruktur
Pendekatan yang dimulai tahun awal 1970 adalah pendekatan yang
dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam
pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dan sistem yang dikembangkan
akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan baik dan jelas.
B. Langkah-langkah dalam penyusunan sistem melalu pendekatan problem solving:
Pendekatan problem solving didefinisikan sama dengan pendekatan SDLC dimana
pendekatan ini termasuk pada pendekatan tradisional dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
 Perencanaan = Mengenali permasalahan
 Analisis = Investigasi tim pelaksana proyek, memahami permasalahan dan
kebutuhan untuk pemecahan masalah.
 Desain = Solusi yang dijelaskanlebih detail.
 Implementasi = Sistem yang dapat menyelesaikan masalah dibangun dan di
install.
 Pengelolaan = Sistem digunakan, dipelihara, dikembangkan terus menerus
untuk mencapai keuntungan yang diinginkan.
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

2. A. Siklus Produksi

Pesanan Pelanggan

Siklus
Siklus
Pengeluaran
Pendapatan

Permintaan Pembelian

Siklus
Produksi

Siklus Buku
Besar dan
Pelaporan Siklus
Manajemen
Laporan Manajemen
SDM /
Penggajian

Penjelasan:
Dari data diatas dapat disimpulkan terdapat empat aktivitas dasar dalam proses produksi
yaitu desain produksi, perencanaan dan penjualan, operasi produksi dan akuntansi biaya.
Masing-masing aktivitas tersebut memiliki siklusnya masing-masing dan rincian kegiatan
masing-masing yang tercantum dalam tabel siklus produksi.
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

B. Diagram Arus Data Siklus Produksi

Barang Jadi
Perkiraan Penjualan Sistem Pengeluaran
Siklus Pendapatan

Bahan Baku 2. 0
Perencanaan
dan penjualan Daftar Bahan Baku
1.0 Desain
Produk Daftar Operasi
Bagian Tenaga Kerja

Tenaga Kerja Tersedia


Pesanan Produksi
WIP

Barang Jadi

Siklus
Manajemen
SDM /
Penggajian
4.0 Akuntansi
biaya

WIP
HPP

Laporan Operasi 3.0


produksi

Sistem Buku Besar dan


Pelaporan

Manajemen
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

Gambaran dalam tahap atau langkah menyusun sistem

Mengenai
Permasalahan

Evaluasi Sistem Analisis Masalah

Implementasi Sistem Solusi Lebih Detail

Penjelasan :
1. Desain produk bertujuan untuk menciptakan sebuah produk yang memenuhi kebutuhan
pelanggan dari segi kualitas, daya tahan dab fungsionalitas sementara secara simultan
meminimalisir biaya produksi.
2. Perencanaan dan penjadwalan untuk mengembangkan rencana produksi yang cukup
efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi perusahaan jangka
pendek sekaligus meminimalkan persediaan bahan baku dan barang jadi.
3. Operasi produksi adalah pembuatan produk yang sebenarnya.
4. Akuntansi Biaya = Menyediakan informasi, data biaya akurat, mengumpulkan hingga
proses informasi yang digunakan untuk menghitung nilai-nilai persediaan dan harga
pokok penjualan yang muncul di dalam laporan keuangan sebuh perusahaan.
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

3. A. Metode dalam membangun Sistem Informasi Akuntansi


1) Metode System Developement Life Cycle (SDLC)
Metode SDLC adalah metode dengan tahapan-tahapan pekerjaan yang
dilakukan oleh analisis sistem informasi dan programer dalam membangun
sistem informasi. SDLC juga merupakan alat manajemen proyek yang bisa
digunakan untuk merencanakan , merumuskan, dan mengontrol proses
pengembangan sistem informasi.
2) Metode Prototyping
Metode sebagai paradigma baru dalam pengembangan sistem informasi
akuntansi, yang merupakan revolusi dan pengembangan sistem karena
merubah proses pengembangan sistem informasi SDLC.
3) Metode Rapid Application Developement
Adalah penggabungan beberapa metode dan teknik terstruktur untuk
menentukan kebutuhan aset dan perancangan sistem informasi.
4) Metode Waterfall
Metode paling sederhana, cocok untuk pengembangan perangkat lunak,
menyediakan alur hidup perangkat lunak secara terurut, mulai dari analisa,
pengkodean, pengujian dan tahap pendukung.
5) Metode Spiral
Pengembangan metode dengan memadupadankan beberapa model umum
untuk menghasilkan produk khusus atau menjawab persoalan-persoalan
tertentu selama proyek pengerjaan.
6) Metode Object Oriented Technology
Cara pengembangan perangkat lunak berdasarkan abstraksiobjek-objek yang
ada di dunia nyata. Dasar pembuatan merupakan kombinasi antara struktur
data dan perilaku dalam satu entitas.
7) Metode End User Developement
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

Pengembangan dilakukan oleh end user, keterlibatan langsung end user


sangat menguntungkan karena memahami benar sistem kerja.
B. Dasar Penggunaan Metode tersebut
1) SDLC = adanya pemecahan masalah yang harus dicari atau dipesankan dan
adanya tahapan-tahapan pekerjaan.
2) Prototyping = Pengembangan perangkat lunak dan pelaksanaan yang
bertahap.
3) RAD = Kebutuhan user dan pendekatan konstruksi berbasis komponen.
4) Metode Waterfall = Pengembangan perangkat lunak.
5) Spiral = Pengembangan perangkat lunak yang bertahap.
6) Object Oriented Technology = Perancangan sistem secara umum.
7) End User = Pengembangan sistem oleh end user.
C. Contoh masing-masing metode :
1) SDLC = Himpunan mahasiswa akuntansi berencana membuat website untuk
media pengumpulan informasi dan pengembangan sistem, maka hal pertama
yang dilakukan adalah perencanaan dan survei harga domain dan pembuatan
website, lalu analisis informasi ang akan disampaikan, analisis pengguna,
hingga resiko. Lalu, desain website dan evaluasi sampai pengelolaan
website.
2) Waterfall = Program aplikasi pengolahan nilai sesuai online yang dirancang
mempermudah pengelolaan nilai, wali kelas hanya perlu input nilai dan
absen.
3) Prototyping = Toko baju terbesar membuat aplikasi date base pelanggan,
programmer akan mengidentifikasi apa saja yang dibutuhkan pelanggan
serta diuji dan dievaluasi.
4) Spiral = Perangkat lunak di perusahaan manufaktur.
5) RAD = Sistem kerja tim, menyelesaikan tugas yang selevel.
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

6) Object Oriented Technology = Sebuah kendaraan memiliki atribut umum,


dan memiliki turunan sebagai contoh jenis dan jumlah kapasitas kendaraan.
7) End user = Perusahaan bordir Tasikmalaya menggunakan teknologi
komputer.
.
4. Kebijakan dan perencanaan Awal proyek sistem

Analisis Sistem

Desain (perencanaan) sistem secara umum

Desain (perencanaan) sistem secara terinci Pengembangan Sistem

Seleksi Sistem

Implementasi (penerapan sistem)

Perawatan Sistem Manajemen Sistem

Siklus hidup pengembangan sistem menurut Tagiyanto dimulai dari kebijakan


sistem dan perencanaan adalah landasan dan dukungan dari manajemen puncak
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

untuk perencanaan sistem yang selanjutnya akan menjadi pedoman dalam


pengembangan. Lalu tahap analisis merupakan penguraian dan sistem yang utuh ke
dalam bagian-bagian yang dimaksud. Lalu tahap desain sistem adalah pendefinisian
dan kebutuhan kebutuhan fungsional, persiapan untuk rancang bangun. Lalu sistem
terinci adalah tahap untuk memiliki perangkat keras dan lunak untuk sistem
informasi. Lalu pada tahap implementasi adalah tahap meletakan sistem supaya
dapat siap dioperasikan dan yang terakhir perawatan sistem adalah tahap untuk
merawat sistem yang telah berkembang.
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

PENGANTAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


1. Klasifikasi aktivitas Laporan Arus Kas pada entitas pemerintahan.
1. AKTIVITAS OPERASI
Aktivitas operasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan
untuk kegiatan operasional pemerintah selama satu periode akuntansi.
Arus masuk dari aktivias operasi diperoleh dari:
a. Penerimaan Perpajakan;
b. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP);
c. Penerimaan Hibah;
d. Penerimaan Bagian Laba perusahaan negara/daerah dan Investasi Lainnya;
e. Penerimaan Lain-lain/penerimaan dari pendapatan Luar Biasa; dan
f. Penerimaan Transfer.
Arus keluar dari aktivitas operasi digunakan untuk:
a. Pembayaran Pegawai;
b. Pembayaran Barang;
c. Pembayaran Bunga;
d. Pembayaran Subsidi;
e. Pembayaran Hibah;
f. Pembayaran Bantuan Sosial;
g. Pembayaran Lain-lain/Kejadian Luar Biasa; dan
h. Pembayaran Transfer.
Arus kas bersih aktivitas operasi merupakan indikator yang menunjukkan kemampuan
operasi pemerintah dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas
operasionalnya di masa yang akan datang tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari
luar. Beberapa contoh aktivitas operasi yaitu jika suatu entitas mempunyai surat
berharga yang sifatnya sama dengan persediaan, yang dibeli untuk dijual, maka
perolehan dan penjualan surat berharga tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

operasi. Lalu contoh lainnya adalah jika entitas mengotorisasikan dana untuk kegaitan
suatu entitas lain, yang diperuntukannya belum jelas apakah sebagai modal kerja,
penyertaan modal, atau untuk membiayai aktivitas periode berjalan, maka pemberian
dana tersebut harus diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi.
2.AKTIVITAS INVESTASI
Aktivitas investasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditunjukkan
untuk perolehan dan pelepasan aset tetap serta investasi lainnya yang tidak termasuk
dalam setara kas.
Arus masuk kas dari aktivitas investasi terdiri dari:
a. Penjualan Aset Tetap;
b. Penjualan Aset Lainnya;
c. Pencairan Dana Cadangan;
d. Penerimaan dari Divestasi;
e. Penjualan Investasi dalam bentuk Sekuritas.
Arus keluar kas dari aktivitas investasi terdiri dari:
a. Perolehan Aset Tetap;
b. Perolehan Aset Lainnya;
c. Pembentukan Dana Cadangan;
d. Penyertaan Modal Pemerintah;
e. Pembelian Investasi dalam bentuk Sekuritas
Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto
dalam rangka perolehan dan pelepasan sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk
meningkatkan dan mendukung pelayanan pemerintah kepada masyarakat di masa yang
akan datang.
3.AKTIVITAS PENDANAAN
Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang yang
berhubungan dengan pemberian piutang jangka panjang dan/atau pelunasan utang
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

jangka panjang yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi piutang
jangka panjang dan utang jangka panjang.
Arus masuk kas dari aktivitas pendanaan antara lain:
a. Penerimaan utang luar negeri;
b. Penerimaan dari utang obligasi;
c. Penerimaan kembali pinjaman kepada pemerintah daerah;
d. Penerimaan kembali pinjaman kepada perusahaan negara.
Arus keluar kas dari aktivitas pendanaan antara lain:
a. Pembayaran pokok utang luar negeri;
b. Pembayaran pokok utang obligasi;
c. Pengeluaran kas untuk dipinjamkan kepada pemerintah daerah;
d. Pengeluaran kas untuk dipinjamkan kepada perusahaan negara.
Arus kas dari aktivitas pendanaan mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas yang
berhubungan dengan perolehan atau pemberian pinjaman jangka panjang.
4.AKTIVITAS TRANSITORIS
Aktivitas transitoris adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak
termasuk dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas
transitoris mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto yang tidak
mempengaruhi pendapatan, beban, dan pendanaan pemerintah. Transaksi yang termasuk
dalam aktivitas transitoris antara lain:
1. Perhitungan Fihak Ketiga (PFK);
PFK menggambarkan kas yang berasal dari jumlah dana yang dipotong dari Surat
Perintah Membayar atau diterima secara tunai untuk pihak ketiga misalnya potongan
Taspen dan Askes
2. Penerimaan transitoris;
Kiriman uang masuk dan penerimaan kembali uang persediaan dari bendahara
pengeluaran
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

3. Pengeluaran transitoris; dan


Kiriman uang keluar dan pemberian uang persediaan dari bendahara pengeluaran.
4. Kiriman uang.
Kiriman uang menggambarkan mutasi kas antar rekening kas umum negara/daerah.

2. Perbedaan pengakuan terhadap hasil investasi jangka panjang antara metode


ekuitas dan metode biaya.
1. Metode biaya; Dengan menggunakan metode biaya, investasi dicatat sebesar biaya
perolehan. Penghasilan atas investasi tersebut diakui sebesar bagian hasil yang diterima dan
tidak mempengaruhi besarnya investasi pada badan usaha/badan hukum yang terkait.
2. Metode ekuitas; Dengan menggunakan metode ekuitas pemerintah mencatat investasi
awal sebesar biaya perolehan dan ditambah atau dikurangi sebesar bagian laba atau rugi
pemerintah setelah tanggal perolehan. Bagian laba kecuali dividen dalam bentuk saham
yang diterima pemerintah akan mengurangi nilai investasi pemerintah. Penyesuaian
terhadap nilai investasi juga diperlukan untuk mengubah porsi kepemilikan investasi
pemerintah, misalnya adanya perubahan yang timbul akibat pengaruh valuta asing serta
revaluasi aset tetap.

3. Dua bentuk perlakuan akuntansi atas aset bersejarah


Pedoman Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) No. 7 Tahun 2010 mendefinisikan aset
tetap sebagai aset berwujud yang mempunyai manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk
digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
Pengungkapan aset bersejarah terdiri atas dua macam cara, yaitu:
a. Operational Heritage Assets. Aset bersejarah ini merupakan jenis aset yang memiliki
fungsi ganda yaitu selain sebagai tempat berwisata dan bukti peninggalan sejarah, aset ini
juga memiliki fungsi sebagai tempat kegiatan operasi pemerintah sehari-hari, misalnya
digunakan sebagai tempat perkantoran. Jenis aset bersejarah ini perlu dikapitalisasi dan
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

dicatat dalam neraca sebagai aset tetap. Seperti yang telah diatur di dalam PSAP No. 07.
Tahun 2010.
b. Non-operational Heritage Assets. Aset jenis merupakan aset yang murni digunakan
karena nilai estetika dan nilai sejarah yang dikandungnya. Berbeda halnya dengan aset
bersejarah yang digunakan untuk kegiatan operasional, aset ini tidak memiliki nilai ganda.
Agustini dan Putra (2011) menjelaskan di Amerika, jenis aset ini disebut heritage assets,
sedangkan untuk aset yang digunakan untuk kegiatan operasional disebut multi-use heritage
assets. Jenis non operational heritage assets dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: tanah dan
bangunan bersejarah (cultural heritage assets), karya seni (collection type heritage assets)
dan situs-situs purbakala atau landscape (natural heritage assets). PSAP No. 07
memasukkan aset dalam kategori ini bukan di dalam neraca, melainkan di dalam Catatan
atas Laporan Keuangan (CaLK) dengan tanpa nilai.

4. Debt Swap dalam penghapusan utang pemerintah


Debt Swap adalah pembayaran utang dengan cara menukar. Pembayaran ini dilakukan
tanpa membayar uang ke negara pemberi utang, tetapi membayarkannya dengan cara lain.
“Debt Swap” yang secara harfiah dimaknai sebagai pertukaran hutang. Akan tetapi istilah
tersebut tidak dapat diartikan demikian karena secara kenyataan tidak terjadi pertukaran
utang yang menimbulkan penerimaan sejumlah uang (fresh money). Akan lebih tepat jika
istilah tersebut diartikan sebagai pengalihan hutang.
Pada intinya program debt swap ini adalah untuk mengurangi jumlah hutang yang
ditanggung, yang ditukar dengan program/kegiatan tertentu. Kesalahan
tafsir (Misinterpretation) terhadap istilah ini sering diartikan bahwa pihak debitor akan
menerima fresh money, padahal sebaliknya justru pihak debitor menyediakan sejumlah
uang yang seharusnya digunakan untuk membayar kewajibannya yang kemudian diberikan
kepada pihak kreditor untuk selanjutnya dihibahkan dalam bentuk program/kegiatan.
Sebagai contoh dapat dijelaskan sebagai berikut:
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

Bank X, sebagai kreditur, memberikan hutang kepada PT. Y (debitur). Hingga beberapa
periode tidak terjadi masalah terhadap kewajiban PT. Y, akan tetapi pada 3 tahun sebelum
jatuh tempo terjadi suatu hal yang menyebabkan PT. Y kesulitan memenuhi kewajibannya.
Kemampuan keuangan PT. Y tidak memburuk, hanya ada kebutuhan lain yang memiliki
prioritas lebih, yakni kegiatan pengadaan mesin baru, sehingga anggaran untuk memenuhi
kewajiban kepada Bank X menjadi persoalan.
Munculnya masalah tersebut akhirnya disepakati untuk melaksanakan debt swap. PT. Y
tetap menganggarkan kewajibannya untuk kemudian diserahkan kepada Bank X dan Bank
X, dirinya sendiri atau melalui pihak ketiga, kemudian memberikan hibah kepada PT. Y
berupa pengadaan mesin baru. Dengan skema ini, maka kewajiban PT. Y terlaksana
demikian pula dengan kebutuhan mesin baru yang juga terpenuhi.
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

AKUNTANSI BIAYA
1. Perbedaan Metode Harga Pokok Proses dengan Metode Harga Pokok Pesanan
sbb:
Pengumpulan biaya produksi
 Metode HP pesanan: mengumpulkan biaya produksi menurut pesanan
 Metode HP proses: mengumpulkan biaya produksi per departemen produksi per
periode akuntansi
Perhitungan harga pokok produksi per satuan
 Metode HP pesanan: membagi total biaya yang dikeluarkan untuk suatu pesanan
dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan
 Metode HP proses: membagi total biaya produksi selama periode tertentu dengan
jumlah satuan produk yang dihasilkan selama periode ybs.
Penggolongan biaya produksi
 Metode HP pesanan: biaya produksi dipisahkan menjadi biaya langsung dan biaya
tidak langsung
 Metode HP proses : pembedaan biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak
langsung seringkali tidak diperlukan
Unsur biaya yang dikelompokkan dalam biaya overhead pabrik
 Metode HP pesanan: BOP terdiri dari biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak
langsung, & biaya produksi selain BBB & BTKL (yang dibebankan atas dasar tarif
yang ditentukan di muka)
 Metode HP proses: BOP terdiri dari biaya produksi selain biaya bahan baku & bahan
penolong & biaya tenaga kerja (baik yang langsung maupun yang tidak langsung).
BOP dibebankan kepada produk sebesar biaya yang sesungguhnya terjadi selama
periode akuntansi tertentu.
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

2.
 Biaya Bersama (Joint Cost) adalah biaya-biaya yang timbul untuk menghasilkan dua
jenis/ produk atau lebih dalam suatu proses produksi yang dilakukan secara simultan,
dimana terjadinya biaya.
Contoh: Proses produksi minyak mentah
 Produk Bersama (joint Product ) adalah dua atau lebih jenis produk yang diproduksi
secara bersama-sama dalam satu rangkaian proses produksi dan masing-masing produk
mempunyai harga jual yang relatif sama.
Contoh: Minyak Tanah, Solar, Premium
 Produk Sampingan (By Product) adalah suatu hasil sampingan yang diperoleh dari
suatu proses produksi selain dari yang dihasilkan oleh suatu produk utamanya.
Contoh: Proses penggergajian kayu
 Produk Utama (Main Product) adalah Umumnya diproduksi dalam jumlah yang lebih
besar dibandingkan dengan produk sampingan.
Biasanya, produsen hanya mempunyai sedikit kendali atas sejumlah produk sampingan
yang dihasilkan. terkecuali, diperkenalkannya metode teknik yang lebih maju,
 Produk Sekutu (Co Product) adalah dua produk atau lebih yang diproduksi pada waktu
yang bersamaan dan serentak bahan bakunya berbeda, biaya bersamanya muncul pada
saat proses produk sekutu memiliki ciri-ciri yang sama.
Contoh: Papan Kw 1, Papan Kw 2
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

SOAL HITUNGAN
1. Diketahui: Bulan November 2018, perusahaan memiliki produk dalam proses awal.
Dengan melalui 1 departemen produksi, berikut datanya :
a. Biaya produksi yang dikeluarkan pada bulan November BBB Rp. 75.500.000,- ,
BTKL Rp. 68.000.000,- dan BOP Rp. 55.000.000,-. Produk yang dimasukan 75.000
unit yang di transfer ke gudang 80.000 unit. Barang dalam proses memiliki TP = BB
100% dan BK 65%.
b. PDP awal periode 15.000 unit dengan biaya yang sudah diserap:
BBB Rp. 14.500.000 BTKL Rp.11.800.000 dan BOP Rp. 9.000.000. Dengan TP=
BB 100% dan BK 75%.

Ditanyakan: Perhitungan Laporan Harga Pokok Produksi dengan metode Harga


Pokok Rata-rata!

Jawab:
15.000 unit
PROSES – INPUT - OUTPUT

75.000 unit PDP 10.000 unit P.jadi 80.000 unit ke


gudang

Maka, Perhitungan Harga Pokok Produknya: (Dalam Rp)


Uraian UE PDP awal Harga Pokok Biaya Total Biaya Harga Pokok
proses (unit) PDP awal Produksi Produk /Unit
proses November
BBB 80rb + 100% x 14.500.000 75.500.000 90.000.000 1000
10rb = 90rb
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

BTKL 80rb + 65% x 11.800.000 68.000.000 79.800.000 922,54


10rb = 86.500
BOP 80rb + 65% x 9.000.000 55.000.000 64.000.000 739,88
10rb = 86.500
TOTAL 35.300.000 198.500.000 233.800.000 2662, 42

Laporan Harga Pokok Produksi yang dibuat:

PERUSAHAAN TEKSTIL “WARNA”


LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
NOVEMBER 2018
Kuantitas:
PDP awal periode:
TP: BB 100% dan BK 75% 15.000
unit
Masuk Proses Produksi 75.000
unit
90.000
unit
Produk Jadi di Transfer ke Gudang 80.000 unit
Produk Dalam Proses 10.000 unit
90.000
unit
Biaya Yang dibebankan:
Biaya Produksi Awal Periode Biaya Produksi Jumlah Biaya/unit
November
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

BBB 14.500.000 75.500.000 90.000.000 1.000


BTKL 11.800.000 68.000.000 79.800.000 922,54
BOP 9.000.000 55.000.000 64.000.000 739,88
Total 2662,42

PERHITUNGAN BIAYA:
 Produk jadi yang di Transfer: 80rb unit x 2662,42 = Rp. 212.993.600,-
 Produk dalam proses (10.000 unit)
BBB 10.000 x 100% x 1.000 = Rp. 10.000.000,-
BTKL 10.000 x 65% x 922,54 = Rp. 5.996.510,-
BOP 10.000 x 65% x 739,88 = Rp. 4.809.220,-
Rp. 20.805.703,-
Total Keseluruhan Rp. 233.799.330,-

2. Diketahui: Perusahaan Murniqua mengeluarkan biaya bersama Rp.990.000.000


untuk menghasilkan air mineral kemasan berkode Murni A, Murni B, Murni C dan
Murni D.
Nama Produk Status Harga Jual Kuantitas Separable Cost
Murni A Olah Lanjut Rp. 19.000,- 10.000 botol Rp. 2.000
Murni B Selesai Rp.21.000,- 15.000 botol -
Murni C Olah Lanjut Rp.20.000,- 15.000 botol Rp. 2.300
Murni D Olah Lanjut Rp.15.000,- 12.000 botol Rp. 3.000
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

Ditanyakan: Alokasi Biaya Bersama dengan Metode Harga Jual Relatif &
Perhitungan Harga Pokok/botol produk yang dihasilkan!
Jawab:
Alokasi Biaya Bersama & Harga Pokok
Jenis Harga Biaya Harga Jumlah Jumlah Alokasi Biaya Bersama
Produk Jual/unit Perolehan Jual Produk/unit Harga (Rp)
Kembali/unit Hipotesis Jual
(Rp) (Rp) (Rp) Hipotesis
(Rp)
Murni 19.000 2.000 17.000 10.000 170.000.000 170jt/894.500.000 x 990jt =
A 188.150.000
Murni B 21.000 - 21.000 15.000 315.000.000 315jt/894.500.000 x
990jt=348.630.000
Murni C 20.000 2.300 17.700 15.000 265.500.000 265.500.000/894.500.000 x
990jt=293.845.000
Murni 15.000 3.000 12.000 12.000 144.000.000 144jt/894.500.000 x 990jt=
D 159.375.000
894.500.000 990.000.000

Harga Pokok Perbotol dari Produk air mineral di atas adalah:


 Murni A = Rp. 188.150.000/10.000 = Rp. 18.815,-
 Murni B = Rp. 348.630.000/15.000 = Rp. 23.242,-
 Murni C = Rp. 293.845.000/15.000 = Rp. 19.590,-
 Murni D = Rp. 158.400.000/12.000 = Rp. 13.200,-

Anda mungkin juga menyukai