Perencanaan SDM
Perencanaan SDM
Karir
Para ahli mendefinisikan karir sebagai tahap-tahap perkembangan pengalaman
kerja seseorang selama masa kerjanya (Jeral Greenberg, 1995). Karir didefinisikan pula
sebagai posisi yang dipegang individu dalam suatu jabatan di suatu perusahaan dalam
kurun waktu tertentu atau seluruh pekerjaan yang dimiliki/dilakukan oleh individu selama
masa hidupnya. Selain itu, karir juga dapat dilihat sebagai tingkat kemapanan kehidupan
seseorang setelah mencapai tingkatan umur tertentu yang ditandai dengan penampilan dan
gaya hidup orang tersebut.
Manajemen karir adalah suatu proses dimana organisasi mencoba menyesuaikan minat
karir individu dan kemampuan organisasi untuk merekrut karyawan (Gutteridge, 1976).
Sedangkan menurut Greenhaus (1987), manajemen karir adalah proses dimana individu
mengumpulkan informasi mengenai nilai, minat, kelebihan dan kekurangan keterampilan,
mengidentifikasi tujuan karir, mengimplementasi strategi karir yang meningkatkan kemungkinan
bahwa tujuan karir yang akan dicapai.
Manajemen karir dapat mengurangi ketidaksesuaian antara individu dengan peranannya,
menggembangkan kompetensi, dan menumbuhkan tersedianya individu yang akan menciptakan
kombinasi bakat yang harmonis bagi team work yang optimal, pengembangan bakat yang
fleksibel dan pembelajaran yang dinamis (Eko, Giyartiningrum, 2000).
Manajemen karir dilakukan dengan membantu individu dalam perencanaan karirnya dan
pengembangan aktivitas untuk menjamin bahwa perencanaan karir sesuai dengan kebutuhan
organisasi.
Tahapan-tahapan karir
Perencanaan dan pengembangan karir yang disediakan organisasi bukan untuk menjamin
kesuksesan karir karyawannya tetapi dimaksudkan untuk membantu karyawannya dalam hal-hal
yang berhubungan dengan pekerjaan, tugas, dan keputusan karirnya baik di dalam maupun di luar
organisasi. Dengan kata lain individu dituntut untuk melakukan kontrol terhadap karir mereka,
sehingga tanggung jawab pengembangan karir akan berpindah dari oraganisasi kepada karyawan.
Karir diartikan sebagai urut-urutan posisi atau urut urutan pekerjaan yang pernah diduduki oleh
seseorang selama hidupnya. Manajemen karir adalah suatu proses dimana organisasi mencoba
menyesuaikan minat karir individu dan kemampuan organisasi untuk merekrut karyawan. Secara
garis besar tahapan perjalanan karir seseorang dapat dibagi menjadi 5 tahapan, yaitu: Tahap
Pertumbuhan, Tahap Eksplorasi, Tahap Penetapan, Tahap Pemeliharaan, dan tahap Penurunan. Tujuan
atau sasaran karir adalah “posisi atau jabatan tertentu yang dapat dicapai oleh seorang pegawai bila
yang
Perencanaan karir membuat seorang karyawan mengevaluasi kemampuan dan minatnya,
aktivitas pengembangan praktis. Fokus utama dari perencanaan karir haruslah selaras antara tujuan
pribadi dengan kesempatan yang tersedia secara realistik. Berdasarkan beberapa pendapat diatas,
maka dapat: menyatakan bahwa perencanaan karir adalah usaha-usaha yang dilakukan individu
untuk mencapai sasaran jabatan yang diinginkan, sesuai dengan persyaratan dan kebijakan yang
telah ditetapkan oleh organisasi, serta harus sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
Perencanaan karir terdiri dari dua elemen utama, yaitu perencanaan karir yang berpusat pada
organisasi dan perencanaan karir yang berpusat pada individu. Kedua perencanaan karir ini harus
sejalan, jika karyawan menginginkan karir tertentu. Organisasi perlu membantu karyawan dalam
dan pengidentifikasian jalan karir yang memberikan kemajuan yang logis atas orang-orang diantara
pekerjaan dalam organisasi (Mathis & Jackson, 2006). Perencanaan karir organisasional
mengintegrasikan kebutuhan sumberdaya manusia dan sejumlah aktivitas karir, lebih menitik
beratkan pada jenjang atau jalur karir (Simamora, 2004). Perencanaan karir yang berpusat pada
organisasi lebih berfokus pada pekerjaan-pekerjaan dan pada pembangunan jalur karir yang
menyediakan tempat bagi kemajuan logis dari individu. diantara berbagai pekerjaan yang ada di
dalam organisasi. Jalan ini dapat diikuti oleh individu untuk bergerak maju dalam unit-unit organisasi
tertentu.
Perencanaan karir individual (individual Career Planning) lebih berfokus pada karir individu
dari pada kebutuhan organisasional (Mathis & Jackson, 2006). Perencanaan ini dilakukan oleh para
karyawan sendiri dengan menganalisis tujuan dan keterampilan individual mereka. Perencanaan
karir individual dimulai dari mengidentifikasi sasaran jabatan yang diinginkan, mencari informasi
mengenai jabatan tersebut, menyesuaikan kompetensi yang dimiliki dengan spesifikasi jabatan
tersebut, dan melakukan usaha-usaha pengembangan diri. Fokus utama dari perencanaan karir
individual adalah keterampilan individual, karena perencanaan karir individual dilakukan oleh
karyawan sendiri. Hal ini mungkin mempertimbangkan situasi baik didalam maupun diluar organisasi
bermanfaat. Dengan adanya perencanaan karir yang baik, niscaya akan menumbuhkan semangat,
sebagai motivator bagi karyawan untuk berbenah diri menjadi seorang karyawan yang berprestasi
atau berkinerja tinggi serta handal (Tohardi, 2002). Sinergi antara pengembangan karir
organisasional ian individual akan menguntungkan bagi perusahaan, hal ini dapat dilihat dari