Tugas Planning-1
Tugas Planning-1
Planning
Dosen Pembimbing : Ridwan Ph.D
1. Berubah (change)
Pada bulan Mei tahun 2022, direncanakan akan dilaksanakannya proses akreditasi
KARS. Oleh karena itu Bidang Keperawatan bersama Komite Keperawatan Rumah Sakit
Universitas Tanjungpura akan melakukan perubahan pada Model Praktek Keperawatan
Profesional ( MPKP ) pada komponen standar asuhan keperawatan, dimana sebelumnya
menggunakan metode Tim pada ruangan rawat inap di rubah menggunakan metode Perawat
Primer ( PPJA ). Rencana perubahan penerapan metode perawat primer ini akan dilaksanakan
pada tanggal 1 Januari 2022 . Alasan dilakukan perubahan metode dikarenakan mengikuti
saran dari survivor KARS pada tahun 2018, dan juga dari penelusuran beberapa hasil
penelitian bahwa penerapan metode perawat primer ( PPJA ) dapat meningkatkan kualitas
pelayanan. Selain itu metode perawat primer ini adalah metode yang paling efektif yang bisa
di gunakan di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura terkait dengan jumlah tenaga
keperawatan yang terbatas. Metode perawat primer ini pun bisa berjalan karena karakteristik
perawat yang memenuhi syarat untuk menjadi PPJA (minimal Pendidikan S1,Ners dan PK II )
sudah mencukupi di Rumah Sakit kami, sehingga metode ini bisa di terapkan.
2. Waktu (time)
Rencana harus disertai oleh suatu rincian yang cermat, artinya suatu rencana tidak
hanya mengandung jawaban terhadap pertanyaan apa, dimana, bilamana, bagaimana, siapa,
dan mengapa, tetapi juga penjabarannya dalam bentuk program kerja yang mendetail yang
menyangkut semua segi kehidupan organisasional antara lain: 1) tata ruang, 2) metode kerja,
3) sumber dana dan alokasinya, 4) target waktu, 5) target hasil, 6) standar mutu yang harus
terpenuhi, 7) kriteria pengukuran hasil dan prestasi kerja. Dalam manajemen keperawatan
pertanyaan yang harus dijawab dan diselesaikan yaitu “Kapan rencana itu harus dikerjakan?
Penjelasan kapan dimulainya tindakan dan kapan selesainya di setiap unit organisasi dengan
penggunaan standar waktu yang telah ditentukan”.
c. Sunber dana dan Alokasinya : Sumber dana di peroleh dari proses pengajuan
proposal kegiatan ke bagian Diklit Rumah Sakit Untan untuk ditindak lanjuti ke
Direktur Rumah sakit. Setelah proposal disetujui mulai diarahkan ke bagian
keuangan Rumah sakit untuk pencairan dana. Dana khusus pengembangan SDM di
Rumah sakit Untan memang sudah di porsikan untuk digunakan pada kegiatan
pelatihan dan Pendidikan.
Alokasi dana akan dirincikan sesui kebutuhan kegiatan pelatihan, diantaranya :
Biaya barang – barang ATK yang diperlukan saat kegiatan
Biaya anggaran Transportasi Nara Sumber
Biaya anggaran penginapan Nara Sumber
Biaya anggaran Honor Nara Sumber
Biaya Cendramata untuk Nara Sumber
Biaya konsumsi selama proses kegiatan
Biaya anggaran tidak terduga.
d. Target Waktu : Pelaksanaan pelatihan manajemen keperawatan dilaksanakan
selama 2 hari yaitu tanggal 1-2 Desember 2021, Kemudian kepala ruangan akan
dilakukan evaluasi untuk melihat kemampuan kepala ruangan menerapkan ilmu
yang di dapat dari hasil pelatihan manajemen kepala ruangan, akan dilakukan
evaluasi bertahap selama 1 bulan berjalan, 3 bulan, 6 bulan (termasuk perencanaan
jangka menengah)
e. Target Hasil :
Dalam kurun waktu 1 – 6 bulan pasca pelatihan, dengan bertahap Hasil yang ingin
dicapai adalah :
1. Kepala ruangan memahami tugas dan tanggung jawabnya terhadap ruang unit
yang dipimpinnya
2. Meningkatnya tingkat pengetahuan kepala ruangan dalam mengelola dan
mengembangkan unit yang dipimpinnya
3. Kepala ruangan mampu meningkatkan kinerja perawat pelaksana di unitnya
4. Kepala ruangan mampu meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit
5. Kepala ruangan memiliki kemampuan dengan cepat dalam pengambilan
keputusan
6. Kepala ruangan mampu memonitor atau menjalankan standar asuhan
keperawatan yang sesuai standar
7. Kepala ruangan mampu meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga.
f. Standar Mutu Yang Harus Dipenuhi : Diharapkan dengan dilaksanakannya
pelatihan ini, dalam kurun waktu 1-6 bulan, sudah mampu meningkatkan mutu
rumah sakit, diantaranya adalah :
1. Meningkatnya kualitas mutu proses keperawatan pada 5 komponen yaitu :
pengkajian, menentukan diagnos, Menyusun rencana keperawatan,
melaksanakan implementasi keperawatan, dan melakukan dokumentasi.
2. Meningkatnya derajat Kesehatan dan kepuasan pasien
3. Meningkatnya kemampuan untuk memberikan pelayanan keperawatan yang
tepat dan akurat
4. Mampu memberikan pelayanan yang cepat berdasarkan keluhan pasien
5. Menjalankan standar PMKP rumah sakit dengan baik.
g. Kriteria pengukuran hasil dan prestasi kerja : Dalam kurun waktu 1-6 bulan
bidang keperawatan Bersama kasi pelayanan keperawatan bekerja sama
melakukan penilaian kinerja kepada kepala ruang unit Rumah sakit Untan dengan
kriteria :
1. Melakukan wawancara kepada perawat pelaksana di setiap unit prihal kinerja
dari kepala ruangan.
2. Melakukan penilaian evaluasi dengan menggunakan nilai skor 1-4, dengan
pernyataan dan bukti fisik, diantaranya :
Memiliki program rencana kerja kepala ruangan (skor 1-4)
Merencanakan kebutuhan tenaga perawat di unit (skor 1-4)
Mensosialisasikan visi dan misi rumah sakit (skor 1-4)
Melaksanakan penilaian kinerja seluruh perawat di unit, baik perawat
primer, dan perawat pelaksana (skor 1-4)
Kepatuhan menjalankan MPKP dengan baik di unit (skor 1-4)
Kepatuhan menjalankan SOP dengan baik di unit (skor1-4)
Pengawasan menajalankan proses keperawatan sesuai standar (skor 1-4)
Melaporkan laporan BOR,LOS,TOI , serta jumlah pasien di unit setiap
bulannya kepada atasan (skor 1-4 ).
3. Fiskal
Contoh dibawah ini adalah perencanaan anggaran biaya pelatihan Internal Rumah
Sakit Universitas Tanjungpura Tahun 2021 :
ESTIMASI UNIT ESTIMASI
NO NAMA PELATIHAN PESERTA JUMLAH PESERTA
PELAKSANAAN KERJA BIAYA
1 Pelatihan Pengendalian dan - Dokter Semua Unit 60.000.000
pencegahan Infeksi - Perawat 50 0RANG
- Bidan
- Apoteker
- Bagian Administrasi
- Bagian Keuangan
- Cleaning Service
- Satpam
2 Code Blue -Dokter 50 Orang 100.000.000
-Perawat
3 Basic Trauma & Cardio Life Perawat 40 Orang 200.000.000
Support ( BTCLS)
5 Manajemen Nyeri Perawat, Dokter 50 Orang 50.000.000
6 Pelatihan Komunikasi Informasi - 50.000.000
yang Edukatif 50 Orang
7 Patien Safety Perawat, Dokter 50 Orang 50.000.000
8 Pelatihan Emergency Code Perawat, Dokter 50 Orang 50.000.000
9 Pelatihan EKG Perawat, Dokter 40 Orang 30.000.000
Total 590.000.000
4. Karir (career)
Shirey (2009) menunjukkan bahwa momentum adalah fase karir menengah dan
biasanya mencerminkan perawat dengan 11 sampai 29 tahun pengalaman. Perawat dalam fase
ini adalah tenaga kesehatan berpengalaman dengan pengetahuan ahli, keterampilan,
kemampuan, kredensial, dan dasar pendidikan. Ini adalah saat pencapaian, tantangan, dan
tujuan, dan individu sering kali mencapai tingkat keahlian yang cukup tinggi untuk menjadi
panutan bagi orang lain. Tonggak pencapaian yang harus dilampaui termasuk membangun
kepercayaan diri lebih lanjut dalam kompetensi seseorang; mengembangkan pengalaman,
memperoleh penguasaan, dan membangun rekam jejak profesional; dan menemukan suara
dengan menyelaraskan kekuatan dengan hasrat. Tantangan paling signifikan bagi perawat
dalam fase ini, bagaimanapun, kemungkinan menciptakan kemungkinan untuk kemajuan karir
daripada stagnasi. Komitmen untuk belajar sepanjang hayat dan bersedia untuk menangkap
peluang tak terduga yang mungkin muncul dari waktu ke waktu sering kali menjadi kunci
divergensi karier pada titik kehidupan ini.
Shirey (2009) mencatat bahwa tahap terakhir adalah panen, dimulai pada akhir karir.
Shirey melabeli perawat dengan 30 hingga 40 tahun sebagai memiliki pengalaman “utama”
dan perawat dengan pengalaman lebih dari 40 tahun sebagai tenaga kesehatan. Meskipun
dipandang sebagai perawat ahli, nilai pengalaman perawat dalam fase panen mungkin mulai
menurun jika orang lain menganggap mereka usang. Perawat-pemimpin utama atau warisan
ini kemudian harus secara aktif berjuang untuk memperbarui nilai potensial mereka kepada
rekan kerja mereka. Sukses kemudian didefinisikan tidak hanya dengan menjadi
berpengetahuan tetapi juga dengan menjadi cerdas dan mudah beradaptasi. Potensi divergensi
karir dalam fase ini beragam, tergantung pada pilihan yang dibuat dalam fase momentum.
Akhirnya, argumen mungkin dibuat bahwa ada tahap karir lain dalam keperawatan
yaitu masuk kembali. Bersamaan dengan kekurangan keperawatan, banyak perawat yang
tidak lagi bekerja dalam profesinya tetapi memiliki pelatihan dan pengalaman yang
diperlukan untuk melakukannya dapat masuk kembali ke lingkungan kerja.
Rumah Sakit Untan bulan Juni 2021 mengadakan rapat antara bidang keperawatan
Bersama komite keperawatan merencanakan pelaksanaan kegiatan jenjang karir perawat
dengan proses kredensial untuk semua perawat Rumah sakit Untan, mengingat jenjang karir
terakhir dilaksanakan pada tahun 2018.
Saat ini proses kredensial masih berjalan pada tahap kredensial PK II. Pelaksanaan
kredensial ini akan membantu semua perawat untuk meningkatkan jenjang karir,
meningkatkan kompetensi, dan memberikan kewenangan klinis.