Anda di halaman 1dari 16

COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting

Volume 5 Nomor 2, Januari-Juni 2022


e-ISSN : 2597-5234

PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, RESIKO KREDIT,


PROFITABILITAS DAN LIKUDITAS TERHADAP FINANCIAL DISTRESS PADA
PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE TAHUN 2016 – 2020

THE INFLUENCE OF CAPITAL ADEQUACY RATIO, CREDIT RISK,


PROFITABILITY AND LIQUIDITY AGAINST FINANCIAL DISTRESS
IN BANKING COMPANIES LISTED ON THE INDONESIA STOCK EXCHANGE
FOR THE PERIOD OF 2016 – 2020

Eddo Mochammad Kareem1, Didit Supriyadi2, Sri Suartini3


Universitas Singaperbangsa Karawang
Eddojr765@gmail.com1

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kinerja keuangan
berupa rasio perbankan CAR, NPL, ROA, ROE dan LDR terhadap financial distress pada
perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2020. Sampel
yang digunakan penelitian ini adalah 32 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Metode analisis data yang digunakan adalah metode statistik deskriptif dan metode
regresi linier berganda data panel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CAR, NPL, ROA,
ROE dan LDR secara serempak berpengaruh signifikan terhadap Financial Distress.
Sedangkan secara parsial CAR dan ROA berpengaruh positif signifikan terhadap Financial
Distress pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sedangkan NPL,
ROE dan LDR tidak berpengaruh terhadap Financial Distress pada perusahaan perbankan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2016-2020.

Kata Kunci: CAR, NPL, ROA, ROE, LDR, Financial Distress

ABSTRACT
This study aims to determine and analyze the effect of financial performance in the form of
banking ratios CAR, NPL, ROA, ROE and LDR on financial distress in banking companies
listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2016-2020 period. The sample used in this
study were 32 banking companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The data analysis
method used is descriptive statistical method and multiple linear regression method for panel
data. The results of this study indicate that CAR, NPL, ROA, ROE and LDR simultaneously
have a significant effect on Financial Distress. While partially CAR and ROA have a
significant positive effect on Financial Distress in banking companies listed on the Indonesia
Stock Exchange, while NPL, ROE and LDR have no effect on Financial Distress in banking
companies listed on the Indonesia Stock Exchange 2016-2020.

Keywords: CAR, NPL, ROA, ROE, LDR, Financial Distress

PENDAHULUAN pembangunan nasional untuk tercapainya


Perbankan di Indonesia memiliki pemerataan, perkembangan ekonomi, serta
andil yang amat berarti, salah satunya peningkatan ketenteraman masyarakat
yakni sebagai penunjang penerapan serta melindungi stabilitas moneter yang

1106
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1106-1121

diakibatkan oleh kebijakan kepada signifikan yakni dari 156. 487 miliyar
tabungan masyarakat dan sebagai jalur rupiah di tahun 2019 menjadi 98. 914
pembayaran. Kehadiran sektor perbankan miliyar rupiah.
selaku subsistem dalam perekonomian Salah satu upaya dalam melihat dan
sesuatu negeri mempunyai andil yang memperhitungkan peluang bank ke depan
berarti, apalagi dalam kehidupan bisa diamati dari kinerjanya dalam
masyarakat modern sehari- hari sebagian menciptakan keuntungan yang ditunjukkan
besar menyertakan pelayanan dari sektor lewat informasi finansial. Menurut
perbankan. Menurut Undang Undang No 7 Leopold A. Bernstein bahwa informasi
Tahun 1992 mengenai Perbankan finansial bisa dipakai guna menilai posisi
sebagaimana diganti dengan undang- finansial pada masa lalu serta saat sekarang
undang No 10 tahun 1998, Perbankan dari hasil pembedahan perusahaan
merupakan segala sesuatu yang perbankan, dengan tujuan penting buat
menyangkut perihal bank, melingkupi membagikan kemungkinan taksiran serta
kelembagaan, aktivitas upaya, dan cara perkiraan mengenai kemampuan di masa
serta proses dalam melakukan aktivitas yang mendatang (Kasmir, 2019). Informasi
usahanya sebaliknya bank merupakan finansial yang diterbitkan oleh perusahaan
lembaga usaha yang menghimpun dana (perbankan) ialah salah satu basis data
dari masyarakat dalam wujud simpanan untuk publik terkait posisi finansial bank
serta menyalurkannya pada publik dalam itu, kemampuan perusahaan, dan
bentuk kredit serta ataupun bentuk- bentuk pergantian posisi finansial perusahaan,
yang lain dalam rangka meningkatkan yang amat bermanfaat guna mensupport
derajat hidup orang banyak. dalam pengumpulan ketetapan yang pas
guna memilah bank ataupun jadi lembaga
finansial yang bisa diyakini. Sebab
perbankan mempunyai peranan selaku
intermediasi yakni menolong pihak yang
berkelebihan dana dengan pihak yang
kekurangan dana. Kepercayaan ialah
modal yang amat berarti untuk bank.
Dengan mempunyai kepercayaan publik
yang besar, hingga bank bisa tingkatkan
profitabilitasnya. Perihal ini berarti kalau
bank hendak bertumbuh jadi lebih besar
Gambar 1. Laba/Rugi Tahun Berjalan Bank lagi dengan mempunyai keseluruhan asset
Konvensional Tahun 2016 – 2020 yang besar. Guna menjaga kepercayaan
Sumber : Data Diolah, 2022
publik, maka suatu bank berada dalam
kondisi sehat ataupun tidak dalam situasi
Pada gambar 1 menampilkan laba
financial distress.
atau rugi tahun berjalan semua bank umum
Financial distress ialah sesuatu
konvensional bank yang terdaftar pada
situasi finansial perusahaan yang berada
bursa efek Indonesia. Bank tersebut terdiri
dalam keadaan yang tidak sehat ataupun
dari Bank Persero, Bank Pemerintah
darurat (Afriyeni, 2012). Ada banyak
Daerah, Bank Swasta Nasional, serta
perusahaan besar ataupun kecil yang
Kantor perwakilan dari Bank yang Berada
hadapi kebangkrutan dampak dari suasana
di Luar Negara. Pada tahun 2019, secara
perekonomian yang berubah- ubah terlebih
keseluruhan bank umum konvensional
pada tahun 2019 dunia digemparkan
mempunyai keuntungan paling tinggi
dengan terdapatnya wabah endemi yakni
selama 5 tahun terakhir. Tetapi pada tahun
COVID- 19 yang memberikan dampak
2020 bank- bank itu mengalami penurunan
bukan cuma di sektor kesehatan namun
keseluruhan keuntungan yang sangat

1107
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1106-1121

pula pada sektor ekonomi. Pergantian Adequancy Ratio (CAR) mempengaruhi


suasana itu pengaruhi aktivitas serta pada probabilitas financial distress.
kemampuan perusahaan termasuk Resiko kredit ialah penilaian yang
perbankan. dilakukan oleh bank guna mengenali resiko
Kinerja keuangan perbankan bisa kegagalan pengembalian kredit oleh
ditinjau dari situasi dalam perusahaan debitur. Penilaian ini membuktikan
memakai penilaian aspek rasio kepiawaian manajemen bank dalam
permodalan, kualitas aset, manajemen, mengatur kredit. Semakin besar rasio ini
profitabilitas, likuiditas. Analisa rasio berarti semakin kurang baik kualitas kredit
keuangan finansial bisa dijadikan sebagai bank yang berdampak jumlah kredit
sesuatu alat dalam memperhitungkan bermasalah terus menjadi besar karna
situasi financial distress yang dialami tingkat kesehatan bank menurun. akibatnya
perusahaan (Widhiari & Merkusiwati, kemungkinan sesuatu bank dalam situasi
2015), sehingga bisa dilakukan tindakan bermasalah semakin besar (Almilia &
guna menanggulangi ataupun memulihkan Herdinigtyas, 2005). Hal ini
situasi yang terjalin saat sebelum mengakibatkan bank berpotensi alami
berpotensi mengalami financial distress. financial distress. Resiko kredit dalam hal
Ada pula rasio keuangan yang bisa dipakai ini diproksikan oleh Non Performing Loan
guna memperhitungkan financial distress (NPL). Hasil studi Pasaribu (2014)
pada perusahaan perbankan antara lain menemukan jika rasio NPL mempunyai
Capital Adequacy Ratio (CAR), Non- pengaruh positif serta signifikan, dengan
Performing Loan (NPL), Return On Assets kata lain rasio ini hendak meningkatkan
(ROA), Return On Equity (ROE) serta tingkatan probabiltas financial distress
rasio Loan To Deposit Ratio (LDR). pada perbankan.
Rasio kecukupan modal dalam hal Profitabilitas diproksikan oleh
ini diproksikan oleh Capital Adequacy Return On Asset (ROA) serta Return On
Ratio (CAR). Rasio ini memperlihatkan Equity (ROE). ROA dipakai guna
kepiawaian bank dalam menyediakan dana mengukur kemampuan manajemen bank
guna keperluan pengembangan usaha serta dalam mendapatkan profit (laba saat
menampung resiko kerugian dana yang sebelum pajak) yang diperoleh dari
disebabkan oleh aktivitas operasi bank keseluruhan aset bank yang berhubungan.
(Pratiwi, 2012). CAR memperlihatkan Semakin besar ROA sesuatu bank,
sejauh mana penyusutan asset bank masih semakin besar pula tingkatan profit yang
bisa ditutup oleh equity bank yang ada dicapai bank itu serta semakin positif pula
(Taswan, 2010). Semakin besar CAR maka posisi bank tersebut dari faktor aset
semakin banyak modal yang dipunyai bank (Dendawijaya, 2009). Studi yang
guna menopang penyusutan asset sehingga dilakukan oleh (Andari & Wiksuana, 2017;
dapat untuk menyerap kerugian- kerugian Aminah et al., 2019) menyatakan jika
yang tidak bisa dihindarkan. CAR ROA memiliki pengaruh terhadap
digunakan sebagai alat ukur dalam financial distress. Hal ini membuktikan
pemenuhan investasi pada suatu bank. jika tingkatan ROA yang semakin besar,
bank mempunyai modal yang cukup dalam mengkodisikan bank itu guna tidak hadapi
menyerap kerugian, maka semakin besar kesulitan finansial (financial distress).
kemungkinan bank dalam menciptakan Tingkatan ekuitas perbankan bisa ditinjau
profit, maka akan bisa memperkecil dari Return on Equity (ROE) yang
kemungkinan perusahaan itu mengalami menggambarkan rasio antara keuntungan
kesulitan finansial. Penelitian yang bersih bank dengan modal sendiri. ROE
dilakukan oleh (Kuncoro & Agustina, dipakai guna mengenali tingkatan
2017) menerangkan jika rasio Capital keuntungan setelah pajak dalam 12 bulan
terakhir jika dibanding dengan tingkatan

1108
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1106-1121

ekuitas yang dipunyai perusahaan. ROE METODE PENELITIAN


dipakai oleh para pemegang saham guna Jenis penelitian yang digunakan
mengenali kemampuan perusahaan dalam peneliti dalam bentuk kuantitatif.
mendapatkan keuntungan bersih dalam Penelitian ini menggunakan data sekunder
kaitannya dengan pemasukan deviden berupa laporan keuangan perusahaan yang
(Kurniasari & Ghozali, 2013). Studi yang telah diaudit. Teknik penentuan sampling
dilakukan oleh (Kurniasari & Ghozali, menggunakan purposive sampling, dengan
2013; Rahmania & Hermanto, 2014) kriteria perbankan yang listing pada Bursa
mendapatkan jika rasio ROE berpengaruh Efek Indonesia periode 2016-2020 yang
signifikan terhadap financial distress. menerbitkan laporan keuangan lengkap
Faktor penelitian keuangan dan tersedia rasio-rasio keuangan yang
perbankan terkahir ialah likuiditas, mendukung penelitian periode 2016-2020.
adapaun rasio yang dipakai yaitu Loan to Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh 32
Deposit Ratio (LDR). Loan to Deposit perbankan yang memenuhi kriteria
Ratio (LDR) ialah rasio yang dipakai guna menjadi sampel penelitian. Variabel
mengukur tingkatan likuiditas bank yang Financial Distress dalam penelitian ini
membuktikan kemampuan bank guna adalah bank yang mengalami kegagalan
penuhi permohonan kredit dengan dalam menjalankan. operasi bank untuk
memakai keseluruhan asset yang dipunyai menghasilkan laba. Pengkuran masing-
oleh bank (Dendawijaya, 2009). Hasil studi masing variabel dalam penelitian ini adalah
yang dilakukan (Kurniasari & Ghozali, sebagai berikut:
2013; Rahmania & Hermanto 2014) bahwa 1. Variabel kecukupan modal dalam
ada hubungan positif antara rasio LDR penelitian ini diproksikan oleh Capital
terhadap prediksi kebangkrutan bank. Adequacy Ratio (CAR).
Berdasaran hasil analisa, bahwa 2. Variabel resiko kredit dalam penelitian
kinerja finansial bank umum konvensional ini diproksikan oleh Non Performing
yang memperlihatkan rasio Capital Loan (NPL).
Adequacy Ratio (CAR), Return On Asset 3. Variabel profitabilitas dalam penelitian
(ROA), Beban Operasional terhadap ini diproksikan oleh Return On Asset
Pendapatan Operasional (BOPO), Net (ROA) serta Return On Equity (ROE).
Interest Margin (NIM), serta Loan to 4. Variabel likuiditas dalam penelitian ini
Deposit Ratio (LDR). Sepanjang 5 tahun diproksikan oleh Loan to Deposit Ratio
terakhir, penyusutan kinerja finansial yang (LDR).
sangat penting terjadi di tahun 2020. Hal Teknik analisis data yang digunakan
ini berkaitan dengan endemi COVID- 19 adalah Analisis Regresi Linier Berganda,
yang melanda Indonesia semenjak Maret dengan variabel bebas CAR, NPL, ROA,
2020. ROE dan LDR sedangkan variabel terikat
Berdasarkan latar belakang adalah financial distress. Pengujian
masalah, maka perlu dilakukan penelitian hipotesis menggunakan Uji t dengan taraf
untuk memprediksi kemungkinan kesalahan α = 0,05.
terjadinya kebangkrutan atau kesulitan
keuangan sebuah perusahaan, dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian ini mengangkat judul “Pengaruh Analisis Deskriptif
Rasio Kecukupan Modal, Resiko Kredit, Tabel 1. Hasil Analisis Deskriptif
Profitabilitas Dan Likuditas Terhadap N Min. Max. Sum Mean
Std.
Financial Distress Pada Perusahaan Deviation
Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek CAR 32 64 191 3336 104.2 23.360
Indonesia Periode Tahun 2016 – 2020”. NPL 32 3 44 541 16.90 8.748
ROA 32 -18 19 172 5.36 8.085
ROE 32 -234 94 708 22.13 65.670

1109
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1106-1121

LDR 32 258 669 1381 431.6 76.916 sampai 2020 menunjukan besarnya
FDISTRES 32 -1 13 127 3.96 3.236 kredit bermasalah yang dialami oleh
Sumber : Data Diolah, 2022 perbankan. Hasil dari statistik deskriptif
menunjukan nilai rata-rata sebesar
Berdasarkan pada tabel 1 diatas 16,90 atau 16,90% menunjukan bahwa
dapat diketahui bahwa nilai rasio keuangan rata-rata Non Performing Loan
pada perusahaan perbankan yang terdaftar perusahaan perbankan yang menjadi
di Bursa Efek Indonesia tahun 2016 sampel penelitian memiliki tingkat
sampai dengan 2020 sebagai berikut: bermasalah berada pada ketegori tinggi
1. Capital Adequacy Ratio (CAR) pada karena diatas dari 5%. Nilai standar
perusahaan perbankan yang terdaftar di deviasi sebesar 8,748 atau sebesar
Bursa Efek Indonesia tahun 2016 8,75% menunjukan bahwa standar
sampai 2020 menunjukan besarnya penyimpangan data terhadap nilai rata-
kecukupan modal minimum yang ratanya sebesar 8,75%. Nilai Non
dibutuhkan untuk dapat menutupi risiko Performing Loan maksimum pada
kerugian yang mungkin timbul dari penelitian ini sebesar 44 atau 44%,
penanaman aktiva-aktiva yang sedangkan nilai Non Performing Loan
mengandung risiko (kredit, penyertaan minimum pada penelitian ini sebesar 3
surat berharga dan tagihan pada pihak atau 3%. Dengan demikian bahwa
lain). Hasil dari statistik deskriptif posisi Non Performing Loan pada
menunjukan nilai rata-rata sebesar perusahaan perbankan yang terdaftar di
104,26 atau 104,3% menunjukan bahwa Bursa Efek Indonesia tahun 2016
rata-rata Capital Adequacy Ratio sampai 2020 berada pada posisi naik
perusahaan perbankan yang menjadi turun atau fluktuatif.
sampel penelitian memiliki tingkat 3. Return on Asset (ROA) pada
kecukupan modal yang sangat perusahaan perbankan yang terdaftar di
memadai. Nilai standar deviasi sebesar Bursa Efek Indonesia tahun 2016
23,360 atau sebesar 23,36% sampai 2020 menunjukan besarnya
menunjukan bahwa standar keuntungan yang diperoleh bank
penyimpangan data terhadap nilai rata- terhadap keseluruhan aset yang dimiliki.
ratanya sebesar 23,36%. Nilai Capital Hasil dari statistik deskriptif
Adequacy Ratio maksimum pada menunjukan nilai rata-rata sebesar 5,36
penelitian ini sebesar 191 atau 191%, atau 5,36% menunjukan bahwa
sedangkan nilai Capital Adequacy Ratio perusahaan perbankan yang dijadikan
minimum pada penelitian ini sebesar 64 sampel pada penelitian ini memiliki
atau 64%. Hasil ini menunjukan bahwa kemampuan memperoleh keuntungan
perusahaan perbankan dalam penelitian sebesar 5,36% dari total aset yang
ini memiliki nilai capital adequacy dimiliki dalam satu periode. Nilai
ratio yang sesuai dengan batas standar deviasi sebesar 8,085 atau
minimum yang ditetapkan oleh Otoritas sebesar 8,08% menunjukan bahwa
Jasa Keuangan, yaitu 8%. Dengan standar penyimpangan data terhadap
demikian bahwa posisi Capital nilai rata-ratanya sebesar 8,08%. Nilai
Adequacy Ratio pada perusahaan Return on Asset maksimum pada
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek penelitian ini sebesar 19 atau 19%,
Indonesia tahun 2016 sampai 2020 sedangkan nilai Return on Asset
berada pada posisi naik turun atau minimum pada penelitian ini sebesar -
fluktuatif. 18 atau -18%. Hasil ini menunjukan
2. Non Performing Loan (NPL) pada bahwa terdapat perusahaan perbankan
perusahaan perbankan yang terdaftar di dalam penelitian ini yang masih
Bursa Efek Indonesia tahun 2016 memiliki tingkat Return On Asset

1110
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1106-1121

dibawah ketentuan Otoritas Jasa rata-rata sebesar 431,68 atau 431,68%


Keuangan yaitu 1,25%. Dengan menunjukan bahwa perusahaan sampel
demikian bahwa posisi Return On Asset memiliki kemampuan dalam membayar
pada perusahaan perbankan yang kembali penarikan dana yang dilakukan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun deposan dengan mengandalkan kredit
2016 sampai 2020 berada pada posisi yang diberikan kepada nasabah sebesar
naik turun atau fluktuatif. 431,68% dalam satu periode, artinya
4. Return on Equity (ROE) pada bahwa Loan to Deposit Ratio perbankan
perusahaan perbankan yang terdaftar di dalam penelitian ini berada pada
Bursa Efek Indonesia tahun 2016 kategori kurang sehat karena sesuai
sampai 2020 menunjukan kemampuan dengan standar yang ditetapkan oleh
bank dalam memperoleh laba bersih Bank Indonesia yaitu > 85% - 100%
yang dikaitakan denga pembayaran tergolong kurang sehat. Nilai standar
deviden. Hasil dari statistik deskriptif deviasi sebesar 76,916 atau sebesar
menunjukan nilai rata-rata sebesar 76,92% menunjukan bahwa standar
22,13 atau 22,13% menunjukan bahwa penyimpangan data terhadap nilai rata-
perusahaan perbankan yang dijadikan ratanya sebesar 76,92%. Nilai Loan to
sampel pada penelitian ini memiliki Deposit Ratio maksimum pada
kemampuan dalam memperoleh penelitian ini sebesar 669 atau 669%,
keuntungan bersih sebesar 22,13% dari sedangkan nilai Loan to Deposit Ratio
total aset yang dimiliki dalam satu minimum pada penelitian ini sebesar
periode. Nilai standar deviasi sebesar 258 atau 258%. Dengan demikian
65,670 atau sebesar 65,67% bahwa posisi Loan to Deposit Ratio
menunjukan bahwa standar pada perusahaan perbankan yang
penyimpangan data terhadap nilai rata- terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
ratanya sebesar 65,67%. Nilai Return on 2016 sampai 2020 berada pada posisi
Equity maksimum pada penelitian ini naik turun atau fluktuatif.
sebesar 94 atau 94%, sedangkan nilai 6. Financial Distress pada perusahaan
Return on Equity minimum pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
penelitian ini sebesar -234 atau -234%. Indonesia tahun 2016 sampai 2020
Hasil ini menunjukan bahwa terdapat menunjukan kondisi di mana hasil
perusahaan perbankan dalam penelitian operasi perusahaan tidak cukup untuk
ini yang masih memiliki tingkat Return memenuhi kewajiban perusahaan. Hasil
on Equity dibawah ketentuan Otoritas dari statistik deskriptif memperlihatkan
Jasa Keuangan dan BI yaitu sebesar 5% nilai rata-rata sebesar 3,96 atau 3,96%
atau 0,05. Dengan demikian bahwa menunjukan bahwa perusahaan
posisi Return on Equity pada perbankan yang dijadikan sampel dalam
perusahaan perbankan yang terdaftar di penelitian ini sebesar 3,96% dari hasil
Bursa Efek Indonesia tahun 2016 operasi perusahaan tidak cukup untuk
sampai 2020 berada pada posisi memenuhi kewajiban perusahaan dalam
cenderung menurun. satu periode. Nilai standar deviasi
5. Loan to Deposit Ratio (LDR) pada sebesar 3,236 atau sebesar 3,24%
perusahaan perbankan yang terdaftar di menunjukan bahwa standar
Bursa Efek Indonesia tahun 2016 penyimpangan data terhadap nilai rata-
sampai 2020 menunjukan besarnya ratanya sebesar 3,24%. Nilai Financial
kemampuan bank dalam membayar Distress maksimum pada penelitian ini
kembali penarikan dana yang dilakukan sebesar 13 atau 13%, sedangkan nilai
deposan dengan mengandalkan kredit Financial Distress minimum pada
yang diberikan kepada nasabah. Hasil penelitian ini sebesar -1 atau -1%. Hasil
dari statistik deskriptif menunjukan nilai ini menunjukan bahwa terdapat

1111
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1106-1121

perusahaan perbankan dalam penelitian


ini yang masih tidak cukup untuk
memenuhi kewajiban perusahaan dalam
satu periode dari hasil operasinya.
Dengan demikian bahwa posisi
Financial Distress pada perusahaan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2016 sampai 2020
berada pada posisi cenderung turun.

Analisis Verifikatif Gambar 2. Hasil Uji HeteroskedastisitasSumber


Hasil Uji Asumsi Klasik
Tabel 2 Hasil Uji Asumsi Klasik Analisis Regresi Linier Berganda
Uji Uji
Normalitas Uji Multikolonieritas Autokorelasi
Var. Tabel 3 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Asymp. Sig. Durbin-
(2-tailed)
Tolerance VIF
Watson Coefficientsa
.533 1.877
Unstandardized Standardized
CAR
Coefficients Coefficients
NPL .403 2.481
Model B Std. Error Beta
ROA 0,959 .098 9.181 1,557
1 (Constant) -4.682 3.569
ROE .107 9.305
CAR .063 .021 .460
LDR .960 1.042
NPL -.025 .064 -.070
ROA .341 .145 .844
Tabel diatas memperlihatkan hasil
ROE -.027 .017 -.551
pengujian asumsi klasik variabel
penelitian. Dimana hasil uji normalitas LDR .002 .005 .054
menunjukan bahwa data residual a. Dependent Variable: FD
berdistribusi secara normal. Hal ini Sumber : Data Diolah, 2022
dibuktikan dengan nilai Asymp. Sig. (2-
tailed) lebih besar dari 0.05 (0.959 > 0.05). Tabel 3 diatas diperoleh persamaan
Kemudian uji multikolinieriras sebagai berikut:
menunjukan nilai tolerance diatas 0,1 dan
Variance Inflation Factor (VIF) tidak Y = -4,682 + 0,063X1 - 0,025X2 + 0,341X3
melebihi 10 yang artinya bahwa tidak - 0,027X4 + 0,002X5 + e
terdapat masalah multikolinieritas pada
persamaan regresi. Hasil uji Durbin- dari hasil persamaan regresi linier
Watson (DW) menunjukan tidak terdapat berganda tersebut, masing-masing variabel
masalah autokolerasi karena nilai DW dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
sebesar 1,557 yang berada diantara dU < 1. Persamaan regresi linear berganda
DW < 4-dU atau 1,11 < 1,557 < 2,18. diketahui mempunyai konstanta sebesar
Untuk hasil uji heteroskedastisitas dengan -4,682 dengan arah negatif. Sehingga
melihat pola gambar Scatterplots juga besaran konstanta menunjukkan bahwa
menunjukkan tidak terjadi masalah jika variabel-variabel independen CAR,
heteroskedastisitas karena penyebaran NPL, ROA, ROE dan LDR
titik-titik data tidak terpola diasumsikan konstan, maka variabel
dependen yaitu financial distress akan
turun sebesar 4,682%.
2. Koefisien variabel Capital Adequacy
Ratio (CAR) = 0,063 dengan arah
positif, berarti setiap kenaikan Capital
Adequacy Ratio (CAR) sebesar 1%
1112
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1106-1121

akan menyebabkan Kenaikan Financial Financial Distress (Y) sebesar 67%


Distress sebesar 0,063%. sedangkan sisanya 33% merupakan
3. Koefisien variabel Non Performing pengaruh dari faktor lain yang tidak
Loan (NPL) = -0,025 dengan arah diteliti.
negatif, berarti setiap penurunan Non
Performing Loan (NPL) sebesar 1% Hipotesis Uji t (Parsial)
akan menyebabkan penurunan Tabel 5 Hasil Analisis Uji t
Financial Distress sebesar 0,025%. Coefficientsa
4. Koefisien variabel Return On Asset Model t Sig.
(ROA) = 0,341 dengan arah positif, 1 (Constant) -1.312 .201
berarti setiap kenaikan Return On Asset CAR 2.981 .006
(ROA) sebesar 1% akan menyebabkan
NPL -.394 .697
kenaikan Financial Distress sebesar
0,341%. ROA 2.347 .027
5. Koefisien variabel Return On Equity ROE -1.604 .121
(ROE) = -0,027 dengan arah negatif, LDR .470 .643
berarti setiap penurunan Return On a. Dependent Variable: FD
Equity (ROE) sebesar 1% akan Sumber : Data Diolah, 2022
menyebabkan penurunan Financial
Distress sebesar 0,027%. Keterangan:
6. Koefisien variabel Loan to Deposit Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR)
Ratio (LDR) = 0,002 dengan arah terhadap Financial Distress
positf, berarti setiap kenaikan Loan to Pengaruh Capital Adequacy Ratio
Deposit Ratio (LDR) sebesar 1% akan (CAR) terhadap Financial Distress dapat
menyebabkan Kenaikan Financial diketahui melalui pengujian statistik
Distress sebesar 0,02%. dengan hipotesis sebagai berikut:

Analisis Koefisien Determinasi Simultan Hipotesis Statistik:


H0 : b₁X₁ = 0 (Tidak ada pengaruh)
Tabel 4 Hasil Koefisien Determinasi Ha : b₁X₁ ≠ 0 (=Ada pengaruh)
Model Summaryb Hipotesis bentuk kalimat:
R Adjusted Std. Error of Ho : Capital Adequacy Ratio (CAR)
Model R
Square R Square the Estimate tidak berpengaruh terhadap
Financial Distress.
1 .818a .670 .606 1.996
Ha : Capital Adequacy Ratio (CAR)
a. Predictors: (Constant), LDR, CAR, ROE, berpengaruh terhadap Financial
NPL, ROA
Distress.
b. Dependent Variable: FD
Sumber : Data Diolah, 2022 Berdasarkan Uji t didapatkan
koefisien pengaruh Capital Adequacy
Berdasarkan tabel diatas, Ratio (CAR) terhadap Financial Distress
menunjukan bahwa koefisien determinasi adalah sebesar 2,981 dengan α = 0,006.
(R2) sebesar 0,670 atau 67%, maka Dari nilai-nilai di atas terlihat bahwa nilai
variabel Dependen yaitu Financial sign α yang diperoleh variabel Capital
Distress (Y) bisa diterangkan oleh variabel Adequacy Ratio (CAR) (X1) < 0.05, sesuai
Capital Adequacy Ratio (CAR) (X₁), Non dengan kriteria pengujian hipotesis bahwa
Performing Loan (NPL) (X₂), Return On H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan
Asset (ROA) (X₃), Return On Equity demikian dapat disimpulkan bahwa
(ROE) (X4) dan Loan to Deposit Ratio Capital Adequacy Ratio (CAR)
(LDR) (X5) berpengaruh terhadap berpengaruh positif dan signifikan

1113
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1106-1121

terhadap Financial Distress pada Ho : Return On Asset (ROA) tidak


perusahaan perbankan yang terdaftar di berpengaruh terhadap Financial
Bursa Efek Indonesia tahun 2016 sampai Distress.
2020. Dengan demikian hipotesis kesatu Ha : Return On Asset (ROA)
(H1) diterima. berpengaruh terhadap Financial
Distress.
Pengaruh Non Performing Loan (NPL)
terhadap Financial Distress Berdasarkan Uji t didapatkan
Pengaruh Non Performing Loan koefisien pengaruh Return On Asset
(NPL) terhadap Financial Distress dapat (ROA) terhadap Financial Distress adalah
diketahui melalui pengujian statistik sebesar 2,347 dengan nilai sig. 0,027. Dari
dengan hipotesis sebagai berikut: nilai-nilai di atas terlihat bahwa nilai sign α
Hipotesis Statistik: yang diperoleh variabel Return On Asset
H0 : b2X2 = 0 (Tidak ada pengaruh) (ROA) (X3) < 0.05, sesuai dengan kriteria
Ha : b2X2 ≠ 0 (=Ada pengaruh) pengujian hipotesis bahwa H0 ditolak dan
Hipotesis bentuk kalimat: Ha diterima. Dengan demikian dapat
Ho : Non Performing Loan (NPL) tidak disimpulkan bahwa Return On Asset
berpengaruh terhadap Financial (ROA) berpengaruh positif dan signifikan
Distress. terhadap Financial Distress pada
Ha : Non Performing Loan (NPL) perusahaan perbankan yang terdaftar di
berpengaruh terhadap Financial Bursa Efek Indonesia tahun 2016 sampai
Distress. 2020. Dengan demikian hipotesis ketiga
(H3) diterima.
Berdasarkan Uji t didapatkan
koefisien pengaruh Non Performing Loan Pengaruh Return On Equity (ROE)
(NPL) terhadap Financial Distress adalah terhadap Financial Distress
sebesar -0,394 dengan nilai sig. 0,697. Dari Pengaruh Return On Equity (ROE)
nilai-nilai di atas terlihat bahwa nilai sign α terhadap Financial Distress dapat
yang diperoleh variabel Non Performing diketahui melalui pengujian statistik
Loan (NPL) (X2) > 0.05, sesuai dengan dengan hipotesis sebagai berikut:
kriteria pengujian hipotesis bahwa H0
ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian Hipotesis Statistik:
dapat disimpulkan bahwa Non Performing H0 : b4X4 = 0 (Tidak ada pengaruh)
Loan (NPL) tidak berpengaruh terhadap Ha : b4X4 ≠ 0 (=Ada pengaruh)
Financial Distress pada perusahaan Hipotesis bentuk kalimat:
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Ho : Return On Equity (ROE) tidak
Indonesia tahun 2016 sampai 2020. berpengaruh terhadap Financial
Dengan demikian hipotesis kedua (H2) Distress.
ditolak. Ha : Return On Equity (ROE)
berpengaruh terhadap Financial
Pengaruh Return On Asset (ROA) Distress.
terhadap Financial Distress
Pengaruh Return On Asset (ROA) Berdasarkan Uji t didapatkan
terhadap Financial Distress dapat koefisien pengaruh Return On Equity
diketahui melalui pengujian statistik (ROE) terhadap Financial Distress adalah
dengan hipotesis sebagai berikut: sebesar -1,604 dengan nilai sig. 0,121. Dari
Hipotesis Statistik: nilai-nilai di atas terlihat bahwa nilai sign α
H0 : b3X3 = 0 (Tidak ada pengaruh) yang diperoleh variabel Return On Equity
Ha : b3X3 ≠ 0 (=Ada pengaruh) (ROE) (X4) > 0.05, sesuai dengan kriteria
Hipotesis bentuk kalimat: pengujian hipotesis bahwa H0 ditolak dan

1114
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1106-1121

Ha diterima. Dengan demikian dapat 1 Regression 10.55


210.340 5 42.068 .000a
disimpulkan bahwa Return On Equity 5
(ROE) tidak berpengaruh signifikan dan Residual 103.629 26 3.986
negatif terhadap Financial Distress pada Total 313.969 31
perusahaan perbankan yang terdaftar di a. Predictors: (Constant), LDR, CAR, ROE, NPL,
Bursa Efek Indonesia tahun 2014 sampai ROA
2020. Dengan demikian hipotesis b. Dependent Variable: FD
keempat (H4) ditolak. Sumber : Data Diolah, 2022

Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) Berdasarkan tabel diatas, dapat


terhadap Financial Distress dilihat bahwa nilai Fhitung sebesar 10,555
Pengaruh Loan to Deposit Ratio dengan Sig. 0,000. Nilai ini akan
(LDR) terhadap Financial Distress dapat dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tabel
diketahui melalui pengujian statistik distribusi F. Dengan α = 0,05, df7 = n-k-1
dengan hipotesis sebagai berikut: = 32-5-1 = 26, diperoleh Ftabel sebesar 2,47.
Hipotesis Statistik: Dengan demikian Fhitung 10,555 > Ftabel
2,47 dan Sign. 0,000 < 0,05 sehingga Ha
H0 : b5X5 = 0 (Tidak ada pengaruh) diterima dan H0 ditolak. Hal ini
Ha : b5X5 ≠ 0 (=Ada pengaruh) menunjukan bahwa terdapat pengaruh
Hipotesis bentuk kalimat: positif signifikan antara Capital Adequacy
Ho : Loan to Deposit Ratio (LDR) tidak Ratio (CAR), Non Performing Loan
berpengaruh terhadap Financial (NPL), Return On Asset (ROA), Return On
Distress. Equity (ROE) dan Loan to Deposit Ratio
Ha : Loan to Deposit Ratio (LDR) (LDR) terhadap Financial Distress pada
berpengaruh terhadap Financial perusahaan perbankan yang terdaftar di
Distress. Bursa Efek Indonesia tahun 2016 sampai
Berdasarkan Uji t didapatkan 2020.
koefisien pengaruh Loan to Deposit Ratio
(LDR) terhadap Financial Distress adalah Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR)
sebesar 0,470 dengan nilai sig. 0,643. Dari Terhadap Financial Distress
nilai-nilai di atas terlihat bahwa nilai sign α Berdasarkan hasil pengujian
yang diperoleh variabel pengaruh Loan to hipotesis menunjukan bahwa Capital
Deposit Ratio (LDR) (X5) > 0.05, sesuai Adequacy Ratio (CAR) secara parsial
dengan kriteria pengujian hipotesis bahwa berpengaruh positif dan signifikan
H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan terhadap financial distress pada
demikian dapat disimpulkan bahwa perusahaan perbankan yang terdaftar di
pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) Bursa Efek Indonesia periode tahun 2016
tidak berpengaruh terhadap Financial sampai 2020. Artinya bahwa semakin
Distress pada perusahaan perbankan yang tinggi Capital Adequacy Ratio (CAR)
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun maka probabilitas terjadinya kesulitan
2016 sampai 2020. Dengan demikian keuangan akan semakin rendah. Jika
hipotesis kelima (H5) ditolak. dikaitkan dengan penelitian sebelumnya
hal ini mendukung Penelitian yang
Hipotesis Uji F (Simultan) dilakukan oleh (Prasetyo, 2010; Halim,
2016; Sofiasani & Gautama, 2016;
Tabel 6. Hasil Uji F Zahronyaan & Mahardika, 2018; Wijaya,
ANOVAb 2019). Hasil ini menguatkan fenomena
Sum of Mean yang ada dalam penelitian bahwa kinerja
Model Squares df Square F Sig. keuangan perbankan dilihat dari rasio
Capital Adequacy Ratio (CAR) periode

1115
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1106-1121

2016 – 2020 menunjukan CAR yang tinggi pada perusahaan perbankan yang terdaftar
atau diatas 23%, yang artinya bahwa di Bursa Efek Indonesia tahun 2016
Capital Adequacy Ratio (CAR) berada sampai 2020. Jika dikaitkan dengan
pada kategori sangat sehat karena berada penelitian sebelumnya hal ini mendukung
pada rasio CAR ≥ 11% dengan peringkat Penelitian yang dilakukan oleh (Baimwera
penilaian kesehatan Bank yang sehat (SE & Muriuki, 2014; Rahmadani et al., 2014;
BI, No. 13/24/DPNP/2011). Capital Muhtar & Aswan, 2017). Hasil ini
Adequacy Ration (CAR) adalah rasio yang menguatkan fenomena yang ada dalam
memperlihatkan seberapa besar jumlah penelitian bahwa kinerja keuangan
seluruh aktiva yang mengandung resiko perbankan dilihat dari rasio Return On
(kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan Asset (ROA) periode 2016 – 2020
pada bank lain) ikut dibiayai dari modal menunjukan ROA yang tinggi, yang
sendiri disamping memperoleh dana-dana artinya bahwa Return On Asset (ROA)
dari sumber-sumber diluar bank. berada pada kategori sangat sehat karena
berada pada rasio ROA > 1,5% dengan
Pengaruh Non Perfoprming Loan (NPL) peringkat penilaian kesehatan Bank yang
terhadap Financial Distress sangat sehat (SE BI, No.
Berdasarkan hasil pengujian 13/24/DPNP/2011). Kemungkinan
hipotesis menunjukan bahwa secara parsial terjadinya financial distress akan semakin
Non Performing Loan (NPL) tidak rendah apabila Return On Assets semakin
berpengaruh terhadap Financial Distress besar yang menunjukkan kinerja keuangan
pada perusahaan perbankan yang terdaftar semakin baik. Sebaliknya kemungkinan
di Bursa Efek Indonesia tahun 2016 terjadinya financial distress apabila Return
sampai 2020. Tidak berpengaruhnya NPL On Assets semakin rendah yang
disebabkan bahwa kesulitan keuangan menunjukkan kinerja keuangan tidak baik
bank disebabkan kemampuan bank untuk dimana perusahaan tidak mampu
memperoleh laba dan pendapatan bunga mengoptimalkan aktiva yang dimiliki
bank berkurang. Hasil ini dikuatkan oleh untuk menghasilkan keuntungan sehingga
hasil penelitian yang dilakukan oleh profitabilitas menurun.
penelitian (Hidayati & Yuvia, 2015;
Listiani Putri, 2018; Astuti & Permata Sari, Pengaruh Return on Equity (ROE)
2021) bahwa CAR dan NPL, tidak terhadap Financial Distress
memiliki pengaruh yang signifikan Berdasarkan hasil pengujian
terhadap probabilitas financial distress. hipotesis menunjukan bahwa Return On
NPL suatu bank semakin tinggi Equity (ROE) tidak berpengaruh signifikan
dikarenakan bank tersebut tidak selektif dan negatif terhadap Financial Distress
dalam memberikan kredit. Ketidak- pada perusahaan perbankan yang terdaftar
selektifan pihak manajemen bank tersebut di Bursa Efek Indonesia tahun 2016
dapat meningkatkan kredit bermasalah sampai 2020. Artinya bahwa semakin
suatu bank. Meningkatnya jumlah kredit rendah Return On Equity (ROE) maka
bermasalah yang merupakan bagian total probabilitas bank dalam kondisi
aset akan mempengaruhi tingkat bermasalah akan semakin besar. Hal ini
pendapatan bank. terjadi karena penurunan laba bersih
sebanding dengan peningkatan ekuitas
Pengaruh Return On Assets (ROA) yang tiap tahunnya pada perbankan pada
terhadap Financial Distress periode 2016 – 2020. Ini berarti bahwa
Berdasarkan hasil pengujian Return On Equity secara langsung tidak
hipotesis menunjukan bahwa Return On memiliki dampak pada kondisi financial
Asset (ROA) berpengaruh positif dan distress suatu perusahaan perbankan. Jika
signifikan terhadap Financial Distress dikaitkan dengan penelitian sebelumnya

1116
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1106-1121

hal ini mendukung Penelitian yang Berdasarkan hasil pengujian


dilakukan oleh (Kurniasari & Ghozali, hipotesis menunjukan bahwa terdapat
2013; Erni & Imron, 2019; Wahyuni et al., pengaruh positif signifikan antara Capital
2020). Semakin rendah Return On Equity Adequacy Ratio (CAR), Non Performing
maka semakin rendah hasil pengembalian Loan (NPL), Return On Asset (ROA),
atas ekuitas berarti semakin rendah pula Return On Equity (ROE) dan Loan to
jumlah laba bersih yang dihasilkan dari Deposit Ratio (LDR) terhadap Financial
setiap rupiah dana yang tertanam dalam Distress pada perusahaan perbankan yang
ekuitas (Hery, 2018). terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) 2016 sampai 2020. Hasil penelitian ini
terhadap Financial Distress sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Berdasarkan hasil pengujian oleh (Rahmadani et al., 2014; Maisarah &
hipotesis menunjukan bahwa Loan to Diah, 2018; Yulian, 2020; Iyan Dana,
Deposit Ratio (LDR) tidak berpengaruh 2020) bahwa seluruh rasio keuangan pada
terhadap Financial Distress pada penelitian ini yaitu CAR, NPL, NIM,
perusahaan perbankan yang terdaftar di ROA, BOPO, ROE dan LDR secara
Bursa Efek Indonesia tahun 2016 sampai simultan atau bersama-sama memiliki
2020. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh yang signifikan terhadap kondisi
peningkatan atau penurunan LDR selama financial distress perbankan.
periode penelitian tidak mempengaruhi
kondisi financial distress secara signifikan. PENUTUP
LDR yang negatif menunjukkan bahwa Kesimpulan
kemampuan memasarkan dana belum Berdasarkan analisis dan
maksimal sehingga bank mengivestasikan pembahasaan yang ada, dapat disimpulkan
dana yang dihimpun dalam bentuk aktiva sebagai berikut:
produktif lain yang tidak beresiko, semakin 1. Capital Adequacy Ratio (CAR) secara
tinggi LDR maka semakin besar parsial berpengaruh positif signifikan
probabilitas suatu bank dalam kondisi terhadap financial distress. Artinya
financial distress. Jika dikaitkan dengan bahwa semakin tinggi Capital Adequacy
penelitian sebelumnya hal ini mendukung Ratio (CAR) maka probabilitas
Penelitian yang dilakukan oleh (Rahmania, terjadinya kesulitan keuangan akan
2014; Kristanti et al., 2016; Aminah et al., semakin rendah.
2019). LDR merupakan rasio untuk 2. Non Performing Loan (NPL) secara
mengukur peranan dana dalam pinjaman parsial tidak berpengaruh terhadap
keuangan sedangkan. Menurut (Riyadi, financial distress. Artinya bahwa
2006) LDR adalah perbandingan antara semakin rendah Non Performing Loan
total kredit yang diberikan dengantotal (NPL) akan menurunkan resiko pada
Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dapat kondisi financial distress.
dihimpun oleh Bank. LDR akan 3. Return On Asset (ROA) secara parsial
menunjukkantingkat kemampuan Bank berpengaruh positif signifikan terhadap
dalam menyalurkan dana pihak ketiga yang financial distress. Artinya bahwa
menghimpun oleh Bankyang bersangkutan. semakin tinggi Return On Asset (ROA)
Maksimal LDR yang diperkirakan oleh maka akan semakin rendah probabilitas
Bank Indonesia adalah sebesar110%. bank mengalami kebangkrutan.
4. Return On Equity (ROE) secara parsial
Pengaruh Capital Adequacy Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap
(CAR), Non Perfoprming Loan (NPL), financial distress. Artinya bahwa
Return On Assets (ROA), Return on semakin rendah Return On Equity
Equity (ROE) dan Loan to Deposit Ratio (ROE) maka probabilitas bank dalam
(LDR) terhadap Financial Distress kondisi bermasalah akan semakin besar.

1117
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1106-1121

5. Loan to Deposit Ratio (LDR) secara kredit menjadi selektif dan gejala awal
parsial tidak berpengaruh signifikan risiko kredit dapat diantisipasi.
terhadap financial distress. Artinya Sehingga diharapkan nilai risiko kredit
bahwa semakin tinggi Loan to Deposit berada dibawah maksimum yaitu 5%
Ratio (LDR) tidak akan meningkatkan dan resiko kesulitan keuangan akn
financial distress. terhidari. Penggunaan prinsip-prinsip
6. Capital Adequacy Ratio (CAR), Non pemberian kredit harus diperhatikan
Performing Loan (NPL), Return On oleh para karyawannya agar bisa
Asset (ROA), Return On Equity (ROE) menghasilkan nasabah yang berkualitas
dan Loan to Deposit Ratio (LDR) dan menguntungkan perusahaan.
berpengaruh secara simultan terhadap 3. Bagi pihak perusahaan perbankan yang
financial distress pada perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek upaya meningkatkan Return On Asset
Indonesia periode tahun 2016 sampai (ROA) dapat dioptimalkan dengan
2020. memanfaatkan sumber daya yang ada,
baik sumber daya manusianya maupun
Saran teknologi dan sumber daya lainnya,
Berdasarkan dari keterbatasan hasil yaitu dengan cara diversifikasi produk
penelitian yang telah dilakukan, maka ada jasa layanan yang dapat dinikmati oleh
beberapa saran yang dapat nasabah dengan pemanfaatan jasa
dipertimbangkan yaitu : layanan yang ada juga mendorong
1. Pihak manajemen perusahaan recovery atas kredit hapus buku
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek sehingga dapat mendorong Return On
Indonesia perlu menjaga dan mengelola Asset (ROA) bank.
modalnya dengan baik dengan 4. Bagi perusahaan perbankan yang
terusmenjaga besarnya CAR dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia,
melakukan efisiensi dalam diharapkan untuk memperhatikan nilai
menghasilkan pendapatan bunga bank Return on Equity (ROE) dengan cara
yang optimal, dengan demikian meningkatkan efektivitas manajemen
kemampuan bank dalam menciptakan dalam mengelola investasi perusahaan
laba dari modal sendiri tetap tinggi dan serta dalam melaksanakan keseluruhan
sebaiknya menjaga dan meningkatkan operasional perusahaan. Dengan
nilai CAR, misal dengan menambah demikian, nilai Return on Equity (ROE)
setoran modal pemilik, melakukan perusahaan tidak mengalami penurunan
revaluasi aktiva tetap sehingga jumlah yang dapat menyebabkan kesulitan
modal akan mengalami peningkatan, keuangan.
atau melakukan penjualan aset yang 5. Manajemen perusahaan perbankan yang
tidak produktif yang akan mengurangi terdaftar di Bursa Efek Indonesia tetap
ATMR dan berdampak positif terhadap konsisten dalam menjaga rasio Loan to
CAR. Dengan cara-cara tersebut CAR Deposit Ratio (LDR) di posisi ideal
akan meningkat, sehingga pencapaian serta memperhatikan kualitas kredit
laba akan semakin optimal sehingga yang disalurkan untuk menghindari
resiko mengalami kesulitan keuangan terjadinya kredit yang bermasalah
akan rendah. sehingga dapat memperoleh keuntungan
2. Pihak perusahaan perbankan yang dari kredit yang disalurkan bagi bank.
terdaftar di Bursa Efek Indonesia lebih 6. Untuk penelitian selanjutnya, agar dapat
meningkatkan pengawasan kredit dan mengembangkan variabel-variabel lain
meminimalisir resiko kredit bermasalah yang dapat mempengaruh yang dapat
dengan tetap memegang teguh prinsip mempengaruhi dan memprediksi
kehati-hatian sehingga penyaluran financial distress perbankan baik dari

1118
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1106-1121

segi internal lainnya maupun eksternal Bank Umum Syariah dan Bank
perusahaan. Pembiayaan Rakyat Syariah ).
Skripsi, Universitas Ahmad Dahlan.
DAFTAR PUSTAKA Halim, C. (2016). Analysis Effect
Afriyeni, E. (2012). Model Prediksi Accounting Ratio and Market
Financial Distress Perusahaan. Effect to Predicting Bank’s
Polibisnis, 4(2): 1-10. Bankruptcy with Logistic
Almilia & Herdiningtyas. (2005). Analisis Regression Model. JOM Fekon,
Rasio CAMEL terhadap Prediksi 3(1), 1294– 1308.
Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Hidayati, & Yuvia. (2015). Pengaruh
Perbankan Periode 2000-2002. Capital Adequacy Ratio (CAR),
Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Net Interest Margin (NIM), Loan
7(2). To Deposit Ratio (LDR) dan Non
Andari, N. M. M., & Wiksuana, I. G. B. Performing Loan (NPL) Terhadap
(2017). RGECSebagai Determinasi Return On Assets (ROA) pada PT.
Dalam Menanggulangi Financial Bank Mandiri (persero). Tbk.
Distress Pada Perusahaan Holistic Journal Of Management
Perbankan Di Bursa EfekIndonesia. Research 3 (2): 37-50.
E-Jurnal Manajemen Unud, 6(1), Hery. (2018). Analisis Laporan Keuangan
116–145. : Integrated and Comprehensive.
Astuti, D & Permatasari, S. (2021). Edition. Cetakan Ketiga. PT.
Overview of Company Internal Gramedia : Jakarta.
Factors Affecting Financial Iyan D, Vrita. (2020). Pengaruh Car, Npl,
Distress(Empirical Study on Roa, Roe, Ldr, Bopo Terhadap
Banking Companies Listed onthe Financial Distress Pada Perusahaan
Indonesia Stock Exchange). Perbankan O Public Yang Terdaftar
Duconomics Sci-meet 1(2). Di Bursa Efek Indonesia Periode
Aminah, S., Rizal, N., & Taufiq, M. 2015-2018. Skripsi: Universitas
(2019). Pengaruh Rasio Camel Muhammadiyah Surakarta.
terhadap Financial Distress pada Kasmir. (2019). Dasar – Dasar
Sektor Perbankan. Progress Perbankan. Jakarta. PT Raja
Conference, 146–156. Grafindo Persada.
Bank Indonesia. 2011. Peraturan Bank Kristanti, F. T., Rahayu, S., &Huda, A. N.
Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011 (2016). The determinant of
tanggal 5 Januari 2011 tentang financial distress on Indonesian
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank family firm. Procedia-Social and
Umum. Jakarta. Behavioral Sciences, 219, 440-447.
Baimwera, B., & A.M. Muriuki. (2014). Kurniasari, C & Ghozali, I. (2013).
Analysis Of Corporate Finanacial Analisis Pengaruh Rasio Camel
Distress Determinants: A Survey dalam Memprediksi Financial
Of Non Financial Firms Listed In Distress Perbankan Indonesi.
Nse. International Journal Of Jurnal Akuntansi. Universitas
Current Business And Social Diponegoro, 2(4)
Sciences 1(2) Kuncoro, S. & Agustina, L. (2017). Factors
Dendawijaya, L. (2009). Manajemen to Predict The Financial Distress
Perbankan. Jakarta: Ghalia Condition of the Banking Listed in
Indonesia. The Indonesia Stock Exchange.
Erni, & Imron, M. (2019). Analisis Rasio Accounting Analysis Journal, 6(1):
Keuangan Untuk Memprediksi 39-47.
Kondisi Financial Distress (Pada

1119
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1106-1121

Listiani P, Elisabet L, K. H. (2018). Bisnis Jurnal Ilmu Manajemen, 22.(4).


properti masih melambat, analis 1655-1665.
sarankan hold saham emiten
properti. Kontan.Co.Id. Retrieved
from Rahmania, M. F., & Hermanto, S. B.
https://investasi.kontan.co.id/news/ (2014). Analisis RasioKeuangan
bisnis-properti-masihmelambat- Terhadap Financial Distress
analis-sarankan-hold-saham- Perusahaan Perbankan Studi
emiten-properti. Empiris Di Bei 2010-2012. Jurnal
Muhtar, M., & Aswan, Andi. (2017). Ilmu & Riset Akuntansi, 3(11), 1–
Pengaruh Kinerja Keuangan 20.
Terhadap Terjadinya Kondisi Ramadhani, F., Maiyarni, R., & Safelia, N.
Financial Distress Pada Perusahaan (2014). Pengaruh Modal Intelektual
Telekomunikasi di Indonesia. terhadap Kinerja Keuangan
Jurnal Bisnis Manajemen dan Perusahaan Perbankan yang
Informatika. 13(3) Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Maisarah, Z, & Diah, E. (2018). Analisis (BEI) Tahun 2010-2012. Jurnal
Rasio Keuangan Untuk Cakrawala, 6(2), 126–134.
Memprediksi Kondisi Financial Retrieved from
Distress Perbankan Syariah Di http://onlinejournal.unja.ac.id/index
Indonesia (Studi Kasus Pada Bank .php/cakrawala/article/view/286 5.
Syariah Di Indonesia Periode 2011- Riyadi, S. (2006). Banking Assets and
2016). Jurnal Akuntansi Dan Liability Management (Ketiga).
Keuangan Universitas Jambi, Jakarta: FakultasEkonomi
74(4), 157–162. Universitas Indonesia.
Pasaribu, R. B. (2014). Financial Distress Suci A, Noviansyah R, Muhammad T.
Prediction on Public Listed Banks (2019). Pengaruh Rasio CAMEL
in Indonesian Stock Exchange. terhadap Financial Distress pada
Proceeding, The 3rd International SektorPerbankan. Progress
Congress on Interdisciplinary Conferenc, 2(1)
Behavior & Social Science. Sofiasani, G., & Gautama, B. P. (2016).
Prasetyo, D. A. (2010). Pengaruh risiko Pengaruh CAMEL terhadap
kredit, likuiditas, kecukupan modal, Financial Distress Pada Sektor
dan efisiensi operasional terhadap Perbankan Indonesia Periode 2009-
profitabilitas pada PT BPD Bali. E- 2013. Journal of Business
Jurnal Manajement Unud Management and Enterpreneurship
4(9):2590-2617. Education, 1(1), 136–146.
Pratiwi, D.,D. (2012). Pengaruh CAR, Taswan. (2010). Manajemen Perbankan,
BOPO, NPF Dan FDR Terhadap Konsep, Teknik, dan Aplikasi. Edisi
Return On Asset (ROA) Bank Kedua. Yogyakarta : UPP STIM
Umum Syariah (Studi Kasus Pada YKPN
Bank Umum Syariah Di Indonesia Widhiari, N. L. M. A. & Merkusiwati, N.
Tahun 2005 –2010). Skripsi. K. L. A. (2015). Pengaruh Rasio
Semarang: Universitas Diponegoro Likuiditas, Leverage, Operating
Semarang. Capacity, dan Sales Growth
Rahmania, M. F. (2014). Analisis Rasio Terhadap Financial Distress. E-
Keuangan dalam Memprediksi Jurnal Akuntansi, 11(2): 456-469.
Kondisi Financial Distress Wijaya, A.,E (2019). Analisis Faktor
Perusahaan Sekto Perdagangan. Penentu Tingkat Profitabilitas Bank
Syariah (Studi Di Indonesia Dan

1120
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1106-1121

Malaysia). Skripsi. Universitas


Muhammadiyah Malang.
Wahyuni, Sri F, Farisi, Salman F &
Jufrizen, J. (2020). aktor
determinan financial distress pada
perusahaan sektor manufaktur yang
terdaftar di bursa efek indonesia.
Jurnal Ekonomi Keuangan Dan
Manajemen. 16(2)
Yulian, Y., Fahmi, I., dan Novianti, T.
(2020). Financial Distress
Analysis Of Indonesia Retail
Companies. Journal of
Management and Business
Review. 17(2): 215-228.
Zahronyana, B.,D & Mahardika, Dewa
P.K. (2018). Capital Adequacy
Ratio, Non Performing Loan, Net
Interestmargin, Biaya Operasional
Pendapatan Operasional Danloan
To Deposit Ratio Terhadap
Financial Distress. Jurnal Riset
Akuntansi Kontemporer. 9(2),
Oktober 2018, Hal. 90-98. ISSN
2088-5091.
Undang Undang No 7 Tahun 1992
mengenai Perbankan.

1121

Anda mungkin juga menyukai