3374-Article Text-37213-1-10-20220521
3374-Article Text-37213-1-10-20220521
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kinerja keuangan
berupa rasio perbankan CAR, NPL, ROA, ROE dan LDR terhadap financial distress pada
perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2020. Sampel
yang digunakan penelitian ini adalah 32 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Metode analisis data yang digunakan adalah metode statistik deskriptif dan metode
regresi linier berganda data panel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CAR, NPL, ROA,
ROE dan LDR secara serempak berpengaruh signifikan terhadap Financial Distress.
Sedangkan secara parsial CAR dan ROA berpengaruh positif signifikan terhadap Financial
Distress pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sedangkan NPL,
ROE dan LDR tidak berpengaruh terhadap Financial Distress pada perusahaan perbankan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2016-2020.
ABSTRACT
This study aims to determine and analyze the effect of financial performance in the form of
banking ratios CAR, NPL, ROA, ROE and LDR on financial distress in banking companies
listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2016-2020 period. The sample used in this
study were 32 banking companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The data analysis
method used is descriptive statistical method and multiple linear regression method for panel
data. The results of this study indicate that CAR, NPL, ROA, ROE and LDR simultaneously
have a significant effect on Financial Distress. While partially CAR and ROA have a
significant positive effect on Financial Distress in banking companies listed on the Indonesia
Stock Exchange, while NPL, ROE and LDR have no effect on Financial Distress in banking
companies listed on the Indonesia Stock Exchange 2016-2020.
1106
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1106-1121
diakibatkan oleh kebijakan kepada signifikan yakni dari 156. 487 miliyar
tabungan masyarakat dan sebagai jalur rupiah di tahun 2019 menjadi 98. 914
pembayaran. Kehadiran sektor perbankan miliyar rupiah.
selaku subsistem dalam perekonomian Salah satu upaya dalam melihat dan
sesuatu negeri mempunyai andil yang memperhitungkan peluang bank ke depan
berarti, apalagi dalam kehidupan bisa diamati dari kinerjanya dalam
masyarakat modern sehari- hari sebagian menciptakan keuntungan yang ditunjukkan
besar menyertakan pelayanan dari sektor lewat informasi finansial. Menurut
perbankan. Menurut Undang Undang No 7 Leopold A. Bernstein bahwa informasi
Tahun 1992 mengenai Perbankan finansial bisa dipakai guna menilai posisi
sebagaimana diganti dengan undang- finansial pada masa lalu serta saat sekarang
undang No 10 tahun 1998, Perbankan dari hasil pembedahan perusahaan
merupakan segala sesuatu yang perbankan, dengan tujuan penting buat
menyangkut perihal bank, melingkupi membagikan kemungkinan taksiran serta
kelembagaan, aktivitas upaya, dan cara perkiraan mengenai kemampuan di masa
serta proses dalam melakukan aktivitas yang mendatang (Kasmir, 2019). Informasi
usahanya sebaliknya bank merupakan finansial yang diterbitkan oleh perusahaan
lembaga usaha yang menghimpun dana (perbankan) ialah salah satu basis data
dari masyarakat dalam wujud simpanan untuk publik terkait posisi finansial bank
serta menyalurkannya pada publik dalam itu, kemampuan perusahaan, dan
bentuk kredit serta ataupun bentuk- bentuk pergantian posisi finansial perusahaan,
yang lain dalam rangka meningkatkan yang amat bermanfaat guna mensupport
derajat hidup orang banyak. dalam pengumpulan ketetapan yang pas
guna memilah bank ataupun jadi lembaga
finansial yang bisa diyakini. Sebab
perbankan mempunyai peranan selaku
intermediasi yakni menolong pihak yang
berkelebihan dana dengan pihak yang
kekurangan dana. Kepercayaan ialah
modal yang amat berarti untuk bank.
Dengan mempunyai kepercayaan publik
yang besar, hingga bank bisa tingkatkan
profitabilitasnya. Perihal ini berarti kalau
bank hendak bertumbuh jadi lebih besar
Gambar 1. Laba/Rugi Tahun Berjalan Bank lagi dengan mempunyai keseluruhan asset
Konvensional Tahun 2016 – 2020 yang besar. Guna menjaga kepercayaan
Sumber : Data Diolah, 2022
publik, maka suatu bank berada dalam
kondisi sehat ataupun tidak dalam situasi
Pada gambar 1 menampilkan laba
financial distress.
atau rugi tahun berjalan semua bank umum
Financial distress ialah sesuatu
konvensional bank yang terdaftar pada
situasi finansial perusahaan yang berada
bursa efek Indonesia. Bank tersebut terdiri
dalam keadaan yang tidak sehat ataupun
dari Bank Persero, Bank Pemerintah
darurat (Afriyeni, 2012). Ada banyak
Daerah, Bank Swasta Nasional, serta
perusahaan besar ataupun kecil yang
Kantor perwakilan dari Bank yang Berada
hadapi kebangkrutan dampak dari suasana
di Luar Negara. Pada tahun 2019, secara
perekonomian yang berubah- ubah terlebih
keseluruhan bank umum konvensional
pada tahun 2019 dunia digemparkan
mempunyai keuntungan paling tinggi
dengan terdapatnya wabah endemi yakni
selama 5 tahun terakhir. Tetapi pada tahun
COVID- 19 yang memberikan dampak
2020 bank- bank itu mengalami penurunan
bukan cuma di sektor kesehatan namun
keseluruhan keuntungan yang sangat
1107
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1106-1121
1108
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1106-1121
1109
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1106-1121
LDR 32 258 669 1381 431.6 76.916 sampai 2020 menunjukan besarnya
FDISTRES 32 -1 13 127 3.96 3.236 kredit bermasalah yang dialami oleh
Sumber : Data Diolah, 2022 perbankan. Hasil dari statistik deskriptif
menunjukan nilai rata-rata sebesar
Berdasarkan pada tabel 1 diatas 16,90 atau 16,90% menunjukan bahwa
dapat diketahui bahwa nilai rasio keuangan rata-rata Non Performing Loan
pada perusahaan perbankan yang terdaftar perusahaan perbankan yang menjadi
di Bursa Efek Indonesia tahun 2016 sampel penelitian memiliki tingkat
sampai dengan 2020 sebagai berikut: bermasalah berada pada ketegori tinggi
1. Capital Adequacy Ratio (CAR) pada karena diatas dari 5%. Nilai standar
perusahaan perbankan yang terdaftar di deviasi sebesar 8,748 atau sebesar
Bursa Efek Indonesia tahun 2016 8,75% menunjukan bahwa standar
sampai 2020 menunjukan besarnya penyimpangan data terhadap nilai rata-
kecukupan modal minimum yang ratanya sebesar 8,75%. Nilai Non
dibutuhkan untuk dapat menutupi risiko Performing Loan maksimum pada
kerugian yang mungkin timbul dari penelitian ini sebesar 44 atau 44%,
penanaman aktiva-aktiva yang sedangkan nilai Non Performing Loan
mengandung risiko (kredit, penyertaan minimum pada penelitian ini sebesar 3
surat berharga dan tagihan pada pihak atau 3%. Dengan demikian bahwa
lain). Hasil dari statistik deskriptif posisi Non Performing Loan pada
menunjukan nilai rata-rata sebesar perusahaan perbankan yang terdaftar di
104,26 atau 104,3% menunjukan bahwa Bursa Efek Indonesia tahun 2016
rata-rata Capital Adequacy Ratio sampai 2020 berada pada posisi naik
perusahaan perbankan yang menjadi turun atau fluktuatif.
sampel penelitian memiliki tingkat 3. Return on Asset (ROA) pada
kecukupan modal yang sangat perusahaan perbankan yang terdaftar di
memadai. Nilai standar deviasi sebesar Bursa Efek Indonesia tahun 2016
23,360 atau sebesar 23,36% sampai 2020 menunjukan besarnya
menunjukan bahwa standar keuntungan yang diperoleh bank
penyimpangan data terhadap nilai rata- terhadap keseluruhan aset yang dimiliki.
ratanya sebesar 23,36%. Nilai Capital Hasil dari statistik deskriptif
Adequacy Ratio maksimum pada menunjukan nilai rata-rata sebesar 5,36
penelitian ini sebesar 191 atau 191%, atau 5,36% menunjukan bahwa
sedangkan nilai Capital Adequacy Ratio perusahaan perbankan yang dijadikan
minimum pada penelitian ini sebesar 64 sampel pada penelitian ini memiliki
atau 64%. Hasil ini menunjukan bahwa kemampuan memperoleh keuntungan
perusahaan perbankan dalam penelitian sebesar 5,36% dari total aset yang
ini memiliki nilai capital adequacy dimiliki dalam satu periode. Nilai
ratio yang sesuai dengan batas standar deviasi sebesar 8,085 atau
minimum yang ditetapkan oleh Otoritas sebesar 8,08% menunjukan bahwa
Jasa Keuangan, yaitu 8%. Dengan standar penyimpangan data terhadap
demikian bahwa posisi Capital nilai rata-ratanya sebesar 8,08%. Nilai
Adequacy Ratio pada perusahaan Return on Asset maksimum pada
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek penelitian ini sebesar 19 atau 19%,
Indonesia tahun 2016 sampai 2020 sedangkan nilai Return on Asset
berada pada posisi naik turun atau minimum pada penelitian ini sebesar -
fluktuatif. 18 atau -18%. Hasil ini menunjukan
2. Non Performing Loan (NPL) pada bahwa terdapat perusahaan perbankan
perusahaan perbankan yang terdaftar di dalam penelitian ini yang masih
Bursa Efek Indonesia tahun 2016 memiliki tingkat Return On Asset
1110
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1106-1121
1111
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1106-1121
1113
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1106-1121
1114
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1106-1121
1115
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1106-1121
2016 – 2020 menunjukan CAR yang tinggi pada perusahaan perbankan yang terdaftar
atau diatas 23%, yang artinya bahwa di Bursa Efek Indonesia tahun 2016
Capital Adequacy Ratio (CAR) berada sampai 2020. Jika dikaitkan dengan
pada kategori sangat sehat karena berada penelitian sebelumnya hal ini mendukung
pada rasio CAR ≥ 11% dengan peringkat Penelitian yang dilakukan oleh (Baimwera
penilaian kesehatan Bank yang sehat (SE & Muriuki, 2014; Rahmadani et al., 2014;
BI, No. 13/24/DPNP/2011). Capital Muhtar & Aswan, 2017). Hasil ini
Adequacy Ration (CAR) adalah rasio yang menguatkan fenomena yang ada dalam
memperlihatkan seberapa besar jumlah penelitian bahwa kinerja keuangan
seluruh aktiva yang mengandung resiko perbankan dilihat dari rasio Return On
(kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan Asset (ROA) periode 2016 – 2020
pada bank lain) ikut dibiayai dari modal menunjukan ROA yang tinggi, yang
sendiri disamping memperoleh dana-dana artinya bahwa Return On Asset (ROA)
dari sumber-sumber diluar bank. berada pada kategori sangat sehat karena
berada pada rasio ROA > 1,5% dengan
Pengaruh Non Perfoprming Loan (NPL) peringkat penilaian kesehatan Bank yang
terhadap Financial Distress sangat sehat (SE BI, No.
Berdasarkan hasil pengujian 13/24/DPNP/2011). Kemungkinan
hipotesis menunjukan bahwa secara parsial terjadinya financial distress akan semakin
Non Performing Loan (NPL) tidak rendah apabila Return On Assets semakin
berpengaruh terhadap Financial Distress besar yang menunjukkan kinerja keuangan
pada perusahaan perbankan yang terdaftar semakin baik. Sebaliknya kemungkinan
di Bursa Efek Indonesia tahun 2016 terjadinya financial distress apabila Return
sampai 2020. Tidak berpengaruhnya NPL On Assets semakin rendah yang
disebabkan bahwa kesulitan keuangan menunjukkan kinerja keuangan tidak baik
bank disebabkan kemampuan bank untuk dimana perusahaan tidak mampu
memperoleh laba dan pendapatan bunga mengoptimalkan aktiva yang dimiliki
bank berkurang. Hasil ini dikuatkan oleh untuk menghasilkan keuntungan sehingga
hasil penelitian yang dilakukan oleh profitabilitas menurun.
penelitian (Hidayati & Yuvia, 2015;
Listiani Putri, 2018; Astuti & Permata Sari, Pengaruh Return on Equity (ROE)
2021) bahwa CAR dan NPL, tidak terhadap Financial Distress
memiliki pengaruh yang signifikan Berdasarkan hasil pengujian
terhadap probabilitas financial distress. hipotesis menunjukan bahwa Return On
NPL suatu bank semakin tinggi Equity (ROE) tidak berpengaruh signifikan
dikarenakan bank tersebut tidak selektif dan negatif terhadap Financial Distress
dalam memberikan kredit. Ketidak- pada perusahaan perbankan yang terdaftar
selektifan pihak manajemen bank tersebut di Bursa Efek Indonesia tahun 2016
dapat meningkatkan kredit bermasalah sampai 2020. Artinya bahwa semakin
suatu bank. Meningkatnya jumlah kredit rendah Return On Equity (ROE) maka
bermasalah yang merupakan bagian total probabilitas bank dalam kondisi
aset akan mempengaruhi tingkat bermasalah akan semakin besar. Hal ini
pendapatan bank. terjadi karena penurunan laba bersih
sebanding dengan peningkatan ekuitas
Pengaruh Return On Assets (ROA) yang tiap tahunnya pada perbankan pada
terhadap Financial Distress periode 2016 – 2020. Ini berarti bahwa
Berdasarkan hasil pengujian Return On Equity secara langsung tidak
hipotesis menunjukan bahwa Return On memiliki dampak pada kondisi financial
Asset (ROA) berpengaruh positif dan distress suatu perusahaan perbankan. Jika
signifikan terhadap Financial Distress dikaitkan dengan penelitian sebelumnya
1116
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1106-1121
1117
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1106-1121
5. Loan to Deposit Ratio (LDR) secara kredit menjadi selektif dan gejala awal
parsial tidak berpengaruh signifikan risiko kredit dapat diantisipasi.
terhadap financial distress. Artinya Sehingga diharapkan nilai risiko kredit
bahwa semakin tinggi Loan to Deposit berada dibawah maksimum yaitu 5%
Ratio (LDR) tidak akan meningkatkan dan resiko kesulitan keuangan akn
financial distress. terhidari. Penggunaan prinsip-prinsip
6. Capital Adequacy Ratio (CAR), Non pemberian kredit harus diperhatikan
Performing Loan (NPL), Return On oleh para karyawannya agar bisa
Asset (ROA), Return On Equity (ROE) menghasilkan nasabah yang berkualitas
dan Loan to Deposit Ratio (LDR) dan menguntungkan perusahaan.
berpengaruh secara simultan terhadap 3. Bagi pihak perusahaan perbankan yang
financial distress pada perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek upaya meningkatkan Return On Asset
Indonesia periode tahun 2016 sampai (ROA) dapat dioptimalkan dengan
2020. memanfaatkan sumber daya yang ada,
baik sumber daya manusianya maupun
Saran teknologi dan sumber daya lainnya,
Berdasarkan dari keterbatasan hasil yaitu dengan cara diversifikasi produk
penelitian yang telah dilakukan, maka ada jasa layanan yang dapat dinikmati oleh
beberapa saran yang dapat nasabah dengan pemanfaatan jasa
dipertimbangkan yaitu : layanan yang ada juga mendorong
1. Pihak manajemen perusahaan recovery atas kredit hapus buku
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek sehingga dapat mendorong Return On
Indonesia perlu menjaga dan mengelola Asset (ROA) bank.
modalnya dengan baik dengan 4. Bagi perusahaan perbankan yang
terusmenjaga besarnya CAR dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia,
melakukan efisiensi dalam diharapkan untuk memperhatikan nilai
menghasilkan pendapatan bunga bank Return on Equity (ROE) dengan cara
yang optimal, dengan demikian meningkatkan efektivitas manajemen
kemampuan bank dalam menciptakan dalam mengelola investasi perusahaan
laba dari modal sendiri tetap tinggi dan serta dalam melaksanakan keseluruhan
sebaiknya menjaga dan meningkatkan operasional perusahaan. Dengan
nilai CAR, misal dengan menambah demikian, nilai Return on Equity (ROE)
setoran modal pemilik, melakukan perusahaan tidak mengalami penurunan
revaluasi aktiva tetap sehingga jumlah yang dapat menyebabkan kesulitan
modal akan mengalami peningkatan, keuangan.
atau melakukan penjualan aset yang 5. Manajemen perusahaan perbankan yang
tidak produktif yang akan mengurangi terdaftar di Bursa Efek Indonesia tetap
ATMR dan berdampak positif terhadap konsisten dalam menjaga rasio Loan to
CAR. Dengan cara-cara tersebut CAR Deposit Ratio (LDR) di posisi ideal
akan meningkat, sehingga pencapaian serta memperhatikan kualitas kredit
laba akan semakin optimal sehingga yang disalurkan untuk menghindari
resiko mengalami kesulitan keuangan terjadinya kredit yang bermasalah
akan rendah. sehingga dapat memperoleh keuntungan
2. Pihak perusahaan perbankan yang dari kredit yang disalurkan bagi bank.
terdaftar di Bursa Efek Indonesia lebih 6. Untuk penelitian selanjutnya, agar dapat
meningkatkan pengawasan kredit dan mengembangkan variabel-variabel lain
meminimalisir resiko kredit bermasalah yang dapat mempengaruh yang dapat
dengan tetap memegang teguh prinsip mempengaruhi dan memprediksi
kehati-hatian sehingga penyaluran financial distress perbankan baik dari
1118
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1106-1121
segi internal lainnya maupun eksternal Bank Umum Syariah dan Bank
perusahaan. Pembiayaan Rakyat Syariah ).
Skripsi, Universitas Ahmad Dahlan.
DAFTAR PUSTAKA Halim, C. (2016). Analysis Effect
Afriyeni, E. (2012). Model Prediksi Accounting Ratio and Market
Financial Distress Perusahaan. Effect to Predicting Bank’s
Polibisnis, 4(2): 1-10. Bankruptcy with Logistic
Almilia & Herdiningtyas. (2005). Analisis Regression Model. JOM Fekon,
Rasio CAMEL terhadap Prediksi 3(1), 1294– 1308.
Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Hidayati, & Yuvia. (2015). Pengaruh
Perbankan Periode 2000-2002. Capital Adequacy Ratio (CAR),
Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Net Interest Margin (NIM), Loan
7(2). To Deposit Ratio (LDR) dan Non
Andari, N. M. M., & Wiksuana, I. G. B. Performing Loan (NPL) Terhadap
(2017). RGECSebagai Determinasi Return On Assets (ROA) pada PT.
Dalam Menanggulangi Financial Bank Mandiri (persero). Tbk.
Distress Pada Perusahaan Holistic Journal Of Management
Perbankan Di Bursa EfekIndonesia. Research 3 (2): 37-50.
E-Jurnal Manajemen Unud, 6(1), Hery. (2018). Analisis Laporan Keuangan
116–145. : Integrated and Comprehensive.
Astuti, D & Permatasari, S. (2021). Edition. Cetakan Ketiga. PT.
Overview of Company Internal Gramedia : Jakarta.
Factors Affecting Financial Iyan D, Vrita. (2020). Pengaruh Car, Npl,
Distress(Empirical Study on Roa, Roe, Ldr, Bopo Terhadap
Banking Companies Listed onthe Financial Distress Pada Perusahaan
Indonesia Stock Exchange). Perbankan O Public Yang Terdaftar
Duconomics Sci-meet 1(2). Di Bursa Efek Indonesia Periode
Aminah, S., Rizal, N., & Taufiq, M. 2015-2018. Skripsi: Universitas
(2019). Pengaruh Rasio Camel Muhammadiyah Surakarta.
terhadap Financial Distress pada Kasmir. (2019). Dasar – Dasar
Sektor Perbankan. Progress Perbankan. Jakarta. PT Raja
Conference, 146–156. Grafindo Persada.
Bank Indonesia. 2011. Peraturan Bank Kristanti, F. T., Rahayu, S., &Huda, A. N.
Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011 (2016). The determinant of
tanggal 5 Januari 2011 tentang financial distress on Indonesian
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank family firm. Procedia-Social and
Umum. Jakarta. Behavioral Sciences, 219, 440-447.
Baimwera, B., & A.M. Muriuki. (2014). Kurniasari, C & Ghozali, I. (2013).
Analysis Of Corporate Finanacial Analisis Pengaruh Rasio Camel
Distress Determinants: A Survey dalam Memprediksi Financial
Of Non Financial Firms Listed In Distress Perbankan Indonesi.
Nse. International Journal Of Jurnal Akuntansi. Universitas
Current Business And Social Diponegoro, 2(4)
Sciences 1(2) Kuncoro, S. & Agustina, L. (2017). Factors
Dendawijaya, L. (2009). Manajemen to Predict The Financial Distress
Perbankan. Jakarta: Ghalia Condition of the Banking Listed in
Indonesia. The Indonesia Stock Exchange.
Erni, & Imron, M. (2019). Analisis Rasio Accounting Analysis Journal, 6(1):
Keuangan Untuk Memprediksi 39-47.
Kondisi Financial Distress (Pada
1119
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1106-1121
1120
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1106-1121
1121