Anda di halaman 1dari 52

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM TATA KELOLA

PEMERINTAHAN DESA DAN PENGELOLAAN KEUANGAN


DESA
adalah desa dan desa adat atau yang disebut
dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa,
adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
► Desa atau yang disebut dengan nama lain mempunyai akar mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
sejarah yang panjang dalam kehidupan masyarakat, berbangsa kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
dan bernegara di Indonesia.
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak
► Desa telah ada sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia tradisional yang diakui dan dihormati dalam
terbentuk.
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
► Dengan konstruksi menggabungkan fungsi self-governing
Indonesia.
community dengan local self government, diharapkan kesatuan
masyarakat hukum adat yang selama ini merupakan bagian dari
wilayah Desa, ditata sedemikian rupa menjadi Desa dan Desa
Adat.
► Desa dan Desa Adat memiliki fungsi pemerintahan, keuangan
Desa, pembangunan Desa, serta mendapat fasilitasi dan
pembinaan dari pemerintah Kabupaten/Kota.
► Oleh sebab itu, Desa dan Desa Adat dapat melakukan perubahan
wajah Desa dan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang
efektif, pelaksanaan pembangunan yang berdaya guna, serta
pembinaan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat di
wilayahnya.

2
TUJUAN PEMBANGUNAN DESA
BERDASARKAN UU NO. 6 TAHUN 2014
TENTANG DESA 1
Pemenuhan

Meningkatkan
kualitas hidup
Kebutuhan Dasar
2
Pembangunan
MANUSIA Sarana dan
Mengedepankan Prasarana
Desa
Kebersamaan, Kekeluargaan,
Meningkatkan
KESEJAHTERAAN Melalui
Kegotongroyongan guna
mewujudkan
Pengarusutamaan Perdamaian
3
Pengembangan
Masyarakat Desa & Keadilan Sosial Potensi Ekonomi
Tahapan:
Lokal
• Perencanaan
Mengurangi • Pelaksanaan
KEMISKINAN • Pengawasan

4 Pengelolaan SDA dan Lingkungan


Hidup Berkelanjutan
Kewenangan Desa:
a. kewenangan berdasarkan hak asal usul;
b. kewenangan lokal berskala Desa;
c. kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemda Prov, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
d. kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemda Prov, atau Pemda Kab/Kota sesuai dengan ketentuan peraturan 3
perundang-undangan
KEWENANGAN DESA

Lokal Berskala Desa, muncul


karena perkembangan Desa dan
prakarsa masyarakat Desa

KEWENANGAN
DESA

Ditugaskan Oleh
Pemerintah dan Pemda

4
DASAR HUKUM
PP 43/2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan UU 6/2014 PP 12/2017
tentang Pembinaan &
PP 47/2015 tentang Pengawasan
Perubahan atas PP 43/2014 Penyelenggaraan Pemda
PP 11/2019 tentang Perubahan
Kedua atas PP 43/2014

PP 60/2014
tentang Dana Desa UU No. 23 Tahun 2014
Bersumber dari APBN ttg Pemerintahan
Daerah
PP 22/2015 tentang
Perubahan I atas PP
60/2014 PP 17/2018
PP 8/2016 tentang tentang Kecamatan
Perubahan II atas PP
60/2014
PERMENDAGRI:
1. Permendagri 111 /2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di PMK
Desa 1. PMK Nomor 49/PMK.07/2016 tentang Tatacara
2. Permendagri No 112/2014 Jo Permendagri 65/2017 jo Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan,
Permendagri 72/2020 tentang Pemilihan Kades Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa
2. PMK Nomor 50/PMK.07/2016 tentang
3. Permendagri No. 114/2014 Tentang Pedoman Pembangunan Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Desa; 3. PMK Nomor 225 /PMK.07/2017 tentang
4. Permendagri No. 82/2015 Jo Permendagri No 66/2017 Perubahan Kedua PMK Nomor 50/pmk.07/2017
Tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Kades tentang pengelolaan transfer ke Daerah dan Dana
5. Permendagri No. 83/2015 Jo Permendagri No 67/2017 Desa
Tentang Pengakatan dan Pemberhentian Perangkat Desa; 4. PMK Nomor 226 /PMK.07/2017 tentang
6. Permendagri No. 84/2015 Tentang SOTK Pemerintahan Desa; Perubahan Rincian Dana Desa menurut Daerah
kabupaten/kota
7. Permendagri No.1/2016 tentang Pengelolaan Aset Desa;
5. PMK Nomor 222/PMK.07/2020tentang Pengelolaan
8. Permendagri 44 /2016 tentang Kewenangan Desa Dana Desa
9. Permendagri 46/2016 tentang Laporan Kepala Desa
10. Permendagri 47/2016 tentang Administrasi Pemerintahan Permendes, PDTT:
Desa; 1. Permendesa , PDTT 13 Tahun 2020 tentang
11. Permendagri 110/2016 tentang BPD; Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa 2021
12. Permendagri 1/2017 tentang Penataan Desa;
13. Permendagri 2/2017 tentang SPM Desa; Lain-Lain:
14. Permendagri 96/2017 tentang Tatacara Kerjasama Desa di 1. Perka LKPP mengenai Pengadaan Barang/Jasa
Bidang Pemerintahan Desa; di Desa
15. Permendagri 18/2018 tentang LKD dan LAD 2. Perpres No. 82/2018 tentang Jaminan Kesehatan
16. Permendagri 73/2020 tentang Pengawasan Pengelolaan
1. Kedudukan Keuangan Desa dan Kewenangan Mengatur
a. Mandat PP 43 Tahun 2014 jo. PP 47 Tahun 2015 Pasal 106
b. Mandat PP 60 Pasal 7 ayat (2)
Kementerian Dalam Negeri yang memiliki mandat menyusun regulasi Pengelolaan
Keuangan Desa, harus menjadi leader dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan
Desa. Permendagri Pengelolaan Keuangan Desa, telah mengakomodir kebutuhan K/L
terkait dalam pengelolaan keuangan dalam Permendagri 20 Tahun 2018, untuk
menghindari tumpang tindih aturan yang mangakibatkan kebingungan pelaksana di
lapangan.
Desa sebagai entitas yang kuat dengan dua pilarnya yaitu Rekognisi dan subsidiaritas,
dalam pengelolaan keuangannya tidak dapat dilepaskan dari sistem pengelolaan
keuangan negara. Sehingga, prinsip-prinsip pengelolaan keuangan negara telah
masuk dalam Permendagri 20/2018, dengan tetap bernuansa Desa. Dengan demikian
penggunaan kode rekening, pembagian sub bidang mengacu pada urusan, format
APB Desa, serta format dan waktu pelaporan adalah cerminan bahwa pengelolaan
keuangan Desa telah memenuhi kaedah yang standar, baik dari sisi keilmuaan
(keuangan/akuntansi) maupun dari sisi rujukan regulasi.

7
2. Permendagri Nomor 20 tahun 2018 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa memberikan kejelasan (Memerintah,
Memverifikasi, Melaksanakan, Membayar) kepada pemangku
kepentingan di Desa melakukan pengelolaan keuangan Desa; 🡪
sebagaimana interprestasi UU Desa Pasal 75
3. Permendagri Nomor 20 tahun 2018 menghadirkan pengaturan
pengelolaan keuangan Desa secara rinci, sistematis dan
berdasarkan ilmu keuangan/akuntansi yang benar, agar tindak
lanjut penerbitan aturan secara parsial oleh pemangku kebijakan
dan pengambilan kebijakan secara diskresi oleh pengelola
keuangan yang akan menyebabkan permasalahan hukum
dapat diminimalisir.

8
PENYEBAB TERJADINYA PERMASALAHAN
DALAM IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN DESA . 1

1. Terbatasnya kapasitas dalam pelaksanaan pembinaan dan pengawasan


oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Kab/Kota.
2. Keterlambatan Pemerintah Kab/Kota Dalam penetapan Regulasi,
terutama yang berhubungan dengan Pengelolaan Keuangan Desa, PBJ
di Desa, ADD dan SILTAP, Pengelolaan Dana Desa
3. Perencanaan pembangunan Desa tidak menghasilkan dokumen RKP
Desa yang berkualitas, disebabkan:
a. tidak berbasis kewenangan Desa yang seharusnya;
b. tidak melibatkan semua unsur di Desa (disusun hanya sebatas
memenuhi kebutuhan formalitas); dan
c. masih didasarkan pada keinginan, belum kebutuhan.
9
PENYEBAB TERJADINYA MASALAH
DALAM IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN DESA . 2
3. Penetapan RKP Desa dan APB Desa tidak sesuai dengan batasan waktu yang ditentukan. Keterlambatan
disebabkan hal-hal sebagai berikut:
a. Informasi Pagu Indikatif yang terlambat oleh Pemerintah Kab/Kota.
b. Minimnya tenaga asistensi RKPDesa dan evaluasi APBDesa di Pemerintah Kab/Kota
c. Pola asistensi RKP Desa dan evaluasi APBDesa dua tingkat, oleh kecamatan dan Kab/Kota; APBDesa
yang telah dinyatakan layak oleh kecamatan setelah dihantarkan ke Pemerintah Kab/Kota
dinyatakan belum layak (belum dapat ditetapkan);
d. Kurang harmonisnya hubungan BPD dengan Kepala desa; dan
e. BPD tidak menyepakati rancangan APB Desa.

5. Terlambatnya penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKDesa;


6. Tidak dipenuhinya besaran nilai ADD sesuai ketentuan UU Desa (10% dari DAU setelah dikurangi
DAK);
7. Dalam penanganan kasus tipikor dan dalam pemeriksaan APH;
8. Belum mengedepankan secara keseluruhan prinsip pelaksanaan kegiatan secara swakelola;
9. APB Desa tidak memenuhi azas partisipatif, transparan, tertib disiplin dan akuntabel;
10. dll
Berdasarkan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018
Peraturan Menteri Dalam Negeri Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 113 Tahun 2014 Nomor 20 Tahun 2018
Tentang Tentang
Pengelolaan Keuangan Desa Pengelolaan Keuangan Desa

Masa Berlaku APB Desa TA 2015 s.d. TA 2018 APB Desa TA 2019 s.d. TA .......

Jumlah Bab/Pasal 6 Bab, 46 Pasal 8 Bab, 80 Pasal

Ditetapkan tanggal 31 Desember 2014 11 April 2018

Diundangkan tanggal 31 Desember 2014 8 Mei 2018

Peraturan yg Dicabut Permendagri 37 Tahun 2007 Permendagri 113 Tahun 2014


12
PENGELOLA KEUANGAN DESA

PROSES/MEKANISME PKD

ALAT

13

HAL-HAL KHUSUS LAINNYA

13
PENGELOLA KEUANGAN DESA 1
20/2018
PPKD
113/2014 Kepala Desa
PTPKD PKPKD
Kepala
Desa SekDes
PKPKD Koord
PPKD
SekDes
Koord PTPKD
KaUr Keu KaUr KaSie
Bendahara Pel Keg Pel Keg
Angg Angg
Bendahar
KaSie
a
Pelayanan
Tata usaha dan umum Pemerintahan
Perencanaan Kesejahteraan 14
POIN PENTING
KEBIJAKAN TERKAIT PENGELOLA KEUANGAN DESA

1. Pengelolaan keuangan di Desa disesuikan dengan organisasi


pemerintah Desa dengan tetap berpedoman pada konsep
pemisahan kewenangan antara yang memerintahkan, menguji,
dan yang melaksanakan/menerima atau mengeluarkan uang.
Pemisahan kewenangan tersebut mengacu pada pasal 5 ayat
(4) Permendagri 13/2006 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah. Namun demikian, apa yang diatur dalam Permendagri
Pengelolaan Keuangan Daerah tidaklah diterapkan seluruhnya,
karena keterbatasan personil yang ada di Desa
2. Pelibatan semua perangkat Desa dalam pelaksanaan kegiatan
(sebagai PPKD dan tim yang melaksanakan kegiatan)
3. Memperjelas kewenangan pengelolaan keuangan berada di 15
PROSES/MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN2
PENGELOLAAN
DESA KEUANGAN DESA

16
1. PROSES / MEKANISME.... TAHAP PERENCANAAN

Poin-Poin Penting Kebijakan Tahapan Perencanaan APBDesa:


1. Penyusunan Rancangan Perdes tentang APB Desa
2. Penyusunan Rancangan Perkades tentang Penjabaran APB Desa
3. Musyawarah BPD untuk membahas dan menyepakati
Rancangan Perdes tentang APB Desa;
4. Penyampaian Rancangan Perdes tentang APB Desa kepada
Bupati/Walikota melalui Camat untuk dievaluasi.
5. Evaluasi Rancangan Perdes tentang APB Desa
6. Penetapan APB Desa
7. Informasi APB Desa kepada masyarakat
8. Perubahan Perdes tentang APB Desa dan Perkades tentang
Penjabaran APB Desa

17
semua penerimaan Desa dalam 1
Pendapatan Desa
(satu) tahun anggaran yang menjadi
hak Desa dan tidak perlu
dikembalikan oleh Desa

semua pengeluaran yang merupakan


kewajiban Desa dalam 1 (satu) tahun
Belanja Desa anggaran yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh Desa.
Untuk Membiayai Kewenangan Desa

semua penerimaan yang perlu dibayar


kembali dan/atau pengeluaran yang akan
Pembiayaan Desa diterima kembali, baik pada tahun
anggaran yang bersangkutan maupun pada
tahun anggaran berikutnya

18
APB DESA

TRANSPARAN

AZAS
TERTIB
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA AKUNTABEL PENGELOLAAN DAN
( APBDesa ) KEUANGAN DESA DISIPLIN
ADALAH RENCANA KEUANGAN TAHUNAN PEMERINTAHAN DESA
(Pasal 1 angka 10 PP 43 Tahun 2014)

DILAKSANAKAN

PARTISIPATIF

19
SUMBER-SUMBER PENDAPATAN DESA
Pasal 72 UU No.6 /2014
PADes
Lain-lain 1
Pendapatan
yang sah 7 2

Hibah dan
sumbangan PENDAPATAN
pihak ketiga DESA 3 10% dari Bagian
6
dari Pajak dan
Retribusi
kabupaten/kota
Bantuan 5 4
keuangan dari
APBD
Prov/Kab/Kota
2016 = ± 30 T
2017 = ± 38 T
2018 = ± 33 T
20
PENDAPATAN ASLI DESA
“Pendapatan yang berasal dari kewenangan Desa berdasarkan hak asal-usul dan
kewenangan skala lokal Desa “
(penj. Pasal 72 ayat (1) huruf a UU 6/2014)

KERJASAMA
BUMDES, PEMANFAATAN ASET
TANAH DESA 🡺 BSG ATAU
BENGKOK BGS

HASIL HASIL
USAHA ASET

SWADAYA,
PARTISIPASI PENDAPATAN
& GOTONG ASLI DESA
ROYONG LAINNYA

DUKUNGAN SUKARELA PUNGUTAN


WARGA DALAM BENTUK
BARANG/JASA MAUPUN 21
ANGGARAN
JENIS BELANJA 🡪 BELANJA DESA
Pasal 100 PP No.11 /2019

70% 30%
1. PENYELENGGARAAN 1. PENGHASILAN
PEMERITAHAN DESA TETAP KEPALA DESA
(termasuk Operasional DAN
Pemerintahan Desa, PERANGKATNYA
Insentif RT/RW dan
2. TUNJANGAN KEPALA
Jaminan Sosial)
BELANJA
DESA DAN
2. PEMBANGUNAN DESA PERANGKATNYA
MODAL ASET 3. KEMASYARAKATAN DESA 3. TUNJANGAN DAN
OPERASIONAL BPD
- Bagaimana pencatatan 4. PEMBERDAYAAN
Asetnya? MASYARAKAT DESA
- Apakah ada penambahan Aset
dari sumber di luar APBDesa? 22
113/2014 20/2018

1. Pembiayaan Desa terdiri atas


Penerimaan Pembiayaan dan
Pengeluaran Pembiayaan.
2. Penerimaan Pembiayaan,
mencakup:
› Sisa lebih perhitungan anggaran
(SiLPA) tahun sebelumnya;
› Pencairan Dana Cadangan; dan
› Hasil penjualan kekayaan desa
yang dipisahkan.
3. Pengeluaran Pembiayaan, terdiri dari:
› Pembentukan Dana Cadangan; dan
› Penyertaan Modal Desa.

23
BIDANG

PENANGGULANGAN
PEMBINAAN
PENYELENGGARAAN PELAKSANAAN PEMBERDAYAAN BENCANA, KEADAAN
KEMASYARAKATAN
PEMERINTAHAN DESA PEMBANGUNAN DESA MASYARAKAT DESA DARURAT DAN
DESA
MENDESAK DESA

Sub Bidang: Sub Bidang: Sub Bidang: Sub Bidang: Sub Bidang:
• penyelenggaraan belanja • pendidikan; • kelautan dan perikanan;
• ketentraman, ketertiban, • penanggulanga
penghasilan tetap, • pertanian dan
tunjangan dan • kesehatan; dan pelindungan peternakan;
n bencana;
operasional pemerintahan • pekerjaan umum dan masyarakat; • keadaan
• peningkatan kapasitas
Desa; penataan ruang; aparatur Desa;
• kebudayaan dan darurat;
• sarana dan prasarana • kawasan permukiman; kegamaan; • pemberdayaan
pemerintahan Desa; perempuan, perlindungan • keadaan
• kehutanan dan • kepemudaan dan olah anak dan keluarga; mendesak.
• administrasi
kependudukan, lingkungan hidup; raga • koperasi, usaha mikro
pencatatan sipil, statistik, • perhubungan, kecil dan menengah;
• kelembagaan masyarakat
dan kearsipan; komunikasi dan • dukungan penanaman
• tata praja pemerintahan, informatika; modal
perencanaan, keuangan, • energi dan sumber daya • perdagangan dan
dan pelaporan; perindustrian
mineral; dan
• pertanahan • pariwisata; 24
BIDANG Bidang Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa

SUB Penyelenggaraan Belanja administrasi kependudukan, tata praja pemerintahan,


Penghasilan tetap, Tunjangan sarana dan prasarana pencatatan sipil, statistik, dan perencanaan, keuangan, dan
BIDANG dan Opersional pemdes pemerintahan Desa kearsipan; pelaporan
Kegiatan :
Kegiatan : Kegiatan Kegiatan :
✔ Penyediaan Penghasilan Tetap dan
✔ Penyediaan sarana (aset ✔ Pelayanan administrasi umum dan ✔ Penyelenggaraan
Tunjangan Kepala Desa
tetap) perkantoran kependudukan (Surat Musyawarah Perencanaan
✔ Penyediaan Penghasilan Tetap dan /pemerintahan Pengantar/Pelayanan KTP, Akta Desa/Pembahasan APBDes
Tunjangan Perangkat Desa Kelahiran, Kartu Keluarga, dll) (Musdes,
✔ Pemeliharaan
✔ Penyediaan Jaminan Sosial bagi ✔ Penyusunan/Pendataan/Pemutakhi
Musrenbangdes/Pra-Musren
Kepala
  Desa dan Perangkat Desa Gedung/Prasarana bangdes, dll., bersifat
Kantor Desa ran Profil Desa (profil
KEGIATAN

reguler)
✔ Penyediaan Operasional Pemerintah kependudukan dan potensi
Desa (ATK, Honorarium PKPKD dan ✔ Pembangunan/Rehabilit desa)** ✔ Penyelenggaraan
PPKD, perlengkapan perkantoran, asi/ Peningkatan Musyawarah Desa lainnya
✔ Pengelolaan administrasi dan
pakaian dinas/atribut, listrik/telpon, dll) Gedung/ Prasarana (musdus, rembug warga, dll.,
kearsipan pemerintahan desa
✔ Penyediaan Tunjangan BPD Kantor Desa** yang bersifat non-reguler
✔ Penyuluhan dan Penyadaran sesuai kebutuhan desa)
✔ Penyediaan Operasional BPD ✔ lain-lain kegiatan sub Masyarakat tentang

(Rapat-rapat (ATK, makan-minum), bidang sarana dan ✔ Penyusunan Dokumen
Kependudukan dan Pencatatan
perlengkapan perkantoran, Pakaian prasarana pemerintahan Perencanaan Desa
  Sipil
Seragam, perjalanan dinas,   (RPJMDes/RKPDes,dll)
Desa* ✔ Pemetaan dan Analisis Kemiskinan
listrik/telpon, dll) ✔ lain-lain kegiatan sub bidang
Desa secara Partisipatif

✔ Penyediaan Insentif/Operasional RT/RW tata praja pemerintahan,
✔ lain-lain kegiatan sub bidang perencanaan, keuangan dan
✔ Lain-lain Sub Bidang Penyelenggaraan administrasi kependudukan, pelaporan*
Belanja Penghasilan Tetap, Tunjangan pencatatan sipil, statistik dan
dan Operasional Pemerintahan Desa kearsipan*
BIDANG BIDANG PEMBINAAN
KEMASYARAKATAN DESA

SUB KETENTRAMAN, KETERTIBAN, DAN KEBUDAYAAN DAN KEPEMUDAAN DAN KELEMBAGAAN


BIDANG PELINDUNGAN MASYARAKAT KEGAMAAN OLAH RAGA MASYARAKAT

1. Pengadaan/Penyelenggaraan Pos Keamanan 1. Pembinaan Group Kesenian dan 1. Pengiriman Kontingen Kepemudaan 1. Pembinaan Lembaga
Desa (pembangunan pos, pengawasan Kebudayaan Tingkat Desa dan Olah Raga sebagai Wakil Desa di Adat
pelaksanaan jadwal ronda/patroli dll) ** tingkat Kecamatan dan
2. Pengiriman Kontingen Group Kabupaten/Kota 2. Pembinaan
2. Penguatan dan Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesenian dan Kebudayaan sebagai LKMD/LPM/LPMD
Keamanan/Ketertiban oleh Pemerintah Desa Wakil Desa di tingkat Kecamatan dan 2. Penyelenggaraan pelatihan
kepemudaan (Kepemudaan, 3. Pembinaan PKK
(Satlinmas desa Kabupaten/Kota
Penyadaraan Wawasan Kebangsaan, 4. Pelatihan Pembinaan
3. Koordinasi Pembinaan Ketentraman, Ketertiban, 3. Penyelenggaraan Festival Kesenian, dll) tingkat Desa Lembaga
KEGIATAN

dan Pelindungan Masyarakat (dengan Adat/Kebudayaan, dan Keagamaan


3. Penyelenggaraan Festival/Lomba Kemasyarakatan
masyarakat/instansi pemerintah daerah, dll) (perayaan hari kemerdekaan, hari
Skala Lokal Desa besar keagamaan, dll) tingkat Desa Kepemudaan dan Olahraga tingkat 5. lain-lain kegiatan sub
Dea bidang Kelembagaan
4. Pelatihan Kesiapsiagaan/Tanggap Bencana Skala 4. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
4. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Masyarakat*
Lokal Desa Kebudayaan/Rumah Adat/Keagamaan
Milik Desa ** Kepemudaan dan Olah Raga Milik
5. Penyediaan Pos Kesiapsiagaan Bencana Skala Desa**
Lokal Desa 5. Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkat
an Sarana dan Prasarana 5. Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkat
6. Bantuan Hukum Untuk Aparatur Desa dan an Sarana dan Prasarana
Kebudayaan/Rumah Adat/Keagamaan
Masyarakat Miskin Kepemudaan dan Olah Raga Milik
Milik Desa **
7. Pelatihan/Penyuluhan/Sosialisasi kepada Desa**
6. lain-lain kegiatan sub bidang
Masyarakat di Bidang Hukum dan Pelindungan 6. Pembinaan Karang Taruna/Klub
Kebudayaan dan Keagamaan*
Masyarakat Kepemudaan/Klub Olah raga
8. lain-lain kegiatan sub bidang Ketenteraman, 7. lain-lain kegiatan sub bidang
Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat* Kepemudaan dan Olah Raga*
26
Contoh
Jenis Belanja Desa

Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal Belanja Tak Terduga

❑ Pengeluaran pengadaan
❑ Pengeluaran bagi kepala ❑ pengeluaran bagi barang dan/ atau bangunan ❑ Belanja untuk kegiatan
Desa dan perangkat pengadaan
barang/jasa yang yang nilai manfaatnya lebih pada sub bidang
Desa, serta tunjangan dari 12 (dua belas) bulan penanggulangan
nilai manfaatnya
BPD, terdiri dari: kurang dari 12 (dua dan menambah aset bencana, keadaan
  ✔ Penghasilan tetap, belas) ✔ Belanja Modal Pengadaan darurat, dan keadaan
✔ Tunjangan, Penerimaan ✔ operasional Tanah mendesak yang berskala
lain, dan pembayaran pemerintah Desa; ✔ Belanja Modal Peralatan, lokal Desa.
✔ pemeliharaan sarana Mesin, dan Alat Berat ❑ Kriteria :
jaminan sosial (sesuai prasarana Desa ✔ Belanja Modal Kendaraan
✔ bukan merupakan
✔ Kegiatan sosialisasi/r ✔ Belanja Modal Gedung,
dengan ketentuan
Bangunan dan Taman
✔ kegiatan normal dari
  peraturan perUUan dan apat- rapat/ pelatihan/
✔ Belanja Modal Jalan/ ✔ aktivitas pemerintah
bimbingan teknis; Prasarana Jalan ✔ Desa dan tidak dapat
kemampuan APB Desa ✔ operasional BPD;
    ✔ Belanja Modal Jembatan ✔ diprediksikan
✔ insentif Rukun ✔ Belanja Modal ✔ sebelumnya;
  Tetangga/ Rukun Irigasi/Embung/Air ✔ tidak diharapkan terjadi
Warga; dan Sungai/Drainase/Air berulang; dan
✔ pemberian barang Limbah/ Persampahan ✔ berada di luar kendali
pada masyarakat/ ✔ Belanja Modal pemerintah Desa 27
kelompok masyarakat Jaringan/Instalasi
Kode Klasifikasi
Bidang
1 Penyelenggaraan pemerintahan
Desa; Sub Bidang
2 Pelaksanaan pembangunan Desa;
3 Pembinaan kemasyarakatan Desa;
4 Pemberdayaan masyarakat Desa;
Bidang Kegiatan
5 Penanggulangan bencana,
keadaan darurat dan mendesak
Desa
X X XX Sesuai dengan
masing-masing
Sub bidang
Sesuai dengan 01 …….;
masing-masing 02 ……;
rincian bidang …………… Kegiatan yang dimulai
1 …….
90 dengan kode 90 adalah
2 ……
91 kegiatan lain-lain yang
……………
…. menjadi kewenangan
99 Kota/Kabupaten 28
Kode Klasifikasi
Ekonomi

Sub/Jenis
Obyek Rincian
Utama Belanja Obyek Belanja

X X XX XX
Sesuai dengan
masing-masing obyek
belanja
Sesuai dengan
4 Pendapatan 01 …….;
masing-masing Sesuai dengan
5 Belanja Sub/Jenis 02 ……;
masing-masing Rincian Obyek Belanja
6 Pembiayaan 1 ……. ……………
obyek yang dimulai dengan
2 …… 01 ……..; 90......; kode 90 adalah
3 ……. 02 …..…; 91......; kegiatan lain-lain yang
…………… ….......; menjadi kewenangan
99....... Kota/Kabupaten 29
CONTOH STRUKTUR APB DESA:
1 : ASET
2 : KEWAJIBAN
3 : EKUITAS

Klasifikasi Bidang (Lampiran A.1):


- Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
- Sub Bidang Penyelenggaraan belanja, penghasilan tetap,
tunjangan, dan operasional pemerintahan Desa
- Kegiatan penyediaan penghasilan tetap dan tunjangan kepala Desa

Klasifikasi Ekonomi (Lampiran A.2):


- Belanja
- Belanja Pegawai

Kode Akun:
1 1 01 5 1
30
31
CONTOH STRUKTUR PENJABARAN APB DESA:
1 : ASET
2 : KEWAJIBAN
3 : EKUITAS

Klasifikasi Bidang (Lampiran A.1):


- Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
- Sub Bidang Penyelenggaraan belanja, penghasilan tetap, tunjangan, dan
operasional pemerintahan Desa
- Kegiatan penyediaan penghasilan tetap dan tunjangan kepala Desa

Klasifikasi Ekonomi (Lampiran A.2):


- Belanja
- Belanja Pegawai
- Penghasilan tetap dan tunjangan Kepala Desa
- Penghasilan tetap Kepala Desa

Kode Akun:

1 1 01 5 1 1 01
32
33
Rancangan
PerDes APB Desa
Disetujui
0 0
7 6
Bupati
Walikot
/
a
Catatan:
Rancangan PerKaDes Pemerintah Desa hanya dapat
Penjabaran APBDesa
melakukan kegiatan yang
03 berkenaan dengan pengeluaran
Kepal
aDes operasional penyelenggaraan
a Rancangan
BPD pemerintahan desa dengan
PerDes APB Desa
Rancangan menggunakan
PerDes APB Desa
pagu tahun sebelumnya.
0
4 Kepala desa menetapkan PerKaDes
Rancangan sebagai dasar untuk pengeluaran
0 PerDes APB Desa Y 0
0 a
5A
1 Sekde Musyawarah
0Pedoman RKP s 0 BPD
Penyusunan Desa 2 0
5B Tida
k
O
K
Pedoman 0 09B 1 Tida 1
Evaluasi Bupati
O k
Walikot
/ 8
Maks. 20 hari
Hasil
Diperbaiki K
0 1
a B B
kerja
0 1
Bupati/Walikota dapat 9A 0
mendelegasikan kepada Y Y
a A a
Camat
1
SK 1
Bupati/ A
Perubahan
Walikot
a BPD

PerKaDes
Penjabaran APB Desa

1
2 Kepal
Musyawarah

PerDes APB Desa aDesa 1


Medi
a 3
Memberitahukan
kepada BPD
PerDes APB Desa PerKaDes APB Desa

36
Perubahan PerDes Perubahan PerKaDes
Pemerintah Desa dapat melakukan perubahan APB Desa Pemerintah Desa dapat melakukan perubahan terhadap
apabila terjadi: Peraturan Kepala Desa tentang perubahan penjabaran APB
Desa sebelum Rancangan Peraturan Desa tentang Perubahan
1. Penambahan dan/atau pengurangan dalam pendapatan
APB Desa ditetapkan.
DesaRpada
p tahun anggaran berjalan;
2. Sisa penghematan belanja dan sisa lebih
perhitungan pembiayaan tahun berjalan yang akan Peraturan Kepala Desa tentang perubahan penjabaran APB
digunakan dalam tahun berkenaan; Desa dapat dilakukan apabila terjadi:
3. Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran 1. Penambahan dan/atau pengurangan dalampendapatan Desa
antar bidang, antar sub bidang, antar kegiatan, dan pada tahun anggaran berjalan;
antar jenis belanja; dan 2. Keadaan yang menyebabkan harus segera dilakukan
4. Keadaan yang menyebabkan SiLPA tahun sebelumnya pergeseran antar objek belanja;
harus digunakan dalam tahun anggaran berjalan. 3. Kegiatan yang belum dilaksanakan tahun sebelumnya dan
Rp
menyebabkan SiLPA akan dilaksanakan dalam tahun
Perubahan APB Desa hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali anggaran berjalan.
dalam 1 (satu) tahun anggaran, kecuali dalam keadaan
luar biasa. 4. Kepala Desa memberitahukan kepada BPD mengenai
penetapan Peraturan Kepala Desa tentang perubahan
Perubahan APB Desa ditetapkan dengan peraturan Desa penjabaran APB Desa dan selanjutnya disampaikan
mengenai perubahan APB Desa dan tetap mempedomani kepada Bupati/Walikota melalui surat pemberitahuan
RKP Desa. mengenai Peraturan Kepala Desa tentang perubahan
penjabaran APB Desa. 37
2. PROSES / MEKANISME....TAHAP PELAKSANAAN
Poin-Poin Penting Kebijakan Tahapan Pelaksanaan APBDesa:
1. Persiapan Pelaksanaan APB Desa:
a. Penyusunan Rancangan DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran)
b. Penyusunan RAK Desa (Rencana Anggaran Kas)
2. Pengutamaan pelaksanaan kegiatan secara swakelola (yang menjadi
payung pelaksanaan Padat Karya Tunai)
3. Mekanisme pengajuan dan pencairan anggaran kegiatan
(didalamnya terdapat pengaturan uang panjar)
4. Laporan perkembangan dan akhir pelaksanaan kegiatan oleh Kaur
dan Kasi Pelaksana Kegiatan Anggaran (yang menjadi basis data
laporan semester I dan laporan pertanggungjawaban)
5. Perubahan Kegiatan dan Anggaran (penyusunan DPPA)
6. SiLPA
7. Kegiatan Lanjutan (DPA-L)
38
DPA, Rencana Kegiatan dan Anggaran
Desa, Rencana Kerja Kegiatan, RAB
dan RAK Des
› Kepala Desa menugaskan Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan anggaran sesuai tugasnya
menyusun DPA paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah Peraturan Desa tentang APB Desa dan
Peraturan Kepala Desa tentang Penjabaran APB Desa ditetapkan.
› DPA terdiri atas:
› Rencana Kegiatan dan Anggaran Desa merinci setiap kegiatan anggaran yang
disediakan dan rencana penarikan dana untuk kegiatan
› Rencana Kerja Kegiatan Desa, merinci lokasi, volume, biaya, sasaran, waktu pelaksanaan
kegiatan, dan pelaksana kegiatan anggaran.
› Rencana Anggaran Biaya (RAB), merinci satuan harga untuk setiap kegiatan

› Prosedur:
› Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan anggaran menyerahkan rancangan DPA kepada
Kepala Desa melalui Sekretaris Desa paling lama 6 (enam) hari kerja setelah penugasan).
› Sekretaris Desa melakukan verifikasi rancangan DPA paling lama 15 (lima belas) hari kerja
sejak Kaur dan Kasi menyerahkan rancangan DPA. 39
› Kepala Desa menyutujui rancangan DPA yang telah diverifikasi oleh Sekretaris Desa.
3. PROSES / MEKANISME.... TAHAP PENATAUSAHAAN

Poin-Poin Penting Kebijakan Tahapan Penatausahaan APBDesa:


1. Pencatatan Pengeluaran dan Penerimaan
2. Mekanisme pengeluaran Kas

4. PROSES / MEKANISME.... TAHAP PELAPORAN

Poin-Poin Penting Kebijakan Tahapan Pelaporan APBDesa:


1. Waktu dan format Laporan
40

2. Alur data laporan


3. Konsolidasi Laporan
4. Transparansi dan akuntabilitas
5. PROSES / MEKANISME.... TAHAP PERTANGGUNG
JAWABAN

Poin-Poin Penting Kebijakan Tahapan Pertanggungjawaban


APBDesa:
1. Waktu dan format Laporan Pertanggungjawaban
2. Konsolidasi laporan
3. Transparansi dan akuntabilitas

Catatan:
Dengan adanya format baru laporan, dan didukung ketersediaan sumber data,
pengelolaan informasi tidak hanya sekedar dapat mengetahui
41 apa output DD.
Sehingga apabila terdapat permintaan laporan/info, aturan yang dirumuskan ini
telah memungkinkan untuk menyediakan info yang dibutuhkan, karena sumber
data telah tersedia
41
LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN APB
DESA BERDASARKAN
▪ PERMENDAGRI
Laporan pertanggungjawaban keuangan20DesaTAHUN 2018
secara jelas telah
(1), (2) dan (3) Permendagri 20/2018 yang menyatakan bahwa,
diatur pada pasal 70 ayat

▪ Kepala Desa menyampaikan laporan pertanggungjawaban realisasi APB Desa kepada


Bupati/Wali Kota melalui camat setiap akhir tahun anggaran.
▪ Laporan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan paling
lambat 3 (tiga) bulan setelah akhir tahun anggaran berkenaan yang ditetapkan dengan
Peraturan Desa.
▪ Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disertai dengan:
▪ laporan keuangan, terdiri atas:
▪ laporan realisasi APB Desa; dan
▪ catatan atas laporan keuangan.
▪ laporan realisasi kegiatan; dan
▪ daftar program sektoral, program daerah dan program lainnya yang masuk ke Desa.
▪ Berbeda dengan Permendagri 113/2014 sebelumnya yang tidak mempunyai Catatan atas
Laporan Keuangan (CaLK). Permendagri 20/2018 mengharuskan adanya CaLK, namun tidak 42
memasukkan Laporan Kekayaan Milik Desa sebagai bagian dari laporan utamanya.
PELAPORAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN
Laporan Kepala Desa kepada Bupati/Wali Kota
Laporan Bupati/Walikota kepada Kemendagri
Lap. Pelaksanaan (Melalui Dirjen Bina Pemdes)
Lap. Pelaksanaan APB Des
APB Des SEMESTER AKHIR PMD 20/2018
SEMESTER TAHUN
PERTAMA
Penyampaian:
Penyampaian: 113/2014: Akhir Januari
113/2014: Akhir Juli TA Berikut
20/2018: Minggu Ke-2 20/2018: DITIADAKAN LAP. KONSOLIDASI
Juli Pelaksanaan APB Desa
SEMESTER PERTAMA
Pertangggungjawaban Kepala Desa kepada BPD
(Minggu Ke-2 Agustus)
(Ditetapkan dalam Bentuk Peraturan Desa)
PMD 113/2014 PMD 20/2018 LAP. KONSOLIDASI
1. Lap. Pertanggungjawaban 1. Lap. Keuangan (LRA & CaLK) Pelaksanaan APB Desa
Realisasi Pelaksanaan 2. Lap. Realisasi Kegiatan AKHIR TAHUN
APBDesa 3. Daf. Program Sektoral,
2. Lap. Kekayaan Milik Desa Daerah dan Lainnya yang
(Minggu Ke-2 April Tahun
3. Lap. Program Pemerintah Masuk ke Desa Berikutnya)
dan Pemda yang Masuk
Desa (3 Bulan setelah akhir Tahun)
43
(1 Bulan setelah akhir Tahun)
ALAT KERJA 3
Permendagri 113 / 2014 Permendagri 20/2018
•Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA)
(Pelaksana •(Dok. Pelaksanaan
Kegiatan Perubahan Anggaran/DPPA)
PERKADES: •Dokumen Pelaksanaan
PENJABARAN APB Des
Anggaran) Anggaran – Lanjutan (DPAL)
PERDES APBDes PERDES APBDes
SPP Definitif
PBJ
(Kaur Keu)

Dokumen Penatausahaan: Dokumen


Penatausahaan: SPP Definitif
BKU, Buku Bank dan Buku
BKU, Buku Bank, Buku
Pajak Pajak dan Panjar
(Bagi Bendahara) (Bagi Kaur Keuangan) PBJ Rencana Anggaran
SPP Panjar Kas (RAK)

Buku Pembantu Kas Kegiatan Buka Pembantu Kegiatan Laporan Perkembangan


(Sekaligus sebagai laporan dan Buku Pembantu dan Laporan Akhir
pertanggungjawaban) Kegiatan Penerimaan Pelaksanaan Kegiatan
Swadaya Masyarakat dan Anggaran
(Pelaksana Kegiatan) 44
(Pelaksana Kegiatan)
4. KHUSUS Perubahan Permendagri
113/2014 mengusung
PoIN-POIN PENTING KEBIJAKAN KHUSUS: konsep pembagian Bidang
1. Penegasan Pengelolaan Keuangan berbasis Kas, kedalam Sub Bidang,
dengan penerimaan dan pengeluaran melalui satu dimana dalam Sub Bidang
rekening.
terbagi dalam
2. Penegasan pengelolaan keuangan Desa berbasis
aplikasi kegiatan-kegiatan.
3. Pelaporan nomor rekening Kas Desa, yang Penetapan Sub Bidang
dimaksudkan sebagai alat pengendalian dana
transfer merujuk pada Urusan yang
4. Slot Anggaran untuk mengatasi permasalahan sosial diatur dalam UU 23/2014
dan kemanusiaan, serta krisis di Desa yang tidak 45
tentang Pemerintahan
diprediksi sebelumnya terjadi, melalui penyediaan blok
dana di Jenis Belanja Tak Terduga, untuk kegiatan di Daerah.
Sub Bidang Penanggulangan Bencana, Keadaaan
Darurat dan Mendesak Dengan demikian terjadi
5. Standar Harga Di Desa perubahan format APBDesa.
46
113/2014 20/2018

• Pemerintah Provinsi wajib • Menteri melakukan pembinaan dan


membina dan pengawasan yang dikoordinasikan oleh
mengawasi pemberian Direktur Jenderal Bina Pemerintahan
dan penyaluran Dana Desa dan Inspektur Jenderal
Desa, Alokasi Dana Desa, Kementerian Dalam Negeri sesuai
dan Bagi hasil Pajak dan dengan tugas dan fungsi.
Retribusi Daerah dari • Pemerintah Daerah Provinsi melakukan
Kabupaten/Kota kepada pembinaan dan pengawasan terhadap
Desa.
pemberian dan penyaluran Dana Desa,
• Pemerintah
Alokasi Dana Desa, bagian dari hasil
Kabupaten/Kota wajib
pajak daerah dan retribusi daerah
membina dan
mengawasi pelaksanaan kabupaten/kota, dan bantuan
pengelolaan keuangan keuangan kepada Desa.
desa. • Bupati/Wali Kota melakukan pembinaan
dan pengawasan yang dikoordinasikan
dengan APIP kabupaten/kota.
47
PENGAWASAN KEUANGAN DESA OLEH DESA
(PERMENDAGRI 73/2020)

✔ Peningkatan kapasitas BPD dalam rangka Masyarakat


memantapkan tupoksinya selaku pengawas ✔ Ikut serta dalam proses musyawarah Desa
terdekat dengan Pemerintah Desa; dalam rangka mengawasi rencana
✔ Penyelengaraan Musyawarah Desa yang optimal penggunaan sumber sumber pendapatan
terutama pada program strategis Pemerintah Desa desa;
salah satunya dalam Pembentukan BUMDesa ✔ Turut serta dalam memantau pelaksanaan
sebagai salah satu program peningkatan pembangunan yang dibiayai dari APBDesa;
Kesejahteraan masyarakat; ✔ Bila ditemukan tindak penyalahgunaan atau
✔ Mengawasi dalam pelaksanaan pembangunan Segera lakukan Pengaduan melalui jalur
Desa serta evaluasi terhadap Kinerja Kepala Desa birokrasi sesuai ketentuan perundangan.
dalam upaya “Check and Balance”

48
MUATAN SUBSTANSI YANG PERLU DITINDAKLANJUTI DENGAN
PERKADA MENGENAI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA:
1. Pengaturan mengenai kegiatan dalam Bidang 5:
a. kriteria bencana alam dan bencana sosial;
b. kriteria kegiatan yang dapat dibiayai untuk penanggulangan bencana
alam dan bencana sosial;
c. kriteria keadaan darurat;
d. kriteria sarana dan prasarana pelayanan dasar untuk masyarakat;
e. kriteria keadaan mendesak;
f. kriteria masyarakat miskin yang mengalami kedaruratan; dan
g. tata cara penggunaan anggaran dalam .
49

2. Tata cara penyertaan modal


a. indikator penyertaan modal yang dapat disertakan; dan
b. Indikator analisa kelayakan penyertaan modal.
49
3. Pedoman penyusunan APB Desa
a. sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah
kabupaten/kota dengan kewenangan Desa dan
RKP Desa;
b. prinsip penyusunan APB Desa;
c. kebijakan penyusunan APB Desa;
d. teknis penyusunan APB Desa; dan
e. hal-hal khusus lainnya.
4. Kriteria keadaan luar biasa
5. Pengaturan jumlah uang tunai yang
disimpan oleh Kaur Keuangan untuk 50

memenuhi kebutuhan operasional


pemerintah Desa
50
1. Kewenangan Desa
2. Pengadaan Barang/jasa di Desa
3. Standar Harga di Desa
4. Pengalokasian dan Penyaluran Dana Desa (DD)
5. Pengalokasian dan Penyaluran Alokasi Dana Desa (ADD)
termasuk Pengaturan mengenai Siltap dan Tunjangan.
6. Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah 51

7. Penyusunan RPJMDesa dan RKPDesa


8. Tata Cara Penyusunan APBDesa
9. Pengelolaan Aset Desa
51
Terima
Kasih
52

Anda mungkin juga menyukai